STRUKTUR MODAL
KAPITALISASI DAN STRUKTUR MODAL
• Kapitalisasi merupakan penentuan jumlah keseluruhan modal
yang digunakan (modal saham dan hutang jangka panjang),
penekanan pada: kuantitatif.
D+E
𝐷
•
𝐸
Masalah kapitalisasi dan struktur modal timbul dalam perusahaan pada
saat:
• Mendirikan perusahaan baru
• Membutuhkan tambahan modal baru (ekspansi)
• Merger dan akuisisi
• Rekapitalisasi, penyesuaian, restrukturisasi, dan reorganisasi
perusahaan.
𝐸𝐵𝐼𝑇 150.000.000
𝐷𝑆𝐶 = =
𝐶𝑖𝑐𝑖𝑙𝑎𝑛 32.500.000
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 + 48.000.000 +
1−𝑇 1 − 0,4
= 1,465
Angka tersebut menunjukkan bahwa EBIT dapat menutup bunga dan cicilan
1,5 kali, dengan kata lain penurunan EBIT maksimum 46,33%, dan sisa EBIT
hanya cukup untuk membayar bunga dan cicilan.
3. Analisis Kecukupan Dana
• Masalah penting lainnya dalam analisis struktur modal bukan
saja turunnya coverage ratio, tetapi juga kemungkinan
terjadinya cash insolvency, yaitu ketidakmampuan memenuhi
kawajiban-kawajiban jangka panjang.
• Untuk itu perusahaan harus mempunyai informasi mengenai
kemungkinan penyimpangan cashflow dari yang diharapkan.
• Berdasarkan contoh sebelumnya PT DURSASANA diperkirakan
dapat mencapai EBIT Rp 150.000.000, jumlah ini merupakan
nilai EBIT yang diharapkan (Expected EBIT) atau E(EBIT) dari
distribusi peluang, sbb:
48.000.000 − 150.000.000
𝑍1 = = −1,92
53.000.000
Nilai bayar bunga dalam tabel (tabel Z) adalah 0,4726, maka P
(EBIT < Rp 48 jt) = 0,5 – 0,4726 = 0,0274 = 2,74%
Peluang bayar bunga akan nampak dalam kurva distribusi normal,
sbb:
Nilai bayar bunga dalam tabel (tabel Z) adalah 0,4049, maka P (EBIT <
Rp 80,5 jt) = 0,5 – 0,4049 = 0,0951 = 9,51%
Peluang bayar bunga + cicilan akan nampak dalam kurva
distribusi normal, sbb:
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan
bahwa:
P (EBIT > Rp 48 jt) = 97,26%
P (EBIT > Rp 80,5 jt) = 90,49%
Jika tingkat kepercayaan (confidency level) masyarakat
kepada pimpinan perusahaan 90%, maka kewajiban
membayar bunga sebesar Rp 48 juta dan kewajiban
membayar bunga + cicilan Rp 80,5 juta tidak
mengkhawatirkan, karena kedua peluang tersebut lebih
besar dari confidency level.
Latihan
PT X-Ray merencanakan investasi sebesar Rp 2.000.000.000 dalam
rangka ekspansi usahanya. Investasi ini diharapkan dapat
meningkatkan laba operasi perusahaan dengan proyeksi sebagai
berikut:
Probabilitas Proyeksi EBIT
0,2 Rp 1.000.000.000
0,5 Rp 1.200.000.000
0,3 Rp 1.500.000.000
Rencana ekspansi tersebut akan didanai dengan tiga alternatif
pendanaan sebagai berikut:
70% obligasi dengan bunga 12%/tahun dan 30% saham biasa dengan
harga per lembar Rp 7.500
40% obligasi dengan tingkat bunga 12%/tahun dan 60% saham biasa
dengan harga/lbr Rp 7.500
Seluruhnya dengan emisi saham baru dengan harga per lembar Rp
8.000
Kondisi keuangan perusahaan saat ini ditunjukkan oleh neraca sebagai berikut:
Neraca PT X-Ray Periode 2014
Aktiva Pasiva