Anda di halaman 1dari 19

VOLUME 4 NO 1 | OKTOBER 2022 ISSN 2686-5718

APAKAH FINANCIAL DISTRESS MEMENGARUHI


PENGHINDARAN PAJAK?
STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA
Dian Ary Rahmana
Direktorat Jenderal Pajak, Makassar. Email: dian.rahmana@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to test factors that affect corporate tax avoidance using sample of
manufacturing companies listed in the Jakarta Stock Exchange for the year period 2016-2018.
It uses SPSS 22 to facilitate moderated regression analyses. The research finds that: (1)
profitability has a positive and significant influence on tax avoidance; (2) leverage does not
influence tax avoidance; (3) financial distress does not moderate the effect of profitability on
tax avoidance; and (4) financial distress moderates the effect of leverage on tax avoidance. The
findings implies that the Directorate General of Taxes can partially use profitability as a tool to
measure corporate tax avoidance. Whereas leverage can be used in supervising and auditing
efforts by first selecting a healthy company because the healthier the company, the greater the
influence of leverage on tax gap or corporate tax avoidance.

Keywords: profitability, leverage, tax avoidance, financial distress

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak
perusahaan dengan mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018. Pengujian dilakukan dengan menggunakan moderated
regression analysis dengan alat bantu SPSS 22. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghindaran pajak perusahaan; (2) leverage
tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan; (3) financial distress tidak
mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap penghindaran pajak perusahaan; dan

24
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

(4) financial distress mampu memoderasi pengaruh leverage terhadap penghindaran pajak
perusahaan. Hasil penelitian ini menyiratkan bahwa profitabilitas secara parsial dapat
digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai salah satu alat untuk mengukur
penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Sedangkan leverage dapat digunakan dalam
melakukan upaya pengawasan dan pemeriksaan dengan terlebih dahulu memilih perusahaan
yang sehat karena semakin sehat perusahaan maka akan meningkatkan pengaruh leverage
pada tax gap atau penghindaran pajak perusahaan.

Kata kunci: profitabilitas, leverage, penghindaran pajak, kesulitan keuangan

1. PENDAHULUAN dengan menggunakan rasio-rasio


keuangan. Tingkat penghindaran pajak (tax
Untuk membantu dalam mengawasi dan avoidance) yang dilakukan oleh wajib pajak
melakukan seleksi terhadap wajib pajak, tentu akan berbanding lurus dengan potensi
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pajak/ tax gap yang dapat diamankan oleh
menggunakan alat bantu berupa DJP.
Compliance Risk Management (CRM). Peta Sejumlah penelitian terdahulu telah
kepatuhan yang dihasilkan dari CRM dilakukan untuk menguji pengaruh rasio
tersebut di antaranya adalah adanya keuangan terhadap tax avoidance, antara
gambaran risiko tingkat kehilangan lain yang dilakukan oleh Rozak et al. (2018)
penerimaan pajak dari ketidakpatuhan pada yang menguji pengaruh antara profitabilitas,
proses pemenuhan kewajiban perpajakan leverage dan likuiditas terhadap tax
yang dilakukan oleh wajib pajak. avoidance perusahaan. Kesimpulan dari
Berdasarkan SE-15/PJ/2018 disebutkan hasil penelitiannya adalah 1) profitabilitas
bahwa DJP memiliki prosedur kegiatan berpengaruh negatif terhadap tax
untuk melakukan pemeriksaan pajak yang avoidance, 2) likuiditas tidak berpengaruh
diawali dengan seleksi atas wajib pajak terhadap tax avoidance, dan 3) Ieverage
secara objektif. Dalam peraturan tersebut tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
juga menyebutkan bahwa wajib pajak yang Penelitian lainnya terkait tax avoidance
menjadi prioritas adalah wajib pajak dengan perusahaan yang dilakukan oleh Hutapea
tax gap atau potensi pajak besar. dan Herawaty (2020) dengan variabel
DJP juga melakukan analisis atas penelitian berupa pengaruh manajemen
laporan keuangan dalam rangka melakukan laba, leverage, dan profitabilitas,
identifikasi adanya tax gap yang dimiliki oleh menemukan bahwa 1) manajemen laba
wajib pajak. Analisis tersebut dilakukan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance,

25
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

2) leverage berpengaruh negatif terhadap Pada saat perusahaan mengalami


tax avoidance, dan 3) profitabilitas kesulitan keuangan (financial distress),
berpengaruh positif terhadap tax avoidance. strategi tax avoidance yang sebelumnya
Dari kedua pengujian pengaruh variabel dianggap berisiko dan membutuhkan
rasio keuangan terhadap tax avoidance ongkos lebih akan diperhitungkan dan
tersebut masih diperoleh kesimpulan yang kemungkinan diambil oleh perusahaan
tidak konsisten. Sedangkan pada penelitian karena adanya manfaat yang dipandang
lain yang dilakukan oleh Dhamara dan lebih besar. Manajer perusahaan akan
Violita (2018) menggunakan financial melakukan berbagai upaya untuk
distress sebagai pemoderasi dalam mempengaruhi laporan keuangan agar
hubungan antara Good Corporate memperoleh keuntungan bagi perusahaan.
Governance (GCG) terhadap tax avoidance, Hal ini akan memunculkan asimetri
menemukan bahwa financial distress tidak informasi yang tersampaikan kepada pihak
mampu memoderasi pada hubungan yang memanfaatkan (Chen et al., 2014).
antara GCG dengan tax avoidance. Dari Terdapat beberapa faktor yang mendorong
kesimpulan penelitian pada variabel rasio perusahaan untuk melakukan tax avoidance,
keuangan serta ketidakmampuan financial di antaranya adalah profitabilitas dan
distress memoderasi variabel non-rasio leverage.
keuangan (GCG) tersebut, masih ada Tax avoidance merupakan
pertanyaan, mungkinkah financial distress pengaturan yang dilakukan untuk
merupakan pemoderasi dalam hubungan mengurangi beban pajak dengan tetap
antara rasio keuangan dengan tax mempertimbangkan akibat yang timbul.
avoidance yang dilakukan perusahaan? Jika Menurut Suandy (2011) dalam melakukan
mampu terjawab, hal ini tentu akan berguna kegiatan usaha, wajib pajak juga
bagi DJP dalam melakukan upaya dimungkinkan untuk melakukan
penggalian potensi maupun pemeriksaan penghematan secara ilegal karena
yang selama ini mengandalkan rasio-rasio beberapa faktor, di antaranya besarnya
keuangan sebagai indikator sebagaimana jumlah pajak yang harus dibayar dan
tercantum dalam SE-15/PJ/2018. Dalam kemungkinan pelanggaran untuk bisa
tulisan ini, peneliti menguji profitabilitas dan dideteksi oleh fiskus.
leverage sebagai bagian dari rasio keuangan Profitabilitas dari perusahaan bisa
serta variabel financial distress perusahaan diukur melalui rasio Return on Assets (ROA).
sebagai pemoderasi dalam kaitannya Analisis rasio ROA memiliki sifat yang
dengan tax avoidance yang dilakukan oleh menyeluruh dan dapat digunakan untuk
perusahaan. mengetahui efektifitas dari keseluruhan

26
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

kegiatan operasional suatu perusahaan. utang terhadap nilai perusahaan. Untuk


Rasio ini menggambarkan kemampuan aset mengetahui tingkat kesehatan perusahaan
perusahan dalam menciptakan laba bersih apakah sedang mengalami financial distress
(Kurniasih & Sari, 2013). Semakin tinggi atau tidak, bisa digunakan model Altman Z-
profitabilitas perusahaan maka akan score. Semakin tinggi nilai Z-score maka
semakin tinggi juga pajak yang harus dapat diartikan bahwa kondisi keuangan
dibayarkan kepada negara, hal ini tentu saja perusahaan semakin sehat.
akan berpengaruh positif terhadap tax Kondisi keuangan perusahaan yang
avoidance yang akan dilakukan oleh semakin tertekan akibat adanya situasi
perusahaan. ekonomi yang belum kembali pulih
Menurut Kasmir (2017), rasio leverage tentunya akan berdampak pada kebijakan
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perpajakan yang akan diambil oleh
tingkat pembiayaan aktiva perusahaan dari perusahaan. DJP memiliki tugas untuk
utang. Dengan adanya kewajiban berupa mengawasi dan melakukan seleksi secara
pajak penghasilan bagi perusahaan, maka objektif atas wajib pajak yang diawasi dan
kebijakan untuk memanfaatkan utang dapat kemudian dapat ditindaklanjuti ke proses
diambil perusahaan karena timbulnya biaya pemeriksaan. Selain rasio keuangan (dalam
bunga yang dapat dikurangkan dari laba penelitian ini digunakan profitabilitas dan
bruto sehingga pajak penghasilan yang leverage) tentunya tingkat kesehatan
harus dibayarkan juga menjadi berkurang. perusahaan (financial distress) juga perlu
Manajemen perusahaan harus bisa dijadikan pertimbangan. Penelitian ini akan
mengontrol penggunaan utang pada titik menganalisis pengaruh profitabilitas
yang optimal, karena jika ada kesalahan (diproksikan dengan ROA) dan leverage
strategi maka penggunaan utang yang (diproksikan dengan Debt to Assets Ratio/
tinggi dapat berakibat terjadinya DAR) terhadap tax avoidance (diproksikan
kebangkrutan. dengan Effective Tax Rate/ ETR) serta
Financial distress merupakan memperhatikan financial distress
keadaan yang terjadi sebelum (diproksikan dengan Altman Z-score)
kebangkrutan, dimana perusahaan sedang sebagai pemoderasi. Hasil penelitian yang
mengalami kondisi darurat keuangan didapatkan diharapkan dapat dimanfaatkan
(Dwijayanti, 2010), yaitu pada tahapan pasca oleh pengambil kebijakan.
perusahaan kesulitan kas, walaupun tingkat
profitabilitas masih tinggi. Cheng dan Tzeng
(2011) memakai financial distress sebagai
variabel moderasi dalam menilai pengaruh

27
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

2. KERANGKA TEORETIS DAN ETR, sehingga perusahaan akan berusaha


PENGEMBANGAN HIPOTESIS meminimalisasi laba yang diperoleh supaya
2.1 Kerangka Teoretis ETR menjadi turun.

Data yang sudah didapatkan terkait 2.1.2 Leverage


profitabilitas (ROA), leverage (DAR), financial
distress (Z-score), dan tax avoidance (ETR) Utang yang meningkat akan menambah
akan dianalisis menggunakan uji regresi beban bunga perusahaan (Mehta, 2012).
interaksi atau biasa disebut dengan Rasio utang perusahaan yang biasa disebut
Moderated Regression Analysis (MRA). MRA leverage diduga dapat mempengaruhi ETR.
merupakan regresi berganda linear yang Merujuk pada teori pecking order, utang
memiliki unsur interaksi yaitu perkalian masih diperbolehkan jika keuntungan yang
antara dua atau lebih variabel bebas didapatkan masih melebihi biaya atas utang
(Ghozali, 2013). tersebut. Tingkat utang yang diperbolehkan
tersebut akan diterima saat jumlah utang
2.1.1 Profitabilitas yang menimbulkan beban bunga menjadi
sama dengan laba neto setelah pajak.
Dalam kegiatan operasional perusahaan,
keuntungan yang dihasilkan dapat diukur 2.1.3 Tax Avoidance
dengan rasio profitabilitas. Dari hasil
pengukuran yang dilakukan tersebut akan Tax avoidance merupakan salah satu bentuk
terlihat seberapa efisien perusahaan dalam perlawanan perusahaan terhadap pajak
memanfaatkan aset dan beroperasi untuk dengan cara tidak melanggar undang-
menghasilkan keuntungan. Rasio undang perpajakan yang berlaku (Reza,
profitabilitas merupakan hasil puncak dari
2012). Persoalan ini menjadi menarik karena
keputusan dan kebijakan bisnis yang dipilih
di sisi lain, tax avoidance tidak diharapkan
oleh perusahaan. Menurut Sukoco (2013)
oleh otoritas pajak (Budiman & Setiyono,
rasio profitabilitas menggambarkan tingkat
keuntungan neto perusahaan. Pajak 2012). Tindakan tax avoidance yang
Penghasilan akan dikenakan pada setiap dilakukan oleh perusahaan akan
tambahan keuntungan ekonomis yang mengurangi potensi penerimaan yang
diterima atau diperoleh perusahaan, hal ini seharusnya dapat dikumpulkan negara.
berarti semakin tinggi ROA atau keuntungan Kebijakan perusahaan untuk melakukan tax
perusahaan maka akan semakin besar pajak avoidance tersebut walaupun tidak
yang harus dibayarkan. Menurut Putri dan bertentangan dengan undang-undang
Lautania (2016) dengan tingginya laba suatu akan menimbulkan dampak yang buruk jika
perusahaan maka akan menaikkan tingkat dilakukan dengan agresif. Dampak buruk

28
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Financial
Distress

H3
Profitabilitas H1

Tax Avoidance

Leverage H2
H4

Financial
Distress

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoretis


Sumber: diolah oleh Penulis

tersebut akan dirasakan bukan saja bagi dengan agresivitas pelaporan keuangan
negara sebagai pengumpul pajak, namun yang dilakukan perusahaan.
bagi warga negara yang secara tidak Berdasarkan teori dan penelitian
langsung seharusnya menerima manfaat sebelumnya terkait dengan hubungan
dari potensi penerimaan pajak yang profitabilitas, leverage, tax avoidance, dan
tergerus tersebut. pengaruh dari financial distress maka dapat
disajikan kerangka teoretis pada Gambar 1.
2.1.4 Financial Distress
2.2 Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA)
Menurut Dwijayanti (2010), financial distress
terhadap Tax Avoidance (ETR)
merupakan kondisi sebelum kebangkrutan
di mana perusahaan mengalami keadaan
Dalam penelitian ini profitabilitas
darurat keuangan. Perusahaan yang sedang
mengalami tekanan keuangan akan diproksikan dengan ROA, jadi semakin
cenderung untuk memanipulasi kebijakan tinggi nilai ROA maka semakin tinggi
akuntansi yang diterapkan. Jika perusahaan profitabilitas perusahaan. Menurut Chen et
melakukan manipulasi secara agresif maka al. (2010), perusahaan dengan profitabilitas
perencanaan pajaknya juga akan tinggi akan berusaha untuk menempatkan
terpengaruh secara agresif. Frank et al. diri dalam tax avoidance sehingga beban
(2009) mendapati hubungan yang positif pajak yang harus dibayarkan menjadi
dan signifikan antara agresivitas pajak

29
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

berkurang. Hal tersebut mendasari Dari hasil penelitian sebelumnya, diperoleh


dirumuskannya hipotesis sebagai berikut: informasi mengenai kapasitas manajemen
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dari perusahaan dalam memanipulasi
terhadap tax avoidance. penghasilan kena pajak pada saat kesulitan
keuangan (Koch, 2000). Penelitian tersebut
2.2.2 Pengaruh Leverage (DAR) juga menyampaikan bahwa laporan laba
terhadap Tax Avoidance (ETR) yang disampaikan oleh manajemen
perusahaan yang tidak sehat akan
Rasio leverage dalam penelitian ini adalah menunjukkan penyimpangan yang lebih
DAR. Rasio leverage digunakan untuk besar daripada perusahaan yang sehat.
mengukur kemampuan perusahaan dalam Manajemen perusahaan yang sedang terlilit
melunasi utang jangka panjang. kesulitan keuangan (financial distress) akan
Pembiayaan perusahaan melalui utang menyimpulkan bahwa petugas pajak kurang
jangka panjang akan memunculkan biaya memperhatikan laporan keuangan mereka
bunga yang secara fiskal dapat dikurangkan sehingga risiko yang dipertimbangkan lebih
dari penghasilan sehingga pajak yang sedikit dan beranggapan bahwa tax
dibayarkan juga menjadi berkurang avoidance yang mereka lakukan lebih dapat
(Ngadiman & Puspitasari, 2014). Semakin diterima oleh petugas pajak maupun
tinggi nilai leverage perusahaan maka ETR masyarakat umum (Brondolo, 2009). Tax
perusahaan semakin rendah. Dikarenakan avoidance yang dilakukan dalam masa
ETR merupakan proksi negatif maka dapat financial distress juga akan meningkat
disimpulkan bahwa tax avoidance yang karena adanya kebutuhan dana yang lebih
dilakukan perusahaan menjadi tinggi. besar serta kepentingan untuk
Hipotesis untuk leverage adalah sebagai mempertahankan peringkat kredit
berikut: perusahaan. Dalam penelitian ini, financial
H2 : Leverage berpengaruh positif terhadap distress diproksikan dengan model Altman
tax avoidance. Z-score.
Dari uraian tersebut, hipotesisnya
2.2.3. Pengaruh Financial Distress (Z- adalah sebagai berikut:
score) pada Hubungan H3 : Financial distress mampu memoderasi
Profitabilitas dengan Tax pengaruh profitabilitas terhadap tax
Avoidance, serta Pengaruh avoidance.
Financial Distress pada H4 : Financial distress mampu memoderasi
Hubungan Leverage dengan Tax pengaruh leverage terhadap tax
Avoidance avoidance

30
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 1 Kerangka Pemikiran Teoretis


Sumber: diolah oleh Penulis

3. METODE PENELITIAN operasional dalam penelitian ini dapat


3.1 Metode Pengumpulan Data dan dilihat dalam Tabel 1.
Devinisi Operasional
3.2 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data
perusahaan manufaktur yang tersedia di BEI Penelitian ini menggunakan uji statistik
untuk tahun 2016-2018 (BEI, 2018). Sektor ini deskriptif untuk mengetahui bagaimana
dipilih karena merupakan penyumbang bentuk variabel-variabel yang ada dalam
penerimaan pajak terbesar di Indonesia. penelitian. Teknik analisis data yang
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 28 digunakan adalah uji asumsi klasik,
perusahaan yang terdaftar di BEI dan Moderated Regression Analysis (MRA), uji
tersedia data laporan keuangannya untuk signifikansi simultan, uji signifikansi parsial,
tahun 2016-2018 sehingga seluruh datanya dan uji koefisien determinasi. Uji MRA
adalah 84 data. digambarkan dalam persamaan sebagai
Pada penelitian ini, variabel berikut :
terikatnya adalah tax avoidance yang Persamaan (1) : Y = a + β1.X1 + β2.X2 + e
diproksikan dengan ETR. Sedangkan Persamaan (2) : Y = a + β1.X1 + β2.X2 +
variabel bebasnya adalah profitabilitas yang β3.X1.X3 + β4.X2.X3+ e
diproksikan dengan ROA dan leverage yang Keterangan:
diproksikan dengan DAR. Variabel moderasi Y= ETR, a= Konstanta,
dalam penelitian ini adalah financial distress β1 – β4= Koefisien regresi yang menyatakan
yang diproksikan dengan Altman Z-score perubahan perubahan Y apabila terjadi
(Z-score). Ringkasan variabel dan definisi perubahan nilai X

31
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 2 Descriptive Statistics


Sumber: diolah oleh Penulis

variabel tersebut kecil dan pergerakannya


4. HASIL DAN PEMBAHASAN tidak fluktuatif (Ghozali, 2013).
4.1. Uji Statistik Deskriptif
4.2 Uji Normalitas
Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif data
penelitian dengan program SPSS 22 pada Dengan program SPSS 22 dilakukan uji
Tabel 2. normalitas dengan hasil pada Tabel 3.
Dari Tabel 2, diperoleh informasi nilai Tabel 3 menunjukkan bahwa data
rata rata dari variabel bebas lebih besar pada penelitian yang dilakukan berdistribusi
dibandingkan nilai standar deviasi, sehingga normal. Hal ini terlihat dari nilai asymptotic
dapat disimpulkan bahwa standar error dari significance nya sebesar 0.200 > 0.05.
Tabel 3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: diolah oleh Penulis

32
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 4 Uji Multikolinearitas


Sumber: diolah oleh Penulis

4.3 Uji Multikolinearitas program SPSS 22 dengan hasil pada Tabel


5.
Dengan menggunakan program SPSS 22, Dari Tabel 5, diketahui bahwa nilai
hasil uji multikolinearitas data pada tabel 4. signifikansi untuk variabel yang diteliti yaitu
Berdasarkan data pada Tabel 4, ROA, DAR dan Z-score masing-masing
diketahui bahwa masing-masing variabel adalah 0.800, 0.835, dan 0.564 yang nilainya
memiliki nilai toleransi diatas 0.05 dan nilai diatas 0.05 sehingga dapat disimpulkan
VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
bahwa data yang digunakan pada penelitian heterokedastisitas pada penelitian yang
ini terbebas dari gejala multikolinearitas di dilakukan.
antara variabel bebas dalam model regresi.
4.5 Uji Autokorelasi
4.4 Uji Heterokedastisitas
Dari pengolahan statistik diperoleh hasil
Peneliti melakukan pengujian pengujian autokorelasi pada Tabel 6.
heterokedastisitas dengan menggunakan Dari hasil pengujian autokorelasi
tersebut diperoleh informasi bahwa model
Tabel 5 Uji Heterokedastisitas
Sumber: diolah oleh Penulis

33
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 6 Uji Autokorelasi


Sumber: diolah oleh Penulis

yang diteliti memiliki jumlah observasi determinasinya adalah 0.11 atau 11% yang
sebanyak 84 dengan variabel bebas berarti 11% variabel ETR mampu dijelaskan
sebanyak 3 variabel. Pada Tabel 6 dari hasil oleh Variabel ROA, DAR dan Z-score,
uji Durbin Watson diketahui bahwa nilai DW sedangkan 89% lainnya dijelaskan oleh
= 1.818, dU = 1.7199, dL = 1.5723 dan 4 – dU variabel di luar penelitian ini.
= 2.2801. Untuk menyimpulkan bahwa Pada Tabel 8 dari hasil uji F pada
model tidak mempunyai masalah tabel tersebut diperoleh nilai 3.308 dengan
autokorelasi, digunakan persamaan sebagai nilai signifikansi 0.024 yang nilainya lebih
berikut : dU < DW < 4-dU (1.7199 < 1.818 < kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan
2.2801). Dari pengujian tersebut dapat bahwa ROA dan DAR secara bersama-sama
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi berpengaruh signifikan terhadap ETR. Hasil
dalam penelitian yang dilakukan. itu menunjukkan bahwa hasil persamaan
regresi layak digunakan dalam memprediksi
4.6 Analisis Model Regresi untuk tax avoidance.
Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 Uji t digunakan untuk melakukan
pengujian parameter individual sehingga
Koefisien determinasi digunakan untuk akan terlihat pengaruh variabel ROA dan
mengetahui seberapa jauh model dalam DAR terhadap ETR secara individu dan
menjelaskan variabel dependen. Pada Tabel diasumsikan bahwa variabel independen
7, diketahui bahwa nilai koefisien
Tabel 7 Koefisien determinasi (R2)
Sumber: diolah oleh Penulis

Tabel 8 Uji Signifikansi Simultan


Sumber: diolah oleh Penulis

34
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 9 Uji Signifikansi Parsial


Sumber: diolah oleh Penulis

lain konstan. Koefisien regresi ROA bernilai Model persamaan tersebut


negatif pada angka -0.541 dengan nilai menggambarkan pengaruh antara variabel
signifikansi 0.029 pada Tabel 9. Nilai independen yaitu X1 (profitabilitas) dan X2
tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi (leverage) terhadap variabel dependen yaitu
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ETR (tax avoidance). Karena ETR adalah
ROA berpengaruh signifikan terhadap ETR. proksi negatif dari tax avoidance, dapat
Selanjutnya untuk variabel DAR memiliki diartikan bahwa profitabilitas memiliki
nilai positif 0.020 dengan nilai signifikansi pengaruh positif terhadap tax avoidance,
0.731, nilai tersebut lebih besar dari 0.05 sedangkan leverage memiliki pengaruh
yang berarti DAR tidak berpengaruh negatif. Jika diartikan dengan nilai X1 dan X2
signifikan terhadap ETR. Dalam penelitian ini konstan atau sama dengan nol maka ETR
ROA merupakan proksi dari profitabilitas, akan bernilai sebesar 0.306.
DAR adalah proksi dari leverage dan ETR
merupakan proksi dari tax avoidance. ETR 4.7 Analisis MRA pada Hipotesis 3 dan
sendiri merupakan proksi negatif dari tax Hipotesis 4
avoidance yaitu pada saat ETR tinggi maka
tax avoidance bernilai rendah dan Uji interaksi atau MRA merupakan alat yang
sebaliknya. Dari hasil pengujian tersebut dipakai untuk melakukan regresi berganda
dapat disimpulkan sebagai berikut: linear dengan unsur perkalian pada
persamaan regresinya (Ghozali, 2013).
1. Hipotesis 1 (profitabilitas berpengaruh Pengujian hipotesis 3 menemukan bahwa
positif terhadap tax avoidance) diterima. financial distress tidak mampu memoderasi
2. Hipotesis 2 (leverage berpengaruh pengaruh profitabilitas terhadap tax
positif terhadap tax avoidance) ditolak. avoidance, sedangkan pada pengujian
hipotesis 4 diperoleh hasil bahwa financial
Persamaan (3) Hasil regresi linear: distress mampu memoderasi pengaruh
Y = a + β1 . X1 + β2 . X2 leverage terhadap tax avoidance sehingga
ETR = 0.306 – 0.541 ROA + 0.020 DAR hipotesis 4 diterima.

35
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 10 Hasil Uji Regresi Profitabilitas dan Financial Distress ke Variabel Tax Avoidance
Sumber: diolah oleh Penulis

Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa


pengaruh Z-score terhadap ETR hasilnya Y = a + β1 . X1 + β2 . X1*X3 + e
signifikan karena nilainya 0.036 lebih kecil dari Keterangan :
0.05 sedangkan pada Tabel 11 diketahui bahwa Y = ETR
pengaruh interaksi (ROA*Z-score) hasilnya tidak a = Konstanta
signifikan yaitu 0.248 yang melebihi nilai β = Koefisien Regresi
signifikansi 0.05. Dari kedua hasil pengujian X1 = ROA
tersebut, salah satu hasilnya signifikan, sehingga X3 = Z-score
dilakukan pengujian interaksi akan tetapi X1*X3 = Interaksi ROA dengan Z-score
variabel moderasi tidak dijadikan variabel bebas e = Faktor Pengganggu / Residual
(Ghozali, 2013). Adapun persamaan regresinya
adalah sebagai berikut: Pada Tabel 12, dari hasil pengujian
Persamaan (4) Regresi Profitabilitas, Financial tersebut diperoleh informasi bahwa variabel
Distress dan interaksi (profitabilitas * Financial
interaksi bernilai negatif – 0.169 dan tidak
Distress) ke Variabel Tax Avoidance:
signifikan karena 0.150 > 0.05. Berdasarkan
Tabel 11 Hasil Uji Regresi Profitabilitas
Sumber: diolah oleh Penulis

Tabel 12 Hasil Uji Pure Moderator Hipotesis 3


Sumber: diolah oleh Penulis

)
terhadap Tax Avoidance (ETR)

36
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 13 Hasil Uji Regresi Leverage dan Financial Distress


Sumber: diolah oleh Penulis

uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa 0.795. Dari kedua pengujian tersebut, salah
hipotesis 3 (financial distress mampu satu hasilnya bernilai signifikan sehingga
memoderasi pengaruh profitabilitas dilakukan pengujian regresi interaksi namun
terhadap tax avoidance) ditolak. variabel moderasi tidak berfungsi sebagai
Persamaan (5) Regresi Hipotesis 3: variabel bebas (Ghozali, 2013).
Y = a + β1.X2 + β2.X2 * X3 ETR Persamaannya adalah sebagai berikut:
= 0,312 – 0.039 ROA - 0,169 ROA * Z- Persamaan (6) Regresi Leverage, Financial
score Distress dan Interaksi (Leverage * Financial
Dari persamaan tersebut, jika ROA Distress) ke Variabel Tax Avoidance:
dan interaksi ROA dengan Z-score konstan Y = a + β1 . X1 + β2 . X1*X3 + e
atau bernilai nol, maka ETR akan berubah Keterangan :
sebesar 0.312. Y = ETR
Dari hasil pengujian pada Tabel 13, a = Konstanta
diketahui bahwa pengaruh Z-score β = Koefisien Regresi
terhadap ETR signifikan karena nilainya X1 = DAR
0.014 lebih kecil dari 0.05 sedangkan pada X3 = Z-score
Tabel 14 diketahui bahwa pengaruh interaksi X1*X3 = Interaksi DAR dengan Z-score
DAR*Z-score hasilnya tidak signifikan yaitu e = Faktor Pengganggu / Residual

Tabel 14 Hasil Uji Regresi Leverage, Financial Distress dan Interaksi(Leverage * Financial Distress)
Sumber: diolah oleh Penulis

37
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Tabel 15 Hasil Uji Pure Moderator Hipotesis 4


Sumber: diolah oleh Penulis

Dari persamaan tersebut, jika DAR


Pada Tabel 15, hasil pengujian dan interaksi DAR dengan Z-score konstan
tersebut memberikan informasi bahwa atau bernilai nol, maka ETR akan berubah
interaksi bernilai negatif pada angka -0.33 sebesar 0.277.
dengan signifikansi 0.022 < 0.05 yang
berarti variabel Z-score adalah variabel 5. KESIMPULAN
moderator murni (pure moderator) dan Z-
score tidak dapat berfungsi sebagai variabel Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
independen akan tetapi berinteraksi dengan dilakukan, secara parsial profitabilitas
variabel independen lain, dalam penelitian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ini adalah DAR. Dikarenakan ETR adalah tax avoidance. Hasil penelitian ini sejalan
proksi negatif dari tax avoidance (semakin dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
tinggi ETR maka Tax Avoidance rendah) Hutapea dan Herawaty (2020). Dengan
maka dapat diartikan bahwa Z-score meningkatnya laba perusahaan, potensi
berpengaruh positif terhadap hubungan pajak yang akan menjadi beban perusahaan
leverage dengan tax avoidance. Semakin juga meningkat sehingga manajemen akan
tinggi Z-score atau dapat diartikan semakin cenderung untuk melakukan perencanaan
sehat perusahaan maka akan semakin kuat agar pajak yang dibayar berada pada
pengaruh leverage terhadap tax avoidance. tingkat yang rendah. Dengan tax avoidance
Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan yang dilakukan tersebut, manajemen akan
bahwa hipotesis 4 (financial distress mampu memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam
memoderasi pengaruh leverage terhadap mengatur rencana keuangan dan investasi
tax avoidance) diterima. perusahaan.
Persamaan (7) Analisis Regresi Hipotesis 4: Leverage secara parsial tidak
Y = a + β1.X1 + β2.X1 * X3 ETR berpengaruh signifikan terhadap tax
= 0,277 + 0,100 DAR - 0,033 DAR * Z- avoidance. Hasil penelitian ini sejalan
score dengan penelitian yang dilakukan oleh

38
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

Rozak et al. (2018). Dengan berlakunya pada saat kondisi keuangan perusahaan
Peraturan Menteri Keuangan Republik sedang sehat.
Indonesia nomor 169/PMK.010/2015 yang Berdasarkan hasil penelitian yang
membatasi rasio antara utang dengan dilakukan dan dengan perkembangan
modal dapat membatasi kecenderungan perekonomian di masa pandemi yang masih
perusahaan untuk melakukan perencanaan belum pulih, saran dari hasil penelitian ini
pajak secara agresif sehingga manajemen untuk DJP adalah agar dalam melakukan
akan memikirkan alternatif lain dalam upaya upaya pengawasan dan pemeriksaan tidak
melakukan tax avoidance. Dari penelitian hanya mempertimbangkan utang secara
yang dilakukan oleh Saragih (2018) parsial akan tetapi juga memperhatikan
menjelaskan bahwa PMK-169 terbukti tingkat kesehatan dari perusahaan. Hal ini
memberikan perbedaan pada tingkat tax karena utang pada perusahaan yang sehat
avoidance yang dilakukan oleh perusahaan akan meningkatkan potensi tax avoidance
dan menjadi alat kontrol yang efektif atas yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan
kebijakan utang yang diambil perusahaan. profitabilitas (ROA) dapat digunakan secara
Financial distress tidak mampu parsial sebagai alat ukur bagi perusahaan
memoderasi pengaruh profitabilitas dalam melakukan tax avoidance.
terhadap tax avoidance. Masuknya financial
distress tidak mampu secara signifikan 6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
memoderasi pengaruh profitabilitas
terhadap tax avoidance. Tingkat tax Transaksi dengan pihak berelasi merupakan
avoidance yang dilakukan hanya hal yang sering dilakukan perusahaan grup
terpengaruh oleh kinerja perusahaan dalam di Indonesia (Utama & Utama, 2013). DJP
memperoleh laba tanpa melihat bagaimana sendiri telah memiliki CRM Transfer Pricing
kondisi kesehatan dari perusahaan. yang digunakan dalam proses pengawasan
Financial distress mampu serta pemeriksaan (Setiawan, 2021).
memoderasi pengaruh leverage terhadap Penelitian terkait variabel leverage masih
tax avoidance. Tingginya tingkat kesehatan dapat ditingkatkan lagi melalui pemisahan
perusahaan yang ditunjukkan dengan Z- transaksi dengan pihak ketiga dan transaksi
score yang tinggi akan meningkatkan dengan pihak berelasi sebagaimana
pengaruh utang terhadap tax avoidance diamanatkan dalam Pasal 18 UU PPh.
yang dilakukan oleh perusahaan. Namun pada penelitian ini memiliki
Manajemen perusahaan akan memberikan keterbatasan yaitu belum dipisahkan antara
respon dengan mengambil kebijakan utang pada pihak berelasi dan utang pada
peningkatan pendanaan melalui utang pihak ketiga. Pemisahan kategori utang

39
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

tersebut memerlukan kehati-hatian dan DAFTAR PUSTAKA


ketelitian serta memerlukan bukti
pendukung yang cukup. Hal ini karena ada [1] Brondolo, J. D. (2009). Collecting taxes during
an economic crisis: chalenges and policy
perbedaan kriteria hubungan istimewa options. IMF Staff Position Note, 2009/017, 1-38.
dalam Pernyataan Standar Akuntansi https://www.imf.org/external/pubs/ft/spn/2009
Keuangan yang menjadi dasar pelaporan /spn0917.pdf
[2] Budiman, J., & Setiyono. (2012). Pengaruh
keuangan di BEI dengan kriteria hubungan
karakter eksekutif terhadap penghindaran pajak
istimewa sebagaimana diamanatkan DJP (tax avoidance). Simposium Nasional Akuntansi
dan dilaporkan lebih lanjut di lampiran XV, Banjarmasin. Bursa Efek Indonesia. (2018).
khusus Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Data bursa efek 2016-2018. Bursa Efek
Pajak Penghasilan Badan. Indonesia.
[3] Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T.
Penggunaan data pada BEI juga
(2010). Are family firms more tax aggressive than
masih terbatas pada tahun 2016-2018 non-family firms? Journal of Financial
sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat Economics, 95(1), 41-61.
memasukkan tahun/periode data https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2009.02.003
[4] Chen, X., Hu, N., Wang, X., & Tang, X. (2014).
perusahaan dimana kondisi perekonomian
Tax avoidance and firm value: evidence From
sedang terpukul oleh pandemi Covid-19. China. Nankai Business Review, 5(1), 25-42.
Kesulitan keuangan dengan model https://doi.org/10.1108/NBRI-10-2013-0037
Altman Z-score memiliki beberapa [5] Cheng, M. C., & Tzeng, Z, C. (2011). The effect
tingkatan dan peneliti tidak dapat of leverage on firm value and how the firm
financial quality influence on this effect. World
menghubungkan secara langsung pada
Journal of Management, 3(2), 30-53.
masing-masing tahapan tersebut. Penelitian [6] Dhamara, G. P., & Violita, E. S. (2018). The
selanjutnya dapat mempertimbangkan influence of financial distress and independence
beberapa tahapan kebangkrutan of board of commissioners on tax
perusahaan pada model Altman Z-score aggressiveness. Proceeding of the 6th
International Accounting Conference (IAC 2017).
dalam kaitannya dengan tax avoidance yang
https://doi.org/10.2991/iac-17.2018.15
dilakukan perusahaan dan juga kondisi [7] Dwijayanti, S. P. F. (2010). Penyebab, dampak
kesehatan perusahaan terkait pelunasan dan prediksi dari financial distress serta solusi
pajak yang kurang dibayarkan dari hasil untuk mengatasi financial distress. Jurnal
pengawasan dan pemeriksaan yang Akuntansi Kontemporer, 2(2), 191-205.
https://doi.org/10.33508/jako.v2i2.1022
dilakukan.
[8] Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O. (2009).
Tax reporting aggressiveness and its relation to
aggresive financial reporting. The Accounting
Review, 84(2), 467-496.
https://www.jstor.org/stable/27802660

40
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

effective tax rate (ETR) (studi pada perusahaan


[9] Ghozali, I. (2013). Aplikasi analisis multivariate manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
dengan program SPSS. Univesitas Diponegoro. Indonesia tahun 2011-2014). Jurnal Ilmiah
[10] Hutapea, I. V. R., & Herawaty, V. (2020). Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), 1(1),
Pengaruh manajemen laba, leverage dan 101-119.
profitabilitas terhadap tax avoidance dengan http://jim.unsyiah.ac.id/EKA/article/view/759
ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi [17] Reza, F. (2012). Pengaruh dewan komisaris dan
(studi empiris pada perusahaan sektor komite audit terhadap penghindaran pajak
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek [Bachelor’s thesis, Universitas Indonesia].
Indonesia 2016-2018). Prosiding Seminar Universitas Indonesia. Universitas Indonesia
Nasional Pakar 2020 Buku II. Library.
https://doi.org/10.25105/pakar.v0i0.6840 https://lib.ui.ac.id/detail?id=20319677&lokasi=l
[11] Koch, A. S. (2000). Financial distress and the okal
credibility of management earnings forecast. [18] Rozak, T. S., Hardiyanto, A. T., & Fadilah, H.
GSIA Working Paper. (2018). Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.415580 leverage terhadap tax avoidance (studi empiris
[12] Kurniasih, T., & Sari, M. M. R. (2013). Pengaruh pada perusahaan manufaktur sektor aneka
return on asset, leverage, corporate industri yang terdaftar di BEI 2013-2017). Journal
governance, ukuran perusahaan dan Online Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi, 5(1).
kompensasi rugi fiskal pada tax avoidance. https://jom.unpak.ac.id/index.php/akuntansi/ar
Buletin Studi Eknomi, 18(1), 58-66. ticle/view/1069
https://ojs.unud.ac.id/index.php/bse/article/vie [19] Saragih, A. H. (2018). Analisis efektifitas
w/6160 Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
[13] Mehta, A. (2012). An empirical analysis of 169/PMK.010/2015 (PMK-169) (studi empiris atas
determinants of dividend policy – evidence from perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
the UAE companies. Global Review of Indonesia periode 2015-2016). Accruals, 2 (2),
Accounting and Finance, 3(1), 18-31. 11-19. https://doi.org/10.35310/accruals.v2i2.10
[14] Ngadiman, N. & Puspitasari, C. (2014). Pengaruh [20] Setiawan, D. A. (2019). Aplikasi CRM TP bakal
leverage, kepemilikan institusional dan ukuran mudahkan pengawasan transaksi hubungan
perusahaan terhadap penghindaran pajak (tax istimewa. DDTC News.
avoidance) pada perusahaan sektor manufaktur https://news.ddtc.co.id/aplikasi-crm-tp-bakal-
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010- mudahkan-pengawasan-transaksi-hubungan-
2012. Jurnal Akuntansi, 18(3), 408-421. istimewa-32142
https://doi.org/10.24912/ja.v18i3.273 [21] Suandy, E. (2011). Hukum pajak. Salemba Empat.
[15] Peraturan Menteri Keuangan Republik [22] Sukoco, H. (2013). Pengaruh debt to equity
Indonesia Nomor 169/PMK.010/2015 tentang ratio, profitabilitas, firm size dan likuiditas
Penentuan Besarnya Perbandingan antara terhadap nilai perusahaan melalui mediasi
Utang dan Modal Perusahaan untuk Keperluan dividend payout ratio. Jurnal Bisnis Strategi,
Penghitungan Pajak Penghasilan. 22(2), 112-127.
[16] Putri, C. L., & Lautania, M. F. (2016). Pengaruh [23] Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-
capital intensity ratio, inventory intensity ratio, 15/PJ/2018 tentang Kebijakan Pemeriksaan.
ownership structure dan profitability terhadap

41
Dian Ary Rahmana / Apakah Financial Distress Memengaruhi... (2022) 24-42

[24] Utama, C. A., & Utama, S. (2013). Corporate


governance, size and disclosure of related party
transaction, and firm value: Indonesia evidence.
International Journal of Disclosure and
Governance, 11(4), 341-365.
https://doi.org/10.1057/jdg.2013.23

42

Anda mungkin juga menyukai