e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
Muhammad Fahmi
Muhammad Derry Prayoga
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU
e-mail :qilmumtazkaffi01@gmail.com
muhammadderryprayoga13@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan
dan tax avoidance pada hubungan manajemen laba terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertanian
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian ini adalah perusahaan pertanian yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2017. Sehingga sampel yang diperoleh 14 perusahaan
pertanian yang terdaftar di BEI. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara seleksi data. Data yang digunakan
adalah data yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Adapun hasil penelitian bahwa (1) manajemen laba tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan(2) Manajemen laba tidak mempengaruhi tax avoidance. (3) Manajemen
laba tidak mempunyai hubungan langsung terhadap nilai perusahaan. (4) Tax avoidance tidak dapat berfungsi
sebagai variabel intervening. (5) Tax avoidance tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan (6) variabel
tax avoidance bukanlah variabel mediating.
Abstract
This research deals to examine and analyze the influence of earning management toward firm value and tax
avoidance on the relationship of earning management to firm value in agricultural companies listed on
Indonesian Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia). The objective of the research is the agricultural companies
listed in Bursa Efek Indonesia during 2013-2017. So the samples are 14agricultural companies which are listed
in Bursa Efek Indonesia. Sample selecting done by selecting data. The used data came from site www.idx.co.id.
The research result stated that (1) earning management did not influence the firm value, (2) earning
management did not influence tax avoidance, (3) earning management has no direct relationship to firm value,
(5) tax avoidance did not influence firm value and, (6) tax avoidance variable is not mediating variable
225
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
226
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
bahwa semakin tinggi tingkat transparansi laba dan arus kas yang aman serta terus
pada perusahaan yang melakukan mengalami perubahan, dijual dengan rasio
penghindaran pajak maka nilai perusahaan nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan
akan lebih meningkat. perusahaan dengan pengembalian yang
Kemudian penelitian yang dilakukan rendah.
Utami (2017) tentang pengaruh manajemen
laba terhadap nilai perusahaan dengan Manajemen Laba
kualitas audit sebagai variabel pemoderasi Mengutip pendapat Davidson, Stickney,
yang menunjukkan bahwa manajemen laba dan Weil yang dimuat dalam buku karangan
terhadap nilai perusahaan berpengaruh Sulistyanto (2008), menyatakan bahwa
signifikan dengan kontribusi pengaruh definisi manajemen laba adalah Earnings
sebesar 45% kemudian manajemen laba management is the procces of taking
terhadap nilai perusahaan dengan kualitas deliberate steps within the contrains of
audit sebagai variabel moderasi berpengaruh generally accepted accounting principles to
signifikan dengan kontribusi sebesar 26,1%. bring about desired level of reported
earnings.
2. KAJIAN TEORI Maksud dari definisi tersebut, yaitu
Nilai Perusahaan manajemen laba dapat didefinisikan sebagai
Salah satu tujuan utama suatu perusahaan proses untuk mengambil langkah tertentu
adalah memaksimumkan nilai perusahaan, yang disengaja dalam batas-batas prinsip
nilai perusahaan digunakan sebagai akuntansi berterima umum untuk
pengukur keberhasilan perusahaan karena menghasilkan tingkat yang diinginkan dari
dengan meningkatnya nilai perusahaan laba yang dilaporkan. Sering kali proses ini
berarti meningkatnya kemakmuran pemilik mencakup mempercantik laporan keuangan,
perusahaan atau pemegang saham. Nilai terutama angka yang paling bawah, yaitu
perusahaan dapat dilihat dari nilai saham laba. Manajemen laba dapat berupa
perusahaan yang bersangkutan. kosmetik, jika manajer memanipulasi akrual
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2012) yang tidak memiliki konsekuensi arus
nilai perusahaan merupakan harga yang kas.Manajer laba juga dapat terlihat nyata,
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila jika manajer memilih tindakan dengan
perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi konsekuensi arus kas dengan tujuan
nilai perusahaan semakin besar kemakmuran mengubah laba.
yang diterima oleh pemilik perusahaan. Yushita (2010) yang membagi defenisi
Alasan peneliti menggunakan PBV manajemen laba menjadi dua yaitu : (1)
karena Price Book Value menunjukkan Defenisi sempit, Earning management dalam
seberapa jauh suatu perusahaan mampu hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan
menciptakan nilai perusahaan yang relatif metode akuntansi, earning management
terhadap jumlah modal yang dalam artian sempit ini didefenisikan sebagai
diinvestasikan.Semakin tinggi rasio price prilaku manajemen untuk ”bermain” dengan
book value dapat diartikan semakin berhasil komponen discretionary accrual dalam
perusahaan menciptakan nilai bagi menentukan earnings.(2) Defenisi luas,
pemegang saham. Menurut Brigham earning management merupakan tindakan
(2011:151) rasio harga pasar suatu saham manajer untuk meningkatkan atau
terhadap nilai bukunya memberikan indikasi mengurangi laba yang dilaporkan saat ini
pandangan investor atas atas unit dimana manajer sebagai agent
perusahaan.Perusahaan dipandang baik oleh bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan
investor yang artinya perusahaan dengan
227
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
228
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
229
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
terutama manajemen untuk menekan beban kemudian dibagi dengan nilai buku per
pajak yang ditanggung oleh lembar saham.Menurut Brigham dan
perusahaan.Dengan begitu tingkat Houston (2011:151) price to book value
kepercayaan pemilik perusahaan menjadi dapat dihitung dengan rumus sebagai
meningkat. berikut:
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
kerangka pemikiran pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
230
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
e1
TA
p2 p3
Dimana :
DAit :Discretionary accruals
perusahaan i dalam periode EM NP
p1 e2
tahun t
NDAit :Non-discretionary accruals
Gambar 2 Path Analysis
perusahaan i dalam periode
tahun t Persamaan 4
TAit :Total akrual perusahaan i dalam TA = α + p2EM + e1
periode tahun t Persamaan 5
NIit :Laba bersih perusahaan i dalam
periode tahun t NP = α + p1EM + p3TA + e2
CFOit :Arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan i dalam periode Pengaruh langsung
tahun t EM ke NP = p1
Ait-1 :Total aset perusahaan i dalam
periode tahun t Pengaruh tidak langsung
∆Revit :Pendapatan perusahaan i pada EM ke TA ke NP= p2 x p3
tahun t dikurangi dengan
pendapatan perusahaan i pada Total pengaruh
tahun t-1 (korelasi EM ke NP)= p1 + (p2 x p3)
PPEit :Properti, pabrik dan peralatan
perusahaan i dalam periode Dimana
tahun t NP : Variabel dependen
∆Recit :Piutang usaha perusahaan i pada α : Konstanta
tahun t dikurangi pendapatan p1, p2, p3 : Koefisien regresi
perusahaan i pada tahun t-1 EM : Variabel independen
ε :Error TA : Variabel moderasi
e : Error
Variabel mediating adalah variabel yang
mempengaruhi hubungan variabel 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
independen dengan variabel dependen.
Variabel mediating dalam penelitian ini Adapun hasil statistik deskriptif, adalah :
adalah tax avoidance, diukur dengan cash
effective tax rate. Sebagaimana penelitian Tabel 1 Statistik Deskriptif
yang dilakukan oleh Fitriani (2017) dan
Hanlon dan Heitzman (2010).Adapun rumus
yang digunakan untuk mengukur tax
avoidance adalah sebagai berikut :
231
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
232
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
233
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496
Durbin-Watson dengan signifikansi sebesar Dan hasil dari Adjust R2 adalah 0,028 atau
0,05. 2,8 % dengan demikian variasi variabel
Diketahui dari Durbin-Watson statistik dependen yaitu nilai perusahaan dapat
pada tingkat sig. 0,05 maka nilai batas dl = dijelaskan oleh satu variabel independen
1,462 dan batas du = 1,628, jika yaitu manajemen laba, sedangkan sisanya
dibandingkan dari hasil nilai Durbin-Watson (100% - 2,8%) = 97,2% dijelaskan oleh
sebesar 0,950 maka diperoleh du< dw< 4 - sebab-sebab diluar model.
du yaitu 1,628 < 1,832< 4 – 1,628 dengan Dari pengujian regresi linier sederhana
demikian dapat disimpulkan maka hipotesis maka hasil pengujian statistik t dapat
tidak ada autokorelasi positif dan negatif, dijelaskan bahwa tingkat sig. 0,128 >α =
atau dengan kata lain pada pengujian ini 0,05, maka dapat disimpulkan H0tidak dapat
setiap variabel tidak terdapat autokorelasi diterima, bahwa manajemen laba tidak
setiap variabel penelitian. berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Setelah dilakukan pengujian asumsi Setelah dilakukan pengujian hipotesis
klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa pertama, maka langkah berikutnya adalah
model sudah dapat digunakan, maka langkah menguji hipotesis kedua yaitu apakah
selanjutnya adalah pengujian hipotesis variabel tax avoidance dapat dijadikan
pertama, yaitu untuk mengetahui tingkat sebagai variabel intervening. Untuk
pengaruh manajemen laba terhadap nilai mengetahui pengujian hipotesis kedua maka
perusahaan pada perusahaan pertanian sub dilakukan pengujian dengan menggunakan
sektor plantation yang terdaftar di BEI. analisis jalur dan uji statistik t. ringkasan
hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan analisis jalur dapat dilihat
pada tabel 6 dan 7 berikut ini :
laba pada persamaan (1) sebesar -0,133 dan sebesar 0,176 merupakan nilai jalur p3.
tidak signifikan berpengaruh karena sig. Besarnya nilai e1 (residual tax avoidance) =
0,357 >α = 0,05, berarti manajemen laba (1 – (-0,003)2) = 1,006 dan besarnya nilai e2
tidak mempengaruhi tax avoidance. Nilai (residual nilai perusahaan) = (1 – (-0,039)2)
dari standardized coefficients beta -0,133 = 1,078.
merupakan nilai dari path atau jalur p2. Berdasarkan analisis diatas, maka
besarnya hubungan tentang manajemen laba
terhadap nilai perusahaan sebesar -0,195
sedangkan besarnya hubungan tidak
langsung dihitung dengan mengalikan yaitu
(-0,133) x (0,176) = -0,023408, sehingga
total manajemen laba terhadap nilai
perusahaan adalah sebesar -0,195 + (-0,133)
x (0,176) = -0,218408. Oleh karena (P2 x P3)
> P1 atau -0,023408 > -0,195 maka tax
avoidance berfungsi sebagai variabel
intervening.
Pengujian selanjutnya adalah apakah
manajemen laba berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan tax avooidance sebagai
variabel mediating. Hasil pengujian dapat
dilihat pada tabel 8 di baawah ini.
236
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 1. No.3 Desember 2018 (225-238)
https://doi.org/ 10.30596/liabilities.v1i3.2496