NIM : 200902501017
1. Dari segi jenis usaha perusahaan yang bergabung. Bentuk penggabungan badan
usaha dilihat dari segi jenis usaha perusahaan. perusahaan yang bergabung
dibedakan ke dalam tiga macam bentuk sebagai berikut :
a. Penggabungan Horizontal
Penggabungan horizontal terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang
bergabungan menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-barang
yang sejenis. Pada umumnya motip yang mendasari terbentuknya
penggabungan horizontal adalah dalam rangka mengurangi tingkat
persaingan di antara perusahaan sejenis tersebut. Keuntungan lain yang
diharapkan dari penggabungan horizontal di samping mengurangi
persaingan, juga dengan adanya skala operasi yang lebih besar akan dapat
dihemat berbagai macam biaya.
b. Penggabungan Vertikal
Apabila perusahaan yang semula merupakan langganan terhadap produk
(jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan lain, atau sebaliknya perusahaan
lain itu adalah suplies bahan baku baginya dan kemudian mengadakan
penggabungan perusahaan; maka penggabungan demikian disebut
penggabungan vertikal. Motip penggabungan vertikal pada umumnya
adalah di dalam rangka mendapatkan kepastian pemasaran hasil produksi
atau kontinuitas penyediaan bahan baku.
c. Penggabungan Konglomerat (Conglomerate Combinations)
Penggabungan ini merupakan kombinasi dari penggabungan horizontal
dan vertikal. Penggabungan konglomerat terbentuk apabila perusahaan-
perusahaan yang bergabung bukan perusahaan-perusahaan sejenis dan
tidak pula mempunyai hubungan langganan-supplier. Tujuan
penggabungan konglomerat pada umumnya adalah menggabungkan
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan
yang bergabung Dengan demikian mencegah kemungkinan timbulnya
persaingan di antara perusahaan yang bergabung.
2. Dilihat menurut kejadian hukumnya, bentuk-bentuk penggabungan badan
usaha dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Merger yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli
perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut
menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya
sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status
hukum adalah perusahaan yang membelinya.
b. Konsolidasi merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha
dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain
membentuk satu perusahaan baru. Untuk memperjelas perbedaan antara
merger dan konsolidasi
Adapun bentuk-bentuk dari penggabungan usaha dalam segi hukum dapat
dilihat pada bagan berikut ini:
Penggabungan usaha
Merger Konsolidasi
Untuk menentukan sampai seberapa jauh adanya suatu pemilikan baru atau
penerusan dari pemilikan lama di dalam suatu kombinasi usaha, ada beberapa
hal (faktor) yang harus dipertimbangkan, yaitu :
Prosedur ini juga identik dengan prosedur yang sering dilakukan untuk
mengeliminasi saldo Defisit dengan saldo Laba Yang Ditahan, sehingga hanya
saldo (Laba Yang Ditahan) yang positip diakui oleh perusahaan yang baru, dalam
hal merger. Atau dapat diartikan sebagai pengakuan saldo awal Laba Yang Ditahan
oleh perusahaan yang baru dalam hal konsolidasi. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :