Variska Juanda
Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Multi Sarana Manajemen Administrasi & Rekayasa
Teknologi
variskajuanda@gmail.com
ABSTRACT
The target of this study is to evaluate the simultaneous and partial influence of Financial
Distress, Leverage, and Firm Size to Tax Avoidance. The data of the research contains
of quantitative research using secondary data of annual company financial statements.
The population of this research is focused on food and beverages company listed in
Indonesia Stock Exchange from 2015- 2020. The population of food and beverages
companies are 30 in total, 14 of them are qualified. 63 data from 14 companies are taken
as the samples of the research. This research involves multiple linear regression analysis
to analyze the simultaneous and partial influence of each variable. The result of this
research shows that financial distress and leverage variable have significant influence to
tax avoidance partially. Whilst firm size has no influence to tax avoidance. On the other
hand, financial distress, leverage and firm size have a significant influence to tax
avoidance.
ABSTRAK
Target pada riset ini ditujukan untuk mengevaluasi dampak parsial maupun simultan
variabel Financial Distress, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap tax avoidance.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif berdasarkan data yang didapat dari laporan
keuangan tahunan entitas. Populasi penelitian ini berfokus pada entitas yang termasuk di
bagian food and beverages di Bursa Efek Indonesia dari periode 2015 hingga 2020.
Jumlah entitas sektor food and beverages di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut
sebanyak 30 perusahaan dan hanya 14 Perusahaan yang memenuhi syarat. Sample yang
berhasil diperoleh dari populasi untuk diteliti adalah sebanyak 63 sampel. Penelitian ini
memanfaatkan model regresi berganda untuk menganalisis dampak parsial dan simultan
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menyatakan bahwa
financial distress dan leverage berdampak terhadap tax avoidance secara parsial. Akan
tetapi ukuran perusahaan terbukti tidak berrdampak terhadap tax avoidance. Secara
simultan financial distress, leverage, dan ukuran perusahaan berdampak secara signifikan
terhadap tax avoidance.
Kata Kunci : Financial Distress, Leverage, Ukuran Perusahaan, Tax Avoidance
1200
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1201
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1202
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1203
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
Dari kerangka ini kita dapat secara tidak sengaja membuat keputusan
melanjutkan penelitian dengan beberapa atau generalisasi yang tersedia untuk
hipotesis yaitu : umum.
H1 : Financial Distress berdampak
pada Tax Avoidance Uji Asumsi Klasik
H2 : Leverage berdampak pada Tax Ketentuan uji statistik yang wajib
Avoidance terpenuhi lainnya adalah uji asumsi
H3 : Ukuran Perusahaan berdampak klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari
pada Tax Avoidance beberapa tes, yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
METODE PENELITIAN heteroskedastisitas (Ansofino et al.,
Jenis riset ini adalah riset 2016)
kuantitatif. Penelitian kuantitatif
dijelaskan sebagai penelitian yang Analisis Regresi Linear Berganda
menjabarkan koneksi antar variabel, Analisis ini ditujukan untuk
menguji teori, menggeneralisasi mengevaluasi kasualitas atau dampak
fenomena sosial yang dipelajari dari satu variabel independent dengan
(Nugraha, 2022). Populasi riset ini variabel dependent dalam sebuah riset
adalah entitas yang bergerak di sektor (Chandrarin, 2017)
food and beverages di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2015 hingga 2020. Analisisa koefisien Determinasi R2
Variabel independent riset ini terdiri dari Menurut Ghozali (2018), analisis
financial distress, leverage, dan firm ini digunakan untuk menilai kinerja
size. Variabel penghindaran pajak model regresi yang menggambarkan
berperan sebagai variabel terikat. Teknik variabel terikat dalam sebuah penelitian.
purposive sampling diterapkan dalam
penelitian ini. Menurut Sugiyono (2013), Uji T (Parsial)
“purposive sampling adalah teknik Partial test biasanya dijalankan
pengambilan sampel dengan untuk menguji dan mendapatkan
pertimbangan tertentu.” Alasan informasi pengaruh variabel dependen
meggunakan teknik ini karena cocok dan independent secara parsial dengan
digunakan untuk penelitian kuantitatif, cara melihat hasil test t pada taraf
atau penelitian non-generalisasi. Dan signifikansi 5% (Sena, 2011)
metode penelitian ini sendiri
menggunakan metode regresi linear Uji F (Simultan)
berganda karena mengaitkan lebih dari Ghozali (2018) berpendapat
satu variabel independent. bahwa uji F merupakan test pengaruh
Untuk pemrosesan data, penarikan secara bersama-sama yang dapat
hasil serta kesimpulan peneliti memberitahukan apakah variabel bebas
menggunakan program SPSS versi 19. secara bersamaan saling berdampak
Adapun uji asumsi klasik yang akan pada variabel terikat.
dijalankan adalah sebagai berikut :
Tax Avoidance
Statistik Deskriptif Penghindaran pajak dijalankan
Menurut (Sugiyono, 2019), dengan cara mengeksploitasi loopholes
statistik deskriptik adalah cara mengolah atau celah yang ada pada perarturan
data yang dikumpulkan agar dapat perpajakan yang berlaku dan tidak
memberikan informasi apakah nilai berlawanan secara hukum. Tax
1204
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1205
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
signifikan > 0.05, hasil dalam test ini yang terjadi, dan penelitian dapat
disimpulkan lulus uji dan taraf dilanjutkan dengan model regresi ini.
pengedaran normal.
Hasil Uji T (Parsial)
Uji Multikolinieritas Tabel 4. Hasil Uji T (Parsial)
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas “Coefficientsa”
“Unstandardized “Standardized
Collinearity Statistics Model B
Coefficients”
Std. Error
Coefficients”
Beta t Sig.
Model Tolerance VIF 1 (Constant)
Financial_Distress_X1
.044
-.034
.079
.012 -.384
.552
-2.743
.583
.008
1 “Financial_Distress_X1 .727 1.376 Leverage_X2 -.039 .059 -.095 -1.664 .009
Ukuran_Perusahaan_X3 .003 .003 .126 .975 .334
“Leverage_X2” .702 1.425
“Ukuran_Perusahaan_ .854 1.171 Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022
X3” Dilihat dari hasil test sampel di
Sumber : Analisis Sampel SPSS, 2022 tabel 5 dan tabel 6, nilai signifikansi
Dilihat dari hasil test yang variabel financial distress berada di
ditunjukkan tabel 3 data memperlihatkan angka 0,008 dimana ketentuan nilai
tidak ada gejala terjadinya significant adalah < 0,05.
multikolinieritas antara masing-masing Ditariklah kesimpulan, financial
variabel. Hal ini dapat dibuktikan distress berdampak negatif pada
dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10 penghindaran pajak. Keadaan
dan nilai tolerance yang lebih besar 0,1. perusahaan yang sedang tertekan secara
finansial, mengharuskan perusahaan
Uji Autokorelasi memikirkan solusi yang dapat
Output uji autokorelasi penelitian membantu perusahaan dalam
ini disajikan pada tabel 5 dimana nilai mengurangi faktor pengurang laba salah
Durbin-Watson adalah sebesar 1.293. satunya adalah pajak penghasilan. Hasil
Untuk dasar pengambilan keputusan pengujian ini menyatakan bahwa H1
adalah K (3) dan N (63) dengan diterima, karena financial distress
signifikansi sebesar 5%, nilai du terbukti berdampak pada tax avoidance.
(1.6932) < Durbin-Watson (1.293) < 4- Hasil tes variabel kedua yaitu
du (2.3068). Maka dapat disimpulkan Leverage menunjukkan angka
bahwa tidak terjadi autokorelasi dan significant sebesar 0,009 < 0,05. Yang
regresi ini dapat digunakan dalam menandakan bahwa variabel kedua juga
penelitian. berdampak negatif pada variabel terikat
tax avoidance. Semakin besar rasio
Uji Heterokedastisitas leverage, semakin banyak pula beban
bunga yang wajib dibayar entitas. Celah
ini yang dapat dimanfaatkan entitas
untuk melakukan penghindaran pajak
sebagai faktor pengurang laba.
Berdasarkan hasil pengujian variabel
Gambar 2. Hasil Uji kedua ini, dapat dinyatakan bahwa H2
Heteroskedastisitas diterima karena variabel leverage
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS, terbukti berdampak pada tax avoidance.
2022 Variabel ketiga yaitu firm size
Grafik pada gambar 2 mendapatkan nilai signifikansi yang
menunjukkan titik yang ada memencar tergolong tinggi sebesar 0,334 dimana
secara acak diatas dan dibawah angka 0 ketentuannya adalah <0.05. Dengan
di sumbu Y. Grafik ini menandakan pengujian parsial variabel ketiga,
bahwa tidak adanya heteroskedastisitas dinyatakan bahwa H3 ditolak karena
1206
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1207
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1208
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 6(2):1200-1209
1209