Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Standar Akuntansi
Pemeritahan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang: (1) Tujuan (2) Ruang Lingkup (3)
Ketentuan Umum (4) Informasi Kebijakan Fiskal & Keuangan dan Ekonomi Mikro (5) Dasar
Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Keuangan (6) Penyajian
Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos (7) Pengungkapan Persediaan, Investasi, Aset Tetap,
KDP dan Kewajiban.
Makalah ini tentunya tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat diharapkan oleh tim penyusun guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
makalah pada tugas lain di waktu mendatang. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut mendukung dan memberikan saran dan
arahan dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terutama bagi kaum pelajar dan mahasiswa.
Penyusun
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan...............................................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup.................................................................................................3
2.3 Ketentuan Umum..............................................................................................4
2.4 Informasi Kebijakan Fiskal & Keuangan dan Ekonomi
Mikro......................................................................................................................5
2.5 Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Keuangan..............................................................................................................10
2.6 Penyajian Rincian dan Penjelasan Masing-Masing
Pos.........................................................................................................................14
2.7 Pengungkapan Persediaan, Investasi, Aset Tetap, KDP dan
Kewajiban.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
ii | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
BAB I
PENDAHULUAN
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan
Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).
2.1 Tujuan
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan salah satu unsur dari laporan
keuangan yang menyajikan tentang informasi, daftar, analisis secara terinci atas suatu nilai
posting yang telah disajikan dalam LaporanRealisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus
Kas dengan tujuan sebagai pengungkapan yang memadai. Catatan atas Laporan Keuangan
adalah informasi yang rinci mengenai unsur-unsur dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan memiliki fungsi yaitu melengkapi informasi nominal dalam laporan
keuangan.
Selain itu Catatan atas Laporan Keuangan juga mampu menjelaskan hal-hal yang
tidak bisa diungkapkan secara rinci mengenai nominal yang terdapat dalam laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan menjadi unsur yang tidak terpisahkan dalam
laporan keuangan karena memiliki kegunaan yang sangat penting. Hal ini akan bermanfaat
bagi pihak yang sering mencari tahu informasi laporan keuangan yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan terbuka
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang lazim. Yang
dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa,
pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, danpinjaman,
sertapemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau
Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporankeuangan konsolidasian, tidak
termasuk badan usaha milik negara/daerah. Suatu entitas yang bukan merupakan entitas
pelaporan dapat menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum. Bila hal ini diinginkan,
maka standar ini harus diterapkan oleh entitas tersebut walaupun tidak memenuhi kriteria
satu entitas pelaporan sesuai dengan peraturan dan/atau standar akuntansi mengenai entitas
pelaporan pemerintah.
Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan.
Pembaca yang terbiasa dengan orientasi anggaran mempunyai potensi kesalahpahaman
dalam memahami konsep akuntansi akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan
sektor komersial cenderung melihat laporan keuangan pemerintah seperti laporan keuangan
perusahaan. Pembahasan umum dan referensi ke pos-pos laporan keuangan menjadi penting
bagi pembaca laporan keuangan. Selain itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan akan dapat membantu pembaca menghindari kesalahpahaman
dalam memahami laporan keuangan.
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal ditinjau dari segi teori adalah bagaimana kebijakan tersebut dilihat
secara non praktis. Kebijakan fiskal ini meliputi tiga macam, yaitu kebijakan fungsional,
kebijakan disengaja, dan kebijakan tidak disengaja.
2. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.Makro ekonomi dapat digunakan
untuk menganalisis target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga
kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkesinambungan.
Pengeluaran pemerintah
Kebijakan pemerintah
Perekonomian negara tidak lepas dari masalah pengangguran dan inflasi. Berbagai
upaya dilakukan pemerintah baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal.Kebijakan
moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk memengaruhi jumlah uang yang
beredar di masyarakat dalam perekonomian.
Penyajian Informasi tentang Kebijakan Fiskal/ Keuangan, Ekonomi Makro,
Pencapaian Target Undang- Undang APBN/Peraturan Daerah APBD. Berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target:
Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat membantu pembacanya untuk dapat
memahami kondisi dan posisi keuangan entitas pelaporan secara keseluruhan
a. Untuk membantu pembaca Laporan Keuangan, Catatan atas Laporan
Keuangan harus menyajikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti bagaimana perkembangan posisi dan kondisi
keuangan/fiskal entitas pelaporan serta bagaimana hal tersebut tercapai.
b. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, entitas pelaporan harus
menyajikan informasi mengenai perbedaan yang penting posisi dan kondisi
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut
keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan
likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
10 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan
dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya
analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
a) Entitas pelaporan;
b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
d) sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan-ketentuan masa transisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
diterapkan oleh suatu entitas pelaporan;
e) setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.
Pengungkapan entitas pelaporan yang membentuk suatu laporan keuangan untuk tujuan
umum akan sangat membantu pembaca laporan untuk dapat memahami informasi keuangan
yang disajikan pada laporan keuangan. Pembaca laporan akan mempunyai kerangka dalam
menganalisis informasi yang ada. Ketiadaan informasi mengenai entitas pelaporan dan
komponennya mempunyai potensi kesalahpahaman pembaca dalam mengidentifikasi
permasalahan yang ada.
Hal ini akan memudahkan pembaca laporan tanpa harus melihat kembali basis akuntansi
yang tertera pada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
Sebagai contoh, penjelasan mengenai basis akuntansi ini adalah sebagai berikut:
11 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Pengguna laporan keuangan perlu mengetahui basis–basis pengukuran yang digunakan
sebagai landasan dalam penyajian laporan keuangan. Apabila lebih dari satu basis
pengukuran digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, maka informasi yang disajikan
harus cukup memadai untuk dapat mengindikasikan aset dan kewajiban yang menggunakan
basis pengukuran tersebut.
a) Pengakuan pendapatan;
b) Pengakuan belanja;
c) Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
d) Investasi;
e) Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak berwujud
f) Kontrak-kontrak konstruksi;
g) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
h) Kemitraan dengan pihak ketiga;
i) Biaya penelitian dan pengembangan;
j) Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri;
Dalam hal menguraikan kebijakan akuntansi tentang aset lancar, khususnya
Pesediaan, misalnya, bagian ini dapat berisikan uraian sebagai berikut:
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang ataui perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan oeprasional pemerintah, dan barang-barang
dimaksdukan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
12 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan walaupun nilai pos-pos yang disajikan
dalam periode berjalan dan sebelumnya tidak material. Selain itu, perlu pula diungkapkan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan yang tidak diatur dalam Pernyataan Standar
ini.
Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling tepat dan
penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:
a. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut seharusnya diakui dalam
penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan
rahasia atau disembunyikan.
b. Substansi Mengungguli Bentuk Formal
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan
hakekat transaksi dan realita kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum
transaksi atau kejadian.
c. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang
mempengaruhi evaluasi atau keputusan- keputusan.
13 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Selanjutnya dijelaskan bahwa Ekuitas Dana lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan ekuitas
Dana Cadangan.
g) Penjelasan mengenai Ekuitas Dana harus meyakinkan bahwa ekuitas dana merupakan
kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dengan utang pemerintah.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Ekuitas Dana lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan ekuitas
Dana Cadangan.
h) Penjelasan mengenai Ekuitas Dana harus meyakinkan bahwa ekuitas dana merupakan
kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dengan utang pemerintah.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Ekuitas Dana lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan ekuitas
Dana Cadangan.
Secara lengkap informasi yang harus di muat pada catatan Atas Laporan
keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No 8
14 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Tahun 2006 tentang laporan keuangan dan kinerja pemerintah dan peraturan menteri
dalam negeri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan penyusunan laporan keuangan
Memuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan.
1.2 Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan.
Memuat penjelasan mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
landasan hukum penyusunan laporan keuangan.
1.3 Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
Memuat penjelasan mengenai sistematika isi catatan atas laporan keuangan
Bab II Ekonomi Makro, kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD
2.1 Ekonomi makro
Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang mendasari penyusunan
laporan keuangan. Informasi yang disajikan memuat tentang posisi dan kondisi
ekonomi makro periode berjalan di bandingkan dengan periode sebelumnya
dibandingkan dengan anggaran pertama kali dan penjelasan-penjelasan atas
perubahan anggaran yang di lakukan.
2.2 Kebijakan keuangan
Memuat penjelasan mengenai kebijakan keuangan dalam penyusunan laporan
realisasi anggaran dan neraca daerah. Informasi yang di sajikan memuat tentang
posisi dan kondisi keuangan periode berjalan di bandingkan dengan periode
sebelumnya dibandingkan dengan anggaran sehubungan dengan realisasi anggaran.
2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD
Memuat penjelasan mengenai indikator pencapain target kinerja APBD, berupa
indikator program dan kegiatan yang di laksanakan pada tahun pelaporan. Indikator
pencapaian target menyajikan informasi tentang pencapaian efektifitas dan efesiensi
program dan kegiatan yang dilaksanakan.
15 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
4.1 Entitas Akuntansi/entitas pelaporan keuangan daerah
Memuat informasi tentang entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah.
4.2 .Basis Akuntansi yang mendasari peyusunan laporan keuangan
Memuat informasi tentang basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan daerah.
4.3 Basis pengukuran yang mendasari peyusunan laporan keuangan
Memuat informasi tentang basis pengukura atas penyusunan pos-pos laporan
keuangan daerah.
4.4 Penerapan Kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar
pemerintah
Memuat informasi tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan
akuntansi yang belum di terapkan sesuai dengan ketantuan yang ada dalam Standar
Akuntansi Pemerintah dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
5.1.1 Pendapatan
Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos pendapatan:
16 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
b) Investasi jangka panjang
c) Aset tetap
d) Dana cadangan
e) Aset lain-lain
5.1.5 Kewajiban
a) Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas tersebut
berada.
b) Penjelasan mengena sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya.
c) Ketentuan perundang-undangan yang menjadi kegiatan operasionalnya.
d) Penggantian manajemen pemerintah selama tahun berjalan.
e) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru.
f) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada neraca
g) Penggabunagan atau pemekaran entitas pada tahun berjalan.
17 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
h) Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang
harus ditanggung pemerintah.
Bab VII Penutup
Memuat uraian penutup yang dapat berupa simpulan-simpulan penting tentang laporan
keuangan.
1. Pengungkapan Persediaan
Laporan keuangan mengungkapkan :
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan
Penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan, seperti barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
Jenis ,jumlah dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau using .
2. Pengungkapan Investasi
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan
dengan investasi pemerintah, antara lain :
Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi
Jenis-jenis investasi,
investasi permanen dan
investasi nonpermanent
Perubahan harga pasar baik invesatasi jangka pendek maupun investasi jangka
panjang
Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut
Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya
Perubahan pos investasi
3. Pengungkapan Asset Tetap
Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai
berikut :
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount)
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan :
Penambahan
Pelepasan
Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai jika ada
Mutasi aset tetap lainnya
18 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
Informasi penyusutan meliputi :
a. Nilai penyusutan
b. Metode penyusutan yang digunakan
c. Masa mamfaat atau tariff penyusutan yang digunakan
d. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode ‘
19 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PSAP Nomor 04 mengatur tentang Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas
LaporanKeuangan (CALK) merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan yang
menyajikan tentang informasi, daftar, analisis secara terinci atas suatu nilai posting yang
telah disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dengan
tujuan sebagai pengungkapan yang memadai. Tujuan pernyataan standar Catatan atas
Laporan Keuangan adalah mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada
Catatan atas Laporan Keuangan.
Tujuan penyajian Catatan atas Laporan Keuangan adalah untuk meningkatkan
transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik, atas informasi
keuangan pemerintah. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen
lainnya
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penerapan suatu standar akuntansi pemerintahan (SAP) perlu adanya
pengarahan kepada setiap personil mengenai pelaksanaan hal tersebut karena tidak setiap
personil dapat dengan mudah memahami penerapan suatu hal yang baru.
20 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2
DAFTAR PUSTAKA
21 | M A K A L A H P S A P N O M O R 4 \ K E L O M P O K 0 2