PENDAHULUAN
Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
kemakmuran rakyat.1
Tabel 1.1
Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2018-2022
pajak pada tahun 2018 hingga 2020 belum mencapai target yang sudah
1
Mega Yuni Lestari. Pengaruh Karakter Eksekutuf Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2015-2019. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor. 2022. Hal 1
1
2
peningkatan.
supaya terhindar dari pembayaran pajak. Salah satu cara yang dilakukan
terutang sedikit.3
2
Friyanka Viryatama. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Capital Intensity Terhadap Tax
Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Bisnis Universitas Buddhi Dharma Tangerang. 2020. Hal 2
3
Yovita Caesa Febiona. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Penghindaran Pajak (Studi Empiris Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2018-2020). Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma. 2021. Hal 10
3
terjadi di tahun 2019 dilakukan oleh PT. Adaro Energy Tbk, yang diduga
memiliki tarif pajak rendah, hal ini dilakukan sejak 2009 hingga 2017
sehingga perusahaan dapat membayar pajak sebesar Rp. 1,75 triliun atau
dibayarkan di Indonesia.5
4
Sri Wulandarin Rahedi. Pengaruh Intensitas Aset Tetap Dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance Dengan
Dewan Komisaris Independen Sebagai Variabel Moderating. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2019. Hal 1-2
5
Global Witness. Adaro Terindikasi Pindahkan Ratusan Juta Dolar AS ke Jaringan Perusahaan Luar Negeri
Untuk Menekan Pajak. www.globalwitness.org (Diakses Tanggal 19 November 2022)
4
berlaku.
pajak dengan dua cara, satu dengan membayar bunga utang dalam
perusahaan, dan yang lainnya dengan membayar royalti, ongkos dan biaya
dengan Indonesia.
bunga utang kepada perusahaan induk BAT sebesar US$164 juta atau
perusahaan), biaya IT dan biaya antar perusahaan dalam satu grup. Hal ini
mendapatkan 20% dari $ 164 juta dalam bentuk pajak, atau $ 33 juta
pembayaran royalti, fee dan ongkos. Biaya untuk anak perusahaan BAT di
mengenakan pajak 25% atas royalti, biaya dan biaya IT. Namun karena
maka akan semakin besar juga pajak yang harus dibayarkan yang
6
Kontan Nasional. Dilaporkan Melakukan Penghindaran Pajak, Bentoel Angkat Bicara.
https://nasional.kontan.co.id/. (Diakses tanggal 19 November 2022)
7
Friyanka Viryatama. Pengaruh Profitability, Leverage, Dan Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Bisnis,
Universitas Buddhi Dharma Tangerang. 2020.Hal 92
6
besar jumlah pendanaan dari hutang pihak ketiga yang digunakan oleh
perusahaan dan semakin tinggi pula beban bunga yang timbul dari hutang
tinggi tingkat aset tetap yang dimiliki perusahaan, maka semakin sedikit
sedikit aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin banyak
8
Ismayanti Ananda Putri. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi
Covid-19 Pada Perusahaan Perdagangan Besar (Wholesale: Durable And Non Durable Goods) Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2020. Skripsi (Dipublikasikan).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Riau. 2022. Hal 63
9
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi
(Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal 74
10
Aida Fitri Nasution. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahan, Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax
Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia . Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. 2021. Hal 103
7
semakin besar asset tetap yang dimiliki perusahaan maka semakin besar
beban penyusutan yang akan timbul dan akan mengurangi laba. 11 Tomi
perusahaan, maka semakin besar pula beban pajak yang harus dibayarkan
11
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi
(Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal 74
12
Tomi Alandes. Pengaruh Return On Assets, Intensitas Aset Tetap, Intensitas Modal, Dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan
Retail Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Bisnis, Univesitas Buddhi Dharma Tangerang. 2020. Hal 91
13
Aida Fitri Nasution. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahan, Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax
Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. 2021. Hal 103
14
Cindy Anggraeni Utami. Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran
Pajak. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2021. Hal 69
8
Tabel 1.2
Data Profitabilitas, Leverage, Intensitas Aset Tetap, Pertumbuhan
Penjualan, dan Penghindaran Pajak
Kode X1 X2 X3 X4 Y
No Tahun
Perusahaan ROA DER IAT PP TA
2020-2021 dari -2,25 menjadi 0,13. Namun nilai CETR juga meningkat
dari 43,83 menjadi 66,01. Dapat diketahui bahwa perusahaan dengan laba
yang besar maka pembayaran pajak juga akan semakin besar, oleh karena
peningkatan dari -4,55 menjadi 11,93. Namun CETR juga meningkat dari -
2016-2017 dari 0,07 menjadi 0,79. Namun nilai CETR juga meningkat
dari 0,54 menjadi 3,39. Dapat diketahui bahwa jika semakin tinggi tingkat
aset tetap suatu perusahaan makan akan semakin sedikit jumlah beban
CETR rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika IAT meningkat maka
empat tahun berturut-turut dari tahun 2017-2020. Namun nilai CETR juga
0,35 dan -0,49 menjadi 0,09. Namun nilai CETR juga meningkat dari
23,96 menjadi 24,07 dan 43,83 menjadi 66,01. Dapat diketahui jika terjadi
nilai CETR rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika nilai PP meningkat,
tahun yaitu tahun 2015-2022. Dalam penelitian ini yang menjadi objek
2015-2022)”.
13
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
2022?
2015-2022?
14
D. Tujuan Penelitian
2022.
2022.
E. Batasan Masalah
peneliti membatasi penelitian ini, supaya terfokus pada topik yang akan
2015-2022).
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian
a. Bagi Akademisi
penelitian ini.
b. Bagi Penulis
Bukittinggi.
c. Bagi Perusahaan
G. Penjelasan Judul
hutang.
Intensitas Aset Tetap : Intensitas aset tetap adalah proporsi posisi dalam
terutang sedikit
BAB II
LANDASAN TOERI
A. Agency Theory
Menurut Jensen & Meckling (1976), teori keagenan adalah teori yang
hubungan antar principal dengan agen yang dapat berjalan secara efektif
bisa menuju kepada kondisi yang tidak seimbang mengenai informasi, sebab
15
Derianto Yino, Yohanes. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. E-
Jurnal Akuntansi TSM. Vol 2 No 1 Maret 2022. E-ISSN: 2775-8907. Hal 435 (Diakses Tanggal 26 November 2022)
16
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1, Februari 2022 (88-103). (Diakses Tanggal 10 November
2022). Hal 95
17
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr, Manajemen Strategis - Formulasi, Implementasi dan Pengendalian Edisi 10,
(Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2008) hal 47
18
22
agensi.
daripada laba.
selalu meningkat agar pendapatan negara juga meningkat. Lain halnya dengan
18
Fenty Fauziah, Kesehatan Bank, Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan,
(Kalimantan Timur: RV Pustaka Horizon, 2017) hal 28-29
23
mungkin.
memiliki beban bunga yang harus dibayarkan sehingga biaya tersebut dapat
akan menurun, dan dapat berakibat peluang terjadinya tax avoidance akan
semakin meningkat.
mengurangi potensi terjadinya tax avoidance. Merujuk pada tade off theory,
perusahaan, maka perusahaan akan memiliki nilai tax avoidance yang rendah.
C. Pajak
1. Pengertian Pajak
19
Riskatari, Ni Ketut Rai. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi. (Volume 30, Nomor 04.2019). Hal 888
24
2. Fungsi Pajak
berikut:
c. Withholding System
D. Manajemen Pajak
memberikan laba. Manajemen pajak dapat juga diartikan sebagai sarana untuk
1. Tax Planning
Tujuan utama tax planning adalah untuk mencari celah yang dapat
22
Ibid. Hal 11-12
26
2. Tax Compliance
3. Tax Audit
23
Ibid. Hal 13
27
E. Penghindaran Pajak
terutang sedikit.25
penghindaran pajak adalah cara mengurangi pajak yang masih dalam batas
24
Ibid. Hal 14
25
Yovita Caesa Febiona. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak
(Studi Empiris Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020). Skripsi
(Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma. 2021. Hal 10
26
Mohammad Zain. Manajemen Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta (2008). Hal 50
28
a. Menahan diri
seperti tidak merokok agar terhindar dari cukai tembakau, atau tidak
menggunakan ikat pinggang dari kulit ular atau buaya agar terhindar
b. Pindah lokasi
undang-undang (loopholes).
pajak yang paling rendah (formal tax planning). Dan ketentuan anti
Rule), serta transaksi yang tidak mempunyai substansi bisnis (General Anti
Avoidance Rule).
penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib
sehingga terhindar dari pengenaan pajak yang lebih besar atau sama sekali
pajak adalah :
30
a) Firm Value
lebih sedikit.
lebih dari satu alternatif tersedia maka sikap konservatif ini cenderung
terlalu besar.
Effective Tax Rate ini diambil sebagai salah satu variabel yang
dilakukan.
31
berikut:
perundang-undangan pajak.
Penelitian ini memakai tarif pajak efektif atau biasa disebut Cash
Effective Tax Rate (CETR). CETR dapat menilai pajak dari laporan arus
dengan menggunakan tarif pajak efektif yang disebut Cash Effective Tax
Rate (CETR) untuk menilai pajak yang dimasukkan dalam laporan arus
kas, aktual yang gaji perusahaan dapat dihitung. Berikut untuk memproksi
CETR:27
27
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi Politik Terhadap
Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal
24-25
32
F. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
operasi, hal ini terkait dengan masa depan perusahaan dalam hal
pengelolaan aset, oleh karena itu profitabilitas dapat dijadikan tolak ukur
bagi investor dan kreditur untuk menilai kinerja perusahaan. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas maka akan
28
Stepanie, Etty Herijawati. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Intensitas Aset
Tetap Terhadap Penghindaran Pajak. eCo-Buss. Volume 5, Nomor 1, Agustus 2022. Hal 215
33
perusahaan yaitu:
sekarang.
sendiri.
rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang akan dicapai, artinya
sempurna.
34
perusahaan.
semakin tinggi pula tingkat penghindaran pajak suatu perusahaan, hal ini
29
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1,
Februari 2022 (88-103). (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 91
35
dikarenakan perusahaan dengan laba yang besar akan lebih leluasa untuk
G. Leverage
1. Pengertian Leverage
mana aset perusahaan dibiayai oleh utang. Artinya, berapa besar bunga
30
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers, 2015. Hal 151
31
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi
Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal 24-25
36
besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya rasio ini dapat melihat
lebih jauh dan detail tentang perusahaan yang dibiayai utang atau pihak
menjadi 2 yaitu:
a. Operating Leverage
besar.
b. Financial Leverage
2. Manfaat Leverage
lainnya (kreditor).
dengan modal.
utang.
pengelolaan aktiva.
3. Pengukuran Leverage
bahwa setiap utang memiliki beban bunga yang harus dibayarkan sehingga
beban bunga tinggi kepada kreditur. Beban bunga yang tinggi akan
nilai leverage tinggi, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang
pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula biaya
bunga yang timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi
32
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers, 2015. Hal 157-158
39
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun ( PSAK No. 16 tahun
2007).33
pendapatan, dan jika tetap aset lebih besar, keuntungan yang dihasilkan
akan lebih sedikit karena biaya penyusutan termasuk dalam aset tetap,
pajak. Hal ini dikarenakan aset tetap memiliki biaya depresiasi yang dapat
menguragi beban pajak. Sehingga biaya depresiasi yang melekat pada aset
pajak yang harus dibayar perusahaan. Hal ini sesuai dengan dikatakan oleh
33
Kevin Muhammad PN, Susi Dwi Mulyani. Pengaruh Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan
Terhadap Penghindaran Pajak Dengan Pertumbuhan Penjualan Sebagai Variabel Moderasi. Prosding Seminar Nasional
Pakar ke 3 Tahun 2020. ISSN : 2615-2584. (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 2.32.2
34
Shinta Meilina Purwanti, Listya Sugiyarti. Pengaruh Aset Tetap, Pertumbuhan Penjualan Dan Koneksi
Politik Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan. Vol.5, No. 3, (2541-061X), Desember 2017. Hal
1627
40
semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga yang digunakan
perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang timbul dari utang
pajak35
seperti tanah, bangunan, kendaraan, alat berat, peralatan kantor, dan lain-
lain. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dari berbagai aset tetap yang
beberapa kelompok:
a. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor
peternakan.
b. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
c. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
35
Stepanie, Etty Herijawati. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Intensitas Aset Tetap
Terhadap Penghindaran Pajak. eCo-Buss. Volume 5, Nomor 1, Agustus 2022. Hal 215
41
atau persentase dari aset tetap yang terdapat di perusahaan dengan cara
dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Intensitas aset tetap dalam
penelitian ini dapat dihitung dengan cara total aset tetap yang dimiliki
penyusutan aset tetap untuk menekan beban pajak, dengan cara manajer
pajak.
perusahaan yang memiliki aset tetap rendah. Hal ini dikarenakan setiap
36
Shinta Meilina Purwanti, Listya Sugiyarti. Pengaruh Aset Tetap, Pertumbuhan Penjualan Dan
Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan. Vol.5, No. 3, (2541-061X),
Desember 2017. Hal 1629
42
aset tetap yang dimiliki perusahaan memiliki biaya depresiasi yang dapat
dan itu akan berdampak pada laba perusahaan yang semakin besar. Laba
I. Pertumbuhan Penjualan
suatu industri.37
secara keseluruhan.38
37
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1,
Februari 2022 (88-103). (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 91
38
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2016.
Hal 107
43
penjualan, maka aset yang dimilikinya pun juga harus ditingkatkan. Suatu
penjualannya.
39
Shinta Meilina Purwanti, Listya Sugiyarti. Pengaruh Aset Tetap, Pertumbuhan Penjualan Dan
Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan. Vol.5, No. 3, (2541-061X),
Desember 2017. Hal 1629
44
tingginya biaya pajak yang harus dibayar. Oleh karena itu, perusahaan
tinggi.
meningkat, perusahaan akan memperoleh profit yang besar, maka dari itu
karena dengan profit yang besar akan menimbulkan beban pajak yang
besar pula.
45
J. Kajian Terdahulu
Tabel 2.1
Kajian Terdahulu
Penulis dan Judul Metode Hasil
Tahun Penelitian
Pengaruh Ukuran Menggunakan Hasil penelitian
Aida Fitri Perusahaan, Umur Penelitian menunjukkan bahwa
Nasution Perusahaan, Kuantitatif ukuran perusahaan tidak
(2021) Profitabilitas, berpengaruh terhadap
Leverage, Dan tax avoidance, umur
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh
Penjualan Terhadap terhadap tax avoidance,
Tax Avoidance Pada Profitabilitas tidak
Perusahaan berpengaruh terhadap
Manufaktur Sektor tax Avoidance, leverage
Makanan dan tidak berpengaruh
Minuman yang terhadap tax Avoidance,
terdaftar di Bursa pertumbuhan penjualan
Efek Indonesia. berpengaruh terhadap
tax Avoidance, ukuran
perusahaan, umur
perusahaan,
profitabilitas, leverage,
pertumbuhan penjualan
secara simultan
berpengaruh terhadap
tax Avoidance.
Pengaruh Umur Menggunakan Hasil penelitian ini
Cindy Perusahaan, Penelitian menunjukkan bahwa
Anggraeni Profitabilitas, Kuantitatif umur perusahaan tidak
Utami (2021)Ukuran Perusahaan, berpengaruh terhadap
Dan Pertumbuhan penghindaran pajak,
Penjualan Terhadap profitabilitas
Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap
(Studi Empiris Pada penghindaran pajak,
Perusahaan Sektor ukuran perusahaan
Infrastruktur, berpengaruh terhadap
Utilitas, Dan penghindaran pajak
Transportasi Yang pertumbuhan penjualan
Terdaftar Di Bursa tidak berpengaruh
Efek Indonesia terhadap penghindaran
Tahun 2017-2019) pajak.
Pengaruh Ukuran Menggunakan Hasil dari penelitian ini
Diyah Wulan Perusahaan, Penelitian ditemukan bahwa
46
pertumbuhan penjualan
berpengaruh secara
signifikan terhadap
penghindaran pajak saat
pandemi COVID-19.
Pengaruh Intensitas Menggunakan Hasil penelitian ini
Kevin Aset Tetap dan Metode menunjukkan bahwa
Muhammad Intensitas Kuantitatif intensitas aset tetap dan
Pransilva Persediaan Terhadap intensitas persediaan
Nasution, Penghindaran Pajak berpengaruh negatif
Susi Dwi dengan terhadap penghindaran
Mulyani Pertumbuhan pajak. Pertumbuhan
(2020) Penjualan Sebagai penjualan sebagai
Variabel Moderasi. variable moderasi
memperlemah pengaruh
intensitas persediaan
terhadap penghindaran
pajak, namun tidak
memperkuat maupun
memperlemah pengaruh
intensitas aset tatap
terhadap penghindaran
pajak.
Pengaruh Leverage, Menggunakan Hasil dari penelitian ini
Nur Al Fixed Asset Metode menunjukkan leverage
Mumtahanah Intensity, Sales Kuantitatif berpengaruh positif dan
(2021) Growth Dan signifikan terhadap tax
Koneksi Politik avoidance. Fixed asset
Terhadap Tax intensity berpengaruh
Avoidance positif dan signifikan
terhadap tax avoidance,
sales growth
berpengaruh positif
terhadap tax avoidance,
koneksi politik
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tax
avoidance.
Pengaruh Menggunakan Penelitian ini
Stepanie, Pertumbuhan Metode memberikan hasil yang
Etty Penjualan, Kuantitatif menunjukkan bahwa
Herijawati Profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan
(2022) Intensitas Aset dan dan intensitas asset
Tetap Terhadap tetap memiliki pengaruh
Penghindaran Pajak terhadap penghindaran
(Perusahaan Sektor pajak, sedangkan
48
dan umur perusahaan sebagai variabel independen, objek dalam penelitian ini
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019. Diyah Wulan Sari, Vivi
penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Property dan real estate yang
(wholesale: durable and non durable goods) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2020. Kevin Muhammad Pransilva Nasution, Susi Dwi
variabel independen, objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor
Property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-
2017-2022.
K. Kerangka Berfikir
Hal ini dikarenakan jika profitabilitas suatu perusahaan semakin besar, maka
akan semakin besar juga laba yang akan didapatkan oleh perusahaan, jika laba
penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan jika semakin tinggi utang pihak yang
digunakan oleh perusahaan dan semakin beban bunga yang timbul dari
hutang. Jika beban bunga tinggi akan berdampak pada pengurangan beban
pajak perusahaan.
Faktor yang ketiga adalah intensitas aset tetap. Intensitas aset tetap
penyusutan setiap tahunnya. Jika semakin tinggi tingkat aset tetap yang
dimiliki perusahaan, maka semakin sedikit jumlah pajak yang akan dibayarkan
perusahaan. Sebaliknya, jika semakin sedikit aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan.
51
cenderung menghasilkan laba yang besar. Hal ini akan memotivasi perusahaan
untuk melakukan praktik penghindaran pajak, karena semakin besar laba yang
diperoleh perusahaan, maka semakin besar pula beban pajak yang harus
dibayarkan perusahaan.
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Profitabilitas
(X1)
Leverage H1
(X2)
c Variabel Dependen (Y)
H2 Penghindaran Pajak
Intensitas Aset
Tetap (Y)
H3
(X3)
H4
Pertumbuhan
Penjualan
(X4)
H5
52
L. Hipotesis
pajak yaitu bahwa semakin tinggi profitabilitas yang dilakukan oleh suatu
pajaknya.
40
I’anatut Thoifah, M.Pd.I. Statistika Pendidikan Dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:
Madani, 2015. Hal 183
41
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara,
2013. Hal 34
53
semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan maka semakin tinggi juga
tingkat penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi
Beban bunga yang tinggi akan membuat laba berkurang, sehingga dengan
nilai leverage tinggi, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang
pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula biaya
bunga yang timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi
Aset tetap yang besar akan mempunyai beban penyusutan yang juga besar,
perusahaan tersebut.
yang secara tidak langsung dapat mengurangi beban pajak. Dengan adanya
55
pajak akibat depresiasi dari aset tetap setiap tahunnya. Artinya semakin
yang rendah
pajak
maka semakin tinggi juga laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar
pajak.
ini adalah:
penghindaran pajak.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keadaan nyata pada waktu penelitian. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah
dan karakteristik dari subjek dan objek yang diteliti secara akurat, tepat dan
42
I’anatut Thoifah, M.Pd.I. Statistika Pendidikan Dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:
Madani, 2015.Hal 158
43
Ibid, Hal 155
58
59
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 hingga penelitian ini selesai.
1. Populasi
kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi
penelitian ini.
Tabel 3.1
Total Populasi Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
1. AKSI Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk
2. ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
3. BIRD Blue Bird Tbk.
4. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
5. CMPP AirAsia Indonesia Tbk.
6. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk
7. LRNA Eka Sari Lorena Transport Tbk.
8. MIRA Mitra International Resources
9. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.
10. SAFE Steady Safe Tbk
11. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
60
2. Sampel
tertentu. 45 Sampel yang diambil adalah sampel yang sesuai dan sudah
44
Ibid, Hal 14
45
Ibid, Hal 32
61
dilanjutkan.
berakhir 31 Desember.
Tabel 3.2
Keterangan Jumlah
tahun penelitian.
rupiah
Total Sampel 96
62
Tabel 3.3
Total Sampel Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
1. AKSI Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk
2. ASSA Adi Sarana Armada Tbk.
3. BIRD Blue Bird Tbk.
4. CMPP AirAsia Indonesia Tbk.
5. LRNA Eka Sari Lorena Transport Tbk.
6. MIRA Mitra International Resources
7. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.
8. SAFE Steady Safe Tbk
9. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
10. TAXI Express Transindo Utama Tbk.
11. TMAS Temas Tbk.
12. W
WEHA WEHA Transportasi Indonesia Tbk.
D. Sumber Data
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung, yang diolah oleh pihak lain yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Sumber data penelitian ini adalah melalui situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan yang terkait. Data
Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel
dengan cara menyalin data pada laporan keuangan tahunan perusahaan yang
telah ada.
berikut:
46
Ibid, Hal 75
65
minimum.47
a) Uji Normalitas
berdistribusi nornal.48
47
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi
Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal 50
48
Ibid, Hal 50-51
66
b) Uji Autokorelasi
autokorelasi dapat digunakan untuk data Time Series yaitu data yang
diperoleh dalam kurun waktu tertentu. Model regresi yang baik adalah
c) Uji Multikolinieritas
adalah nilai Tolerace yakni = 0,10 atau sama dengan nilai VIF = 10.
Jika nilai toleransi > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka model regresi tidak
memiliki multikolineritas.51
d) Uji Heteroskedastisitas
49
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Dan
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1, Februari 2022 (88-
103). (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 94
50
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi Politik Terhadap
Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal
52
51
Ibid. Hal 51-52
67
variabel independen dengan absolut residual > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.53
Keterangan :
a = Konstanta
X1 = Profitabilitas
X2 = Leverage
52
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1,
Februari 2022 (88-103). (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 94
53
Nur Al Mumtahanah. Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales Growth Dan Koneksi
Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim. 2021. Hal 53
68
E = Nilai eror 54
R2 antara 0 dan 1 atau (0 < x < 1). Jika nilai R2 kecil berarti kemampuan
variabel dependen.55
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis terdiri dari uji regresi parsial (t), uji regresi simultan
(F).
dari tabel “Coefficient”, dengan ketentuan : Jika nilai signifikan < 0,05
54
Ismayanti Ananda Putri, Siska, Yolanda Pratami. Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap,
Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak Saat Pandemi COVID-19. JAFAR Vol.1, No.1,
Februari 2022 (88-103). (Diakses Tanggal 10 November 2022). Hal 95
55
Mega Yuni Lestari. Pengaruh Karakter Eksekutuf Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2015-2019. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor. 2022. Hal 51
69
atau t hitung > t tabel maka ada pengaruh variabel independen (X)
signifikan > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh
ditolak.
nilai signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel maka hipotesis diterima.
Jika nilai signifikan > 0,05 atau F hitung < F tabel maka hipotesis
ditolak.56
56
Ibid. Hal 94
BAB IV
Mandiri Tbk (AKSI) dahulu PT. Maming Enam Sembilan Mineral Tbk
Tbk di tahun 2010 dan PT. Majapahit Inti Corpora Tbk di tahun 2015.
dan investasi, begitu juga namanya menjadi PT. Maming Enam Sembilan
Mineral Tbk.
otomotif, car sharing, jual beli kendaraan online dan layanan pengiriman
parsel.
70
71
ASSA (PT Adi Sarana Armada Tbk) didirikan di bawah nama Adira Rent
pada tahun 2003 dengan armada awal sejumlah 819 unit. Pada tahun 2010
Saat ini ASSA telah mengelola lebih dari 25,000++ kendaraan dan
ASSA juga telah meperluas wilayah layanan ke hampir semua kota besar
dengan meluncurkan aplikasi Share Car dan market place jual beli
Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Pada awal berdirinya pada
tahun 1972, armada yang dimiliki oleh perusahaan ini hanya berjumlah 25
oleh dongeng dari Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
burung biru. Blue Bird dicikalbakali oleh perusahaan Golden Bird yang
72
penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta
ini mulai merambah ke taksi limousin, usaha penyewaan mobil, dan bus
carter pada tahun 1979. Pada tahun 1993 Blue bird pun menghadirkan
layanan taksi eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue
yang andal, dan berkualitas tinggi dengan penggunaan sumber daya yang
efisien.
Kini, Blue Bird melayani lebih dari 8,5 juta penumpang setiap
Indonesia. Kini layanan Blue Bird Group dapat dinikmati termasuk Jakarta
jantung pusat bisnis dan tujuan wisata di seluruh negeri. Blue Bird juga
bird), layanan limusin dan sewa mobil (Golden bird), bus carter (Big bird),
Logistik (Iron Bird Logistic), Industri (Restu Ibu Pusaka-Karoseri bus &
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahan nama dari RMPP
menjadi AAID telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
PT. Eka Sari Lorena Transport Tbk berada di bawah grup Lorena
dalam bidang jasa transportasi darat, seperti angkutan umum, antar daerah
yang melayani rute Jawa, Madura, Bali dan Sumatera serta Busway
Transport, Ryanta Mitra Karina, Eka Sari Lorena - ESL Express, Eka Sari
Lorena Logistics, Piagam & Piagam Lor Lorena, Eka Sari Lorena Airlines,
dimiliki dan didukung oleh sumber daya manusia yang handal serta
komersial pada tahun 1977 dan berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1989
a) Jasa Pelayaran.
kapal dengan sistem sewa Freight Charter dan Time Charter. Perseroan
DKI Jakarta.
Infiniti Indomarga.
mencakup bahan kimia, dan gas dan minyak bumi. Perusahaan juga
terbesar kedua di Indonesia dengan lebih dari 11.000 taksi yang beroperasi
Group dalam hal pengoperasian taksi di Indonesia. Saat ini Blue Bird
588,7 miliar (sekitar USD $60 juta). Express menggunakan dana tersebut
tahun 2014, Express memiliki sekitar 400 taksi premium yang semuanya
layanan limosin (Bandung, Bali dan Lombok) dan layanan bus charter.
pendukung MICE, dan bus sekolah. Daftar klien kami meliputi perusahaan
(BEI) periode 2015-2022. Berikut data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Profitabilitas
perusahaan pada sektor transportasi pada periode 2015 hingga 2022. Data
tinggi tingkat ROA maka akan semakin tinggi juga laba bersih tahun
berjalan yang diperoleh dari rata-rata total aset pada setiap perusahaan.
2022.
82
Tabel 4.1
Data Profitabilitas Periode 2015-2022
Kode
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perusahaan
1. AKSI 7,51 4,00 12,80 9,63 1,46 1,02 8,78 12,83
2. ASSA 1,18 2,05 3,12 3,50 1,89 1,24 2,65 0,05
3. BIRD 11,59 6,99 6,56 6,62 4,25 -2,22 0,13 5,28
4. CMPP -2,89 0,50 -16,59 -31,88 -6,02 -45,30 -45,40 -30,74
5. LRNA -0,49 -9,23 -14,97 -9,57 -2,27 -15,91 -11,06 -9,48
6. MIRA -2,91 -9,61 -5,37 0,18 -0,92 -5,75 -4,38 -11,70
7. NELLY 6,74 3,40 5,83 11,12 9,92 7,74 9,30 19,34
8. SAFE 11,79 219,20 -16,59 -5,90 2,58 -5,46 0,27 3,79
9. SDMU 0,20 0,26 -9,81 -10,28 -16,63 -24, 43 -5,76 1,87
10. TAXI 11,52 -7,22 -24,48 -65,94 -57,60 -21,87 207,18 -20,39
11. TMAS 17,80 9,17 1,83 1,23 3,08 1,36 17,22 32,10
12. WEHA -10,89 -0,80 16,81 0,96 1,68 -1,50 -4,33 6,84
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah, 2023)
2. Leverage
perusahaan, dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Berikut data
Tabel 4.2
Data Leverage Periode 2015-2022
Kode
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perusahaan
1. AKSI 0,03 0,12 0,39 1,50 1,50 1,80 1,11 1,06
2. ASSA 2,39 2,35 2,36 2,57 ,2,62 2,59 2,42 1,94
3. BIRD 0,65 0,57 0,32 0,32 0,37 0,28 0,28 0,29
4. CMPP 5,11 4,33 82,38 -4,55 11,93 -3,09 -1,99 -1,79
5. LRNA 0,24 0,23 0,21 0,16 0,16 0,24 0,25 0,32
6. MIRA 0,51 0,62 0,63 0,43 0,50 0,47 0,48 0,55
83
membandingkan antara total aset tetap dengan total aset. Berikut data
Tabel 4.3
Data Intensitas Aset Tetap Periode 2015-2022
Kode
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perusahaan
1. AKSI 0,00 0,00 0,23 0,08 0,44 0,36 0,35 0,43
2. ASSA 0,88 0,87 0,84 0,84 0,80 0,79 0,73 0,69
3. BIRD 0,87 0,85 0,86 0,82 0,83 0,78 0,75 0,77
4. CMPP 0,54 0,50 0,67 0,50 0,45 0,12 0,13 0,12
5. LRNA 0,00 0,00 0,79 0,84 0,79 0,79 0,78 0,73
6. MIRA 0,42 0,44 0,46 0,50 0,64 0,68 0,66 0,70
7. NELLY 0,78 0,74 0,72 0,70 0,74 0,74 0,74 0,76
8. SAFE 0,59 0,65 0,13 0,87 0,92 0,93 0,91 0,89
9. SDMU 0,70 0,73 0,77 1,06 0,69 0,74 0,70 0,73
10. TAXI 0,70 0,65 0,69 0,56 0,55 0,33 0,09 0,07
11. TMAS 0,82 0,86 0,80 0,77 0,77 0,83 0,70 0,58
12. WEHA 0,52 0,25 0,46 0,58 0,65 0,58 0,62 0,57
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah, 2023)
4. Pertumbuhan Penjualan
Tabel 4.4
Data Pertumbuhan Penjualan
Kode
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perusahaan
1. AKSI 0,13 -0,30 23,99 1,27 0,49 0,10 -0,08 0,01
2. ASSA 0,22 0,13 0,08 0,10 0,25 0,30 0,68 0,15
3. BIRD 0,15 -0,12 -0,12 0,00 -0,04 -0,49 0,09 0,62
4. CMPP -0,01 0,24 33,33 0,11 0,58 -1,20 -0,61 5,04
5. LRNA 0,15 -0,22 -0,16 -0,04 0,22 -0,48 0,08 0,33
6. MIRA 0,04 -0,22 0,06 0,06 0,02 -0,34 -0,02 -0,01
7. NELLY -0,12 -0,17 0,10 0,33 0,06 -0,08 -0,14 0,55
8. SAFE -0,27 -0,91 -1,00 0,00 1,23 -0,20 0,11 0,57
9. SDMU -0,03 -0,17 -0,13 0,00 0,03 -0,16 -0,07 0,05
10. TAXI 0,09 -0,36 -0,51 -0,21 -0,44 -0,84 -0,66 -0,86
11. TMAS 0,02 0,02 0,21 0,09 0,08 0,06 0,26 0,45
12. WEHA -0,31 -0,17 0,00 0,16 -0,09 -0,52 0,33 0,96
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah, 2023)
5. Penghindaran Pajak
2022:
Tabel 4.5
Data Penghindaran Pajak Periode 2015-2022
Kode
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perusahaan
1. AKSI 0,47 1,59 -38,14 -25,99 -73,16 -52,13 -27,37 -27,09
2. ASSA -39,89 -30,02 -25,25 -21,99 -21,95 -6,71 -28,48 -48,69
3. BIRD 24,97 26,25 23,96 24,07 23,76 43,83 66,01 24,86
4. CMPP 9,69 -54,00 -270, 82 -15,00 154,61 -10,26 21,05 -0, 21
5. LRNA -23,87 0,54 3,39 5,46 5,79 11,02 13,81 17,88
6. MIRA -11,26 6,90 -8,06 -234,19 29,68 -4,12 -7, 54 -6,85
7. NELLY -1,51 -4,76 -4,44 -3,98 -3,01 -2,96 -3,29 -1,42
8. SAFE 40,44 4,75 -17,30 -7,48 -25,16 10,28 -51,43 -24,50
85
Tabel 4.6
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Profitabilitas 96 -6594.00 21920.00 159.7604 3452.75730
Leverage 96 -794.00 9030.00 298.2917 1334.73363
Intensitas Aset Tetap 96 .00 106.00 61.5000 25.24115
Pertumbuhan Penjualan 96 -120.00 3313.00 64.2708 419.74974
Penghindaran Pajak 96 -32407.00 39066.00 -598.8646 7023.67858
Valid N (listwise) 96
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
3) Variabel Intensitas Aset Tetap (X3), dari data diatas diketahui bahwa
nilai minimum sebesar .00, nilai maksimum sebesar 106.00, nilai rata-
419.74974
7023.67858.
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
nilai melebihi dari 0,05 maka ber distribusi normal. Hasil Uji
Tabel 4.7
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 10
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .38891425
Most Extreme Differences Absolute .169
87
Positive .107
Negative -.169
Test Statistic .169
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
b. Uji Autokorelasi
penelitian kali ini uji Autokorelasi yang digunakan adalah Uji Durbin-
Watson. Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 .350a .123 .084 6758.50691 2.163
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset
Tetap, Leverage
b. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
1. Jika d < dL atau d > 4-dL maka hipotesis ditolak, artinya terdapat
autokorelasi
88
2. Jika dU < d < 4-dU maka hipotesis nol diterima, artinya tidak
terdapat autokorelasi
3. Jika dL < d < dU atau 4-dU < d < 4-dL artinya tidak ada
kesimpulan
N = 96
D = 2,163
4-dU=4-1,7553 = 2,2447
Watson terletak diantara dU < d < 4-dU atau 1,7553 < 2,163 < 2,2447.
c. Uji Multikolinieritas
independen atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai VIF = 10. Jika nilai toleransi > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka
89
Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951 .996 1.004
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433 .761 1.313
Intensitas Aset 6.330 27.855 .023 .227 .821 .983 1.017
Tetap
Pertumbuhan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010 .761 1.314
Penjualan
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Sumber: output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
0,10. Nilai tolerance leverage sebesar 0,761 yang berarti nilai tersebut
melebihi dari 0,10. Nilai tolerance intensitas aset tetap sebesar 0,983
kurang dari 10. Nilai VIF leverage sebesar 1,313 yang berarti nilai
tersebut kurang dari 10. Nilai VIF intensitas aset tetap sebesar 1,017
yang berarti nilai tersebut kurang dari 10. Nilai VIF pertumbuhan
penjualan sebesar 1,314 yang berarti nilai tersebut kurang dari 10.
90
melebihi dari 0,10 dan nilai VIF dari data diatas kurang dari 10.
d. Uji Heteroskedastisitas
antara variabel independen dengan absolut residual > 0,05 maka tidak
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2181.553 1597.873 1.365 .176
Profitabilitas -.052 .174 -.031 -.298 .766
Leverage -.054 .517 -.012 -.104 .918
Intensitas Aset Tetap 15.015 24.130 .066 .622 .535
Pertumbuhan 1.739 1.640 .127 1.060 .292
Penjualan
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
sebesar 0,535 yang berarti nilai tersebut melebihi dari 0,05. Nilai
Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433
Intensitas Aset 6.330 27.855 .023 .227 .821
Tetap
Pertumbuhan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010
Penjualan
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
aset tetap bernilai positif yaitu 6,330, hal ini menunjukkan bahwa
4,967.
93
variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.12
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .350a .123 .084 6758.50691
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset
Tetap, Leverage
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
yaitu 87,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel penelitian ini.
5. Uji Hipotesis
Tabel 4.13
Uji Regresi Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433
Intensitas Aset Tetap 6.330 27.855 .023 .227 .821
Pertumbuhan Penjualan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
berikut:
0,951 > 0,05 dengan t hitung sebesar 0,061 < t tabel sebesar 1,98. Hal
ditolak.
0,05 dengan t hitung sebesar -0,788 < t tabel sebesar 1,98. Hal ini
sebesar 0,821 > 0,05 dengan t hitung sebesar 0,227 < t tabel sebesar
sebesar 0,010 < 0,05 dengan t hitung sebesar -2,623 < t tabel sebesar
Tabel 4.14
Uji Regresi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 575555883.148 4 143888970.787 3.150 .018b
Residual 4110967412.599 90 45677415.696
Total 4686523295.747 94
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset Tetap, Leverage
Sumber: Output SPSS 26, Data sekunder yang diolah, 2023
3,150 > f tabel sebesar 2,472. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
diterima.
sebesar 0,951 > 0,05 dengan t hitung sebesar 0,061 < t tabel sebesar 1,98.
memiliki nilai ROA yang tinggi, perusahaan tidak akan melakukan praktik
dari pemegang saham yang menginginkan laba bersih setelah pajak yang
tujuan untuk memaksimalkan laba bersih setelah pajak agar sesuai dengan
oleh Aida Fitri Nasution (2021) yang juga mendapatkan bahwa variabel
sebesar 0,433 > 0,05 dengan t hitung sebesar -0,788 < t tabel sebesar 1,98.
Aida Fitri Nasution (2021) yang juga menunjukkan hasil bahwa variabel
(Y)
sebesar 0,821 > 0,05 dengan t hitung sebesar 0,227 < t tabel sebesar 1,98.
bahwa lebih besar dari 0,05 terbukti tidak adanya pengaruh perusahaan
99
melakukan praktik penghindaran pajak, hal ini dikarenakan aset tetap yang
tinggi akan memberikan dampak yang sangat berisiko desar yaitu dengan
adanya beban pemeliharan aset tetap, tempat penyimpanan yang besar, dan
risiko keuangan terhadap aset tetap menjadikan intensitas aset tetap yang
Pajak (Y)
dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,10 > 0,05 dengan t hitung
juga semakin baik. Dengan adanya kenaikan laba berarti pajak yang harus
nilai signifikan sebesar 0,018 < 0,05 dengan f hitung sebesar 3,150 > f tabel
sebesar 2,472.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
(BEI). Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,951 > 0,05
dengan t hitung sebesar 0,061 < t tabel sebesar 1,98. Maka dapat disimpulkan
bahwa H1 ditolak.
(BEI). Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,433 > 0,05
dengan t hitung sebesar -0,788 < t tabel sebesar 1,98. Maka dapat
102
103
sebesar 0,821 > 0,05 dengan t hitung sebesar 0,227 < t tabel sebesar 1,98.
Indonesia (BEI). Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,010
> 0,05 dengan t hitung sebesar -2,623 < t tabel sebesar 1,98. Maka dapat
(BEI). Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,018 < 0,05
B. Saran
penulisan, maka dari ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun
agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya. Bagi peneliti
penelitian lebih baik. Dan bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan
penelitian sejenis diharapkan dapat memakai variabel lain yang belum dipakai
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani Dwi Susi, Kevin Muhammad PN (2020). Pengaruh Intensitas Aset Tetap
dan Intensitas Persediaan Terhadap Penghindaran Pajak Dengan
Pertumbuhan Penjualan Sebagai Variabel Moderasi. Prosding Seminar
Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020. ISSN : 2615-2584. (Diakses Tanggal 10
November 2022).
Mumtahanah Nur Al. (2021). Pengaruh Leverage, Fixed Asset Intensity, Sales
Growth Dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Skripsi
(Dipublikasikan). Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Rahedi Sri Wulandarin. (2019) Pengaruh Intensitas Aset Tetap Dan Sales
Growth Terhadap Tax Avoidance Dengan Dewan Komisaris Independen
Sebagai Variabel Moderating. Skripsi (Dipublikasikan). Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
LAMPIRAN
108
Kode
No Perusahaan Tahun Total Kewajiban Total Ekuitas DER
1 2015 Rp1.896.786.169 Rp64.623.710.149 0,03
2016 Rp8.019.340.592 Rp67.650.065.439 0,12
2017 Rp32.284.403.032 Rp82.960.192.466 0,39
2018 Rp165.200.682.053 Rp109.805.291.234 1,50
AKSI
2019 Rp171.206.489.746 Rp113.971.077.993 1,50
2020 Rp191.770.130.645 Rp106.491.113.645 1,80
2021 Rp145.261.996.537 Rp130.728.712.124 1,11
2022 Rp188.462.418.370 Rp177.688.612.648 1,06
2 2015 Rp2.038.423.272.119 Rp854.543.924.734 2,39
2016 Rp2.126.179.428.075 Rp903.628.035.278 2,35
2017 Rp2.321.587.255.114 Rp985.809.663.441 2,36
2018 Rp2.924.124.201.613 Rp1.138.411.931.126 2,57
ASSA
2019 Rp3.511.071.376.393 Rp1.338.152.253.649 2,62
2020 Rp3.731.575.182.568 Rp1.439.319.915.699 2,59
2021 Rp4.266.438.743.626 Rp1.765.507.990.044 2,42
2022 Rp4.797.579.648.309 Rp2.470.857.262.414 1,94
3 2015 Rp2.824.936.000.000 Rp4.328.119.000.000 0,65
2016 Rp2.637.932.000.000 Rp4.662.680.000.000 0,57
2017 Rp1.585.562.000.000 Rp4.930.925.000.000 0,32
2018 Rp1.689.996.000.000 Rp5.265.161.000.000 0,32
BIRD
2019 Rp2.016.202.000.000 Rp5.408.102.000.000 0,37
2020 Rp2.017.591.000.000 Rp7.253.114.000.000 0,28
2021 Rp1.450.558.000.000 Rp5.147.579.000.000 0,28
2022 Rp1.542.469.000.000 Rp5.350.691.000.000 0,29
4 2015 Rp146.632.248.592 Rp28.685.247.506 5,11
2016 Rp143.626.700.850 Rp33.190.179.229 4,33
CMPP 2017 Rp3.054.059.095.077 Rp37.074.862.680 82,38
2018 Rp3.647.220.571.707 -Rp802.175.359.354 -4,55
2019 Rp2.410.942.815.607 Rp202.127.259.325 11,93
114
Kode
No Perusahaan Tahun Total Aset Tetap Total Aset IAT
1 2015 Rp0 Rp66.520.496.319 0,00
2016 Rp0 Rp75.669.406.031 0,00
2017 Rp26.005.652.617 Rp115.224.595.498 0,23
2018 Rp22.651.171.419 Rp275.005.973.287 0,08
AKSI
2019 Rp125.895.214.924 Rp285.177.567.739 0,44
2020 Rp108.153.236.174 Rp298.261.244.290 0,36
2021 Rp96.061.699.364 Rp275.990.708.661 0,35
2022 Rp156.648.053.368 Rp366.151.031.018 0,43
2 2015 Rp2.537.851.651.801 Rp2.892.967.196.853 0,88
2016 Rp2.631.183.054.275 Rp3.029.807.463.353 0,87
2017 Rp2.764.780.686.533 Rp3.307.396.918.555 0,84
2018 Rp3.411.907.698.638 Rp4.062.536.132.739 0,84
ASSA
2019 Rp3.893.957.386.095 Rp4.849.223.630.042 0,80
2020 Rp4.059.871.768.434 Rp5.170.895.098.267 0,79
2021 Rp4.404.771.801.635 Rp6.031.946.733.670 0,73
2022 Rp5.042.206.449.275 Rp7.268.436.910.723 0,69
3 2015 Rp6.196.076.000.000 Rp7.153.055.000.000 0,87
2016 Rp6.185.247.000.000 Rp7.300.612.000.000 0,85
2017 Rp5.605.524.000.000 Rp6.516.487.000.000 0,86
2018 Rp5.724.503.000.000 Rp6.955.157.000.000 0,82
BIRD
2019 Rp6.183.774.000.000 Rp7.424.304.000.000 0,83
2020 Rp5.668.030.000.000 Rp7.253.114.000.000 0,78
2021 Rp4.938.177.000.000 Rp6.598.137.000.000 0,75
2022 Rp5.280.909.000.000 Rp6.893.160.000.000 0,77
4 2015 Rp95.308.585.474 Rp175.317.496.098 0,54
2016 Rp88.366.208.956 Rp176.816.880.078 0,50
CMPP 2017 Rp2.068.830.054.818 Rp3.091.133.957.757 0,67
2018 Rp1.426.357.150.398 Rp2.845.045.212.353 0,50
2019 Rp1.179.961.455.303 Rp2.613.070.074.932 0,45
117
Kode
No Perusahaan Tahun Pt P t-1 (Pt - Pt-1) P t-1 PP
1 2015
Rp8.081.630.099 Rp7.162.237.794 Rp919.392.305 Rp7.162.237.794 0,13
2016
Rp5.631.593.414 Rp8.081.630.099 -Rp2.450.036.685 Rp8.081.630.099 -0,30
2017
Rp140.739.483.067 Rp5.631.593.414 Rp135.107.889.653 Rp5.631.593.414 23,99
2018
Rp319.106.290.160 Rp140.739.483.067 Rp178.366.807.093 Rp140.739.483.067 1,27
AKSI
2019
Rp474.271.493.696 Rp319.106.290.160 Rp155.165.203.536 Rp319.106.290.160 0,49
2020
Rp521.617.491.481 Rp474.271.493.696 Rp47.345.997.785 Rp474.271.493.696 0,10
2021
Rp479.636.030.718 Rp521.617.491.481 -Rp41.981.460.763 Rp521.617.491.481 -0,08
2022
Rp484.127.494.223 Rp479.636.030.718 Rp4.491.463.505 Rp479.636.030.718 0,01
2 2015
Rp1.392.596.846.234 Rp1.140.260.479.449 Rp252.336.366.785 Rp1.140.260.479.449 0,22
2016
Rp1.570.388.327.917 Rp1.392.596.846.234 Rp177.791.481.683 Rp1.392.596.845.234 0,13
2017
Rp1.689.846.194.031 Rp1.570.388.327.917 Rp119.457.866.114 Rp1.570.388.327.917 0,08
2018
Rp1.862.945.638.339 Rp1.689.846.194.031 Rp173.099.444.308 Rp1.689.486.194.031 0,10
ASSA
2019
Rp2.329.565.792.542 Rp1.862.945.638.339 Rp466.620.154.203 Rp1.862.942.638.339 0,25
2020
Rp3.037.359.367.967 Rp2.329.565.792.542 Rp707.793.575.425 Rp2.329.565.792.542 0,30
2021
Rp5.088.094.179.374 Rp3.037.359.367.967 Rp2.050.734.811.407 Rp3.037.359.367.967 0,68
2022
Rp5.870.093.882.006 Rp5.088.094.179.374 Rp781.999.702.632 Rp5.088.094.179.374 0,15
3 2015
Rp5.472.328.000.000 Rp4.758.963.000.000 Rp713.365.000.000 Rp4.758.963.000.000 0,15
2016
Rp4.796.096.000.000 Rp5.472.328.000.000 -Rp676.232.000.000 Rp5.472.328.000.000 -0,12
2017
Rp4.203.846.000.000 Rp4.796.096.000.000 -Rp592.250.000.000 Rp4.796.096.000.000 -0,12
2018
Rp4.218.702.000.000 Rp4.203.846.000.000 Rp14.856.000.000 Rp4.203.846.000.000 0,00
BIRD
2019
Rp4.047.691.000.000 Rp4.218.702.000.000 -Rp171.011.000.000 Rp4.218.702.000.000 -0,04
2020
Rp2.046.660.000.000 Rp4.047.691.000.000 -Rp2.001.031.000.000 Rp4.047.691.000.000 -0,49
2021
Rp2.220.841.000.000 Rp2.046.660.000.000 Rp174.181.000.000 Rp2.046.660.000.000 0,09
2022
Rp3.590.100.000.000 Rp2.220.841.000.000 Rp1.369.259.000.000 Rp2.220.841.000.000 0,62
4 2015
Rp90.044.507.482 Rp91.209.416.866 -Rp1.164.909.384 Rp91.209.416.866 -0,01
2016
Rp111.864.132.708 Rp90.044.507.482 Rp21.819.625.226 Rp90.044.507.482 0,24
CMPP
2017
Rp3.817.860.941.246 Rp111.864.132.708 Rp3.705.996.808.538 Rp111.864.132.708 33,13
2018
Rp4.232.768.047.707 Rp3.817.860.941.246 Rp414.907.106.461 Rp3.817.860.941.246 0,11
120
2019
Rp6.708.800.607.590 Rp4.232.768.047.707 Rp2.476.032.559.883 Rp4.232.768.047.707 0,58
2020
Rp1.610.973.387.045 Rp6.708.800.607.590 -Rp5.097.827.220.545 Rp4.232.768.047.707 -1,20
2021
Rp626.001.737.959 Rp1.610.973.387.045 -Rp984.971.649.086 Rp1.610.973.387.045 -0,61
2022
Rp3.780.525.920.680 Rp626.001.737.959 Rp3.154.524.182.721 Rp626.001.737.959 5,04
5 2015
Rp163.031.175.724 Rp141.974.513.746 Rp21.056.661.978 Rp141.974.513.746 0,15
2016
Rp126.776.881.434 Rp163.031.175.724 -Rp36.254.294.290 Rp163.031.175.724 -0,22
2017
Rp106.619.379.454 Rp126.776.881.434 -Rp20.157.501.980 Rp126.776.881.434 -0,16
2018
Rp102.242.420.595 Rp106.619.379.454 -Rp4.376.958.859 Rp106.619.379.454 -0,04
LRNA
2019
Rp124.579.469.969 Rp102.242.420.595 Rp22.337.049.374 Rp102.242.420.595 0,22
2020
Rp65.046.772.361 Rp124.579.469.969 -Rp59.532.697.608 Rp124.579.469.969 -0,48
2021
Rp70.200.908.124 Rp65.046.772.361 Rp5.154.135.763 Rp65.045.772.361 0,08
2022
Rp93.102.920.936 Rp70.200.908.124 Rp22.902.012.812 Rp70.200.908.124 0,33
6 2015
Rp146.900.087.426 Rp141.408.786.463 Rp5.491.300.963 Rp141.408.786.463 0,04
2016
Rp114.571.589.749 Rp146.900.087.426 -Rp32.328.497.677 Rp146.900.087.426 -0,22
2017
Rp121.473.498.122 Rp114.571.589.749 Rp6.901.908.373 Rp114.571.589.749 0,06
2018
Rp128.781.272.003 Rp121.473.498.122 Rp7.307.773.881 Rp121.473.498.122 0,06
MIRA
2019
Rp131.033.025.029 Rp128.781.272.003 Rp2.251.753.026 Rp128.781.272.003 0,02
2020
Rp86.959.391.390 Rp131.033.025.029 -Rp44.073.633.639 Rp131.033.025.029 -0,34
2021
Rp85.604.008.684 Rp86.959.391.390 -Rp1.355.382.706 Rp86.959.391.390 -0,02
2022
Rp84.393.762.429 Rp85.604.008.684 -Rp1.210.246.255 Rp85.604.008.684 -0,01
7 2015
Rp192.721.688.228 Rp219.324.820.166 -Rp26.603.131.938 Rp219.324.820.166 -0,12
2016
Rp160.906.018.764 Rp192.721.688.228 -Rp31.815.669.464 Rp192.721.688.228 -0,17
2017
Rp176.879.872.407 Rp160.609.018.764 Rp16.270.853.643 Rp160.609.018.764 0,10
2018
Rp236.020.877.647 Rp176.879.872.407 Rp59.141.005.240 Rp176.879.872.407 0,33
NELLY
2019
Rp250.170.826.551 Rp236.020.877.647 Rp14.149.948.904 Rp236.020.877.647 0,06
2020
Rp230.662.117.776 Rp250.170.826.551 -Rp19.508.708.775 Rp250.170.826.551 -0,08
2021
Rp199.321.722.588 Rp230.662.117.776 -Rp31.340.395.188 Rp230.662.117.776 -0,14
2022
Rp309.603.262.557 Rp199.321.722.588 Rp110.281.539.969 Rp199.321.722.588 0,55
8 2015
Rp11.717.775.000 Rp16.075.335.248 -Rp4.357.560.248 Rp16.075.335.248 -0,27
2016
Rp1.064.300.000 Rp11.717.775.000 -Rp10.653.475.000 Rp11.717.775.000 -0,91
2017
Rp0 Rp1.064.300.000 -Rp1.064.300.000 Rp1.064.300.000 -1,00
2018
Rp80.713.350.908 Rp0 Rp80.713.350.908 Rp0 0,00
SAFE
2019
Rp180.073.555.181 Rp80.713.350.908 Rp99.360.204.273 Rp80.713.350.908 1,23
2020
Rp143.961.352.119 Rp180.073.555.181 -Rp36.112.203.062 Rp180.073.555.181 -0,20
2021
Rp161.057.570.000 Rp143.961.352.119 Rp17.096.217.881 Rp160.057.570.000 0,11
2022
Rp253.348.613.734 Rp161.057.570.000 Rp92.291.043.734 Rp161.057.570.000 0,57
9 2015
Rp143.213.177.033 Rp147.275.097.145 -Rp4.061.920.112 Rp147.275.097.145 -0,03
SDMU 2016
Rp118.192.390.630 Rp143.213.177.033 -Rp25.020.786.403 Rp143.213.177.033 -0,17
2017
Rp102.961.872.508 Rp118.192.390.630 -Rp15.230.518.122 Rp118.192.390.630 -0,13
121
2018
Rp102.990.754.237 Rp102.961.875.508 Rp28.878.729 Rp102.961.872.508 0,00
2019
Rp106.273.588.474 Rp102.990.754.237 Rp3.282.834.237 Rp102.990.754.237 0,03
2020
Rp89.009.501.417 Rp106.273.588.474 -Rp17.264.087.057 Rp106.273.588.474 -0,16
2021
Rp82.622.335.649 Rp89.009.501.417 -Rp6.387.165.768 Rp89.009.501.714 -0,07
2022
Rp86.372.396.655 Rp82.622.335.649 Rp3.750.061.006 Rp82.622.335.649 0,05
10 2015
Rp970.093.414.000 Rp889.722.699.000 Rp80.370.715.000 Rp889.722.966.000 0,09
2016
Rp618.207.037.000 Rp970.093.414.000 -Rp351.886.377.000 Rp970.093.414.000 -0,36
2017
Rp304.711.723.000 Rp618.207.037.000 -Rp313.495.314.000 Rp618.207.037.000 -0,51
2018
Rp241.663.924.000 Rp304.711.723.000 -Rp63.047.799.000 Rp304.711.723.000 -0,21
TAXI
2019
Rp134.251.103.000 Rp241.663.924.000 -Rp107.412.821.000 Rp241.663.924.000 -0,44
2020
Rp21.541.634.000 Rp134.251.103.000 -Rp112.709.469.000 Rp134.251.103.000 -0,84
2021
Rp7.263.061.000 Rp21.541.634.000 -Rp14.278.573.000 Rp21.541.634.000 -0,66
2022
Rp2.948.504.000 Rp21.541.634.000 -Rp18.593.130.000 Rp21.541.634.000 -0,86
11 2015
Rp1.720.965.422.311 Rp1.687.392.837.593 Rp33.572.584.718 Rp1.687.392.837.593 0,02
2016
Rp1.755.284.162.001 Rp1.720.965.422.311 Rp34.318.739.690 Rp1.720.965.422.311 0,02
2017
Rp2.127.595.870.146 Rp1.755.284.162.001 Rp372.311.708.145 Rp1.755.284.162.001 0,21
2018
Rp2.320.005.000.000 Rp2.127.595.870.146 Rp192.409.129.854 Rp2.127.595.870.146 0,09
TMAS
2019
Rp2.512.269.000.000 Rp2.320.005.000.000 Rp192.264.000.000 Rp2.320.005.000.000 0,08
2020
Rp2.669.618.000.000 Rp2.512.269.000.000 Rp157.349.000.000 Rp2.512.269.000.000 0,06
2021
Rp3.370.324.000.000 Rp2.669.618.000.000 Rp700.706.000.000 Rp2.669.618.000.000 0,26
2022
Rp4.877.926.000.000 Rp3.370.324.000.000 Rp1.507.602.000.000 Rp3.370.324.000.000 0,45
12 2015
Rp165.182.842.010 Rp239.793.008.620 -Rp74.610.166.610 Rp239.793.008.620 -0,31
2016
Rp137.812.110.039 Rp165.182.842.010 -Rp27.370.731.971 Rp165.182.842.010 -0,17
2017
Rp138.290.318.255 Rp137.812.110.039 Rp478.208.216 Rp137.812.110.039 0,00
2018
Rp159.846.792.883 Rp138.290.318.255 Rp21.556.474.628 Rp138.290.318.255 0,16
WEHA
2019
Rp146.173.217.700 Rp159.846.792.883 -Rp13.673.575.183 Rp159.846.792.883 -0,09
2020
Rp70.513.990.516 Rp146.173.217.700 -Rp75.659.227.184 Rp146.173.217.700 -0,52
2021
Rp93.434.910.443 Rp70.513.990.516 Rp22.920.919.927 Rp70.513.990.516 0,33
2022
Rp183.435.869.223 Rp93.434.910.443 Rp90.000.958.780 Rp93.434.910.443 0,96
122
Kode
No Perusahaan Tahun Pembayaran Pajak Laba Sebelum Pajak TA
1 2015 Rp23.400.000 Rp4.974.013.732 0,47
2016 Rp47.437.500 Rp2.978.917.790 1,59
2017 -Rp9.097.850.104 Rp23.852.206.480 -38,14
2018 -Rp9.299.207.509 Rp35.781.546.542 -25,99
AKSI
2019 -Rp11.387.841.389 Rp15.565.079.038 -73,16
2020 -Rp3.306.481.309 Rp6.342.659.779 -52,13
2021 -Rp9.129.269.759 Rp33.356.183.267 -27,37
2022 -Rp17.450.475.975 Rp64.419.308.505 -27,09
2 2015 -Rp22.678.586.033 Rp56.854.925.672 -39,89
2016 -Rp26.663.978.494 Rp88.814.963.188 -30,02
2017 -Rp34.888.681.331 Rp138.197.075.844 -25,25
2018 -Rp40.094.884.477 Rp182.337.295.412 -21,99
ASSA
2019 -Rp25.762.219.193 Rp117.377.160.073 -21,95
2020 -Rp4.598.599.037 Rp68.495.021.017 -6,71
2021 -Rp63.546.552.949 Rp223.127.584.945 -28,48
2022 -Rp3.515.603.510 Rp7.219.932.153 -48,69
3 2015 Rp275.944.000.000 Rp1.104.892.000.000 24,97
2016 Rp181.608.000.000 Rp691.811.000.000 26,25
2017 Rp134.682.000.000 Rp562.177.000.000 23,96
2018 Rp145.902.000.000 Rp606.175.000.000 24,07
BIRD
2019 Rp98.340.000.000 Rp413.962.000.000 23,76
2020 Rp127.315.000.000 Rp290.498.000.000 43,83
2021 Rp16.934.000.000 Rp25.654.000.000 66,01
2022 Rp120.412.000.000 Rp484.439.000.000 24,86
4 2015 -Rp459.992.723 -Rp4.747.330.681 9,69
2016 -Rp1.030.282.551 Rp1.907.766.247 -54,00
CMPP
2017 -Rp813.256.742.835 Rp300.295.462.452 -270,82
2018 Rp160.044.520.589 -Rp1.067.069.354.297 -15,00
123
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Profitabilitas 96 -6594.00 21920.00 159.7604 3452.75730
Leverage 96 -794.00 9030.00 298.2917 1334.73363
Intensitas Aset Tetap 96 .00 106.00 61.5000 25.24115
Pertumbuhan Penjualan 96 -120.00 3313.00 64.2708 419.74974
Penghindaran Pajak 96 -32407.00 39066.00 -598.8646 7023.67858
Valid N (listwise) 96
B. Uji Normalitas
C. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
a
1 .350 .123 .084 6758.50691 2.163
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset
Tetap, Leverage
b. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
D. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951 .996 1.004
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433 .761 1.313
Intensitas Aset 6.330 27.855 .023 .227 .821 .983 1.017
Tetap
Pertumbuhan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010 .761 1.314
Penjualan
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
E. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2181.553 1597.873 1.365 .176
Profitabilitas -.052 .174 -.031 -.298 .766
Leverage -.054 .517 -.012 -.104 .918
Intensitas Aset Tetap 15.015 24.130 .066 .622 .535
Pertumbuhan 1.739 1.640 .127 1.060 .292
Penjualan
a. Dependent Variable: RES2
127
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433
Intensitas Aset 6.330 27.855 .023 .227 .821
Tetap
Pertumbuhan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010
Penjualan
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .350 .123 .084 6758.50691
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset
Tetap, Leverage
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta Q Sig.
1 (Constant) -519.261 1844.496 -.282 .779
Profitabilitas .012 .201 .006 .061 .951
Leverage -.470 .597 -.089 -.788 .433
Intensitas Aset 6.330 27.855 .023 .227 .821
Tetap
Pertumbuhan -4.967 1.894 -.297 -2.623 .010
Penjualan
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
128
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 575555883.148 4 143888970.787 3.150 .018b
Residual 4110967412.599 90 45677415.696
Total 4686523295.747 94
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Intensitas Aset
Tetap, Leverage
129
Identitas Pribadi
Nama Lengkap : Nani Astuti
NIM : 3419031
Tempat, Tanggal Lahir : Cubadak, 12 Juni 2001
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jorong Cubadak Nagari Pianggu Kecamatan
IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok
Provinsi Sumatera Barat
Nomor Handphone : 088271298817 / 081261406668
Email : Naniastuti478@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SD : SDN 12 Pianggu
SMP/MTs : MTsN 1 Solok
SMA/SMK/MA : MAN Kota Solok
Perguruan Tinggi : UIN Sjech. M. Djamil Djambek Bukittinggi
Pengalaman Organisasi
1. Anggota ORBIT (2019-2021)
2. Anggota HMPS Akuntansi Syari’ah 2021
3. Bendahara Umum HMPS Akuntansi Syari’ah 2022