Anda di halaman 1dari 21

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan
lembaga pemeringkat kredit.

SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan
memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan
SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan
konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang
lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.

SAK ETAP akan digantikan oleh SAK Entitas Privat per 1 Januari 2025
Sumber: https://web.iaiglobal.or.id/SAK-IAI/Tentang SAK ETAP

SAK ETAP Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penggunaan

Baca artikel detikfinance, "SAK ETAP Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penggunaan"
selengkapnya https://finance.detik.com/solusiukm/d-6331455/sak-etap-adalah-pengertian-manfaat-
dan-contoh-penggunaan.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Jakarta -

Dalam penyusunan laporan keuangan bisnis, dikenal Standar Akuntasi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang digunakan sebagai pedoman.

Apa arti SAK ETAP? Berikut ini adalah ulasannya beserta manfaat dan contoh penggunaannya.
Pengertian SAK ETAP

Dalam buku Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang disusun Ikatan Akuntan
Indonesia, dijelaskan SAK ETAP adalah laporan keuangan yang bisa digunakan entitas tanpa akuntabilitas
publik. Entitas merujuk pada lembaga, organisasi, atau badan usaha.

Disebut entitas tanpa akuntabilitas publik jika entitas tersebut tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dan hanya menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Contohnya adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Sementara entitas disebut memiliki akuntabilitas publik signifikan jika telah mengajukan pendaftaran,
atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Entitas jenis ini menguasai aset dalam kapasitas sebagai
fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Dikutip dari buku Akuntansi BUMDes Berdasarkan SAK ETAP karya Efa Susfiani dan Lantip Susilowati,
laporan keuangan SAK ETAP terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan SAP ETAP bisa digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah (UKM), serta Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Manfaat dan Tujuan SAK ETAP

SAK ETAP dibuat untuk menginformasikan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas
suatu entitas yang bermanfaat bagi pengguna tertentu dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan ini juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.

Dilansir dari iaiglobal.or.id, SAK ETAP dapat menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya. Diharapkan
hal ini dapat memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan.

Dalam mencapai tujuannya, laporan keuangan SAK ETAP harus memiliki beberapa karakter.
Dapat Dipahami

Laporan keuangan harus dapat segera dipahami ketika dibaca oleh pengguna. Dalam hal ini, pengguna
adalah orang yang memiliki kemampuan dalam hal akuntansi.
Relevan

Informasi dalam laporan keuangan harus relevan dengan kebutuhan penggunanya, karena akan
digunakan untuk mengambil keputusan.
Keandalan

Laporan keuangan harus berkualitas andal, yakni bebas dari kesalahan material dan bias.
Lengkap

Informasi harus disampaikan secara lengkap. Kesengajaan tidak mengungkap akan membuat laporan
keuangan menjadi sesat.
Dapat Dibandingkan

Melalui laporan keuangan, pengguna harus dapat membandingkan dengan periode-periode sebelumnya
agar dapat mengevaluasi kinerja.
Contoh Penggunaan SAK ETAP dalam Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi

Ilustrasi Standar Akuntasi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.Foto: Bayu Ardi/detikcom

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Ilustrasi Standar Akuntasi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.Foto: Bayu Ardi/detikcom

3. Laporan Neraca

Ilustrasi Standar Akuntasi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.Foto: Bayu Ardi/detikcom

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK

PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah pernyataan yang mengatur penyajian
laporan keuangan, struktur laporan keuangan,dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. PSAK
diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan dengan tujuan umum sesuai SAK.

PSAK digunakan entitas yang memiliki akuntabilitas publik, seperti bank, BUMN, perusahaan swasta,
asuransi. Adapun perbedaan SAK ETAP dan PSAK adalah sebagai berikut.

Laporan keuangan tidak menyajikan aset keuangan, investasi properti berdasarkan nilai wajar,
kewajiban jangka panjang yang ada bunganya, asset biologic diukur dengan harga perolehan dan nilai
wajar, aset dan kewajiban pajak yang ditangguhkan, serta non controlling interest.
SAK ETAP menggunakan judul Laporan Laba Rugi, sementara PSAK umum menggunakan judul Laporan
Laba Rugi Komprehensif.
Pada Catatan Atas Laporan Keuangan, perbedaan terlihat pada pengungkapan modal.
Pada Laporan Arus Kas pada SAK ETAP, arus kas aktivitas operasi memakai metode tidak langsung dan
tidak mengatur arus kas mata uang asing.
SAK ETAP tidak mengatur Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah.
Instrumen Keuangan Dasar SAK ETAP memiliki ruang lingkup investasi pada efek tertentu, serta
klasifikasikan trading, held to maturity dan available for sale.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak dalam SAK ETAP ruang lingkupnya adalah asosiasi
dan entitas anak. Yakni menggunakan metode biaya untuk entitas asosiasi dan metode ekuitas untuk
entitas anak.
Investasi Properti pada SAK ETAP menggunakan metode biaya, sedangkan PSAK menggunakan metode
nilai wajar.
Tidak diperkenankan saling hapus atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan dengan beban, kecuali
disyaratkan atau diizinkan oleh SAK ETAP.
Nah detikers, itu tadi penjelasan mengenai arti SAK ETAP, manfaat beserta contoh penggunaannya.

Baca artikel detikfinance, "SAK ETAP Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penggunaan"
selengkapnya https://finance.detik.com/solusiukm/d-6331455/sak-etap-adalah-pengertian-manfaat-
dan-contoh-penggunaan.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Standar Akuntansi Keuangan ETAP

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) terbagi menjadi
beberapa bab yaitu ruang lingkup, karakteristik kualifikasi, prinsip pervasif, dan perlakuan
akuntansi menurut. SAK-ETAP ini berlaku sejak 1 Januari 2011. Ruang lingkup SAK-ETAP
Standar akuntansi di Indonesia terbagi menjadi empat pilar. Standar akuntansi yang ada di
Indonesia berdiri sendiri dan punya kerangka dasar konseptual serta pernyataan standar
akuntansi. Empar pilar standar akuntansi yang ada di Indonesia sebagai berikut: Standar
Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum) Standar Akuntansi ENtitas Tanpa Akuntanbilitas
Publik (SAK ETAP) Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) Dalam buku Auditing Buku 2 (2002) oleh Mulyadi, SAK Etap biasanya
digunakan perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Perbedaan SAK ETAP dan SAK
Umum yaitu SAK ETAP lebih sederhana dan lebih mudah penerapannya. SAK ETAP
memberkan informasi yang andal dalam menyajikan informasi keuangan entitas. SAK ETAP
memiliki tujuan untuk usaha kecil dan menengah terhadap penyusunan laporan keuangan sendiri.
Penyusunan SAK ETAP masih belum mengacu standar internasional IFRS for SMEs dan masih
terlalu kompleks untuk menerapkan usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Karakteristik SAK-ETAP SAK-ETAP memiliki karakteristik kualifikasi informasi dalam laporan


keuangan yang tertuang sebagai berikut: Dapat dipahami, artinya memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis. Relevan, mampu mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu. Materialitas, mampu
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil. Keandalan, bisa bebas dari
kesalahan material dan bias. Substansi mengungguli bentuk. Maksudnya, meningkatkan
keandalan laporan keuangan. Pertimbangan Sehat. Maksudnya, mengandung unsur kehati-hatian
saat melakukan pertimbangan. Kelangkapan. Maksudnya, informasi dalam laporan keuangan
harus lengkap. Dapat Dibandingkan. Maksudnya, bisa membandingkan antarperiode
indentifikasi tren. Tepat Waktu. Maksudnya, disediakan dalam jangka waktu pengambilan.
Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat. Maksudnya, harus mempertimbangkan keseimbangan
antara biaya dan manfaat.

Prinsip pervasif Prinsip ini merupakan prinsip pengakuan dan pengukuran yang berpengaruh
luas. Prinsip ini memiliki pertimbangan terhadap perlakuan akuntansi. Peristiwa atau kondisi
tidak secara spesifik diatur dalam SAK-ETAP. Di dalam kondisi ini, entitas harus
mempertimbangkan informasi yang relevan dan andal. Sebelum melakukan pertimbangan,
entitas harus mempertimbangkan penerapan dari sumber berdasarkan hierarki sebagai berikut:
Persyaratan panduan dalam SAK-ETAP berhubungan dengan isu serupa dan terkait. Definisi
kriteria pengakuan dan konsep pengukuran aset, liabilitas, pendapatan, serta beban dan prinsip
pervasif. Suatu po diakui sebagai aset, liabilitas, pendapatan, dan beban apabila memiliki
kriteria sebagai berikut: Memiliki kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan pos akan
mengalir dari atau ke dalam entitas. Pos punya nilai atau biaya yang bisa diukur dengan andal.

Perlakuan akuntansi menurut SAK-ETAP Dalam perlakuan pengaturan SAK-ETAP ini didasaka
unsur-unsur dalam laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan entitas, meliputi: Neraca
dalam perlakuan akuntansi ini memuat beberapa pos-pos seperti kas dan setara kas, piutang
usaha, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset ak berwujud, utang usaha, aset serta
kewajiban, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Dalam pengkalsifikasian SAK ini diatur ke dalam
SAK Umum baik aset dan kewajiban. Laporan laba rugi memiliki pos-pos seperti pendapatan,
beban keuangan, bagian laba rugi investasi, beban pajak, dan laba rugi bersih. SAK-ETAP tidak
berkenan dalam penyajian dan pengungkapan pos luar biasa. Entitas dianjurkan menyajikan
analisis beban berdasar sifat atau fungsi beban analisis. Laporan perubahan ekuitas memiliki
pos-pos seperti laba rug entitas suatu periode, pendapatan serta beban yang diakui langsung,
komponen ekuitas yang berpegaruh kebijakan serta koreksi, dan komponen ekuitas yang
rekonsiliasi jumlahnya tercatat awal serta akhir. Laporan arus kas menyajikan informasi historis
kas dan setara kas. Kas dan setara kas adalah dua hal yang berbeda. Kas adalah kas di bank.
Sedangkan, setar kas adalah investasi jangka pendek yang tidak memiliki tujuan investasi. Dalam
laporan arus kas ini memiliki tiga aktivitas yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Catatan atas
laporan keuangan memiliki informasi yang dimuat seperti dasar penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan. Informasi lainnya seperti disyaratkan dalam
SAK-ETAP tapi tidak disajikan dalam laporan keuangan dan informasi tambahan yang tidak
disajikan dalam laporan keuangan tapi relevan untuk memahami laporan keuangan.

Kebijakan dan estimasi akuntansi dana kesalahan SAK-ETAP spesifik megatur transasi,
kejadian, dan keadaan lain yang mengharuskan entitas menerapkan SAK-ETAP jika dampak
tidak material. SAK-ETAP tidak secara spesifik mengatur sehingga manajemn harus
menggunakan pertimbangan tidak secara spesifik. Dalam pertimbangannya, manajemen juga
perlu persyaratan dan panduan dalam PSAK non ETAP yang berhubungan dengan isu serupa
serta terkait. Pertimbangan pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain menggunakan
kerangka dasar serupa sepnjang tidak bertentangan dengan kedua sumber. Pertimbangan tersebut
berupa: Konsitensi dan perubahan kebijakan akuntansi Entitas bisa mengubah kebijakan apabila
perubahan disyaratkan berubah sesuai SAK-ETAP. Perubahan estimasi akuntansi Pengaruh
perubahan yang terjadi dikaui secara prospektif dengan cara memasukan ke laporan laba rugi
pada periode berjalan. Koreksi kesalahan periode lalu Kesalahan dikoreksi secara retrospektif,
praktis, dan diterbitkan pertama kali setelah kesalahan tersebut ditemukan. Investasi pada efek
tertentu Dalam investasi efek tertentu ini memiliki tiga kelompok yaitu dimiliki hingga jatuh
tempo, diperdagangkan, dan tersedia untuk dijual.

Seumber: http://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Standar-Akuntansi-
Keuangan-ETAP/41180740b1f148729ed4ebfafa72c8ebc49f401e
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) terbagi menjadi beberapa
bab yaitu ruang lingkup, karakteristik kualifikasi, prinsip pervasif, dan perlakuan akuntansi menurut.
SAK-ETAP ini berlaku sejak 1 Januari 2011. Ruang lingkup SAK-ETAP Standar akuntansi di Indonesia
terbagi menjadi empat pilar. Standar akuntansi yang ada di Indonesia berdiri sendiri dan punya kerangka
dasar konseptual serta pernyataan standar akuntansi. Empar pilar standar akuntansi yang ada di
Indonesia sebagai berikut: Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum) Standar Akuntansi ENtitas
Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) Dalam buku Auditing Buku 2 (2002) oleh Mulyadi, SAK Etap biasanya
digunakan perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Perbedaan SAK ETAP dan SAK Umum yaitu SAK
ETAP lebih sederhana dan lebih mudah penerapannya. SAK ETAP memberkan informasi yang andal
dalam menyajikan informasi keuangan entitas. SAK ETAP memiliki tujuan untuk usaha kecil dan
menengah terhadap penyusunan laporan keuangan sendiri. Penyusunan SAK ETAP masih belum
mengacu standar internasional IFRS for SMEs dan masih terlalu kompleks untuk menerapkan usaha kecil
dan menengah di Indonesia. Baca juga: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang: Aktivitas, Transaksi, dan
Akunnya Karakteristik SAK-ETAP SAK-ETAP memiliki karakteristik kualifikasi informasi dalam laporan
keuangan yang tertuang sebagai berikut: Dapat dipahami, artinya memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis. Relevan, mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu. Materialitas, mampu mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil. Keandalan, bisa bebas dari kesalahan material dan bias. Substansi mengungguli
bentuk. Maksudnya, meningkatkan keandalan laporan keuangan. Pertimbangan Sehat. Maksudnya,
mengandung unsur kehati-hatian saat melakukan pertimbangan. Kelangkapan. Maksudnya, informasi
dalam laporan keuangan harus lengkap. Dapat Dibandingkan. Maksudnya, bisa membandingkan
antarperiode indentifikasi tren. Tepat Waktu. Maksudnya, disediakan dalam jangka waktu pengambilan.
Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat. Maksudnya, harus mempertimbangkan keseimbangan antara
biaya dan manfaat. Baca juga: Akuntansi untuk Transaksi menggunakan Valuta Asing Prinsip pervasif
Prinsip ini merupakan prinsip pengakuan dan pengukuran yang berpengaruh luas. Prinsip ini memiliki
pertimbangan terhadap perlakuan akuntansi. Peristiwa atau kondisi tidak secara spesifik diatur dalam
SAK-ETAP. Di dalam kondisi ini, entitas harus mempertimbangkan informasi yang relevan dan andal.
Sebelum melakukan pertimbangan, entitas harus mempertimbangkan penerapan dari sumber
berdasarkan hierarki sebagai berikut: Persyaratan panduan dalam SAK-ETAP berhubungan dengan isu
serupa dan terkait. Definisi kriteria pengakuan dan konsep pengukuran aset, liabilitas, pendapatan, serta
beban dan prinsip pervasif. Suatu po diakui sebagai aset, liabilitas, pendapatan, dan beban apabila
memiliki kriteria sebagai berikut: Memiliki kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan pos akan
mengalir dari atau ke dalam entitas. Pos punya nilai atau biaya yang bisa diukur dengan andal. Baca juga:
Akuntansi Keuangan Menengah: Bahasa Bisnis dan Alokasi Sumber Daya Perlakuan akuntansi menurut
SAK-ETAP Dalam perlakuan pengaturan SAK-ETAP ini didasaka unsur-unsur dalam laporan keuangan.
Penyajian laporan keuangan entitas, meliputi: Neraca dalam perlakuan akuntansi ini memuat beberapa
pos-pos seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset ak
berwujud, utang usaha, aset serta kewajiban, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Dalam pengkalsifikasian
SAK ini diatur ke dalam SAK Umum baik aset dan kewajiban. Laporan laba rugi memiliki pos-pos seperti
pendapatan, beban keuangan, bagian laba rugi investasi, beban pajak, dan laba rugi bersih. SAK-ETAP
tidak berkenan dalam penyajian dan pengungkapan pos luar biasa. Entitas dianjurkan menyajikan
analisis beban berdasar sifat atau fungsi beban analisis. Laporan perubahan ekuitas memiliki pos-pos
seperti laba rug entitas suatu periode, pendapatan serta beban yang diakui langsung, komponen ekuitas
yang berpegaruh kebijakan serta koreksi, dan komponen ekuitas yang rekonsiliasi jumlahnya tercatat
awal serta akhir. Laporan arus kas menyajikan informasi historis kas dan setara kas. Kas dan setara kas
adalah dua hal yang berbeda. Kas adalah kas di bank. Sedangkan, setar kas adalah investasi jangka
pendek yang tidak memiliki tujuan investasi. Dalam laporan arus kas ini memiliki tiga aktivitas yaitu
operasi, investasi, dan pendanaan. Catatan atas laporan keuangan memiliki informasi yang dimuat
seperti dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan.
Informasi lainnya seperti disyaratkan dalam SAK-ETAP tapi tidak disajikan dalam laporan keuangan dan
informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tapi relevan untuk memahami laporan
keuangan. Baca juga: Kumpulan Soal Kombinasi Bisnis Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Kebijakan dan
estimasi akuntansi dana kesalahan SAK-ETAP spesifik megatur transasi, kejadian, dan keadaan lain yang
mengharuskan entitas menerapkan SAK-ETAP jika dampak tidak material. SAK-ETAP tidak secara spesifik
mengatur sehingga manajemn harus menggunakan pertimbangan tidak secara spesifik. Dalam
pertimbangannya, manajemen juga perlu persyaratan dan panduan dalam PSAK non ETAP yang
berhubungan dengan isu serupa serta terkait. Pertimbangan pengaturan terkini dari badan penyusun
standar lain menggunakan kerangka dasar serupa sepnjang tidak bertentangan dengan kedua sumber.
Pertimbangan tersebut berupa: Konsitensi dan perubahan kebijakan akuntansi Entitas bisa mengubah
kebijakan apabila perubahan disyaratkan berubah sesuai SAK-ETAP. Perubahan estimasi akuntansi
Pengaruh perubahan yang terjadi dikaui secara prospektif dengan cara memasukan ke laporan laba rugi
pada periode berjalan. Koreksi kesalahan periode lalu Kesalahan dikoreksi secara retrospektif, praktis,
dan diterbitkan pertama kali setelah kesalahan tersebut ditemukan. Investasi pada efek tertentu Dalam
investasi efek tertentu ini memiliki tiga kelompok yaitu dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan,
dan tersedia untuk dijual.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Standar Akuntansi Keuangan ETAP", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/31/183000969/standar-akuntansi-keuangan-
etap?page=all.
Penulis : Vera Oktaviani
Editor : Serafica Gischa

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/31/183000969/standar-akuntansi-keuangan-
etap?page=all
SAK ETAP Adalah: Manfaat, Contoh
Penggunaan, dan Bedanya dengan PSAK
SAK ETAP merupakan kependekan dari Standar Akuntansi Keuangan Entittas Tanpa
Akuntabilitas Publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada 17 Juli 2019.

SAK ini ditujukan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan badan usaha yang tidak
mempunyai kewajiban mempublikasikan laporannya kepada publik. Contohnya seperti pelaku
UMKM.

Ada berbagai perbedaan antara ETAP dan SAK umum. Apa saja perbedaan tersebut? Yuk, baca
artikel ini sampai selesai ya!

Contents hide

1 SAK ETAP Adalah:

2 Manfaat SAK ETAP

3 Ciri-Ciri SAK ETAP

4 Siapa Pengguna SAK ETAP?

5 Ciri-Ciri Laporan Keuangan SAK ETAP

5.1 Mudah Dipahami

5.2 Relevan

5.3 Materialitas

5.4 Keandalan

5.5 Mendahulukan Substansi

5.6 Pertimbangan yang Sehat

5.7 Kelengkapan

5.8 Keterbandingan

5.9 Tepat Waktu

6 Contoh Penggunaan SAK ETAP

6.1 1. Laporan Laba Rugi


6.2 2. Neraca

6.3 3. Laporan Perubahan Ekuitas

7 Perbedaan SAK ETAP vs PSAK

8 Kesimpulan

SAK ETAP Adalah:


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah pedoman
akuntansi yang dibuat untuk entitas yang tidak mempunyai tanggung jawab untuk membuat
laporan keuangan untuk pihak eksternal.

Adapun contoh pengguna eksternal adalah investor, kreditur, dan pihak pemeringkatan kredit.
SAK ini dikeluarkan guna memudahkan para pelaku usaha kecil dalam mengelola akuntansi dan
mengakses pinjaman dana dari bank.

SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK umum. SAK ini
menggunakan konsep biaya perolehan, mengatur transaksi ETAP, dan membuat standar
akuntansi yang lebih sederhana dan tidak mudah berubah selama beberapa tahun.

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK EMKM

Manfaat SAK ETAP

SAK ETAP ditujukan agar seluruh unit usaha yang menyusun laporan keuangan sesuai standar
yang telah ditetapkan. Tentu, setiap perusahaan memiliki prinsip going concern agar bisnisnya
terus berkembang.

Kendati demikian, mengembangkan bisnis membutuhkan banyak usaha. Salah satu upaya
tersebut adalah meyakinkan masyarakat bahwa upaya yang dilakukan dapat dilaporkan sebagai
bentuk pertanggung jawaban.

Dalam akuntansi, bentuk pelaporannya adalah dengan menyusun dan menyajikan laporan
keuangan tahunan menurut standar yang ditentukan.

Menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar membantu manajemen memperoleh


sejumlah manfaat. Sebagai contoh mempermudah pengajuan kredit dapat diperoleh dari pihak
ketiga dan lain-lain.

Selain itu, peraturan ETAP ini disusun dengan sangat sederhana sehingga tidak menimbulkan
masalah bagi pemilik ETAP yang sebagian besar adalah usaha kecil dan menengah.

ETAP adalah entitas usaha yang melakukan kegiatan, tetapi sahamnya tidak dimiliki oleh
masyarakat. Artinya, badan usaha milik orang perseorangan atau kelompok orang yang kegiatan
dan modalnya masih terbatas yang menyumbang sekitar 80% di Indonesia.

Baca juga: Mengenal Berbagai Contoh Transaksi dalam Akuntansi

Ciri-Ciri SAK ETAP

Karakteristik standar akuntansi ini adalah:

 Hanya mengatur transaksi reguler yang dilakukan oleh UKM


 Peraturan sebagian besar menggunakan prinsip biaya historis
 Berdiri sendiri dan tidak mengacu ke SAK umum
 Peraturan yang lebih sederhana dari SAK umum.
 Opsi yang dipilih adalah opsi yang paling sederhana.
 Metode pengakuan dan pengukuran dibuat lebih sederhana
 Pengurangan Pengungkapan
 Peraturan tidak berubah selama bertahun-tahun.

Baca juga: Apa Itu Kas Kecil? Berikut Pengertian, Penggunaan dan Tips Mengaturnya

Siapa Pengguna SAK ETAP?

Pengguna ETAP adalah badan usaha yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan
tidak berkewajiban mempublikasikan laporan keuangannya kepada pengguna eksternal untuk
tujuan umum. Contoh pengguna eksternal termasuk investor, vendor, dan lembaga kredit.

Perusahaan dikatakan mempunyai akuntabilitas publik yang signifikan jika:

 Badam usaha telah atau sedang mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Pasar
Modal atau otoritas pengatur lainnya dalam rangka penerbitan efek di pasar modal. ATAU
 Perusahaan mengelola aset sebagai fidusia untuk berbagai kelompok swasta, termasuk bank,
perusahaan asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank
investasi.

Perusahaan dengan akuntabilitas publik yang signifikan dapat menggunakan ETAP jika
regulatornya mengizinkan penggunaan standar akuntansi ini.

Baca juga: 10 Asumsi Dasar Akuntansi yang Perlu Pebisnis Ketahui

Ciri-Ciri Laporan Keuangan SAK ETAP


Mudah Dipahami

Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila informasi yang ada di dalamnya bisa dipahami
oleh para penggunanya.

Untuk tujuan ini, pengguna diasumsikan mempunyai modal pengetahuan yang baik tentang
kegiatan ekonomi dan bisnis, akuntansi, dan kemauan untuk mempelajari informasi dengan hati-
hati.

Relevan

Supaya bermanfaat, informasi yang disajikan pada laporan keuangan harus sesuai dengan
kebutuhan pengguna guna proses pengambilan keputusan.
Informasi memiliki kualitas yang memadai jika dapat membantu pengguna untuk menilai
peristiwa masa lalu, saat ini atau masa depan, mengkonfirmasi atau mengoreksi hasil penilaian
sebelumnya, dan mempengaruhi keputusan keuangan pengguna.

Materialitas

Informasi dianggap material jika kelalaian atau kesalahan penyajian dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna berdasarkan laporan keuangan.

Keandalan

Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus andal agar bisa memberi manfaat
kepada para penggunanya.

Informasi memiliki kualitas yang dapat diandalkan jika secara jujur mewakili apa yang
diklaimnya atau dapat diharapkan untuk disajikan secara wajar, tanpa kesalahan atau bias
material.

Mendahulukan Substansi

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan menurut isi dan realitas ekonominya
dan bukan menurut bentuk hukumnya.

Pertimbangan yang Sehat

Pertimbangan yang baik mencakup unsur kehati-hatian untuk tidak meremehkan aset dan
pendapatan, atau meremehkan kewajiban dan pengeluaran, ketika membuat pertimbangan yang
diperlukan dalam keadaan yang tidak pasti.

Penilaian yang baik tidak memungkinkan prasangka. Penyusunan laporan keuangan harus
didasarkan pada pertimbangan yang wajar.

Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batas biaya material untuk
meningkatkan keandalan.

Keterbandingan

Pengguna laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan dari
periode ke periode untuk mengidentifikasi trend posisi dan kinerja keuangan.

Tepat Waktu

Ketepatan waktu mencakup penyediaan informasi akhir dalam kerangka waktu pengambilan
keputusan.
Contoh Penggunaan SAK ETAP
1. Laporan Laba Rugi
2. Neraca
3. Laporan Perubahan Ekuitas

Perbedaan SAK ETAP vs PSAK

PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah pernyataan yang mengatur
tentang persyaratan standar penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan isi
laporan keuangan.

PSAK digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan multiguna dalam SAK.
PSAK digunakan oleh badan-badan yang bertanggung jawab kepada publik seperti bank,
BUMN, perusahaan swasta dan perusahaan asuransi.

Adapun perbedaan antara ETAP dan PSAK adalah:


 Laporan keuangan SAK ETAP tidak mengungkapkan aset keuangan, investasi real estat pada nilai
wajar, kewajiban berbunga jangka panjang, aset biologis biaya dan nilai wajar, aset dan
kewajiban pajak tangguhan dan kepentingan non pengendali.
 SAK ETAP menggunakan judul laporan laba rugi, sedangkan PSAK umum menggunakan judul
laporan laba rugi komprehensif.
 Perbedaan pengungkapan ekuitas dapat dilihat pada catatan atas laporan keuangan.
 SAK ETAP laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung untuk arus kas dari aktivitas
operasi dan tidak mengatur arus kas dalam mata uang asing.
 SAK ETAP tidak mengatur laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri.
 Instrumen Keuangan Dasar SAK ETAP memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan sekuritas
yang diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual serta investasi pada
sekuritas tertentu.
 Investasi pada afiliasi dan anak perusahaan berdasarkan SAK ETAP terkait dengan afiliasi dan
anak perusahaan. Afiliasi dicatat dengan metode biaya perolehan, sedangkan anak perusahaan
dicatat dengan metode ekuitas.
 Investasi real estat SAK ETAP menggunakan metode biaya, sedangkan PSAK menggunakan
metode nilai kini.
 Saling hapus aset dengan liabilitas atau saling hapus pendapatan dengan beban tidak diizinkan
kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK ETAP.

Baca juga: PSAK: Pembahasan Lengkap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Kesimpulan

Itulah beberapa manfaat dan ciri SAK ETAP yang perlu Anda ketahui. ETAP diperuntukkan
untuk entitas bisnis yang tidak berkewajiban mempublikasikan laporan keuangannya kepada
publik.

Jika Anda pelaku bisnis, penting untuk melakukan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan
standar akuntansi yang telah ditetapkan.

Namun, apabila Anda masih awam dengan dunia akuntansi dan keuangan, maka Anda bisa
menggunakan bantuan software akuntansi seperti Kledo.

Kledo merupakan software berbasis cloud yang telah digunakan lebih dari 35 ribu pengguna.
Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa melakukan pembukuan sesuai standar akuntansi,
menghitung pajak, manajemen stok dan aset, buat invoice instan, dan masih banyak lagi.

Jadi, apakah Anda tertarik mencoba? Anda bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui
tautan ini.

 About
 Latest Posts

Annisa Herawati
Content writer at PT. Kledo Berhati Nyaman

Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia

https://dokumen.tips/documents/perkembangan-psak-56f17321694ea.html

https://dokumen.tips/documents/akuntansi-keuangan-menengah-berbasis-psak-buku-1-buku-
perpustakaan-digital.html?page=1

Anda mungkin juga menyukai