Anda di halaman 1dari 9

A.

SEKURITAS INVESTASI
1) Pengertian Sekuritas
Sekuritas adalah instrumen keuangan dengan nilai tertentu yang mencerminkan
kepemilikan seseorang atau badan usaha atas suatu aset. Istilah alternatif dari sekuritas
adalah efek. Kepemilikan sekuritas atau efek wajib menghasilkan return bagi pemiliknya,
sesuai persentase kepemilikan atas aset. Sama seperti aset, sekuritas merupakan obyek
yang dapat dengan miudah dipindahtangankan melalui transaksi jual beli. Bedanya,
sekuritas hanya dapat diperjual belikan melalui pasar atau perusahaan efek.

2) Cara Kerja Sekuritas


 Menawarkan sekuritas kepada masyarakat calon investor.
 Menghubungi perusahaan sekuritas atau terjun langsung sendiri ke pasar
sekuritas.

3) Kegiatan yang Dilakukan Perusahaan Sekuritas


1) Perantara Perdagangan Efek (Broker Dealer)
Dalam hal ini, perusahaan berhak melakukan aktivitas jual beli secara langsung
atau menjadi perantara transaksi dengan pengawasan dar bursa efek.
2) Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
Berikutnya perusahaan sekuritas adalah menjamin kelancaran klien emitennya
saat melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering/IPO).
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam penjaminan emisi efek misalnya
melengkapi administrasi, mengeluarkan tanggal perilisan saham ke publik, dan
sebagainya.

4) Jenis- jenis Sekuritas


 Obligasi/ Surat Utang
Obligasi atau surat utang, yaitu suatu sertifikat berharga yang dijual entitas guna
mendapatkan pinjaman dari investor, dengan imbalan bunga tertentu. Contoh
sekuritas jenis ini misalnya Surat Utang Negara (SUN), Saving Bond Ritel
(SBR), sekuritas syariah berupa sukuk, dan sebagainya.
 Ekuitas/Saham
Saham adalah persentase kepemilikan seseorang atas sebuah sebuah badan usaha,
dengan presentasi berbentuk lot atau lembar saha. Contohnya, dividen,
reksadana, dana, investasi real estate (DIRE). Dan sebagainya.

5) Tips Memilih Perusahaan Efek untuk Investasi


1) Pastikan Perusahaan Terdaftar di OJK
Ini perlu dilakukan agar keamanan transaksi sekuritas terjamin dari risiko
penipuan.
2) Pilih yang Mengutamakan Kemudahan Transaksi
Memilih perusahaan efek dengan pelayanan sabar dan mau dijadikan partner
diskusi .
3) Pertimbangkan Kualitas Manajer Investasinya
Sebelum memilih satu perusahaan sebagai mitra investasi, sebaiknya mencari tau
dulu bagaimana kulitas MI-nya.
4) Sesuaikan Tarif Pelayanan Sekuritas dengan Budget
Setiap perusahaan efek punya standar tarif pelayanan masing-masing. Oleh
karena itu, sebelum memilih fasilitator investasi sekuritas, sebaiknya melakukan
riset dan mencari perusahaan dengan layanan sekuritas terbaik, tapi harganya
terjangkau.
B. AKUNTANSI METODE EKUITAS
Akuntansi metode ekuitas pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi
ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan
terhadap perusahaan investi. Metode ekuitas adalah suatu metode pencatatan investasi
yang mencatat investasi awal sebagai biaya perolehan dan akan ditambah atau dikurangi
dengan laba maupun rugi yang didapatkan setelah tanggal perolehan.
Pengertian metode ekuitas berdasarkan PSAK 15, metode ekuitas merupakan
sebuah metode akuntansi yang mencatat investasi pada mulanya sebagai biaya perolehan
(at cost) dan selanjutnya akan disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan
investor atas aktiva bersih investee setelah tanggal perolehan. Metode ini berlaku apabila
kepemilikan atau kendali perusahaan induk (investor) terhadap anak perusahaan
(investee) lebih besar dari 20%.

Metode ekuitas didasarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi
dalam sebuah perusahaan anak harus parallel dengan akuntansi perusahaan induk.
Hubungan perusahaan induk dan anak tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu perubahan
yang terjadi dalam kepemilikan modal pada perusahaan anak memerlukan perlakuan atau
penyesuaian pada perusahaan induk. Berdasarkan metode ekuitas, maka:

1. Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan,


kerugian dan dividen.
2. Investor akan mencatat laba dari perusahaan investi, bila perusahaan investi
memperoleh laba dan akun investasi akan berubah.
3. Investasi akan mencatat kerugian dari perusahaan investi, bila perusahaan investi
menderita kerugian dan ini akan dicatat sebagai pengurang akun investasi.

Ekuitas perusahaan pemegang saham anak akan berubah akibat:

1. Adanya L/R yang diperoleh perusahaan anak


2. Adanya pembagian dividen perusahaan anak
3. Akibat penanaman modal baru.
Dalam hal pencatatan investasi saham pada perusahaan anak, selalu diadakan
penyesuaian terhadap adanya perubahan yang terjadi dalam perusahaan anak, sehingga
rekening investasi saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada
perusahaan anak, maka yang dipakai adalah metode ekuitas.

C. PENGGABUNGAN USAHA

1. Pengertian Penggabungan Usaha


Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun
1999:

“Penggabungan usaha (Business combination) adalah pernyataan dua atau lebih


perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu
dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan
operasi perusahaan lain”.
Sedangkan menurut Hadori Yunus (1981:224), pengertiannya adalah sebagai berikut:
“Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis”.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penggabungan usaha merupakan


usaha pengembangan atau perluasan perudahaan dengan cara menyatukan perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan ke dalam satu kesatuan ekonomi.

2. Jenis dan Bentuk Penggabungan Usaha


a. Jenis-jenis penggabungan usaha berdasarkan PSAK No.22 paragraf 08 tahun
1999, terdapat dua jenis penggabungan usaha yaitu:
1) Akuisisi, adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu
pengakuisisian dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiba,
atau mengeluarkan saham.
2) Penyatuan kepemilikan, adalah suatu penggabungkan usaha dimana para
pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali
atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi kendali
perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala
risiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak
yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi.

b. Bentuk-bentuk penggabungan usaha, dari segi hukumnnya dibagi menjadi:


1) Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli
perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak
perusahaannya atau dibubarkan.
2) Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha
dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu
perusahaan baru.
3) Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham
atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hal pengendalian.

3. Sifat Penggabungan Usaha

a) Horizontal Integration, adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini


usaha atau pasar yang sama, misalnya perusahaan costumer product bergabungan
dengan perusahaan costumer product juga.
b) Vertical Integration, adalah penggabungan dua atau lebih dengan operasi yang
berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama,
misalnya merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco
Containment Services, inc, disrtibutor obat-obatan dokrer.
c) Conglomeration, adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk
dan atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam.

4. Manfaat Penggabungan Usaha

 Bagi Perusahaan Pengakuisisi dan yang diakuisisi:


Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta diantara perusahaan yang
dimerger atau diakuisisi.
 Bagi perusahaan pengakuisisi:
a) Memperluas portofolio jasa maupun produk yang ditawarkan akan
berakibat pada bertambahnya sumber pendapatan bagi perusahaan
pengakuisisi.
b) Memperkuat daya saing perusahaan.

5. Resiko Penggabungan Usaha

 Bagi perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi:


Perbedaan budaya, sistem dan prosedur yang diterapkan di masing-masing
perusahaan selama ini akan memerlukan penyesuaian dengan waktu yang relatif
lama.
 Bagi perusahaan pengakuisisi:
Beban operasional, terutama dalam jangka pendek, akan semakin meningkat
sebagai akibat dari proses penggabungan usaha.
D. AKTIVITAS INTERNASIONAL BERKAITAN DENGAN INVESTASI
Foreign Direct Investment atau FDI adalah investasi yang berasal dari luar negeri atau
pihak asing. FDI ini tidak jauh berbeda dengan penanaman modal asing yang sering
disebut PMA. Di Indonesia sendiri hingga saat ini jumlah investasi asing masih cukup
tinggi yaitu sekitar 63,42% dari total seluruh investasi yang ada. Fakta tersebut
menandakan bahwa FDI masih mendominasi investasi di Indonesia.

1. Pengertian dari Foreign Direct Investment (FDI)


FDI merupakan jenis investasi yang berasal dari luar negeri atau asing.
FDI biasanya dilakukan oleh investor yang berasal dari suatu negara di luar
indonesia yang memiliki minat untuk mengembangkan bisnis yang ada di negeri
ini melalui pemberian modal.
Modal yang diberikan atau ditanamkan tersebut bisa berasal dari
perseorangan/ perusahaan yang ada di luar negeri. Salah satu contoh dari FDI
yaitu joint venture yang merupakan jenis Bentuk Usaha Tetap. Joint venture
adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua negara ini/ lebih secara bersama-sama.
FDI merupakan alat/ media di dalam sistem ekonomi global serta merupakan
bentuk investasi yang tidak dilakukan melalui bursa saham.

2. Cara Untuk Melakukan Penanaman Modal Asing (FDI)


 Membeli perusahaan yang telah ada di suatu negara maupun dengan
menyediakan modal yang akan digunakan untuk membangun perusahaan
baru pada sebuah negara.
 Membeli saham perusahaan di suatu negara setidaknya sebesar 10%. Jika
pembelian saham perusahaan tersebut masih kurang dari 10% maka IMF
akan menggolongkannya sebagai portofolio saham saja.
 Membeli baramng, tanah ataupun membangun konstruksi pabrik yang
dilakukan oleh investor asing. Sedangkan bentuk kepemilikan dari tanah
maupun bangunan yang telah dibeli investor asing tersebut umumnya
bersifat hampir penuh atau bisa juga secara penuh.
3. Manfaat dari Penanaman Modal Asing (FDI)
 FDI merupakan sebuah kunci integrasi ekonomi secara internasional
(global) sehingga karena adanya modal asing akan menciptakan suatu
hubungan yang sifatnya lebih stabil serta bertahan dalam jangka panjang
antara dua negara terkait masalah perekonomian.
 Dengan adanya FDI yang berupa penanaman modal dari luar negeri maka
akan membuat terjadinya sebuah transfer teknologi yang terjadi antar
negara yang melakukan kerjasama tersebut.
 Membuka akses bagi perusahaan yang berasal dari dalam negeri untuk
bisa melakukan promosi ke luar negeri atau ke negara lain. Dengan itu
maka pasarnya akan semakin luas bukan hanya di dalam negeri saja
melainkan juga memungkinkan merambah pasar internasional.
 FDI menjadi salah satu cara untuk melakukan perluasan yang manfaatnya
sebagai alat pembangunan bagi perekonomian di suatu negara. Perluasan
usaha dan perdagangan tersebut bisa melalui aliran modal, keluar
masuknya nilai saham serta pendapatan yang berasal dari negara mitra
yang telah menanamkan modalnya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://mazda4education.wordpress.com/2011/12/07/akuntansi-metode-ekuitas-dalam-
investasi-saham/
 https://id.scribd.com/doc/219560582/Penggabungan-Usaha
 https://blog.investree.id/investasi/apa-itu-fdi-simak-pengertian-dan-penjelasan-
lengkapnya/
 https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/sekuritas-adalah

Anda mungkin juga menyukai