Anda di halaman 1dari 10

COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting

Volume 6 Nomor 2, Januari-Juni 2023


e-ISSN : 2597-5234

EFFECT OF FINANCIAL DISTRESS, LEVERAGE DAN FIRM SIZE ON TAX


AVOIDANCE IN FOOD AND BEVERAGES COMPANIES LISTED ON THE IDX
2015 - 2020

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, LEVERAGE DAN UKURAN


PERUSAHAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN FOOD
AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015 - 2020

Variska Juanda
Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Multi Sarana Manajemen Administrasi & Rekayasa
Teknologi
variskajuanda@gmail.com

ABSTRACT
The target of this study is to evaluate the simultaneous and partial influence of Financial
Distress, Leverage, and Firm Size to Tax Avoidance. The data of the research contains
of quantitative research using secondary data of annual company financial statements.
The population of this research is focused on food and beverages company listed in
Indonesia Stock Exchange from 2015- 2020. The population of food and beverages
companies are 30 in total, 14 of them are qualified. 63 data from 14 companies are taken
as the samples of the research. This research involves multiple linear regression analysis
to analyze the simultaneous and partial influence of each variable. The result of this
research shows that financial distress and leverage variable have significant influence to
tax avoidance partially. Whilst firm size has no influence to tax avoidance. On the other
hand, financial distress, leverage and firm size have a significant influence to tax
avoidance.

Keywords : Financial Distress, Leverage, Firm Size, Tax Avoidance

ABSTRAK
Target pada riset ini ditujukan untuk mengevaluasi dampak parsial maupun simultan
variabel Financial Distress, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap tax avoidance.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif berdasarkan data yang didapat dari laporan
keuangan tahunan entitas. Populasi penelitian ini berfokus pada entitas yang termasuk di
bagian food and beverages di Bursa Efek Indonesia dari periode 2015 hingga 2020.
Jumlah entitas sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut
sebanyak 30 perusahaan dan hanya 14 Perusahaan yang memenuhi syarat. Sample yang
berhasil diperoleh dari populasi untuk diteliti adalah sebanyak 63 sampel. Penelitian ini
memanfaatkan model regresi berganda untuk menganalisis dampak parsial dan simultan
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menyatakan bahwa
financial distress dan leverage berdampak terhadap tax avoidance secara parsial. Akan
tetapi ukuran perusahaan terbukti tidak berrdampak terhadap tax avoidance. Secara
simultan financial distress, leverage, dan ukuran perusahaan berdampak secara signifikan
terhadap tax avoidance.
Kata Kunci : Financial Distress, Leverage, Ukuran Perusahaan, Tax Avoidance

1200
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

PENDAHULUAN dijalankan secara illegal dan melawan


Salah satu kewajiban sebagai hukum dinamakan sebagai
rakyat yang taat pada konstitusi yang penyelewengan pajak (tax evasion)”.
berlaku di Indonesia adalah membayar Pengertian dari penghindaran pajak
pajak. Pajak diketahui sebagai salah satu adalah salah satu upaya yang biasa
kontribusi wajib dari para masyarakat dijalankan oleh pelaku bisnis untuk
yang terdaftar sebagai individu maupun meminimalkan beban taxes mereka,
badan usaha yang memenuhi syarat namun masih mematuhi undang-undang
untuk dibayarkan setiap periode. perpajakan yang berlaku (Wahyuni et al.,
Individu yang terdaftar sebagai pihak 2021). Banyak faktor-faktor yang
yang berkualifikasi dalam menyetor diperkirakan memengaruhi
taxes disebut sebagai wajib pajak penghindaran pajak.
pribadi, sedangkan Badan Usaha yang Salah satu aspek yang berdampak
terdaftar untuk membayar pajak setiap pada penghindaran pajak adalah
periodenya disebut sebagai wajib pajak Financial Distress. Financial Distress
badan. Pajak dapat menjadi salah satu dapat dijelaskan sebagai kondisi
harapan negara dalam membangun dan finansial sebuah perusahaan yang
meningkatkan infrastruktur, tetapi pajak mencerminkan ketidakmampuan entitas
juga dapat menjadi satu ketakutan besar dalam memenuhi kewajiban lancarnya.
baik untuk wajib pajak pribadi dan badan Financial Distress juga dapat menjadi
usaha tetap karena dapat mengurangi tolak ukur terjadinya kebangkrutan
laba bersih maupun pendapatan yang dalam sebuah entitas. Hutang menjadi
dihasilkan. salah satu pertimbangan dalam faktor
Situs akuntansi tersebut juga yang menentukan kondisi keuangan
menerangkan bahwa pajak dikatakan sebuah entitias. Artinya semakin besar
beban yang wajib ditanggung kewajiban lancar sebuah entitas,
perusahaan, dan secara otomatis semakin besar pula kemungkinan
memangkas keuntungan perusahaan dan terjadinya financial distress pada entitas
tidak sejalan dengan target perusahaan tersebut. Oleh karena itu financial
untuk mendapat profit yang tinggi. Pajak distress merupakan sebuah kondisi yang
yang rendah menjadi ambisi setiap dapat dicegah dan dihindari.
perusahaan, yang mempengaruhi Berdasarkan penelitian yang
banyaknya profit yang diperoleh dilaksanakan oleh Siburian & Siagian
perusahaan (Novi Tri Mulyani, Fadjar (2021) menyatakan bahwa, “Financial
Harimurti, 2017). Upaya perusahaan distress berdampak terhadap
dalam mengurangi beban pajak dapat penghindaran pajak. Sedangkan
terbagi atas 2, yaitu upaya pengurangan penelitian yang dilakukan Pratiwi et al.
tanggungan pajak yang sesuai dengan (2020) menyatakan financial distress
perarturan perpajakan (legal) dan upaya tidak berdampak terhadap tax avoidance.
pengurangan tanggungan pajak yang Leverage atau dapat disebut juga
berlawanan dengan peraturan perpajakan sebagai struktur hutang entitas. Leverage
yang berlaku (illegal). umumnya diartikan sebagai nilai hutang
Menurut Darmawan dan Sukartha perusahaan yang dipakai untuk
(2020), “usaha entitas dalam menghemat membiayai/membeli aset perusahaan.
pajak yang dilakukan sesuai dengan Jika kewajiban lancar sebuah entitas jauh
hukum yang berlaku disebut sebagai lebih besar dibandingkan dengan modal
penghindaran pajak (tax avoidance), ekuitasnya, maka perusahaan tersebut
kemudian usaha menghemat pajak yang digolongkan sebagai perusahaan dengan

1201
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

nilai rasio leverage yang tinggi (Hendy Tabel 1. Fenomena Penelitian


M. Fakhruddin, 2008). Mengapa
Leverage menjadi salah satu aspek yang
memengaruhi adanya tax avoidance
adalah karena utang dari sebuah entitas
menyebabkan tanggungan beban bunga
meningkat, alhasil laba perseroan
berkurang dan timbulnya pajak juga
nilainya lebih kecil. Seperti riset yang Sumber: Data diolah oleh peneliti
dilaksanakan oleh Darmawan & (2022)
Sukartha (2020), menyimpulkan adanya Berdasarkan data yang disajikan
dampak leverage terhadap tax pada table 1, dapat dilihat bahwa
avoidance. Sedangkan analisis masing-masing entitas memiliki pola
Jamaludin (2020) menyatakan bahkan yang sama, yaitu dimana variabel
leverage tidak berdampak terhadap tax financial distress dan leverage
avoidance. mempengaruhi tax avoidance secara
Firm size dapat diukur dari langsung. Artinya periode dimana entitas
perhitungan logaritma natural (Ln) dari mengalami financial distress dan rasio
jumlah keseluruhan aset sebuah entitas. leverage yang paling tinggi adalah
Firm size adalah patokan besar kecilnya periode entitas melakukan tax avoidance
suatu entitas yang diwakili oleh jumlah Pada periode tahun 2020, PT.
keseluruhan aset, total sales, rata-rata Indofood CBP (ICBP) memiliki tingkat
total sales dan rata-rata jumlah financial distress sebesar 0,461879037
keseluruhan aset (Sari & Nailufaroh, dimana merupakan angka paling besar
2022). Ukuran sebuah perseroan selama 5 periode terakhir. Diikuti
memberikan gambaran stabilitas dan dengan rasio leverage sebesar
kapasitas kegiatan usaha perusahaan. 0,51424989 yang juga merupakan rasio
Semakin besar perusahaan, semakin paling tinggi diantara 5 periode lainnya.
menarik atensi pemerintah sehingga Hasil perhitungan Cash ETR juga
pemimpin perusahaan menjadi lebih taat menunjukkan bahwa PT. Indofood CBP
pada peraturan atau lebih agresif dalam (ICBP) melakukan tax avoidance paling
hal perpajakan (Kurniasih & Ratna Sari, tinggi pada periode yang sama. Berada
2013). Berdasarkan penelitian yang dalam financial distress condition serta
dilakukan Novi Tri Mulyani, Fadjar rasio leverage yang tinggi menyebabkan
Harimurti (2017) menyatakan bahwa tax entitas harus mencari cara dalam
avoidance dipengaruhi secara positif mengurangi beban, salah satunya adalah
oleh ukuran perusahaan. Sedangkan melalui tax avoidance.
analisa yang dilaksanakan oleh Siburian Contoh lainnya adalah PT. Delta
& Siagian, (2021) disimpulkan bahwa Djakarta Tbk memiliki tingkat financial
ukuran perusahaan tidak memiliki distress sebesar 3,257082585 pada tahun
dampak terhadap tax avoidance. 2022, dengan rasio leverage sebesar
0,16782405. Pada periode ini pula kedua
variabel ini berada pada angka tertinggi
selama 5 periode terakhir. Karena
kondisi keuangan yang mengalami
penurunan, PT. Delta Djakarta Tbk
memanfaatkan tax avoidance untuk
mengurangi beban pajak yang dapat

1202
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

menyebabkan laba entitas semakin sebagai patokan dalam melihat nilai


sedikit. Hal ini dibuktikan melalui nilai perusahaan dengan memperhitungkan
Cash ETR PT Delta Djakarta Tbk pembiayaan hutang sebuah entitas.
periode 2020 berada di tingkat paling Semakin besar hutang yang perlu
tinggi diantara ke 5 periode lainnya. ditanggung oleh entitas, maka semakin
tinggi beban bunga yang perlu
Tax Avoidance ditanggung sebuah entitas pula. Hal ini
Penghindaran pajak merupakan lah yang dapat dimanfaatkan dalam
satu dari beberapa cara yang sering penghindaran pajak karena beban bunga
dijalankan oleh Wajib Pajak atau Badan dapat mengurangi penghasilan kena
Usaha Tetap untuk meminimalisasi pajak.
beban pajak, karena dilakukan
berdasarkan perarturan perpajakan yang Ukuran Perusahaan
berlaku (Darmawan & Sukartha, 2020). Berdasarkan pendapat (Dyas
Tax Avoidance digolongkan sebagai Cahyono et al., 2016), ukuran
upaya legal dalam mengurangi pajak. perusahaan adalah penilaian terhadap
Hal ini disebabkan karena penghindaran suatu perseroan dengan tujuan
pajak memanfaatkan kelemahan- pengelompokkan dari urutan terbesar
kelemahan ataupun celah yang ada pada hingga terkecil dilihat dari jumlah
perarturan perpajakan yang berlaku. keseluruhan aktiva, nilai pasar saham,
rata-rata sales dan total sales. Firm size
Financial Distress diartikan sebagai paparan dari total aset
Menurut (Beaver et al., 2010), kepunyaan suatu perusahaan. Ukuran
financial distress dapat diartikan sebagai perseroan juga dapat ukur dari kapasitas
ketidaksanggupan sebuah entitas dalam perusahaan dalam mewujudkan profit.
menuntaskan kewajiban keuangan Perusahaan berukuran besar yang
jangka pendek maupun jangka panjanga memperoleh keuntungan atau laba yang
mereka saat jatuh tempo. Hal ini maksimal dan stabil dapat berpengaruh
menyebabkan entitas yang menghadapi langsung terhadap kewajiban pajaknya.
kesulitan keuangan selama beberapa Kerangka pemikiran yang
tahun secara terus-menerus diprediksi mendasari riset ini dapat dijabarkan
akan menemui kebangkrutan. Indikasi sebagai berikut
lain financial distress selain kesulitan \
dalam memenuhi kewajiban lancarnya
adalah margin laba yang cenderung Financial
negative dalam beberapa periode secara Distress (X1)
berturut-turut. Financial distress bisa Tax
disebabkan karena modal yang kurang Leverage (X2) Avoidance
memadai, hingga manajemen atau
pengelolaan kegiatan produksi yang (Y)
tidak efisien.
Ukuran
Perusahaan
Leverage (X3)
Leverage bisa disebut juga sebagai
rasio penilaian kapasitas entitas untuk
membayar kewajiban lancar jangka Gambar 1. Kerangka Konsep
panjang dan jangka pendek entitas Sumber : Diolah Peneliti, 2022
tersebut (Kurniasih & Ratna Sari, 2013).
Rasio leverage dapat digunakan juga

1203
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

Dari kerangka ini kita dapat secara tidak sengaja membuat keputusan
melanjutkan penelitian dengan beberapa atau generalisasi yang tersedia untuk
hipotesis yaitu : umum.
H1 : Financial Distress berdampak
pada Tax Avoidance Uji Asumsi Klasik
H2 : Leverage berdampak pada Tax Ketentuan uji statistik yang wajib
Avoidance terpenuhi lainnya adalah uji asumsi
H3 : Ukuran Perusahaan berdampak klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari
pada Tax Avoidance beberapa tes, yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
METODE PENELITIAN heteroskedastisitas (Ansofino et al.,
Jenis riset ini adalah riset 2016)
kuantitatif. Penelitian kuantitatif
dijelaskan sebagai penelitian yang Analisis Regresi Linear Berganda
menjabarkan koneksi antar variabel, Analisis ini ditujukan untuk
menguji teori, menggeneralisasi mengevaluasi kasualitas atau dampak
fenomena sosial yang dipelajari dari satu variabel independent dengan
(Nugraha, 2022). Populasi riset ini variabel dependent dalam sebuah riset
adalah entitas yang bergerak di sektor (Chandrarin, 2017)
food and beverages di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2015 hingga 2020. Analisisa koefisien Determinasi R2
Variabel independent riset ini terdiri dari Menurut Ghozali (2018), analisis
financial distress, leverage, dan firm ini digunakan untuk menilai kinerja
size. Variabel penghindaran pajak model regresi yang menggambarkan
berperan sebagai variabel terikat. Teknik variabel terikat dalam sebuah penelitian.
purposive sampling diterapkan dalam
penelitian ini. Menurut Sugiyono (2013), Uji T (Parsial)
“purposive sampling adalah teknik Partial test biasanya dijalankan
pengambilan sampel dengan untuk menguji dan mendapatkan
pertimbangan tertentu.” Alasan informasi pengaruh variabel dependen
meggunakan teknik ini karena cocok dan independent secara parsial dengan
digunakan untuk penelitian kuantitatif, cara melihat hasil test t pada taraf
atau penelitian non-generalisasi. Dan signifikansi 5% (Sena, 2011)
metode penelitian ini sendiri
menggunakan metode regresi linear Uji F (Simultan)
berganda karena mengaitkan lebih dari Ghozali (2018) berpendapat
satu variabel independent. bahwa uji F merupakan test pengaruh
Untuk pemrosesan data, penarikan secara bersama-sama yang dapat
hasil serta kesimpulan peneliti memberitahukan apakah variabel bebas
menggunakan program SPSS versi 19. secara bersamaan saling berdampak
Adapun uji asumsi klasik yang akan pada variabel terikat.
dijalankan adalah sebagai berikut :
Tax Avoidance
Statistik Deskriptif Penghindaran pajak dijalankan
Menurut (Sugiyono, 2019), dengan cara mengeksploitasi loopholes
statistik deskriptik adalah cara mengolah atau celah yang ada pada perarturan
data yang dikumpulkan agar dapat perpajakan yang berlaku dan tidak
memberikan informasi apakah nilai berlawanan secara hukum. Tax

1204
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

Avoidance dapat dihitung menggunakan Semakin tinggi nilai DAR yang


rumus sebagai berikut : hasilkan dari perhitungan tersebut,
semakin banyak perusahaan
𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌 menggunakan kewajibannya untuk
CETR = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌 memperoleh aset.
Financial Distress Ukuran Perusahaan
Umumnya financial distress Ukuran perusahaan merupakan
dipertimbangkan sebagai salah satu perhitungan yang dapat
faktor terjadinya kebangkrutan pada mengelompokkan entitas dalam
suatu entitas. Pada penelitian ini, peneliti kelompok besar atau kecil melalui
menggunakan faktor financial distress beberapa perhitungan. Rumus
untuk memprediksi terjadinya tax perhitungan ukuran perusahaan yang
avoidance. Metode yang dipilih peneliti dipilih peneliti dalam riset ini adalah :
untuk menghitung financial distress Ukuran Perusahaan=Logaritma
sebuah entitas adalah metode Springate. Natural (Ln) Total Aset
Adapun rumus metode Springate adalah Semakin tinggi nilai Ln yang
: dihasilkan, maka semakin besar juga
S = 1,03 A + 3,07 B + 0,66 C + 0,4 D ukuran perusahaan tersebut.
Keterangan :
S= S-Score index HASIL DAN PEMBAHASAN
A = Modal Kerja Bersih terhadap Total Statistik Deskriptif
Assets Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif
B = Profit Sebelum Pengurangan Beban “Descriptive Statistics”
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Bunga dan Beban Taxes Terhadap “Financial_Distress_X1”
“Leverage_X2”
63
63
.08
.13
3.64
.73
1.0759
.4213
.75703
.16284
Total Assets “Ukuran_Perusahaan_X3”
“TAX_AVOIDANCE_Y”
63
63
13.64
.18
22.27
.90
18.5690
.5078
2.69836
.08423
C = Profit Sebelum Pengurangan Pajak “Valid N (listwise)” 63

terhadap Total Hutang Lancar Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022


D = Sales terhadap Total Assets Pengujian ini dimaksudkan agar
Model ini memiliki ketentuan dapat menguji nilai dari mean, standar
dengan kategori sebagai berikut: deviasi, nilai minimum dan nilai
a. S-Score > 0,862 dikategorikan entitas maksimum pada variabel penelitian ini.
dalam kondisi sehat.
b. S-Score< 0,862 dikategorikan entitas Uji Normalitas
menghadapi kondisi kesulitan keuangan Tabel 2. Hasil test One Sample K-S
Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022
Leverage “One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test”
Perbandingan antara total hutang Unstandardized
Residual
lancar entitas dengan total aset yang N 63
dimiliki perseroan dapat diketahui Normal Mean .0000000
Parametersa,b
melalui nilai leverage perusahaan Std. Deviation .08349733
Most Extreme Absolute .158
tersebut. Leverage dapat juga Differences Positive .158
memberikan informasi keputusan Negative -.126
Kolmogorov-Smirnov Z 1.257
pendanaan operasional dalam sebuah Asymp. Sig. (2-tailed) .085
perusahaan. Rumus untuk menghitung
leverage adalah: Hasil pengujian one sample
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 kolomogorov-smirnov test menunjukkan
DAR = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕
hasil Asymp. Sig sebesar 0,085. Syarat
penyebaran data normal adalah nilai

1205
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

signifikan > 0.05, hasil dalam test ini yang terjadi, dan penelitian dapat
disimpulkan lulus uji dan taraf dilanjutkan dengan model regresi ini.
pengedaran normal.
Hasil Uji T (Parsial)
Uji Multikolinieritas Tabel 4. Hasil Uji T (Parsial)
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas “Coefficientsa”
“Unstandardized “Standardized
Collinearity Statistics Model B
Coefficients”
Std. Error
Coefficients”
Beta t Sig.
Model Tolerance VIF 1 (Constant)
Financial_Distress_X1
.044
-.034
.079
.012 -.384
.552
-2.743
.583
.008
1 “Financial_Distress_X1 .727 1.376 Leverage_X2 -.039 .059 -.095 -1.664 .009
Ukuran_Perusahaan_X3 .003 .003 .126 .975 .334
“Leverage_X2” .702 1.425
“Ukuran_Perusahaan_ .854 1.171 Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022
X3” Dilihat dari hasil test sampel di
Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022 tabel 5 dan tabel 6, nilai signifikansi
Dilihat dari hasil test yang variabel financial distress berada di
ditunjukkan tabel 3 data memperlihatkan angka 0,008 dimana ketentuan nilai
tidak ada gejala terjadinya significant adalah < 0,05.
multikolinieritas antara masing-masing Ditariklah kesimpulan, financial
variabel. Hal ini dapat dibuktikan distress berdampak negatif pada
dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10 penghindaran pajak. Keadaan
dan nilai tolerance yang lebih besar 0,1. perusahaan yang sedang tertekan secara
finansial, mengharuskan perusahaan
Uji Autokorelasi memikirkan solusi yang dapat
Output uji autokorelasi penelitian membantu perusahaan dalam
ini disajikan pada tabel 5 dimana nilai mengurangi faktor pengurang laba salah
Durbin-Watson adalah sebesar 1.293. satunya adalah pajak penghasilan. Hasil
Untuk dasar pengambilan keputusan pengujian ini menyatakan bahwa H1
adalah K (3) dan N (63) dengan diterima, karena financial distress
signifikansi sebesar 5%, nilai du terbukti berdampak pada tax avoidance.
(1.6932) < Durbin-Watson (1.293) < 4- Hasil tes variabel kedua yaitu
du (2.3068). Maka dapat disimpulkan Leverage menunjukkan angka
bahwa tidak terjadi autokorelasi dan significant sebesar 0,009 < 0,05. Yang
regresi ini dapat digunakan dalam menandakan bahwa variabel kedua juga
penelitian. berdampak negatif pada variabel terikat
tax avoidance. Semakin besar rasio
Uji Heterokedastisitas leverage, semakin banyak pula beban
bunga yang wajib dibayar entitas. Celah
ini yang dapat dimanfaatkan entitas
untuk melakukan penghindaran pajak
sebagai faktor pengurang laba.
Berdasarkan hasil pengujian variabel
Gambar 2. Hasil Uji kedua ini, dapat dinyatakan bahwa H2
Heteroskedastisitas diterima karena variabel leverage
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS, terbukti berdampak pada tax avoidance.
2022 Variabel ketiga yaitu firm size
Grafik pada gambar 2 mendapatkan nilai signifikansi yang
menunjukkan titik yang ada memencar tergolong tinggi sebesar 0,334 dimana
secara acak diatas dan dibawah angka 0 ketentuannya adalah <0.05. Dengan
di sumbu Y. Grafik ini menandakan pengujian parsial variabel ketiga,
bahwa tidak adanya heteroskedastisitas dinyatakan bahwa H3 ditolak karena

1206
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengurang laba, beban pajak dapat


dampak pada tax avoidance. berkurang karena perhitungan laba yang
juga menurun.
Hasil Uji F (Simultan) Hasil pengujian T parsial
Tabel 5. Hasil Uji F (Simultan) mengungkapkan firm size tidak
ANOVAb
Sum of
berdampak pada tax avoidance. Hasil
Model Squares df Mean Square F Sig. pengujian ini mendukung riset terdahulu
1 Regression 312.008 3 77.003 45.348 .001a
Residual 161.432 59 3.007 yang dijalankan oleh Siburian & Siagian,
Total 473.440 62 (2021) yang menyimpulkan firm size
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS, tidak berdampak terhadap penghindaran
2022 pajak. Jika sebuah perseroan sudah
Hasil pengujian F secara simultan tergolong dalam kategori perusahaan
memperlihatkan nilai significant sebesar yang berkembang, maka perseroan
0,001 < 0,05, menyimpulkan ketiga tersebut akan berusaha keras menjaga
variabel secara bersamaan berdampak nama baik perusahaan dengan cara
pada variabel terikat dalam penelitian ini menuntaskan kewajiban pembayaran
yaitu penghindaran pajak. pajak berdasarkan peraturan perpajakan
Dari rangkaian pengujian yang saat ini. Dan aktivitas tax avoidance
telah dilakukan dan dijelaskan, financial akan rendah.
distress terbukti memengaruhi tax
avoidance pada suatu entitas. Hal ini PENUTUP
terjadi karena perseroan yang tertekan Berlandaskan riset yang telah
secara finansial mengharuskan dijalankan, diambilah sebuah konklusi
perusahaan untuk memanfaatkan segala variabel yang berpengaruh pada
cara untuk meningkatkan laba. Salah penghindaran pajak adalah financial
satunya adalah dengan mengurangi distress dan leverage. Sedangkan untuk
beban pajak yang menjadi faktor variabel ukuran perusahaan sendiri tidak
pengurang laba terbesar dalam terbukti mempengaruhi penghindaran
perusahaan. Asumsi ini dibantu dengan pajak pada sebuah perusahaan. Akan
riset sebelumnya yang dijalankan tetapi ketiga variabel bebas tersebut
Siburian & Siagian (2021) yang memiliki pengaruh terhadap tax
menghasilkan kesimpulan bahwa avoidance secara simultan.
financial distress merupakan salah satu
aspek yang memberikan dampak DAFTAR PUSTAKA
terhadap tax avoidance. Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, &
Variabel kedua juga terbukti Arfilindo, H. (2016). Buku Ajar
berpengaruh secara negative terhadap Ekonometrika.
penghindaran pajak. Kesimpulan ini Beaver, W. H., Correia, M., &
juga dibantu hasil penelitian yang McNichols, M. F. (2010).
dilaksanakan Darmawan & Sukartha, Financial Statement Analysis and
(2020) yang menyimpulkan leverage the Prediction of Financial
mempengaruhi tax avoidance suatu Distress, Foundation and Trends in
perusahaan. Leverage bisa Accounting. Foundation and
mempengaruhi tax avoidance karena Trends in Accounting, 5(2), 99–
semakin banyak hutang pada suatu 173.
perusahaan, semakin tinggi pula beban http://dx.doi.org/10.1561/1400000
bunga pinjaman wajib dibayar. Adanya 018
beban bunga pinjaman yang menjadi Chandrarin, G. (2017). Metode Riset

1207
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

Akuntansi : Pendekatan Perusahaan Terhadap


Kuantitatif. Salemba Empat. Penghindaran Pajak. 11(2), 1–15.
Darmawan, I. G. H., & Sukartha, I. M. Nugraha, J. (2022). Perbedaan
(2020). Faktor – Faktor Yang Penelitian Kualitatif dan
Mempengaruhi Terjadinya Tax Kuantitatif.
Avoidance Pada Perusahaan https://www.merdeka.com/jateng/
Manufaktur Yang Terdaftar Di mengenal-perbedaan-penelitian-
Bursa Efek Indonesia. Solusi, kualitatif-dan-kuantitatif-ini-
18(2), 143–161. penjelasan-lengkapnya-kln.html
https://doi.org/10.26623/slsi.v18i2 Pratiwi, N. P. D., Mahaputra, I. N. K. A.,
.2296 & Sudiartana, I. M. (2020).
Dyan Cahyono, D., Andini, R., & Pengaruh Financial Distress,
Raharjo, K. (2016). Pengaruh Leverage dan Sales Growth
Komite Audit, Kepemilikan terhadap Tax Avoidance Pada
Institusional, Dewan Komisaris, Perusahaan Manufaktur yang
Ukuran Perusahaan (Size), Terdaftar di BEI Tahun 2016.
Leverage (Der) Dan Profitabilitas Jurnal Kharisma, 2(1), 202–211.
(Roa) Terhadap Tindakan https://www.cnbcindonesia.com
Penghindaran Pajak (Tax Sari, L. P., & Nailufaroh, L. (2022).
Avoidance) Pada Perusahaan Pengaruh Ukuran Perusahaan
Perbankan Yang Listing Bei dan Pemasaran Terhadap
Periode. 2(June). Penghindaran Pajak. 4(1), 1–23.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis Sena, T. F. (2011). Variabel Antiseden
multivariate dengan program IBM Organizational Citizenship
SPSS 25 edisi ke-9. Behavior (Ocb). Jdm, 2(1), 70–77.
Jamaludin, A. (2020). Pengaruh http://journal.unnes.ac.id/nju/inde
Profitabilitas (Roa), Leverage x.php/jdm
(Ltder) Dan Intensitas Aktiva Siburian, T. M., & Siagian, H. L. (2021).
Tetap Terhadap Penghindaran Pengaruh Financial Distress,
Pajak (Tax Avoidance) Pada Ukuran Perusahaan, Dan
Perusahaan Subsektor Makanan Kepemilikan Institusional
Dan Minuman Yang Terdaftar Di Terhadap Tax Avoidance Pada
Bei Periode 2015-2017. Eqien: Perusahaan Manufaktur Sub
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 7(1), Sektor Food and Bavarage Yang
85–92. Terdaftar Di Bei Tahun 2016-
https://doi.org/10.34308/eqien.v7i 2020. JIMEA (Jurnal Ilmiah
1.120 Manajemen, Ekonomi, Dan
Kurniasih, T., & Ratna Sari, M. (2013). Akuntansi), Vol. 5 No.(2), 78–89.
Pengaruh Return on Assets, Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Leverage, Corporate Governance, Pendidikan Pendekatan
Ukuran Perusahaan Dan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax ALFABETA.
Avoidance. Buletin Studi Wahyuni, K., Aditya, E. M., & Indarti, I.
Ekonomi, 18(1), 58–66. (2021). Pengaruh Leverage,
Novi Tri Mulyani, Fadjar Harimurti, D. Return On Assets dan Ukuran
K. (2017). Pengaruh Perusahaan terhadap Penghindaran
Konservatisme Akuntansi, Pajak pada Perusahaan Publik di
Intensitas Modal, Dan Ukuran Indonesia. Management &

1208
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209

Accounting Expose, 2(2), 116–


123.
https://doi.org/10.36441/mae.v2i2
.103

1209

Anda mungkin juga menyukai