Anda di halaman 1dari 16

STANDAR AKUTANSI

KEUANGAN SYARIAH
Here is where your presentation begins
Nama Kelompok:

Dimas Fauzi Tri Pamungkas


Aprianur
Lulu Erniawati
Yeyen Kornelia
TABLE OF CONTENTS
01 02 03
SEJARAH SAK PENGGUNA SAK TUJUAN KERANGKA
SYARIAH SYARIAH KONSEPTUAL

04 05 06
TUJUAN PELAPORAN ASUMSI DASAR KARAKTERISTIK
KEUANGAN KUALITATIF

07
UNSUR-UNSUR LAPORAN
KEUANGAN
Sejarah SAK Syariah

SEJARAH STANDAR AKUNTANSI SYARIAH


INTERNASIONAL

Rekomendasi dari hasil IDB Workshop tahun 1987 :


– Dibentuk lembaga independen untuk menyusun standar
akuntansi
– Pihak-pihak yang terkait dengan standar akuntansi tersebut
harus dilibatkan dalam proses penyusunan standar
– Pendanaan yang memadai untuk organisasi penyusun
standar tersebut
– Wewenang badan penyusun standar tersebut harus melekat
pada standar tersebut
SEJARAH STANDAR AKUNTANSI
SYARIAH DI INDONESIA
Periode Sebelum 2002

– Entitas syariah masih menggunakan PSAK 31:


Akuntansi Perbankan dan AASIFI 1998 dari AAOIFI

– Mei 2002 telah disusun PSAK 59 tentang Akuntansi


Perbankan Syariah yang berlaku efektif 1 januari 2003
dan Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Perbankan Syariah yang disusun oleh DSAK – IAI
SEJARAH STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DI
INDONESIA
Periode 2002 – 2007

– Entitas syariah mengacu pada Kerangka Dasar


Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank
Syariah dan PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah

 – PSAK 59 hanya untuk perbankan syariah sedangkan


lembaga keuangan syariah non bank belum ada acuan
standar sehingga LKS non Bank mengacu pada PSAK
industri masing-masing
SEJARAH STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DI
INDONESIA
 Periode setelah tahun 2008
 – Tahun 2008 DSAK – IAI membentuk Komite
Akuntansi Syariah (KAS)
– KAS terdiri dari:
•DSAK - IAI 
•DSN
•Regulator
•Industri
• Praktisi dan Akademisi
– Anggota KAS pada awal kali berjumlah 12 orang 
– KAS bertanggung jawab kepada DSAK - IAI
SEJARAH STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DI
INDONESIA

  • Tahun 2008 DSAK – IAI mengesahkan 6 PSAK


Syariah dan kerangka dasarnya sebagai pengganti
PSAK 59

• PSAK Syariah dan KDPPLKS terpisah dengan PSAK


dan KDPPLK Umum

• PSAK Syariah dan KDPPLKS tersebut menjadi acuan


seluruh entitas syariah baik bank maupun non bank
SEJARAH STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DI
INDONESIA

• Tahun 2010 IAI membentuk Dewan Standar


Akuntansi Syariah (DSAS) yang merupakan pengganti
dari KAS

• Anggota DSAS adalah anggota KAS dan ditambah


beberapa orang anggota baru

• Sejak tahun 2010 yang mengesahkan PSAK Syariah


adalah DSAS
PENGGUNA SAK SYARIAH
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah yang
ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi
syariah baik entitas lembaga syariah maupun
lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan
dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis
syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI. 
Tujuan Kerangka Konseptual

-Sebagai kerangka kerja yang akan


dijadikan dasar untuk pembentukan
standar dan aturan akuntansi yang
koheren.

-Sebagai referensi dasar teori akuntansi


untuk menyelesaikan masalah-masalah
praktik pelaporan keuangan yang muncul .
Tujuan Pelaporan Keuangan
 Menyediakan informasi yang berguna bagi investor,
kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam
membantu proses pengambilan keputusan yang rasional
atas investasi kredit dan keputusan lain yang sejenis.

 Menyediakan informasi yang berguna bagi investor,


kreditor dan pengguna potensial lainnya yang membantu
dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian
prospek penerimaan kas dari deviden atau bunga dan
pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo
sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk
(future cash flow) pada perusahaan.

 Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi,


klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
Asumsi Dasar Akutansi Syariah

Asumsi dasar konsep akuntansi lembaga syariah sama


dengan konsep asumsi dasar konsep akuntansi
keuangan secara umum yaitu konsep kelangsungan
usaha (going concern) dan dasar akrual. Pendapatan
untuk tujuan penghitungan bagi hasil menggunakan
dasar kas
Karakteristik Kualitatif

Dapat Dipahami Relevan

Keandalan Dapat Dibandingkan


Unsur-unsur laporan keuangan

 Laporan posisi keuangan (balance sheet).


 Laporan laba rugi komprehensif (income statement)
 Laporan perubahan ekuitas (statement of
changes of equity).
 Laporan arus kas (cash flow statement)
 Catatan atas laporan keuangan (notes to
financial statement)
THANK EVERYBODY

Anda mungkin juga menyukai