Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

1.1. Investor Institusional


1.1.1 Pengertian Investor Institusional
Institusional investor adalah perusahaan atau organisasi yang berinvestasi atau
menanamkan sejumlah uang atas nama orang lain dimana kepemilikan jumlah saham
suatu perusahaan oleh sebuah institusi atau lembaga yang mengelola dana atas nama
orang lain, seperti perusahaan asuransi, bank atau perusahaan investasi lainnya.
Investor Institusional berperan serta dalam mendorong penerapan GCG dengan
melakukan investasi yang bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan investasi yang
bertanggung jawab adalah dengan membuat kebijakan hanya akan melakukan
penempatan investasi pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan GCG, dan tentu
secara konsisten menerapkan kebijakan tersebut dalam melakukan investasi. Dengan
cara ini, institusi tersebut bertanggung jawab terhadap masyarakat yang dana-nya
mereka kelola, karena dana tersebut hanya di investasikan pada perusahaan-
perusahaan yang memang dapat dipercaya, sehingga risiko hilangnya dana
masyarakat karena penempatan yang salah menjadi lebih kecil, dan di lain pihak,
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa juga menjadi lebih memberi
perhatian terhadap penerapan GCG karena dengan menerapkan GCG secara
konsisten, saham mereka menjadi lirikan investor dan masuk dalam daftar saham
yang desirable atau ingin dimiliki oleh investor, lebih jauh hal ini akan menaikan nilai
saham yang secara tidak langsung juga menaikan nilai perusahaan.

Tentu untuk bisa menerapkan investasi yang bertanggung jawab dibutuhkan


usaha tambahan oleh investor institusional, karena harus ada fungsi di dalam institusi
tersebut yang bertanggung jawab melakukan analisis secara berkesinambungan
terhadap penerapan GCG perusahaan-perusahaan target dengan menggunakan acuan
yang benar sebagai dasar penerapan GCG

1.1.2 Peran Investor Institusional


Terdapat 3 peran investor institusional dalam suatu perusahaan yaitu :
1. Active monitoring
Memungkinkan investor institusional dalam meningkatkan kinerja perusahaan
karena sebagai pemegang saham besar, investor institusi mempunyai intensif dan
keahlian dalam mengawasi manajemen perusahaan
2. Passive monitoring
Investor institusional hanya bertindak sebagai pengawas yang pasif serta tidak
melakukan campur tangan terhadap manajemen

3. Bekerja sama dengan manajemen untuk melakukan eksploitasi pada


pemegang saham minoritas
Investor institusional bekerja sama dengan manajemen dalam melakukan
eksploitasi kepada pemegang saham minoritas

1.2. Investor Asing


1.2.1. Pengertian Investor Asing

Menurut Undang-undang No.25 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 6 kepemilikan asing
adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah asing yang
melakukan penanaman modal di wilayah Republik Indonesia. Sesuai dengan teori
stakeholder, semakin banyak dan kuat posisi stakeholder, semakin besar kecenderungan
perusahaan untuk mengadaptasi diri terhadap keinginan stakeholdernya.

Hal tersebut diwujudkan dengan  cara melakukan aktivitas pertanggungjaawaban


terhadap sosial dan lingkungan atas aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut. Perusahaan
yang berbasis asing kemungkinan memiliki stakeholder yang lebih banyak dibanding
perusahaan berbasis nasional sehingga permintaan informasi juga lebih besar dan dituntut
untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar juga. Sehingga :

a. Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar


atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.
b. Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang
ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor
jasa/pelayanan).
c. Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan
lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
1.2.2. Peran Investor Asing

Pentingnya investasi asing akan meningkatkan roda pertumbuhan perekonomian dan


mempercepat pembangunan. Menurut UUPM (Undang-undang Penanaman Modal)
merupakan kegiatan sebuah usaha yang dilakukan pemilik modal untuk menciptakan dan
mewujudkan pertumbuhan suatu wilayah dan sepenuhnya dana yang diimpun berdasarkan
saling berpatungan dalam berinvestasi dalam negeri. Investasi asing berperan dalam
meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian nasional misalnya tidak sedikit investasi
asing mendirikan perusahaan yang menjadi program pertumbuhan, penyempurnaan sarana
dan prasarana.

1.3. Kreditur
1.3.1. Pengertian Kreditur
Perusahaan yang mempunyai leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk
memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Dengan semakin tinggi leverage,
yang mana akan menambahbeban untuk program corporate social responsibility menjadi
terbatas atau semakin tinggi leverage, maka semakin rendah program GCG.

Kreditur adalah individu atau lembaga yang memberikan izin kepada pihak lain yang
ingin meminjam uang yang dimaksudkan untuk dilunasi di kemudian hari.  Bisnis yang
menyediakan stok atau layanan kepada perusahaan atau individu lain dan tidak menuntut
pembayaran segera juga dianggap sebagai kreditur, berdasarkan fakta bahwa klien berutang
uang untuk layanan yang sudah diberikan. Lembaga ini diklasifikasikan menjadi dua, yakni
kreditur personal atau riil. Orang yang meminjamkan uang kepada teman atau keluarga
adalah kreditur personal.  Kreditur riil seperti bank atau perusahaan pembiayaan memiliki
kontrak hukum dengan peminjam, kadang-kadang memberikan pemberi pinjaman hak untuk
menyita salah satu asetnya jika gagal bayar. Sementara itu, pengertian lain menurut Business
Standard, kreditur adalah entitas, perusahaan, atau orang yang bersifat hukum yang telah
memberikan barang, jasa, atau pinjaman uang kepada debitur.

1.3.2. Peran Kreditur

Seperti disinggung sebelumnya, kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman.


Artinya, pinjaman yang diterima oleh debitur akan digunakan sebagai pendanaan bisnis. Baik
itu untuk tujuan pembukaan bisnis baru, maupun ekspansi bisnis. Apapun tujuan debitur
meminjam uang, yang pasti keberadaan pemberi pinjaman memiliki peran krusial dalam
menyelamatkan sebuah perusahaan. Bahkan, dalam beberapa kasus pinjaman dana dari
kreditur dapat menyelamatkan bisnis dari kebangkrutan. Adapun Tujuan dari Kreditur:

a. Lembaga ini menyediakan dana sesuai permintaan debitur. Dana tersebut dapat
dipenuhi dengan berbagai pertimbangan, seperti analisis riwayat pinjaman dan skor
kredit.
b. Meningkatkan pendanaan bagi bisnis kecil, sebab pemberi pinjaman ini ibarat sumber
pendanaan aktif bagi pelaku usaha. Kehadirannya dapat membantu usaha kecil dalam
mengembangkan bisnisnya.
c. Menyediakan kas cadangan bagi perusahaan yang mengalami masalah terhadap arus
kasnya. Hal ini dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebangkrutan.
d. Mendukung perputaran uang di masyarakat, sebab kreditur adalah pihak yang dapat
memberikan pinjaman untuk berbagai kepentingan. Misalnay, biaya pendidikan,
cicilan kendaraan, atau cicilan rumah

1.4. Kasus PT Kaltim


1.4.1. Profil Perusahaan
PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang  pertambangan
pertambangan dan pemasaran pemasaran batubara batubara untuk pelanggan pelanggan
industri industri baik pasar ekspor maupun domestik. Tahun 1982 PT Kaltim Prima Coal (KPC)
didirikan di Indonesia dengan masing masing BP & CRA 50% memegang saham. KPC lisensi
untuk melakukan eksplorasi dan  pertambangan  pertambangan batubara berdasarkan Kontrak
Karya Batubara (Kontrak Karya) dengan HPH seluas 90.706 ha. Lokasi dari PT Kaltim Prima Coal
terletak di sekitar sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur
Indonesia
1.4.2. D

1.4.3. D
1.4.4.
DAFTAR PUSTAKA

Hendrawaty, E. PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA


PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2017-2020. E-QIEN Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Achyani, F. (2016). Determinan dan Peran Kualitas Corporate Governance dalam Hubungan
antara Struktur Kepemilikan dan Karakteristik Perusahaan dengan Kinerja
Perusahaan.

Wisnuwardana, A. N. A. (2018). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja


Perusahaan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB, 6(2).

http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-corporate-social.html
https://store.sirclo.com/blog/peran-kreditur/#:~:text=Fungsi%20dan%20Contoh
%20Kreditur&text=Meningkatkan%20pendanaan%20bagi%20bisnis
%20kecil,mengalami%20masalah%20terhadap%20arus%20kasnya.

https://pintu.co.id/blog/perbedaan-investor-ritel-dan-investor-institusional-pengertian-
contoh#pengertian-investor-institusional

Anda mungkin juga menyukai