Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh
temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18
bulan dan 24 bulan.
Dari sudut pandangan akuntansi, deposito yang dicatat dalam proses akuntansi bank sebaiknya
digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu yang akan jatu tempo tahun depan atau paling
tidak setahun yang akan datang, dan yang masih akan jatuh waktu lebih dari setahun. Deposito
masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang
dengan ketentuan sebagai berikut:
Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga
jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun.
Deposito yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dicatat sebagai
kewajiban jangka panjang.
Deposito berjangka yang telah jatuh tempo oleh deposan dapat ditarik (dicairkan), atau jangka
waktunya diperpanjang. Dalam hal jangka waktu deposito diperpaniang, ada dua kemungkinan
yang harus dilakukan oleh pihak bank, yaitu sebagai berikut:
A. Apabila dalam perjanjian yang disepakati pada saat pembukaan deposito yang telah
jatuh tempo tidak memuat bahwa perpanjaan jangka waktu deposito secara otomatis
(automatic rollover)
Dalam hal demikian perpanjangan jangka waktu deposito terjadi setelah deposan yang
bersangkutan menyatakan untuk memperpanjang jangka waktu depositonya, sehingga bank harus
menunggu atau beberapa hari sebelum jatuh tempo pihak bank mendatangi deposan.
Pencatatan deposito yang jangka waktunya diperpanjang pada dasarnya mengganti rekening
deposito yang lama dengan rekening deposito yang baru. Sebagai contoh, misalnya Risma
memiliki deposito berj angka 6 bulan pada Bank MITRA. Nominal Rp 30.000.000,00, bunga
20%. Jatuh tempo tanggai 10 Juli 1999. Risma menyatakan memperpanjang jangka waktu
depositonya selama 6 bulan, dengan suku bunga yang baru sebesar 21%.
B. Apabila dalam perjajian yang dibuat pada saat pembukaan deposito yang telah jatuh
tempo, memuat bahwa perpanjangan jangka waktu deposito secara otomatis (automatic
rollover)
Dalam hal demikian, jika sampai dengan tanga1 jatuh tempo deposito berjangka tidak ada
pernyataan dari deposan untuk menarik depositonya, bank akan menganggap bahwa jangka
waktu deposito yang bersangkutan diperpanjang. Tentu saja dengan memberlakukan suku bunga
yang berlaku pada saat perpanjangan.
Pencatatan yang harus di1akukan oleh bank dalam hal perpanjangan jangka waktu deposito
secara otomatis, tidak berbeda dengan pencatatan seperti di atas yaitu mendebet “Deposito
berjangka rekening deposan” yang lama dan mengkredit “Deposito Berjangka Rekening
deposan” yang baru.