Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

Standar Akuntansi Keuangan untuk


Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Dosen pengampu :

Drs. Azwir Nasir, MM.,Ak.

Kelompok 3 :

1. Latifa Nur Amalia 1902113129


2. Masyitah Nur’Ain 1902112721
3. Hilyah Khairuna 1902110058
4. Mia Lestari 1902110313
5. Gusrina 1902111765
6. Arjuna 1902113397

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2022
A. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Umum
Standar Akuntansi Keuangan menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan
informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat
dibandingkan dengan lebih mudah. Kumpulan konsep, standar, prosedur, metode,
konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut:
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Pengaturan akuntansi di Indonesia sebelum konvergensi IFRS merupakan pengaturan
yang kebanyakan diambil dari US GAAP (standar akuntansi Amerika). US GAAP
merupakan standar akuntansi yang rule based dan cukup powerful di negaranya. Hal ini
dikarenakan standar ini memang diciptakan dengan tujuan untuk mengatur berbagai
praktik akuntansi dan instrumen keuangan yang muncul di Amerika. Kita tahu bahwa
amerika adalah negara yang perekonomiannya menggunakan liberalisme pasar
(kapitalisme murni) yang mana perekonomiannya dikendalikan oleh pasar (entitas penjual
dan pembeli). Supaya perekonomian dan sumber daya di Amerika dapat dikelola secara
efektif dan efisien, maka entitas-entitas yang menguasai pasar ini harus dikendalikan.
Pengendalian ini menggunakan standar akuntansi. Hal inilah yang menyebabkan Amerika
memiliki pengaturan standar akuntansi yang rigid dan powerful untuk praktik di
negaranya, dan enggan untuk melakukan konvergensi dengan IFRS (namun Amerika
akhirnya setuju untuk konvergensi pada tahun 2014).
SAK yang dikonvergensikan dengan IFRS ini diterapkan pada entitasentitas yang
memiliki fungsi fidusia (memegang kepentingan orang banyak) atau disebut juga dengan
berakuntabilitas publik. Contoh entitas yang memiliki fungsi fidusia adalah entitas
perbankan, BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal. Komponen utama
dari SAK adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari
International Accounting Standard (IAS) dan International Financial Reporting Standard
(IFRS), dan Intepretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari SIC
(Standard Intepretation Committee) dan IFRIC (International Financial Reporting
Intepretation Committee). Hal ini berarti bahwa IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan
IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International Accounting Standards Committee
(IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian
direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999.
B. Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
adalah standar yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang: (a) tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa entitas dikatakan
memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
1. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAMLK) atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal.
2. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana, dan bank investasi.

SAK ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Usaha Kecil Menengah yang lebih
sederhana antara lain:

1. Aset tetap tidak berwujud menggunakan harga perolehan.


2. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
3. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
4. Laporan keuangan sesuai SAK ETAP menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun
laporan keuangannya sendiri dan dapat diaudit untuk mendapatkan opini audit. Informasi
keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal.

C. Manfaat Dan Tujuan SAK ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk


Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK–ETAP). Dengan adanya SAK–ETAP ini maka
perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keungan dengan
menggunakan PSAK umum yang berlaku. Didalam beberapa hal SAK–ETAP
memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan
ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. 
SAK ETAP dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan memiliki prinsip going concern
yakni menginginkan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usaha perlu
banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan
publik bahwa usaha yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi
wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Penyajian laporan keuangan yang
sesuai dengan standar, akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh
berbagai kemudahan, misalnya: untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang
datang; dapat memperoleh pinjaman dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.

Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi
penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yang mayoritas
adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. ETAP sebagaimana
kepanjangan yang telah diuraikan di atas merupakan unit kegiatan yang melakukan
aktifitas tetapi sahamnya tidak dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha
yang dimiliki oleh orang perorang atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan
modalnya masih terbatas.

D. Perbedaan SAK Umum, dan SAK ETAP


Mengingat kebijakan akuntansi SAK ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada
PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAK ETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29
misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 Januari
2011, entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun
laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP
sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk
kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya.
Oleh sebab itu per 1 Januari 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan
menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
Selanjutnya ketentuan transisi juga menjelaskan bahwa entitas yang menyusun
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas
yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk
menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan
menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun
kemudian mendaftar menjadi perusahaan publik di tahun berikutnya. Entitas tersebut
wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak
diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali. Sebaliknya entitas yang
sebelumnya menggunakan SAK UMUM non- ETAP dalam menyusun laporan
keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK
ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun
laporan keuangan. Berikut ini adalah tabel perbandingan SAK UMUM dengan SAK-
ETAP:

NO ELEMEN SAK UMUM SAK ETAB


1. Tujuan laporan Menyajikan informasi yang Menyajikan informasi yang
keuangan bermanfaat bagi sebagian besar bermanfaat bagi sebagian
pengguna untuk pengambilan besar pengguna untuk
keputusan ekonomi suatu pengambilan keputusan
perusahaan. ekonomi suatu perusahaan.
2. Entittas pengguna Perusahaan yang sudah memiliki Perusahaan yang tidak
akuntabilitas publik yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan dan sudah listed di yang signifikan dan bertujuan
bursa efek Indonesia. untuk mengeluarkan laporan
keuangan untuk
3. Komponen laporan  Laporan Posisi Keuangan  Neraca : Sama seperti
keuangan  Laporan Laba Rugi dan laporan posisi
Penghasilan Komprehensif keuangan di SAK
lain.  Umum, kecuali
 Laporan Perubahan informasi yang
Ekuitas disajikan dalam
 Laporan Arus Kas neraca, yang

 Catatan Atas Laporan menghilangkan pos:

Keuangan -Aset keuangan


-Properti investasi
yang diukur pada nilai
wajar (ED PSAK 1)
-Aset biolojik yang
diukur pada biaya
perolehan dan nilai
wajar (ED PSAK 1)
-Kewajiban berbunga
jangka panjang
-Aset dan kewajiban
pajak tangguhan
-Kepentingan
nonpengendalian
 Laporan Laba Rugi
 Laporan Perubahan
Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan
Keuangan
4. Persediaan Pengakuan & Pengukuran awal : Pengakuan & Pengukuran
Menggunakan metode LCNRV Awal : Sama seperti SAK
dimana membandingkan Umum menggunakan
Acquisition Cost dengan Net metode LCNRV dimana
Realizable Value dari persediaan membandingkanAcquisition
tersebut. Dipilih mana yang Cost dengan Net Realizable
paling rendah dari kedua hal Value dari persediaan
tersebut tersebut. Dipilih mana yang
Pengukuran Selanjutnya : paling rendah dari kedua hal
Menggunakan 2 metode yang tersebut.
diperbolehkan di Indonesia yaitu Pengukuran Selanjutnya:
metode First in First Out (FIFO) Sama juga seperti SAK
dan metode Weighted Average. Umum perhitungan
menggunakan 2 metode yaitu
First In First Out (FIFO) dan
metode Weighted Average.
5. Aset tetap Pengakuan & Pengukuran Awal Pengakuan & Pengukuran
: Perusahaan mengakui aset tetap Awal : Sama seperti SAK
dengan jumlah harga beli + biaya Umum Perusahaan mengakui
yang dapat diatribusikan secara aset tetap dengan jumlah
langsung + estimasi biaya harga beli + biaya yang
pembongkaran, pemindahan dan dapat diatribusikan secara
restorasi + finance cost (kalau langsung + estimasi biaya
dicicil) pembongkaran, pemindahan
Pengkuran Selanjutnya :Pada dan restorasi + finance cost
SAK Umum perusahaan (kalau dicicil)
menggunakan 2 metode dalam Pengukuran Selanjutnya
mengukur aset tetap selanjutnya. : Di SAK ETAP
Yaitu Cost Model yang dimana perusahaan hanya menganut
harga perolehan dikurangi dengan Cost model saja. Yaitu
akumulasi penyusutan aset tetap dimana harga perolehan
tersebut. Dan metode yang dikurangi dengan akumulasi
kedua adalah revaluation model penyusutan dari aset
dimana perusahaan tersebut. Perusahaan
membandingkan nilai buku diperbolehkan
dengan nilai wajar aset saat itu. menggunakan revaluation
model jika ada peraturan
yang memperbolehkan.
6. Properti investasi Pengakuan dan Pengukuran Awal: Pengakuan dan Pengukuran
Pada SAK Umum, pengakuan Awal: Sama seperti SAK
awal property investasi diakui Umum. SAK ETAP juga
sebesar biaya perolehan mengakui property investasi
ditambah dengan biaya yang sebesar biaya perolehan
dapat diatribusikan secara ditambah dengan biaya yang
langsung. dapat diatribusikan secara
Pengukuran Selanjutnya : Untuk langsung.
pengukuran selanjutnya. Pengukuran Selanjutnya :
Perusahaan dapat menggunakan Untuk pengukuran
metode fair value method ataupun selanjutnya. SAK ETAP
dengan cost method. Dua- hanya mengakui dan
duanya diperbolehkan. memperbolehkan
menggunakan cost method
saja. Fair value
diperbolehkan jika ada
peraturan lebih lanjut.
7. Aset tak berwujud Pengakuan dan Pengukuran Awal: Pengakuan dan Pengukuran
SAK Umum mengakui bahwa Awal : Perbedaan dengan
aset tak berwujud memiliki masa SAK Umum adalah umur
manfaat yang terbatas dan tidak manfaat dari aset tak
terbatas. SAK Umum juga berwujud terbatas dan juga
mengakui adanya goodwill mereka tidak mengakui dan
sehingga kelompok aset tak memiliki goodwill.
berwujud lebih banyak di SAK Pengukuran Selanjutnya:
Umum. SAK ETAP hanya
Pengukuran Selanjutnya:SAK mengakui Cost Method saja
Umum menggunakan 2 metode Perhitungan tersebut adalah
dalam mengukur aset tak dimana harga perolehan
berwujud yaitu cost method dan dikurangi dengan akumulasi
revaluation method. Cost amortisasi dari aset tersebut.
method dimana harga perolehan
aset dikurangi dengan akumulasi
amortisasi aset tersebut.
Sedangkan revaluasi method
dimana harga perolehan
dibandingkan dengan fair value
dari aset tersebut.
8. Investasi di Pengakuan : Pada SAK Pengakuan : Pada SAK
instrumen hutang Umum, instrument utang ETAP, instrument utang
diklasifikasikan menjadi 3 tipe diklasifikasikan menjadi 3
yaitu, Amortised Cost, FVTPL, yaitu, Hold to Maturity,
FVOCI Trading, dan Avaible for
Pengukuran Awal : Di SAK Sale.
Umum, FVOCI mengakui Pengukuran : Pada SAK
unrealized gain/loss, dan juga ada ETAP pengukurannya adalah :
Fair Value Adjustment yang Held to Maturity disajikan
masuk kedalam OCI di sebesar biaya perolehan
Perusahaan. Lalu di FVTPL dikurangi dengan amortisasi
mengakui adanya fair value premia tau diskonto
adjustment tetapi tidak ada OCI di Trading disajikan sebesar
laporan keuangan tersebut nilai wajar pada tanggal
neraca.
Avaible for sale dinilai pada
nilai wajar pada tanggal
neraca.

Anda mungkin juga menyukai