Dosen pengampu :
Kelompok 3 :
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2022
A. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Umum
Standar Akuntansi Keuangan menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan
informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat
dibandingkan dengan lebih mudah. Kumpulan konsep, standar, prosedur, metode,
konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut:
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Pengaturan akuntansi di Indonesia sebelum konvergensi IFRS merupakan pengaturan
yang kebanyakan diambil dari US GAAP (standar akuntansi Amerika). US GAAP
merupakan standar akuntansi yang rule based dan cukup powerful di negaranya. Hal ini
dikarenakan standar ini memang diciptakan dengan tujuan untuk mengatur berbagai
praktik akuntansi dan instrumen keuangan yang muncul di Amerika. Kita tahu bahwa
amerika adalah negara yang perekonomiannya menggunakan liberalisme pasar
(kapitalisme murni) yang mana perekonomiannya dikendalikan oleh pasar (entitas penjual
dan pembeli). Supaya perekonomian dan sumber daya di Amerika dapat dikelola secara
efektif dan efisien, maka entitas-entitas yang menguasai pasar ini harus dikendalikan.
Pengendalian ini menggunakan standar akuntansi. Hal inilah yang menyebabkan Amerika
memiliki pengaturan standar akuntansi yang rigid dan powerful untuk praktik di
negaranya, dan enggan untuk melakukan konvergensi dengan IFRS (namun Amerika
akhirnya setuju untuk konvergensi pada tahun 2014).
SAK yang dikonvergensikan dengan IFRS ini diterapkan pada entitasentitas yang
memiliki fungsi fidusia (memegang kepentingan orang banyak) atau disebut juga dengan
berakuntabilitas publik. Contoh entitas yang memiliki fungsi fidusia adalah entitas
perbankan, BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal. Komponen utama
dari SAK adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari
International Accounting Standard (IAS) dan International Financial Reporting Standard
(IFRS), dan Intepretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari SIC
(Standard Intepretation Committee) dan IFRIC (International Financial Reporting
Intepretation Committee). Hal ini berarti bahwa IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan
IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International Accounting Standards Committee
(IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian
direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999.
B. Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
adalah standar yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang: (a) tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa entitas dikatakan
memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
1. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAMLK) atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal.
2. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana, dan bank investasi.
SAK ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Usaha Kecil Menengah yang lebih
sederhana antara lain:
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun
laporan keuangannya sendiri dan dapat diaudit untuk mendapatkan opini audit. Informasi
keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal.
Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi
penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yang mayoritas
adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. ETAP sebagaimana
kepanjangan yang telah diuraikan di atas merupakan unit kegiatan yang melakukan
aktifitas tetapi sahamnya tidak dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha
yang dimiliki oleh orang perorang atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan
modalnya masih terbatas.