Anda di halaman 1dari 30

STANDAR

AKUNTANSI
(SAK, SPAP, DAN IFRS)
KELOMPOK 11

01 02 03 04

C1C020119 C1C020125 C1C020134 C1C020141


Endang Surahyani Rizky Khairunnisa Siti Sarra Alvin Andika Putra
Utami
Pengertian Standar
Akuntansi (SAK)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman umum
dalam penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan
resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh
badan yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu.
Standar akuntansi memuat definisi, pengukuran atau penilaian,
pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan keuangan. Selain
SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan
ISAK yang merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK
28 dan PSAK 38, ISAK 31, ISAK 32, ISAK 35, dan ISAK 36
02
FUNGSI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
FUNGSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(SAK)

Bagi Pemegang Saham Investor


- Memantau pertumbuhan - Mengetahui risiko serta
keuangan perusahaan. kondisi keuangan
- Alat untuk mengetahui perusahaan.
kemampuan perusahaan - Mengambil keputusan untuk
dalam membayar dividen. berinvestasi.
FUNGSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(SAK)
Bagi Kreditur
Supplier
- Mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar - Bahan penilai dalam
hutang. menjual barang.
- Menjadi acuan pinjaman. - Acuan untuk melihat
- Patokan membuat keputusan kredibilitas dalam
peminjaman. membayar kredit.
Pemerintah

Digunakan untuk menentukan kebijakan,


seberapa jumlah pajak serta data statistik
pendapatan nasional. Maka dari itu, negara
bisa tahu perusahaan mana yang memiliki
kekayaan terbesar bahkan hutang terbesar.
JENIS – JENIS
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (SAK)
YANG ADA DI
INDONESIA
PSAK - IFRS
PSAK – IFRS adalah nama lain atas standar akuntansi keuangan atau SAK yang
dipraktikkan oleh IAI di tahun 2012. PSAK – IFRS digunakan oleh badan usaha yang
mempunyai jenis akuntabilitas publik.
Beberapa contoh badan usaha yang menggunakan PSAK – IFRS adalah asuransi, BUMN,
perbankan, dan juga perusahaan dana pension.
PSAK dan SAK tidak memiliki banyak perbedaan. Kedua standar tersebut memiliki tujuan
yang sama, yakni untuk menyediakan informasi terbaru bagi para pengguna laporan
keuangan.
Melainkan untuk pengguna IFRS ditentukan karena Indonesia termasuk sebagai anggota
dari IFAC (International Federation of Accountants), dimana IFRS adalah standar
akuntansinya.
SAK - ETAP
Selain PSAK – IFRS, ada juga macam SAK Entitas Tanpa Asuransi Publik (SAK – ETAP).
SAK yang digunakan oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik tidak signifikan.
Sama halnya dengan PSAK – IFRS, DSAK IAI adalah pihak yang menetapkan SAK –
ETAP sejak tahun 2009. kemudian, mengaplikasikan dari SAK – ETAP baru teralisasikan
pada tahun 2010 dan efektif berlaku awal tahun 2011.
SAK – ETAP merupakan hasil dari penyederhanaan dari PSAK – IFRS. SAK – ETAP tidak
mencatat laporan laba rugi yang mudah dimengerti oleh penggunanya. Penilaian terhadap
aset tak berwujud, aset tetap, serta properti juga hanya dilaporkan memakai harga perolehan.
SAK – ETAP juga tidak memiliki pilihan penggunaan nilai revaluasi maupun nilai wajar.
Pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan pun tidak dilaporkan pada SAK – ETAP. Hal
ini ditengarai oleh beban pajak diakui sejumlah pajak berdasarkan ketentuan pajak.
PSAK - Syariah
PSAK – Syariah adalah standar akuntansi keuangan jenis yang baru. Berbeda dengan PSAK
jenis sebelumnya, PSAK – Syariah ditetapkan Dewan Akuntansi Syariah.
Tujuan dari PSAK – Syariah adalah untuk menyelenggarakan beragam lembaga yang
memiliki basis syariah di Indonesia. Sebagai contoh lembaga yang berbasis Syariah di
Indonesia adalah badan zakat, bank syariah, dan juga pengadaian syariah. Pengembangan
dari PSAK – Syariah disusun dengan mengacu pada fatwa yang dibuat oleh MUI.
Isi PSAK – Syariah adalah kerangka konseptual untuk keperluan penyusunan serta
pengungkapan laporan, baik untuk standar penyajian laporan keuangan, serta standar khusus
transaksi Syariah.
Sebagai contoh, tak jarang Bank Syariah menggunakan standar akuntansi yang berbeda
untuk menyusun laporan keuangna. Karena bank Syariah memiliki akuntabilitas publik,
laporan keuangannya pun harus dibuat menggunakan PSAK umum terlebih dahulu.
SAK – EMKM
SAK – EMKM disusun guna memenuhi kebutuhan laporan keuangan pada entitas mikro,
kecil dan menengah. Acuan dari SAK – EMKM adalah UU Nomor 20 Tahun 2008
mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah.
SAK – EMKM ditujukan bagi entitas yang belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi
sesuai dengan SAK – ETAP. Entitas yang menggunakan SAK – EMKM sebagai pedoman
penyusunan laporan keuangan dapat membuatnya secara eksplisit serta tanpa terkecuali
mengenai kepatuhan pada SAK – EMKM di catatan laporan keuangan.
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
SAP diterapkan bagi entitas pemerintah dan ditetapkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintah.
SAP menjadi dasar entitas tersebut dalam membuat laporan keuangan pemerintah pusat
(LKPP) serta laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).
Pembuatan SAP bertujuan agar entitas pemerintah memiliki partisipasi, transaparansi, dan
juga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Agar pemerintahan yang lebih bersih dan
baik dapat terwujud. SAP ini telah ditetapkan sebagai PP No.24 Tahun 2005.
PENGERTIAN
STANDAR
PROFESIONAL
AKUNTAN
PUBLIK (SPAP)
SPAP adalah modifikasi berbagai pernyataan standar
teknis dan aturan etika yang merupakan panduan dalam
memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.
SAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(DSPAP IAPI). SPAP merupakan hasil pengembangan
berkelanjutan standar profesional akuntan publik yang
dimulai sejak tahun 1973 yang disusun oleh IAI.

—SOMEONE
FAMOUS
Standar – standar dalam
Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP)
Standar Auditing
SA merupakan panduan audit atas laporan
keuangan historis, yang terdiri dari 10
standar dan dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standar Auditing (PSA)
termasuk interpretasi Pernyataan Standar
Auditing (IPSA).
SA terdiri dari  3 standar umum, 3 standar pekerjaan lapangan, dan 4
standar pelaporan.

Standar Umum
• Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang  memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
• Dalam semua hal yang berhubungan  dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
• Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
• Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
• Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
oengujian yang akan dilakukan.
• Bukti audit yang kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan
• Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
• Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistensian penerapan  prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
• Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
• Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahea pernyataan
demikian tidak dapat diberikan.
Standar Atestasi
Standar ini memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam
jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan
keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang
disepakati).

5 Standar umum 4 standar pelaporan

2 standar pekerjaan
lapangan
Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar ini memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.Dirinci
dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review
(PSAR),& bersifat mengikat akuntan publik sehingga
pelaksanaannya wajib.
SJAR terdiri dari Kompilasi dan review atas laporan keuangan,
pelaporan atas laporan keuangan komparatif, Laporan kompilasi
atas laporan keuangan yang dimasukkan dalam formulir tertentu,
komunikasi antara akuntan pendahulu dengan akuntan pengganti,
pelaporan atas laporan keuangan pribadi yang dimasukkan dalam
rencana keuangan pribadi tertulis.
Standar Jasa Konsultansi
SJK memberikan panduan bagi praktisi yang
menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya
melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa
konsultasi, para praktisi menyajikan temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi.
Standar umum
tambahan
Standar umum •Kepentingan klien
•Kesepakatan dengan klien
• Kecakapan Profesional
•Komunikasi dengan klien
• Penggunaan kemahiran
profesional dengan cermat dan
seksama
• Perencanaan dan supervisi
• Data relevan yang memadai
Standar Pengendalian Mutu
SPM memberikan panduan bagi kantor akuntan publik dalam
melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh
kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan Aturan Etika
Kompertemen Akuntan Publik.
Unsur-unsursistem •Pemekerjaan (hiring)
pengendalian mutu : •Pengembangan profesional
•Independensi •Promosi
•Penugasan personel •Penerimaandan keberlanjutan
•Konsultasi klien
•Supervisi •Inspeksi
Pengertian IFRS
IFRS (International Financial Reporting Standards). IFRS merupakan standar
akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting
Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk penyusunan
laporan keuangan perusahaan publik.
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS)
disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC).
IFRS adalah standar pelaporan akuntansi yang diakui secara
internasional. International Financial Accounting Standard (IFRS) ini
diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standards Board), yang
merupakan organisasi akuntansi internasional.
Karakteristik IFRS

1. IFRS menggunakan principle base yang lebih menekankan pada


interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga berfokus pada spirit
penerapan acuan tersebut.
2. IFRS membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
atas presentasi akuntansi yang mencerminkan realitas ekonomi.
3. Standar internasional ini membutuhkan professional
judgement dalam penerapan standar akuntansi.
4. IFRS banyak menggunakan fair value dalam setiap penilaiannya.
5. IFRS memiliki disclosure yang lebih banyak.
Standar Dalam IFRS
1. Pernyataan pada Neraca Keuangan - IFRS punya kontribusi besar dalam menyusun
neraca keuangan (balance sheet). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat
perputaran aset pada perusahaan dan berjalan dengan semestinya.
2. Pernyataan Atas Perubahan Ekuitas - Perusahaan yang memperoleh laba, tidak
semuanya akan dibagikan pada pemegang saham (stockholder). IFRS adalah
standar yang cocok digunakan untuk membuat catatan laba ditahan karena investor
perlu tahu laba ditahan tersebut digunakan untuk kegiatan bisnis apa saja.
3. Pernyataan Penghasilan yang Meliputi Banyak Hal - Penghasilan suatu perusahaan
tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Untuk menyajikan laporan keuangan,
perusahaan membutuhkan IFRS sebagai acuan dalam membuat laporan keuangan
sehingga laporan keuangan tersebut menjadi lebih spesifik dan mudah dikenali.
4. Penyajian Laporan Arus Kas - Laporan arus kas merupakan salah satu laporan yang
mencatat semua transaksi dalam satu periode tertentu. Standar IFRS tentu akan
membantu penyajian laporan arus kas ini yang diambil dari biaya operasional,
pembiayaan lain, dan investasi
Keuntungan Menerapkan IFRS
Menyajikan
Laporan
Keuangan yang Menghemat BIaya
Berkualitas

Hilangnya Lebih dekat dengan


Hambatan Arus Besr Practice
Modal
Perbedaan PSAK & IFRS

Secara garis besar, berikut perbedaan PSAK dan IFRS :


• PSAK menggabungkan principle base dan rule base sedangkan IFRS
berbasis principle base
• IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historisnya.
• IFRS menggunakan profesional judgment.
• Dalam laporan laba atau rugi tidak mempunyai format standar.
• Dalam PSAK laporan arus kas memiliki persamaan dengan IFRS tetapi
dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung.
• Dalam PSAK hanya terdapat laporan keuangan, laporan posisi
keuangan, dan laporan laba atau rugi.
Kesimpulan
Standar akuntansi merupakan pedoman umum dalam penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang
dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Indonesia juga memiliki lima pilar standar akuntansi yaitu,
PSAK-IFRS, SAK ETAP, SAK EMKM) , Standar Akuntansi Syari’ah dan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP). PSAK, SAK ETAP, dan SAK EMKM diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sedangkan PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Syari’ah dan SAP diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah modifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan
aturan etika yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.
SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(DSPAP IAPI).
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting
Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan
publik. Dengan menggunakan acuan IFRS, perusahaan mampu melihat laporan keuangan mereka
dengan standar yang sama dengan kompetitornya di negara lain.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai