Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH CAPITAL INTENSITY, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS

TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL


ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
2016-2018

Hilda Pebriyani1
23216310
Dr. Untara, SE., MMSI., CADE., CAAT.2
Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok – 16424
Hilda.febryani2@gmail.com

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Intensity, Leverage dan
Profitabilitas terhadap Tax Avoidance secara simultan maupun parsial. Serta untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen maupun variabel dependen dan
manakah yang paling berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
Populasi penelitian ini adalah 65 perusahaan sektor Property dan Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Sampel penelitian dipilih
menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria tertentu, sehingga diperoleh
sebanyak 19 perusahaan yang memenuhi kriteria. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Capital Intensity,
Leverage dan Profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Secara parsial variabel
Leverage dan Profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance sedangkan variabel
Capital Intensity tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Berdasarkan uji R Square
variabel Capital Intensity, Leverage dan Profitabilitas memiliki pengaruh sebesar 28,8%
terhadap Tax Avoidance, serta variabel Leverage memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap Tax Avoidance.
Kata kunci: Capital Intensity, Leverage, Profitabilitas, Tax Avoidance

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Capital Intensity, Leverage and
Profitability on Tax Avoidance simultaneously or partially. And to find out how much
influence the independent variable and the dependent variable and which is the most
influential on Tax Avoidance.
The population of this research is 65 property and real estate sector companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2016-2018 period. The research sample
was selected using a purposive sampling method with certain criteria, so that 19
companies were obtained that met the criteria. The analysis technique used in this study
is multiple linear regression analysis using the classic assumption test consisting of
normality test, multicollinearity test, autocorrelation test and heteroscedasticity test.
The results showed that simultaneously Capital Intensity, Leverage and
Profitability variables influence Tax Avoidance. Partially, the Leverage and Profitability
variables affect Tax Avoidance, while the Capital Intensity variable has no effect on Tax
Avoidance. Based on the R Square test the Capital Intensity, Leverage and Profitability
variables have an effect of 28.8% on Tax Avoidance, and the Leverage variable has the
greatest effect on Tax Avoidance.
Keywords: Capital Intensity, Leverage, Profitability, Tax Avoidance
1. PENDAHULUAN namun belum mencapai target yang telah
ditetapkan.
Di Indonesia lebih dari 80%
penerimaan Negara Republik Indonesia Tujuan dari pemerintah untuk
berasal dari pajak. Sesuai dengan UU memaksimalkan penerimaan negara
No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan yang berasal dari sektor pajak sangat
Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak bertentangan dengan tujuan dari Wajib
merupakan kontribusi wajib kepada Pajak, wajib pajak berusaha untuk
negara yang terutang oleh orang pribadi mengefisiensikan beban pajaknya
atau badan yang bersifat memaksa sehingga memperoleh keuntungan yang
berdasarkan Undang-Undang, dengan lebih besar dalam rangka untuk
tidak mendapat timbal balik secara mensejahterakan pemilik dan
langsung dan digunakan untuk keperluan melanjutkan kelangsungan hidup
negara bagi sebesar-besarnya perusahannya. Hal ini mendorong
kemakmuran rakyat. Berdasarkan isi perusahaan untuk bertindak dalam usaha
Undang-Undang tersebut, dapat mengurangi total pajak yang dibayarkan
disimpulkan bahwa pajak merupakan baik secara legal maupun ilegal. Strategi
sumber pendapatan bagi negara. yang dilakukan pertama adalah,
Berdasarkan data yang diperoleh dari penghindaran pajak (Tax Aviodance)
Kementrian Keuangan Republik yaitu usaha untuk mengurangi hutang
Indonesia, berikut ini disajikan proporsi pajak yang bersifat legal (lawful) dengan
dari realisasi penerimaan pajak terhadap menuruti aturan yang ada. Langkah
target penerimaan pajak selama tahun kedua, penggelapan pajak (Tax Evasion)
2016 sampai dengan 2018. yaitu usaha untuk mengurangi hutang
pajak yang bersifat tidak legal (unlawful)
Tabel 1.1 dengan melanggar ketentuan perpajakan
Realisasi Penerimaan Pajak Tahun (Suandy, 2016).
2016-2018
Target Realisasi Presentase Tax Evasion adalah tindakan
Penerimaan Penerimaan Realisasi penghindaran pajak yang melanggar
Tahun
Pajak Pajak Peneriman hukum, Tax Evasion merupakan
(Triliun) (Triliun) Pajak
tindakan yang dengan sengaja tidak
2016 1,539 1,285 83,5% melaporkan kewajiban atau
2017 1,473 1,343 91,23% menghilangkan bagian transaksi agar
2018 1,618 1,521 94,02% membuat tarif pajak menjadi rendah
Sumber: Kementrian Keuangan (Fenny, 2014). Tax Evasion ini sendiri
Republik Indonesia Tahun 2019 biasa dikenal sebagai penggelapan pajak.
Sedangkan Tax Avoidance adalah
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, terlihat tindakan penghindaran atau
bahwa realisasi penerimaan negara yang peminimalan pajak yang masih tidak
berasal dari sektor pajak dalam tiga keluar dari rana hukum yang berlaku.
tahun terakhir mengalami peningkatan Hal ini dikarenakan adanya
ketidaksempurnaan peraturan undang-
undang perpajakan yang kemudian bisa Property dan Real Estate yang terdaftar
dimanfaatkan oleh wajib pajak. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
Penghindaran pajak sering dikaitkan 2016-2018.
dengan istilah perencanaan pajak (tax
planning). Perencanaan pajak 2.2 Populasi dan Prosedur Penentuan
merupakan perencanaan yang dilakukan Sampel Populasi
oleh wajib pajak untuk mencapai
2.2.1 Populasi
penghematan pajak melalui cara yang
telah diatur oleh undang-undang Populasi yang digunakan dalam
perpajakan. Terdapat beberapa faktor penelitian ini adalah perusahaan
yang mempengaruhi perusahaan dalam Property dan Real Estate yang terdaftar
melakukan kewajiban perpajakannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
antara lain, Capital Intensity, Leverage, laporan keuangan tahunan periode 2016-
dan Profitabilitas. 2018 yaitu sebanyak 65 perusahaan.
Penelitian ini difokuskan pada 2.2.2 Sampel
perusahaan Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Teknik pengambilan sampel
(BEI) periode 2016-2018, karena pada dalam penelitian ini menggunakan
bulan Januari tahun 2019 Badan metode purposive sampling. Adapun
Kebijakan Fiskal Kementerian kriteria pengambilan sampel adalah
Keuangan (Kemenkeu) mencatat sebagai berikut :
realisasi pertumbuhan penerimaan pajak
Tabel 2.1
di sektor konstruksi dan real estate atau
Karakteristik Pengambilan Sampel
property pada 2018 turun 0,54 persen
menjadi 6,62 persen dibanding periode
tahun sebelumnya. Realisasi penerimaan
pajak 2018 dari sektor ini mencapai
83,51 triliun per 31 Desember 2018.
(kompas.com). Penerimaan Pajak pada
tahun 2016 Rp 19,7 triliun yaitu turun
20,43% dari tahun 2015 yang mencapai
Rp 24,8 triliiun (katadata.com).

Penurunan penerimaan pajak yang


diterima dari sektor Property dan Real
Estate dapat di sebabkan karena
turunnya daya beli yang berakibat pada
laba yang dicapai perusahaan, namun
dapat juga disebabkan karena
perusahaan melakukan tindakan
penghindaran pajak.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan
2.3 Jenis dan Sumber Data 2.6.2 Leverage
Data yang digunakan berasal dari Pengukuran Leverage dalam
laporan keuangan (financial report) dan penelitian ini menggunakan proksi Debt
laporan tahunan perusahaan Property to Assets Ratio (DAR).
dan Real Estate yang terpilih dalam
Total Hutang
sampel penelitian yang terdaftar di Bursa 𝐷𝐴𝑅 =
Efek Indonesia pada periode 2016-2018 Total Aset
yang dipublikasikan untuk umum 2.6.3 Profitabilitas
melalui situs resminya www.idx.co.id.
Pengukuran Profitabilitas dalam
2.4 Prosedur Pengumpulan Data penelitian ini menggunakan proksi
1. Metode Studi Pustaka yaitu Return On Assets (ROA).
dengan mengkaji berbagai Laba Bersih Setelah Pajak
literatur pustaka seperti jurnal, 𝑅𝑂𝐴 =
makalah, dan sumber-sumber Total Aset
lainnya yang berkaitan dengan 2.7 Teknik Analisis
penelitian.
2. Metode Dokumentasi adalah Teknik analisis yang akan
metode pengumpulan data digunakan peneliti untuk penelitian ini
dengan melihat, menggunakan adalah analisis regresi linier berganda.
dan mempelajari data-data Untuk mengetahui hasil dari data
sekunder yang diperoleh dari tersebut peneliti menggunakan software
website BEI dan dokumen ICMD SPSS untuk mengolah data yang peneliti
yaitu laporan tahunan dan peroleh dari data laporan keuangan yang
laporan keuangan yang terpilih telah diolah. Sebelum analisis regresi
sebagai sampel penelitian. linier dilakukan, maka terlebih dulu
harus diuji dengan uji asumsi klasik
untuk memastikan apakah model regresi
2.5 Variabel Dependen
yang digunakan tidak atau terdapat
Pengukuran Tax avoidance dalam masalah normalitas, multikolinearitas,
penelitian ini menggunakan proksi autokolerasi, heteroskedastisitas, dan
Effective Tax Rate (ETR). linearitas.
Beban Pajak it 3. PEMABAHASAN
E𝑇𝑅 =
Laba Sebelum Pajak it 3.1 Analisis Statistik Deskriptif
2.6 Variabel Independen Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk menunjukkan jumlah
2.6.1 Capital Intensity
data yang digunakan dalam penelitian ini
Pengukuran Capital Intensity serta dapat menunjukkan nilai minimum
dalam penelitian ini menggunakan nilai maksimum, nilai rata-rata, serta
proksi proporsi aktiva tetap. standar deviasi dari masing-masing
variabel.
Total Aset Tetap
CI =
Total Aset
Tabel 3.1 Berdasarkan grafik normal probability
Hasil Analisis Statistik Deskriptif plot pada gambar 3.1 menunjukkan titik-
Descriptive Statistics titik penyebaran mengikuti garis
Std. diagonal yang menunjukkan arah
N Min Max Mean
Deviation hubungan antara variabel X akan diikuti
Tax kenaikan variabel Y. Dari gambar
57 .0000 .3336 .065430 .0932235
Avoidance
5.610 tersebut dapat disimpulkan bahwa
CI 57 .0014 .168970 .7411616 residual data terdistribusi normal dan
9
model regresi layak dipergunakan.
DAR 57 .0532 .6637 .387895 .1792480 Untuk mempertegas hasil pengujian
normalitas dengan grafik normal
ROA 57 .0135 .3092 .061419 .0510859
probability plot, maka penulis
Valid N melakukan pengujian dengan metode
57
(listwise) lain yaitu uji One-Sample Kolmogorov-
Sumber : Hasil Olah Data SPSS Smirnov Test.
3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Tabel 3.2
Hasil Uji Normalitas
Uji asumsi klasik merupakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pengujian yang digunakan dengan tujuan Unstandardi
agar nilai parameter penduga tidak bias. zed
Pengujian asumsi klasik yang digunakan Residual
antara lain uji normalitas, uji N 57
Mean 0E-7
multikolinearitas, uji autokorelasi, uji Normal
Std.
heteroskedastisitas dan uji linieritas. Parametersa,b .07652592
Deviation
Absolute .127
3.2.1 Uji Normalitas Most Extreme
Positive .127
Differences
Negative -.070
Uji normalitas bertujuan untuk Kolmogorov-Smirnov Z .960
mengetahui apakah distribusi data Asymp. Sig. (2-tailed) .316
mengikuti atau mendekati distribusi Sumber: Hasil Olah Data SPSS
normal atau tidak.
Berdasarkan hasil pengujian dari tabel
3.2 menunjukkan bahwa residual dalam
penelitian ini terdistribusi secara normal
yang ditunjukkan dengan besarnya nilai
signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed)
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,316
hal ini menunjukkan bahwa model
regresi layak digunakan karena
memenuhi asumsi normalitas.
3.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ditujukan
Gambar 3.1 untuk menguji ada atau tidaknya kolerasi
Grafik Normal Probability Plot antar variabel bebas. Model regresi yang
Sumber: Hasil Olah Data SPSS baik seharusnya terhindar dari
multikolinearitas.
Tabel 3.3 Berdasarkan kriteria yang telah
Hasil Uji Multikolinearitas ditentukan, DW hitung 1,044 masuk
Coefficients kedalam kriteria -2 < dw < 2, maka dapat
Collinearity Statistics disimpulkan bahwa tidak terjadi
Model autokorelasi dan berarti uji autokorelasi
Tolerance VIF
1
terpenuhi.
(Constant)
CI .955 1.047 3.2.4 Uji Heteroskedastisitas
DAR .902 1.109 Uji heterokedastisitas bertujuan
ROA .934 1.071 untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
dari residual satu pengamatan ke
Berdasarkan hasil pengujian dari tabel pengamatan yang lain. Deteksi ada atau
3.3 diperoleh output yang menunjukkan tidaknya heterokedastisitas dapat
bahwa nilai Tolerance untuk variabel dilakukan dengan melihat ada atau
CapitaI Intensity (CI) sebesar 0,955, tidaknya pola tertentu pada grafik
Leverage (DAR) sebesar 0,902, scatterplot.
Profitabilitas (ROA) sebesar 0,934.
Begitu juga dengan nilai VIF variabel
CapitaI Intensity CI sebesar 1,047,
Leverage (DAR) sebesar 1,109,
Profitabilitas (ROA) sebesar 1,071. Nilai
Tolerance dari ketiga variabel bebas
tersebut menunjukkan > 0,10 dan nilai
VIF adalah < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa ketiga variabel
tersebut bebas dari masalah
multikolinearitas dan dinyatakan uji
multikolinearitas terpenuhi. Gambar 3.2
3.2.3 Uji Autokorelasi Grafik Scatterplot
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Autokorelasi adalah korelasi antar
anggota sampel yang diurutkan Berdasarkan gambar 3.2 grafik
berdasarkan deret waktu. Autokorelasi scatterplot menunjukkan bahwa titik-
menunjukkan adanya kondisi yang titik menyebar secara acak dan baik di
berurutan antara gangguan atau atas dan di bawah angka nol pada sumbu
distribusi yang masuk. Pengujian yang Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
digunakan adalah uji Durbin–Watson. tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga antara
Tabel 3.4 variabel independen dan dependen tidak
Hasil Uji Autokorelasi saling berinteraksi. Hal ini membuktikan
Model Summary bahwa model regresi layak digunakan
Model Durbin-Watson untuk penelitian.
1 1.044
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Untuk mempertegas hasil pengujian
heteroskedastisitas menggunakan grafik
Dari tabel diatas diperoleh nilai Durbin- Scatterplot, maka penulis melakukan
Watson (DW hitung) sebesar 1,044.
pengujian dengan metode lain yaitu uji 3.3.1 Analisis Regresi Linier
koefisien korelasi Rank Spearman yaitu Berganda
untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan Pada uji asumsi klasik yang telah
mengkorelasikan variabel independen dilakukan sebelumnya, dapat diketahui
terhadap nilai absolut dari residual atau bahwa data yang digunakan terdistribusi
error (Gujarati, 2012). normal, tidak terdapat multikolinearitas,
tidak terjadi gejala autokorelasi, dan
Tabel 3.5 tidak terdapat heteroskedastisitas. Oleh
Hasil Uji Rank Spearman karena itu data yang tersedia telah
Correlations memenuhi syarat untuk menggunakan
Unstandardize model regresi linier berganda. Regresi
d Residual linier berganda dapat dilakukan ketika
Correlation hasil uji asumsi klasik sudah diterima.
-.066
Coefficient
CI
Sig. (2-tailed) .627
N 57 Tabel 3.6
Correlation Hasil Uji Regresi Linier Berganda
-.082
DAR
Coefficient Coefficients
Sig. (2-tailed) .544 Standardi
N 57 Unstandardized zed
Correlation -.041 Coefficients Coefficie
Coefficient Model nts
ROA
Sig. (2-tailed) .763 B Std. Error Beta
N 57 1 (Constant) .001 .031
Correlation
1.000 CI .010 .015 .083
Unstandardiz Coefficient
ed Residual Sig. (2-tailed) . DAR .232 .062 .446
N 57 ROA -.436 .213 -.239
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel 3.5 menunjukan nilai Persamaan regresi linier berganda


signifikansi atau Sig. (2-tailed) untuk sebagai berikut:
Capital Intensity (CI) sebesar 0.627,
Leverage (DAR) sebesar 0.544 dan ETR = 0,001 + 0,010 CI + 0,232 DAR -
Profitabilitas (ROA) sebesar 0.763. Nilai 0,436 ROA + e
signifikansi dari ketiga variabel bebas
tersebut menunjukkan nilai yang lebih 3.3.2 Hasil Uji Parsial (Uji T)
besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan Uji parsial (uji t) digunakan untuk
bahwa variable yang di uji tersebut tidak mengetahui apakah dalam model
terjadi gejala heteroskedastisitas. korelasi secara satu per satu variabel
3.3 Uji Hipotesis independen berpengaruh atau tidak
berpengaruh terhadap variabel
Pengujian hipotesis dalam dependen.
penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh antara Capital Intensity,
Leverage (DAR), dan Profitabilitas
(ROA) sebagai variabel bebas (X)
terhadap Tax Avoidance (Y). Berikut ini
adalah hasil pengujian hipotesis:
Tabel 3.7 Avoidance perusahaan Property dan
Hasil Uji Parsial (Uji t) Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Coefficients Indonesia periode 2016-2018.
Model t Sig.
1 (Constant) . 017 .986
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3.7,
maka:
CI . 721 .474
1. Tingkat signifikan variabel Capital
DAR 3.754 .000
Intensity (CI) sebesar 0,474. Tingkat
ROA -2.050 .045 signifikan tersebut bernilai lebih dari
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 0,05 (0,474 > 0,05), dan hasil dari uji
t variabel Capital Intensity (CI)
Berdasarkan tabel 3.7 didapat hasil t- memiliki nilai t hitung 0,721,
hitung dari setiap variable, hasil ini akan sedangkan t tabel 2,006, maka t
diuji dengan t-tabel yang dapat dicari hitung < t tabel (0,721 < 2,006).
pada tabel statistik pada signifikansi Berdasakan pengujian tersebut maka
0,05/2 = 0,025 dengan df = n – k – 1 atau keputusannya adalah Ho1 diterima
df 57 – 3 – 1 = 53, maka didapatkan t- dan Ha1 ditolak atau dengan kata lain
tabel sebesar 2,006. variabel Capital Intensity (CI) tidak
Hipotesis berbunyi: berpengaruh terhadap Tax
Ho1: Tidak terdapat pengaruh secara Avoidance.
parsial antara Capital Intensity terhadap 2. Tingkat signifikan variabel Leverage
Tax Avoidance perusahaan Property dan (DAR) sebesar 0,000. Tingkat
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek signifikan tersebut bernilai kurang
Indonesia periode 2016-2018. dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan hasil dari
Ha1: Terdapat pengaruh secara parsial uji t variabel Leverage (DAR)
antara Capital Intensity terhadap Tax memiliki nilai t hitung 3,754,
Avoidance perusahaan Property dan sedangkan t tabel 2,006, maka t
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek hitung > t tabel (3,754 > 2,006).
Indonesia periode 2016-2018. Berdasakan pengujian tersebut maka
keputusannya adalah Ho2 ditolak
Ho2: Tidak terdapat pengaruh secara dan Ha2 diterima atau dengan kata
parsial antara Leverage (DAR) terhadap lain Leverage (DAR) berpengaruh
Tax Avoidance perusahaan Property dan terhadap Tax Avoidance.
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek 3. Tingkat signifikan variabel
Indonesia periode 2016-2018. Profitabilitas (ROA) sebesar 0,045.
Ha2: Terdapat pengaruh secara parsial Tingkat signifikansi tersebut bernilai
antara Leverage (DAR) terhadap Tax kurang dari 0,05 (0,045 < 0,05), dan
Avoidance perusahaan Property dan dari uji t variabel Profitabilitas
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek (ROA) memiliki nilai t hitung 2,050,
Indonesia periode 2016-2018. sedangkan t table 2,006, maka t
Ho3: Tidak terdapat pengaruh secara hitung > t tabel (2,050 > 2,006).
parsial antara Profitabilitas (ROA) Berdasakan pengujian tersebut maka
terhadap Tax Avoidance perusahaan keputusannya adalah Ho3 ditolak
Property dan Real Estate yang terdaftar dan Ha3 diterima atau dengan kata
di Bursa Efek Indonesia periode 2016- lain Profitabilitas (ROA)
2018. berpengaruh terhadap Tax
Ha3: Terdapat pengaruh secara parsial Avoidance.
antara Profitabilitas (ROA) terhadap Tax
3.3.3 Hasil Uji Simultan (Uji F) Tabel 3.9
Hasil Uji Variabel Paling
Uji F digunakan untuk mengetahui Berpengaruh
apakah variabel independen secara Coefficients
simultan atau bersama-sama Unstandardized Standardized
berpengaruh atau tidak terhadap variabel Model Coefficients Coefficients
dependen. Hipotesis berbunyi: B Std. Error Beta
1 (Constant) .001 .031
Ho4: Tidak terdapat pengaruh secara CI .010 .015 .083
simultan antara Capital Intensity, DAR .232 .062 .446
ROA -.436 .213 -.239
Leverage (DAR) dan Profitabilitas
(ROA) terhadap Tax Avoidance Sumber : Hasil Olah Data SPSS
perusahaan Property dan Real Estate Berdasarkan hasil uji variabel yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia paling berpengaruh Tabel 3.9 kolom
periode 2016-2018. standardized coefficients dapat dilihat
Ha4: Terdapat pengaruh secara simultan bahwa variabel independen yang
antara Capital Intensity, Leverage memiliki nilai tertinggi adalah variabel
(DAR) dan Profitabilitas (ROA) Leverage (DAR) yaitu sebesar 0,446 atau
terhadap Tax Avoidance perusahaan 44,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa
Property dan Real Estate yang terdaftar dalam penelitian ini, variabel Leverage
di Bursa Efek Indonesia periode 2016- (DAR) memiliki pengaruh yang paling
2018. besar terhadap tindakan Tax Avoidance
Tabel 3.8 perusahaan.
Hasil Uji Simultan (Uji F) 3.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi
ANOVA (R2)
Sum of
Mean
Model Square Df F Sig. Koefisien determinasi (R2)
Square
s
1 .000
digunakan untuk mengetahui
Regression .159 3 .053 8.551 b kemampuan variabel independen
Residual .328 53 .006 (Capital Intensity, Leverage (DAR) dan
Total .487 56 Profitabilitas (ROA)) dalam
Sumber : Hasil Olah Data SPSS menjelaskan variabel dependen Tax
Avoidance (ETR).
Hasil pengujian pada tabel 3.8
menunjukkan nilai signifikansi sebesar Tabel 3.10
0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000 < Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
0,05), Berdasakan pengujian tersebut Model Summary
maka keputusannya adalah Ho4 ditolak Adjusted R
dan Ha4 diterima atau dengan kata lain Model R R Square
Square
variabel independen yaitu Capital
Intensity, Leverage (DAR) dan 1 .571a .326 .288
Profitabilitas (ROA) secara simultan Sumber : Hasil Olah Data SPSS
berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
Berdasarkan hasil uji koefisien
3.4 Variabel yang Paling determinasi pada tabel 3.10, besarnya
Berpengaruh nilai adjusted R2 dalam model regresi
penelitian diperoleh nilai sebesar 0,288.
Hal ini berarti sebesar 28,8% variabel
Tax Avoidance dapat dijelaskan oleh
variabel independen yaitu Capital meningkatkan laba. Tingkat laba yang
Intensity, Leverage (DAR) dan tinggi dapat menaikan beban pajak yang
Profitabilitas (ROA). Sedangkan sisanya akan di bayarkan perusahaan sehinggal
yaitu sebesar 71,2% (100% - 28,8% = variabel CI pada sektor ini tidak
71,2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain berpengaruh terhadap penghidaran
yang tidak diketahui dan tidak termasuk pajak.
dalam analisa regresi pada penelitian ini
seperti, Manajemen Laba, Kompensasi 3.7 Pengaruh Leverage (DAR)
Rugi Fiskal, Kualitas Audit dan terhadap Tax Avoidance (ETR)
Kepemilikan Manajerial.
Berdasarkan hasil olah statistik
3.6 Pengaruh Capital Intensity yang telah dilakukan, menunjukan
terhadap Tax Avoidance (ETR) bahwa variabel Leverage (DAR)
berpengaruh signifikan terhadap Tax
Berdasarkan hasil olah statistik Avoidance. Dimana nilai koefisien
yang telah dilakukan, menunjukan regresi sebesar 3,754 dan tingkat
bahwa variabel Capital Intensity (CI) signifikan sebesar 0,000. Nilai koefisien
tidak berpengaruh terhadap Tax regresi positif menujukkan bahwa setiap
Avoidance, dimana nilai koefisien kenaikan pada variabel Leverage (DAR)
regresi sebesar 0,721 dan tingkat meningkatkan praktik penghindaran
signifikan sebesar 0,474. Artinya, dapat pajak yang dilakukan perusahaan
dikatakan bahwa besar kecilnya tersebut. Perusahaan di sektor Property
intensitas modal yang dimiliki suatu dan Real Estate umumnya dibiayai oleh
perusahaan tidak mempengaruhi utang dalam pengadaan asetnya. Utang
perusahaan tersebut dalam melakukan perusahaan dapat membantu perusahaan
penghindaran pajak (Tax Avoidance). menikmati laba yang lebih besar di masa
Dimana, setiap tahunnya aset tetap akan yang akan datang, disisi lain perusahaan
mengalami penyusutan yang dapat juga akan diuntungkan karena dapat
mempengaruhi beban pajak yang harus memperkecil beban pajak yang
dibayar perusahaan. Mekanisme dibayarkan perusahaan. Perusahaan
penyusutan aset sendiri sudah diatur yang memiliki tingkat Leverage (DAR)
dalam PSAK No. 17 sehingga, sulit bagi tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
perusahaan melakukan tindakan tersebut lebih banyak dibiayai oleh utang
manipulasi penyusutan aset. Perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri,
akan melakukan dan menghitung dimana tingkat Leverage (DAR) yang
penyusutan aset yang dimilikinya sesuai tinggi dapat mengakibatkan beban pajak
dengan peraturan yang telah ditetapkan. yang ditanggung oleh perusahaan
Intensitas modal yang tinggi tidak selalu rendah. Hal tersebut disebabkan karena
ditujukan perusahaan untuk melakukan beban bunga yang ditimbulkan oleh
tindakan pengahindaran pajak, pembiayaan dengan utang merupakan
melainkan perusahaan menggunakan biaya yang dapat dikurangkan dari beban
aset tersebut untuk tujuan operasional pajak yang ditanggung perusahaan.
perusahaan guna mencapai laba yang Sehingga, laba bersih dapat meningkat,
diinginkan. Selain itu, sektor Property hal tersebut memungkinkan perusahaan
dan Real Estate dalam kegiatan untuk lebih memilih melakukan kegiatan
usahanya berkaitan dengan asset tetap, modal dengan utang agar mendapatkan
maka dari itu semakin tinggi CI maka manfaat dari pengurangan beban pajak.
dapat dikatakan semakin baik
kemampuan perusahaan dalam
3.8 Pengaruh Profitabilitas (ROA) dari 0,05. Ini menunjukan bahwa
terhadap Tax Avoidance (ETR) semakin tinggi nilai Capital Intensity,
Leverage (DAR) dan Profitabilitas
Berdasarkan hasil olah statistik (ROA) maka praktik penghindaran
yang telah dilakukan, menunjukan pajaknya semakin tinggi dan sebaliknya
bahwa variabel Profitabilitas (ROA) jika semakin rendah nilai Capital
berpengaruh signifikan terhadap Tax Intensity, Leverage (DAR) dan
Avoidance, dimana nilai koefisien Profitabilitas (ROA) maka tindakan
regresi sebesar -2,050 dan tingkat penghindaran pajaknya akan semakin
signifikan sebesar 0,04. Nilai koefisien menurun.
regresi yang negatif menunjukan bahwa
setiap kenaikan pada variabel
Profitabilitas (ROA) menurunkan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
tindakan praktik penghindaran pajak.
Nilai Profitabilitas (ROA) menunjukkan 4.1 Kesimpulan
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode 1. Berdasarkan hasil analisis data
tertentu. Dimana semakin tinggi nilai menunjukan bahwa secara
Profitabilitas (ROA) suatu perusahaan simultan variabel Capital
maka penghasilan yang diperoleh Intensity, Leverage dan
perusahaan juga semakin meningkat. Profitabilitas berpengaruh
Sedangkan pengenaan pajak terutang terhadap Tax Avoidance.
didasarkan pada ketentuan tarif pajak Kemudian, secara parsial
atas penghasilan kena pajak yang variabel Leverage dan
merupakan jumlah penghasilan neto Profitabilitas berpengaruh
perusahaan sehingga, perusahaan yang terhadap Tax Avoidance
memiliki laba tinggi akan membayar sedangkan variabel Capital
pajak yang tinggi setiap tahunnya. Intensity tidak berpengaruh
Sehingga, kecenderungan perusahaan terhadap Tax Avoidance.
untuk melakukan tindakan penghindaran 2. Berdasarkan hasil analisis data
pajak semakin meningkat. Akan tetapi, menunjukan bahwa variabel
perusahaan dengan tingkat perolehan Capital Intensity, Leverage dan
laba yang tinggi, maka dapat dikatakan Profitabilitas memiliki pengaruh
bahwa kinerja perusahaan tersebut akan sebesar 28,8% terhadap Tax
semakin baik, termasuk dalam Avoidance, sedangkan sisanya
mengelola perpajakannya. yaitu sebesar 71,2% dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak
3.9 Pengaruh Capital Intensity, termasuk dalam penelitian ini.
Leverage (DAR) dan Profitabilitas 3. Berdasarkan hasil analisis data
(ROA) terhadap Tax Avoidance (ETR) menunjukan bahwa variabel
dengan nilai tertinggi adalah
Berdasarkan hasil olah statistik variabel Leverage yaitu sebesar -
yang telah dilakukan, menunjukan 0,446 atau 44,6%. Maka dapat
bahwa variabel Capital Intensity, disimpulkan Leverage memiliki
Leverage (DAR) dan Profitabilitas pengaruh yang paling besar
(ROA) secara simultan berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
terhadap Tax Avoidance. Dimana hasil
pengujian menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,000 atau kurang
4.2 Saran Aggressive. E-Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Universitas
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Udayana, 594-621.
Disarankan untuk menambah Agus, Sartono. 2014. Manajemen
periode pengamatan agar Keuangan:Teori dan Aplikasi.
memperoleh sampel yang lebih besar Edisi Keempat. Yogyakarta:
dan mengganti variabel independen BPFE
lainnya diluar variabel penelitian Annisa, N. A., dan L. Kurniasih. 2012.
yang mempengaruhi Tax Avoidance Pengaruh Corporate
sehingga kemampuan variabel Governance Terhadap Tax
independen dalam menjelaskan Avoidance. Jurnal Akuntansi &
variasi variabel dependennya dapat Auditing. 8(2), 95-189.
lebih besar, serta menggunakan Annisa. 2017. Pengaruh Return On
sampel yang dikhususkan pada Asset, Leverage, Ukuran
sektor pertambangan agar dapat Perusahaan dan Koneksi
melihat pengaruh variabel terkait Politik terhadap Penghindaran
terhadap tindakan penghindaran Pajak (Studi Empiris pada
pajak. Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Periode Tahun
2. Bagi Perusahaan 2012-2015). Universitas Riau.
Perusahaan dapat meningkatkan 4(1).
pengawasan terhadap kinerja Ardyansyah, Danis., Zulaikha. 2014.
manajemen untuk mengurangi Pengaruh Size, Leverage,
tindakan yang berkaitan dengan Profitability, Capital Intensity
kepentingan manajemen dalam Ratio Dan Komisaris
menjalankan proses keuangannya, Independen Terhadap Effective
agar sesuai dengan aturan yang Tax Rate (Etr). Semarang:
berlaku sehingga tindakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
manajemen meminimalisasi laba Universitas Diponegoro.
untuk tujuan kepentingan dapat Bovi, Maurizio. 2005. Book-Tax Gap.
dihindari. An Income Horse Race.
3. Bagi Pemungut Pajak (Fiskus) Working Paper n. 61.
Pihak fiskus yaitu Direktorat Budianti, Shinta dan Khirstina Curry.
Jendral Pajak dapat lebih mengawasi 2018. Pengaruh Profitabilitas,
dan mengevaluasi celah-celah Likuiditas, Dan Capital
kebijakan perpajakan, khususnya Intensity Terhadap
terhadap tindakan penghindaran Penghindaran Pajak (Tax
pajak (Tax Avoidance), guna Avoidance).
mencegah penurunan penerimaan Cahyono, D. D., Andini, R. & Raharjo,
pajak yang diterima oleh Negara. K. 2016. Pengaruh Komite
Audit, Kepemilikan
Institusional, Dewan
DAFTAR PUSTAKA Komisaris, Ukuran Perusahaan
(SIZE), Leverage (DER) dan
Adnyani, N. K. A., & Astika, I. B. P. Profitabilitas (ROA) Terhadap
2019. Pengaruh Profitabilitas, Tindakan Penghindaran Pajak
Capital Intensity, dan Ukuran (Tax Avoidance) Pada
Perusahaan Pada Tax Perusahaan Perbankan Yang
Listing BEI Periode Tahun Direktorat Jenderal Pajak, Undang-
2011-2013. Journal of undang Nomor 28 Tahun 2007
Accounting. 2(2). tentang Perubahan Ketiga atas
Chen et al. 2010. Are Family Firms More Undang-undang Nomor 6 tahun
Tax Aggressive Than Non- 1983 tentang Ketentuan Umum
Family Firms?. Journal of dan tata Cara Perpajakan.
Financial Economics, 41-61. Dwiyanti, I. A. I., & Jati, I. K. 2019.
Damayanti, F., dan Susanto, T. 2015. Pengaruh Profitabilitas,
Pengaruh Komite Audit, Capital Intensity, dan Inventory
Kualitas Audit, Kepemilikan Intensity pada Penghindaran
Institusional, Risiko Pajak. E-Jurnal Akuntansi,
Perusahaan Dan Return On 2293-2321.
Assets Terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Bisnis Dan Erly Suandy. 2016 Edisi 6. Perencanaan
Manajemen. 5(2), 187–206. Pajak.Jakarta: Penerbit
Darmawan, I Gede Hendy dan Sukartha, Salemba Empat.
I Made. 2014. Pengaruh Faizah, S. N., & Adhivinna, V. V. 2017.
penerapan corporate Pengaruh return on asset,
governance, Leverage, return leverage, kepemilikan
on assets, dan ukuran institusional dan ukuran
Perusahaan pada perusahaan terhadap tax
penghindaran pajak. E-Jurnal avoidance. Jurnal Akuntansi,
Akuntansi Universitas 5(2), 136-145.
Udayana. 9(1). ISSN: 2302- Frank, et.al., (2009). Tax Reporting
8556. Aggresiveness and Its Relation
to Aggressive Financial
Darsono, P. 2005. Manajemen Reporting.Journal of
Keuangan, Pendekatan Praktis Accounting Review. 84 (2) ., pp,
Kajian Pengambilan 467-496
Keputusan Bisnis Berbasis Ghozali,Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Analisis Keuangan. Jakarta: Multivariete Dengan Program
Diadit Media. (IBM SPSS). Edisi 8. Badan
Dharma, N. B. S., & Noviari, N. 2017. Penerbit Universitas
Pengaruh Corporate Social Diponegoro. Semarang.
Responsibility dan Capital Gujarati, D.N. 2012. Dasar-dasar
Intensity Terhadap Tax Ekonometrika, Terjemahan
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi, Mangunsong, R.C edisi 5.
529-556. Jakarta: Salemba Empat.
Direktorat Jenderal pajak, Undang– Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisa
Undang No. 36 Tahun 2008 Kritis atas Laporan Keuangan.
Tentang Pajak Penghasilan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Direktorat Jenderal pajak, Undang- Persada.
undang Nomor 16 Tahun 2009 Ikatan Akuntan Indonesia, 2004.
tentang Perubahan Ketiga atas Standar Akuntansi Keuangan.
Undang-undang Nomor 6 tahun PSAK No. 17. Jakarta: Salemba
1983 tentang Ketentuan Umum Empat.
dan tata Cara Perpajakan Indradi, D. 2018. Pengaruh Likuiditas,
Capital Intensity Terhadap
Agresivitas Pajak (Studi Pohan, Chairil Anwar. 2014. Perpajakan
empiris perusahanManufaktur Indonesia. Jakarta: Mitra
sub sektor industri dasar dan Wacana Media.
kimia yang terdaftar di BEI Prabowo, Dani. 2019. Realisasi
tahun 2012-2016). JABI (Jurnal Penerimaan Pajak
Akuntansi Berkelanjutan Infrastruktur dan Properti 2018
Indonesia), 1(1), 147-167. Turun.https://properti.kompas.c
Kasmir. 2017. Analisis Laporan om/read/2019/01/24/11115162
Keuangan. Jakarta: PT 1/realisasi-penerimaan-pajak-
Rajagrafindo Persada. infrastruktur-dan-properti-
Kurniasih, Tommy dan M. M. Ratna 2018-turun. (Diakses pada
Sari. 2012. Pengaruh Return Tanggal 22 Februari 2020
On Assets, Leverage, Corporate 17:40)
Governance, Ukuran Purba, Marisi P, Andreas. 2005.
Perusahaan dan Kompensasi Akuntansi Pajak Penghasilan.
Rugi Fiskal pada Tax Berdasarkan IAS No. 12 &
Avoidance. Jurnal Fakultas PSAK No.46. Yogjakarta:
Ekonomi Universitas Udayana. Graha Ilmu.
Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen Reinaldo, R., & Rusli, R. 2017.
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Pengaruh Leverage, ukuran
PT Raja grafindo Persada. Perusahaan, roa, kepemilikan
Maharani, I., & Suardana, K. A. 2014. Institusional, Kompensasi
Pengaruh Corporate Kerugian Fiskal, Dan CSR
Governance, Profitabilitas dan Terhadap Tax Avoidance Pada
Karakter Eksekutif Pada Tax Perusahaan Manufaktur
Avoidance Perusahaan Subsektor Makanan Dan
Manufaktur. E-Jurnal Minuman Terdaftar Di Bei
Akuntansi Universitas 2013–2015 Doctoral
Udayana. 6(2), 525-539. dissertation. Riau University.
Mardiasmo. 2018. Perpajakan Edisi Resmi Siti, 2014. Perjakan Teori dan
Revisi Tahun 2018. Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba
Yogyakarta: Penerbit Andi. Empat.
Muzakki, M. R., & Darsono, D. 2015. Rizal, M. (2016). Why Company Does
Pengaruh Corporate Social Tax Avoidance? Evidence from
Responsibility Dan Capital a Manufacturing Company In
Intensity Terhadap Indonesia Stock Exchange.
Penghindaran Pajak. International Journal of
Diponegoro Journal of Business and Management
Accounting, 4(3), 445-452. Invention, 5(5), 63-70.
Otusanya, Olatunde Julius. 2011. The Rodriguez, E. F. And Arias, A. M. 2012.
Role of Multinational Do Business Characteristics
Companies in Tax Evasion and Determine an Effective Tax
Tax Avoidance: The Case of Rate?. The Chinese Economy.
Nigeria. Critical Perspective on 45(6).
Accounting 22 (2011), 316- Sabli N. dan Noor M. 2012. Tax
332. Planning and Corporate
Governance, 3rd International
Conference on Business and
Economics Research (3rd Pajak. E-Jurnal Akuntansi,
IBER) Proceeding. Malaysia: 418-446.
Universitas Teknologi MARA. Wiguna, I.P.P dan Jati, I Ketut. 2017.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Pengaruh Corporate Social
Lengkap SPSS Versi 20. Responsibility, Preferensi
Jakarta: PT Elex Media Risiko Eksekutif, dan Capital
Komputindo. Intensity pada Penghindaran
Sari, Dewi Sartika dan Dwi Martani. Pajak. E-jurnal Akuntansi
2010. Karakteristik Universitas Udayana. 21(1),
Kepemilikan Perusahaan, 418-446.
Corporate Governance, dan Winata, Fenny. 2014. Pengaruh
Tindakan Pajak Agresif. Corporate Governance
Simposium Nasional Akuntansi Terhadap Tax Avoidance pada
XIII. Purwokerto. Perusahaan yang Terdaftar di
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bursa Efek Indonesi Tahun
Kuantitatif, Kualitatif, dan 2013. Tax and Accounting
R&D. Bandung : Alfabeta, CV Review. 4(1).
Sukmawijaya, Angga. 2019. Sepanjang Yeye, S., Widyawat Ratih, & Nuraini.
2018 Realisasi Penerimaan 2018. Intensity Ratio dan
Pajak dari Sektor Properti Komisaris Independen
Turun. Terhadap Effective Tax Rate,
https://kumparan.com/kumpara 796–804.
nbisnis/sepanjang-2018-
realisasi-penerimaan-pajak- www.fnance.detik.com (Diakses pada
dari-sektor-properti-turun- tanggal 18 Febuari 2020)
1548303510643494667/full. www.katadata.com (Diakses pada
(Diakses pada Tanggal 22 tanggal 18 Febuari 2020)
Februari 2020 20:20) www.idx.co.id (Diakses pada tanggal 19
Suyanto, K.D., & Supramono. 2012. Februari 2020)
Likuiditas, Leverage, www.jurnal.id (Diakses pada tanggal 19
Komisaris Independen dan Februari 2020)
Manajemen Laba terhadap www.kemenkeu.go.id (Diakses pada
Agresivitas Pajak Perusahaan. tanggal 29 Februari 2020)
Jurnal Keuangan dan www.idnfinancials.com (Diakses pada
Perbankan. 2(16), 167-177. tanggal 22 Februari 2020)
Tiaras, I., & Wijaya, H. 2015. Pengaruh www.kompas.com (Diakses pada
Likuiditas, Leverage, tanggal 22 Februari 2020)
Manajemen Laba, Komisaris www.pajak.go.id (Diakses pada tanggal
Independen dan Ukuran 22 Februari 2020)
Perusahaan Terhadap
Agresivitas Pajak. Jurnal
Akuntansi, 19(3), 380-397.
Wiguna, I. P. P., & Jati, I. K. 2017.
Pengaruh Corporate Social
Responsibility, Preferensi
Risiko Eksekutif, dan Capital
Intensity pada Penghindaran

Anda mungkin juga menyukai