Anda di halaman 1dari 12

Available Online at http://fe.unp.ac.

id/
Book of Proceedings published by (c)
SNEMA-2015
SEMINAR NASIONAL EKONOMI MANAJEMEN DAN
AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI Padang-Indonesia.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISBN: 978-602-17129-5-5

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi


Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI Tahun 2010-2013)

Rinaldi 1), Charoline Cheisviyanny2)


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang1,2)
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Telp: 0751-445089
Email : rynaldi93@gmail.com1), charoline.cheisviyanny@gmail.com2)

Abstract
This study aimed to test and provide empirical evidence of the influence of profitability, firm size and fiscal lost
compensation on tax avoidance. This study classified as causative research. The population in this study was manufacturing
companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2010 until 2013. The sample was chosen by purposive sampling method
and obtained 74 companies. Data used was secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method used was
multiple regression analysis. Data was analyzed by using panel regresion analysis with E Views 7. The results showed that :
1) profitability has a significant positive effect on tax avoidance. 2) firm size has a significant negative effect on tax
avoidance. 3) fiscal lost compensation has no significant effect on tax avoidance. It suggested to future research to add
other variables that affect tax avoidance companies such as leverage, ownership structure and audit quality.

Keywords: fiscal lost compensation, firm size, profitability, tax avoidance

1. PENDAHULUAN
Bagi negara-negara yang ada di dunia terutama negara berkembang, pajak merupakan unsur yang
paling penting untuk menopang anggaran penerimaan negara. Oleh karena itu pemerintah negara-negara di
dunia menaruh perhatian yang begitu besar terhadap sektor pajak. Namun demikian, usaha untuk
mengoptimalkan penerimaan sektor ini bukan tanpa kendala. Salah satu kendala dalam rangka optimalisasi
penerimaan pajak adalah adanya penghindaran pajak (tax avoidance), bahkan tidak sedikit perusahaan yang
melakukan penghindaran pajak. Pajak bagi perusahaan merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih,
dan sudah jadi rahasia umum perusahaan selalu menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Hardika,
2007; Kurniasih dan Sari, 2013).
Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat legal (Lawful),
oleh karenanya persoalan penghindaran pajak merupakan persoalan yang rumit dan unik. Di satu sisi
penghindaran pajak diperbolehkan, tapi di sisi yang lain penghindaran pajak tidak di inginkan. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan tarif pajak efektif atau lebih dikenal dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). CETR
dapat menilai pembayaran pajak dari laporan arus kas, sehingga kita bisa mengetahui berapa jumlah kas yang
sesungguhnya dibayarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah dikatakan oleh Dyreng, et. al (2010) CETR baik
digunakan unruk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena dengan menggunakan
CETR dapat meliahat cash flow untuk pembayaran pajak.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak tersebut, yaitu profitabilitas, ukuran
perusahaan dan kompensasi rugi fiskal. Pertama, tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan
gambaran kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah
satunya adalah return on asset (ROA). ROA memiliki keterkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan
pajak penghasilan untuk perusahaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Menurut Subakti (2012), profitabilitas
perusahaan dengan penghindaran pajak akan memiliki hubungan yang positif dan apabila perusahaan ingin
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

melakukan penghindaran pajak maka harus efisien dari segi beban sehingga tidak perlu membayar pajak dalam
jumlah besar.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi penghindaran pajak adalah ukuran sebuah perusahaan.
Perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah, sehingga akan menimbulkan kecenderungan bagi para
manajer perusahaan untuk berlaku agresif atau patuh (Kurniasih dan Sari, 2013). Semakin besar ukuran
perusahaan, maka perusahaan akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal mengelola beban pajaknya.
Selain profitabilitas dan ukuran perusahaan, kompensasi rugi fiskal juga merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Kompensasi rugi fiskal merupakan proses peralihan kerugian dari
satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan perusahaan yang sedang merugi tidak akan dibebani pajak.
Kurniasih dan Sari (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal memiliki nilai negatif terhadap tax avoidance,
karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun berikutnya. Perusahaan yang telah merugi
dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan untuk membayar pajaknya. Kerugian tersebut dapat
dikompensasikan selama lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan digunakan untuk mengurangi jumlah
kompensasi kerugian tersebut. Akibatnya, selama lima tahun tersebut, perusahaan akan terhindar dari beban
pajak, karena laba kena pajak akan digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian sehingga
perusahaan tidak perlu lagi melakukan penghindaran pajak.
Fenomena penghindaran pajak yang terjadi di Indonesia adalah dimuat di berita online
(http://www.merdeka.com) pada tanggal 27 Agustus 2013. Mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo
sebelum melepas jabatannya mengatakan, ada ribuan perusahaan multinasional yang tidak menjalankan
kewajibannya kepada negara. Agus Marto menyebut hampir 4.000 perusahaan tidak membayar pajaknya selama
tujuh tahun. Di Indonesia, peningkatan pembayaran royalti ke perusahaan induk (parent company) berpotensi
mengurangi PPh badan yang harus dibayar perusahaan.
Terkait penghindaran pajak, di Amerika paling tidak terdapat seperempat dari jumlah perusahaan telah
melakukan penghindaran pajak (tax avoidance/ unacceptable tax avoidance) yakni dengan membayar pajak
rata-rata 20% padahal pajak yang harusnya dibayarkan perusahaan mendekati 30% (Dyreng, 2010; Budiman,
2012). Penelitian yang dilakukan Kurniasih dan Sari (2013) tentang Tax Avoidance menemukan bahwa ROA,
ukuran perusahaan, dan kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, sedangkan
leverage dan corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan tax avoidance.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Subakti (2012) dengan variabel ukuran perusahaan, leverage,
intensitas modal, intensitas persediaan, reformasi perpajakan, return On Asset, dan market To book ratio
terhadap tax avoidance. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 52 perusahaan yang termasuk
dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2010. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan intensitas persediaan berpengaruh secara negatif dan signifikan.
Namun, leverage tidak terbukti berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompensasi
rugi fiskal memengaruhi tax avoidance perusahaan manufaktur di BEI. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi teori berupa bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan
kompensasi rugi fiskal secara simultan dan parsial terhadap tax avoidance. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, wawasan dan referensi di lingkungan akademis serta
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan kontribusi praktik dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan-masukan dan sumbangan pemikiran mengenai tax avoidance bagi perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI serta dapat menjadi referensi dalam tindakan pengambilan keputusan bagi
pemilik perusahaan, manajer, regulator dan investor.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun periode laporan keuangan
dari tahun 2010 - 2013 pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selain itu proksi penghindaran
pajak dalam penelitian ini menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR). Penelitian ini fokus pada tiga
variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap tax avoidance yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan
kompensasi rugi fiskal.
Berdasarkan latar belakang di atas dan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi
Fiskal terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 -
2013”.

2. TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


2.1 Teori keagenan (Agency Theory)
Pandangan agency theory melihat penyebab munculnya potensi konflik yang mempengaruhi kualitas
informasi laporan keuangan karena adanya pemisahan antara pihak principal dan agent. Teori keagenan
merupakan hubungan kerjasama antara principal (pemilik perusahaan) dan agent (manajemen perusahaan),

473
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

dimana principal mendelegasi-kan wewenang kepada agent untuk mengelola perusahaan dan mengambil
keputusan (Jensen dan Meckling, 1976)
Menurut Sutedi (2012) agency theory menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham)
menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional (disebut agent) yang lebih mengerti
dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan (1995) konsep agency
theory adalah hubungan atau
Terjadinya persinggungan antara kepentingan agent dan principal dalam hal mencapai kinerja baik
perusahaan. Principal menginginkan agent untuk mengambil keputusan terbaik sehingga kinerja perusahaan
maksimal namun agent cenderung mengambil keputusan yang menjauhi resiko sehingga kinerjanya akan dinilai
baik oleh principal dan menghindarkan dirinya dari pergantian.

2.2 Tax Avoidance


Menurut Mardiasmo (2009), penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu usaha meringankan
beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang yang ada. Senada dengan Mardiasmo (2009), menurut
Utami (2013) tax avoidance adalah suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak
dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak
menyatakan legal karena tidak melanggar peraturan perpajakan.
Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam
pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Tax Avoidance selalu
diartikan sebagai kegiatan yang legal (Bambang, 2009).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tarif pajak efektif atau lebih dikenal dengan Cash Effective
Tax Rate (CETR). CETR dapat menilai pembayaran pajak dari laporan arus kas, sehingga kita bisa mengetahui
berapa jumlah kas yang sesungguhnya dibayarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah dikatakan oleh Dyreng,
et. al (2010) CETR baik digunakan unruk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena
dengan menggunakan CETR dapat meliahat cash flow untuk pembayaran pajak.

2.3 Profitabilitas
Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Menurut Kasmir
(2008), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Penelitian ini menggunakan ROA untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, karena ROA
menunjukkan efektifitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik modal sendiri maupun dari modal pinjaman,
investor akan melihat seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aset. ROA juga mampu mengukur
kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang. Semakin tinggi ROA, semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik
pengelolaan aset perusahaan.

2.4 Ukuran Perusahaan


Secara umum ukuran perusahaan (organization size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar
atau kecilnya suatu objek. Menurut Machfoedz (1994) dalam Suwito dan Herawati (2005) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan dalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan
kecil menurut berbagai cara seperti total aset atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat
penjualan, dan jumlah penjualan. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006) ukuran perusahaan adalah
skala besar kecilnya perusahaan yang dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai cara antara lain dengan
ukuran pendapatan, total aset, dan total ekuitas.
Perusahaan yang memiliki total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil
dan mampu menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki total aset sedikit atau
rendah. Tahap kedewasaan perusahaan ditentukan berdasarkan total aset, semakin besar total aset menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka waktu yang relatif panjang. Hal ini juga
menggambarkan bahwa perusahaan lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dibanding
perusahaan dengan total aset yang kecil (Indriani, 2005; Rachmawati dan Triatmoko, 2007).
Ukuran perusahaan merupakan suatu pengklasifikasian sebuah perusahaan berdasarkan jumlah aset
yang dimilikinya. Aset dinilai memiliki tingkat kestabilan yang cukup berkesinambungan (Kurniasih dan Sari,
2013). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi log total aset.

474
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

2.5 Kompensasi Rugi Fiskal


Proses membawa kerugian dalam satu tahun pajak ke tahun-tahun pajak berikutnya dinamakan dengan
kompensasi kerugian (carrying loss). Kompensasi kerugian dalam Pajak Penghasilan diatur pada Undang-
Undang No.36 Tahun 2008 tetang Pajak Penghasilan diatur sebagai berikut :
a. Kompensasi kerugian fiskal timbul apabila untuk tahun pajak sebelumnya terdapat kerugian fiskal (SPT
Tahunan dilaporkan Nihil/Lebih Bayar tetapi ada kerugian) .
b. Kerugian Fiskal timbul apabila penghasilan bruto yang dikurangi oleh pengurangan yang diperbolehkan
mengalami kerugian,
c. Kerugian Fiskal tersebut dikompensasikan dengan penghasilan neto fiskal atau laba neto fiskal dimulai tahun
pajak berikutnya sesudah tahun didapatnya kerugian tersebut berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun.
d. Ketentuan jangka waktu pengakuan kompensasi kerugian fiskal berlaku untuk tahun pajak mulai tahun 2009,
untuk tahun pajak sebelumnya berlaku ketentuan Undang-undang no.17 Tahun 2000 tentang Pajak
Penghasilan.
Kompensasi rugi fiskal, dapat diukur dengan menggunakan variabel dummy, yang akan diberikan nilai
1 jika terdapat kompensasi rugi fiskal pada awal tahun t (Sari & Martani, 2010).

2.6 Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance


Profitabilitas adalah suatu indikator kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi
perusahaan.
Menurut Surbakti (2012), profitabilitas perusahaan dengan penghindaran pajak akan memiliki
hubungan yang positif dan apabila perusahaan ingin melakukan penghindaran pajak maka harus semakin efisien
dari segi beban sehingga tidak perlu membayar pajak dalam jumlah besar. Perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax planning yang mengurangi jumlah
beban kewajiban perpajakan (Chen et al., 2010). Apabila rasio profitabilitas tinggi, berarti menujukkan adanya
efisiensi yang dilakukan oleh pihak manejemen. Laba yang meningkat mengakibatkan profitabilitas perusahaan
juga meningkat, sehingga jumlah pajak yang harus dibayarkan juga meningkat. Atau dapat dikatakan ada
kemungkinan upaya dari perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak.

2.7 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance


Machfoedz (1994) dalam Suwito dan Herawati (2005) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah
suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan kecil menurut berbagai
cara seperti total aset atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah
penjualan.
Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan perusahaan untuk melakukan aktivitas
ekonominya. Perusahaan yang besar tentu memiliki banyak sumber daya manusia yang ahli dalam pengelolaan
beban pajaknya jika di bandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan berskala kecil tidak dapat optimal
dalam mengelola beban pajaknya dikarenakan kekurangan ahli dalam perpajakan (Nicodeme, 2007; Darmadi,
2013). Banyaknya sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan berskala besar maka akan semakin besar biaya
pajak yang dapat dikelola oleh perusahaan.
Aktivitas tax avoidance yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan dalam upaya semata-mata
untuk meminimalisasi kewajiban pajak perusahaan (Khurana dan Moser, 2009). Tax avoidance merupakan
suatu strategi pajak yang agresif yang dilakukan oleh perusahaan dalam memimalkan beban pajak, sehingga
kegiatan ini memunculkan resiko bagi perusahaan antara lain denda dan buruknya reputasi perusahaan
dimatapublik. Perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah, sehingga menimbulkan kecenderungan bagi
para manajer perusahaan untuk berlaku agresif atau patuh (Kurniasih dan Sari, 2013). Semakin besar ukuran
perusahaan, maka perusahaan akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal mengelola beban pajaknya.

2.8 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Tax Avoidance


Proses membawa kerugian dalam satu tahun pajak ke tahun-tahun pajak berikutnya ini dinamakan
dengan kompensasi kerugian (carrying loss). Kurniasih dan Sari (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal
berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun
berikutnya. Perusahaan yang telah merugi dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan untuk membayar
pajaknya. Kerugian tersebut dapat dikompensasikan selama lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan
digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian tersebut.
Akibatnya, selama lima tahun tersebut, perusahaan akan terhindar dari beban pajak, karena laba kena
pajak akan digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian perusahaan. Sehingga pajak yang harus
dibayarkan dapat diminimalkan karena angka laba terutang menjadi kecil dan perusahaan tidak perlu lagi
melakukan tindakan tax avoidance.

475
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance.
Hipotesis 2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance.
Hipotesis 3 : Kompensasi Rugi Fiskal berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance.
Berdasarkan hipotesis diatas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan:

Profitabilitas

Ukuran Perusahaan Tax Avoidance

Kompensasi Rugi Fiskal

Gambar 1. Kerangka Konseptual

3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah
terdaftar di BEI. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 135 perusahaan. Sedangkan sampel penelitian
ditentukan dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan
sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur di BEI dan melaporkan laporan keuangannya dari tahun 2010
sampai 2013.
b. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan dalam mata uang kurs rupiah.
c. Perusahan-perusahaan yang terdaftar dan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 74 perusahaan dapat dilihat pada lampiran.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi
dokumentasi dengan melihat laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, dan laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Data
diperoleh dari situs resmi perusahaan dan situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.2 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel


Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel dimana faktor keberadaannya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Model estimasi pengukuran Tax avoidance dalam penelitian ini menggunakan model Cash
Effective Tax Rate (CETR) yang diharapkan mampu mengidentifikasi keagresifan perencanaan pajak
perusahaan yang dilakukan menggunakan perbedaan tetap maupun perbedaan temporer (Chen et al., 2010)
dengan rumus sebagai berikut:

Variabel Bebas (X)


a. Profitabilitas
Profitabilitas dapat di ukur dengan menggunakan rasio return on assest (ROA). ROA adalah
perbandingan antara laba bersih dengan total aset pada akhir periode, yang digunakan sebagai indikator
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai aset dipakai sebagai
ukuran perusahaan karena perusahaan yang besar selalu diidentikkan dengan nilai aset yang besar pula, sehingga
dapat mempengaruhi suatu keputusan terhadap perusahaan dikarenakan perusahaan bernilai miliyaran rupiah.

476
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

Maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentrasformasikannya ke dalam logaritma natural dari total aset
(Benardi dkk,. 2008).

Ukuran Perusahaan =

c. Kompensasi Rugi Fiskal (RFIS)


Kompensasi rugi fiskal dapat diukur menggunakan variabel dummy, yang akan diberikan nilai 1 jika
terdapat kompensasi rugi fiskal pada awal tahun t (Sari dan Martani, 2010).

3.3 Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua
atau lebih independent variable. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan Eviews7.
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model regresi linear berganda
dengan persamaan sebagai berikut:

CETR= α0+ β1PROFT + β2SIZE + β3RFIS + e

Keterangan :
CETR = Cash Effective Tax Rate
PROFT = Profitabilitas
SIZE = Ukuran Perusahaan
RFIS = Kompensasi Rugi Fiskal
α = Konstanta Persamaan Regresi
β1, 2, 3,4 = Koefisien Regresi
ε = Error term

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan tabel uji t, seperti yang tergambar pada lampiran hasil olahan data statistik, maka dapat
dilihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap
Tax Avoidance (Y). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai bahwa Profitabilitas memiliki nilai
koefisien bernilai positif sebesar 0.054301, nilai t-statistik sebesar 4.515648 > 1,968011,dan nilai
probabilitas 0.00 < 0.05. Artinya Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance pada
Perusahaan Manufaktur yang list di BEI tahun 2010 - 2013. Dengan demikian hipotesis pertama (H1)
diterima.
b. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Pengaruh Ukuran Perusahaan (X 2) signifikan negatif terhadap
Tax Avoidance (Y). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Ukuran Perusahaan memiliki nilai koefisien
bernilai Negatif sebesar 0,032234, nilai t-statistik sebesar 6.872126 > 1,968011,dan nilai probabilitas 0.00
< 0.05. Artinya Ukuran Perusahaan berpengaruh Signifikan Negatif terhadap Tax Avoidance pada
perusahaan manufaktur yang list di BEI periode 2010-2013. Dengan demikian hipotesis kedua (H2)
diterima.
c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah Kompensasi Rugi Fiskalberpengaruh signifikan negatif
terhadap Tax Avoidance. Dari table di atas dapat dilihat bahwa memiliki nilai koefisien bernilai negatif
sebesar 0.008581, nilai t-statistik sebesar 1.281345 < 1,968011, dan nilai probabilitas 0.2014 > 0.05.
Artinya Kompensasi Rugi Fiskalberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Tax Avoidance pada
perusahaan manufaktur yang list di BEI periode 2010-2013. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3)
ditolak.

4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance


Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat
diketahui bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan mempunyai arah yang positif terhadap tax
avoidance. Dapat dilihat bahwa nilai bahwa profitabilitas memiliki nilai koefisien bernilai positif sebesar
0.054301, nilai t-statistik sebesar 4.515648 > 1,968011,dan nilai probabilitas 0.00 < 0.05. Artinya profitabilitas
berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang list di BEI tahun 2010
- 2013.
Hasil ini sesuai dengan hipotesis peneliti dan memiliki arah yang sama yaitu positif, sehingga hipotesis
yang telah dirumuskan sama dengan hasil penelitian bahwa H1 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Kurniasih (2013) yang menemukan bahwa profitabiltas perusahaan yang diukur dengan
ROA, berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur periode 2007-2010.

477
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

Kurniasih menyatakan hasil yang signifikan dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas perusahaan yang cenderung
stabil dan cukup baik.

4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance


Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat
diketahui bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan mempunyai arah yang negatif terhadap tax
avoidance. Dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien bernilai Negatif sebesar 0.032234,
nilai t-statistik sebesar 6.872126 > 1.968011,dan nilai probabilitas 0.00 < 0.05.
Hasil ini sesuai dengan hipotesis peneliti dan memiliki arah yang sama yaitu negatif, sehingga hipotesis
yang telah dirumuskan sama dengan hasil penelitian bahwa H2 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian
Indriani (2005 dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007), yang menyatakan perusahaan dengan ukuran besar
akan lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dan membayar kewajibannya dibanding perusahaan
dengan total aktiva yang kecil.

4.3 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance


Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat
diketahui bahwa kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Dapat dilihat
bahwa memiliki nilai koefisien bernilai negatif sebesar 0.008581, nilai t-statistik sebesar 1.281345 < 1,968011,
dan nilai probabilitas 0.2014 > 0.05. Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung hipotesa yang menyatakan
kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan negatif terhadap tax avoidance.
Hasil ini berbeda dari penelitian Kurniasih, (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal memiliki nilai
positif terhadap Tax Avoidance, karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun berikutnya.
Perusahaan yang merugi pada periode sebelumnya dapat meminimalkan beban pajak pada periode berikutnya.
Kerugian yang ditanggung perusahaan dapat dikompensasikan kepada laba yang diterima selama 5 tahun
berikutnya, sehingga pajak yang harus dibayarkan dapat diminimalkan karena angka laba terutang menjadi
kecil.
Penelitian ini mendukung pendapat Chen et al. (2010 dalam Gusti, 2014) yang menyatakan bahwa
kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh singnifikan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik serta perusahaan yang memiliki nilai kompensasi rugi
fiskal yang lebih sedikit, terlihat memiliki nilai Cash Effective Tax Rates (CETR) yang lebih tinggi.
Perusahaan yang mengalami rugi diasumsikan tidak melakukan penghindaran pajak karena
kerugiannya dapat dikompensasikan sehingga tidak perlu melakukan penghindaran pajak yang dapat beresiko
terhadap reputasi perusahaan tersebut dan akan menjadi sorotan pemeritah.
Data membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam tahun penelitian,
banyak yang tidak mendapatkan kompensasi kerugian jika di bandingkan dengan yang mendapatkan
kompensasi. Hal inilah yang menyebabkan kompensasi rugi fiskal tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tax avoidance. Apabila sebagian dari perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
mendapatkan kompensasi, ada kemungkinan kompensasi rugi fiskal memiliki pengaruh terhadap tax avoidance.
Hal lain yang menyebabkan kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh terhadap tax avoidance adalah
pengukuran kompensasi rugi fiskal yang sangat terbatas hanya dengan menggunakan dummy.

5. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN


Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pengujian hipotesis yang diajukan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa:
a. Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
b. Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
c. Kompensasi Rugi Fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
Meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun
masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang masih perlu direvisi bagi peneliti selanjutnya
antara lain:
a. Masih adanya sejumlah variabel lain yang belum digunakan dan memiliki kontribusi yang besar dalam
mempengaruhi yang terjadi didalam sebuah perusahaan.
b. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel sehingga hasil penelitian
tidak dapat di generalisasikan pada jenis perusahaan lain, seperti perbankan, transportasi, atau
telekomunikasi.
c. Dalam penelitian ini hanya dilakukan selama 4 tahun, maka untuk melihat tingkat erornya masih rendah.

478
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

Dari kesimpulan dan keterbatasan yang telah diuraikan diatas, maka dalam kesempatan ini penulis
mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya diharapkan memasukkan variabel-variabel lain yang erat kaitannya dengan
penghindaran pajak, seperti leverage, struktur kepemilikan dan komite audit.
b. Untuk penelitian selanjutnya dapat memilih model terbaik selain di dalam penelitian.
c. Bagi investor, sebaiknya menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki tingkat tax avoidance yang
rendah

REFERENSI

Achmad, K. Subekti., dan I. Atmini, S. 2007. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di
Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Agoes dan Trisnawati, Mardiah. 2007. Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal serta Pajak Tangguhan terhadap
Presistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi. Vol 12, No. 13 (132 : 15).

Anderson, R., dan Reeb, D. 2003. Founding Family Ownership and Firm Performance : Evidence from the S&P 500.
Journal of Finance 58, 1301-1328.

Ayuningtyas, Noorina. 2012. Pengaruh Faktor Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Pelatihan terhadap Pengetahuan Aparatur
Pajak Tentang Tax Avoidance. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya, Malang.

Bambang. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Tarif
Pajak Efektif. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Departemen Akuntansi, Depok.

Benardi, dkk. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya Terhadap Asimetri
Informasi. Metode Penelitian Kuantitatif, Bidang Kajian: Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal. Skripsi, Universitas
Brawijaya.

Bovi, Maurizio. 2005. Book-Tax Gap, An Income Horse Race. Working Paper No. 61, Desember 2005.

Brigham, F.E and Houston, F.J. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi10. Jakarta: Salemba Empat.

Budiman. 2012. Detecting Earnings Management The Accounting Review. Vol 70, 193-225.

Chen, K, P., and Chu, C. Y. C. 2010. International Control vs External Manipulation: A model of Financial Ekonomic.

Darmadi, Iqbal Nul Hakim. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Pajak dengan Indikator Tarif Pajak
efektif. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Derashid, C., and Zhang, H. 2003. Effective tax rates and the industrial policy hypothesis: evidence from Malaysia. Journal
of International Accounting, Auditing and Taxation, pp : 45-62.

Desai, M. A., and Dharmapala, D. 2006. Corporate Tax Avoidance and High-Powered Incentives. Journal of Financial
Economics, 79, 145-179.

Dyreng, S. Hanlon, M., dan Maydew, E. 2010. The effects of executives on corporate tax avoidance. The Accounting
Review. Vol. 85 No. 4. pp 1163-1189.

Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hanlon, M., dan Heitzman, S. 2010. A review of tax research. Journal of Accounting and Economic 50, 127-128

Hardika, Nyoman Sentosa. 2007. Perencanaan Pajak: sebagai Strategi Penghematan Pajak. Jurnal Bisnis dan
Kewirausahaan. Volume 3 No. 2. 103-112.

Hotman T Pohan. 2009. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, Dan
Biaya Pajak Ditunda Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Publik.

Jensen, M., and W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency, and Ownership Structure. Journal
of Financial Economics. Vol.3. October.

479
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Khurana, I. K. dan W. J. Moser. 2009. Institutional Ownership and Tax Aggressiveness (www.ssrn.com)

Kurniasih, T. dan Sari, Maria M. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan
Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18, 58 - 66.

Lestari, Maharani Ika dan Sugiharto, Toto. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2.
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Lim, YD. (2011). Tax avoidance, cost of debt and shareholder activism: Evidence from Korea. Journal of Banking &
Finance 35, 456–470.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martani, D. dan A. E. Persada. 2010. PengaruhBook Tax Gap terhadap Presistensi Laba. http://staff.ui.ac.id

Meiza, Randi. 2015. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance dan Deferred Tax Expense Terhadap Tax
Avoidance. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Merks, Paulus. 2007. Categorizing International Tax Planning. Fundamentals of International Tax Planning. IBFD. 66-69.

Nuralifmida, Ayu Anissa. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Skrips, Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret, Jakarta.

Pahala Siahaan, Marihot. 2010. Hukum Pajak Elementer Konsep Dasar Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Perdirjen Republik Indonesia No. Per-43/Pj/2010 Tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam
Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Rachmawati, Andri., dan Triatmoko, Hanung. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar.

Richardson, G., Lanis, R. 2007. Determinants of variability in corporate effective tax rates and tax reform: Evidence from
Australia. Journal of Accounting and Public Policy, 26 (2007) 689-704.

Sari, Dewi Kartika., Martani, Dwi. 2010. Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate Governance dan Tindakan Pajak
Agresif. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Sari, Gusti Maya. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal dan Struktur
Kepemilikan Terhadap Tax Avoidance. Skripsi, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang.

Siahaan, Hinsa. 2004. Teori Optimalisasi Struktur Modal dan Aplikasinya di dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan.
Jurnal Keuangan dan Moneter. Volume 7 No.1.

Suandi, Erly. 2011. Hukum Pajak, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyam, K.R., dkk. 2005. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S - 14/Pj.7/2003. Tentang “Program Optimalisasi Penerimaan Pajak Tahun 2003
Direktur Jenderal Pajak”.

Surbakti, Theresa Adelina. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran
Pajak di Perusahaan Manufaktur. Skripsi Universitas Indonesia.

Sutedi, Adrian. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta: Paragonatama Jaya.

Suwito, Edy., dan Herawaty, Arleen. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba
yang Dilakukan Oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Undang No.36 Tahun 2008 tetang Pajak Penghasilan

480
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Pasal tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Utami, Nurindah Wahyu. 2013. Pengaruh Struktur Corporate Governance, Size,Profitabilitas Perusahaan terhadap Tax
Avoidance. Skripsi UNS

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia Edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.

Watts, R., and Zimmerman, J. 1986. Towards a Positive Theory of Accounting. New Jersey: Prentice-Hall.

Wing, Wahyu winarno. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Unit penerbit dan percetakan: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

www. Bappenas.co.id.

www. idx. co.id

Xynas, Lidia. 2011. Tax Planning, Avoidance and Evasion in Australia 1970-2010: The Regulatory Responses and Taxpayer
Compliance, Revenue Law Journal, 20-1.

APENDIX

Daftar Perusahaan Sampel


NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 ADES Akasha Wira International Tbk.
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
3 ALKA Alakasa Industrindo Tbk.
4 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
5 APLI Asiaplast Industries Tbk.
6 ARGO Argo Pantes Tbk.
7 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk.
8 ASII Astra International Tbk.
9 AUTO Astra Auto Part Tbk.
10 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
11 BRNA Berlina Tbk.
12 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.
13 BUDI Budi Acid Jaya Tbk.
14 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.
15 DLTA Delta Djakarta Tbk.
16 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
17 DVLA DaryaVaria Laboratoria Tbk.
18 EKAD Ekadharma Internationa Tbk.
19 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk.
20 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
21 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
22 GGRM Gudang Garam Tbk.
23 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
24 HDTX Panasia Indosyntec Tbk
25 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
26 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur
27 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk.
28 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
29 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.
30 INAF Indofarma (Persero) Tbk.
31 INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
32 INCI Intan Wijaya Internasional Tbk.
33 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
34 INDS Indospring Tbk.
35 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
36 JECC Jembo Cable Company Tbk.
37 JKSW Jakarta Kyoie Steel Works Tbk.
38 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

481
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

39 KAEF Kimia Farma Tbk.


40 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.
41 KBLM Kabelindo Murni Tbk.
42 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.
43 KIAS Keramika Indonesia Asosiasi Tbk.
44 KLBF Kalbe Farma Tbk.
45 LION Lion Metal Works Tbk.
46 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
47 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
48 MAIN Malindo Feedmill Tbk.
49 MERK Merck Tbk.
50 MLIA Mulia Industrindo Tbk.
51 MRAT Mustika Ratu Tbk.
52 MYOR Mayora Indah Tbk.
53 NIPS Nippress Tbk.
54 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.
55 PRAS Prima Alloy Stell Universal Tbk.
56 PYFA Pyridam Farma Tbk.
57 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
58 SCCO Supreme Cable Manufacturing &Commerce Tbk.
59 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk.
60 SIPD Sierad Produce Tbk
61 SMCB Holcim Indonesia Tbk.
62 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
63 SPMA Suparma Tbk.
64 SRSN Indo Acitama Tbk.
65 STTP Siantar Top Tbk.
66 TCID Mandom Indonesia Tbk.
67 TIRT Tirta Mahakam Resource Tbk.
68 TOTO SuryaToto Indonesia Tbk.
69 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
70 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
71 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.
72 UNVR Unilever IndonesIA Tbk.
73 VOKS Voksel Electric Tbk.
74 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.
Hasil Olahan Data
Descriptive Statistic
CETR PROFT SIZE RFIS
Mean 0.206671 0.080635 12.12848 0.162162
Median 0.237010 0.065650 12.01595 0.000000
Maximum 0.944270 0.416200 14.33040 1.000000
Minimum 0.000000 -0.190700 10.89320 0.000000
Std. Dev. 0.164712 0.097546 0.685572 0.369224
Skewness 1.335254 1.003387 0.760458 1.833089
Kurtosis 7.302757 5.063569 3.264670 4.360215

Jarque-Bera 316.2925 102.1873 29.39320 188.5896


Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 61.17459 23.86810 3590.030 48.00000


Sum Sq. Dev. 8.003396 2.806972 138.6526 40.21622

Observations 296 296 296 296


Sumber :Olahan data Eviews7 2015

Hasil Uji F (Simultan)


F-statistic 8.472590
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber :Olahan Data Eviews7 2015

482
Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

Hasil Uji t (hipotesis)


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.178510 0.056525 3.158082 0.0018


PROFT 0.054301 0.012025 4.515648 0.0000
SIZE -0.032234 0.004691 -6.872126 0.0000
RFIS -0.008581 0.006697 -1.281345 0.2014

483

Anda mungkin juga menyukai