Anda di halaman 1dari 6

RESUME JURNAL PENGARUH RASIO LAVERAGE TERHADAP

PENGHINDARAN PAJAK/TAX AVOIDANCE


Mata Kuliah : Perencanaan Pajak

Nama Dosen : Dina Khairuna Siregar,SE Ak.,MM.,CA.,Ak

NAMA : SITI FEBRIYANI


NIM : 11021700292
KELAS : 5E-AK

KELOMPOK 1 (7F – AKT)


FITRI (12120263)
MIRNAWATI (12160240)
RIZKI OKTAVIYANI (12160041)
ROSDIAWATI (12160042)
SITI DENIATI (121700269)

UNIVERSITAS BINA BANGSA


Serang – Banten
Tahun 2019/2020
Judul Jurnal : PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN (SIZE), LEVERAGE (DER) DAN
PROFITABILITAS (ROA) TERHADAP TINDAKAN PENGHINDARAN PAJAK
(TAX AVOIDANCE) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG LISTING BEI
PERIODE TAHUN 2011 – 2013

Penulis: *Deddy Dyas Cahyono )


Rita Andini )
Kharis Raharjo )
 
LATAR BELAKANG

Latar Belakang Masalah Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan sebagai wajib pajak dengan tidak mendapatkan timbal
balik secara langsung, bersifat memaksa, dan pemungutannya dilakukan berdasarkan undang
- undang. Pemerintah menggunakan pajak untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam
rangka mencapai kesejahteraan umum di berbagai sektor kehidupan ( Darmawan dan
Sukartha, 2014 ).

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan menunjukan bukti mengenai pengaruh variabel Jumlah


Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen (PDKI),
Ukuran Perushaaan (Size), Leverage (DER), Profitabilitas (ROA) terhadap Tax Avoidance
(CETR) pada perusahaan Perbankan periode tahun 2011- 2013. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pengaruh Jumlah Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan
Komisaris Independen (PDKI), Ukuran Perushaaan (Size), Leverage (DER), Profitabilitas
(ROA) terhadap Tax Avoidance (CETR) secara bersama – sama

METODOLOGI

Dalam penelitian ini penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan variabel


dependen. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang Journal Of
Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016 menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah penghindaran pajak (Tax
avoidance) Variabel Independen Variabel independen merupakan tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi varibel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 1999).

Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel komite
audit, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, ukuran perusahaan (Size),
leverage (DER), profitabilitas (ROA). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di tahun 2011 - 2013. Metode dalam
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
HASIL

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Jumlah Komite Audit berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR) Journal Of
Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016 Dengan demikian tidak sesuai dengan hipotesis awal
(H1) yang menyatakan Jumlah Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Tax
Avoidance (CETR). H1 ditolak

2. Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). Dengan


demikian tidak sesuai dengan hipotesis awal (H2) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Kepemilikan Institusional yang signifikan terhadap Tax Avoidance (CETR). H2 diterima.

3. Proporsi Dewan Komisaris Independen (PDKI) tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance
(CETR). Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal (H3) yang menyatakan bahwa Proporsi
Dewan Komisaris Independen (PDKI) berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). H3
ditolak

4. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). Dengan demikian
tidak sesuai dengan hipotesis awal (H4) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). H4 ditolak

5. Leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). Dengan demikian
tidak sesuai dengan hipotesis awal (H5) yang menyatakan bahwa Leverage (DER)
berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). H5 ditolak.

6. Profitabilitas yang diukur dengan (ROA) tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance
(CETR). Dengan demikian tidak sesuai dengan hipotesis awal (H6) yang menyatakan bahwa
Profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance (CETR). H6 ditolak.

SARAN

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Sebaiknya perusahaan berhati – hati dalam melakukan tindakan tax avoidance karena
mengandung resiko yang sangat tinggi dengan peraturan perpajakan di Indonesia

2. Perusahaan hendaknya berhati – hati dalam pengambilan keputusan untuk besarnya


penambahan modal (hutang) dari luar perusahaan karena resiko yang akan ditimbulkan dari
tingginya hutang yang memicu kebangkrutan.
JUDUL JURNAL : PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA,
DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
(Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, Hal: 167-193 • Desember 2016


Penulis : Komang Subagiastraa: I Putu Edy Arizonab,
*, I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputrac

 
LATAR BELAKANG

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar.
Penerimaan negara terbesar ini harus terus ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan
negara dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian sangat
diharapkan kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya secara
sukarela sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat
menimbulkan upaya penghindaran pajak. Salah satu penghindaran pajak yang dilakukan
wajib pajak adalah tax avoidance, yaitu upaya penghindaran pajak secara legal yang tidak
melanggar peraturan perpajakan yang dilakukan wajib pajak dengan cara berusaha
mengurangi jumlah pajak terutangnya dengan mencari kelemahan peraturan (loopholes)
(Hutagoal, 2007).
Tax avoidance yang dilakukan ini dikatakan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undang perpajakan karena dianggap praktik yang berhubungan dengan tax
avoidance ini lebih memanfaatkan celah-celah dalam undang-undang perpajakan tersebut
yang akan mempengaruhi penerimaan negara dari sektor pajak (Mangoting, 1999). Tetapi
praktik tax avoidance ini tidak selalu dapat dilaksanakan karena wajib pajak tidak selalu bisa
menghindari semua unsur atau fakta yang dikenakan dalam perpajakan.

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan keluarga


dan good corporate governance terhadap penghindaran pajak dengan berfokus pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
tahun 2011-2014. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan
sampel dari 30 perusahaan selama periode pengamatan 4 tahun berturut-turut sehingga
menghasilkan total 120 sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laba atas aset sebagai proxy dari
profitabilitas berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Kepemilikan institusional dan
proporsi dewan komisaris independen sebagai proxy dari good corporate governance juga
menunjukkan pengaruh positif terhadap penghindaran pajak.

METODOLOGI

Pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini dihitung melalui CASH ETR (cash
effective tax rate) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan
laba sebelum pajak Budiman (2012) dan Dewi (2014). Adapun rumus untuk menghitung
CASH ETR adalah sebagai berikut:
Semakin besar CASH ETR mengindikasikan bahwa semakin rendah tingkat penghindaran
pajak perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2011-2014. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Namun perusahaan yang tidak
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peneliti akan dikeluarkan dari sampel. Tujuan
menggunakan purposive sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif
sesuai dengan kriteria yang ditentukan.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi liSnier berganda.

HASIL

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil
simpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik Return On Asset yang
merupakan proksi dari profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hal
diduga karena tingginya profitabilitas perusahaan akan dilakukan perencanaan pajak yang
matang sehingga menghasilkan pajak yang optimal, sehingga kecenderungan melakukan
penghindaran pajak akan menurun.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik kepemilikan keluarga tidak
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hal ini bisa disebabkan karena di Indonesia
menganut sistem self assessment dimana wajib pajak yang menghitung, melaporkan dan
membayar pajak mereka sehingga dapat dengan mudah mereka melakukan tindakan tax
avoidance.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik kepemilikan institusional
yang merupakan proksi dari corporate governance berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Hal ini berarti kepemilikan institusional memegang peranan yang penting dalam memonitor
manajemen perusahaan. Dengan adanya kepemilikan institusional akan meningkatkan
pengawasan yang lebih optimal, yang tentunya akan menjamin kemakmuran pemegang
saham.

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik proporsi dewan komisaris
independen yang merupakan proksi dari corporate governance berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014. Ini berarti keberadaan dewan komisaris independen efektif dalam usaha
mencegah tindakan penghindaran pajak.
5. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik komite audit yang merupakan
proksi dari corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hal ini
berarti bahwa keberadaan komite audit yang fungsinya untuk meningkatkan integritas dan
kredibilitas pelaporan keuangan tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada dukungan
dari seluruh elemen dari dalam perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut komite audit
diindikasikan dalam pelaksanaannya kurang didukung oleh elemen-elemen lain yang berada
didalam perusahaan menyebabkan komite audit gagal melakukan pengawasan yang baik dan
cenderung netral.
6. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik kualitas audit yang
merupakan proksi dari corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Hasil ini berarti perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four memang lebih cendrung
dipercayai oleh fiskus sebagai KAP yang mempunyai integritas kerja yang tinggi dengan
selalu menerapkan peraturan-peraturan yang ada serta berkualitas, namun demikian jika
perusahaan bisa memberikan keuntungan dan kesejahteraan yang banyak dan lebih baik
terhadap KAP tersebut bisa saja KAP yang mempunyai reputasi yang baik melakukan
tindakan kecurangan untuk memaksimalkan

SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah:

1. Penelitian selanjutnya agar menggunakan variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi
penghindaran pajak seperti peraturan perpajakan.

2. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan agar seluruh elemen yang ada didalam
perusahaan yang melakukan tindakan tax avoidance melampaui batas hukum diberikan
sanksi yang sesuai. Selain itu agar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk memiliki struktur corporate governance yang
baik sehingga dapat dengan cepat mendeteksi segala kecurangan yang akan dilakukan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai