PROPOSAL SKRIPSI
Bidang Kajian : Perpajakan
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam penyusunan skripsi
Program Sarjana Program Studi Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Disusun oleh :
ROMANSYAH
NPM: 118040265
PENDAHULUAN
besar. Letak geografis Indonesia yang cukup strategis dan merupakan negara kepulauan
terbesar dengan memiliki kekayaan alam yang berlimpah menjadikan negara Indonesia
menjadi kawasan lalu lintas perdagangan dunia. Dengan demikian, tak heran banyak
perusahaan baik dari dalam maupun luar negeri yang mendirikan usahanya di Indonesia.
Hal ini cukup menguntungkan bagi Indonesia untuk meningkatkan pendapatan negara
Waluyo (2011) dalam Gemilang (2017), meyebutkan bahwa salah satu cara untuk
menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri, salah satunya yaitu pendapatan
pajak. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi negara, sehingga
pemerintah menaruh perhatian lebih pada sektor perpajakan. Berikut adalah kontribusi
Tabel 1.1
negara Indonesia terbesar adalah penerimaan dari perpajakan yakni pada tahun 2017 sebesar
Rp. 1.343,5 triliun atau 81% tahun 2018 sebesar Rp. 1.518,79 triliun atau 78% dan tahun
2019 sebesar Rp. 1.546,1 triliun atau 79% dari keseluruhan total pendapatan negara yakni
pada tahun 2017-2019 berturut-turut sebesar Rp. 1.666,4 triliun, Rp. 1.943,67 triliun, dan Rp.
1.960,5 triliun. Hal ini membuktikan bahwa sumber penerimaan negara terbesar bersumber
dari pajak.
Ada fenomena kasus praktik penghindaran pajak menimpa PT. Adaro Energy. Sebuah
Singapura. Berdasarkan laporan Global Witness berjudul Taxing Times for Adaro yang dirilis
pada Kamis 4 Juli 2019, Adaro dikabarkan telah mengalihkan keuntungan dari batubara yang
ditambang di Indonesia. Hal ini untuk menghindari pajak di Indonesia. Dari laporan tersebut
disebutkan bahwa dari 2009-2017, perseroan melalui anak usahanya di Singapura yaitu
Coaltrade Services International telah membayar USD 125 juta 8 atau lebih sedikit dari yang
seharusnya dilakukan di Indonesia. Dengan mengalihkan lebih banyak dana melalui tempat
bebas pajak, Adaro mungkin telah mengurangi tagihan pajak Indonesia dan uang yang
tersedia untuk pemerintah Indonesia untuk layanan-layanan publik penting hampir USD 14
Dari kasus tersebut dapat membuktikan bahwa masih banyaknya perusahaan yang
masih berusaha melakukan agresivitas pajak untuk mengurangi beban pajak yang harus
mereka bayar, baik dengan melakukan perencanaan pajak yang tergolong secara legal (tax
penelitian terdahulu yang telah dilakukan, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
agresivitas pajak. Menurut Simamora & Rahayu (2020), beberapa faktor yang dapat
selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Return On
Assets (ROA) merupakan salah satu pendekatan yang dapat mencerminkan profitabilitas
yang terlepas dari pendanaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik performa
memiliki ROA tinggi berarti mampu melakukan operasinya dengan efisien sehingga
profitabilitas terhadap agresivitas pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Simamora & Rahayu (2020), dan Ayem & Setyadi
hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian Savitri & Rahmawati (2017), menyatakan bahwa
Selain profitabilitas, variabel lain yang memiliki keterkaitan dengan agresivitas pajak
adalah Leverage yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan
dibiayai dengan menggunakan utang (Hidayat & Fitria, 2018). Perusahaan yang memiliki
leverage tinggi memiliki tingkat agresivitas pajak yang tinggi. Karena utang akan
pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian terdahulu terkait
leverage memiliki hasil yang kontradiktif terhadap agresivitas pajak.. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Hidayat dan Fitria ( 2018), serta Putri, dkk., (2019) membuktikan bahwa
variabel laverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak. penelitian sama juga dilakukan
oleh Andhari dan Sukartha (2017) menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif
terhadap agresivitas pajak perusahaan. Namun, hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian
Windaswari dan Merkusiwati (2018) yang menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh
Variabel Profitabilitas dan leverage masih layak untuk dipelajari kembali sebagai
faktor penentu agresivitas pajak, didukung dengan penelusuran riset-riset sebelumnya yang
mengkaji tentang agresivitas pajak masih ditemukan adanya research gap yang meliputi
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang berasal dari luar emiten
atau luar perusahaan dengan wajib memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan.
Komisaris independen sebagai anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan
dengan wajib memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan dalam Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-643/BL/2012 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Hery (2017) mengatakan
bahwa komisaris independen juga bertanggung jawab dan bertugas secara kolektif untuk
mengawasi dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Komisaris independen merupakan bagian
dari corporate governance yang dapat mengantisipasi adanya konflik kepentingan. Semakin
besar jumlah komisaris independen maka semakin baik pula kinerjanya dalam mengawasi
kesempatan manajemen dalam melakukan penghematan beban pajak secara legal maupun
ilegal untuk mempertahankan kinerja laba perusahaan. Komisaris independen diduga mampu
independen akan memoderasi pengaruh variabel profitabilitas, dan leverage terhadap tingkat
agresivitas pajak.
Berdasarkan fenomena terkait agresivitas pajak dan terdapatnya research gap atau
hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten mengenai agresivitas pajak, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan memberi judul “PENGARUH ROA
manufaktur sektor indistri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2018-2021).
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan
pajak.
1. Bagi penulis
b. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan bahan informasi dalam
2. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan sebagai referensi
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam mengambil
kebijakan atau keputusan yang akan diambil oleh perusahaan, dan memberikan
pandangan bagi perusahaan agar terhindar dari tindakan agresivitas pajak serta
barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2020.
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
Pendaftaran Judul
Verifikasi Judul
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi