Dosen Pengampu :
Yenny Verawaty.,SE.,MM
Oleh
Kelompok 13
2022
PEMBAHASAN
SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk
perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha
menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini
Diterbitkan pada 17 Juli 2009 dan berlaku efektif pada 01 Januari 2011. PSAK –
IFRS dan SAK ETAP disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI). Terdiri dari 17 orang mewakili : Akuntan Publik,
Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Hasilnya adalah PSAK dan
ISAK.
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
ETAP adalah entitas yang: (1) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan (2)
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)
bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP
menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises (SME) yang lebih sederhana antara
lain:
2. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.
Pada dasarnya, SAK-ETAP adalah PSAK yang disederhanakan yaitu :
4. Lebih sederhana
Apabila SAK ETAP ini telah berlaku efektif, maka lembaga keuangan seperti LPD
tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di
dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan
secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK ETAP yang hanya sekitar seratus halaman
Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk
menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
2. Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam
3. Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi
4. SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK-IFRS
5. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada
2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
3. Entitas dengan akuntabilitas publilk signifikan boleh menggunakan SAK ETAP jika
Desember 2009 yang menetapkan standar akuntansi keuangan untuk BPR adalah
SAK ETAP dan SE No. 12/14/DKBU Bank Indonesia tanggal 1 juni 2010 yang
SAK ETAP terdiri dari 30 Bab dan daftar istilah yang mempermudah untuk
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
akuntabilitas publik adalah entitas yang memiliki dua kriteria yang menentukan apakah
atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu
Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
Kreditur
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP
jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank Indonesia
menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No. 11/37/DKBU
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1
Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP
harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved
statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan
dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan
PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang cukup ketat:
1. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP,
2. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun
untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan
berikutnya.
3. Per 1 Januari 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas
4. Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak
memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas
ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan
SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public
PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini
kembali.
SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam
KESIMPULAN
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP
merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar
menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk
pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah
Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP tidak memiliki perbedaan yang signifikan
dengan laporan keuangan umum. Keduanya sama-sama menghasilkan informasi yang andal
dan akurat. Dengan melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan
penyandang dana untuk dapat memperoleh pinjaman modal yang dapat digunakan untuk
Noname. (n.d.). Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP). https://web.iaiglobal.or.id/SAK-IAI/Tentang%20SAK%20ETAP.
Sugiantari, N. M., Ermayanthi, L. A., Derti, N. M., & Veriana, P. A. (2014). AKUNTANSI
LPD DAN PERBANKAN . Denpasar.