Anda di halaman 1dari 13

P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY, UKURAN


PERUSAHAAN, DAN SALES GROWTH TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

Nabila Shafa Putri Rosadani1), Sartika Wulandari 2).


1,2
Fakultas Ekonomika dan bisnis, Universitas Stikubank
email: nabilashafaputrirosadani@mhs.unisbank.ac.id dan sartika_wulan@edu.unisbank.ac.id

Abstrak
Agresivitas pajak merupakan salah satu tindakan yang pastinya akan menyebabkan kerugian negara
dikarenakan akan berimbas kepada penurunan pendapatan negara. Rasio pajak Indonesia
dibandingkan dengan rasio pajak negara Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN) sangatlah
rendah selalu ada di bawah rasio 15%, pada tahun 2022 rasio pajak Indonesia ada pada angka 11%,
pemerintah mengharapkan rasio pajak Indonesia berada diangka 15%. Tujuan pada penelitian ini
adalah untuk menguji pengaruh agresivitas pajak terhadap profitabilitas, capital intensity, ukuran
perusahaan, dan sales growth pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2018-2021. Populasi pada penelitian ini adalah
sebanyak 71 Perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI menggunakan teknik purposif
sampling dan di peroleh 132 sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data panel dengan
bantuan alat eviews9. Hasil penelitian menunjukan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap agresivitas pajak. Semakin besar laba perusahaan akan semakin besar pula
profitabilitas yang dimiliki sebuah perusahaan, dan akan berdampak kepada pembayaran pajak yang
lebih besar, sehingga akan mempengaruhi tindakan agresivitas pajak perusahaan. Capital intensity
berpengaruh positif signifikan terhadap agresivitas pajak. Semakin besar perusahaan dalam
menginvestasikan dananya dalam bentuk aset tetap maka akan semakin pula beban depresiasinya
sehingga akan mengurangi laba perusahaan, dan hal tersebut menjadi salah satu faktor tindakan
agresivitas pajak. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap agresivitas pajak.
Perusahaan yang besar biasanya memiliki aset yang besar, dari aset tersebut akan memunculkan
beban depresiasi yang akan mengurangi laba perusahaan, dan hal tersebut menjadi salah satu faktor
tindakan agresivitas pajak. Sales growth berpengaruh negatif signifikan terhadap agresivitas pajak.
Tingkat penjualan yang relatif lebih besar dan diiringi dengan kenaikan pendapatan akan membuat
perusahaan mampu untuk membayarkan beban pajaknya.
Kata Kunci: Agresivitas pajak, Capital intensity, Profitabilitas, Sales growth, Ukuran perusahaan.
Abstract
Tax aggressiveness is one of the actions that will certainly cause state losses because it will impact
on a decrease in state revenues. Indonesia's tax ratio compared to the ratio of the Association of South
East Asian Nations (ASEAN) countries is very low, always below the 15% ratio, in 2022 Indonesia's
tax ratio is at 11%, the government expects Indonesia's tax ratio to be at 15%. The aim of this study
was to examine the effect of tax aggressiveness on profitability, capital intensity, company size, and
sales growth in consumer goods manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) for the 2018-2021 period. The population in this study were 71 consumer goods companies
listed on the IDX using a purposive sampling technique and 132 samples were obtained. This study
uses panel data analysis techniques with the help of the eviews9 tool. The results showed that
Profitability has a significant positive effect on tax aggressiveness. The greater the company's profit,
the greater the profitability of a company, and will have an impact on greater tax payments, so that it
will affect corporate tax aggressiveness. Capital intensity has a significant positive effect on tax
aggressiveness. The greater the company invests its funds in the form of fixed assets, the more
depreciation will be incurred so that it will reduce company profits, and this becomes one of the
factors of tax aggressiveness. Firm size has a significant positive effect on tax aggressiveness. Large
companies usually have large assets, these assets will generate depreciation expenses which will
reduce company profits, and this becomes one of the factors for tax aggressiveness. Sales growth has
a significant negative effect on tax aggressiveness. A relatively higher level of sales and accompanied
by an increase in revenue will enable the company to pay its tax burden
Keywords: Tax aggressiveness, Capital intensity, Profitability, Sales Growth, Company Size.

27
P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

1. PENDAHULUAN dengan agresivitas pajak adalah sebuah


Pajak merupakan salah satu tindakan yang dilakukan perusahaan
kewajiban yang harus dibayarkan oleh dengan tujuan menurunkan beban kena
wajib pajak badan ataupun pribadi. pajak perusahaan dengan cara
Kewajiban untuk pembayaran pajak melakukan perencanaan pajak yang
telah diatur dalam UU no 36 tahun 2008, dilakukan baik secara legal (tax
pasal 2 (1). Perusahaan sebagai wajib avoidance) maupun illegal (tax evasion)
pajak berkewajiban untuk membayarkan (Mustika et al., 2017). Hal tersebut dapat
pajaknya. Pajak merupakan sumber menguntungkan bagi perusahaan tapi
pendapatan negera terbesar bahkan pada sangatlah merugikan bagi pemerintah.
tahun 2021 penerimaan sebesar Menurut (Chen et al., 2010) perusahaan
1,733,042.80 triliun Sedangkan akan menjalankan berbagai cara agar
penerimaan pajak sebesar 1,375,832.70 beban pajak perusahaan dapat berkurang
triliun yang artinya pajak menyumbang sehingga, perusahaan menjadi timbul
79,39 % dari total pendapatan Tindakan agresiv terhadap pajak dan hal
negara.(BPS, 2022). Namun walaupun tersebut yang dinamakan agresivitas
sektor pajak menjadi penyumbang besar pajak.
dan berperan penting dalam pendapatan Salah satu kasus agresivitas pajak yang
negara ternyata rasio Pajak Indonesia terjadi adalah pada perusahaan coca
pada tahun 2018 -2021 selalu ada di cocola hasil penelusuran DJP
bawah rasio 15%, rasio pajak tertinggi Kementerian Keuangan menemukan,
diperoleh pada tahun 2018 sebesar ada pembengkakan biaya yang besar
10,24% namun pada tahun 2019 rasio pada tahun itu. Beban biaya yang besar
pajak di Indonesia mengalamai menyebabkan penghasilan kena pajak
penurunan pada angka 9,77% dan rasio berkurang, sehingga setoran pajaknya
terendah adalah pada tahun 2020 dengan pun mengecil. Beban biaya itu antara lain
rasio 8,33% angka tersebut sangatlah untuk iklan dari rentang waktu tahun
rendah dibandingkan pada saat awal 2002-2006 dengan total sebesar Rp
pandemic covid 19, namun pada tahun 566,84 miliar. Itu untuk iklan produk
2021 rasio pajak di Indonesia mengalami minuman Coca-Cola. Akibatnya, ada
peningkatan mejadi 9,11% penurunan penghasilan kena pajak.
(databox.co.id, 2022). Karena pajak Menurut DJP, penghasilan kena pajak
merupakan salah satu penyumbang CCI pada periode itu adalah Rp 603,48
terbesar pemasukan negara dan itu miliar. Sedangkan perhitungan CCI,
merupakan salah satu hal yang dapat penghasilan kena pajak hanyalah Rp
membantu pembangunan negara maka 492,59 miliar. Dengan selisih itu, DJP
pemerintah terus berusaha untuk menghitung kekurangan pajak
meningkatkan penerimaan dari sector penghasilan (PPh) CCI Rp 49,24 miliar.
tersebut. (kompas.com, 2014)
Namun pelaksana pemungutan pajak Tax Justice Network melaporkan
tidak selalu di sambut baik oleh indonesia mengalami kerugian senilai
perusahaan. Pajak dianggap dapat 68,7 triliun yang diakibatkan karena
mengurangi laba perusahaan (Mutia et adanya aktivitas penghindaran pajak,
al., 2018). Besarnya pembayaran pajak dimana 67,6 triliun jumlah penghindaran
perusahaan didasarkan pada laba yang yang dialakukan oleh perusahaan yang
diperoleh oleh perusahaan selama satu ada di Indonesia dan sisanya sebanyak
tahun, hal tersebut tentunya bertenganan 1,1 triliun berasal dari wajib pajak orang
dengan tujuan utama dari perusahaan orang pribadi.(Kontan.co.id, 2020). Hal
berdiri yaitu untuk mendaptkan laba tersebut tentunya sangatlah merugikan
semaksimal mungkin dan akhirnya bagi negara.
perusahaan mencari celah ataupun cara Ada beberapa faktor yang dapat
untuk melakukan agresivitas perpajakan mempengaruhi tingkat agresivitas pajak
untuk dapat meminimalisir beban pajak
perusahaan. Tindakan agresif terhadap
pajak atau yang sering disebut juga

28 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

perusahaan yang pertama profitabilitas. akhirnya akan meningkat juga laba yang
Profitabilitas adalah kemampuan dimilkiki oleh perusahaan yang nantinya
perusahaan dalam mengelola aset untuk akan berpengaruh pada pajak yang harus
menghasilkan laba pada tahun berjalan. dibayarkan oleh perusahaan. Penelitian
Semakin tinggi profitabilitas sebuah yang dilakukan oleh (Firmansyah 2021),
perusahaan makan akan semakin tinggi dan (Allo et al., 2021) yang menyatakan
pula laba perusahaan tersebut (Sidik bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
2022). Dasar dari pengenaan tarif pajak terhadap agresivitas pajak perusahaan
adalah laba perusahaan. Maka apabila namun berbeda pada penelitian yang
perusahaan memiliki profitabilitas yang dilakukan oleh (Rahmawati, 2021) dan
tinggi maka perusahaan tersebut (Maulana, 2020) yang menyatakan
cenderung akan melakukan agresivitas bahwa ukuran perusahaan tidak
pajak. Penelitian yang dilakukan oleh berpengaruh terhadap agresivitas
Firmansyah (2021), Maulina Simamora pajak perusahaan.
and Rahayu (2020) menunjukan bahwa Yang terakhir adalah sales growth atau
profitabilitas berpengaruh terhadap yang disebut juga dengan presentase
agresivitas pajak, namun berbeda dengan pertumbuhan penjualan perusahaan.
penelitian yang dilakukan oleh (Hidayat Pertumbuhan penjualan perusahaanpun
and Fitria 2018) bahwa agresivitas pajak tentunya akan sejalan dengan laba
tidak berpengaruh terhadap perusahaan yang nantinya akan
profitabilitas. berpengaruh pada beban pajak yang akan
Berikutnya yang kedua, Capital ditanggung oleh perusahaan. Penelitian
intensity adalah rasio kegiatan investasi yang dilakukan oleh (Wahyuni et al.,
yang dimiliki perusahaan dalam bentuk 2019) menyatakan bahwa sales growth
aset tetap. Capital intensity berpengaruh terhadap agresivitas pajak
menggambarkan seberapa besar proporsi perusahaan, namun penelitian yang
aset tetap perusahaan dari total asetnya dilakukan oleh (Susanti & Satyawan,
(Kalbuana et al., 2020). Intensitas aset 2020) memberikan pernyataan yang
tetap yang besar akan menghasilkan berbeda.
beban depresiasi yang besar pula, hal ini Perusahaan selalu memanfaatkan celah
mengakibatkan berkurangnya laba celah yang dapat menurunkan tingkat
perusahaan (Andanrini & Rahmawati, pembayaran pajaknya, sehingga dapat
2017). Maka semakin besar capital merugikan negara. Penelitian ini
intensity maka akan meningkatkan bertujuan untuk menganalisis dan
agresivitas perusahaan karena tingginya memberikan fakta empiris mengenai
beban deprisiasi. Penelitian yang pengaruh profitabilitas, capital intensity,
dilakukan oleh (Firmansyah 2021), sales growth, dan ukuran perusahaan
(Hidayat & Fitria, 2018), (Maulana, terhadap agresivitas pajak perusahaan.
2020) menyatakan bahwa capital Selain itu penelitian ini diharapkan
intensity berpengaruh terhap agresivitas mampu memberikan masukan kepada
pajak perusahaan, namun penelitian regulator dalam membuat kebijakan
tersebut bertentangan dengan penelitian maupun peraturan dalam perpajakan
yang dilakukan oleh (Rahayu & Kartika, sehingga potensi penerimaan pajak di
2021) yang menyatakan bahwa capital negara dapat dimaksimalkan.
intensity tidak berpengaruh terhadap
agresivitas pajak. 2. TELAAH LITERATUR
Faktor yang ketiga adalah Ukuran
2.1 Agency teory
perusahaan yang di proyeksikan dengan
Teori keagenan atau yang biasanya disebut
SIZE. Ukuran perusahaan biasanya
dengan teori agency adalah teori yang
dilihat dari besarnya asset yang dimiliki
menjelaskan adanya hubungan principal dan
perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan
agen. Teori keagenan menjelaskan tentang
Menurut Mutia et al., (2018) semakin
adanya pemisahan fungsi antara agent dan
besarnya set yang dimilki oleh
principal dimana agent adalah manajer
perusahaan tersebut maka akan semakin
perusahaan dan principal adalah pemerintah.
besar pula produktivitas perusahaan yang

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 29


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

Menurut (Jensen & Meckling, 1976) perusahaan akan lebih maksimal. Perusahaan
mengemukakan jika principle ialah pihak yang menganggap bahwa pajak adalah salah satu
menyerahkan wewenang pada agent guna beban yang dapat mengurangi laba perusahaan
melakukan tindakan atas nama principle, (Muliasari & Hidayat, n.d.), maka dari itu
sementara manajer ialah agen yang melakukan perusahaan melakukan agresivitas pajak.
tindakan bagi kepentingannya sendiri yakni Agresivitas pajak dapat di ukur menggunakan
guna mengoptimalkan kekayaan perusahaan. NPM atau yang disebut uga dengan Nett profit
Menurut Scott, (2015) agency teori margin menurut (Andanrini & Rahmawati,
merupakan sebuah pengembangan teori yang 2017) NPM dinilai dapat mengukur tingkat
mengkaji tentang sebuah desain kontrak yang agresivitas perusahahaan dengan
mana agen (pihak manejemen) bekerja atas membandingkan NPM industri dengan NPM
nama principal (pemerintah). Teori agency perusahaan karena apabila NPM perusahaan
berisikan hubungan antara pihak agen dan berda di bawah NPM industry perusahaan
principal. Manejemen perusahaan (agent) tersebut dapat di indikasi melakukan agresivitas
mempunyai kewajiban guna melaporkan pajak.
informasi tentang kondisi perusahaan yang
sesungguhnya pada pemerintah (principal) 2.3 Profitabilitas
karena dianggap agent paham atas kondisi Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan yang sebenarnya namun terkadang perusahaan dalam mengahsilkan laba dalam
manejer perusahaan (agent) tidak melakukan kurun waktu satu tahun berjalan. Profitabilitas
hal tersebut (Arfan & Ishak, 2005). di ukur menggunakan rasi ROA (return on
Konflik karena adanya perbedaan assets). ROA digunakan untuk menilai
kepentingan tersebut yang akhirnya muncul efektivitas perusahaan dalam
teori keagenan. Agency problem terjadi pemanfaatansumber daya yang dimilikinya
diantara pemungut pajak (pemerintah) dengan (Sambiring & Sa’adah, 2022). Jika perusahaan
pembayar pajak (manajemen). Pemerintah yang mampu melakukan pemanfaatan efektivitas
berperan sebagai pemungut pajak berharap sumber daya yang dimilikinya untuk kegiatan
adanya pemasukan sebesar-besarnya dari usaha maka perusahaan tersebut akan
pemungutan pajak, sementara dari pihak mendapatkan penghasilan yang tinggi.
manajemen yang membayar pajak Semakin tinggi nilai ROA, maka semakin besar
berpandangan bahwa perusahaan harus juga laba yang diperoleh perusahaan. Jika laba
menghasilkan laba yang sebesar - besarnya perusahaan meningkat maka, jumlah pajak
dengan berupaya meminimalkan beban pajak. penghasilan juga meningkat (Sambiring &
Upaya tersebut dapat ditempuh dengan cara Sa’adah, 2022). Jadi apabila laba perusahaan
legal maupun ilegal (Frank et al., 2009). meningkat maka perusahaan akan cenderung
Pada sistem self assessment, wajib pajak untuk melakukan tindakan agresivitas pajak.
berperan sebagai agen pelaksana kewajiban H1 : Profitabilitas Berpengaruh Positif
perpajakan. Adapun pemerintah berperan Terhadap Agresitas Pajak perusahaan.
sebagai prinsipal dalam hubungan keagenan
tersebut. Dalam upaya melindungi 2.4 Capital Intesity
kepentingannya, wajib pajak (agen) akan Capital intensity merupakan rasio
mengupayakan berbagai usaha dengan tujuan intensitas investasi perusahaan dalam bentuk
meminimalkan beban pajak. Upaya tersebut asset tetap perusahaan. Dimana asset tetap yang
merupakan tindakan yang dilakukan dengan di maksud disini adalah seperti Gudang, mesin,
sengaja atau merupakan tindakan agresif. property. Selain itu menurut (Mustika et al.,
Tindakan yang dilakukan oleh agent tidak di 2017) capital intesity juga dapat diartikan
inginkan oleh principal karena principal akan dengan seberapa perusahaan rela untuk
dirugikan karena pemasukan yang didaptkan membelanjakan dananya untuk kegiatan oprasi
oleh principal akan berkurang. dan pendanaan kegiatan usaha guna
2.2 Agresivitas Pajak mendaptkan keuntungan bagi perusahaan.
Agresivitas pajak adalah sebuah Tindakan Capital intensity akan memunculkan biaya
penghindaran pajak baik secara legal (tax penyusutan atau beban deprisiasi yang nantinya
avoidance) dan illegal (tax evasion) dengan akan berpengaruh terhadap berkurangnya laba
tujuan untuk mengurangi beban pajak perusahaan dan apabila laba perusahaan
perusahaan sehingga laba yang didapat berkurang maka biaya kena pajak akan

30 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

berkurang. Menurut (Zenuari & Mranani, 2020) 3. METODE PENELITIAN


perusahaan dapat memanfaatkan biaya 3.1 Jenis Penelitian
deprisiasi asset tetap untuk menekan beban Jenis penelitan ini memakai penelitan
pajak perusahaan. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
H2: Capital Intensity Berpengaruh Positif penelitian yang sistematis terhadap
Terhadap Agresivitas Pajak perusahaan. fenomena-fenomena serta kualitas
hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk
2.5 Ukuran Perusahaan menjelaskan pengaruh antara variabel
Ukuran perusahaan menurut (Rahayu & profitabilitas, capital intensity, ukuran
Kartika, 2021) adalah besar kecilnya suatu perusahaan, dan sales growth terhadap
perusahaan dapat ditentukan dengan skala aset agresivitas pajak perusahaan.
yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar
asset maka akan semakin tinggi tingkat 3.2 Jenis dan Sumber Data
produktivitas perusahaan. Produktivitas yang Jenis data yang diguanakan pada
baik maka akan menghasilkan laba perusahaan penelitian ini adalah data sekuder. Data
yang semakin meningkat tinggi, dan apabila sekunder adalah data yang didapatkan dari
laba perusahaan meningkat tinggi pasti beban sumber lain yang sudah ada sebelumnya.
pajak perusahaan akan bertambah Sumber data dalam penelitian ini di dapatkan
H3: Ukuran Perusahaan Berpengaruh dari laporan keuangan tahunan perusahaan
Positif Terhadap Agresivitas Pajak manufaktur sektor barang konsumsi yang
Perusahaan. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2018-2021. yang berasal dari situs
2.6 Sales Growth resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Sales growth menurut (Susanti & Satyawan,
2020) adalah gambaran keberhasilan dari suatu 3.3 Populasi dan Sampel
perusahaan pada masa lalu yang dapat Populasi pada penelitian ini adalah
dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan perusahaan manufaktur sektor barang
penjualan dimasa mendatang. Semakin konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek
tingginya sales growth perusahaan makan Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2021 dengan
semakin tinggi juga volume penjualan total populasi 71 perusahaan dan sampel yang
perusahaan, apabila volume penjualan semakin didapatkan sebanyak 132 sampel. Teknik yang
tinggi laba perusahaan juga akan semakin digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
tinggi dimana hal tersebut dapat meningkatkan purposive sampling dengan kriteria:
beban pajak perusahaan yang akhirnya dapat 1. Perusahaan manufaktur sektor barang
membuat perushaaan melakukan Tindakan konsumsi yang terdaftar pada Bursa
agresivitas pajak. Efek Indonesia (BEI) selama tahun
H4 : Sales Growth Berpengaruh Positif 2018-2021.
Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. 2. Perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang konsisten menerbitkan
2.7 Model Penelitian laporan keuangan.
Berdasarkan dari pernyataan model 3. Perusahaan manufaktur sektor barang
penelitian seperti berikut konsumsi yang tidak mengalami
kerugian selama periode pengamatan.
4. Perusahaan manufaktur sektor barang
Bagian ini berisi telaah literatur yang konsumsi yang mempunyai laporan
dijadikan sebagai penunjang konsep keuangan lengkap.
penelitian. Telaah literature tidak
terbatas pada teori saja, tetapi juga 3.4 Metode Analisis Data
bukti-bukti empiris dan penelitian Teknik analisis data yang digunakan
terdahulu. dalam penelitian ini menggunakan alat
analisis regresi data panel karena penelitian
ini menggunakan data gabungan perusahaan
Gambar 1 Model Penelitian
dengan kurun waktu periode pengamatan
tertentu. Yang di bantu dengan alat eviews9,

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 31


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

dengan melakukan uji chow, hausmant, dan 3. Ukuran Perusahaan (X3)


lagrage multiplier untuk menetukan model Ukuran perusahaan merupakan
regresi mana yang terbaik diantara model klasifikasi besar kecilnya suatu
Fixed Effect Model (FEM), Random Effect perusahaan yang biasanya di ukur dari
Model (REM), Common Effect Model (CEM). totoal harta, asset yang dimiliki
Selain itu pada penelitian ini juga melakukan perusahaan tersebut.
uji asumsi klasik supaya memberikan
kepastian apakah persamaan regresi yang 𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿n (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 )
didaptkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias dan konsisten. 4. Sales Growth (X4)
Merupakan rasio gambaran
3.5 Definisi Oprasional keberhasilan penjualan pada masalalu
3.5.1 Variabel Dependen (Y) yang dappat diajdikan gambaran atau
Agresivitas Pajak adalah suatu prediksi keberhasilan penjualan pada
Tindakan perencanaan pajak (tax planning) periode yang akan datang
yang bertujuan untuk mengurangi beban pajak
perushaan yang dilakukan baik secara legal (tax 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 1
evoidance) maupun illegal (tax evasions). 𝑆𝐺 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡
Agresivitas pajak dapat dihitung menggunakan
NPM atau yang disebut juga dengan net profit 4. HASIL PENELITIAN DAN
margin perusahaan dengan net profit margin PEMBAHASAN
industri. Apabila net profit perusahaan berada
pada net profit industri maka perusahaan Uji Statistika Deskriptif
tersebut terindikasi melakukan agresivitas Tabel 1. Uji Statistika Deskriptif
NPM ROA CAPA SIZE SALES_
pajak (Andanrini & Rahmawati, 2017). Dengan INT GROWTH
membandingkan dua NPM tersebut dapat Mean 0,11 0,09 0,24 27,72 0,263
Median 0,06 0,07 0,22 28,21 0,090
diketauhi tingkat agresivitas pajak perusahaan.
Maximum 3,72 0,92 0,76 32,72 8,074
Minimum -0,02 -0,02 -0,01 20,61 -0,998
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 Std. Dev. 0,33 0,10 0,18 2,93 1,222
𝑁𝑃𝑀 = × 100% Observations 132 132 132 132 132
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Sumber : Data diolah dengan Eviews9 (2022)
Berdasarkan hasil uji statistika deskriptif
3.5.2 Variabel Independen diketauhi, variabel dependen agresivitas pajak
1. Profitabilitas (X1) menunjukan standar deviasi sebesar 0,33.
Profitabilitas adalah kemampuan Sedangkan besarnya nilai minimum pada
perusahaan untuk menghasilkan laba pada agresivitas pajak -0,02, nilai maksimum 3,72,
periode waktu satu tahun berjalan , pada nilai rata rata (mean) yaitu 0,11, dan nilai
umunya profitabilitas juga di ukur tengah atau (median) 0,06. Pada variabel
menggunakan perbandingan dengan asset independent profitabilitas memiliki nilai
perusahaan standar deviasi 0,10. Sedangkan untuk
besarnya nilai minimum pada profitabilitas
Laba Bersih Setelah Pajak adalah -0,02, nilai maksimum 0,92 nilai rata
𝑅𝑂𝐴 = rata atau (mean) sebesar 0,09, dan nilai tengah
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 (median) sebesar 0,07. sedangkan pada
2. Capital intensity (X2)
Capital intensity merupakan rasio variabel independ Capital intensity
investasi perusahaan dalam bentuk asset menunjukan standar deviasi 0,18. untuk
tetap perusahaan. Capital intensity adalah besarnya nilai minimum -0,01, nilai
seberapa besar proporsi asset tetap yang maksimum 0,76, nilai rata rata 0,24, dan nilai
dimiliki perusahaan dari total asset yang tengah(median) 0,22.
dimiliki perusahaan. Untuk variabel indepden Ukuran
perusahaan nilai standar deviasi adalah 2,93.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Sedangkan untuk nilai minimum 20,61, nilai
𝐶𝐴𝑃𝐴𝐼𝑁𝑇 = maksimum 32,76, nilai rata rata 27,72. dan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

32 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

untk nilai tengah atau median sebesar 28,21. • Uji Heteroskedastisitas


Pada Variabel independent Sales Growth nilai
standar deviasinya sebesar 1,22. sedangkan Tabel 4 Uji Hetroskedastisitas
untuk nilai maksimum sebesar 8,07, nilai
minimum -0,99, rata rata (mean) 0,26, dan Variable Coefficient Std. t-Statistic Prob.
nilai tengan (median) 0,09. Error

C 0,029 0,213 0,135 0,892


Uji Asumsi Klasik 0,004
ROA 0,633 0,217 2,919
• Uji Normalitas CAPAINT -0,156 0,120 -1,300 0,195
Tabel 2 Uji Normalitas SIZE 0,000 0,007 0,046 0,963
SALES_
0,438
GROWTH 0,013 0,017 0,777

R-squared 0,078 Mean dependent var 0,064


Adjusted R-squared 0,049 S.D. dependent var 0,256
S.E. of regression 0,249 Akaike info criterion 0,101
Sum squared resid 7,928 Schwarz criterion 0,210
Log likelihood -1,686 Hannan-Quinn criter. 0,145
Sumber : Data diolah dengan Eviews9 (2022)
F-statistic 2,688 Durbin-Watson stat 1,082
Prob(F-statistic) 0,034
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa nilai Prob 0,302992 lebih besar dari Sumber : Data diolah dengan Eviews9 (2022)
0.05 yang berarti data pada penelitian ini
terdistribusi normal. Berdasarkan tabel olah data diatas,
diketahui bahwa pada beberapa koefisien
• Uji Multikolinearitas parameter variabel independent bersifat tidak
Tabel 3 Uji Multikolineritas signifikan. Besarnya nilai probabilitas lebih
ROA CAPAI SIZE SALES_G dari nilai sig 0,05. Dapat disimpulka bahwa
NT ROWTH tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
1 -0,021 -0,138 -0,055
ROA
• Uji Autokorelasi
CAPAI -0,021 1 0,084 0,070
NT
SIZE -0,138 0,084 1 -0,018
Tabel 5 Uji Autokerlasi
SALES -0,055 0,070 -0,018 1
_GRO Cross-section fixed (dummy variables)
WTH R-squared 0,401568 Mean dependent var 0,118644
Sumber : Data diolah dengan Eviews9 Adjusted R-squared 0,174794 S.D. dependent var 0,335934
(2022) S.E. of regression 0,305165 Akaike info criterion 0,695755
Berdasarkan uji multikolinearitas pada table Sum squared resid 8,846956 Schwarz criterion 1,503813
diatas, diketauhi bahwa untuk nilai koefisien -
Hannan-Quinn criter.
Log likelihood 8,919806 1,024112
korelasi antar variabel independent kurang dari
F-statistic 1,770784 Durbin-Watson stat 3,354849
0,08. Maka dapat dikatakan bahwa pada data
Prob(F-statistic) 0,014759
penelitian tidak terjadi masalah multikolinearitas
Sumber : Data diolah dengan Eviews9 (2022)

Berdasarkan olah data diatas diketauhi


Nilai DW 3,354849, Nilai DL = 1,6539, DU =
1,7786, 4-DL = 4-1,6539 = 2,3461 dan 4-DU =
4-1,7786 = 2,2214. Diketauhi jika nilai DW
(Durbin-Watson stat) lebih besar dari DL dan
DU. Alhasil bisa ditarik kesimpulan jika
berlangsung masalah autokerelasi.

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 33


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

Uji Regresi Tabel 8 Uji FEM


1. Uji Chow Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Pada regresi data panel bisa dilakukan C -0,172 0,065 -2,627 0,010
dengan tiga model diantarnya adalah ROA 0,617 0,036 17,021 0,000
CAPAINT 0,019 0,007 2,760 0,006
Common Effect Model (CEM), Fixed
SIZE 0,008 0,002 3,524 0,000
Effect Model (FEM), dan Random Effect -0,015 0,005 -2,602 0,010
SALES_GROWTH
Model (REM). Pada uji chow digunakan Effects Specification
untuk mengetauhi model mana yang baik Cross-section fixed (dummy variables)
untuk digunakan diantara model commen Weighted Statistics
effect atau fixed effect. R-squared 0,980 Mean dependent var 1,489
Tabel 6. Uji Chow Adjusted R-squared 0,972 S.D. dependent var 1,693
S.E. of regression 0,219 Sum squared resid 4,591
Effects Test Statistic d.f. Prob. F-statistic 129,9 Durbin-Watson stat 2,348
Prob(F-statistic) 0,000
Cross-section F 1,624810 (32,95) 0,0374 Sumber : Data diolah dengan Eviews9 (2022)
Cross-section Chi-
square 57,619881
32 0,0036 Berdasarkan pada hasil uji common effect
Sumber: Data diolah dengan Eviews9 (2022) model (FEM) diatas, dapat dilakukan uji
Dari tabel uji chow diatas, dapat dilihat hipotes yang terdiri dari uji koefisien
nilai cross section chi squere lebih kecil determinasi, Uji F, dan Uji T. tujuan dari
dari nilai probabilitas maka dapat koefisien determinasi adalah untuk mengukur
disimpulkan bahwa 0.0036<0.05 yang sejauh mana model mampu menerangkan
artinya berdasarkan uji chow diatas model variabel dependen. Dari hasil uji FEM dapat
FEM lebih tepat dibandingkan dengan diketauhi nilai adjusted R square adalah 0,980
CEM maka selanjutnya dilanjutkan ke uji atinya konstribusi variabel independent
Hausment untuk mengetauhi model mana terhadap variabel dependen agresivitas pajak
yang terbaik antara model FEM dan REM. sebesar 98,01% dan sisanya sebsar 1,99%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
2. Uji Hausman dimasukan dalam model tersebut. Nila F hitung
Berdasarkan uji chow yang telah sebesar 129,98 lebih besar dari nilai F tabel
dilakukan sebelumnya menunjukan hasil yaitu 2,44 atau nilai probabilitas 0,00 lebih
bahwa uji model FEM lebih tepat kecil dari nilai alfa 0,05 yang berarti
digunakan maka dari itu dilanjutkan uji menunjuksn bahwa secara simultan semua
hausmant untuk mengetauhi uji mana yang variabel berpengaruh signifikan terhadap
lebih tepat uji FEM atau REM variabel agresivitas pajak.
Berdasarkan hasil olah data pada tabel
Tabel 7 Uji Hausmant 7hasil pengujian untuk hipotesis 1 menunjukan
bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai
Test Summary
Chi-Sq. Chi-Sq.
Prob.
koefiisen sebesar 0,617, dengan nilai t hitung
Statistic d.f. 17,021 > dari t tabel 1,659, dan nilai signifikansi
Cross-section random 20,539229 4 0,0004 sebsar 0,0000 < dari tingkat signifikansi 0,05
Sumber : Data diolah dengan Eviews9 maka dapat dikatakan bahwa terdapat
(2022) pengaruh secara positif signifikan terhadap
Berdasarkan tabel dari hasil uji agresivitas pajak.
chow diatas dapat dilihat bahwa nilai prob Berdasarkan hasil olah data pada tabel 7
0,0004 dimana nilai tersebut lebih kecil dari hasil pengujian untuk hipotesis 2 menunjukan
nilai sig 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel capital intensity memiliki nilai
bahwa 0,0004<0,05 dan uji yang tepat koefiisen sebesar 0,019774, dengan nilai t
adalah Uji FEM hitung 2,760> t tabel 1,659, dan tingkat
signifikansi 0,006 <0,05. Hal ini berarti bahwa
variabel capital intensity berpengaruh positif
terhadap agresivitas pajak.

34 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 7 intensity berpengaruh terhadap tindakan
hasil pengujian untuk hipotesis 3 menunjukan agresivias pajak perusahaan. Hal tersebut juga
bahwa variabel capital intensity memiliki nilai selaras dengan teori keagenan yang mana
koefiisen sebesar 0,006333, dengan nilai t manejer perusahaan (agen) akan menggunakan
hitung 3.524801 > t tabel 1,659, dan tingkat uang perusahaan yang menganggur dan
signifikansi 0,0007 < 0,05. yang dapat diartikan mengivestasikannya dalam bentuk aset tetap
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif perusahaan.sehingga perusahaan memiliki
signifikan terhadap agresivitas pajak keuntungan dalam bentuk beban deprisiasi
perusahaan. Berdasarkan hasil olah data pada yang akan menurunkan pendapatan perusahaan.
tabel 8 hasil pengujian untuk hipotesis 4 Semakin besar perusahaana menginvenstasikan
menunjukan bahwa variabel capital intensity aset tetap maka beban deprisiasi perusahaan
memiliki nilai koefiisen sebesar -0,015, dengan akan semakin besar.
nilai t hitung -2,602 > t tabel 1,659, dan tingkat Semakin besar beban deprisiasi
signifikansi 0,010 < 0,05. Hal ini berarti sales perusahaan maka dapat mengurangi laba
growth berpengaruh negatif dan signifikan perusahaan yang akan berakibat dengan
terhadap agresifitas pajak perusahaan. berkurangnya beban pajak perusahan. Laba
perusahaan yang rendah maka beban
PEMBAHASAN pajaknyapun akan rendah karena dasar
Pengaruh Profitabilitas Terhadap pengenaan pajak adalah laba perusahaan. Hasil
Agresivitas Pajak peneltian ini selaras dengan riset yang
Profitabilitas berpengaruh positif signifikan dilaksanakan (Junensie et al., 2020; Sukartha,
terhadap agresivitas pajak perusahaan, hal 2017; Yuliana & Djoko, 2020). Akan tetapi hal
tersebut selaras dengan teori keagenan, dimana tersebut bertolak belakang dengan penelitian
agen adalah pihak yang mengetauhi bagaimana yang dilaksanakan (Adiputri Karisma &
keadaan perusahaan yang sebenarnya. Agen Erlinawati Alit, 2021; Maulina Simamora &
diberikan wewenang oleh prinsipal untuk Rahayu, 2020) yang menyatakan bahwa capital
melakukan kewajiban perpajakannya secara intensity tidak berpengaruh terahadap
self assessment dan disitulah perusahaan dapat agresivitas pajak.
mencari celah celah yang dapat mengurangi Penelitian tersebut tidak sejalan karena
laba perusahaan tersebut, karena semakin besar terdapat perbedaan pada proksi pengukuran
laba perusahaan akan semakin besar pula agresivitas pajak yang digunakan yaitu
profitabilitas yang dimiliki sebuah perusahaan, menggunakan pengukuran CETR pada
dan akan berdampak kepada pembayaran pajak penelitain (Adiputri Karisma & Erlinawati Alit,
yang lebih besar. Sedangkan pembayaran yang 2021), sedangkan pada penelitian (Maulina
besar tidak di inginkan oleh perusahaan. Simamora & Rahayu, 2020) menggunakan
Profitabilitas yang tinggi maka akan proksi pengukuran agresivitas pajak ETR.
mempengaruhi perushaan untuk melakukan
agresivitas pajak. Penelitian ini selaras dengan Pengaruh Ukuran Perusahaan Terahadap
penelitian yang dilakukan (Maulana, 2020; Agresivitas Pajak.
Sukartha, 2017) jika profitabilitas mempunyai Ukuran perusahaan berpengaruh positif
pengaruh yang positif signifikan terhadap signifikan terhadap tindakan agresivitas pajak
agresivitas pajak perusahaan, namun hal itu perusahaan, hal tersebut sejalan dengan teori
tidak sejalan dengan penlitian yang keagenan yang dimana semakin besar aset yang
dilaksanakan (Hidayat & Fitria, 2018; Rahayu dimiliki perusahaan maka akan meningkat juga
& Kartika, 2021) mengemukakan jika jumlah produktivitas. Sehingga akan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap menghasilkan laba yang semakin besar Sebuah
agresivitas pajak perusahaan. Dimana pada perusahaan besar akan cenderung melakukan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh perencanaan pajak yang baik. Sistem
(Hidayat & Fitria, 2018; Rahayu & Kartika, perpajakan di Indonesia yang menggunakan
2021) menggunakan pengukuran ETR. aturan self assessment system dengan memberi
wewenang kepada perusahaan untuk
Pengaruh Capital Intensity Terhadap menghitung dan melaporkan pajaknya sendiri,
Agresivitas Pajak. dapat menguntungkan pihak agent untuk
Capital intensity Berpengaruh Positif memanipulasi pendapatan kena pajak menjadi
signifikan terhadap agresivitas pajak Capital lebih rendah sehingga beban pajak yang

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 35


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

ditanggung perusahaan semakin kecil. Hal pada penelitian (Wahid, 2021; Wahyuni et al.,
tersebut sangat bertentangan dengan prinsipal 2019), sedangkan pada objek penelitian yang
yang telah memberikan kepercayaan kepada dilakukan oleh (Antari & Merkusiwati, 2022)
agen, selain itu dengan tindakan manipulasi menggunakan perusahaan yang berindeks LQ-
laba yang dilakukan perusahaan akan membuat 45.
pendapatan pemerintah (principal) dari sektor
pajak akan berkurang. 5. SIMPULAN DAN SARAN
Ukuran suatu perusahaan akan 5.1 Simpulan
mempengaruhi terjadinya tindakan agresivitas Pada penelitian ini menguji pengaruh
pajak yang akan dilakukan oleh perusahaan. variabel profitabilitas, capital intensity, ukuran
Penelitian ini selaras dengan penelitian yang perusahaan, dan sales growth terhadap
dilakukan oleh (Allo et al., 2021; Mutia et al., agresivitas pajak perusahaan, dan diperoleh
2018; Rahayu & Kartika, 2021). Namun popuasi sebanyak 71 perusahaan manufaktur
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan sektor industri yang terdaftar di BEI pada tahun
oleh (Junensie et al., 2020; Maulana, 2020; 208-2021. Diperoleh sampel penelitian
Zenuari & Mranani, 2020). Penelitian ini tidak sebanyak 132 sampel. teknik sampling yang
sejalan karena terdapat perbedaan pada proksi digunakan adalah purposive sampling.
pengukuran agresivitas pajak, dan perbedaan Pengujian kali ini menggunakan analisis data
objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur panel dan diolah menggunakan aplikasi
pada penelitian (Zenuari & Mranani, 2020). eviews9. Setelah melakukan olah data
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut
Pengaruh Sales Growth Terhadap bahwa Profitabilitas berpengaruh positif
Agresivitas Pajak. signifikan terhadap agresivitas pajak, Capital
Sales growth memiliki pengaruh yang intensity berpengaruh positif signifikan
negatif serta signifikan terhadap agresifitas terhadap agresivitas pajak, Ukuran perusahaan
pajak perusahaan. Perusahaan pasti berpengaruh positif signifikan terhadap
menginginkan laba perusahaan yang besar agresivitas pajak, Dan Sales growth
dalam melakukan kegiatan oprasional berpengaruh negatif signifikan terhadap
perusahaan, agen diberikan wewenang oleh agresivitas pajak.
principal untuk mengelola laba yang telah 5.2 Keterbatasan Penelitian
diperolehnya. keadaan ini yang akan Keterbatasan pada penelitian ini adalah
menyebabkan perusahaan harus obyek penelitian yang digunakan dalam
mempertahankan citra dan reputasi perusahaan penelitian ini hanyalah pada perusahaan
dimata publik, untuk tetap bisa eksis di dalam manufaktur sektor barang konsumsi, dengan
persaingan bisnis yang semakin ketat, yang keterbatasan waktu pada tahun 2018-2021,
akhirnya perusahaan memilih untuk memilih proksi pengukuran agresivitas pajak yang
patuh, terhadap aturan perpajakan. perusahaan digunakan dalam penelitian ini hanya dengan
yang bertumbuh penjualannya serta dengan satu pengukuran yatu menggunakan NPM.
melakukan efisiensi maka akan memperoleh Menggunakan satu proksi pengukuran dalam
keuntungan yang besar oleh karena itu tidak penelitian
perlu melakukan penghindaran pajak. 5.3 Saran
Tingkat penjualan yang relatif lebih Saran untuk peneliti berikutnya dapat
besar dan diiringi dengan kenaikan pendapatan menambahkan variabel indepen lain yang
akan membuat perusahaan mampu untuk dianggap dapat mempengaruhi agresivitas
membayarkan beban pajaknya, Hal tersebut pajak perusahan, untuk peneliti berikutnya
sama dengan penelitian yang dilaksanakan dapat menambah proksi pengukuran lain selain
(Fransisca & Astrid Kesaulya, 2022; Susanti & NPM, serta menambhakan tahun, serta objek
Satyawan, 2020). Namun hal tersebut penelitian. Dari penelitian ini maka dapat
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan digunakan tambahan refrensi untuk penelitian
(Antari & Merkusiwati, 2022; Wahid, 2021; selanjutnya, serta dapat diajadikan acuan oleh
Wahyuni et al., 2019). menyatakan bahwa sales pengambil keputusan terhadap peraturan
growth berpengaruh positif signifikan terhadap perpajakan.
agresivitas pajak perusaan. Perbedaan pada
penelitian sebelumnya, pengukuran yang
digunakan menggunakan pengukuran CETR

36 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

DAFTAR PUSTAKA Hidayat, agus taufik, & Fitria, eta febriana.


Adiputri Karisma, D. A. P., & Erlinawati Alit, (2018). Pengaruh Capital Intensity,
N. W. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Iventory intensity, Profitabilitas dan
Likuiditas dan Capyal Intensity Terhadap Leverage Terhadap Agresivitas Pajak.
Agresivitas Pajak. Hita Akuntansi Dan EKSIS, 13(2), 157–168.
Keuangan, 2, 467–487. https://ejournal.stiedewantara.ac.id/index
.php/001/issue/view
Allo, M. R., Alexander, S., Suwetja, I., Rante
Allo, M., Alexander, S. W., Gede Jensen, michael c, & Meckling, williaam H.
Suwetja, I., & Ekonomi dan Bisnis (1976). Theory Of The Firm: Managerial
Jurusan Akuntansi, F. (2021). Pengaruh Behavior, Agency Costs And Ownership
Likuiditas dan, Ukuran Perusahaan Structure. Journal Of Financial
Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Economics, 3, 305–360.
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Https://Doi.Org/10.1177/0018726718812
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2018). 602
9(1), 647–657.
Junensie, P. R., Trisnadewi, A. A. A. E., & I
Andanrini, D., & Rahmawati, nur ita. (2017). Gusti Ayu Intan Saputra Rini. (2020).
Pengaruh Leverage, Intensitas Pengaruh Ukuran Perusahaan, Corporate
Persediaan, Intentitas Aset Tetap, Dan Social Responsibility, Capital Intensity,
Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak. Leverage Dan Komisaris Independen
Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terhadap Agresivitas Pajak Penghasilan
Terapan (JIMAT), 2(7), 19–32. Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan
https://doi.org/10.26512/dramaturgias.v0i Industri Konsumsi Di Bursa Efek
7.9525 Indonesia Tahun 2015-2017. Wacana
Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan
BPS. (2022). Penerimaan pajak tahun 2021. Akuntansi), 19(1), 67–77.
Bps. Https://Doi.Org/10.22225/We.19.1.1600.
https://www.bps.go.id/indicator/13/1070/ 67-77
1/realisasi-pendapatan-negara.html
Kadek, N., Antari, D. P., Lely, N. K., &
Chen, S., Chen, X., Shevlin, T., Chen, S., Chen, Merkusiwati, A. (N.D.). Ukuran
X., & Shevlin, T. (2010). Are Family Perusahaan, Leverage, Sales Growth Dan
Firms more Tax Aggressive than Non- Agresivitas Pajak.
family Firms ? Are family firms more tax Https://Doi.Org/10.24843/Eja.2022.V
aggressive than non-family firms ? *
University of Texas at Austin University Kalbuana, N., Widagdo, R. A., & Yanti, D. R.
of Wisconsin-Madison. Research (2020). Pengaruh Capital Intensity,
Collection School of Accountancy, 91(1), Ukuran Perusahaan, Dan Leverage
41–61. Terhadap Tax Avoidance Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta
databox.co.id. (2022). Rasio Pajak. Data Box. Islamic Index. Jurnal Riset Akuntansi
https://databoks.katadata.co.id/datapublis Politala, 3(2), 46–59.
h/2022/08/05/ini-tren-tax-ratio- Https://Doi.Org/10.34128/Jra.V3i2.56
indonesia-dalam-5-tahun-
terakhir#:~:text=Menurut laporan Kompas.Com. (2014). Kasus Agresivitas Pajak
Kementerian Keuangan Pt Coca Cola. Kompas.
(Kemenkeu,9%2C11%25 terhadap PDB. Https://Money.Kompas.Com/Read/2014/
06/13/1135319/Coca-
Fransisca, C., & Astrid Kesaulya, F. (2022). Cola.Diduga.Akali.Setoran.Pajak
Pengaruh Capital Intensity Dan Sales
Growth Terhadap Agresivitas Pajak. Kontan.Co.Id. (2020). Kerugian Akibat
Prosiding National Seminar on Agresivitas Pajak.
Accounting, Finance, and Economics Https://Nasional.Kontan.Co.Id/News/Aki
(NSAFE), 2(4), 1–12. bat-Penghindaran-Pajak-Indonesia-

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 37


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

Diperkirakan-Rugi-Rp-687-Triliun Https://Doi.Org/10.29407/Jae.V6i1.1406
6
Legowo, Wukir Wijatmoko, Florentina, S., &
Fimansyah, A. (2021). Agresivitas Pajak Rahayu, U., & Kartika, A. (2021). Pengaruh
Pada Perusahaan Perdagangan Di Profitabilitas, Corporate Social
Indonesia.Profitabilitas,Capital Responsibility, Capital Intensity, Ukuran
Intensityleverage,Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak.
Perusahaan. Bina Akuntansi, 8(1), 84– Jurnal Maneksi, 10(1), 76–84.
108.
Rahmawati, A. R. H. I. (2021). Pengaruh
Maulana, I. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Profitabilias,Likuiditas,Leverage,Dan
Mepengaruhi Agresivitas Pajak Pada Ukuran Perusahaan Terhdp Agresivitas
Perusahaan Properti Dan Real Estate. Pajak. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi,
Krisna: Kumpulan Riset Akuntansi, 11(2), 10(1).
155–163.
Https://Doi.Org/10.22225/Kr.11.2.1178.1 Sambiring, S. E., & Sa’adah, L. (2022).
55-163 Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Dan Pertumbuhan
Maulina Simamora, A., & Rahayu, S. (2020). Penjualan Terhadap Tax Avoidance
Pengaruh Capital Intensity, Profitabilitas (Studi Empiris Perusahaan …. 14(2),
Dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak 188–195.
(Studi Empiris Pada Sub Sektor Makanan Https://Eprints.Umm.Ac.Id/92664/%0aht
Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa tps://Eprints.Umm.Ac.Id/92664/1/Pendah
Efek Indonesia Periode 2015-2018) Jurnal uluan.Pdf
Mitra Manajemen (Jmm Online). Agnes
Maulina Simamora, 1(1), 140–155. Sidik, P., & Suhono. (2022). Pengaruh
Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage
Muliasari, R., & Hidayat, A. (N.D.). Sultanist: Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal
Jurnal Manajemen Dan Keuangan Cendekia Keuangan, 1(1), 27.
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Https://Doi.Org/10.32503/Jck.V1i1.2239
Komisaris Independent Terhadap
Agresivita Pajak Perusahaan. Sukartha, P. A. S. A. I. M. (2017). Pengaruh
Www.Idx.Co.Id Pengungkapan Corporate Social
Responbility, Profitabilitas, Iventory
Mustika, Ratnawati, V., & Silfi, A. (2017). Intensity, Capital Intensity, Dan Leverage
Pengaruh Corporate Social Pada Agresivitas Pajak. E-Jurnal
Responsibility, Ukuran Perusahaan, Akuntansi Universitas Udayana, 18(3),
Profitabilitas, Leverage, Capital Intensity 2115–2142.
Dan Kepemilikan Keluarga Terhadap
Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada Susanti, D., & Satyawan, D. (2020). Pengaruh
Perusahaan Pertambangan Dan Pertanian Advertising Intensity, Inventory Intensity,
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dan Sales Growth Terhadap Agresivitas
P. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pajak (Vol. 9, Issue 1).
Ekonomi, 4(1), 1689–1699. Http://Journal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Ak
Https://Jom.Unri.Ac.Id/Index.Php/Jomfe unesa/
kon/Article/View/13315
Wahyuni, L., Fahada, R., & Atmaja, B. (2019).
Mutia, F. Y., Dewi, R. R., & Siddi, P. (2018). The Effect Of Business Strategy,
Dimensi Agresivitas Pajak Dilihat Dari Leverage, Profitability And Sales Growth
Ukuran Perusahaan Dan Capital Intensity On Tax Avoidance. Indonesian
(Study Kasus Perusahaan Manufaktur Management And Accounting Research,
Sektor Industri Barang Konsumsi Yang 16(2), 66–80.
Terdaftar Di Bei). Jae (Jurnal Akuntansi Https://Doi.Org/10.25105/Imar.V16i2.46
DanEkonomi),6(1),122–130. 86

38 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023


P-ISSN : 2579-969X ; E-ISSN : 2622-7940

Yuliana, Fachrina Inna, & Djoko, W.


(2020).Likuiditas, Profitabilitas,
Leverage, Ukuran Perusahaan, Capital
Intensity Dan Inventory Intensity
Terhadap Agresivitas Pajak (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013 – 2017). Suparyanto Dan
Rosad (2015, 5(3), 248–253.

Zenuari, I., & Mranani, M. (2020). Pengaruh


Corporate Social Responsibility, Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Dan
Capital Intensity Terhadap Agresivitas
Pajak (Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei Periode 2015-2019).
Ummagelang Conference Series, 187–
206.
Http://Journal.Unimma.Ac.Id/Index.Php/
Conference/Article/View/4153

Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol. 7 No. 1 2023 39

Anda mungkin juga menyukai