Anda di halaman 1dari 7

Nama : Monika Windy Astuti

NIM : 2211070192

Merumuskan Masalah Penelitian

No. Teori/Harapan/Rencana Fakta/Realita/Implementasi


1 Return on asset (ROA) menjadi Pengelolaan aset yang baik
tindakan dalam profitabilitas memberikan keuntungan bagi
perusahaan, semakin tinggi rasio perusahaan dengan adanya insentif
ROA menunjukkan semakin pajak bagi perusahaan. Penyusutan
baik kinerja perusahaan dalam atas pengeluaran untuk memperoleh
memanfaatkan aset untuk harta berwujud dan amortisasi atas
menghasilkan laba. Laba besar pengeluaran untuk memperoleh hak
akan meningkatkan beban pajak dan atas biaya lain yang mempunyai
yang harus dibayar karena manfaat lebih dari satu tahun dapat
keuntungan yang dihasilkan digunakan sebagai pengurang pajak.
ialah dasar pengenaan pajak Sehingga berdasarkan penelitian ini
sehingga meningkatkan upaya return on asset tidak berpengaruh
untuk melakukan penghindaran terhadap tax avoidance. (Jannah,
pajak (Napitulu et al., 2020) 2019)
2 Ukuran perusahaan yang Ukuran perusahaan berpengaruh tidak
semakin besar menunjukkan signifikan terhadap penghindaran
bahwa perusahaan mempunyai pajak. Pajak adalah sebuah kewajiban
kapasitas yang baik dalam bagi seluruh warga negara, baik wajib
menjaga kestabilan ekonomi pajak pribadi maupun badan.
perusahaan, sehingga semakin Perusahaan besar maupun kecil
besar perusahaan akan memiliki kewajiban yang sama untuk
meningkatkan adanya tindakan menyetorkan pajak kepada negara,
penghindaran pajak, namun sehingga ukuran perusahaan tidak
semakin besar perusahaan mempengaruhi keputusan manajemen
tindakan penghindaran pajak dalam melakukan penghindaran pajak.
juga diminimalkan karena (Rosyada, 2018)
perusahaan besar akan berusaha
untuk menjaga citra perusahaan
untuk tetap baik (Putri & Putra,
2017)
3 Konservatisme akuntansi Penggunaan prinsip konservatisme
berpengaruh positif terhadap akuntansi digunakan pemerintah
penghindaran pajak. Akuntansi dalam hal perpajakan terlihat dari
konservatif memberikan dampak kebijakan-kebijakan pemerintah
berupa penurunan seperti tidak diperkenankan
laba/keuntungan perusahaan membentuk cadangan piutang ragu-
yang dijadikan dasar untuk ragu pada perusahaan manufaktur
menghitung kewajiban kecuali untuk bank dan leasing dengan
perpajakan perusahaan tersebut. hak opsi, perusahaaan pertambangan
Dengan semakin minimnya laba dengan biaya reklamenya dan tidak
maka kewajiban perpajakan diperkenankannya menggunakan
yang harus dibayarkan juga lebih metode LIFO untuk menilai
rendah. (Sundari & Aprilina, persediaan dan pemakaian persediaan
2017) untuk menghitung harga pokok, sesuai
pasal 9 ayat (1) huruf c dan pasal 10
ayat (6) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
yang sudah diubah beberapa kali
hingga perubahan yang terakhir.
Berdasarkan undang-undang tersebut
maka konservatisme bukanlah alasan
perusahaan untuk melakukan tax
avoidance karena konservatisme
akuntansi digunakan pemerintah untuk
memaksimalkan pendapatan pajak
(Swandewi & Noviari, 2020)
4 Perusahaan yang terjebak Variabel financial distress memiliki
financial distress akan berupaya pengaruh negative terhadap tax
melakukan tindakan apa saja avoidance. Industri yang tengah
agar perusahaannya dapat terus menghadapi financial distress dinilai
bertahan. Upaya untuk terlalu berisiko untuk melakukan tax
mempertahankan kelangsungan avoidance karena dikhawatirkan
perusahaan perlu dilakukan, industry akan semakin sulit dalam
karena perusahaan masih terikat menjalankan kegiatan pendanaan
kontrak dan memiliki kewajiban perusahaan. (Hermawan & Aryati,
dengan pihak eksternal. Manajer 2022)
menjadi terpicu untuk
mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan cara
memanipulasi kebijakan
akuntansi mereka. Tujuannya
untuk menaikkan penghasilan
operasional atau kemampuan
mereka membayar kewajiban
kepada pihak terkait, salah
satunya dengan melakukan
tindakan tax avoidance untuk
mengurangi beban perusahaan
yaitu beban pajaknya.
(Swandewi & Noviari, 2020)
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerimaan pajak bagi suatu negara mempunyai peran yang amat berguna dalam
mendukung keuangan pemerintah dan pembangunan. Oleh karenanya, pemerintah
terus berupaya dalam mengoptimalkan sumber penerimaan pada sektor pajak
(Sumantri et al., 2018)

Bagi negara, pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara, sedangkan
disisi lain bagi perusahaan, pajak adalah biaya yang harus dikeluarkan sehingga
dapat mengurangi laba bersih. Perbedaan kepentingan antara negara yang
mengharapkan penerimaan pajak yang besar bertolak jauh dengan keinginan
perusahaan yang meinginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Setia 2015).
Hal tersebut menimbulkan upaya untuk melakukan pengurangan (penghematan)
pajak (Tebiono et al., 2019)

Pelaksanaan tax avoidance yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan


semata-mata untuk meminimalisasi kewajiban pajak, membuat perusahaan
memiliki kecenderungan untuk melakukan berbagai cara untuk mengurangi beban
pajaknya (Tebiono et al., 2019). Meskipun demikian, tax avoidance (penghindaran
pajak) adalah upaya penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi
wajib pajak karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan (Tarmidi et al.,
2020).

Tax avoidance yang sebenarnya legal di mata hukum tetapi tetap saja akan
berdampak merugikan bagi suatu negara, karena menyebabkan penurunan
pemasukan negara dari sektor pajak, dan karena dampak tersebut, tax avoidance
dinilai berdampak negatif bagi suatu negara (Nasirudin & Trisnawati, 2023)

Menurut Prihadi Profitabilitas merupakan gambaran kemampuan kinerja keuangan


perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan dari pengelolaan aktiva,
sedangkan Harahap mengemukakan bahwa ROA merupakan gambaran
kemampuan perusahaan mendapatkan laba dengan melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, serta pengelolaan aktiva
lainnya (Devi et al., 2022) Laba yang besar akan meningkatkan beban pajak yang
harus dibayar karena laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan dasar
pengenaan pajak sehingga perusahaan akan berusaha untuk menghindari kenaikan
jumlah beban pajak dengan melakukan tindakan tax avoidance (Napitulu et al.,
2020).

Hal lainnya yang dapat menjadi faktor dilakukannya penghidaran pajak yaitu
ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang semakin besar menunjukkan
bahwa perusahaan mempunyai kapasitas yang baik dalam menjaga kestabilan
ekonomi perusahaan, sehingga semakin besar perusahaan akan meningkatkan
adanya tindakan penghindaran pajak, namun semakin besar perusahaan tindakan
penghindaran pajak juga diminimalkan karena perusahaan besar akan berusaha
untuk menjaga citra perusahaan untuk tetap baik (Putri & Putra, 2017)

Namun hal tersebut dibantahkan oleh beberapa penelitian, dalam penelitian yang
mengukur faktor ukuran perusahaan terhadap tindakan tax avoidance
mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax
avoidance karena setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil memiliki
kewajiban yang sama untuk menyetorkan pajak kepada negara, sehingga ukuran
perusahaan tidak mempengaruhi keputusan manajemen dalam melakukan
penghindaran pajak. (Rosyada, 2018)

Faktor lainnya yang dianggap cukup mempengaruhi tax avoidance yaitu


konservatisme akuntansi dan financial distress pada suatu perusahaan. Akuntansi
konservatif memberikan dampak berupa penurunan laba/keuntungan perusahaan
yang dijadikan dasar untuk menghitung kewajiban perpajakan perusahaan tersebut
(Sundari & Aprilina, 2017). Sedangkan bagi perusahaan yang berada dalam kondisi
tidak mudah, salah satunya yaitu terjebak financial distress akan berupaya
melakukan tindakan apa saja agar perusahaannya dapat terus bertahan. Upaya untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan perlu dilakukan, karena perusahaan
masih terikat kontrak dan memiliki kewajiban dengan pihak eksternal. Manajer
menjadi terpicu untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan cara
memanipulasi kebijakan akuntansi mereka (Swandewi & Noviari, 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Y., Saefurrohman, G. U., Rosilawati, W., Utamie, Z., & Nurhayati. (2022).
Analisis penyebab penghindaran pajak (tax avoidance) dalam laporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2016-2019. Jurnal Akuntansi
Dan Pajak, 22(02). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29040/jap.v22i2.3920
Hermawan, R., & Aryati, T. (2022). Pengaruh financial distress dan corporate
governance terhadap tax avoidance. Jurnal Ekonomi Trisakti, 2(2), 381–394.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25105/jet.v2i2.14138
Jannah, A. N. (2019). Pengaruh return on assets, leverage, sales growth, dan
kepemilikan institusional terhadap tax avoidance (studi pada perusahaan LQ-
45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2015-2018). Skripsi.
Napitulu, I. H., Situngkir, A., & Arfani, C. (2020). Pengaruh transfer pricing dan
profitabilitas terhadap tax avoidance. Jurnal Kajian Akuntansi, 21(2), 126–
141.
Nasirudin, I. M., & Trisnawati, R. (2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi tax
avoidance pada perusahaan property dan real estate. In Online) Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 8(1). http://jak.uho.ac.id/index.php/journal
Putri, V. R., & Putra, B. I. (2017). Pengaruh leverage, profitability, ukuran
perusahaan dan proporsi kepemilikan institusional terhadap tax avoidance.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, 19(1).
https://doi.org/10.23917/dayasaing.v19i1.5100
Rosyada, R. A. (2018). Pengaruh ukuran perusahaan, komite audit, leverage,
intensitas modal, dan profitabilitas terhadap penghindaran pajak pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun
2014-2016. Skripsi.
Sumantri, F. A., Anggraeni, R. D., & Kusnawan, A. (2018). Corporate governance
terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. ECo-Buss, 1(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.32877/eb.v1i2.47
Sundari, N., & Aprilina, V. (2017). Pengaruh konservatisme akuntansi, intensitas
aset tetap, kompensasi rugi fiskal dan corporate governanace terhadap tax
avoidance. Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan, 8(1).
Swandewi, N. P., & Noviari, N. (2020). Pengaruh financial distress dan
konservatisme akuntansi pada tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi, 30(7), 1670.
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i07.p05
Tarmidi, D., Sari, P. N., & Handayani, R. (2020). Tax Avoidance: Impact of
Financial and Non-Financial Factors. International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and Management Sciences, 10(2).
https://doi.org/10.6007/ijarafms/v10-i2/7238
Tebiono, J. N., Bagus, I., & Sukadana, N. (2019). Faktor-faktor yang
mempengaruhi tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 21(1). http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Anda mungkin juga menyukai