Anda di halaman 1dari 8

SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN


PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Ramdanu Nugrohoa, Dirvi Surya Abbasb


a,b
Universitas Muhammadiyah Tangerang
*ramdanunugrohoo@gmail.coma; abbas.dirvi@gmail.comb

Abstract
This study aims to obtain empirical evidence about the tax burden and tax planning on earnings
management in the financial statements of companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX). The population in this study are manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) for the period 2013-2015. The sample selection method used purposive sampling
and obtained a sample of 32 companies. The data processing in this study uses panel data
regression analysis using the Eviews 8 program. The results of this study show that deferred tax
expense and tax planning have a positive effect on earnings management.
Keywords : Deferred tax expense, Tax planning.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang beban pajak tangguhan dan
perencanaan pajak terhadap manajemen laba dalam laporan keuangan perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Metode pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling dan didapatkan sample sebanyak 32 perusahaan. Pengolahan
data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan program
Eviews 8. Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa beban pajak tangguhan dan perencanaan
pajak berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Kata kunci : Beban pajak tangguhan, Perencanaan pajak.

1. Pendahuluan karena itu, perekayasaan laporan


keuangan telah menjadi isu sentral
Praktik manajemen laba terjadi
sebagai sumber penyalahgunaan
ketika manajer menggunakan
informasi yang merugikan pihak-
pertimbangan (judgement) dalam
pihak yang berkepentingan (Astutik,
pelaporan keuangan dan
2016). Perusahaan merupakan wajib
penyusunan transaksi untuk
pajak badan yang memiliki kewajiban
merubah laporan keuangan, dengan
setiap tahun untuk membayar pajak
tujuan untuk memanipulasi besaran
penghasilan kepada pemerintah
(magnitude) laba kepada beberapa
atas penghasilan kena pajak. Antara
stakeholders tentang kinerja
WP dan Pemerintah mempunyai
ekonomi perusahaan atau untuk
perbedaan kepentingan dalam hal
mempengaruhi hasil perjanjian
pembayaran pajak. Bagi WP Badan,
(kontrak) yang tergantung pada
membayar pajak berarti akan
angka-angka akuntansi yang
mengurangi kemampuan ekonomis
dilaporkan. Upaya untuk merekayasa
WP, oleh karena itu WP Badan akan
informasi melalui praktik manajemen
berusaha untuk membayar pajak
laba telah menjadi faktor utama yang
sekecil mungkin, sedangkan
menyebabkan laporan keuangan
Pemerintah memerlukan dana dari
tidak lagi mencerminkan nilai
penerimaan pajak untuk
fundamental suatu perusahaan. Oleh
428
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

menyelenggarakan pemerintahan sepanjang hal ini dimungkinkan oleh


(Tundjung, 2015). ketentuan peraturan perundang-
Itulah sebabnya informasi yang undangan yang berlaku (Suandy,
disampaikan terkadang diterima tidak 2008). Pajak merupakan salah satu
sesuai dengan kondisi perusahaan sumber penerimaan negara,
yang sebenarnya. Kondisi ini termasuk Indonesia yang
dikenal sebagai asimetri informasi mengandalkan penerimaan pajak
(information asymetric) yakni kondisi sebagai sumber penerimaan negara
dimana ada ketidakseimbangan yang utama. Salah satu sektor pajak
perolehan informasi antara pihak yang paling besar diperoleh negara
manajemen sebagai penyedia adalah pajak penghasilan. Untuk
informasi dengan pemegang saham akuntansi pajak penghasilan, setiap
dan stakeholders (Harnanto, 2013). perusahaan di Indonesia dalam
Asimetri informasi dan konflik membuat laporan keuangan
kepentingan yang terjadi antara diharuskan untuk mengikuti
agent dan principal, mendorong Pernyataan Standar Akuntansi
agent untuk menyembunyikan Keuangan (PSAK) agar dapat
beberapa informasi yang tidak menghasilkan laporan keuangan
diketahui oleh principal dan yang kredibel dan informatif kepada
menyajikan informasi yang tidak investor dan kreditor. Selain itu,
sebenarnya kepada principal perusahaan juga diharuskan untuk
(Wiryadi, 2013). menyusun laporan laba rugi
Selain itu beban pajak berdasarkan aturan perpajakan.
tangguhan dapat menyebabkan Sejumlah perbedaan antara PSAK
adanya praktik manajemen laba. dan aturan pajak menghasilkan dua
Beban pajak tangguhan timbul akibat jenis penghasilan, yaitu laba
perbedaan temporer antara laba sebelum pajak (perhitungan laba
akuntansi dan laba fiskal. Perbedaan akuntansi menurut PSAK) dan
antara laporan keuangan akuntansi penghasilan kena pajak (perhitungan
dengan laporan keuangan fiskal laba fiskal menurut aturan fiskal)
disebabkan dalam penyusunan (Hakim & Praptoyo, 2015).
laporan keuangan, standar akuntansi Adanya perbedaan antara laba
lebih memberikan keleluasaan bagi akuntansi dan laba fiskal dapat
manajemen dalam menentukan menimbulkan kesulitan dalam
prinsip dan asumsi akuntansi penentuan besarnya laba, sehingga
dibandingkan yang diperbolehkan bisa mempengaruhi posisi laporan
oleh aturan pajak (Yuliati, 2011). keuangan dan menyebabkan tidak
Bagi suatu perusahaan, pajak yang seimbangnya saldo akhir. Oleh
ditanggung merupakan suatu elemen karena itu, perlu penyesuaian saldo
biaya yang mengurangi laba antara laba akuntansi dengan laba
perusahaan, karena semakin tinggi fiskal melalui rekonsiliasi fiskal.
pajak yang ditanggung oleh suatu Perbedaan temporer antara laba
perusahaan berarti semakin kecil akuntansi dan laba fiscal
pula laba yang akan didapatkan menimbulkan beban pajak
perusahaan tersebut, sehingga tangguhan (Yuliati, 2011). Adanya
timbul suatu kecenderungan untuk perbedaan antara laba akuntansi dan
meminimalkan pembayaran pajak penghasilan kena pajak menjadi
(Tundjung, 2015). salah satu instrumen bagi manajer
Dengan adanya keinginan pihak untuk melakukan manajemen laba
manajemen untuk menekan dan dan akan merefleksikan tingkat
membuat beban pajak sekecil kebijakan manajer dalam
mungkin, maka pihak manajemen memanipulasi laba menjadi lebih
cenderung untuk meminimalkan tinggi (Herdawati, 2015).
pembayaran pajak (tax planning). Oleh karena itu, manajemen
Perencanaan pajak (tax planning) sering memanfaatkan peluang untuk
adalah sebagai proses memainkan angka laba dalam
mengorganisasi usaha wajib pajak rangka mempengaruhi hasil akhir
atau kelompok sedemikian rupa dari berbagai keputusan, salah satu
sehingga hutang pajaknya baik PPh contohnya manajemen berusaha
maupun pajak-pajak lainnya meminimalkan pajak yang
beradam dalam posisi yang minimal, semestinya mereka bayar, dengan

429
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

cara meningkatkan akrual untuk principal tidak mampu memonitor


menjadikan angka laba lebih rendah. aktivitas agent dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka Sedangkan agent mempunyai lebih
penulis tertarik untuk melakukan banyak informasi mengenai
penelitian yang berjudul “Pengaruh kapasitas diri, lingkungan kerja, dan
Beban Pajak Tangguhan dan perusahaan secara keseluruhan. Hal
Perencanaan Pajak terhadap inilah yang mengakibatkan adanya
Manajemen Laba di Bursa Efek ketidakseimbangan informasi yang
Indonesia”. dimiliki oleh principal dan agent dan
dikenal dengan istilah asymmetric
2. Kajian Literatur information (Harnanto, 2013).
Teori yang digunakan dalam Asimetri informasi dan konflik
penelitian ini adalah teori agency. kepentingan yang terjadi antara
Teori agency ini menjelaskan bahwa agent dan principal, mendorong
hubungan agensi muncul ketika satu agent untuk menyembunyikan
orang atau lebih (principal) beberapa informasi yang tidak
mempekerjakan orang lain (agent) diketahui oleh principal dan
untuk memberikan suatu jasa dan menyajikan informasi yang tidak
kemudian mendelegasikan sebenarnya kepada principal
wewenang pengambilan keputusan (Wijaya, 2011). Sementara itu,
kepada agen tersebut. Pihak asimetri informasi terjadi karena
principal adalah pemegang saham manajer mengetahui lebih banyak
atau investor sebagai pemilik informasi tentang perusahaan
perusahaan sedangkan agent adalah dibandingkan dengan pemegang
manajemen yang mengelola saham atau pemilik perusahaan,
perusahaan (Anggitasari & sehingga manajemen akan
Mutmainah, 2012). berusaha memanipulasi kinerja
Selain itu asumsi teori perusahaan yang dilaporkan untuk
keagenan (teory agency) adalah kepentingannya sendiri (Wibowo,
bahwa masing-masing individu 2016).
economic rational man dan kontrak Oleh karena itu, asimetri
antara principal dan agent tersebut informasi dapat dimengerti bahwa
dibuat berdasarkan angka akuntansi asimetri informasi tersebut terjadi
sehingga hal ini menimbulkan konflik karena pemilik dan manajemen yang
kepentingan antara principal dan memanipulasi kinerja perusahaan
agent. Pihak principal termotivasi yang dilaporkan untuk kepentingan
untuk menyejahterakan dirinya sendiri.
dengan profitabilitas yang Faktor-faktor ekonomi tertentu
selalumeningkat atau kenaikan harga bisa dikaitkan dengan perilaku
saham perusahaan sedangkan agent manajer atau para pembuat laporan
termotivasi untuk meningkatkan keuangan. Laporan keuangan yang
kesejahteraannya melalui dibuat dengan angka-angka
kompensasi (Arista, 2013). akuntansi diharapkan dapat
Oleh karena itu, theory agency meminimalkan konflik diantara pihak-
dapat dijelaskan bahwa theory pihak yang berkepentingan
tersebut memiliki asumsi dari (Pradhita, 2010).
masing-masing individu semata- Laporan keuangan adalah suatu
mata termotivasi oleh kesejahteraan system yang menggambarkan
dan kepentingan dirinya sendiri. kondisi keuangan perusahaan dan
Pihak principal termotivasi lebih jauh informasi tersebut dapat
mengadakan kontrak untuk dijadikan sebagai gambaran kinerja
menyejahterakan dirinya melalui keuangan perusahaan tersebut
pembagian dividen atau kenaikan (Fahmi, 2014).Sementara itu laporan
harga saham perusahaan. Agent keuangan merupakan catatan
termotivasi untuk meningkatkan informasi keuangan suatu
kesejahteraannya melalui perusahaan pada suatu periode
peningkatan kompensasi. akuntansi yang dapat digunakan
Konflik kepentingan semakin untuk menggambarkan kinerja
meningkat ketika principal tidak perusahaan tersebut (Lestari &
memiliki informasi yang cukup Angelina, 2016).
tentang kinerja agent sehingga Tujuan laporan keuangan

430
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

adalah menyediakan informasi yang yang boleh dikurangkan dan sisanya


menyangkut posisi keuangan, dikompensasikan pada periode yang
kinerja, serta perubahan posisi akan datang.
keuangan suatu perusahaan yang Tax planning merupakan salah
bermanfaat bagi sejumlah besar satu fungsi manajemen pajak.
pemakai dalam pengambilan manajemen pajak disini tidak hanya
keputusan ekonomi (IAI, 2012). sekedar mengatur jumlah pajak yang
Karakteristik laporan keuangan yaitu harus dibayar, namun juga
dapat dipahami (Understandability), memastikan bahwa peraturan telah
relevan (Relevance), keandalan memenuhi aturan perpajakan
(Reliability), dan daya banding dengan benar, sehingga dapat
(Comparability) (IAI, 2009). terhindar dari denda pajak
Terdapat dua versi laporan dikemudian hari (Setiani, 2016). Tax
keuangan yang dihitung oleh planning adalah langkah awal dalam
perusahaan setiap tahunnya, yaitu manajemen pajak. Langkah
laporan keuangan berdasarkan selanjutnya adalah pelaksanaan
prinsip akuntansi berterima umum kewajiban perpajakan (tax
dan laporan keuangan yang dihitung implementation) dan pengendalian
berdasar- kan ketentuan perpajakan pajak (tax control). Pada tahap tax
yang berlaku. Perbedaan antara laba planning ini, dilakukan pengumpulan
menurut akuntansi (book income) dan penelitian terhadap peraturan
dan laba atau penghasilan menurut perpajakan agar dapat diseleksi jenis
pajak (taxable income) dapat tindakan penghematan pajak yang
menunjukkan beda yang besar. Hal akan dilakukan (Erly, 2011).
ini dikarenakan prinsip akuntansi Pada tahap ini dilakukan
yang berterima umum menyediakan pengumpulan dan penelitian
manajer keleluasaan dalam terhadap peraturan perpajakan agar
pemilihan estimasi dan metode dapat diseleksi jenis penghematan
akuntansi dibandingkan dengan pajak yang dilakukan.Penghematan
ketentuan perpajakan yang hanya pajak adalah suatu usaha untuk
memberikan lebih sedikit menghemat hutang pajak dengan
keleluasaan (Sumomba, 2010). cara menahan diri untuk tidak
Rekonsiliasi Fiskal terjadi karena mengkonsumsi barang-barang atau
perbedaan pengakuan dalam dengan cara mengurangi
menyusun laporan keuangan antara pengeluaran-pengeluaran dalam
komersial dengan perpajakan maka bentuk pemberian kenikamaan
perlu dilakukan penyesuaian atau (natura), karena biaya- biaya yang
rekonsiliasi fiskal. bersifat sebagai kenikmatan (natura)
Beban pajak tangguhan adalah tidak dapat diakui sebagai biaya
jumlah beban (penghasilan) pajak untuk tujuan fiskal, sehingga biaya-
tangguhan yang muncul akibat biaya tersebut akan dikoreksi
perbedaaan temporer (waktu) antara sebagai penambahan pendapatan
perlakuan akuntansi dan perpajakan (Erly, 2011). Manfaat dari
serta kerugian fiskal yang masih perencanaan pajak itu sendiri adalah
dapat dikompensasikan di masa penghematan kas keluar, karena
datang (tax losscarry forward) yang pajak yang merupakan unsur
perlu disajikan dalam laporan biayadapat dikurangi, mengatur
keuangan suatu periode tertentu aliran kas, karena dengan
(Waluyo, 2014). Selain itu, beban perencanaan pajak yang
pajak tangguhan adalah beban yang matangdapat diestimasi kebutuhan
timbul akibat perbedaan temporer kas untuk pajak dan menentukan
antara laba akuntansi (laba dalam saat pembayaran
laporan keuangan untuk pihak sehinggaperusahaan dapat
eksternal) dengan laba fiskal (laba menyusun anggaran kas lebih akurat
yang digunakan sebagai dasar (Astutik & Mildawati, 2016).
perhitungan pajak) (Harnanto, 2013). Motivasi yang mendasari
Oleh karena itu, beban pajak dilakukannya suatu perencanaan
tangguhan dapat dipahami bahwa pajak bersumber dari tiga unsur
jumlah beban pajak tangguhan perpajakan yaitu kebijakan
terpulihkan (recoverable) sebagai perpajakan, undang– undang
akibat adanya perbedaan temporer perpajakan (tax law), dan

431
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

administrasi perpajakan (tax admin- tujuan untuk memanipulasi besaran


istration). Kebijakan perpajakan (magnitude) laba kepada beberapa
yakni alternative dari berbagai stakeholders tentang kinerja ekonomi
sasaran yang hendak dituju dalam perusahaan atau untuk
system perpajakan, Undang-undang mempengaruhi hasil perjanjian
perpajakan (tax law), yakni (kontrak) yang tergantung pada
kenyataan menunjukkan bahwa di angka-angka akuntansi yang
manapun tidak ada undang - undang dilaporkan (Astutik & Mildawati,
yang mengatur setiap permasalahan 2016). Upaya untuk merekayasa
secara sempurna. Oleh karena itu, informasi melalui praktik manajemen
dalam pelaksanaannya selalu diikuti laba telah menjadi faktor utama yang
oleh ketentuan-ketentuan yang lain. menyebabkan laporan keuangan
Tidak jarang pula ketentuan tidak lagi mencerminkan nilai
pelaksanaan tersebut bertentangan fundamental suatu perusahaan.
dengan undang–undang itu sendiri Oleh karena itu, perekayasaan
karena disesuaikan dengan laporan keuangan telah menjadi isu
kepentingan pembuat kebijakan sentral sebagai sumber
dalam mencapai tujuan lain yang penyalahgunaan informasi yang
ingin dicapai. Akibatnya terbuka merugikan pihak-pihak yang
celah bagi wajib pajak untuk berkepentingan (Anggitasari &
menganalisis kesempatan tersebut Mutmainah, 2012).
dengan cermat untuk perencanaan Dari beberapa penjelasan di
pajak yang baik. Sedangkan atas dapat dimengerti bahwa
administrasi perpajakan yakni manajemen laba adalah suatu usaha
tujuannya agar terhindar dari sanksi yang dilakukan oleh manajemen
administrasi maupun pidana karena untuk memanipulasi angka-angka
adanya perbedaan penafsiran akuntansi yang dilaporkan kepada
antara aparat fiskus dengan wajib pihak eksternal dengan tujuan untuk
pajak akibat luasnya peraturan keuntungan bagi dirinya sendiri
perpajakan yang berlaku dan system dengan cara mengubah atau
informasi yang masih belum efektif mengabaikan standar akuntansi
(Herdawati, 2015). yang telah ditetapkan, sehingga
Beberapa tahapan dalam menyajikan informasi yang tidak
melakukan tax planning adalah sebenarnya.
pergeseran pajak (tax shifting,
kapitalisasi, transformasi, 3. Metode Penelitian
penggelapan pajak (tax evasion), Metode penelitian yang
penghindaran pajak (tax avoidance) digunakan dalam penelitian ini
(Aditama & Purwaningsih, 2014). adalah metode kuantitatif yaitu
Manajemen laba adalah proses metode yang berlandaskan pada
penyusunan laporan keuangan bagi filsafat positivisme, digunakan untuk
pihak eksternal sehingga dapat meneliti pada populasi atau sampel
meratakan, menaikkan dan tertentu, pengumpulan data
menurunkan laporan laba, dimana menggunakan instrumen penelitian,
manajemen dapat menggunakan analisis data bersifat
kelonggaran penggunaan metode kuantitatif/statistik, dengan tujuan
akuntansi (Islahuzzaman, 2012). untuk menguji hipotesis yang telah
Selain itu manajemen laba ditetapkan (Sugiyono, 2012).
merupakan upaya manajer Dalam penelitian ini variabel
perusahaan untuk mengintervensi yang digunakan adalah manajemen
atau mempengaruhi informasi- laba sebagai variabel tidak bebas
informasi dalam laporan keuangan dan beban pajak tangguhan dan
dengan tujuan untuk mengelabui perencanaan pajak sebagai variabel
stakeholder yang ingin mengetahui bebas berdasarkan laporan
kinerja dan kondisi perusahaan keuangan perusahaan. Data
(Sulistyanto, 2008). Manajemen laba sekunder tersebut diperoleh
terjadi ketika manajer menggunakan dengan metode pengamatan pada
pertimbangan (judgement) dalam laporan keuangan perusahaan
pelaporan keuangan dan manufaktur yang terdaftar di Bursa
penyusunan transaksi untuk Efek Indonesia (BEI) pada periode
merubah laporan keuangan, dengan 2013-2015.

432
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

Populasi adalah obyek/subjek dan koefisien determinasi.


yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan 4. Hasil dan Pembahasan
oleh peneliti untuk dipelajari Analisis Regresi Data Panel
kemudian ditarik kesimpulannya Hasil penelitian adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012). Populasi penelitian DACCit = C + BPT + PP
ini adalah perusahaan manufaktur = 5.904345 + 0.057568 (LOG BPT) +
yang terdaftar di Bursa Efek 0.940758 (LOG PP)
Indonesia selama periode 2013- Dari hasil persamaan regresi tersebut akan
2015. Metode pengambilan sampel dijelaskan sebagai berikut :
yang digunakan adalah puposive a. Konstanta (α)
sampling, yaitu sampel dipilih Nilai konstanta yang diperoleh sebesar
dengan menggunakan pertimbangan 5.904345 hal ini menunjukan jika
tertentu yang disesuaikan dengan variabel independen menyebabkan
tujuan penelitian atau masalah kenaikan DACC sebesar 5.904345
penelitian yang dikembangkan. b. Koefisien Regresi Variabel Beban Pajak
Adapun kriteria perusahaan Tangguhan
yang dijadikan sampel dalam Nilai koefisien regresi variabel bebean
penelitian ini adalah sebagai berikut: pajak tangguhan (BPT) adalah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar 0.057568, hal ini menunjukan jika setiap
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama keenaikan BPT sebesar 1 satuan maka
periode penelitian 2013-2015. akan menaikan DACC 0.057568
2. Perusahaan tidak delesting atau keluar c. Koefisien Regresi Variabel Pajak
dari BEI selama periode pengamatan. Perencanaan
3. Perusahaan manufaktur yang Nilai koefisien regresi variabel pajak
mengalami keuntungan berturut – turut perencanaan (PP) sebesar 0.940758 hal
selama periode tahun 2013- 2015. ini menunjukan jika setiap kenaikan PP
4. Perusahaan yang laporan keuangannya sebesar 1 satuan maka akan menaikan
menggunakan mata uang Rupiah. DACC sebesar 0.940758
5. Laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang memiliki beban pajak Uji Hipotesis
tangguhan dan perencanaan pajak Uji F
secara lengkap selama periode tahun Penelitian ini menggunakan
2013– 2015. nilai statistik F untuk mengidentifikasi
Metode pengumpulan data model regresi yang diestimasi layak
dalam penelitian ini menggunakan digunakan untuk menjelaskan
metode dokumentasi yaitu, salah pengaruh variabel-variabel
satu cara untuk memperoleh data independen terhadap variabel
dengan jalan mengambil dokumen dependen. Adapun hipotesis pada uji
dari suatu kejadian atau peristiwa, F adalah sebagai berikut :
baik berupa tulisan, gambar atau  Ho : Model regresi yang diestimasi
rekaman yang disimpan (Indriantoro tidak layak digunakan untuk
& Bambang, 2011). Data berupa menjelaskan pengaruh beban pajak
laporan keuangan perusahaan tangguhan dan pajak perencanaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa terhadap manajemen laba.
Efek Indonesia (BEI) periode 2013 -  H1 : Model regresi yang diestimasi
2015 yang telah ditenteukan sebagai layak digunakan untuk menjelaskan
sampel diambil dari BEI. pengaruh beban pajak tangguhan
Teknik analisis data yang dan pajak perencanaan terhadap
digunakan yaitu statistik kuantitatif uji manajemen laba.
kualitas data yaitu metode estimasi Ketentuan : nilai Prob. (F-statistic) < α (0,05),
model regresi yaitu Metode Common maka Ho ditolak.
Effect, Metode Fixed Effect, dan
Metode Rendom Effect. Model Uji t
Regresi Data Panel yaitu Uji Chow, Pengujian hipotesis secara
Uji Hausman, dan Lagrange parsial untuk mengetahui ada atau
Multiplier. Uji Asumsi Klasik antara tidak ada pengaruh beban pajak
lain Uji Heteroskedastisitas, Uji tangguhan dan pajak perencanaan
Multikolonieritas. Setelah itu, terhadap manajemen laba. Pengaruh
melakukan uji hipotesis yang terdiri variabel independen terhadap
dari uji F, uji pengaruh parsial(uji T) variabel dependen sebagai berikut :
433
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

a. Variabel BPT memiliki nilai t-statistik probabilitas sebesar 0,0000 yang artinya
sebesar 2,777123 dengan nilai tingkat signifikansi p-value < α = 0,05
propabilitas sebesar 0,0072 < dari sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat signifikansi (0,05), sehingga pajak perencanaan berpengaruh
dapat disimpulkan bahwa BPT terhadap manajemen laba dengan nilai
berpengaruh positif terhadap parameter positif. Hasil pengujian ini
manajemen laba. mendukung hasil penelitian yang
b. Variabel PP memiliki nilai t-statistik dilakukan oleh (Ulfa, 2013) menunjukan
sebesar 10,45281 dengan nilai bahwa perencanaan pajak memiliki
propabilitas sebesar 0,0000 < dari pengaruh positif, semakin tinggi
tingkat signifikansi (0,05), sehingga perencanaan pajak maka semakin besar
dapat disimpulkan bahwa PP peluang perusahaan melakukan
berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
manajemen laba.
5. Kesimpulan dan Saran
Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan analisis data yang
Koefisien determinasi dilakukan serta pembahasaan hasil yang
merupakan persen variasi dalam telah diuraikan, maka dapat diambil
variabel dependen (Y) yang kesimpulan yaitu beban pajak tangguhan
dijelaskan disebabkan oleh variabel yang diukur menggunakan ratio antara
independen (X1,X2....XK). R2 beban pajak tangguhan dengan total aset
merupakan koefisien korelasi kuadrat berpengaruh positif terhadap manajemen
dan tidak dapat bernilai negatif. laba. Semakin besar beban pajak tangguhan
Persamaan regresi linier berganda mka dapat mengurangi laba perusahaan
semakin lemah apabila nilai koefisien sehingga mengurangi besarnya pajak yang
determinasi R2 semakin kecil harus dibayar karena banyak melakukan
(mendekati 0), sebaliknya nilai koreksi antara laba akuntansi dan laba fiskal.
mendekati 1 menunjukan hubungan Perencanaan pajak yang diukur dengan
semakin kuat (Nachrowi, 2006). menggunakan ratio antara laba bersih (net
Berdasarkan besarnya income) dengan laba sebelum pajak
adjusted R2 sebesar 0,958790 berpengaruh positif terhadap manajemen
menandakan bahwa variasi laba. Semakin tinggi perencanaan pajak
manajemen laba mampu dijelaskan maka semakin besar peluang perusahaan
secara serentak atau dipengaruhi melakukan manajemen laba. Salah satu cara
oleh variabel dalam penelitian ini perencanaan pajak dengan mengatur
sebesar 97,31% sedangkan sisanya beberapa besar laba yang dilaporkan,
2,69% dijelaskan oleh faktor lain sehingga masuk dalam indikasi adanya
yang tidak dimasukan kedalam manajemen laba. Implikasi beban pajak
penelitian ini. tangguhan dan perencanaan pajak
1. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba,
terhadap manajemen laba yaitu:
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji 1. Bagi pemerintah, disarankan untuk lebih
t (uji signifikan parsial) menunjukan nilai berhati-hati dalam memahami
t-statistic sebesar 2,777123 dan nilai manajemen laba yang dilaporkan oleh
probabilitas sebesar 0,0072 yang artinya manajemen perusahaan dalam laporan
tingkat signifikansi p-value < α = 0,05. keuangan, mengingat laba yang
Hal ini dapat diartikan bahwa beban dilaporkan belum tentu sesuai dengan
pajak tangguhan berpengaruh positif laba perusahaan yang sebenarnya.
terhadap manajemen laba. Hasil 2. Bagi manajemen, hendaknya dapat
pengujian ini mendukung hasil penelitian menyikapi secara bijaksana manajemen
yang dilakukan oleh (Yuliati, 2011) laba secara efisien yaitu memberi
menemukan bahwa beban pajak manajer suatu fleksibilitas untuk
tangguhan berpengaruh terhadap melindungi diri mereka sendiri dan
manajemen laba yang dilakukan perusahaan dalam mengantisipasi
perusahaan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tak terduga
kerugian. untuk keuntungan semua pihak dalam
2. Pengaruh Beban Pajak Perencanaan kontrak.
terhadap manajemen laba
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Saran
t (uji signifikan parsial) menunjukan nilai Berdasarkan pembahasan hasil
t-statistic sebesar 10,45281 dan nilai penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

434
SNISTEK 4 | 14 Januari 2022 ISBN 978-623-5645-10-0

maka beberapa saran yang dapat diberikan,


yaitu:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan
memakai alternatif lain dalam kerangka
pemikiran.
2. Penelitian selanjutnya juga perlu
mempertimbangkan sampel yang lebih
besar, sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan yang lebih akurat.
3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan
meneliti perusahaan yang terdaftar di
BEI dalam sektor lain yang sejenis.
4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menambah variabel lain diluar variabel
yang dalam penelitian ini serta
diharapkan bagi penelitian selanjutnya
untuk menggunakan data time series
yang terbaru sehingga hasil penelitian
dapat semakin akurat.

Daftar Pustaka

Aditama, F., & Purwaningsih, A. (2014).


Pengaruh Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba Pada
Perusahaan Nonmanufaktur Yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Modus
Vol.26 (I): 33-50 .
Amanda, F., & Febrianti, M. (2008). Analisis
Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban Pajak
Tangguhan, dan Basis Akrual
Terhadap Manajemen Laba. Universitas
Tarumanegara.
Anasta, L. (2013). Analisi Pengaruh Deffered
Tax Asset, Deffered Tax Liabilities, dan
Tingkat Hutang Terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Tekun, IV.
Anggitasari, N., & Mutmainah, S. (2012).
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility dan Struktur
Good Corporate Governance sebagai
Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Vol.
11 , 1-15.
Arista, N. H. (2013). Pengaruh Aktiva Pajak
tangguhan dan Beban Pajak Tangguhan
Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntasi, Vol. XI .
Astutik, R. E., & Mildawati, T. (2016).
Pengaruh Perencanaan Pajak dan Beban
Pajak Tangguhan terhadap Manajemen
Laba. Jurnal Imu dan Riset Akuntansi, Vol. 5,
10.
Astutik, R. E., & Mildawati, T. (2016).
Pengaruh Perencanaan Pajak dan Beban
Pajak Tangguhan terhadap Praktik
Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi : Vol. 5, No. 3.

435

Anda mungkin juga menyukai