Anda di halaman 1dari 16

Penggabungan

Badan Usaha
KELOMPOK 2 :

- Ai Nurhalipah (6220120029)
-Cahya Hadi Permana (6220119012)
- Serly Naura Nurani (6220119008)
Poin yang akan dibahas :

01 02

Pengertian
Faktor/Motif
Penggabungan Usaha Penggabungan Usaha

03 04
Manfaat Penggabungan Resiko Penggabungan
Usaha Usaha
Pengertian Penggabungan Badan Usaha
Penggabungan Usaha (Business combination) adalah Penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan
lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi bisnis suatu perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha dalam menghadapi persaingan
bisnis yang semakin ketat dan adanya persaingan bebas yang semakin besar. Dalam bahasa akuntansi,
peristiwa merger dan akuisisi merupakan salah satu bentuk penggabungan usaha dan disebut sebagai
kombinasi bisnis (business combination) yang didefinisikan sebagai penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entinitas ekonomi. Penekanannya adalah dalam
penggabungan bisnis ini akuntansi tidak memandang apakah penggabungan tersebut merupakan
merger dan akuisisi .
Pengertian Merger dan Akuisisi

Pengertian Merger Pengertian Akuisisi


Merger adalah suatu proses Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh
penggabungan dua perusahaan perusahaan lain atau oleh kelompok investor
atau lebih menjadi satu dimana membeli sebagian besar atau seluruh
perusahaan saja, dimana saham perusahaan lain dengan tujuan untuk
perusahaan tersebut mengambil mengambil kendali. Tujuan utama mengapa
perusahaan bergabung dengan perusahaan
dengan cara menyatukan saham lain atau melakukan akuisisi karena
berupa aset dan non aset perusahaan akan mencapai pertumbuhan
perusahaan yang di merger. lebih cepat daripada harus membangun unit
usaha sendiri selain di samping motif
ekonomi yang lain yaitu mendapat
keuntungan.
Faktor/Motif Penggabungan Usaha
Faktor individu, yaitu untuk orang yang perusahaannya kuat, ingin memperkuat lagi
dengan menelan perusahaan kecil lainnya (membelinya).
Faktor-Faktor Pendorong Penggabungan : Beberapa faktor yang mendorong suatu badan
usaha mengadakan penggabungan antara lain sebagai berikut.
a. Terbatasnya atau ketidaksempurnaan pasar bagi perusahaan kecil, sehingga
perusahaan kecil memiliki kedudukan yang lebih kuat dalam persaingan dengan
perusahaan besar.
b. Untuk mendapatkan bahan mentah secara kontinu dan berkualitas baik.
c. Terbatasnya tanggung jawab dari suatu badan usaha.
d. Untuk mengurangi persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis.
e. Adanya kebebasan barang-barang dari luar negeri.
f. Faktor, yaitu bagi orang yang perusahaannya sudah kuat, ingin memperkuat lagi
dengan mengalahkan perusahaan kecil lainnya (membelinya).
 
Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi

Menurut Mudrajad 2001, ada beberapa alasan perusahaan melakukan merger, antara lain: Universitas
Sumatera Utara
1. Economies of Scale. Dengan melakukan merger dan akuisisi, perusahaan dapat mencapai skala
operasi yang ekonomis. Yang dimaksud dengan skala yang ekonomis adalah skala operasi dengan biaya
rata-rata terendah. Skala ekonomis dapat dicapai dengan cara horizontal, vertical dan conglomerate.
2. Memperbaiki manajemen. Beberapa perusahaan dikelola dengan cara yang kurang efisien, akibatnya
profitabilitasnya menjadi rendah. Kurangnya motivasi
3. Penghematan pajak. Sering perusahaan mempunyai potensi memperoleh penghematan pajak, tetapi
karena perusahaan tidak pernah dapat memperoleh laba maka tidak dapat memanfaatkannya.
4. Meningkatkan Corporate Growth Rate. Melalui merger ataupun akuisisi perusahaan dapat
meningkatkan pertumbuhannya. Hal ini dimungkinkan karena penguasaan jaringan pemasaran yang
lebih luas, manajemen yang lebih baik dan efisiensi yang lebih tinggi.
Manfaat Penggabungan Usaha
Manfaat penggabungan adalah di antaranya untuk meningkatkan efisiensi dan peningkatan kemampuan menghasilkan laba,
mengembangkan usaha, meningkatkan daya saing perusahaan/lebih kompetitif.
Sedangkan, salah satu kerugian penggabungan perseroan, menurut hemat kami, adalah dari sisi tenaga kerja yaitu adanya potensi
dilakukannya rasionalisasi (pengurangan) karyawan.
Manfaat dan Risiko Merger dan Akuisisi
Beberapa manfaat yang mungkin dihasilkan dari proses merger dan akuisisi menurut David 2009 antara lain:
1. Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta di antara perusahaan yang dimerger atau diakuisisi.
2. Memperluas portofolio jasa yang ditawarkan yang akan berakibat pada bertambahnya sumber pendapatan bagi perusahaan.
3. Memperkuat daya saing perusahaan, dan lain sebagainya. Namun selain manfaat yang mungkin dihasilkan,
 
Menurut David 2009 perlu juga diperhatikan kemungkinan risiko yang akan muncul sebagai hasil dari merger dan akuisisi, yaitu:
1. Seluruh kewajiban masing-masing perusahaan akan menjadi tanggungan perusahaan hasil merger atau akuisisi, termasuk
kewajiban pembayaran dan penyerahan produk kepada vendor yang masih terhutang.
2. Beban operasional, terutama dalam jangka pendek, akan semakin meningkat sebagai akibat dari proses penggabungan usaha.
3. Perbedaan budaya corporate culture, sistem dan prosedur yang diterapkan di masing-masing perusahaan selama ini akan
memerlukan penyesuaian dengan waktu yang relatif lama, dan sebagainya.
Syarat-Syarat Merger

Menurut Harahap (2007) dalam bukunya “Hukum Perseroan Terbatas”, syarat-syarat penggabungan (merger) menurut
penjelasan pasal 126 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) adalah bahwa penggabungan
tidak dapat dilaksanakan apabila merugikan kepentingan pihak-pihak tertentu. Kepentingan pihak-pihak tertentu
adalah (pasal 126 ayat [1] UU PT) :
1.Kepetingan Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan yang bersangkutan.
2.Kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.
3.Syarat-syarat di atas bersifat kumulatif. Apabila salah satu syarat dilanggar mengakibatkan
perbuatan hukum penggabungan tidak dapat dilaksanakan. Syarat tambahan berdasarkan pasal 123
ayat (4) UU PT. Penjelasannya, bagi “perseroan tertentu” yang akan melakukan penggabungan
adalah adanya persetujuan dari instansi terkait. Perseroan tertentu artinya perseroan yang
mempunyai bidang usaha khusus, antara lain lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
nonbank. Dan yang dimaksud dengan instansi terkait antara lain Bank Indonesia untuk
penggabungan perseroan yang bergerak di bidang perbanka.
Kelebihan dan Kekurangan Merger

Kelebihan dan Kekurangan Merger


Alasan mengapa perusahaan melakukan merger dan akuisisi adalah ada “manfaat lebih” yang diperoleh
darinya, meskipun asumsi ini tidak semuany terbukti. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger
dan akuisisi antara lain adalah (Moin, 2003) :
a. Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain.
b. Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi, merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para
pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama.
 
Tujuan Merger

Ada beberapa tujuan yang mendorong perusahaan untuk melakukan merger atau akuisisi yaitu sebagai berikut Yuliana (2009) dalam
Andriyanto (2011):
1. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan dianggap salah satu alasan utama perusahaan untuk melaksanakan merger dan akuisisi. Dalam rangka tumbuh dan berkembang,
perusahaan bisa melakukan ekspansi melakukan ekspansi bisnis dengan memilih diantara dua alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam
perusahaan (internal growth) dan pertumbuhan dari luar perusahaan (external growth). Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang
cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha cenderung memilih jalur pertumbuhan eksternal melalui merger maupun akuisisi.
2. Sinergi
Salah satu alasan perusahaan melakukan merger adalah menciptakan sinergi. Sinergi
merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah merger atau akuisisi yang lebih besar
daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi.
Sinergi tidak dapat diperoleh seandainya perusahaanperusahaan tersebut bekerja
secara terpisah. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari dua
kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa
sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar
dibandingkan dengan penjumlahan aktivitasaktivitas perusahaan jika mereka bekerja
sendiri (Moin, 2010).
3. Motif Ekonomi
Menurut Gaughan (2001) dalam Andriyanto (2011), ada dua motif ekonomi yang
mendorong perusahaan melakukan transaksi akuisisi, yaitu peningkatan pangsa pasar
(market share) dan kekuatan pasar (market power) sebagai akibat integrasi horizontal,
serta berbagai keuntungan lain sebagai akibat dari integrasi vertikal. Jika perusahaan
melakukan akuisisi dengan integrasi horizontal, berarti perusahaan mengakuisisi
perusahaan lain yang berada pada industri yang sama atau sejenis. Dengan demikian
industri yang dilayani akan lebih terkonsentrasi sehingga pangsa pasar dan kekuatan
pasar dapat lebih ditingkatkan.
Langkah-Langkah Merger dan Akuisisi
Dalam proses melakukan merger dan akuisisi terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan
sebelum, dalam, maupun setelah merger dan akuisisi terjadi. Menurut Caves (2004) dalam Ardiagarini (2011),
langkahlangkah yang harus diambil dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Pre merger
Pre-merger dalam hal ini merupakan keadaan sebelum merger dimana dalam tahap ini, tugas dari seluruh jajaran
direksi maupun manajemen kedua atau lebih perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang kompeten dan
signifikan untuk kepentingan proses merger perusahaanperusahaan tersebut.
2. Merger stage
Pada saat perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukanmerger, hal yang harus dilakukan oleh
mereka untuk pertama kalinyadalam tahapan ini adalah menyesuaikan diri dan saling mengintegrasikan 30 diri
dengan partner mereka agar dapat berjalan sesuai dengan partner mereka.
3. Post merger
Pada tahapan ini, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan. Langkah pertama
(1) yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan restrukturisasi, dimana dalam merger, sering
terjadinya dualism kepemimpinan yang akan membawa pengaruh buruk dalam organisasi. Langkah kedua
(2) yang akan diambil adalah dengan membangun suatu kultur baru dimana kultur atau budaya baru perusahaan
atau dapat juga merupakan budaya yang sama sekali baru bagi perusahaan. Langkah ketiga
(3) yang diambil adalah dengan cara melancarkan transisi, dimana yang harus dilakukan dalam hal ini adalah dengan
membangun suatu kerjasama, berupa tim gabungan ataupun kerjasama mutual.
Manfaat Merger dan Akuisisi

Beberapa manfaat yang mungkin dihasilkan dari proses merger


dan akuisisi menurut David 2009 antara lain: 1. Meningkatkan
efisiensi melalui sinergi yang tercipta di antara perusahaan yang
dimerger atau diakuisisi. 2. Memperluas portofolio jasa yang
ditawarkan yang akan berakibat pada bertambahnya sumber
pendapatan bagi perusahaan. 3. Memperkuat daya saing
perusahaan, dan lain sebagainya. 
Resiko Merger dan Akuisisi

Selain manfaat yang mungkin dihasilkan, menurut David 2009 perlu juga
diperhatikan kemungkinan risiko yang akan muncul sebagai hasil dari
merger dan akuisisi, yaitu: 1. Seluruh kewajiban masing-masing perusahaan
akan menjadi tanggungan perusahaan hasil merger atau akuisisi, termasuk
kewajiban pembayaran dan penyerahan produk kepada vendor yang masih
terhutang. 2. Beban operasional, terutama dalam jangka pendek, akan
semakin meningkat sebagai akibat dari proses penggabungan usaha. 3.
Perbedaan budaya corporate culture, sistem dan prosedur yang diterapkan
di masing-masing perusahaan selama ini akan memerlukan penyesuaian
dengan waktu yang relatif lama, dan sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai