Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator pendapatan suatu negara yang nilainya sangat

besar berasal dari pajak. Hal ini ditunjukkan pada publikasi yang

dilakukan oleh salah satu pegawai direktorat jenderal pajak yang

menyebutkan bahwa pajak merupakan pendapatan Negara yang nilainya

sangat besar yang digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. Oleh

karena itu, setiap masyarakat diwajibkan untuk melakukan pembayaran

pajak sebagai salah satu bentuk partisipasi masyarakat kepada Negara

berdasarkan undang-undang perpajakan (Manurung, 2020).

Pemungutan pajak oleh Negara juga ditujukan kepada para pelaku

usaha khususnya yang bergerak pada sektor manufaktur. Bagi

perusahaan , pajak adalah beban yang yang sangat mempengaruhi

keberlangsungan hidup perusahaan sehingga perusahaan menempatkan

aspek pajak sebagain hal yang sangat dipertimbangkan (Dewinta dan

Setiawan, 2016). Salah satu media online mencatat pajak yang diterima

Negara dari sub sektor manufaktur pada Januari-April 2018 sebesar Rp.

103, 07 triliun atau pertumbuhan double digit sebesar 11,2 persen

(Kemenperin.go.id, 2018)

Perusahaan sebagai wajib pajak tidak akan memperoleh imbalan

secara langsung atas pajak yang dibayarkannya walaupun pendapatan

Negara yang diperoleh dari pajak itu diperuntukkan untuk kesejahteraan

.1
masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan sebagai wajib pajak akan sebisa

mungkin untuk meminimalisir pembayaran pajak kepada Negara

mengingat pembayaran pajak adalah suatu beban yang sangat

dipertimbangkan oleh perusahaan karena hal ini sangat mempengaruhi

keberlangsungan hidup perusahaan. Disisi lain, negara sebagai

pemangku kepentingan menginginkan kepada wajib pajak dalam hal ini

perusahaan untuk berpartisipasi sebesar-besarmya dalam membayar

pajak karena sumber anggara pemerintah belanja Negara (APBN)

didominasi dari penerimaan pajak (Dewinta dan Setiawan, 2016).

Perbedaan kepentingan antara Negara sebagai pemungut pajak

dan juga perusahaan sebagai wajib pajak memicu kekhawatiran

perusahaan akan keberlangsungan hidup perusahaan. Hal ini akan

berdampak pada manajemen perusahaan yang akan berupaya

menerapkan strategi penghindaran pajak atau yang dikenal dengan istilah

tax avoidance. Penghindaran pajak sendiri merupakan upaya yang

bersifat legal untuk menimimalisir atau mengurangi utang pajak (Dewinta

dan Setiawan, 2016).

Salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk

melakukan praktik tax avoidance adalah faktor ukuran perusahaan. Hal ini

banyak diteliti oleh peneliti terdahulu antara lain seperti penelitian yang

dilakukan oleh (Swingly dan Calvin, 2015), yang menemukan bahwa

ukuran perusahaan bisa mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

praktik tax avoidance, disisi lain Kurniasih dan Sari (2013) menyimpulkan

bahwa tax avoidance tidak dipengaruhi oleh faktor ukuran perusahaan.

Setiap pihak dalam perusahaan tentunya punya kepentingan

masing-masing, oleh karena itu perusahaan harus mampu mencegah


.2
konflik yang berpotensi terjadi yang bisa memicu penurunan reputasi

perusahaan sehingga dalam perusahaan diperlukan ada pihak luar

(kepemilikan institusonal) yang memonitor pihak yang berbeda

kepentingan tersebut.

Kepemilikan institusional ini berhubungan dengan tindakan

perusahaan untuk melakukan tax avoidance. Hal ini didukung oleh hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Afrika, 2021) yang dimana ia

menemukan bahwa semakin besar kepemilikan asset perusahaan

membuat pemanfaatan aset semakin efisien yang demikian akan semakin

meminimalisir tingkat pengeluaran perusahaan dalam hal pembayaran

beban. Persepsi lain diungkapkan oleh (Hikmah dan Sulistyowati, 2020)

yang dimana dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa praktik tax

avoidance perusahaan akan cenderung menurun ketika porsi kepemilikan

institusional perusahaan tersebut tinggi.

Terkait dengan konservatisme akuntansi, manajer dalam suatu

perusahaan menerapkan konservatisme untuk memperketat laba

sehingga laba yang dihasilkan rendah, dan berbanding lurus dengan

jumlah pajak yang akan dibayarkan. Hal ini akan membuat perusahaan

cenderung patuh terhadap kewajiban perpajakannya dalam artian lain

perusahaan cenderung akan mempertimbangkan untuk meminimalisir tax

avoidance (Windaryani, 2020). Hasil berbeda ditemukan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sundari dan Aprilina (2017) yang dalam

hasil penelitiannya menyimpukan bahwa prinsip konservatisme akuntansi

dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.

Berangkat dari beberapa uraian yang dikutip oleh penulis dari

beberapa sumber, isu tax avoidance atau penghindaran pajak ini memang
.3
banyak dipertimbangkan oleh beberapa perusahaan untuk melakukan hal

demikian, karena tax avoidance merupakan salah satu satu taktik yang

sering dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam meminimalisir

pengeluaran dari segi pembayaran pajak. Dalam sepuluh tahun terakhir,

ada beberapa peneliti terdahulu yang dimana hasil penelitiannya saling

berbeda hasil temuan, banyak peneliti terdahulu yang menememukan

pengaruh positif ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan

konservatisme akuntansi pada tax avoidance, namun tidak sedikit juga

peneliti terdahulu yang menyimpulkan pengaruh negative terkait hal

demikian. Maka dari itu, penulis kemudian tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan

Institusional dan Konservartisme Akuntansi pada Tax Avoidance”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu;

1. Apa pengaruh ukuran perusahaan terhadap tax avoidance ?

2. Apa pengaruh kepemilikan institusional terhadap tax

avoidance ?

3. Apa pengaruh konservatisme akluntansi terhadap tax avoidance

B. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, adapun tujuan dan

manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut;

1. Tujuan Penelitian
.4
a. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap

tax avoidance.

b. Untuk mengetahui pengaruh keopemilikan institusional

terhadap tax avoidance.

c. Untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi


terhadap tax avoidance.

1. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan.

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan perusahaan

untuk melakukan atau tidak melakukan praktik tax avoidance.

b. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan literasi

untuk menambah dan memperuluas wawasan terkait pengaruh

ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan konsevatisme

akuntansi terhadap tax avoidance.

c. Bagi masyarakat.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk

mengetahui terkait unsur atau faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya pembayaran pajak perusahaan manufaktur kepada Negara.

.5
BAB II

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan

Teori keagenan atau agency teory yang diangkat oleh penulis

dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang perbedaan

kepentingan antara beberapa pihak. Pihak yang dimaksud disini antara

lain adalah negara sebagai pemungut pajak (prinsipal) dan juga pihak

perusahaan atau pihak yang menjalankan operasional perusahaan

tersebut.

Sebagai pemungut pajak, tentunya negara sangat mengharapkan

masyarakat atau wajib pajak lainnya untuk patuh terhadap kewajiban

perpajakannya karena semakin banyak wajib pajak yang membayar

pajaknya kepada negara maka akan semakin meningkat pendapatan

negara tersebut. Hal ini akan berbanding lurus dengan tujuan negara yang

akan mensejahterakan masyarakatnya sesuai dengan jumlah penerimaan

.6
pajak yang diterimanya (Dewinta dan Setiawan, 2016). Kedua pihak

tersebut mengeluarkan persepsi yang sama dengan merasa keberatan

ketika perusahaan bersikeras melakukan aktivitas penghindaran pajak.

Lain halnya dengan wajib pajak, yang tentunya menginginkan

untuk meminimalisir jumlah pajak yang akan dibayarkannya kepada

negara walaupun output dari pajak yang dibayarkannya tidak lain hanya

untuk kesejahteraannya sendiri. Ada beberapa alasan yang kemudian

membuat wajib pajak ini ingin memperkecil jumlah pajak yang

dibayarkannya, seperti misalnya masyarakat menganggap pajak ini

sebagai beban yang akan mengurangi penghasilan, kemudian wajib pajak

juga mengaggap bahwa mereka tidak akan langsung mendapatkan

imbalan atas pajak tersebut. Disisi lain, sebagai wajib pajak, mau tidak

mau mereka wajib membayar pajak karena pajak sendiri diatur dalam

undang-undang yang dimana akan ada sanksi bagi wajib pajak yang tidak

memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak, baik itu berupa sanksi

administrasi ataupun saknsi pidana. Hal tersebut memaksa para wajib

akan patuh pada kewajiban pajaknya (Dewinta dan Setiawan, 2016).

Perbedaan kepentingan antara ketiga pihak tersebut tidak mampu

membuat perusahaan sebagai wajib pajak untuik tidak melakukan

aktivitas pengindaran pajak karena perusahaan beranggapan bahwa

aktivitas penghindaran untuk meminimalisir jumlah pajak yang akan

dibayarkannya adalah suatu aktifitas yang masih bersifat legal dan tidak

bertentangan dengan undang -undang perpajakan yang berlaku (Dewinta

dan Setiawan, 2016).

2. Pajak

.7
Pajak merupakan sumber penerimaan atau pendapatan negara

yang akan masuk ke anggaran pemerintah belanja Negara (APBN) guna

untuk kepentingan kesejahteraan masyarakatnya. Pendapatan negara

akan naik atau tinggi ketika nilai atau tarif pajak yang ditetapkan oleh

negara tersebut juga tinggi (Mustaqiem, 2014). Sedangkan Dewinta dan

Setiawan (2016) mendefinisikan pajak sebagai salah satu bentuk

partisipasi masyarakat kepada negara yang bersifat wajib untuk

membantu penyiapan anggaran dalam membangun bangsa dan negara.

Dari beberapa pendapat terkait definisi pajak ,maka dapat

disimpulkan bahwa pajak merupakan iuran yang wajib dibayarkan kepada

negara yang sifatnya memaksa yang tariff dan hukumnya tertuang sesuai

aturan undang-undang perpajakan yang dimana pendapatan dari pajak

akan diperuntukkan untuk kepentingan bangsa dan negara.

3. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Perusahaan sebagai wajib pajak tidak akan memperoleh imbalan

secara langsung atas pajak yang dibayarkannya walaupun pendapatan

Negara yang diperoleh dari pajak itu diperuntukkan untuk kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu , perusahaan sebagai wajib pajak akan

sebisa mungkin untuk meminimalisir pembayaran pajak kepada Negara

mengingat pembayaran pajak adalah suatu beban yang sangat

dipertimbangkan oleh perusahaan karena hal ini sangat mempengaruhi

keberlangsungan hidup perusahaan. Salah satu cara yang digunakan oleh

perusahaan untuk meminimalisir pembayaran pajak adalah dengan

menerapkan taktik penghindaran pajak (tax avoidance)

Penghindaran pajak merupakan upaya yang bersifat legal untuk

menimimalisir atau mengurangi utang pajak (Dewinta dan Setiawan,


.8
2016). Menurut Hikmah dan Sulistyowati (2020), tax avoidance

merupakan upaya perusahaan untuk menghindari pajak yang

menyebabkan terhambatnya pemungutan pajak sehingga kas negara

yang berasal dari penerimaan pajak semakin kecil. Sedangkan menurut

Pohan (2013), tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak

dengan mengarahkan transaksi objek pajak ke bukan transaksi objek

pajak sehingga perusahaan akan terhindar dari pengenaan pajak.

Dari ketiga pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

penghindaran pajak atau tax avoidance adalah upaya perusahaan untuk

memperkecil atau bahkan menghindari pajak yang dimana upaya tersebut

bersifat legal dan tetap pada aturan yang berlaku sehingga ketika

dilakukan, perusahaan tidak akan dikenakan sanksi.

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah pengklasifikasian besar atau klecilnya

perusahaan yang ditentukan berdasarkan nilai asset, nilai ekuitas, jumlah

karyawan nilai penjualan dan nilai perusahaan lainnya (Irianto, 2017).

Kepemilikan sumber daya yang berlimpah dalam suatu perusahaan

menjadi tolak ukur untuk menentukan besar kecilnya sebuah perusahaan,

karena sumber saya tersebut dapat menentukan tujuan perusahaan yang

akan dicapai (Windaryani dan Jati, 2019).

Mengacu pada kedua persepsi diatas, maka dapat penulis

simpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan wujud besar atau

kecilnya ukuran perusahaan yang didasari oleh unsur nilai asset dan

kepemilikan sumber daya yang ada pada perusahaan tersebut.

5. Kepemilikan Institusional

.9
Dalam menjalankan operasional perusahaan, kepemilikan

institusional dianggap penting dan berpengaruh dalam pengambilan

kebijakan. Kepemilikan institusional dijadikan landasan oleh institusi

memiliki proporsi saham untuk melakukan pengawasan terhadap

perusahaan tersebut (Krisna, 2019).Menurut Ardiansyah (2014),

kepemilikan institusional merupakan kondisi dimana ada institusi atau

lembaga lain yang memiliki proporsi saham pada suatu perusahaan yang

dengan kepemilikan sahammnya institusi atau lembaga tersebut dapat

memonitoring perusahaan tersebut.

Berdasarkan dari kedua pendapat diatas maka dapat penulis

simpulkan bahwa definisi dari kepemilikan institusional adalah kondisi

dimana ada institusi atau lembaga eksternal perusahaan yang punya

kepemilikan saham pada perusahaan tersebut yang atas landasan

kepemilikan saham itulah institusi tersebut nisa melakukan monitoring dan

pengawasan terhadap perusahaan tersebut.

6. Konservatisme Akuntansi

Definisi konservatisme akuntansi menurut Fathoni dan Indrianto

(2021) adalah sebuah prinsip kehati-hatian yang membuat perusahaan

tidak terburu-buru dalam menyusun laporan keuangan, tidak mengakui

pendapatan lebih awal dan mengakui hutang yang kemungkinan

berpotensi terjadi. Sedangkan menurut Pangestu dan Pratomo (2020),

konservatisme akuntansi adalah sebua prinsip yang penerapannya akan

menghasilkan laba dan menaikkan angka dan hutang.

Berdasarkan beberapa definisi diatas terkait konservatisme

akuntansi, maka dapat penulis simpulkan bahwa konservatisme

merupakan sebuah prinsip kehati-hatian dalam melakukan penilaian asset


.10
dan laba, kemudian berhati hati dalam mengakui beban dan tingkat

hutang. (Indrianto, 2021).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Ada beberapa variabel yang mempengaruhi perusahaan untuk

melakukan penghindaran pajak diantaranya yaitu ukuran perusahaan,

kepemilikan institusional, konservatisme akuntansi dll. Hal ini bukanlah hal

baru yang diperbincangkan mengingat sudah banyak peneliti-peneliti

sebelumnya yang telah melakukan penelitian terkait hal tersebut.

Tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan Judul penelitian Metode Hasil

tahun penelitian Analisis Penelitian

1. Ida Ayu Rosa Pengaruh Ukuran Analisis Ukuran

Dewinda dan Perusahaan, Regresi perusahaan

Putu Ery Umur Linear berpengaruh

Setiawan (2016) Perusahaan, Berganda positif signifikan

Profitabilitas, terhadap tax

Lanjutan tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan tahun Judul Metode Hasil

penelitian penelitian Analisis Penelitian

Leverage dan avoidance.

Pertumbuhan Tingginya

Penjualan aktivitas tax

Terhadap Tax avoidance

.11
Avoidance dalam suatu

perusahaan

disebabkan

karena total

asset

perusahaan

tersebut

relatif besar

dan lebih

bepotensi

untuk

menghasilka

n laba yang

stabil.

Lanjutan tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan tahun Judul Metode Hasil

penelitian penelitian Analisis Penelitian

2. Calvin Swingly dan Pengaruh Analisis berdasarkan

I Made Sukartha Karakter Regresi bukti uji

(2015) Eksekutif, Linear statistic yang

Komite audit, Berganda dilakukan,

Ukuran proxy dari

Perusahaan, ukuran

Leverage dan perusahaan


.12
Sales Growth dalam hal ini

pada Tax total asset,

Avoidance itu suatu

perusahan

untuk

melakukan

praktik

penghindaran

pajak atau

tax

avoidance.

Lanjutan tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan tahun Judul Metode Hasil

penelitian penelitian Analisis Penelitian

3. Rizki Afrika (2021) Kepemilikan Analisis semakin

Institusional Linier besar

Terhadap Regresi kepemilikan

Penghindaran Berganda aset

Pajak perusahaan

membuat

pemanfaatan

aset semakin

efisien yang

demikian

.13
akan

semakin

meminimalisir

tingkat

pengeluaran

perusahaan

dalam hal

pembayaran

beban.

Lanjutan tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan tahun Judul Metode Hasil

penelitian penelitian Analisis Penelitian

4. Vidiyanna Rizal Pengaruh Uji Regresi pengaruh

Putri dan Bella Leverage, Data Panel ( positif dan

Irwasyah Putra Profitability, Random signifikan

(2017) Ukuran Effect proporsi

Perusahaan kepemilikan

dan Proporsi institusional

Kepemilikan perusahaan

Institusional terhadap

Terhadap Tax aktivitas

Avoidance penghindaran

pajak atau

tax

avoidance.

.14
Cash

effective tax

rate (CETR)

akan

meningkat

ketika

Lanjutan tabel 1: Penelitian Terdahulu

No. Nama dan tahun Judul Metode Hasil

penelitian penelitian Analisis Penelitian

proporsi

kepemilikan

institusional

pada

perusahaan

juga besar.

5. Novi Sundari Pengaruh Kon- Analisis Konservatisme

Vita Aprilina servatisme regresi akuntansi

(2017) Akuntansi, linear. berpengaruh

Intensitas Aset positif

Tetap, signifikan

Kompensasi terhadap tax

Rugi Fiskal Dan avoidance.

Corporate Gov-

ernanace Ter-

hadap
.15
Tax Avoidance

B. Kerangka Konseptual

Kegiatan usaha tidak tidak terlepas dari pembayaran pajak kepada

pemungut pajak, sebab pembayaran pajak adalah hal yang bersifat

memaksa yang diatur dalam peraturan undang-undang perpajakan. Disisi

lain perusahaan menganggap pembayaran pajak sebagai beban yang

dapat menghambat keberlangsungan hidup perusahaan. Hal ini akan

mempengaruhi perusahaan untuk melakukan aktikvitas penghindaran

pajak. Ada tiga faktor yang diangkat oleh penulis yang dianggap bisa

mempengaruhi perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak antara

lain faktor ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan juga

konservatisme akuntansi. Dari uraian tersebut, dapat digambarkan

kerangka konsep teroritis yang menggambarkan bahwa ukuran

perusahaan, kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi

memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak atau tax avoidance.

Gambar 1: Kerangka Konsep

Ukuran Perusahaan

Kepemilikan Institusional Tax Avoidance

Konservatisme Akuntansi

.16
C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dan kemudian

dikaitkan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis

yang diberangkan oleh penulis dalam penelitian yang akan dilakukan ini

yaitu:

Teori keagenan atau agency teory yang diangkat oleh penulis

dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang perbedaan

kepentingan antara pihak negara sebagai pemungut pajak (prinsipal) dan

juga pihak perusahaan atau pihak yang menjalankan operasional

perusahaan tersebut. Perusahaan sebagi wajib pajak cenderung

menginginkan pembayaran pajak sekecil mungkin karena menganggap

pajak sebagai salah satu beban yang kemudian beban ini akan

berbanding lurus dengan nilai aset perusahaan. Semakin tinggi nilai aset

maka laba yang dihasilkan kemungkinan semakin besar dan stabil

sehingga pajak yang dikenakan akan semakin meningkat. Hal ini

kemudian akan mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

penghindaran pajak (Dewinda dan Setiawan,2016). Dari uraian diatas

dapat dirumuskan hipotesis bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif signifikan terhadap tax avoidance.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap tax

avoidance

Teori keagenan atau agency teory yang diangkat oleh penulis

dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang perbedaan

kepentingan antara pihak negara sebagai pemungut pajak (prinsipal) dan

.17
juga pihak perusahaan. Variabel selanjutnya yang dianggap berpengaruh

terhadap tax avoidance yaitu kepemilikan institusional yang dimana

kepemilikan institusional diukur dari kepemilikan aset oleh institusional.

Semakin besar kepemilikan aset perusahaan membuat pemanfaatan aset

semakin efisien yang demikian akan semakin meminimalisir tingkat

pengeluaran perusahaan dalam hal pembayaran beban. Hal ini sejalan

dengan aktivitas tax avoidance yang berpotensi dilakukan oleh

perusahaan guna memperkecil pembayaran beban pajak (Afrika, 2021).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap tax

avoidance.

H2: Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap tax

avoidance.

Dalam teori keagenan atau agency teory yang diangkat oleh

penulis dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang perbedaan

kepentingan antara pihak negara sebagai pemungut pajak (prinsipal) dan

juga pihak perusahaan. Perusahaan sebagai wajib pajak akan

memperkecil jumlah pajak yang akan dibayarkan kepada negara dan

salah satu prinsip yang mungkin ditempuh oleh perusahaan dalam

melakukan hal tersebut adalah prinsip konservatisme akuntansi yang

dimana prinsip ini dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan

penghindaran pajak (Sundari dan Aprilina, 2017).

H3: Konservatisme akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap tax

avoidance

.18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan manufaktur

sektor, dengan mengambil data pada website resmi Bursa Efek Indonesia

.19
(BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) yaitu www.idx.co.id serta

website perusahaan yang menjadi sumber pengambilan sampel.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Adapun jenis data yang akan digunakan oleh penulis untuk

penelitian yang akan dilakukan adalah jenis data kuantitatif yang

diperoleh dari laporan keuanga tahunan perusahaan yang telah

dipublikasi pada website resmi idx. Jenis penelitian kuantitatif merupakan

jenis penelitian yang menggunakan prosedur-prosedur uji statistik atau

perhitungan dan pengukuran lainnya untuk menghasilkan temuan-temuan

baru. Jenis penelitian ini lebih terpusat pada isu atau masalah yang

memiliki karakteristik tertentu dalam kehidupan sehari-hari yaitu, variabel.

Penelitian ini menggunakan teori objektif dan uji statistik dalam

menganalisis hubungan antara variabel-variabel terkait (Jaya, 2020).

2. Sumber data

Sumber data yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian

yang akan dillakukan adalah data sekunder yang telah dishare atau

dipublikasi oleh perusahaan. Data sekunder dalam penelitian yang akan

dilakukan ini berupa data tidak langsung dalam hal ini laporan keuangan

tahunan (annual report) dan dokumen-dokumen perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menggambarkan kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

.20
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan

data dan informasi yang akurat untuk mendukung penelitian yang

dilakukan. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam

penelitian ini yaitu teknik penelitian pustaka (Library Research) yang

dimana teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur seperti

buku, jurnal, skripsi, internet dan sumber pustaka lainnya yang berkaitan

dengan penelitian ini untuk dijadikan oleh penulis sebagai bahan referensi

dan bahan pertimbangan untuk membuktikan beberapa hipotesis yang

telah dirumuskan sebelumnya.

D. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan populasi dan sampel

guna mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, adapun

populasi dan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sasaran penelitian untuk kemudian

memberlakukan hasil penelitian yang akan dilakukan. Populasi bisa berarti

sekumpulan unsur atau objek yang akan diteliti karakteristik atau ciri-

cirinya yang dimana peneliti harus mengambil sampel ketika populasi

yang digunakan terlalu luas (Abdullah, 2015).

Dalam suatu penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan

menggunakan populasi yang dimana dalam populasi tersebut terdapat

masalah yang menjadi objek penelitian. Populasi bisa mencakup individu,

lembaga, badan, kelompok, wilayah dan sebagainya yang dalam

.21
penelitian akan dijadikan sebagai sumber informasi. Populasi tidak bisa

diabaikan dalam proses penelitian karena hasil penelitian akan dikaitkan

dan diberlakukan terhadap populasi tersebut (Abdullah, 2015).

Populasi dalam perpektif lain merupakan keseluruhan elemen yang

menggambarkan karakteristik tertentu yang bisa disimpulkan. Seluruh

elemen yang dimaksud mengandung jumlah sedangkan karakteristik

menunjukkan ciri-ciri dari seluruh elemen tersebut (Abdullah, 2015).

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur sekto yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Seorang peneliti sangat jarang menggunakan populasi dalam

penelitian yang dilakukannya. Peneliti biasanya hanya menggunakan

sebagian dari populasi yang dimana pada bagian populasi yang

digunakan diharapkan dapat memenuhi karakteristik objek penelitian yang

akan dilakukan. Hal tersebut merupakan sampel yang dimana sampel

sendiri merupakan bagian dari populasi (Abdullah, 2015).

Adapun teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam

penelitian ini yaitu purposive sampling. Teknik purposive sampling ini

menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk menentukan

sampel yang dimana tidak semua populasi digunakan dan sampel dipilih

berdasarkan karakteristik objek penelitian yang dilakukan.

Adapun kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan sampel

adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun

.22
b. Perusahaan yang telah mempublikasi

laporan keuangan yang telah diaudit

periode tahun

c. Perusahaan yang memiliki data lengkap

terkait variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

d. Perusahaan yang menerbitkan laporan

keuangan dalam mata uang rupiah.

E. Deinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel tetap).

Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan konservatisme

akuntansi. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tax avoidance.

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah pengklasifikasian besar atau

klecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan nilai asset, nilai

ekuitas, jumlah karyawan nilai penjualan dan nilai perusahaan lainnya

(Irianto, 2017). Kepemilikan sumber daya yang berlimpah dalam suatu

perusahaan menjadi tolak ukur untuk menentukan besar kecilnya

sebuah perusahaan, karena sumber saya tersebut dapat menentukan

tujuan perusahaan yang akan dicapai (Windaryani dan Jati, 2019).


.23
Pengukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan logaritma

natural dengan rumus sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

b. Kepemilikan Institusional

Dalam menjalankan operasional perusahaan, kepemilikan

institusional dianggap penting dan berpengaruh dalam pengambilan

kebijakan. Kepemilikan institusional dijadikan landasan oleh institusi

memiliki proporsi saham untuk melakukan pengawasan terhadap

perusahaan tersebut (Krisna, 2019).Menurut Ardiansyah (2014),

kepemilikan institusional merupakan kondisi dimana ada institusi atau

lembaga lain yang memiliki proporsi saham pada suatu perusahaan

yang dengan kepemilikan sahammnya institusi atau lembaga tersebut

dapat memonitoring perusahaan tersebut. Pengukuran kepemilikan

institusional yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase

saham kepemilikan oleh institusional dari keseluruhan jumlah saham

yang beredar (Sunarsih & Oktaviani, 2016).

Total Kepemilikan Saham


Institusional
Kepemilian Institusional =
Jumlah Saham Beredar

c. Konservatisme Akuntansi

Definisi konservatisme akuntansi menurut Fathoni dan Indrianto

(2021) adalah sebuah prinsip kehati-hatian yang membuat

perusahaan tidak terburu-buru dalam menyusun laporan keuangan,

tidak mengakui pendapatan lebih awal dan mengakui hutang yang

kemungkinan berpotensi terjadi. Sedangkan menurut Pangestu dan

Pratomo (2020), konservatisme akuntansi adalah sebua prinsip yang


.24
penerapannya akan menghasilkan laba dan menaikkan angka dan

hutang. Pengukuran konservatisme akuntansi dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara total laba bersih dikurangi dengan arus kas

operasi (Hartoto, 2018). Adapun rumus yang digunakan untuk

mengukur konservatisme akuntansi dalam penelitian ini yaitu:

(L-AKO-Depresiasi)
Konservatisme Akuntansi = X (-1)
Total Aset

Keterangan:

L = Laba bersih

AKO = Aliran kas operasi

2. Variabel Dependen (Variabel Tetap)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak

atau tax avoidance. Penghindaran pajak merupakan upaya yang bersifat

legal untuk menimimalisir atau mengurangi utang pajak (Dewinta dan

Setiawan, 2016). Menurut Hikmah dan Sulistyowati (2020), tax avoidance

merupakan upaya perusahaan untuk menghindari pajak yang

menyebabkan terhambatnya pemungutan pajak sehingga kas negara

yang berasal dari penerimaan pajak semakin kecil. Sedangkan menurut

Pohan (2013), tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak

dengan mengarahkan transaksi objek pajak ke bukan transaksi objek

pajak sehingga perusahaan akan terhindar dari pengenaan pajak. Proxy

CETR digunakan dalam pengukuran tax avoidance (Chen et, al) dan

menggunakan rumus sebagai berikut.

Cash Tax Paid it


CETR =
.25
Pretax income, it

A. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk

mengelola data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan

interpretasi. Hasil dari pengolahan data ini kemudian digunakan sebagai

solusi dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.. Adapun

metode analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan dalam

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yangvtelah

terkumpul tanpa bermaksu, 2018).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan guna menilai sebaran

data pada suatu kelompok data atau variabel dependen dan variabel

independen dimana hal ini untuk mengetahui apakah sebaran data

tersebut tersalurkan atau terdistribusi secara normal atau tidak normal

(Windaryani, 2020).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan uji yang kemudian dilakukan

dengan tujuan untu mengetahui terjadinya kesamaan atau

ketidaksamaan variabel dalam model regresi yang mengacu pada

pengamatan satu ke pengamatan lainnya. (Windaryani, 2020).

c. Uji Multikolinearitas
.26
Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menguji dan mengetahui apakah terdapat korelasi antara mode

regresi dan variabel-variabel independen (Windaryani, 2020).

d. Uji Autokorelasi

Uji auto korelasi merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui hubugan atay korelasi antara data tahun berjalan atayu

tahun t dengan data tahun sebelumnya (Windaryani, 2020).

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda merupakan analisis yang dilakuan untuk

mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independen dan

variabel dependen. Adapun persamaan yang digunakan dalam

analisis regresi berganda ini yaitu:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan:

Y = Tax avoidance

a. = Konstanta

b1b2 = Koefisien variabel

X1 = Ukuran perusahaan

X2 = Kepemilikan Institusional

X3 = Standar error

.27
Daftar Pustaka

Afrika. (2021). Kepemilikan Institusional Terhadap Pembayaran Pajak. Jurnal


Akuntansi dan Bisnis Vol.6. 2, 131-144.

Bustari, H. d. (2022). Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Kepemilikan


Manajerial, dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Tax Avoidance.
Pareso Jurnal, Vol. 4. 2, 459-476.

Indrianto, F. d. (2021). Pengaruh Leverage, Sales Growth, dan Manajemen Laba


Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi,
70-87.

Irianto, S. W. (2017). The Influence of Profitability, Leverage, Firm Size and


Capital Intensity. Irianto, D. B. S., & S.Ak, A. W. (2017). The Influence of
Profitability, Leverage, Firm Size and Capital Intensity Towards Tax
Avoidance. International Journal of Accounting and Taxation Vol.5 .2, 33-
41.

Manurung. (2020, February 10). Praktik Penghundaran Pajak di Indonesia.


Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia.

Pohan, C. A. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan dan Bisnis.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pratomo, P. d. (2020). Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Capital Intensity


Terhadap Tax Avoidance Dengan Profitabilitas, Size, dan Leverage
Sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Vol. 5. 3, 26-34.

Putra, P. d. (2017). Pengaruh Leverage, Profitability, Ukuran Perusahaan dan


Proporsi Kepemilikian Institusional Terhadap Tax Avoidance. Jurnal
Ekonomi Sumber Daya Vol. 19. 1, 1-11.

Putri, M. S. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit Tenure Terhadap


Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol.5 .1, 11-21.

.28
Sari, K. d. (2013). Pengaruh Return Of Assets, Leverage, Corporate Governance,
Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance.
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18.1, 58-66.

Setiawan, D. d. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage


dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol. 14. 3, 1584-1613.

Sukartha, S. d. (2015). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komiote Audit, Ukuran


Perusahaan, Leverage dan Sales Growth Pada Tax Avoidance. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 10.1, 47-62.

Sulistyowati, H. d. (2020). Pengaruh Kepemiklikan Institusional, Profitability,


Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta, 1-15.

Windaryani. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional dan


Konservatisme Akuntansi pada Tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi vol.
30. 1, 357-387.

Bibliography
There are no sources in the current document.

Works Cited
There are no sources in the current document.

.29
Works Cited
Afrika. (2021). Kepemilikan Institusional Terhadap Pembayaran Pajak. Jurnal Akuntansi
dan Bisnis Vol.6. 2, 131-144.

Bustari, H. d. (2022). Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Kepemilikan Manajerial, dan


Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Tax Avoidance. Pareso Jurnal, Vol. 4. 2, 459-
476.

Indrianto, F. d. (2021). Pengaruh Leverage, Sales Growth, dan Manajemen Laba


Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi, 70-87.

Irianto, S. W. (2017). The Influence of Profitability, Leverage, Firm Size and Capital
Intensity. Irianto, D. B. S., & S.Ak, A. W. (2017). The Influence of Profitability,
Leverage, Firm Size and Capital Intensity Towards Tax Avoidance. International
Journal of Accounting and Taxation Vol.5 .2, 33-41.

Jaya. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Anak Hebat
Indonesia.

Kemenperin.go.id. (2018, Mei). Industri Manufaktur Setor Pajak Terbesar Hingga Rp. 103
Triliun. Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.

Manurung. (2020, February 10). Praktik Penghundaran Pajak di Indonesia. Jakarta Barat,
DKI Jakarta, Indonesia.

Pohan, C. A. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan dan Bisnis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Pratomo, P. d. (2020). Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Capital Intensity


Terhadap Tax Avoidance Dengan Profitabilitas, Size, dan Leverage Sebagai
Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Vol. 5. 3, 26-34.

Putra, P. d. (2017). Pengaruh Leverage, Profitability, Ukuran Perusahaan dan Proporsi


Kepemilikian Institusional Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Ekonomi Sumber
Daya Vol. 19. 1, 1-11.

Putri, M. S. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit.
Jurnal Akuntansi Vol.5 .1, 11-21.

Sari, K. d. (2013). Pengaruh Return Of Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran


Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Buletin Studi
Ekonomi, Vol. 18.1, 58-66.

Setiawan, D. d. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan


Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol. 14. 3, 1584-1613.

.30
Setiawan, D. d. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan,profitabilitas,leverage dan
pertumbuhan penjualan terhdap tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol.14 NO.3, 1584 - 1613.

Sukartha, S. d. (2015). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komiote Audit, Ukuran Perusahaan,


Leverage dan Sales Growth Pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 10.1, 47-62.

Sulistyowati, H. d. (2020). Pengaruh Kepemiklikan Institusional, Profitability, Leverage


dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Jakarta, 1-15.

Sundari, A. (2017). Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Intensitas Aset Tetap,


Kompensasi Rugi Fiskal dan Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance.
Jurnal Riset Akuntansi dan Komputerisasi Akuntansi Vol. 8. 1, 85-109.

Windaryani. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional dan


Konservatisme Akuntansi pada Tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi vol. 30. 1, 357-
387.

(Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 2020)

.31
.32
.33

Anda mungkin juga menyukai