Anda di halaman 1dari 13

1

PENGARUH KARAKTER EKSEKUTIF, KOMITE AUDITDAN PROFITABILITAS


TERHADAP TAX AVOIDANCE(STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN
MANUFAKTURYANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2016)

Yulia Madona1, Trisnadi Wijaya2


Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palembang
1
yuliamadona97@mhs.mdp.ac.id , 2trisnadi@stie-mdp.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakter eksekutif, komite audit dan
profitabilitas terhadap tax avoidance. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan 33 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2016. Sampel dipilih dengan menggunakan
metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini adalah karakter eksekutif tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Komite
audit berpengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance. Profitabilitas berpengaruh negatif
signifikan terhadap tax avoidance. Karakter eksekutif, komite audit, dan profitabilitas secara
bersamaan mempengaruhi tax avoidance.

Kata kunci :tax avoidance, karakter eksekutif, komite audit, profitabilitas.

Abstract
This research was conducted to analyze the impact of executive character, audit committee
and profitability on tax avoidance. The quantitative approach was used in this research. The
sample of this research was 33 manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange around
the years 2012 – 2016. This research used purposive sampling criteria. The method of analysis
used the multiple regression analysis. The results of this research are the executive character did
not affect the tax avoidance and the audit committee negatively affected the tax avoidance while the
profitability also negatively affected on tax avoidance. the executive character, audit committee,
and the profitability affected the tax avoidance simultaneously.

Keyword : tax avoidance, the executive character, audit committee, profitabilityz


2

1. Pendahuluan

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan dan dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat.
Pemerintah dalam memaksimalkan penerimaan pajak banyak menemui hamabatan hal itu
disebabkan karena sifat pajak yang memaksa dalam pemungutannya, hal ini tentu saja tidak disukai
oleh wajib pajak karena pajak akan mengurangi pendapatan/ kekayaan mereka secara langsung
ataupun tidak langsung.
Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemampuan bangsa tersebut di dalam membiayai
dan melaksanakan pembangunannya sendiri. Di Indonesia, pajak merupakan suatu sumber
pendapatan Negara yang sangat penting selain pendapatan sumber daya alam dan pendapatan non-
pajak lainnya. Hal ini merupakan hal yang wajar saja melihat saat ini pemerintah tidak bisa hanya
mengandalkan penerimaan dari sumber daya alam saja, dimana jumlahnya yang cenderung
fluktuatif (berbeda-beda) dari tahun ke tahun, berbanding terbalik dengan penerimaan dalam sektor
pajak yang terus meningkat dari tahun ke tahun, tetapi meningkatnya hanya beberapa persen saja.

Tabel 1.1Target Realisasi Penerimaan Pajak Di Indonesia


T Total Penerimaan
Total Penerimaan Negara Persentase
Tahun Pajak
2012 1.332.322,90 980.518,10 73,59 %
2013 1.432.058,60 1.077.306,70 75,22 %
2014 1.545.456,30 1.146.865,80 74,20 %
2015 1.496.047,33 1.240.418,86 82,91 %
2016 1.546.946,60 1.284.970,10 83,06 %
2017 1.732.952,00 1.472.709,90 84,94 %
Sumber : bps.co.id, 2018

Namun demikian usaha untuk mengoptimalkan penerimaan sektor ini bukan tanpa kendala.
Salah satu kendala dalam rangka mengoptimalisasi penerimaan pajak ini adalah adanya
penghindaran pajak (tax avoidance), bahkan tidak sedikit perusahaan yang melakukan tindak
penghindaran pajak (Budiman, 2012).
Menurut Prebble et al. (2012) dalam Stella, (2014), tax avoidance adalah tindakan
mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kelemahan hukum yang ada untuk mengecilkan
pajak terutang. Sejalan dengan Prebble, Dyreng et al. (2008) mengungkapkan bahwa perusahaan
yang melakukan tax avoidance tidak selalu salah karena ada banyak ketentuan dalam pajak yang
mendorong perusahaan untuk mengurangi pajak, ditambah lagi dengan adanya batasan hukum yang
tidak jelas (grey area) khususnya untuk transaksi yang bersifat kompleks. Sifat tax avoidance yang
sah menurut hukum membuat pemerintah tidak dapat menjatuhkan sanksi bahkan ketika ada
indikasi skema tax avoidance akan dilakukan oleh perusahaan.
Penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan bukan merupakan suatu hal yang
kebetulan. Keputusan untuk melakukan penghindaran ini merupakan hasil kebijakan perusahaan.
Secara langsung, individu yang terlibat didalam pembuatan keputusan pajak adalah direktur pajak
dan juga konsultan pajak perusahaan. Namun eksekutif (direktur utama atau presiden direktur)
sebagai pimpinan perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung juga memiliki pengaruh
terhadap segala keputusan yang terjadi dalam perusahaan, termasuk keputusan penghindaran pajak
perusahaan Hanafi dan Harto, (2014) dalam Saputro, (2017). Pemimpin perusahaan biasanya
memiliki dua karakter yaitu, risk taker dan risk averse. Pemimpin perusahaan yang memiliki
karakter risk taker dan risk averse tercermin pada besar kecilnya risiko perusahaan yang ada
(Budiman, 2012).
Selain karakter eksekutif, komite audit di corporate governance yang merupakanproksi yang
digunakan dalam penelitian ini adalahkomite audit juga berkaitan dengan penghindaran pajak.
Komite audit berperan sebagai pengawas proses laporan keuangan yang bertujuan untuk
mewujudkan laporan keuangan yang disusun melalui proses pemeriksaan dengan integritas dan
objektivitas dari auditor Purwanto dan Wahyuningsih (2015). Komite audit yang membantu tugas
dewan komisaris berkaitan dengan laporan keuangan.
Selain karakter eksekutif, dan komite audit, profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi
kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menggambarkan kemampuan suatu
3
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan
modal saham tertentu. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya adalah Return on
Assets (ROA). ROA adalah suatu indikator yang mencerminkan performa keuangan
perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan maka performa
keuangan perusahaan tersebut dapat dikategorikan baik. ROA dilihat dari laba bersih perusahaan
dan pengenaan Pajak Penghasilan (pph) untuk wajib pajak badan.
Berdasarkan penelitian Rilsayeni, dkk (2014), mengenai pengaruh karakter eksekutif,
kepemilikan institusional, komite audit, ukuran perusahaan dan sales growth terhadap
penghindaran pajak. Menunjukkan bahwa karakter eksekutif memberikan dampak negatif yang
signifikan terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, pertumbuhan penjualan memberikan
dampak positif yang signifikan terhadap penghindaran pajak. Selain itu, kepemilikan institusional,
komite audit, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan penelitian Saputra, dkk (2012) tentangpengaruh corporate governance, profitabilitas
dan karakter eksekutif terhadap penghindaran pajak. menunjukkan bahwa proporsi dewan, kualitas
audit, dan audit komite tidak signifikan mempengaruhi tax avoidance. Sementara itu, return on
assets dan karakter eksekutif signifikan mempengaruhi tax avoidance.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan hal tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah karakter eksekutif, komite audit dan profitabilitas secara parsial berpengaruh
terhadap Tax Avoidance ?
2. Apakah karakter eksekutif, komite audit dan profitabilitas secara simultan
bepengaruh terhadap Tax Avoidance ?
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk memberi arahan agar penelitian tidak
menyimpang dari tujuan awal sehingga peneliti membatasi ruang lingkup masalah sebagai
berikut :
1. Objek penelitian ini yaitu pengaruh karakter eksekutif, komite audit dan
profitabilitas terhadap tax avoidance.
2. Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yangterdaftar
di Bursa EfekIndonesia.
3. Penelitian yang akan di lakukan tahun2012-2016.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas , maka tujuan dari penelitian ini adalah
1. Memperoleh bukti empiris apakah karakter eksekutif, komite audit dan profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap Tax Avoidance.
2. Memperoleh bukti empiris apakah karakter eksekutif, komte audit dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance.

2. Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)


Pada umumnya terdapat pemisah antara pemilik perusahaan dengan manajemen yang
akan mempengaruhi pertumbuhan dari bisnis perusahaan agar bisnis tersebut bisa berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, maka para pemilik perusahaan atau pemegang saham akan
mempekerjakan manajer sebagi suatu manajemen untuk menjalankan suatu bisnis tersebut.
Adanya suatu pemisahan kepemilikan antara pemilik perusahaan dengan manajemen yang
menjalankan perusahaan, ternyata menimbulkan konflik di dalam perusahaan tersebut.
Konflik ini muncul karena kedua belah pihak berpikir untuk memenuhi kepentingannya
masing-masing.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005) , mengatakan bahwa teori agensi
mengansumsikan bahwa semua individu akan bertindak untuk kepentingan diri mereka
sendiri dari pada kepentingan orang lain, sehingga dapat mendorong untuk berperilaku demi
untuk kepentingan individu. Masalah agen tidak hanya terjadi antara prinsipal dan
manajemen, tetapi juga dapat terjadi antara pemegang saham besar (mayoritas) dan
pemegang saham minoritas. Menurut Jensen dan Meckling (1976), agen teori merupakan
perspektif yang secara jelas menggambarkan masalah yang timbul dengan adanya pemisahan
antara kepemilikan dan pengendalian terhadap perusahaan,
Untuk mengatasi atau meminimalisir suatu masalah agensi tersebut,maka dapat
4
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :
1. Market Forces
Market forces merupakan pemegang saham yang memiliki saham mayoritas,
seperti investor institusional yang biasanya berupa pembahasan asuransi jiwa, mutual
fund, dan perusahaan dana pension.
2. Agency Cost
Agency cost merupakan biaya yang akan dikeluarkan untuk mengurangi agency
problem sekaligus untuk pemenuhan kesejahteraan para pemegang saham.
2.1.2 Pajak
Pajak merupakan iuran wajib negara yang sifatnya memaksa, dan digunakan untuk
memenuhi pengeluaran umum di dalam suatu negara, dan iuran pajak ini dilakukan tanpa ada
balas jasa yang ditunjukkan secara langsung.

2.1.3 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)


Penghindaran pajak atau tax avoidance adalah prosespengendalian tindakan agar
terhindar dari konsekuensi pengenaan pajak yang tidak diinginkan. Dalam hal ini sama sekali
tidak ada suatu pelanggaran hukum yang dilakukan dan sebaliknya akan diperoleh
penghematan pajak dengan cara mengatur tindakan yang menghindarkan aplikasi pengenaan
pajak melalui pengendalian fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga terhindar dari pengenaan
pajak yang lebih besar atau sama sekali tidak kena pajak Zain, (2008) dalam Annisa, (2012).

2.1.4 Karakter Eksekutif


Setiap perusahaan memiliki seorang pemimpin yang menduduki posisi teratas baik
sebagai top eksekutif maupun top manajer, dimana setiap pimpinan memiliki karakter-
karakter tertentu untuk memberikan arahan dalam menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai perusahaan Pranata, dkk (2014) dalam Stella dan Tjondro (2014).
Setiap individu pimpinan perusahaan sebagai eksekutif memiliki dua karakteristik yaitu risk
taker dan risk averse. Eksekutif yang bersifat risk taker akan lebih berani mengambil resiko
dalam berbisnis karena adanya paham bahwa semakin tinggi resiko yang diambil akan
semakin tinggi keuntungan yang diperoleh. Banyaknya keuntungan yang ditawarkan seperti
kekayaan melimpah, penghasilan tinggi, kenaikan jabatan dan pemberian wewenang atau
kekuasaan menjadi motivasi tersendiri bagi para eksekutif menjadi semakin bersifat risk
taker (Low, 2009), MacCrimmon dan Wehrung, 1990).
2.1.5 Komite Audit
Komite audit berperan sebagai pengawas proses laporan keuangan yang bertujuan
untuk mewujudkan laporan keuangan yang disusun melalui proses pemeriksaan dengan
integritas dan objektivitas dari auditor Purwanto dan Wahyuningsih (2015).
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas juga dapat mempengaruhi suatu perusahaan melakukan penghindaran
pajak. Menurut Fahmi (2014), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan
Kasmir (2014), perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan
kata lain, perusahaan dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba ditahan
terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan utang.
2.2 Penelitian Sebelumnya
Penelitian Rilsayeni, dkk (2014) yang berjudul “Pengaruh Karakter Eksekutif,
Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Sales Growth terhadap
Penghindaran Pajak”. Hasilnya menunjukkan bahwa karakter eksekutif memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, pertumbuhan penjualan
memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penghindaran pajak. Selain itu,
kepemilikan institusional, komite audit, dan meminta perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak.
Penelitian Saputra, dkk (2012), yang berjudul “Pengaruh Corporate Governance,
Profitabilitas dan karakter eksekutif, terhadap tax avoidance”. Hasilnya menunjukkan bahwa
proporsi dewan, kualitas audit, dan audit komite tidak signifikan mempengaruhi tax
avoidance. Sementara itu, Return on Assets dan karakter eksekutif signifikan mempengaruhi
tax avoidance.
5

2.3 Kerangka Pemikiran


Gambar kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2.1
𝐻4

KARAKTER EKSEKUTIF (X1)


H1
KOMITE AUDIT (X2) TAX AVOIDANCE
(Y)
H2 H3
PROFITABILITAS (X3)

e
= Parsial
= Simultan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu di atas, maka hipotesis yang dapat
disimpulkan adalah :
H1 : Karakter Eksekutif berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance
H2 : Komite Audit berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance
H3 : Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance
H4: Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap
tax avoidance

3. Metodologi Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif


karena penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh karakter eksekutif,
komite audit, dan profitabilitas terhadap tax avoidance.

Objek penelitian ini adalah pengaruh karakter eksekutif, komite audit dan profitabilitas
terhadap tax avoidance.Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 yang berjumlah 152 perusahaan. Diambil dari populasi harus
benar-benar representatif (mewakili). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari
Annual Report (laporan keuangan tahunan) dari www.idx.co.id. Teknik pengambilan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi karena mengambil data dari laporan
keuangan tahunan di www.idx.co.id

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda atau multiple regression
analysis, yang menggunakan program SPSS versi 23. Karena variabel yang diacu dalam
penelitian ini lebih dari dua variabel, uji asumsi klasik dilakukan untuk pertama kali agar
diketahui data tersebut memenuhi persyaratan atau tidak. Analisis deskriptif digunakan untuk
menjelaskan deskripsi data dari keseluruhan variabel penelitian yang dilihat dari nilai
minimum, nilai maksimum, rata-rata (Mean) dan standar deviasi.
6
4. Hasil dan Pembahasan

Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.2
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.
Deviation
Karakter Eksekutif 165 0,00 3,47 0,34 0,47
(X1)
Komite Audit (X2) 165 3,00 5,00 3,17 0,45

Profitabilitas (X3) 165 0,00 0,72 0,11 0,11

Tax Avoidance (Y) 165 0,02 0,55 0,25 0,07

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic
Res 165 0,774 5,399
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Pada penelitian ini nilai toleransi yang digunakan yaitu 5%.


Untuk melihat tabel Chi Square df = n- banyaknya variabel. Untuk
persamaan df = 165-4 = 161, maka nilai tabel Chi Square sebesar
191,608
Uji normalitas Jarque Bera dapat dilihat sebagai berikut :
𝑆2 𝐾−3
𝐽𝐵 = 𝑛 ( 6 + 24

0,00742 5,399−3
JB = 165 ( 6 + 24 ) ²
JB = 165 ( 0,0998 + 0,2398 )
JB = 165 ( 0,3396 )
JB = 56,034 ˂ 191,608
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Jarque Bera lebih kecil dari
nilai Chi Square Tabel, maka data berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Karakter Eksekutif (X1) 0,967 1,034

Komite Audit (X2) 0,967 1,034


Profitabilitas (X3) 1,000 1,000
Sumber: Data sekunder yang diolah , 2018
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tersebut tidak terjadi Multikolinieritas karena nilai
7
CollinearityStatistic Karakter Eksekutif, Komite Audit dan
Profitabilitas terdapat nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10,00.

Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.5
Uji Heterokedastisitas
Variabel Sig
(Constant) 0,167

Karakter eksekutif (X1) 0,856

Komite Audit (X2) 0,800

Profitabilitas (X3) 0,072

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil dari uji heterokedastisitas. Jika semua nilainya
signifikan > 0,05 maka tidak terdapat heterokedastisitas. Nilai sig pada Karakter Eksekutif sebesar
0,865 > 0,05. Nilai sig pada Komite Audit sebesar 0,800 > 0,05. Nilai sig pada Profitabilitas
sebesar 0,072 > 0,05. Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut memiliki
nilai yang lebih besar dari 0,05 maka keempat variabel tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Metode D-W Test
Model Durbin-Watson

1 1,194
Sumber: Data sekunder ysng diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson terletak antara -2


sampai +2 yaitu, 1,194 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardardized
Coefficients
Variabel B Std. Error
(Constant) 0,370 0,040
Karakter Eksekutif (X1) 0,009 0,012
Komite Audit (X2) -0,034 0,012
Profitabilitas (X3) -0,114 0,047
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
8
Uji Hipotesis

Uji Parsial (Uji T)

Tabel 4.8

Hasil Uji Parsial (Uji-T)


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Variabel B Std Error Beta T Sig
(constant) 0,370 0,040 9,255 0,000

Karakter 0,009 0,012 0,062 0,808 0,420


eksekutif (X1)
Komite Audit -0,034 0,012 -0,217 -2,839 0,005
(X2)
Profitabilitas -0,114 0,047 -0,181 -2,409 0,017
(X3)
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2018

Uji Kelayakan Model (Uji F)

Tabel 4.9
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
ANOVA
Model Sum of df Mean F Sig
Square Square
Regression 0,075 3 0,025 5,227 0,002
Residual 0,771 161 0,005
Total 0,846 164
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 5,227 > 2,66 dengan nilai sig
0,002 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai 0,05 (5%), dengan kata lain F hitung didapat
dengan melihat tabel F dengan jumlah data 165 dikurangi dengan banyak variabel, sehingga dapat
disimpulkan model regresi layak digunakan untuk menguji Karakter Eksekutif, Komite Audit dan
Profitabilitas secara simultan atau bersamaan berpengaruh terhadap Tax Avoidance

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summary

Variabel R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1
0,298 0,089 0,072 0,06921
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,072. Hal ini
berarti bahwa 7,2% variasi dari Tax Avoidance bisa dijelaskan oleh variabel independen (Karakter
Eksekutif, Komite Audit, dan Profitabilitas). Sedangkan sisanya (100% - 7,2 = 92,8%) dijelaskan
oleh variabel lainnyayang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
9
5. KESIMPULAN DANSARAN

Kesimpulan
Berdasarkan pengujian analisis yang terlah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagi berikut :
1. Dari hasil pengujian hipotesis pertama (H1) diketahui bahwa variabel
Karakter Eksekutif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tax
Avoidance.
2. Dari hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diketahui bahwa variabel
Komite Audit yang memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap
Tax Avoidance.
3. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) diketahui bahwa variabel
Profitabilitas yang memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap Tax Avoidance.

Saran
Dari kesimpulan dan keterbatasan yang telah diuraikan tersebut, maka penulis mencoba
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, diharapkan agar lebih bijak dalam menentukan strategi untuk mengelola
beban pajak perusahaan dan disarankan untuk lebih bersungguh-sungguh dalam
menerapkan dan memperhatikan tingkat Profitabilitas perusahaan agar dapat terus
meningkat disetiap tahunnya dan berkurangnya perusahaan yang melakukan Tax
Avoidance.
2. Bagi Investor, diharapkan agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
menimbulkan Tax Avoidance, sehingga tidak adanya lagi perusahaan yang menghindari
pajak.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambahkan perusahaan yang bergerak
disektor lain dan didalam pengukuran Tax Avoidance bisa menggunakan Book Tax
Difference (BTD) dan Effective Tax Rate (ETR) serta menambahkan variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alviyani, Khoirunnisa 2011, Pengaruh Corporate Governance, Karakter Eksekutif, Ukuran


Perusahaan dan Laverage Terhadap Penghindaran Pajak. Studi pada Perusahaan Pertanian
dan Pertambangan di BEI ). Faculty Of Economics Riau University,PekanBaru,Riau.
JOM Fekon Vol.3 No.1

Annisa, 2012, Pengaruh Return on Assets, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Koneksi Politik
Terhadap Penghindaran Pajak. Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Riau.
Fekon Vol.4 No.1

Anthony, R., Vijay Govindaarajan 2005, Management Control System, Salemba Empat, Jakarta.

Arianandini Putu Winning, I Wayan Ramantha 2018, Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Kepemilikan Institusional pada Tax Avoidance, ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.23 Denpasar, Bali.

Brian, dan Martani 2014, Pengaruh Penghindaran Pajak dan Kepemilikkan Keluarga terhadap
Waktu Pengumumman Laporan Keuangan Perusahaan, Universitas Indonesia ISSN 1410-
8623Simposium National Akuntansi XV, Jawa barat.

Budiman, Judi 2012, Pengaruh Karakter Eksekutif, Terhadap Penghindaran Pajak,


Simposium Nasional Akuntansi XV. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Buttar, S. 2013, Reputasi Auditor Karakteristik Dewan Komisaris dan Keinformatifan Laba,
Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. XIII No. 25. UniversitasKatolik Soegijapranata, Semarang.
10
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., Shevlin, T. 2010, Are Familiy Firm More Tax Aggressive Than
Non-Family Firms. Singapore Management University Jurnal of Financial
Economic, 41-61.

Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik
Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Tax Avoidance di
Bursa Efek Indonesia. ISSN: 2302-8556. E Jurnal Akuntansi 6.2 (2014):249-260.
Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Diantari dan Ulupui, 2016) Pengaruh Komite Audit, Proporsi Komisaris Independen, dan Proporsi
Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.16.1. Universitas Udayana, Denpasar Bali

Dyreng, S. D., Hanlon, M., dan Maydew, E.L. 2008, Long-Run Corporate Tax Avoidance. The
Accounting Review, 83 (1), 61-82. The University of North Carolina at Chapel Hill,
Carolina.

Fahmi, Irham 2014, Analisis Kinerja Keuangan, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.

Ghozali, Imam 2016, Aplikasi Bisnis Multivariate dengan Program SPSS Semarang: Badan Peneliti
Universitas Diponegoro, Semarang.

Hanafi, Umi dan Harto 2014, Analisis Pengaruh dan Kompensasi Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014,
Halaman 1-11 ISSN (Online): 2337-3806. Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, S. S 2008, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Jensen, M. C dan W. H Meckling 1976, Theory of Firm : Managerial Behavior, Agency Cost and
Ownership Structure, :Journal of Financial Economic 3 (4) hal 305-360. University of
Rochester, Rochester, NY 14627, U.S.A.

Kasmir 2014, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.

Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari 2013, Pengaruh Return on Assets, Leverage,
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax
Avoidance. Buletin Studi Ekonomi Vol 18, No.1. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana,
Denpasar, Bali.

Lewellen, Katharina 2003, Financing Decisions When Managers Are Risk Averse, Vol 82 (No.3),
hal 551 589. MIT Sloan School of Management, Cambridge, Inggris.

Low, A 2009, Managerial Risk Taking Behavior and Equity Based Compensation. Journal
of Financial Economics, 92 (3), 470-490. Nanyang Technological University, Singapore

MacCrimmon, K. R dan Wehrung D.A 1990, Characteristic of Risk Taking Executives.

Management Sicence, 36 (4), hal: 422-435. , University of Alabama in Huntsville, Alabama

Maharani I G.A dan K.A Suardana 2014, Pengaruh Karakter Corporate Governance Profitabilitas
dan Karakter Eksekutif pada Tax Avoidance (Studi Perusahaan Manufaktur), E-
Journal Akuntansi hal: 525-539. Universitas Udayana, Denpasar, Bali .

Meilinda, M., dan N. Cahyonowati. 2013. Pengaruh corporate governance terhadap pajak.
Journal of Accounting 2 (3): 559-571. Universitas Diponegoro, Semarang.

Nugroho, M. D, dan S Butar-Butar 2013, Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris, Kepemilikan


Institusional Terhadap Manajemen Laba Berbasis Aktivitas dan Real. Jurnal Akuntansi
Bisnis Volume XII 13(2): 1 23. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
11

Oktamawati, Mayarisa, 2017, Pengaruh Karakteristik, Komite Audit, Ukuran Perusahaan


Laverage, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas, Terhadap Tax Avoidance. Jurnal
Akuntansi Bisnis, Vol XV No.30 Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Paligorova, Tendora 2010, Corporate Risk Taking and Ownership Structure, Bank of Canada
Working Paper. Financial Markets Department Bank of Canada, Cananda.

Pohan, H. T. 2008, Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s Q, Perata Laba
terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. Jurnal Informas.
PerpajakanFolumen4No.2UniversitasTrisakti, Jakarta.

Prakosa, Kesit Bambang 2014, Pengaruh Profitabilitas Kepemilikan Keluarga dan Corporate
Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi
XVII, Mataram. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1, No. 2. Universitas Mahasaraswati,
Depansar Bali.

Pranata, Febri Mashudi, Puspa, Dwi Fitri, dan Herawati 2014, Pengaruh Karakter Eksekutifdan
Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. E Journal Vol 4, No.2 hal 322-
329. Universitas Bung Hatta, Sumatera Barat.
Prebble 2012, The Morality of Tax Avoidance, Viktoris University of Wellingron Legal Reserch
Paper Vol 2 issue No.2. Universitas Of Wellington LegalResearch Paper, Welington.
Purwanto, dan Agustiningsih Sri Wahyuningsih 2015, Pengaruh Struktur Corporate Governance
Terhadap Intial Publik Offering (IPO) Underpricing di Indonesia. Ekonomi Bisnis dan
Kewirausahaan, Vol 4 No.11 . Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jawa
Tengah.

Resmi, Siti 2009, Perpajakan: Teory dan Kasus, Buku 1 hal: 3-11, Salemba Empat, Jakarta.

Rilsayeni, Winda, Yunilma, dan Herawati 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Kepemilikan
Institusional. Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Sales Growth terhadap Penghindaran
Pajak. Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta, Sumatera Barat

Rusli, Rini, 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Ukuran Perusahaan, Dimensi Tata Kelola
Perusahaan Dan Reformasi PerpajakanTerhadap Tindakan Penghindaran Pajak.
Universitas Riau, Riau

Santoso, Singgih 2015, Menguasai Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS,
Elex Media Komputindo, Jakarta

Saputra Fajri Muhammad, Rifa Dandes, dan Rahmawati Novia 2012, Pengaruh Karakter
Corporate Governance, Profitabilitas dan Karakter Eksekutif terhadap Penghindaran

Pajak, JAAI Volume 19 No.1.Universitas Bung Hatta,


Sumatera Barat.

Saputro, Aji Dimas 2017, Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Karakter Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Real Estate, dan Building Construction
yang Terdaftar di BEI 2011-2015). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.

Slemrod, J. (2004) The Economic of Corporate Tax Selfishness, Working Paper No.918.
University of Canada, Canada

Stella Butje dan Elisa Tjondro 2014, Pengaruh Karakter Eksekutif dan Koneksi Politik Terhadap
Tax Avoidance, Akuntansi Pajak, Universitas Kristen Petra, Tax Accounting and
Review, Vol 4 No.2. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Sugiyono, 2016, Metode-Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.


12
Swingly, Clvin dan I Made Sukartha. 2015, Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit,
Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-Jurnal
Akuntansi 10. Universitas Udyana. Depansar, Bali.

Titiek Puji dan Yenni Aryani 2011, Tren Penghindaran Pajak Perusahaan Manufaktur di
Indonesia yang Terdaftar di BEI Tahun 2001-2004.Volume17 Nomor 1, Institut Teknologi
Bandung, Bandung.

Waluyo 2011, Perpajakan Indonesia, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Zain, Mohammad 2008, Manajemen Perpajakan Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta

Undang-Undang :
Bapepam, 2004, Nomor: Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukkan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit.
Komite Nasional Kebijakan Governance 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia
Republik Indonesia, Surat Direktur Jendral Pajak No.5-14/PJ.7/2003, Tentang Program
Optimalisasi Penerimaan Pajak.
Website :
www.bps.go.id/statictable/2014/09/12/1179/anggaran-pendapatan-negara-miliar rupiah-2007-
2017.html. diakses 25 agustus 2018.
www.e-akuntansi.com/2015/09/tax-avoidance-penghindaran-pajak.html
www.google.co.id/amp/amp.kontan.co.id/news/sengketa-pajak-toyota-motor menanti-palu-
hakim
www.idx.co.id
www.liputan6.com/news/read/242306/dua-direksi-waskita-dicopot
www.sahamok.com/emiten/sektor-bei
13

Anda mungkin juga menyukai