Anda di halaman 1dari 19

Volume 4, No.

1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237


Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH PROFITABILITAS, TATA KELOLA PERUSAHAAN,


LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN
PENJUALAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK PADA
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2014-2018

Nurul Khomsiyah1, Ninnasi Muttaqiin2*, Puspandam Katias3

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya


e-mail: m.ninnasi@unusa.ac.id
Jl. Raya Jemursari 51-57 Surabaya 60237- Indonesia
*Korespondensi: m.ninnasi@unusa.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, tata kelola perusahaan, leverage,
ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak. Penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling dan metode dalam menganalisis data dalam
penelitian ini adalah menggunakan program SPSS versi 25. Hasil analisis menunjukkan bahwa
ROA (return on assets), dewan komisaris independen, ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak dan diketahui memiliki arah yang negatif. DER (debt to
equity ratio) dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap penghindaran
pajak. Sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
penghindaran pajak dan komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
penghindaran pajak.

Kata Kunci : Profitabilitas, Tata Kelola Perusahaan, Leverage, Ukuran Perusahaan,


Pertumbuhan Penjualan, Penghindaran Pajak.

Abstract

This study aims to examine the effect of profitability, corporate governance, leverage, company
size and sales growth on tax avoidance. This study uses purposive sampling method and the
method of analyzing data in this study is using the SPSS version 25 program. The results of the
analysis show that ROA (return on assets), independent board of commissioners, company size
have a significant effect on tax avoidance and are known to have a negative direction. DER (debt
to equity ratio) and sales growth have a significant positive effect on tax avoidance. Meanwhile,
institutional ownership has a negative and insignificant effect on tax avoidance and the audit
committee has a positive and insignificant effect on tax avoidance.

Keywords : Profitability, Corporate Governance, Leverage, Company Size, Sales Growth, Tax
Avoidance.

1
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENDAHULUAN capaian penerimaan pajak semakin


Pajak merupakan iuran rakyat menurun dan tidak mengalami kenaikan.
kepada kas Negara berdasarkan undang- Sedangkan, dari tahun 2017 ke 2018,
undang dengan tiada mendapat jasa timbal capaian penerimaan pajak mengalami
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang kenaikan, dikarenakan kepatuhan warga
digunakan untuk membayar pengeluaran Indonesia semakin baik dan kegiatan
umum (Mardiasmo, 2011). Manfaat pajak ekonomi semakin meningkat. Di lain sisi,
yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan penerimaan pajak ini sangat penting bagi
masyarakat dan mendukung kegiatan suatu negara untuk menunjang
pembangunan nasional suatu negara, oleh pembangunan atau kemakmuran Negara
karena itu pemungutan pajak dapat tersebut. Apabila target dari penerimaan
dipaksakan berdasarkan Undang-undang pajak tidak dapat terpenuhi, maka hal ini
Perpajakan yang berlaku. ditakutkan akan menghambat atau
Terdapat perbedaan kepentingan memperlambat pembangunan nasional.
antara wajib pajak dan pemerintah. Wajib Berarti terdapat hal-hal yang
pajak berusaha agar membayar pajak mempengaruhi mengapa penerimaan
sekecil-kecilnya karena membayar pajak pajak selama 2 tahun terakhir semakin
berarti mengurangi kemampuan eknomis menurun dan tidak mengalami kenaikan.
wajib pajak. Dana untuk penyelengaraan Berikut grafik penerimaan pajak
pemerintahan sebagian berasal dari sektor pertambangan dari tahun 2014-
penerimaan pajak, adanya perbedaan 2018.
kepentingan ini menyebabkan wajib pajak
cenderung untuk mengurangi jumlah
pembayaran pajaknya, baik secara legal
maupun illegal. Hal ini dimungkinkan jika
ada peluang untuk melakukan tax
avoidance.
Tax avoidance adalah salah satu
cara untuk menghindari pajak secara legal
yang tidak melanggar peraturan Sumber: Kemenkeu
perpajakan. Penghindaran pajak ini dapat
dikatakan persoalan yang rumit dan unik Dapat dilihat Penurunan terjadi
karena disatu sisi penghindaran pajak pada tahun 2015-2016, dikarenakan
diperpolehkan, tetapi di sisi lain hal ini tidak turunnya harga komoditas dan tidak ada
diinginkan (Hanlon & Heitzman, 2010). ekspor mineral mentah. Pada tahun 2017-
Berikut adalah presentase realisasi 2018 naik kembal dikarenakan adanya
penerimaan pajak di Indonesia (dalam kenaikan pada harga komoditas.
Trilliun Rp) dari tahun 2014-2018. Aktivitas tax avoidance dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Target 1.072,37 1.294,26 1.355,20 1.283,57 1.424,00
yang mempengaruhi diantaranya adalah
Realisasi 981,83 1.060,83 1.105,73 1.151,03 1.315.51 profitabilitas, tata kelola perusahaan,
Capaian 91,56% 81,96% 81,59% 89,67% 92,24%
leverage, ukuran perusahaan, dan
Sumber: Laporan Tahunan Kinerja pertumbuhan penjualan. Berbagai faktor
Direktorat sudah diteliti untuk mengetahui penyebab
Jenderal Pajak, 2020 terjadinya tax avoidance. Banyak contoh
kasus penghindaran pajak yang
Dapat dilihat bahwa penerimaan melibatkan perusahaan. Salah satu sektor
pajak di Indonesia dari tahun ke tahun tidak perusahaan yang melakukan
pernah mencapai targetnya dan justru penghindaran pajak adalah sektor
pencapaiannya semakin menurun, pertambangan. Dengan sumber daya alam
meskipun dari segi nominal mengalami yang begitu kaya, sektor pertambangan
peningkatan dari tahun ke tahunnya. merupakan sektor yang paling rentan
Khususnya mulai tahun 2015 sampai 2016.
Selama 2 tahun tersebut, persentase

3
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk melakukan praktik penghindaran perusahaan untuk mendapatkan laba


pajak karena memiliki profit yang cukup. melalui semua kemampuan mereka dan
sumber yang ada seperti penjualan
TINJAUAN PUSTAKA kegiatan, modal tunai, jumlah tenaga kerja,
PAJAK DAN PENGHINDARAN PAJAK cabang, dll.
Menurut Undang-Undang No. 16 Laba bersih setelah pajak
𝐑𝐎𝐀 = Total aset
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan, Pasal 1 ayat (1)
Tata Kelola Perusahaan
menyebutkan: “Pajak adalah kontribusi
Menurut International Finance
wajib kepada Negara yang terutang oleh
Corporation (IFC, 2014), good corporate
orang pribadi atau badan yang bersifat
governance merupakan struktur dan
memaksa berdasarkan Undang-Undang,
proses untuk mengarahkan dan
dengan tidak mendapatkan imbalan secara
mengontrol perusahaan. Sedangkan
langsung dan digunakan untuk keperluan
menurut The Organization for Economic
negara bagi sebesar-besarnya
Cooperation and Development (OECD)
kemakmuran rakyat”.
menyatakan bahwa good corporate
Penghindaran Pajak adalah upaya
governance sebagai sarana internal untuk
yang dilakukan dengan memenuhi semua
menjalankan dan mengontrol perusahaan,
ketentuan perpajakan yang berlaku dan
yang melibatkan hubungan antara
menggunakan strategi di bidang
pemegang saham, komisaris, manajemen,
perpajakan. Penghindaran pajak ini
pemerintah, dan para pemangku
dilakukan karena banyak wajib pajak
kepentingan lainnya.
badan maupun pribadi merasa terbebani
Menurut Balachandran dan Faff
untuk membayar pajak. Berdasarkan hal
(2015), apabila good corporate
tersebut wajib pajak berusaha untuk
governance dapat dilaksanakan dengan
meringankan kewajiban pembayaran pajak
baik, maka dapat meningkatkan
dengan cara meminimalkan jumlah pajak
ketepatwaktuan dari pelaporan informasi
yang harus dibayar (Dewi dan Sari, 2015).
akuntansi, membantu memerangi
Pengukuran tax avoidance kecurangan akuntansi, meningkatkan
dalam penelitian ini menggunakan transparansi pelaporan dan
model Cash Effective Tax Rate (CETR) mempercayakan tanggung jawab pada
yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pimpinan puncak perusahaan untuk kasus
pajak dibagi dengan laba sebelum ketidakpatuhan. Dalam penelitian ini good
pajak yang dikemukakan oleh Arfan corporate governance diproksikan
(2016) dengan rumus sebagai berikut : kedalam tiga variabel, yaitu kepemilikan
Pembayaran pajak institusional, dewan komisaris independen,
𝐂𝐄𝐓𝐑 = Laba sebelum pajak
dan komite audit.

Profitabilitas Kepemilikan Institusional


Menurut Maharani dan Suardana, Menurut Ngadiman dan Puspitasari
2014 Profitabilitas merupakan salah satu (2014) Kepemilikan institusional
pengukur kinerja suatu perusahaan. merupakan kepemilikan saham oleh
Profitabilitas suatu perusahaan pemerintah, institusi keuangan, institusi
menggambarkan kemampuan suatu berbadan hukum, institusi luar negeri, dan
perusahaan dalam menghasilkan laba dana perwalian serta institusi lainnya.
selama periode tertentu pada tingkat Institusi-institusi tersebut memiliki
penjualan, asset dan modal saham wewenang untuk melakukan pengawasan
tertentu. atas kinerja manajemen. Kepemilikan
institusional dapat diukur dengan rumus
Return On Assets (ROA) sebagai berikut:
Menurut Harahap (2004) dalam Jumlah saham institusi
INST = Total saham beredar
Purwaningsih dan Suyanto (2015), Return
On Assets (ROA) adalah kemampuan

4
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan


Dewan Komisaris Independen menunjukan kemampuan modal sendiri
Komisaris independen merupakan perusahaan tersebut untuk memenuhi
orang yang tidak terafiliasi dalam segala seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio
hal dengan pemegang saham pengendali, dapat diukur dengan rumus:
tidak memiliki hubungan afiliasi dengan ∑𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
DER = ∑𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
direksi atau dewan komisaris, serta tidak
menjabat sebagai direktur pada suatu
perusahaan yang terkait dengan Ukuran Perusahaan
perusahaan pemilik (Annisa, 2012). Menurut Hormati, 2009 (dalam
Berdasarkan peraturan Bursa Efek Siregar, 2016) ukuran perusahaan sebagai
Indonesia Nomor Kep.305/BEJ/07-2004 skala atau nilai yang dapat
mewajibkan perusahaan yang sahamnya mengklasifikasikan suatu perusahaan ke
tercatat di BEI untuk memiliki komisaris dalam kategori besar atau kecil
independen sekurang-kurangnya 30% dari berdasarkan total aset, log size, dan
seluruh jajaran anggota dewan komisaris sebagainya.
(Hanum, 2013). Dewan komisaris Keputusan Ketua BAPEPAM
independen dapat diukur dengan: No.Kep.11/PM/1997 menyebutkan
Jumlah komisaris independen perusahaan kecil dan menengah
DKI = Jumlah seluruh dewan komisaris berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah
badan hukum yang memiliki total aktiva
Komite Audit tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan
Keberadaan komite audit diatur perusahaan besar adalah badan hukum
melalui Peraturan BAPEPAM Nomor yang total aktivanya diatas seratus milyar
Kep.29/PM/2004 (bagi perusahaan publik) Ani Yuliyanti, 2011 (dalam Indriani 2014).
dan Keputusan Menteri BUMN Nomor Ukuran perusahaan dapat diukur dengan
Kep.103/MBU/2002 (bagi BUMN). Komite rumus:
audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga 𝑳𝒏𝑻𝑨 = 𝐋𝐧 (Total Aset)
orang, yang diketuai oleh komisaris
independen perusahaan dengan dua Pertumbuhan penjualan
orang eksternal yang independen serta Menurut Budiman dan Setiyono
menguasai dan memiliki latar belakang (2012), pertumbuhan penjualan (sales
akuntansi dan keuangan (Hanum, 2013). growth) menunjukkan perkembangan
Menurut Asfiyati (2012) tingkat penjualan dari tahun ke tahun. Oleh
Keberadaan komite audit untuk karenanya perkembangan tersebut bisa
memberikan pandangan mengenai meningkat atau menurun. Pertumbuhan
masalah-masalah yang berhubungan yang meningkat memungkinkan
dengan kebijakan keuangan, akuntansi, perusahaan akan lebih dapat
dan pengendalian intern. Komite audit meningkatkan kapasitas operasi
dapat diukur dengan rumus: perusahaan. Sebaliknya bila
Komite Audit = ∑ Komite Audit pertumbuhannya menurun perusahaan
akan menemui kendala dalam rangka
Leverage meningkatkan kapasitas operasinya.
Menurut Kurniasih dan Sari (2013) Pertumbuhan penjualan dapat diukur
Leverage merupakan rasio yang mengukur dengan rumus:
Penjualan tahun sekarang – Penjualan tahun sebelumnya
kemampuan utang baik jangka panjang Salesgrowth=
Penjualan tahun sebelumnya
maupun jangka pendek untuk membiayai
aset perusahaan. HIPOTESIS
Pengaruh Return On Assets (ROA)
Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Terhadap Penghindaran Pajak
Equity Ratio) Dalam penelitian ini ROA
Menurut Sawir (2000) dalam digunakan sebagai indicator untuk
Andriyanto (2015) Rasio ini mengukur profitabilitas perusahaan. ROA
menggambarkan perbandingan utang dan merupakan satu indikator yang

5
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

mencerminkan performa keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap tax


perusahaan, semakin tinggi nilai ROA, avoidance.
maka akan semakin bagus performa Berdasarkan uraian di atas dapat
perusahaan tersebut. Dengan tingginya dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
nilai ROA maka akan dilakukan H2 : Kepemilikan Institusional
perencanaan pajak yang matang sehingga berpengaruh negatif dan tidak signifikan
menghasilkan pajak yang optimal dan terhadap penghindaran pajak.
cenderung aktivitas penghindaran pajak
akan mengalami penurunan (Prakosa, Pengaruh Dewan Komisaris
2014). Semakin tingginya ROA maka Independen Terhadap Penghindaran
semakin rendah tindakan tax avoidance Pajak
(Pradipta, 2015). Komisaris independen merupakan
Penelitian yang dilakukan oleh pihak yang tidak terafiliasi dengan
Tommy Kurniasih & Maria M Ratna Sari pemegang saham pengendali, anggota
(2013) yang menyatakan bahwa ROA direksi dan dewan komisaris lain.
berpengaruh signifikan terhadap tax Kehadiran dewan komisaris dapat
avoidance, Rinaldi & Charoline meningkatkan pengawasan terhadap
Cheisviyanny (2015) yang menyatakan kinerja direksi dimana dengan semakin
bahwa ROA berpengaruh signifikan banyaknya jumlah komisaris independen
terhadap tax avoidance, Wirna Yola Agusti maka pengawasan dari manajemen akan
(2014) yang menyatakan bahwa ROA semakin ketat. Pengawasan yang semakin
berpengaruh signifikan negatif terhadap ketat akan membuat manajemen bertindak
tax avoidance. lebih berhati-hati dalam mengambil
Berdasarkan uraian di atas dapat keputusan dan transparan dalam
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: menjalankan perusahaan sehingga dapat
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif meminimalisasi praktik tax avoidance.
signifikan terhadap penghindaran pajak. Keberadaan komisaris independen dalam
perusahaan bertujuan untuk
Pengaruh Kepemilikan Institusional menyeimbangkan dalam pengambilan
Terhadap Penghindaran Pajak keputusan, khususnya dalam rangka
Kepemilikan institusional perlindungan terhadap pemegang saham
merupakan kepemilikan saham oleh minoritas dan pihak-pihak yang terkait.
pemerintah, institusi keuangan, institusi Dalam penelitian yang dilakukan
berbadan hukum, institusi luar negeri, dan Nuraflimida (2011) dinyatakan bahwa
dana perwalian serta institusi lainnya. pengaruh dewan komisaris independen di
Institusi-institusi tersebut memiliki dalam suatu perusahaan merupakan salah
wewenang untuk melakukan pengawasan satu bentuk dari mekanisme peningkatan
atas kinerja manajemen. Hasil penelitian corporate governance (CG).
terdahulu yang dilakukan oleh Shandy dan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Lhukviarman (2015) tinggi atau rendahnya Prakosa (2014) menunjukkan bahwa
variasi penghindaran pajak (tax avoidance) proporsi dewan komisaris independen
tidak ditentukan oleh variabel Kepemilikan berpengaruh negatif terhadap
Intitutional. Dengan kata lain tinggi atau penghindaran pajak, jika komisaris
rendahnya persentase saham yang dimiliki independen mengalami peningkatan maka
institusi dibandingkan dengan jumlah aktivitas penghindaran pajak akan
saham yang diterbitkan atau saham mengalami penurunan, peningkatan
beredar tidak akan memberikan dampak proporsi dewan komisaris independen
yang berarti terhadap perilaku dapat mencegah terjadinya aktivitas tax
penghindaran pajak. Temuan penelitian ini avoidance.
sejalan dengan hasil peneltian terdahulu Jadi dapat disimpulkan dengan
(Maharani dan Suardana 2014; Dewi dan adanya komisaris independen yang
Jati 2014; Annisa dan Kurniasih 2012) baik maka akan meminimalisir
dimana variabel Kepemilikan Institusional
kecurangan dalam pelaporan

6
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

perpajakan yang dilaporkan perbandingan antara hutang jangka


manajemen sehingga meningkatkan panajang perusahaan dengan total aset.
intregritas nilai informasi keuangan Suatu perusahaan yang memiliki
yang disampaikan manajemen. Oleh tingkat leverage yang tinggi menunjukkan
perusahaan tersebut bergantung pada
karena itu semakin baik proporsi
hutang dalam membiayai aset
komisaris independen maka semakin perusahaan. Semakin perusahaan
menurun praktik tax avoidance yang memiliki hutang besar maka beban hutang
dilakukan perusahaan. yang dibayarkan perusahaan juga semakin
Berdasarkan uraian di atas dapat besar. Beban hutang yang semakin tinggi
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: akan memberikan pengaruh berkurangnya
H3 : Dewan Komisaris Independen jumlah beban pajak perusahaan.
berpengaruh negatif dan signifikan Mengurangi jumlah beban pajak
terhadap penghindaran pajak. merupakan celah untuk melakukan
penghindaran pajak. Jadi semakin tinggi
Pengaruh Komite Audit Terhadap rasio leverage maka akan meningkatkan
Penghindaran Pajak penghindaran pajak, sebaliknya jika rasio
Tugas utama komite audit adalah leverage rendah akan mengurangi tingkat
membantu Dewan Komisaris dalam pengindaran pajak.
melaksanakan tugas pengawasan dan Berdasarkan uraian di atas dapat
evaluasi terhadap operasional dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
perusahaan. Komite audit perlu memahami H5 : Debt To Equity Ratio (DER)
peran mereka untuk memastikan bahwa berpengaruh positif dan signifikan
organisasi telah mempunyai program anti- terhadap penghindaran pajak.
fraud dan pengendalian untuk membantu
manajemen dalam pencegahan fraud Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
(Husaini, 2009). Hasil penelitian yang Penghindaran Pajak
dilakukan oleh Ardyan Iqbal (2018) Besar kecilnya perusahaan dapat
menunjukkan bahwa komite audit tidak ditentukan dengan melihat modal yang
memiliki pengaruh terhadap tindakan tax dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
avoidance yang dilakukan perusahaan. Hal Menurut Kurniasih dan Sari (2013),
ini dapat diartikan bahwa perusahaan Perusahaan berskala besar memiliki dana
dengan banyak atau sedikitnya komite yang lebih tinggi sehingga, semakin besar
audit tidak berpengaruh terhadap tindakan perusahaan maka akan semakin rendah
tax avoidance yang dilakukan perusahaan. CETR yang dimilikinya, hal ini dikarenakan
Hal tersebut sejalan dengan hasil perusahaan besar lebih mampu
penelitian dari Saputra et al. (2015) yang menggunakan sumber daya yang
menyatakan bahwa komite audit tidak dimilikinya untuk membuat suatu
memiliki pengaruh terhadap tindakan tax perencanaan pajak yang baik (political
avoidance yang dilakukan perusahaan. power theory). Namun perusahaan tidak
Berdasarkan uraian di atas dapat selalu dapat menggunakan power yang
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: dimilikinya untuk melakukan perencanaan
H4 : Komite Audit berpengaruh positif dan pajak karena adanya batasan berupa
tidak signifikan terhadap penghindaran kemungkinan menjadi sorotan dan sasaran
pajak. dari keputusan regulator.
Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Berdasarkan uraian di atas dapat
Terhadap Penghindaran Pajak dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Leverage adalah rasio yang H6 : Ukuran Perusahaan berpengaruh
mengukur kemampuan hutang baik jangka negatif dan signifikan terhadap
panjang maupun jangka pendek untuk penghindaran pajak.
membiayai aktiva perusahaan (Ngadiman
& Puspitasari, 2014). Leverage Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
perusahaan digambarkan dengan Terhadap Penghindaran Pajak

7
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Penelitian yang dilakukan oleh Perusahaan memiliki data perusahaan


Budiman dan Setiyono (2012) yang yang lengkap dan jelas sesuai variabel
menunjukkan bahwa pertumbuhan yang dibutuhkan oleh peneliti saat
penjualan berpengaruh signifikan positif melakukan penelitian.
pada CETR yang merupakan indikator dari
adanya aktivitas tax avoidance pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Teknik Analisis Data
BEI tahun 2006-2010. Apabila suatu Analisis statistic deskriptif
perusahaan memiliki pertumbuhan Statistik deskriptif merupakan
penjualan dari tahun ke tahun mengalami statistik yang digunakan untuk
peningkatan maka perusahaan tersebut menganalisa data dengan cara
memiliki prospek yang baik. Jika tingkat mendeskripsikan data yang terkumpul
penjualan bertambah, maka penghindaran tanpa bermaksud membuat kesimpulan
pajaknya meningkat. Hal tersebut terjadi yang berlaku umum” (Sugiyono,
karena jika penjualan meningkat, laba juga 2008:142). Analisis dalam penelitian ini
meningkat lalu berdampak pada semakin dilakukan dengan mendeskripsikan
tingginya biaya pajak yang harus dibayar. hubungan antar variabel.
Oleh karena itu, perusahaan melakukan Statistik deskrpitif
penghindaran pajak agar beban N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
perusahaan tidak tinggi.
ROA 65 0,0001 0,2900 0,054357 0.080633
Berdasarkan uraian di atas dapat 7
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: INST 65 0,0065 0,9699 0,456431 0,349222
1
H7 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh DKI 65 0,2 0,6 0,369 0,1039
positif dan signifikan terhadap KA 65 2 4 3,06 0,429
penghindaran pajak. DER 65 0,0027 1,0958 0,270603 0,324395
6
SIZE 65 2,49 8,96 6,9920 1,86698
METODE PENELITIAN SG 65 -0,8912 0.9760 0,045316 0,282328
2
Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan CETR 65 0,0996 4,5723 0,713029 0,938124
Sampel 2
Valid N 65
Populasi dalam penelitian ini (Listwise)
adalah perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020
2014-2018. Populasi penelitian ini
sebanyak 46 perusahaan pertambangan. Berdasarkan Tabel di atas dengan
Berdasarkan kriteria sampel, dari 46 jumlah data 65 data penelitian (N) hasil
perusahaan pertambangan yang terdaftar analisis dengan menggunakan statistik
di Bursa Efek periode 2014-2018, deskriptif variabel penghindaran pajak (tax
perusahaan memenuhi kriteria sampel avoidance) yang diproksikan dengan
berjumlah 13 perusahaan. Pengambilan CETR menunjukkan nilai rata-rata
sampel dalam penelitian ini menggunakan 0,713029. Sedangkan nilai minimunya
metode purposive sampling. Dalam sebesar 0,0996 dan nilai maksimumnya
penelitian ini cara pengambilan sampel sebesar 4,5723. Diasumsikan bahwa
yang diambil dari populasi dilakukan perusahaan yang melakukan
dengan purposive sampling didasarkan penghindaran pajak dan memiliki nilai
pada beberapa kriteria yaitu: Perusahaan CETR yang rendah. Begitu pun sebaliknya
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek semakin besar tingkat CETR semakin
Indonesia dan secara berturut-turut rendah tingkat penghindaran pajak
menyediakan laporan tahunan yang perusahaan.
lengkap di Bursa Efek Indonesia tahun Variabel independen Profitabilitas
2014-2018, Perusahaan tidak memiliki yang diproksikan dengan ROA, hasil
laba yang negatif atau rugi. Dikarenakan analisis statistik deskriptif menunjukkan
perusahaan yang mengalami rugi berarti nilai minimum sebesar 0,0001 dan nilai
tidak menanggung beban pajak; dan maksimum sebesar 0,2900 dengan
standar deviasi sebesar 0.0806337. Nilai

8
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

mean atau rata-rata ROA sebesar atau dengan kata lain minimal berjumlah 3
0,054357 atau 10,2%. Hal ini menunjukkan orang.
bahwa rata-rata perusahaan manufaktur di Variabel Leverage yang
Indonesia dalam memanfaatkan aset yang diproksikan dengan total kewajiban dibagi
dimilikinya, laba bersih yang diperoleh ekuitas (DER), sehingga DER yang tinggi
sebesar 5,43%. berarti total kewajiban lebih tinggi
Kepemilikan Institusional, proporsi dibandingkan ekuitas atau kemampuan
saham yang dimiliki oleh institusi. Besar membayar hutang berdasarkan modal
kecilnya kepemilikan institusional akan sendiri kecil. Sebaliknya DER yang rendah
memengaruhi kebijakan agresif berarti total kewajiban lebih rendah
perpajakan perusahaan. Dari nilai statistik dibandingkan ekuitas atau kemampuan
deskriptif diatas, diketahui rata-rata membayar hutang berdasarkan modal
kepemilikan institusional sebesar sendiri tinggi. Nilai DER terkecil 0,0027 dan
0,456431. Untuk nilai minimu sebesar terbesar 1,0958, dengan nilai rata-rata
0,0065 dan nilai maksimum 0,9699. Hal ini 0,270603. Hal ini berarti bahwa
menunjukkan bahwa rata-rata saham yang perusahaan sampel memiliki DER terkecil
diterbitkan perusahaan pertambangan senilai 0,0027 dan DER tertinggi senilai
dalam penelitian ini sebesar 45,64% 1,0958. Rata-rata DER perusahaan
dimiliki oleh institusi, sedangkan sisanya sampel 0,270603 artinya perusahaan
dimiliki oleh kepemilikan publik. memiliki proporsi perbandingan antara
Variabel Tata Kelola Perusahaan total hutang dengan total ekuitas 0,270603
(Dewan Komisaris Independen) yang kalinya.
diukur dengan perbandingan antara dewan Variabel ukuran perusahaan
komisaris independen dengan jumlah menunjukan hasil minimum sebesar 2,49
dewan komisaris menunjukkan nilai rata- adalah Adaro Energy Tbk pada tahun
rata sebesar 0,369 dengan nilai minimum 2017, nilai maksimum 8,96 Citatah, Tbk
sebesar 0,2 dan nilai maksimum sebesar pada tahun 2015, dengan nilai rata-rata
0,6. Hal ini menggambarkan bahwa rata- sebesar 6,9920, sedangkan standar
rata atau mean dewan komisaris deviasi variabel ukuran perusahaan
independen perusahaan Pertambangan sebesar 1,86698. Dengan nilai standar
telah sesuai dengan peraturan yang telah deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata,
ditetapkan oleh OJK bahwa untuk maka nilai rata-rata dapat digunakan
kebutuhan good corporate governance sebagai representatif dari keseluruhan
pada setiap emiten go public, dewan data.
komisaris independen wajib sekurang- Variabel pertumbuhan penjualan
kurangnya berjumlah 30% dari jumlah menunjukkan nilai rata-rata sebesar
seluruh dewan komisaris. 0,045316 dengan nilai minimum -0,8912
Variabel Tata Kelola Perusahaan dan nilai maksimum sebesar 0,9760.
(Komite Audit) menunjukkan nilai minimum Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 4 dalam penelitian ini perusahaan memiliki
dengan standar deviasi 3,06. Nilai mean rata-rata pertumbuhan penjualan
atau rata-rata Komite Audit sebesar 3,06. dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Hal ini menunjukkan perusahaan 45,31%. Jika dilihat nilai standar deviasi
pertambangan di Indonesia cenderung 0,2823282 penyimpangan data lebih
patuh melaksanakan peraturan Keputusan rendah daripada rata-rata 0,045316
Ketua BAPEPAM nomor Kep29/PM/2004 sehingga dapat disimpulkan bahwa
peraturan no. IX.1.5 tentang Pembentukan penyebaran data merata.
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, yang menyatakan komite audit terdiri Uji Asumsi Klasik
dari sekurang-kurangnya satu orang Tahapan dalam pengujian regresi
Komisaris Indepeden dan sekurang- berganda menggunakan beberapa uji
kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya asumsi klasik yang harus dipenuhi, terdiri

9
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji .470 2.12


heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. SIZE 6
SALESGROWT .933 1.07
1. Uji Normalitas H 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Dependent Variable: CETR
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020
Unstandardized
Residual
Berdasarkan Tabel di atas, dapat
N 65 dilihat bahwa nilai tolerance > 0,10 dan VIF
Mean .0000000 < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .67397625 variabel bebas tidak saling berkorelasi
Absolute .107 secara signifikan. Hasil pengujian ini
Most Extreme Differences Positive .107 menunjukkan bahwa data yang dianalisis
Negative -0.75
1.07 memenuhi asumsi multikolonieritas.
Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) .063c


3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
a. Test distribution is Normal.
Scatterplot
a. Calculated from data.
b. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020

Berdasarkan tabel di atas


menunjukkan hasil uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov pada variabel
profitabilitas, tata kelola perusahaan,
leverage, ukuran perusahaan dan Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020
pertumbuhan penjualan menunjukkan
bahwa nilai Asymp, Sig (2-tailed) > 0,05 Berdasarkan hasil pengujian pada
yakni sebesar 0,063. Hal itu menunjukkan gambar di atas ini menunjukkan bahwa
bahwa hipotesis nol diterima dan secara titik-titik menyebar secara acak dan tidak
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa berkumpul pada suatu tempat. Hal ini
variabel berdistribusi normal. menunjukkan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
2. Hasil uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
Toleranc VIF 4. Uji autokorelasi
e
Model Summaryb
1 (Constant) Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square Square the Estimate Watson
.589 1.69 ,602 ,362 ,284 ,71416 1,542
1
ROA 8 a

a. Predictors: (Constant), SALESGROWTH,SIZE,KA,ROA,INST,DKI,DER


.679 1.47 b. Dependent Variable: CETR

INST 2 Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020


.555 1.80
DKI 1 Berdasarkan hasil pengujian
.640 1.56 tersebut nilai Durbin-Waston sebesar
KA 1 1,304 yang artinya nilai DW berada
diantara -2 sampai +2 maka dapat
.504 1.98 disimpulkan tidak ada masalah
DER 2 autokorelasi.

10
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengujian Hipotesis terhadap penghindaran pajak dan


1. Uji statistik t diketahui memiliki arah yang
Hasil uji statistik t negatif.
Coefficientsa
4. Tata Kelola Perusahaan (Komite
Model Unstandardized Standardized Audit)
Coefficients Coefficients
Nilai signifikansi untuk variabel
B Std. Beta T sig. Komite Audit adalah sebesar 0,229
Error
> 0,05 dan nilai thitung 1,215 <
- 1.501 -5.824 .000
(Constant)
7.934 2,00247 sehingga dapat
-2.01 .042 -.660 - .000 disimpulkan bahwa H4 ditolak yang
ROA 4.791
-0.08 .057 -.017 -.133 .895
berarti tidak dapat pengaruh
INST variabel Komite Audit terhadap
-.888 .424 -.297 - .041
DKI 2.094
penghindaran pajak (CETR).
.946 .779 .161 1.215 .229 5. Leverage (DER)
KA
.142 .060 .354 2.374 .021
Nilai signifikansi untuk variabel
DER Leverage (DER) adalah sebesar
SIZE
-
1.297
.374 -.535 -
3.471
.001 0,021 < 0,05 dan nilai thitung 2,374 >
1.582 .594 .291 2.661 .010 2,00247 sehingga dapat
SALESGROWTH disimpulkan bahwa H5 diterima
a. Dependent Variable: CETR
yang berarti terdapat pengaruh
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020 positif signifikan terhadap
penghindaran pajak (CETR).
Berdasarkan tabel diatas maka 6. Ukuran Perusahaan (Size)
dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai signifikansi untuk variabel
1. Profitabilitas ROA (Return On Ukuran Perusahaan (Size) adalah
Asset) sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai thitung
Nilai signifikansi untuk variabel -3,471 > 2,00247 sehingga dapat
ROA adalah sebesar 0,000 < 0,05 disimpulkan bahwa H6 diterima
dan nilai thitung -4,791 > 2,00247 yang berarti terdapat pengaruh
sehingga dapat disimpulkan bahwa yang signifikan terhadap
H1 diterima yang berarti terdapat penghindaran pajak dan diketahui
pengaruh yang signifikan terhadap memiliki arah yang negatif.
penghindaran pajak dan diketahui 7. Pertumbuhan Penjualan
memiliki arah yang negatif. (salesgrowth)
2. Tata Kelola Perusahaan Nilai signifikansi untuk
(Kepemilikan Institusional) Pertumbuhan Penjualan
Nilai signifikansi untuk variabel (salesgrowth) adalah sebesar
Kepemilikan Institusional adalah 0,010 < 0,05 dan nilai thitung 2,661 >
sebesar 0,895 > 0.05 dan nilai thitung 2,00247 sehingga dapat
-0,133 < 2,00247 sehingga dapat disimpulkan bahwa H7 diterima
disimpulkan bahwa H2 ditolak yang yang berarti terdapat pengaruh
berarti tidak dapat pengaruh variabel Pertumbuhan Penjualan
variabel Kepemilikan Institusional (salesgrowth) terhadap
terhadap penghindaran pajak penghindaran pajak (CETR).
(CETR).
3. Tata Kelola Perusahaan (Dewan 2. Uji koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Komisaris Independen) Model R R Square Adjusted Std. Error of Durbin-
Nilai signifikansi untuk variabel a
R Square the Estimate Watson
1 ,602 ,362 ,284 ,71416 1,542
Dewan Komisaris Independen a. Predictors: (Constant), SALESGROWTH,SIZE,KA,ROA,INST,DKI,DER
adalah sebesar 0.041 < 0.05 dan b. Dependent Variable: CETR
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2020
nilai thitung -2,094 > 2,00247 Berdasarkan tabel di atas, dapat
sehingga dapat disimpulkan bahwa diketahui bahwa nilai Adjusted R Square
H3 diterima yang berarti terdapat sebesar 0,284 atau 28,4% artinya variabel
terdapat pengaruh yang signifikan

11
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

independen (profitabilitas (ROA), Nurlaela, & W (2018) yang mengatakan


kepemilikan institusional, dewan komisaris profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
independen, komite audit, leverage (DER), tindakan tax avoidance.
ukuran perusahaan dan pertumbuhan
penjualan) dapat menjelaskan variabel 2. Pengaruh Kepemilikan Institusional
dependen (penghindaran pajak) sebesar Terhadap Penghindaran Pajak
28,4%, sedangkan sisanya 71,6% Berdasarkan hasil penelitian
diterangkan oleh variabel di luar model. diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
kepemilikan institusional adalah sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0.895 yang menunjukkan lebih besar dari
Analisis Statistik Deskriptif nilai signifikan α (0.05) sehingga dapat
1. Pengaruh Return On Assets (ROA) disimpulkan variabel kepemilikan
Terhadap Penghindaran Pajak institusional tidak berpengaruh signifikan
Hasil analisis menunjukkan Return terhadap penghindaran pajak. Hasil ini
On Assets memiliki tingkat signifikansi membuktikan bahwa H2 ditolak.
0,000 < 0,05 dan beta yang dihasilkan Hal ini terjadi karena sebagian
adalah negatif sebesar -0.201. Dengan besar kepemilikan institusional pada
demikian dapat dikatakan bahwa H1 perusahaan sampel merupakan
diterima, hal ini menandakan bahwa kepemilikan mayoritas. Seperti pada
variabel Return On Assets berpengaruh Golden Energy Mines Tbk yang memiliki
negatif signifikan terhadap variabel total kepemilikan institusional sebesar
penghindaran pajak (tax avoidance). 66,98%. Berdasarkan teori pemegang
Hasil analisis menunjukkan saham dari tata kelola perusahaan,
pengaruh negatif terhadap penghindaran perusahaan seharusnya dikendalikan
pajak yang menunjukkan bahwa semakin untuk memaksimalkan kesejahteraan
tinggi profitabilitas maka akan semakin pemegang saham dan pemegang saham
rendah tindakan penghindaran pajak. Hal harus memiliki hak keputusan yang sudah
itu dikarenakan, perusahaan yang dialokasikan. Kepemilikan institusional
mempunyai profitabilitas tinggi cenderung merupakan kepemilikan saham yang
akan melaporkan pajaknya dengan jujur dimiliki oleh institusi seperti pemerintah,
daripada perusahaan dengan profitabilitas perusahaan asuransi, investor luar negeri,
rendah. Perusahaan yang memiliki atau bank kecuali kepemilikan individual.
profitabilitas tinggi cenderung Pemilik institusional ikut serta dalam
memposisikan dalam tax planning yang pengawasan dan pengelolaan perusahaan
baik untuk memperoleh pajak yang namun pemilik institusional
optimal, sehingga kecenderungan mempercayakan pengawasan dan
perusahaan untuk melakukan pengelolaan tersebut kepada pihak dewan
penghindaran pajak akan menurun. komisaris karena itu merupakan tugas
Berbeda halnya dengan perusahaan dewan komisaris yang mewakili pemilik
dengan profitabilitas rendah pada institusional. Hasil penelitian konsisten
umumnya mengalami kesulitan keuangan dengan hasil penelitian Puspita (2015)
dan cenderung akan melakukan serta Diantari dan Ulupui (2016) yang
ketidakpatuhan terhadap peraturan melakukan penelitian pengaruh
perpajakan. kepemilikan institusional terhadap tax
Hasil penelitian ini konsisten avoidance dengan hasil penelitian tidak
dengan hasil penelitian Meilinda & terdapat pengaruh yang signifikan
Cahyonowati (2013), Prakoso (2014) dan kepemilikan institusional terhadap
Marfu’ah (2015) yang menyatakan bahwa penghindaran pajak perusahaan. Namun,
ROA berpengaruh negatif terhadap tax hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
avoidance. Semakin tinggi profitabilitas penelitian yang dilakukan oleh Cahyono,
maka semakin rendah tax avoidance. Andini, dan Raharjo (2016) yang
Namun bertolak belakang dengan menyatakan bahwa kepemilikan
penelitian yang dilakukan oleh Permata, institusional berpengaruh terhadap tax
avoidance.

12
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk mematuhi peraturan


3. Pengaruh Dewan Komisaris perundangundangan perpajakan yang
Independen Terhadap Penghindaran berlaku dan mengurangi risiko seperti
Pajak rendahnya kepercayaan investor.
Hasil analisis menunjukkan Dewan Temuan penelitian ini bermakna
Komisaris Independen memiliki tingkat bahwa tinggi atau rendahnya variasi
signifikansi 0,041 < 0,05 dan beta yang penghindaran pajak (tax avoidance)
dihasilkan adalah negatif sebesar -0.888. ditentukan oleh variasi variabel Proporsi
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Komisaris Independen. Dengan kata lain,
H3 diterima, hal ini menandakan bahwa apabila semakin besar Proporsi Komisaris
variabel Dewan Komisaris Independen Independen maka akan semakin rendah
berpengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance. Namun sebaliknya, apabila
variabel penghindaran pajak (tax semakin kecil Proporsi Komisaris
avoidance). Hasil penelitian ini konsisten Independen maka akan semakin tinggi tax
dengan penelitian yang dilakukan Pohan avoidance. Temuan penelitian ini sejalan
(2008) dan Sari (2014) bahwa komisaris dengan hasil peneltian terdahulu (Timothy
independen berpengaruh terhadap tax 2010; Lanis dan Richardson 2011; Setiana
avoidance. dan Setyowati 2014; Maharani dan
Proporsi komisaris independen Suardana 2014; Prakosa 2014) dimana
berpengaruh negatif terhadap tax para peneliti terdahulu tersebut
avoidance. Ini berarti keberadaan menemukan bahwa variabel Proporsi
komisaris independen efektif dalam usaha Komisaris Independen berpengaruh
mencegah praktik tax avoidance. Menurut negatif dan signifikan terhadap
peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor penghindaran pajak.
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan 4. Pengaruh Komite Audit Terhadap
Publik menyatakan bahwa jumlah Penghindaran Pajak
komisaris independen wajib paling kurang Berdasarkan hasil penelitian
30% (tiga puluh persen) dari jumlah diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
seluruh anggota dewan komisaris. Apabila komite audit adalah sebesar 0.229 yang
presentase komisaris independen diatas menunjukkan lebih besar dari nilai
30% maka ini merupakan satu indikator signifikan α (0.05) sehingga dapat
bahwa pelaksanaan corporate governance disimpulkan variabel komite audit tidak
(CG) telah berjalan dengan baik sehingga berpengaruh signifikan terhadap
mampu mengontrol dan mengendalikan penghindaran pajak. Hasil ini membuktikan
keinginan pihak manajemen perusahaan bahwa H4 ditolak.
untuk melakukan penghematan pajak, Hal ini berarti bahwa keberadaan
menurunkan biaya keagenan sehingga komite audit yang fungsinya untuk
membuat praktik tax avoidance menurun. meningkatkan integritas dan kredibilitas
Semakin banyak jumlah komisaris pelaporan keuangan tidak dapat berjalan
independen maka semakin besar dengan baik apabila tidak ada dukungan
pengaruhnya untuk melakukan dari seluruh elemen dari dalam
pengawasan kinerja manajemen. perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut
Pengawasan ini dapat mengurangi komite audit diindikasikan dalam
masalah agensi yang timbul seperti sikap pelaksanaannya kurang didukung oleh
oportunistik manajemen terhadap bonus. elemen-elemen lain yang berada didalam
Dengan pengawasan yang semakin besar, perusahaan, menyebabkan komite audit
manajemen akan berhatihati dalam gagal melakukan pengawasan yang baik
mengambil keputusan dan transparan dan cenderung netral. Maka banyak
dalam menjalankan perusahaan sehingga sedikitnya jumlah komite audit pada
dapat meminimalisasi terjadinya tax perusahaan tidak memberikan jaminan
avoidance. Secara aktif komisaris bahwa perusahaan tidak akan melakukan
independen dapat mendorong manajemen penghindaran pajak. Karena tugas komite

13
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

audit hanya membantu dewan komisaris hutang akan menyebabkan munculnya


untuk memastikan bahwa laporan beban bunga yang harus dibayar oleh
keuangan disajikan dengan wajar sesuai perusahaan. Beban bunga yang timbul
dengan standar akuntansi, selebihnya karena adanya hutang, akan mengurangi
keputusan berada pada pemilik jumlah beban pajak perusahaan. Beban
perusahaan atau manajemen tingkat atas bunga yang dapat digunakan sebagai
pada perusahaan bukan oleh komite audit. pengurang laba kena pajak adalah beban
Hal ini berbeda dengan penelitian bunga yang muncul akibat adanya
yang dilakukan oleh Sandy & Lukviarman pinjaman kepada pihak ketiga atau kreditur
(2015), Winata (2014), Dewi & Jati (2014) yang tidak memiliki hubungan dengan
yang menunjukkan bahwa komite audit perusahaan. Hal tersebut memberikan
berpengaruh negatif terhadap pengaruh terhadap penghindaran pajak.
penghindaran pajak, bahwa semakin Sehingga semakin tinggi hutang maka
banyak jumlah komite audit akan diindikasikan semakin tinggi perusahaan
meminimalkan terjadinya penghindaran dalam melakukan penghindaran pajak.
pajak karena pengawasan yang lebih Hasil penelitian ini sejalan dengan
ketat. penelitian yang dilakukan oleh Swingly
Namun hasil penelitian ini sejalan (2015), Siregar & Widyawati (2016) yang
dengan penelitian Kurniasih & Sari (2013), menyatakan bahwa leverage berpengaruh
Calvin (2015) dan Puspita & Harto (2014) signifikan terhadap penghindaran pajak.
yang menunjukkan hasil tidak berpengaruh Perusahaan yang memiliki hutang tinggi
signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa akan mendapatkan insentif pajak berupa
peran komite audit tidak efektif dalam potongan atas bunga pinjaman hal ini
pengambilan keputusan terkait kebijakan sesuai dengan pasal 6 ayat (1) huruf a UU
pajak perusahaan di Indonesia. Meskipun No 36 tahun 2008 menyebutkan bahwa
semakin banyak komite audit dalam suatu bunga hutang dapat dikurangkan dengan
perusahaan, tidak akan menghalangi tujuan perhitungan perpajakan. Sehingga
perusahaan untuk melakukan peraturan ini sebagai celah oleh
penghindaran pajak karena komite audit perusahaan untuk melakukan
tidak efektif dalam pengambilan penghindaran pajak dengan cara
keputusan. menambahkan hutang perusahaan guna
memperoleh insentif pajak.
5. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Berbeda dengan penelitian yang
Terhadap Penghindaran Pajak dilakukan oleh Kurniasih & Sari (2013),
Hasil analisis menunjukkan Puspita & Ngadiman (2014) dan
leverage (DER) memiliki tingkat Darmawan & Sukartha (2014) bahwa
signifikansi 0,021 < 0,05 dan beta yang leverage tidak berpengaruh signifikan
dihasilkan adalah sebesar 0.142. Dengan terhadap penghindaran pajak, karena
demikian dapat dikatakan bahwa H5 sesuai dengan teori trade off menyatakan
diterima. Hal ini menandakan bahwa bahwa penggunaan hutang oleh
variabel leverage (DER) berpengaruh perusahaan dapat digunakan untuk
positif signifikan terhadap variabel menghemat pajak dengan memperoleh
penghindaran pajak (tax avoidance). insentif berupa beban bunga yang akan
Hal ini berarti bahwa leverage yang menjadi pengurang penghasilan kena
diukur menggunakan DER terbukti pajak. Keputusan pendanaan perusahaan
berpengaruh positif terhadap menjadi gambaran penghindaran pajak
penghindaran pajak, artinya bahwa terkait dengan tarif pajak efektif, hal
semakin tinggi tingkat leverage yang tersebut dikarenakan ada peraturan
diperoleh perusahaan akan semakin tinggi perpajakan terkait struktur pendanaan
tingkat penghindaran pajak. Karena perusahaan. Keputusan pendanaan yang
semakin tingginya nilai leverage semakin dimaksud adalah perusahaan lebih
tinggi pendanaan yang berasal dari hutang menggunakan pendanaan internal atau
pihak ketiga yang digunakan oleh eksternal. Perusahaan sampel memiliki
perusahaan. Maka dengan adanya jumlah

14
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

hutang yang sebagian besar berasal dari akuntansi yang menangguhkan laba yang
pinjaman modal kepada pemegang dilaporkan dari periode sekarang ke
saham, sehingga beban bunga yang periode mendatang guna memperkecil
ditimbulkan tidak dapat diguakan sebagai laba yang dilaporkan.Perusahaan besar
pengurang laba kena pajak perusahaan. lebih memiliki aktivitas operasi perusahaan
yang lebih banyak dan rumit sehingga
6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terdapat celah-celah untuk dimanfaatkan
Terhadap Penghindaran Pajak dalam keputusan tax avoidance.
Hasil analisis menunjukkan Ukuran Sedangkan perusahaan kecil yang
Perusahaan memiliki tingkat signifikansi memiliki aktivitas yang masih terbatas dan
0,001 < 0,05 dan beta yang dihasilkan sedikit sulit untuk melakukan tax
adalah negatif sebesar 1,297. Dengan avoidance.
demikian dapat dikatakan bahwa H6
diterima, hal ini menandakan bahwa 7. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
variabel ukuran perusahaan berpengaruh Terhadap Penghindaran Pajak
negatif signifikan terhadap variabel Hasil analisis menunjukkan
penghindaran pajak (tax avoidance). Petumbuhan Penjualan memiliki tingkat
Hasil analisis penelitian signifikansi 0,010 < 0,05 dan beta yang
menunjukkan pengaruh negatif terhadap dihasilkan adalah sebesar 1,582. Dengan
penghindaran pajak yang menunjukkan demikian dapat dikatakan bahwa H7
bahwa semakin besar total aset yang diterima. Hal ini menandakan bahwa
dimiliki suatu perusahaan maka akan variabel Petumbuhan Penjualan
menurunkan tingkat penghindaran pajak di berpengaruh positif signifikan terhadap
perusahaan tersebut. Perusahaan dengan variabel penghindaran pajak (tax
ukuran yang relatif besar akan dilihat avoidance).
kinerjanya oleh publik, sehingga Hasil analisis penelitian
perusahaan tersebut akan melaporkan menunjukkan bahwa pertumbuhan
kondisi keuangannya lebih berhati-hati, penjualan berpengaruh terhadap tax
lebih transparan dalam memperlihatkan avoidance, karena semakin besar
informasi keuangan yang sebenarnya. penjualan semakin besar pendapatan atau
Oleh karena itu, perusahaan akan lebih laba yang didapatkan dan semakin besar
sedikit dalam melakukan penghindaran laba maka akan semakin besar pula beban
pajak. Sedangkan perusahaan yang pajak yang ditanggung perusahaan. Oleh
mempunyai ukuran kecil mempunyai karena itu, penjualan memiliki pengaruh
kecenderungan untuk melakukan yang signifikan atas terjadinya tindakan
peghindaran pajak dengan penghindaran pajak (tax avoidance).
memperlihatkan laba yang besar untuk Setiap perusahaan pasti
menunjukkan kinerja perusahaan yang menginginkan keuntungan atau laba yang
memuaskan. besar dari kegiatan operasionalnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Dengan modal yang besar berarti
hasil penelitian yang dilakukan oleh pengembalian yang harus mereka
Kurniasih dan Sari (2013) dan Richardson dapatkan juga diharapkan besar, tidak ada
dan Lanis (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan yang menginginkan kerugian.
ukuran perusahaan memiliki pengaruh Principal memberikan tugas kepada agent
yang signifikan terhadap tax avoidance. untuk mengelola laba yang diperoleh dari
Menurut Kurniasih dan Sari (2013), penjualan tersebut, oleh karena hal
semakin besar ukuran perusahaan maka tersebutlah yang menyebabkan terjadinya
akan semakin rendah CETR yang manajemen laba yang berakhir pada
dimilikinya karena perusahaan besar lebih tindakan penghindaran pajak. Hal tersebut
mampu menggunakan sumber daya yang dapat merugikan semua pihak, karena
dimilikinya untuk membuat suatu pajak yang dibayarkan akan kembali
perencanaan pajak yang baik (political kepada Wajib Pajak meskipun tidak secara
power theory). Manajer perusahaan besar langsung dirasakan, tetapi pastinya ada
cenderung melakukan pemilihan metode

15
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

perubahan yang dirasakan karena sudah pada Sektor Pertambangan yang


membayar pajak sesuai dengan ketentuan terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
yang ada untuk kesejahteraan rakyat. 6. Hasil uji analisis regresi menunjukkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan bahwa secara parsial variabel Ukuran
penelitian yang dilakukan oleh Dewinta Perusahaan berpengaruh negatif dan
dan Setiawan (2016) yang menyatakan signifikan terhadap penghindaran pajak
bahwa sales growth berpengaruh positif pada Sektor Pertambangan yang
terhadap penghindaran pajak. terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
Semakin besar total aset perusahaan
SIMPULAN DAN SARAN maka semakin rendah tindakan
Simpulan penghindaran pajak.
Berdasarkan analisis data dan 7. Hasil uji analisis regresi menunjukkan
pembahasan yang telah dilakukan, dapat bahwa secara parsial variabel
diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertumbuhan Penjualan berpengaruh
1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan positif dan signifikan terhadap
bahwa secara parsial variabel penghindaran pajak pada Sektor
Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif Pertambangan yang terdaftar di BEI
dan signifikan terhadap penghindaran tahun 2014-2018.
pajak pada Sektor Pertambangan yang
terdaftar di BEI tahun 2014-2018. Saran
Semakin rendah profitabilitas maka Penelitian mengenai penghindaran
semakin tinggi tax avoidance. pajak dimasa yang akan datang
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan diharapkan mampu memberikan hasil
bahwa secara parsial variabel Tata penelitian yang lebih berkualitas, dengan
Kelola Perusahaan yang merupakan mempertimbangkan saran-saran di bawah
proksi Kepemilikan Institusional ini:
berpengaruh negatif dan tidak 1. Bagi investor, hasil dari penelitian ini
signifikan. Hal ini berarti bahwa diharapkan dapat membantu dalam
Kepemilikan Institusional tidak memahami praktik tax avoidance suatu
berpengaruh terhadap penghindaran perusahaan agar investor lebih
pajak pada Sektor Pertambangan yang bijaksana dalam menentukan pilihan
terdaftar di BEI tahun 2014-2018. investasinya.
3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan 2. Bagi pemerintah, hasil dari penelitian
bahwa secara parsial variabel Tata diharapkan dapat menjadi
Kelola Perusahaan yang merupakan pertimbangan pemerintah dalam
proksi Dewan Komisaris Independen menetapkan peraturan perpajakan agar
berpengaruh negatif dan signifikan meminimalisir praktik tax avoidance
terhadap penghindaran pajak pada yang dilakukan oleh perusahaan.
Sektor Pertambangan yang terdaftar di 3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan
BEI tahun 2014-2018. dapat mempertimbangkan dengan
4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan menambahkan cakupan jumlah sampel
bahwa secara parsial variabel Tata dan periode pengamatan yang lebih
Kelola Perusahaan yang merupakan panjang. Sehingga hasil yang diperoleh
proksi Komite Audit berpengaruh positif akan lebih menjelaskan gambaran
dan tidak signifikan terhadap kondisi yang sesungguhnya. Dan
penghindaran pajak pada Sektor menambahkan beberapa variabel lain
Pertambangan yang terdaftar di BEI sebagai faktor yang dapat
tahun 2014-2018. mempengaruhi penghindaran pajak,
5. Hasil uji analisis regresi menunjukkan seperti kepemilikan keluarga, DAR
bahwa secara parsial variabel Leverage sebagai proksi leverage, ROI dan ROE
(DER) berpengaruh positif dan sebagai proksi profitabilitas. Serta
signifikan terhadap penghindaran pajak menggunakan sektor industry yang

16
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

berbeda untuk memberikan hasil


penelitian yang lebih akurat dan detail.

Daftar Pustaka Budiman, Judi dan Setiyono. 2012.


Andy.( 2018). “ Pengaruh Return On “Pengaruh Karakter Eksekutif
Assets, Debt To Equity ratio, Debt To Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Assets Ratio, Ukuran Perusahaan, Avoidance)”. Simposium Nasional
Dan Deffered Tax Expense Akuntansi XV.
Terhadap Tax Avoidance (Studi
Empiris Pada Perusahaan Jasa Dewi, G. A., & Sari, M. M. (2015).
sektor perhotelan, restoran, dan Pengaruh Insentif Eksekutif,
pariwisata, yang terdaftar di Bursa Corporate Risk Dan Corporate
Efek Indonesia Periode 2010-2015)”. Governance Pada Tax Avoidance. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 16 Jurnal Akuntansi Universitas
No.2 (2018). Udayana, 50-67.

Annisa, Nuralifmida ayu. 2012. Pengaruh Dewi, Nurrahma. 2016. “Pengaruh


Corporate Governance terhadap Tax Karakter Eksekutif, Karakteristik
Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Perusahaan, dan Pengungkapan
Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, hal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
95-189. Terhadap Penghindaran Pajak”.
Jurnal JOM Fekon Vol.3 No.1
Annisa, N.A., & Kurniasih L. 2012. Februari 2016.
“Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Tax Avoidance”. Jurnal ------------. 2017. Stock Price Estimation
Akuntansi & Auditing, 2 (8), 95-18. Using Ensemble Kalman Filter
Square Root Method. IOP Conf.
Ardiansyah, Rizal. (2017). Pengaruh Good Series: Journal of Physics: Conf.
Profitabilitas Terhadap Tax Series 1008 (2018) 012017.
Avoidance Perbankan Syariah di
Indonesia periode 2011-2015. ------------. 2019. Development Of
Universitas Islam Negeri Syarif Unscented Kalman Filter Algorithm
Hidayatullah. For Stock Price Estimation. IOP
Conf. Series: Journal of Physics:
Asfiyati. 2012. Pengaruh Corporate Conf. Series 1211 (2019) 012031.
Governance, Kepemilikan Keluarga,
dan Karakteristik Perusahaan T ------------. 2016. Pengaruh Komite Audit,
erhadap Tax Avoidance. Skripsi Proporsi Komisaris Independen, dan
Fakultass Ekonomi Universitas Proporsi Kepemilikan Institusional
Sebelas Maret, Surakarta. Terhadap tax Avoidance. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana
Balachandran, B., dan Faff, R. (2015). Vol.16.1. Juli (2016).: 702-732, ISSN
Corporate governance, firm value 2302-8556.
and risk: Past, present, and future.
Pacific Basin Finance Journal, 35, 1– Friana, Hendra. 2019. “DJP dalami dugaan
12. Penghindaran Pajak PT Adaro
Energy”,https://tirto.id/djp-dalami-
Bursa Efek Indonesia. 2018. Laporan dugaan-penghindaran-pajak-pt-
Keuangan & Tahunan. adaro energy-edKk, diakses pada 10
www.idx.co.id. Diakses pada hari Desember 2019 pukul 10.26.
Senin, 24 Februari 2018 jam 08.33
WIB. Hanlon, M. dan S. Heitzman. 2010. ”A
Review of Tax Research.” Journal of

17
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Accounting dan Economics 50 (2/3), 3


127-178. NUGROHO, M., HALIK, A., & ARIF, D.
(2020). Effect of CAMELS Ratio on
Hanum, Hashemi. R. 2013. Pengaruh Indonesia Banking Share Prices. The
Karakteristik Corporate Governance Journal of Asian Finance, Economics
terhadap Effective Tax Rate (ETR). and Business, 7(11), 101–106.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Ngadiman, Christany Puspitasari. (2014).
Diponegoro. “Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Hidayat, Wastam Wahyu. 2018. “Pengaruh Institusional, Dan Ukuran
Profitabilitas, Leverage dan Perusahaan Terhadap
Pertumbuhan Penjualan terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Penghindaran Pajak”: Studi Kasus Avoidance) Pada Perusahaan Sektor
Perusahaan Manufaktur di Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Indonesia. Jurnal Riset Manajemen Efek Indonesia 2010-2012”. Jurnal
dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi Akuntansi/ Volume XVIII, No. 03
UNIAT, 3 (1), 19-26. September 2014: 408-421.

Kementerian Keuangan Republik ------------. 2019. “Analisis Rasio Aktivitas


Indonesia. 2018. Laporan Kinerja Dan Rasio Profitabilitas Pada
Direktorat Jenderal Pajak 2018. Pertumbuhan Laba Di Indonesia
(online). www.pajak.go.id. Diakses Tahun 2013-2017”. Jurnal
pada 6 Januari 2020. ecopreneur, Volume 2, No. 1 Tahun
2019, ISSN: 2614-3968 (Cetak) /
------------. 2018. Pengaruh Return On ISSN: 2615-6237 (Online).
Assets, Leverage, Coroporate
Governance, Ukuran Perusahaan, Nuraini, Astri. 2019. “Pengaruh Good
dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Corporate Governance terhadap
tax Avoidance. Jurnal Akuntansi, Vol. Penghindaran Pajak: Studi pada
18 No.1, ISSN 1410-4628. Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di BEI tahun 2013-2017”.
Maharani, I Gusti Ayu Cahya dan Ketut Alit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Suardana. 2014. Pengaruh Yayasan Keluarga Pahlawan
Corporate Governance, Negara.
Profitabilitas, dan Karakteristik
Eksekutif Tax Avoidance Oktamawati, Mayarisa. 2017. “Pengaruh
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Karakter Eksekutif, Komite Audit,
Akuntansi Universitas Udayana Ukuran Perusahaan, Leverage,
ISSN: 2302-8556.. Pertumbuhan Penjualan, dan
Profitabilitas terhadap Tax
Mardiasmo. 2011. “Perpajakan Edisi Avoidance”. Jurnal Akuntansi Bisnis,
Revisi”. Yogyakarta: Andi. vol. 15, No.1, Maret, ISSN:1412-
775X.
Muttaqiin, Ninnasi. (2016). “Analisis
Kebijakan Deviden DI Indonesia ------------. 2018. “Pengaruh Size, Age,
Tahun 2013-2017”. Accounting and Profitability, Leverage dan Sales
Management Journal, Vol. 3 No.1, Growth terhadap Tax Avoidance”.
July 2019. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01),
10-20.
Nugroho, M., Arif, D., & Halik, A. (2021).
The effect of loan-loss provision, non- Purwaningsih, Rina Puji dan Suyanto.
performing loans and third-party fund 2015. “Pengaruh Profitabilitas dan
on capital adequacy ratio. Leverage Terhadap Pengungkapan
Accounting, 7(10), 943–950. Corporate Social Responsibility”.
https://doi.org/10.5267/j.ac.2021.1.01

18
Volume 4, No. 1 Tahun 2021, p-ISSN: 2614-3968 / e-ISSN: 2615-6237
Jurnal Ecopreneur.12
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Syariah Paper Accounting FEB UMS, Kasus Empiris Pada Perusahaan


ISSN: 2460-0784. Sub Sektor Kimia Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017”.
------------. 2017. “Pengaruh Intensitas Aset Universitas Pakuan.
Tetap, Pertumbuhan Penjualan dan
Koneksi Politik Terhadap Tax ------------. 2016. “Pengaruh Profitabilitas,
Avoidance.” Jurnal Riset Akuntansi Kepemilikan Keluarga, dan Good
dan Keuangan, 5 (3), (2017), 1625- Corporate Governance terhadap
1642. Penghindaran Pajak”. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, Vol.1 No.2, Hal 167-193.
Ridho, Muhammad. 2016. “Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Leverage, Susanti, Agias Maulidya. 2018. “Pengaruh
Profitabilitas, dan Sales Growth Karakteristik Perusahaan, Risiko
terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan dan Koneksi Politik
Perusahaan Manufaktur di Bursa Terhadap Penghindaran Pajak”.
Efek Indonesi a (BEI) tahun 2010- Skripsi. Universitas Islam Negeri
2014”. Skripsi. Universitas Islam Syarif Hidayatullah.
Negeri Syarif Hidayatullah.
Swingly, C & Sukartha, I. M. (2015).
Rosyada, Rosy Amalia. (2018). “Pengaruh Pengaruh Karakteristik Eksekutif,
Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Komite Audit, Ukuran Perusahaan,
Leverage., Intensitas Modal, Dan Leverage, dan Sales Growth pada
Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi
Penghindaran Pajak Pada Universitas Udayana, Vol 10 (No.1),
Perusahaan Manufaktur Yang hal 47-62.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode tahun 2014-2016”. ------------. (2019). “Pengaruh Komite Audit,
Universitas Islam Indonesia. Return On Assets (ROA), dan
Leverage terhadap Penghindaran
Saputra, Aristianto Dwi. 2018. “Pengaruh Pajak”. Jurnal Bisnis Terapan,
Insentif Eksekutif, Corporate Risk, Volume 03 No. 01 Juni 9-20.
Corporate Governance, dan
Konservatisme Akuntansi terhadap Zahra, Fatimatuz. 2017. “Pengaruh
Tax Avoidance”. Skripsi. Universitas Corporate Governance,
Islam Indonesia. Profitabilitas, dan Capital Intensity
terhadap Penghindaran Pajak”.
------------. 2019. “Pengaruh Ukuran Skripsi. Universitas Islam Negeri
Perusahaan Dan Leverage Syarif Hidayatullah.
Terhadap Penghindaran Pajak Studi

19

Anda mungkin juga menyukai