Anda di halaman 1dari 68

KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Akuntansi Syariah
Prodi Akuntansi – FEB UPN Veteran Jawa Timur
LAPORAN KEUANGAN
• Laporan keuangan disusun oleh manajemen entitas usaha
untuk memberikan informasi kepada stakeholders yang
digunakan untuk mengambil keputusan ekonomi
• Kepentingan dan tujuan penggunaan informasi keuangan
para stakeholders tidak selalu sama
• Agar laporan keuangan tidak mementingkan salah satu
pihak dan agar tidak menyesatkan maka laporan keuangan
harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum
• Untuk menjamin suatu laporan keuangan telah disusun dan
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum maka dilakukan audit atas laporan keuangan
MENGAPA BUTUH STANDAR AKUNTANSI ?

Standar Akuntansi disusun


untuk menghasilkan laporan
keuangan yang berkualitas
CIRI LAPORAN KEUANGAN BERKUALITAS
• Dapat Dipahami
“Dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna
laporan keuangan”
• Relevan
“Dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi pengguna laporan keuangan”
• Keandalan
“Bebas dari kesalahan material dan bias”
• Dapat Diperbandingkan
“Dapat digunakan untuk mengevaluasi posisi dan
kinerja keuangan”
PENYAJIAN WAJAR
• Laporan keuangan disajikan secara wajar jika
disajikan secara jujur atas pengaruh transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan
definisi dan kriteria yang telah ditentukan
dalam standar akuntansi

WAJAR = SESUAI DENGAN STANDAR DAN


PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM
STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA
STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA
SAK
Digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
yaitu terdaftar di otoritas pasar modal dan menguasai aset sebagai fidusia
untuk sekelompok besar masyarakat
SAK SYARIAH
Digunakan untuk entitas syariah dan entitas konvensional yang melakukan
transaksi keuangan syariah
SAK ETAP
Digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang
signifikan
SAK EMKM
Digunakan untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang memenuhi
definisi dan kriteria dari perundang – undangan yang berlaku di Indonesia
ENTITAS / BISNIS SYARIAH
MENGGUNAKAN STANDAR YANG
MANA ?
GENERALLY ACCEPTED SHARI’A ACCOUNTING PRINCIPLES (GASAP)
(Prinsip-Prinsip Akuntansi Syariah yang Diterima Umum)

Kerangka Prinsip Akuntansi


Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Simpulan riset,
Tingkat 3 Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah Artikel, dan Pendapat Ahli
Landasan
Operasional SAK
Peraturan Pedoman atau
Buletin Pemerintah Praktik Akuntansi
atau Tingkat 2 Internasional/Negara lain
Teknis untuk Industri Industri (Kajian
yang sesuai Syariah
Landasan (Regulasi) Asosiasi Syariah)
Praktik
PSAK & ISAK Umum
Tingkat 1 PSAK & ISAK Syariah
yang sesuai dengan Syariah

Landasan Konseptual KDPPLK Syariah


FATWA SYARIAH
Landasan Syariah AL HADITS
AL QURAN
ENTITAS

Entitas yang melaksanakan transaksi


syariah sebagai kegiatan usaha
berdasarkan prinsip prinsip syariah yang
dinyatakan dalam anggaran dasarnya
(PSAK 101,Paragraf 3)
LANDASAN OPERASIONAL PRAKTEK AKUNTANSI
DI ENTITAS SYARIAH
Pemakai:
Entitas yang
SAK berkatagori mikro,
kecil, dan menengah
EMKM

SAK SAK SAK


UMUM SYARIAH ETAP

Pemakai: Pemakai:
Pemakai: Entitas yang tidak
Entitas yang Entitas Syariah
memiliki memiliki
atau Entitas yang akuntabilitas publik
akuntabilitas publik
melakukan
transaksi syariah 1
1
BAGAIMANA DENGAN ENTITAS
KONVENSIONAL (NON SYARIAH) ?
• Entitas konvensional yang melakukan transaksi
syariah harus menerapkan KDPPLKS dan PSAK
Syariah yang terkait
• Entitas konvensional yang melakukan
transaksi syariah tidak perlu menyiapkan
laporan keuangan syariah secara lengkap
tetapi hanya melaporkan transaksi syariah
sesuai dengan ketentuan standar akuntansi
syariah dalam laporan keuangan konvensional
APA KDPPLKS ITU ?
• Kerangka dasar merupakan tujuan-tujuan filosofis, teori-teori
normatif, konsep-konsep yang saling terkait, definisi-definisi
yang tepat, dan aturan-aturan rasional membentuk suatu
‘Kerangka Konseptual’
• KDPPLKS merupakan kerangka konseptual yang mirip dengan
konstitusi, yaitu suatu sistem koheren dari tujuan-tujuan dan
dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarahkan pada
standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi,
dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan
syariah
• Jadi KDPPLKS ini menyajikan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah bagi
para penggunanya
Tujuan Kerangka Dasar Laporan
Keuangan
• Acuan bagi penyusun standar akuntansi keuangan
syariah
• Acuan bagi penyusun laporan keuangan jika ada
masalah akuntansi syariah yang belum diatur oleh
standar akuntansi keuangan syariah
• Acuan bagi auditor dalam memberikan pendapat
tentang kesesuaian laporan keuangan syariah sesuai
dengan prinsip akuntansi syariah yang diterima umum
• Acuan bagi para pengguna laporan keuangan dalam
menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan syariah
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
• Alam semesta merupakan amanah Allah dan
sarana kebahagiaan hidup untuk mencapai
falah (kebagaian materi dan spiritual)
• Setiap aktivitas manusia memiliki akuntabilitas
dan nilai ilahiah
• Syariah merupakan aturan yang atas
hubungan manusia secara vertikal dan
horizontal sehingga syariah sebagai norma
dalam bertransaksi
Asas Transaksi Syariah
• Persaudaraan (Ukhuwah)
• Keadilan (‘adalah)
• Kemaslahatan (maslahah)
• Keseimbangan (tawazun)
• Universalisme (syumuliyah)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
• Dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridho
• Berprinsip kebebasan bertransaksi selama halal dan baik
• Uang sebagai alat tukar bukan komoditas
• Tidak mengandung riba
• Tidak mengandung kezhaliman
• Tidak mengandung maysir
• Tidak mengandung gharar
• Tidak mengandung unsur haram
• Tidak menganut time value of money
• Transaksi dilakukan berdasarkan perjanjian yang jelas dan benar
• Tidak ada distorsi harga dan rekayasan penawaran
• Tidak mengandung kolusi dan suap
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• Laporan keuangan syariah merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan syariah yang lengkap
meliputi laporan keuangan atas aktivitas komersial
dan sosial
• Laporan keuangan komersial meliputi neraca, L/R,
laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan
laporan lain
• Laporan keuangan kegiatan sosial meliputi laporan
sumber dan penggunaan dana zakat, laporan sumber
dan penggunaan dana kebajikan
PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI
INVESTOR Informasi untuk keputusan investasi
PEMBERI DANA QORD Informasi untuk menilai apakah dana qord
dapat dikembalikan
PEMILIK DANA SYIRKAH TEMPORER Informasi untuk keputusan investasi
PEMILIK DANA TITIPAN Informasi untuk memutuskan apakah dana
titipan dapat diambil setiap saat
PEMBAYAR DAN PENERIMA DANA ZISWAF Informasi mengenai sumber dan penyaluran
dana
PENGAWAS SYARIAH Informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip-
prinsip syariah
KARYAWAN Informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
PEMASOK DAN MITRA USAHA Informasi untuk menilai apakah hutang akan
dibayar saat jatuh tempo
PELANGGAN Informasi mengenai kelangsungan hidup entitas
syariah
PEMERINTAH Informasi untuk mengatur aktivitas dan
penetapan pajak
MASYARAKAT Informasi trend kemakmuran entitas syariah
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan utama laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu entitas syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan lainnya adalah:
a) meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua
transaksi dan kegiatan usaha
b) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta
informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai
dengan prinsip syariah, bila ada dan bagaimana perolehan dan
penggunaannya (sumber dan pengeluaran sesuai syariah)
c) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung
jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan
dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
d) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh
penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi
mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas
syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran ziswaf (fungsi bisnis
dan fungsi sosial)
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue
recognition Third level
3. Monetary unit The "how"—
3. Expense
4. Periodicity implementation
recognition
5. Accrual
4. Full disclosure

QUALITATIVE
CHARACTERISTIC ELEMENTS
S 1. Assets
1. Fundamental 2. Liabilities
Second level
qualities 3. Equity Bridge between
4. Income levels 1 and 3
2. Enhancing
qualities 5. Expense
s

OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful First level
ILLUSTRATION 2.7 to present and potential
Conceptual Framework for The "why"—purpose
equity investors,
Financial Reporting of accounting
lenders, and other
creditors in their
capacity as capital
providers.
ASUMSI DASAR
• DASAR AKRUAL (Accrual Basis)
– Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar, dan diungkapkan dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan
– Laporan keuangan disusun atas dasar akrual
– Penghitungan pendapatan untuk tujuan
pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas
(Cash Basis)
ASUMSI DASAR
• KELANGSUNGAN USAHA (GOING CONCERN)
– Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi
kelangsungan usaha entitas syariah dan akan
melanjutkan usahanya di masa depan
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN
KEUANGAN
• 4 KARAKTERISTIK KUALITATIF POKOK
LAPORAN KEUANGAN:
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat Diperbandingkan
DAPAT DIPAHAMI
– Informasi yang ditampung dalam laporan
keuangan adalah kemudahan untuk segera dapat
dipahami oleh pemakai
– Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar
RELEVAN

– Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan


pemakai dalam proses pengambilan keputusan
– Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu (memiliki
nilai prediktif atau umpan balik, dan disajikan tepat
waktu)
RELEVAN
– Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan
materialitasnya
– Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan
– Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan
yang dinilai sesuai dengan situasi khusus (ommision) dan
kesalahan dalam mencatat (misstatement)
– Dalam bagi hasil, dasar yang dibagihasilkan harus
mencerminkan jumlah yang sebenarnya tanpa
mempertimbangkan konsep materialitas
KEANDALAN
• Informasi memiliki kualitas andal jika:
– Bebas dari pengertian yang menyesatkan
– Bebas dari kesalahan material
– Disajikan secara tulus atau jujur (faithful representation)
• Kualitas andal akan tercapai dengan mengaplikasikan
prinsip
– Penyajian Jujur
– Substansi Mengungguli Bentuk
– Netralitas
– Pertimbangan sehat (prudence)
– Kelengkapan
DAPAT DIBANDINGKAN
• Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
entitas syariah antar periode untuk mengidentifikasi trend
posisi dan kinerja keuangan
• Agar dapat dibandingkan maka pengukuran dan penyajian
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan
secara konsisten antar periode entitas syariah yang sama,
untuk entitas syariah yang berbeda maupun dengan entitas
lain
• Agar dapat membandingkan maka pemakai harus mendapat
informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut
• Daya banding tidak sama dengan keseragaman
KENDALA INFORMASI
YANG RELEVAN DAN ANDAL
• Penyediaan informasi yang relevan dan andal
seringkali dihadapkan pada kendala:
– Tepat Waktu
– Keseimbangan antara biaya dan manfaat
– Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
• Laporan Keuangan Entitas Syariah Terbagi
menjadi :
– Komponen laporan keuangan yang mencerminkan
kegiatan komersial
– Komponen laporan keuangan yang mencerminkan
kegiatan sosial
– Komponen laporan keuangan lainnya yang
mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas syariah
ASET
• Sumber daya yang dikuasai oleh entitas
syariah
• Memiliki manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan diperoleh oleh entitas syariah
• Bentuk fisik tidak esensial untuk menentukan
eksistensi aset, yang terpenting adalah
kemampuan entitas dalam mengendalikan
manfaat yang diharapkan oleh aset tersebut
KEWAJIBAN
• Kewajiban masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, dan penyelesainnya
diharapkan mengakibatkan arus kas keluar
sumber daya entitas syariah yang
mengandung manfaat ekonomi
• Suatu tanggung jawab atau tugas untuk
bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan
cara tertentu
PENYELESAIAN KEWAJIBAN
• Pembayaran kas
• Penyerahan aset lain
• Pemberian jasa
• Penggantian dengan kewajiban lain
• Konversi menjadi ekuitas
DANA SYIRKAH TEMPORER
• Dana yang diterima sebagai investasi dengan
jangka waktu tertentu dari pihak lain, dan entitas
syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan. Jika dana berkurang akibat kerugian
normal maka entitas syariah tidak berkewajiban
mengembalikan kekurangan dana tersebut
• Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan
sebagai kewajiban
EKUITAS
• EKUITAS adalah hak residual atas aset entitas
syariah setelah dikurangi semua kewajiban
dan dana syirkah temporer
PENGHASILAN (INCOME)
• PENGHASILAN (Income) adalah kenaikan
manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal
• Penghasilan terdiri dari Pendapatan dan
Keuntungan
BEBAN
• BEBAN (Expenses) adalah penurunan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam
modal
• BEBAN terdiri dari beban dan kerugian
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL
• HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL adalah
bagian bagi hasil pemilik dana syirkah
temporer atas keuntungan dan kerugian hasil
investasi bersama entitas syariah dalam suatu
periode laporan keuangan
PENGAKUAN (RECOGNITION)
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
• PENGAKUAN merupakan proses pembentukan suatu pos
yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan
dalam neraca dam laporan laba rugi
• Pengakuan didasarkan pada dua faktor utama yaitu:
a) Probabilitas manfaat ekonomi masa depan (Probability)
yaitu kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau
ke dalam entitas syariah
b) Keandalan pengukuran (Reliable) yaitu pos tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal
• Jika suatu pos tertentu tidak dapat memenuhi dua kriteria pengakuan
tersebut maka perlu diungkapkan dalam catatan atau skedul tambahan
PENGUKURAN (MEASUREMENT)
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
• PENGUKURAN adalah proses penetapan jumlah
uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur
laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba
rugi
• Proses pengukuran menyangkut pemilihan dasar
pengukuran yang terdiri dari
a) Biaya Historis (Historical Cost)
b) Biaya Kini (Current Cost)
c) Nilai Realisasi/penyelesaian (Realisable/settlement
value)
UNSUR – UNSUR LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
A. Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan komersial
B. Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan sosial
C. Komponen laporan keuangan yang
mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas syariah tersebut
KONSEP DASAR
LAPORAN KEUANGN SYARIAH
• Laporan keuangan syariah disusun
berdasarkan prinsip accrual basis tetapi
perhitungan bagi hasil menggunakan cash
basis
• Laporan laba rugi disusun berdasarkan prinsip
bagi hasil net revenue sharing (Bagi laba kotor)
• Pencatatan dan penyajian transaksi syariah
didasarkan pada karakteristik akad akad yang
digunakan
AKUN KONTRA
• Akun kontra merupakan akun pengurang dari suatu
akun lain yang penyajiannya ditempatkan persis
dibawah akun yang dikurangi
• Akun Kontra riil: akun kontra dari akun riil seperti
akumulasi penyusutan, cadangan kerugian
murabaha, akumulasi penyusutan aset mudharabah
• Akun Kontra nominal: akun kontra dari akun nominal
seperti potongan angsuran murabaha,biaya kerugian
investasi mudharabah
KARAKTERISTIK AKUN YANG BERBEDA DALAM
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• Tidak dikatagorikan kewajiban atau equity
• DANA SYIRKAH TEMPORER
• Tidak dikatagorikan beban atau pendapatan
• Hak pihak ketiga atas bagi hasil
• Pendapatan Denda
• Pendapatan Bunga
• Sebagai pengurang pendapatan (bukan beban)
• Potongan pelunasan murabaha
• Beban penyusutan aktiva ijarah
• Beban pemeliharaan aktiva ijarah
KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
1. LAPORAN POSISI KEUANGAN
2. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
3. LAPORAN ARUS KAS
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
5. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
6. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Lap. Dana Lap Arus Kas
Lap. Dana Zakat Kebajikan

Penerimaan
Penerimaan (-) Penyaluran
(-) Penyaluran

Saldo Neraca
Saldo
Lap Perubahan Aset Kwbn
Ekuitas
Kas Kas Akhir
Ekuitas Awal DST
Laba Rugi (+/-) Laba/Rugi
(-) Pengembalian
Ekuitas
Pendapatan Ekuitas
(-) Hak Pihak Ke-3
(-) Biaya Lap Rekon. Pendpt dan
Ekuitas Akhir Bagi hasil

Laba/Rugi Pendapatan Akrual


(-) Pendpt yang kasnya
belum diterima
(-) Pendapt yang kasnya
diterima

Pendapatan Tersdia
NERACA
Assets Liability & Equity
Kontrak -Jual beli Kewajiban
•Murabahah •Tabungan wadiah ✓ Prinsip wadiah
•Salam ✓
Earning Assets

PIUTANG •Giro wadiah Dana dijamin (wajib)


•Istishna dikembalikan semua
(100%)
Ujroh Akt Ijarah Investasi Tidak Terikat-PSAK59
•Ijarah
(Dana Syirkah temporer) ✓ Prinsip Mudharabah
Kontrak - Bagi hasil •Tabungan mudharabah Mutlaqah / Unrestricted
•Mudharabah •Deposito mudharabah ✓ Kerugian =>
•Musyarakah ditanggung shahibul
maal
PEMBIAYAAN ✓ Tidak ada jaminan dana
dikembalikan 100%

Fixed Assets Equity Equity of share holder


LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan Usaha/operasi utama xxxxx (1)
Bagi hasil pemilik dana/ (xxxxx) (2)
Hak pihak ke-3 atas bagi hasil ------------- Bukan sebagai
Pendapatan sbg mudharib xxxxx (3) beban atau
pendapatan
Pendapatan operasi lainnya xxxxx (4)
-------------
xxxxx
Beban Usaha (xxxxx) (5)
------------
Laba (rugi) usaha xxxxx
APLIKASI NET REVENEU SHARING
LAPORAN KEUANGAN SUMBER DATA
KOPERASI SYARIAH JUAL BELI
(murabaha, salam, dan istishna)
LAPORAN LABA RUGI
Harga Jual Rp 1.500
Harga Pokok Rp 1.000
PENDAPATAN OPERASI UTAMA Keuntungan Rp 500
Keuntungan Jual Beli Rp 500 UJROH
Pendapatan neto ijarah Rp 300 (ijarah, IMBT, Multijasa)

Pendapatan bagi hasil Rp 400 Harga Sewa Rp 2.000


Harga Pokok Sewa Rp 1.700
Jumlah pendapatan operasi utama Rp 1.200
Pendapatan Netto ijarah Rp 300
BAGI HASIL
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL (mudharabah, musyarakah)
dst Penjualan Rp 2.400
Hpp Rp 1.400
Laba kotor Rp 1.000
Misal nisbah untuk koperasi syariah : 40%
Maka bagi hasil untuk koperasi : 40% x 1.000
Sebesar Rp 400

54
Karakteristik Elemen Laba Rugi

➢ Pendapatan usaha utama


➢ Pendapatan milik bersama antara pemilik dana (shahibul
mal) dengan pengelola (mudharib)
➢ Sebagai unsur pendapatan dalam profit distribution
➢ Bagi hasil bagi pemilik dana
➢ Bukan kelompok beban dan pendapatan (kelompok
tersendiri)
➢ Besarnya sangat tergantung pada pendapatan usaha
utama
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN

200-B 200-A
Sumber Dana Kebajikan
Infak xxx xxx
Sedekah xxx xxx
Hasil pengelolaan wakaf xxx xxx
Pengembalian dana kebajikan produktif xxx xxx
Denda xxx xxx
Pendapatan nonhalal xxx xxx
Jumlah Sumber Dana Kebajikan xxx xxx
Penggunaan Dana Kebajikan
Dana kebajikan produktif (xxx) (xxx)
Sumbangan (xxx) (xxx)
Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum (xxx) (xxx)
Jumlah Penggunaan Dana Kebajikan (xxx) (xxx)
Kenaikan (penurunan) dana kebajikan xxx xxx
Saldo awal dana kebajikan xxx xxx
Saldo akhir dana kebajikan xxx xxx
Lap Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

Pendapatan Usaha Utama (Akrual) xxx


Pengurang: Pendapatan periode berjalan yg kas atau setara kasnya belum diterima:
Pendapatan margin murabahah (xxx)
Pendapatan istishna’ (xxx)
Hak bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah (xxx)
Pembiayaan musyarakah (xxx)
Pendapatan sewa (xxx)
Jumlah (xxx)
Penambah:Pendapatan periode sebelumnya yg kasnya diterima pd periode berjalan:
Penerimaan pelunasan piutang:
Margin murabahah xxx
Istishna’ xxx
Pendapatan sewa xxx
Penerimaan piutang bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah xxx
Pembiayaan musyarakah xxx
Jumlah xxx
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxx
Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana xxx
Dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan xxx
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan xxx
Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

200-B 200-A
Saldo awal xxx xxx
Jumlah kelompok investasi awal periode xxx xxx
Nilai per kelompok investasi xxx xxx
Penerimaan dana xxx xxx
Penarikan dana (xxx) (xxx)
Keuntungan (kerugian) investasi xxx xxx
Biaya administrasi (xxx) (xxx)
Imbalan bank sebagai agen investasi (xxx) (xxx)
Saldo investasi pada akhir periode xxx xxx
Jumlah kelompok investasi pada akhir periode xxx xxx

Nilai kelompok investasi pada akhir periode xxx xxx

55
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai