0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas penggabungan usaha dan masalah akuntansinya. Ada beberapa bentuk penggabungan usaha seperti merger, konsolidasi dan akuisisi. Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung dapat ditentukan berdasarkan kekayaan bersih atau laba yang diproyeksikan. Masalah akuntansi dalam penggabungan usaha dapat bersifat kompleks maupun sederhana tergantung pembayarannya.
Dokumen tersebut membahas penggabungan usaha dan masalah akuntansinya. Ada beberapa bentuk penggabungan usaha seperti merger, konsolidasi dan akuisisi. Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung dapat ditentukan berdasarkan kekayaan bersih atau laba yang diproyeksikan. Masalah akuntansi dalam penggabungan usaha dapat bersifat kompleks maupun sederhana tergantung pembayarannya.
Dokumen tersebut membahas penggabungan usaha dan masalah akuntansinya. Ada beberapa bentuk penggabungan usaha seperti merger, konsolidasi dan akuisisi. Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung dapat ditentukan berdasarkan kekayaan bersih atau laba yang diproyeksikan. Masalah akuntansi dalam penggabungan usaha dapat bersifat kompleks maupun sederhana tergantung pembayarannya.
Penggabungan usaha adalah penggabungan atau kombinasi dua atau lebih perusahaan menjadi satu unit usaha yang lebih besar, dengan tujuan untuk melanjutkan usaha terdahulu. Dengan demikian, penggabungan usaha terjadi jika dua atau lebih usaha yang terpisah bersama-sama menjadi satu entitas akuntansi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22, Penggabungan Usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. B. Bentuk – Bentuk Penggabungan Usaha Secara umum ada tiga bentuk penggabungan usaha : 1) Merger Merger adalah suatu penggabungan usaha dimana suatu perusahaan membeli perusahaan lainnya yang kemudian hanya akan ada satu perusahaan dan perusahaan lainnya di bubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya Pada bentuk ini perusahaan yang mengambil alih harta milik perusahaan lain menjadi satu- satunya perusahaan yang tetap mempertahankan identitas serta melanjutkan usahanya. Sementara perusahaan lain yang menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan demikian kehilangan statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Contoh, Bank Danamon + Bank Duta = Bank Danamon atau PT A + PT B = PT A 2) Konsolidasi Konsolidasi merupakan penggabungan usaha dalam proses penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui utang-utang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Dimana perusahaan yang melakukan penggabungan usaha semuanya dibubarkan dan aset serta kewajiban dari perusahaan yang bergabung ditransfer ke perusahaan yang baru dibuat. Dengan demikian, pemilik (pemegang saham) perusahaan terdahulu juga menjadi pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Contoh, Bank Exim + Bank BDN = Bank Mandiri atau PT A + PT B = PT C 3) Akuisisi Akuisisi adalah penggabungan usaha dimana suatu perusahaan memperoleh pengendalian operasi atas fasilitas produksi entitas lain dengan memiliki mayoritas saham berhak suara yang beredar. Dimana perusahaan yang diakusisi tidak perlu dibubarkan, tetapi perusahaan-perusahaan tersebut tidak memiliki eksitensi lagi. Maka akuisisi tidak membentuk badan usaha / perusahaan baru. Kendali perusahaan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan atau seseorang yang mengambil alih suatu perusahaan. Perusahaan yang diakuisisi atau diambil alih biasanya menjadi salah satu divisi dalam perusahaan yang dimiliki pengambil alih. Selain tiga penggabungan tersebut, masih ada beberapa bentuk penggabungan usaha, yaitu : Trust Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis maupun berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat sehingga secara hukum maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi. Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan (kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Kartel Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas dasar sukarela dan beberapa badan usah sejenis untuk memproduksi atau menjual barang hasil produksinya. Secara hukum maupun ekonomis, masing-masing badan usaha yang bergabung masih berdiri dan mempunyai kebebasan untuk bertindak, kecuali halhal yang disetujui dalam perjanjian. Tujuan kartel adalah untuk mengurangi (meniadakan) persaingan serta menciptakan kesergaman harga, jumlah produksi dan pembagian daerah pemasaran untuk setiap badan usaha. Holding Company Holding company adalah penggabungan suatu badan usah dengan badan usaha yang lain dengan cara membeli sebagian besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi holding company menguasai beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar saham dari setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian besar saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan. Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri, namun karena sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara automatis pimpinan dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan holding company. Joint Venture Jont venture adalah suatu gabungan antara dua pihak atau lebih, yang mengumpulkan modal untuk mendirikan badan usaha dengan perjanjian tertentu. Pihak-pihak yang bergabung dapat berasal dari kalangan pemerintah maupun swasta (swasta dalam negeri maupun swasta asing) Production Sharing Production sharing adalah suatu bentuk kerja sama atau gabungan badan usaha yang mengatur tentang pembagian hasil. Production sharing dapat dilakukan antara badan usaha milik negara dan badan usaha milik swasta maupun antara sesama badan usaha milik swasta. Investment Trust Investment trust adalah suatu badan usaha yang menanamkanmodalnya di beberapa badan usaha lain dengan cara membeli sero-seronya. Investment trust bertujuan untuk membagi-membagi risiko. Apabila salah satu badan usaha yang seronya dibeli mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditutup dari keuntungan bdan usaha lain yang seronya diberli. Corner dan Ring Corner dan ring adalah seseorang atau beberapa orang yang melakukan spekualsi dengan jalan membeli atau menahan sebagian besar persediaan barang tertentu, yang akan berakibat pad anaiknya harga barang tersebut di pasar. Setelah harga di pasar mengalami kenaikan, barang yang ditahan atau disimpan tersebut dijual, sehingga akan diperoleh keuntungan yang besar. Corner adalah tindakan spekulasi yang dilakukan oleh satu orang saja, sedangkan ring adalah tindakan spekualsi yang dilakukan oleh beberapa orang. C. Kontribusi Relatif Perusahaan-perusahaan yang Bergabung Jika perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi akan mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kepada perusahaan-perusahaan yang digabung, Dapat dipakai dua cara (pendekatan) di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung : Kontribusi Relatif dari Kekayaan Bersih. Laporan keuangan dari masing-masing pihak harus disusun atas dasar harga pasarnya (harga yang disetujui oleh semua pihak). Tiap-tiap pos dari laporan keuangan harus diperiksa dan dianalisa secara khusus oleh akuntan yang independen, dan jika dirasa perlu, akuntan dapat menyusun kembali laporan keuangan tersebut agar supaya lebih informatif dan dapat diperbandingkan, serta sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Beberapa hal yang sering memerlukan perhatian khusus dalam rangka penyusunan laporan keuangan tersebut ialah metode penilaian yang dipakai terhadap investasi (surat- surat berharga), cadangan kerugian piutang, penentuan harga pokok dan prosedur penilaian persediaan, kebijaksa¬naan kapitalisasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan depresiasi aktiva tetap, metode dan kebi¬jaksanaan amortisasi aktiva tak berwujud, pos- pos kontingensi serta kemungkinan adanya pos-pos transitoris dan antisipasi yang belum dicatat. Kontribusi Relatif dari Laba yang Diproyeksikan. Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli di bidang ini. Ada beberapa langkah yg harus dilakukan yaitu: Laporan laba/rugi dari perusahaan yang digabung juga harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, seperti halnya pada neraca. Jika dijumpai prosedur penentuan laba/rugi yang menyimpang dari prinsip akuntansi, maka diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian. Langkah berikutnya, setelah laporan laba/rugi disusun dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, ialah membuat proyeksi laba/rugi dari masing-masing perusahaan yang digabung atas dasar pengalaman yang lampau serta pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk masa yang akan datang. Di dalam menentukan besarnya kontribusi relatif dari keuntungan dalam perusahaan yang baru, diperlukan adanya beberapa penyesuaian. Langkah terakhir, setelah beberapa koreksi dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan di antara pihak-pihak yang berkepentingan, ialah menentukan berapa besarnya jumlah kontribusi dari masing-masing pihak yang harus diakui oleh perusahaan yang baru dibentuk. D. Masalah Akuntansi dalam Penggabungan Usaha Masalah yang timbul di dalam proses penggabungan perusahaan dapat bersifat kompleks, tetapi juga dapat bersifat sederhana. Sebagai contoh, penentuan jumlah yang harus dibayar dan syarat-syarat pembayaran dalam penggabungan perusahaan dalam hal pembayarannya berbentuk uang tunai relatif lebih sederhana jika dibanding dengan penggabungan perusahaan di mana pembayarannya berbentuk surat-surat berharga, yang harga pasarnyapun tidak mudah dapat ditentukan. Untuk itu, bantuan dari manajemen yang bersangkutan dan para ahli lain seperti akuntan, ahli hukum, dan para analis sangat dibutuhkan.
Metode Akuntansi Penggabungan Usaha
Metode Penyatuan kepemilikan Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relative tetap tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dianggap telah memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar pertanggungjawaban yang baru. Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Karakteristik dari metode penyatuan kepemilikan adalah : - Mempergunakan nilai buku historis pada saat penggabungan - Tidak ada perubahan kepemilikan - Tidak adanya goodwill - Tidak adanya beban amortisasi - Labanya besar Metode Pembelian Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan- perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode pembelian, perusahaan yang memperoleh/membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya. Karakteristik dari metode penyatuan kepemilikan adalah : - Mempergunakan nilai wajar pada saat penggabungan - Timbul perubahan kepemilikan - Timbul goodwill - Timbul beban amortisasi - Labanya kecil
Daftar Pustaka Luh Putu Ekawati dan Sunitha Devi. 2019. Akuntansi Lanjutan; (Advance Accounting). Edisi Ke-1. CV. Karya Mandiri
Setiawan, Samhis. 2022. Penggabungan Usaha. Diakses melalui
https://www.gurupendidikan.co.id/penggabungan-usaha/, pada tanggal 21 Februari 2022.
Unknown. Akuntansi Keuangan Lanjutan 2. Universitas Pamulang
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya