PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN THIN CAPITALIZATION

TERHADAP TAX AVOIDANCE

Tikabela Agustini¹, Muhammad Romadhoni2, Fadhilah Nur Laili3, Indri Rahayu
Hasanah4, , Badrun Aziz5
Email : tikabellaagustini@gmail.com
Email : indrirhsnh09@gmail.com
Email : fdhlhnurlaili@gmail.com
Program Studi Akuntansi - Program Sarjana - Universitas Pamulang
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Pembiayaan Konsumen (Consumer
Financing) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 - 2022)

Abstract
The research objective was to determine the effect of family ownership, financial distress,
and company size on tax avoidance. This research was conducted on non-cycle consumer
sector companies on the Indonesia Stock Exchange for the 2019-2021 period with a total
sample of 41 companies. The technique used in taking company samples is purposive
sampling and the data analysis tool used in this study is multiple linear regression analysis
using E-views 12 software. Research Results Effect of Family Ownership, Financial Distress,
and Company Size simultaneously have no effect on Tax Avoidance of non-cyclical
companies listed on the Indonesia Stock Exchange during 2019-2021

Keywords: Family Ownership; Financial Distress; Company Size; Tax Avoidance.

Abstrak

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Keluarga , Financial

Distress,Dan Ukuran Perusahaan terhap Tax Avoidance. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan sector counsumer non cycle yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2019-
2021 dengan total sample sebanyak 41 perusahaan. Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel perusahaan adalah purposive sampling serta alat analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yakni analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
software E-views 12. Hasil Penelitian Pengaruh Kepemilikan Keluarga, Financial Distress,
dan Ukuran Perusahaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada
perusahaan non cyclical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2019-2021

Keywords : Kepemilikan Keluarga ; Financial Distress;Ukuran Perusahaan; Tax Avoidance.

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

PENDAHULUAN melakukan pengalihan aset dan
Pajak merupakan sumber liabilitas. PT Indofood melakukan
penghasilan negara yang pemekaran usaha telah dikenakan
pembebannya diwajibkan kepada keputusan oleh Direktoran Jendral
para wajib pajak baik secara individu Pajak (DJP) bahwa harus tetap
maupun badan hukum perusahaan. membayar pajak yang terutang
Pajak merupakan kontribusi wajib senilai Rp 1,3 miliar
kepada negara yang terutang oleh (https://www.gresnews.com/ diakses
orang pribadi atau badan yang 15/03/2023). Kasus penghindaran
bersifat memaksa berdasarkan pajak yang diungkap oleh Menteri
Undang-Undang, dengan tidak Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati
mendapatkan imbalan secara bahwa saat ini tarif pajak
langsung dan digunakan untuk penghasilan (PPh) Badan
keperluan negara bagi sebesar- berdasarkan UU No.2 Tahun 2020
besarnya kemakmuran rakyat. Saat akan terus mengalami turun, dari
ini pajak menempati posisi teratas 25% menjadi 22% dan akan berubah
sebagai sumber penerimaan utama menjadi 20% di tahun depan, dalam
dalam meningkatkan kas negara. hal ini pemerintah ingin melakukan
Pembayaran pajak merupakan compliance yang adil, namun banyak
perwujudan dari kewajiban WP Badan menggunakan skema
kenegaraan dan peran serta Wajib penghindaran pajak. Di sisi lain
Pajak untuk secara langsung dan Indonesia belum punya penghindaran
bersama-sama melaksanakan pajak yang komprehensif
kewajiban untuk pembiayaan negara (https://www.cnbcindonesia.com/
dan pembangunan nasional. Secara diakses tanggal 15/03/2023).
garis besar pajak dapat dibedakan Seiring dengan kebutuhan
berdasarkan pemungutnya, yaitu Negara yang semakin meningkat,
Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak maka pemerintah selalu berupaya
Pusat adalah pajak yang pengaturan melakukan ekstensifikasi dan
dan pengelolaannya langsung diatur intensifikasi pajak melalui
oleh Kementrian Keuangan serangkaian peraturan dan kebijakan
Direktorat Jenderal Pajak. Terdapat yang dikeluarkan. Perusahaan
berbagai jenis pajak pusat, yaitu sebagai subjek pajak penghasilan
Pajak Penghasilan, Pajak diwajibkan untuk tunduk dan patuh
Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan atas setiap ketentuan perpajakan
Bangunan (objek tertentu), Bea yang dikeluarkan. Pada satu sisi
Materai, dan Bea Perolehan Hak atas lainnya, perusahaan juga dituntut
Tanah dan Bangunan. Pajak untuk dapat memberikan
Penghasilan merupakan penyumbang kesejahteraan kepada pemangku
terbesar dalam penenpatan Negara kepentingannya, yang ditunjukkan
yang akan digunakan untuk oleh kinerja keuangan perusahaan
kemakmuran masyarakat. yang baik, sehingga mampu
Kasus penghindaran pajak terkait memberikan tingkat pengembalian
pada PT Indofood Sukses Makmur yang memadai. Perbedaan
Tbk yang awalnya melakukan kepentingan inilah yang
pendirian perusahaan yang baru dan menyebabkan wajib pajak

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

perusahaan cenderung untuk
mengurangi jumlah pembayaran
pajak dan berusaha mengelola beban
pajak nya seminimum mungkin agar
memperoleh laba yang maksimal,
Usaha pengurangan pembayaran
pajak secara legal ini dikenal sebagai
penghindaran pajak (tax avoidance).
Tax avoidance atau penghindaran
pajak adalah suatu skema transaksi
yang dilakukan oleh wajib pajak
untuk mengurangi atau bahkan
menghapus beban pajak dengan
memanfaatkan celah /loophole dalam
kebijakan dan peraturan perpajakan.
Beberapa upaya yang dilakukan
dalam upaya pengurangan pajak
adalah pemanfaatan keringanan yang
diatur dalam PP No. 23 tahun 2018
terutama pada pengusaha UMKM,
pinjaman nominal besar ke Bank
sesuai dengan kutipan Pasal 6 ayat
(1) Huruf a dalam Undang-Undang
pajak penghasilan, dan Hibah sesuai
Pasal 4 ayat (3) Huruf a angka 2
dalam UU No.36 tahun 2008
menjelaskan bahwa harta hibahan
yang diterima oleh keluarga sedarah
yang masih ada dalam garis
keturunan lurus dan dari satu derajat
akan dikecualikan dari objek pajak.
Bagi negara, adanya penghindaran
pajak bisa menimbulkan kerugian
karena dapat menurunkan bahkan
menghilangkan pendapatan negara
atas pajak yang seharusnya dipungut
oleh negara dikarenakan adanya
pengalihan keuntungan.
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya
diketahui terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi tindakan
penghindaran pajak, antara lain
adalah pengaruh ukuran perusahaan
dan thin capitalization.
* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id
Ukuran perusahaan berhubungan
dengan aset. Semakin besar
perusahaan semakin besar pula aset
yang dimiliki. Ukuran perusahaan
yang besar akan mendapatkan
perhatian dari Pemerintah dalam hal
keuntungan, sehingga menarik
perhatian fiskus untuk dikenakan
pajak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Semakin besar ukuran
perusahaan , semakin sering
transaksi yang dilakukan. Hal ini
memungkinkan perusahaan tersebut
memanfaatkan celah-celah yang ada
untuk melakukan penghindaran
pajak.
Ukuran perusahaan dapat
mempengaruhi penghindaran pajak.
Hal ini karena digambarkan dengan
semakin besar perusahaan semakin
besar sumber daya yang dimiliki
dengan harapan dapat mengelola
pajak dengan baik. Hal ini dilakukan
dengan cara memanfaatkan beban
penyusutan dan amortisasi yang
timbul dari pengeluaran untuk
memperoleh aset. Beban penyusutan
dan amortisasi dapat digunakan
sebagai pengurang penghasilan kena
pajak perusahaan (Putri, 2018).
Thin Capitalization merupakan
faktor yang dapat diartikan sebagai
pembentukan modal organisasi
dengan campuran kepemilikan utang
besar dan modal minimal atau kecil
(Taylor dan Richardson, 2012).
Perusahaan dapat mengurangi tingkat
bunga agar penghasilan kena pajak
bisa lebih kecil. Diskon seperti itu
menyebabkan dampak makro dalam
bentuk kemampuan diskon untuk
penjualan negara dari pajak.
Perusahaan mengambil keuntungan
dari utang untuk digunakan sebagai
celah dalam rencana pembuatan
pajak, untuk mengurangi beban pajak
organisasi, menjadikan popularitas
harga bunga sebagai nilai uang.
Perusahaan yang membiayai
departemen atau anak perusahaan
dengan pinjaman atau utang dibuat
untuk mendapatkan keuntungan
pajak dari biaya bunga. Dengan
demikian hutang dianggap sebagai
kontribusi modal dan bunga yang
dibayar dengan menggunakan anak
perusahaan untuk organisasi yang
cerdas tidak dapat dianggap sebagai
dividen. Jadi untuk mengurangi
beban pajak, organisasi melakukan
penghindaran pajak.
Teori Agensi
Teori Agensi atau Teori
keagenan menurut Jensen dan
Meckling (1976) adalah suatu
kontrak di bawah satu atau lebih
yang melibatkan agen untuk
melaksanakan beberapa layanan bagi
mereka dengan melakukan
pendelegasian wewenang
pegambilan keputusan kepada agen.
Teori Agensi menjelaskan hubungan
antara pemilik perusahaan (Prinsipal)
dan manajer (agen). Konflik agensi
adalah konflik yang muncul antara
pemilik, karyawan dan manajer
perusahaan dimana ada
kecenderungan manajer untuk
mengutamakan individu tujuan
daripada tujuan perusahaan. Konflik
kepentingan bisa saja terjadi karena
terdapat perbedaan kepentingan antar
perusahaan pemilik dan pengelola
sehingga dapat terjadi
ketidakseimbangan informasi bahwa
manajer memiliki informasi lebih
lanjut tentang perusahaan
dibandingkan dengan pemilik
perusahaan (Oktaviani, Susanti,
Sunarto, & Udin, 2019).
* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id
Teori agensi dalam
hubungannya dengan penghindaran
pajak, para pemegang saham
menginginkan manajemen mengatur
laporan keuangan yang
menguntungkan pemegang saham,
sehingga manajemen melakukan cara
dengan mengatur laba yang besar
dengan beban pajak yang sekecil-
kecilnya, sehingga cara
penghindaran pajak yang dilakukan
oleh manajemen dalam mengatur
laporan keuangannya. Alokasi yang
harusnya dibebankan untuk
membayar pajak tidak dibayarkan
seluruhnya karena manajemen
mengatur pajaknya lebih rendah dari
seharusnya. Alokasi yang sisa
tersebut akan menjadi keuntungan
bagi perusahaan (Andawiyah,
Subeki, & Hakiki, 2019).
Tax Avoidance
Tax Avoidance adalah upaya
penghindaran pajak yang dilakukan
secara legal dan aman bagi wajib
pajak karena tidak bertentangan
dengan ketentuan perpajakan,
dimana metode dan teknik yang
digunakan cenderung memanfaatkan
kelemahankelemahan (grey area)
yang terdapat dalam undangundang
dan peraturan perpajakan itu sendiri,
untuk memperkecil jumlah pajak
yang terutang (Rejeki, Wijaya, &
Amah, 2019). Perusahaan memiliki
alasan untuk melakukan
penghindaran pajak, yaitu untuk
mengurangi jumlah keuntungan
dengan tidak mengakui pendapatan
saat ini tetapi keberadaan diakui di
masa depan. Karena semakin tinggi,
semakin tegas laba yang dilaporkan,
semakin tinggi beban pajaknya.
Perilaku Penghindaran pajak dapat Pengembangan Hipotesis
menimbulkan konflik keagenan
antara kepentingan manajer dan Pengaruh ukuran perusahaan
kepentingan investor. Penghindaran terhadap tax avoidance
pajak bisa meningkatkan perilaku Ukuran perusahaan
oportunistik manajer, dengan merupakan perbandingan skala yang
mengenalibiaya pribadi menjadi mengukur besar atau kecilnya
biaya operasional perusahaan untuk perusahaan berdasarkan aset. Aset
mengurangikeuntungan yang merupakan kekayaan yang dimiliki
diperoleh investor (Oktaviani, oleh perusahaan yang digunakan
Susanti, Sunarto, & Udin, 2019). sebagai proses bisnis atau
pengelolaan bisnis yang dapat
menghasilkan keuntungan. Besarnya
Thin Capitalization
aset dijadikan sebagai tolok ukur
Thin capitalization adalah bagi prinsipal dalam melakukan
pembentukan struktur modal kegaiatan investasi. Semakin besar
perusahaan dengan kombinasi perusahaan maka akan semakin
kepemilikan hutang yang banyak dan meningkat juga jumlah produktifitas
modal yang kecil. Perusahaan dapat perusahaan tersebut. hal ini akan
mengurangkan beban bunga, membuat laba perusahaan meningkat
sehingga penghasilan kena pajak dan mempengaruhi tingkat
akan lebih kecil. Pengurangan seperti pembayaran pajak. Perencanaan
ini menyebabkan efek makro berupa pajak bertujuan untuk meminimalisir
berkurangnya potensi pendapatan beban pajak perusahaan, perusahaan
negara dari pajak (Salwah & dapat mengelola total aset
Herianti, 2019). perusahaan untuk mengurangi
penghasilan kena pajak dengan cara
Ukuran Perusahaan memanfaatkan beban penyusutan dan
amortisasi yang timbul dari
Ukuran Perusahaan pengeluaran untuk memperoleh aset
menunjukkan kemampuan tersebut. karena beban penyusutan
perusahaan dengan tindakan dan amortisasi dapat digunakan
pengembalian keputusan sebagai pengurang penghasilan kena
perpajakannya. Ukuran perusahaan pajak perusahaan (Putri, 2018).
menunjukkan kestabilan dan Penelitian yang dilakukan oleh
kemampuan perusahaan untuk (Putri, 2018) dan (Sutono, 2020)
melakukan aktivitas ekonominya. menyatakan bahwa ukuran
Semakin besar ukuran perusahaan perusahaan berpengaruh negatif
maka semakin menjadi pusat signifikan terhadap penghindaran
perhatian dari pemerintah dan akan pajak. Peneliti menduga hipotesis
menimbulkan kecenderungan untuk sebagai berikut :
berlaku patuh (compliances) atau H1: Ukuran perusahaan diduga
menghindari pajak (tax avoidance) berpengaruh positif signifikan
(Putri, 2018). terhadap tax avoidance

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

Pengaruh thin capitalization
terhadap tax avoidance
Thin capitalization dapat
menjadi masalah dalam perpajakan
dikarenakan adanya perbedaan
perlakuan antara investasi modal dan
investasi utang. Pada investasi
modal, pengembalian modal dalam
bentuk dividen akan dikenakan
pajak, sedangkan melalui pendanaan
utang akan menimbulkan beban
bunga yang dapat dijadikan sebagai
pengurang penghasilan kena pajak.
Perusahaan menggunakan teori
agensi untuk kepentingan
penghindaran pajak pada perusahaan.
Maka dari itu banyak perusahaan
yang memilih investasi hutang
dengan membayar beban bunga,
sehingga penghasilan kena pajak
akan lebih kecil. (Wati & Utomo,
2020); (Widodo, Diana, & Mawardi,
2020); (Olivia & Dwimulyani,
2019); (Fablo & Firmansyah, 2018);
(Jumailah, 2020). menyatakan bahwa
thin capitalization berpengaruh
positif terhadap penghindaran pajak.
Semakin tinggi perusahaan memiliki
utang untuk pembiayaan perusahaan
maka, beban bunga akan semakin
tinggi dan mengakibatkan tingginya
penghindaran pajak yang dilakukan
oleh perusahaan. Efek dari adanya
Thin Capitalization ini berpengaruh
makro ke negara, karena semakin
banyak perusahaan menggurangi
beban pajaknya akan semakin
mengurangnya pendapatan negara
melalui pajak. Dari penelitian
tersebut, maka diambil hipotesis:
H2: Thin capitalization diduga
berpengaruh positif terhadap tax
avoidance
* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id
METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel, dan Teknik
Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang
digunakan yaitu seluruh perusahaan
sub sektor pembiayaan konsumen
(consumer financing) yang termasuk
kedalam sektor keuangan (financials)
yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia. Sampel yang digunakan
oleh peneliti memiliki beberapa
kriteria khusus, metode pemilihan
sampel yang peneliti gunakan adalah
purposive sampling. Berikut kriteria
spesifik yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di
BEI secara berturut-turut dari
tahun 2020 -2022.
2. Perusahaan yang melaporkan
laporan keuangan secara
berturut-turut pada periode
2020-2022.
3. Perusahaan menggunakan
mata uang Rupiah (Rp) pada
laporan keuangan pada
periode tahun 2020-2022.
4. Perusahaan yang mengalami
laba secara berturut-turut
pada periode tahun 2020-
2022.
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel
tax avoidance (penghindaran pajak)
sebagai variabel dependen dan
menggunakan variabel ukuran
perusahaan serta thin capitalization
sebagai variabel independen. Berikut
tabel variabel dan pengukurannya.
Variabel Pengukuran Tax Avoidance ETR = Total beban
(Y) pajak penghasilan /
laba sebelum pajak

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

Ukuran Size = Ln (Total
Perusahaan (X1) Asset)
Thin DER = Utang / Modal
Capitalization
(X2)

Meode Analisis

Analisis penelitian ini didasarkan

pada analisis data panel unbalanced.
Dalam mengestimasiregresi dengan
menggunakan data panel digunakan
tiga jenis metode, yaitu common
effect (OLS), fixed effect (OLS), dan
random effect (GLS). Uji pemilihan
model (uji chow, uji hausman, uji
LM) dilakukan untuk melihat model
mana yang tepat digunakan dalam
penelitian ini (Gujarati & Porter,
2009). Random Effect Model (REM)
dengan pendekatan Generalized
Least Squared (GLS) merupakan
model yang tepat digunakan dalam
penelitian ini. Model regresi linier
berganda digunakan dalam hipotesis
penelitian ini. Model regresi
penelitian dapat dilihat sebagai
berikut:

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

REFERENSI sebagai Variabel Moderasi.
Andawiyah, A., Subeki, A., & Hakiki, A. Prosiding Seminar Nasional
(2019). Pengaruh Thin Pakar Ke 2: Sosial Dan
Capitalization Terhadap Humaniora.
Penghindaran Pajak Perusahaan
Putri, L. E. (2018). Pengaruh
Index Saham Syariah Indonesia.
Kepemilikan Institusional,
Akuntabilitas, 13(1).
Kepemilikan Manajerial,
doi:https://doi.org/10.29259/ja.
Preferensi Risiko Eksekutif,
v13i1.9342
Leverage Dan Ukuran
Fablo, T. D., & Firmansyah, A. (2018, Perusahaan Terhadap
June 02). Thin Capitalization, Penghindaran Pajak. Director,
Transfer Pricing Aggresiveness, 15.
Penghindaran Pajak. Indonesia doi:https://doi.org/10.22201/fq
Journal of Accounting and .18708404e.2004.3.6
Governance.
Rejeki, L., Wijaya, A. L., & Amah, N.
Jumailah, V. (2020). Pengaruh Thin (2019). Pengaruh Kepemilikan
Capitalization dan Institusional Kepemilikan
Konservatisme Akuntansi Manajeial dan Proporsi Dewan
terhadap Tax Avoidance dengan Komisaris Terhadap
Kepemilikan Institusional Penghindaran Pajak dan
sebagai Variabel Moderasi. Transfer Princing Sebagai
Management & Accounting Variabel Moderasi (Studi Pada
Expose, 3(1), 13-21. Perusahaan Manufaktur yang
Terdafar di BEI Tahun 2014-
Oktaviani, R. M., Susanti, D. T., Sunarto, 2017. Seminar Inovasi
S., & Udin, U. (2019). The Effect Manajemen, Bisnis Dan
Of Profitability, Tax Avoidance Akuntansi.
And Information Transparency
On Firm Value: An Empirical Salwah, S., & Herianti, E. (2019).
Study In Indonesia. Pengaruh Aktivitas Thin
International Journal of Capitalization Terhadap
Scientific and Technology Penghindaran Pajak. Jurnal
Research, 8(11), 3777-8780. Riset Bisnis, 3(1), 30-36.

Olivia, I., & Dwimulyani, S. (2019). Sutono, W. C. (2020). Pengaruh

Pengaruh Thin Capitalization Corporate Governance
dan Profitabilitas Terhadap Terhadap Tax Avoidance.
Penghindaran Pajak dengan
Wati, R. A., & Utomo, R. B. (2020).
Kepemilikan Institusional
Pengaruh Thin Capitalization

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id

 Dan Kepemilikan Manajerial
Terhadap Penghindaran Pajak.

Widodo, L. L., Diana, N., & Mawardi, M.

C. (2020). Pengaruh
Multinasionalitas, Good
Coorporate Governance, Tax
Haven, Dan Thin Capitalization
Terhadap Praktik Penghindaran
Pajak Pada Perusahaan
Multinasional Yang Terdaftar Di
Bei Periode Tahun 2016-2018.
E-Jra, 09(06), 119-133.

* Corresponding author’s e-mail: dosen02226@unpam.ac.id