Penyajian
Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)
dan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
(PSAK 101)
KDPPLKS
Materi
• ParadigmaTransaksi Syariah
• Asas, dan Karakteristik (termasuk Maqasid al
Syariah) transasi syariah
• Tujuan Laporan Keuangan Entitas Syariah
• Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Syariah
• Rujukan Syariah atas Transaksi yang dilarang
2
Kerangka konseptual
akuntansi
3
Tujuan Kerangka Dasar
Penyusun Standar
• Membantu penyusunan standar
Akuntansi Syariah
• Pedoman menyusun LK Syariah
• Problem solving masalah
Akuntan Syariah
akuntansi syariah yang belum ada
standarnya
• Memberikan pendapat apakah LK
Auditor
sudah sesuai dengan PASBU
A O A
mudharab
ah
K R N Pemerintah
Stakehold
ers LK
Pemilik
dana
A A G Syariah titipan
Pembayar
I N A Pelanggan
dan
penerima
N Pemasok
dan mitra
ZISWAF
Pengawas
usaha Karyawan syariah
lainnya
5
Paradigma Transaksi Syariah
Paradigma Transaksi Syariah
Al-Falah Akuntabilitas
manusia:
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) Syariah dan
akhlaq sebagai
indikator
baik/buruk –
benar / salah
suatu usaha
Sarana
Amanah Terbentuk
Pencapaian
integritas ->
Alam semesta GCG & Market
Discipline
7
Asas, dan Karakteristik
Transaksi Syariah
Asas Transaksi Syariah
haram Semua hal yang dilarang secara tegas dalam Al Quran dan Sunnah
10
Karakteristik Transaksi Syariah
1. Prinsip Saling Paham dan Saling 2. Objek Halal dan Baik
Ridha
3. Uang : Alat Ukur dan Satuan 4. Tidak ada Magrib, haram dan
pengukur nilai dan bukan Zhalim
komoditas
5. Tidak menganut Time value of 6. Transaksi dilakukan secara:
money perjanjian jelas, tidak merugikan/
menguntungkan salah satu pihak;
tidak ada standar ganda utk satu
akad; tidak ada taalluq dlm satu
akad
5. Tidak ada distorsi harga : No 7. Tidak ada Suap : risywah
Najas & ikhtikar
Tujuan
Laporan
Keuangan
informasi untuk membantu informasi mengenai tingkat
mengevaluasi pemenuhan keuntungan investasi yang
tanggung jawab entitas diperoleh penanam modal
syari’ah terhadap amanah dan pemilik dana syirkah
dalam mengamankan dana, temporer; dan informasi
menginvestasikannya pada mengenai pemenuhan
tingkat keuntungan yang kewajiban (obligation) fungsi
layak sosial entitas syari’ah
12
Laporan Keuangan Posisi Keuangan
Perubahan Ekuitas
• Dasar Akrual
kecuali untuk perhitungan bagi hasil
menggunakan
cash basis
• Kelangsungan Usaha
Karakteristik Kualitatif
Dapat Dapat
Relevan Andal
Dipahami Dibandingkan
15
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Mencerminkan LKS:
kegiatan • Lap Posisi Keuangan (Neraca)
• Investor
• Laporan Laba Rugi Komprehensif
komersial • Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas • Manajer Inv.
Laporan Sumber
Mencerminkan dan
Penggunaan LKS:
kegiatan sosial
Dana ZIS • Pengemban
Laporan Sumber Fungsi Sosial
dan
Penggunaan
Dana Qardh
16
LAPORAN POSISI KEUANGAN
per 31 Des 200x
ASET • Liabilitas
17
Alur Operasi Bank Syariah
(Ascarya 2007)
Akad dan Produk Bank Syariah
( Ascarya 2007)
Acuan Akuntansi Perbankan Syariah
23
Liabilitas, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
Liabilitas
DANA SYIRKAH TEMPORER
Kewajiban Segera
Bagi Hasil yang Belum Dibagikan Dari Bukan Bank
Simpanan Tabungan Mudharabah
Giro Wadiah Deposito Mudharabah
Tabungan Wadiah Dari Bank
Simpanan Dari Bank Lain Tabungan Mudharabah
Giro Wadiah Deposito Mudharabah
Tabungan Wadiah
Musyarakah
Kewajiban Lain:
Utang Salam
Utang Istishna EKUITAS
Kewajiban Kepada Bank Lain Modal disetor
Pembiayaan Yang Diterima Tambahan modal
Hutang pajak Saldo Laba/Rugi
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Kepentingan Non Pengendali
Penjaman Yang Diterima
Kewajiban Lainnya
Pinjaman Subordinasi 24
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
untuk periode yang berakhir 31 desember 20x2 dan 20X1
PENDAPATAN
Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib XXX XXX
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D
Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib XXX XXX
Sumber : M.Yusuf
28
Wibisana
Laporan Perubahan Ekuitas mengacu pada
PSAK lain
Laporan Arus Kas mengacu pada PSAK 2 - Contoh
Entitas Bank Syariah
Entitas Non Syariah
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
LLaporan
Posisi
Keuangan
Tahap 1: QS 30: 39
” Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan
agar harta manusia bertambah, maka tidak
menambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa Zakat yang kamu maksudkan
untuk memperoleh keridhoan Allah, maka itulah
orang orang yang melipatgandakan (pahalanya)”
Tahap 2: QS 4:161
“Dan karena mereka menjalankan riba, padahal
sungguh mereka telah dilarang darinya, dan karena
mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah
(batil). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir
diantara mereka azab yang pedih.”
Tahap 3: QS 3: 130
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
4 (empat) Tahap Larangan riba
Dalil riba’
Tahap 4:
”Orang orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukkan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama
dengan riba. Padahal Allah telah Menghalalkan jual
beli dan Mengharamkan riba. Barang siapa
mendapat peringatan dari Tuhan-NYA lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu
menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu
penghuni neraka, mereka kekal didalamnya (QS
2:275)
4 (empat) Tahap Larangan riba
• Tahap 4;
“Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah
dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman (QS 2: 278)
” Jika kamu tidak melaksanakannya, maka
umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-NYA. Tetapi
jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok
hartamu. kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan
tidak pula dizalimi (dirugikan)” (QS 2: 279)
“Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan,
maka berilah tenggang waktu sampai dia
memperoleh kelapangan. Dan jika kamu
menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui” (QS 2: 280)
Dalil riba’
“Riba itu mempunyai 73 pintu (tingkatan),
yang paling rendah (dosanya) sama dengan
seorang yang melakukan zina dengan ibunya.”
(Ibnu Mas’ud)
Jabir berkata : ”bahwa Rasulullah SAW
mengutuk orang yang menerima riba, orang
yang membayarnya, dan orang yang
mencatatnya dan dua orang saksinya,
kemudian beliau bersabda, “mereka itu semua
sama.” (HR Muslim).
Perjudian
“Wahai orang orang yang
beriman, sesungguhnya
minuman keras, berjudi,
berkurban (untuk berhala) dan
mengundi nasib dengan anak
panah , adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah perbuatan
perbuatan itu agar kamu
beruntung” (QS 5 :90)
Transaksi yang mengandung
ketidakpastian/ Gharar
• Gharar terjadi ketika terdapat incomplete
information, sehingga ada ketidakpastian antara
dua belah pihak yang bertransaksi.
• Ketidak jelasan ini dapat menimbulkan pertikaian
antara para pihak dan ada pihak yang dirugikan.
Ketidakjelasan dapat terjadi dalam lima hal, yakni
dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu
penyerahan dan akad.
“Bagaimana pendapatmu jika Allah mencegah biji
itu untuk menjadi buah, sedang salah seorang
dari kamu menghalalkan (mengambil) harta
saudaranya?” (HR Bukhari)
“Rasulullah s.a.w melarang jual beli yang
mengandung gharar” (HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
Dzalim
• Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. (QS. 4 : 29)