Anda di halaman 1dari 7

Nama : Pipin

NIM : 200902501017
Prodi : Pendidikan Akuntansi
Kelas : A
Matkul : Ekonomi Manajerial

Pendanaan Bisnis dan Kebijakan Menghadapi Resiko Usaha

1. Apa yang dimaksud dengan pendanaan bisnis?

Jawaban :

Pendanaan bisnis yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan dana untuk pembangunan
bisnis yang biasanya sudah dihitung dalam studi kelayakan.

2. Bila tingkat bunga deposito = 14% dan tingkat pengembalian modal rata-rata di pasar atau
(market return) untuk agribisnis 20%, sedangkan sensitifitas agribisnis terhadap ekonomi
nasional (bi) adalah 2,5, hitunglah biaya saham untuk agribisnis!

Penyelesaian :

Dik:
Krf = 14 %
Km = 20%
Bi = 2,5

Dapat dihitung biaya saham untuk agribisnis


adalah Ks = Krf + (Km - Krf) bi
= 14% + 2,0(20%-14%)
= 29%
3. Sebutkan sumber dana dalam kebijakan pendanaan bisnis secara umum!

Jawaban :

Secara umum sumber dana dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Pemilik atau pendiri


b. Bank

c. Pasar modal

d. Pasar uang

e. Modal ventura

f. Sumber dana lainnya

4. PT xyz mempunyai struktur permodalan perusahaan sebagai berikut


Sumber modal : Jumlah : Proporsi Biaya modal :
Pinjaman Rp 20 juta 20% 5%

Saham istimewa Rp 15 juta 15% 17%


Saham biasa Rp 45 juta 45% 15%

Hitunglah biaya modal rata-rata (WACC) PT XYZ !

Penyelesaian :

Biaya modal rata-rata (WACC) PT XYZ adalah :


WACC = Wi Ci
= 0,2(5%) + 0,15(17%) + 0,45(15%)

= 10,3%

5. Berikut adalah informasi mengenai PT XYZ yang akan investasi di suatu proyek pada
tahun yang akan datang sebagai berikut :

a. Perkiraan keuntungan Rp 200.000.000, 00 dan dividend payout ratio 55 %


b. Struktur modal PT XYZ saat ini : utang 40%, saham istimewa 5% dan laba ditahan
60%
Dengan biaya modal masing-masing : utang 5%, saham istimewa 10,5 gambar bertahan
14,5%. Saudara ditanya : Berapa besarnya tambahan model baru (pinjaman, laba ditahan,
dan laba istimewa) yang diperlukan PT XYZ agar tidak menaikkan biaya modal dari yang
sekarang (10%)?

Penyelesaian :

Memperkirakan jumlah tambahan modal (misalnya Z), agar PT XYZ tidak menerbitkan
saham baru. Ini disebut dengan breaking point, atau jumlah tambahan modal yang tidak
menaikkan daya modal.

a. Laba ditahan, auto retained earning (R/E) yang dapat dijadikan modal adalah 55% dari
Rp 200.000.000,00 =
Rp 130.000.000,00
b. Misalnya tambahan modal baru adalah Z, maka 60% Z berasal dari R/E Rp
130.000.000,00 maka nilai Z adalah
: (100/60) x Rp 130 juta = Rp 215 juta

c. Dari butir 2 di atas dapat tambahan modal baru dengan memanfaatkan R/E adalah Rp
215.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Sumberr model baru Porsi Jumlahnya
1. Pinjaman yang dibantu retained
35% Rp 75.250.000,00
earning
2. Saham istimewa yang dibantu 5% Rp 9.750.000,00
retained earning
3. Modal yang berasal dari retained 60% Rp 130.000.000,00
earning
Breaking point untuk retained earning 100% Rp 215.000.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, maka modal sebesar Rp 200.000.000,00, disebut dengan


retained earning, dengan break breaking point, Rp 215.000.000,00.

6. Apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam struktur modal?
Jawaban :

Untuk mencapai maksimum return, diperlukan laba yang juga maksimum. Sementara
untuk mencapai laba maksimum, Biaya harus minimum, termasuk biaya modal atau cost
of capital. Biaya modal yang minimum, sekaligus agak memperkecil risiko usaha. Oleh
karena itu, untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan struktur modal optimum.

7. Apabila suatu risiko tidak dapat dihindari, kebijakan apa yang perlu dilakukan untuk
menghadapi masalah tersebut?

Jawaban :

Bila risiko tidak mungkin dihindari, contoh risiko tersebut harus dihadapi. Pilihan yang
mungkin dilakukan dalam mengurangi resiko. Mengurangi risiko berarti memperkecil
kemungkinan (probabilitas) untuk terjadinya risiko tersebut atau memperkecil kerugian
atau akibat dari risiko yang mungkin timbul. Mengurangi risiko dapat dilakukan dengan
melakukan berbagai program sebagai berikut :

a. Education program -> memahami perilaku

b. Safety program -> menyiapkan program penyelamatan

c. Preventive program -> menjaga timbulnya hazar (bahaya)

8. Sikap manajemen dalam menghadapi risiko akan berpengaruh dalam menjalankan usaha
atau bisnis perusahaan.
Sebutkan sikap manajemen dalam menghadapi risiko tersebut!

Jawaban :

a. Menghindar dari risiko (Risk Avers)


Menghindar dari risiko adalah sikap manusia pada umumnya berkaitan dengan sikap
menghadapi risiko ini para risk avers cenderung menghindar risiko. Bila ada suatu
peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang bakal diperoleh, dan juga ada
risiko yang mungkin terjadi, maka manajemen akan menghitung mana yang lebih
besar antara risiko dengan harapan keuntungan. Bila risiko, ternyata lebih besar dari
keuntungan, maka manajemen yang masuk kelompok risk avers ini akan menghindar
dari usaha tersebut, namun bila yang terjadi sebaliknya (risiko lebih kecil dari
keuntungan, barulah manajemen mengambil peluang usahat tersebut).

b. Netral terhadap risiko (Risk Netral)


Netral terhadap risiko adalah sikap manusia yang rasional pada umumnya. Berkaitan
dengan sikap menghadapi risiko ini, para risk netral cenderung rasional terhadap
risiko. Bila ad suatu peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang bakal
diperoleh, dan juga ada peluang risiko yang mungkin terjadi, maka manajemen akan
menghitung mana yang lebih besar antara risiko, dengan harapan keuntungan. Bila
antar keduanya berimbang, apalagi bila risiko lebih kecil dari keuntungan, manajemen
akan mengambil peluang usaha tersebut.

c. Senang bermain risiko (Risk Seeker)


Senang bermain musik adalah sikap sebagian kecil manusia yang rasional, dan penuh
optimisme. Mereka melihat dunia dan kehidupan ini penuh warna-warni, sehingga
berbagai kemungkinan dapat terjadi. Sikap ini dimiliki oleh para entrepreneur yang
mengubah wajah dunia menjadi seperti sekarang ini, penuh gejolak dan mengalami
kemajuan dari waktu ke waktu. Berkaitan dengan sikap menghadapi risiko ini, para
risk seeker cenderung lebih bila ada suatu peluang usaha mempunyai harapan
keuntungan yang bakal diperoleh, dan juga ada peluang risiko yang mungkin terjadi,
maka manajemen akan mengambil peluang usaha tersebut. Karena bagi mereka risiko
itu baru dalam bentuk kemungkinan, peluang (probability), bisa terjadi bisa tidak.

9. Seorang produsen menghadapi 2 pilihan tindakan yaitu memasang iklan atau tidak dalam
usaha meningkatkan hasil penjualan produknya. Dia menghadapi tiga kejadian tak pasti
sehubungan dengan situasi pasar yang dapat mempengaruhi penjualan, yaitu pasar maju,
stabil, dan lesu dengan masing-masing probabilitas (0,40), (0,30), dan (0,30). Kalau dia
memilih memasang iklan, keadaan pasar maju, dia bisa meraih keuntungan 80 juta, pasar
stabil 50 juta, dan pasar lesu rugi 25 juta. Kalau dia memilih tidak memasang iklan, dalam
keadaaan ekonomi maju dia meraih keuntungan 50 juta, pasar stabil 30 juta, dan pasar
lesu rugi 40 juta.
Buat matriks payoff dan dengan menggunakan kriteria harapan pay off terbesar,
keputusan/tindakan apa yang harus dipilih?

Penyelesaian :

Matriks payoffnya yaitu:

Pasar Maju Pasar Stabil Pasar Lesu


Altenatif Pay Off
(0,4) (0,3) (0,3)
Pasang Iklan 80 x 0,4 = 32 50 x 0,3 = 15 -25 x 0,3 = -7,5 39,5 juta
juta juta juta
Tidak Pasang 50 x 0,4 = 20 30 x 0,3 = 9 -40 x 0,3 = -12 17 juta
Iklan juta juta juta

Berdasrakan kriteria expected payoff terbesar, maka sebaiknya produsen tersebut


memasang iklan.

10. Dalam suatu investasi, Yos sebagai investor menetapkan nilai ekivalen tetap sebesar 75
juta. Probabilitas kesuksesan investasi tersebut adalah 40% untuk memperoleh hasil
200juta. Apabila gagal, berarti Yos akan kehilangan uang sebesar 50 juta. Tentukan,
apakah Yos adalah seorang yang optimis atau pesimis terhadap investasinya!

Penyelesaian :

NET = 75 juta

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan melihat premi risiko. Jika premi risiko
bernilai negatif, maka orang tersebut berani mengambil risiko, alias optimis.

Premi risiko = Expected Pay off− NET


= (200 × 0,4 + (−50) × 0,6) – 75
= 80 – 30 – 75
= −25
Maka, berdasarkan hasil perhitungan premi risiko, Yos adalah seorang yang optimis.

Anda mungkin juga menyukai