NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (4)
Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Obligasi ? apakah Sama Dengan Surat Hutang
?
Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat
dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang
telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Surat Utang Negara adalah surat
berharga yang merupakan surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia,
sesuai masa berlakunya.
1. Apa Saja Istilah-istilah penting yang Berkaitan dengan Pembiayaan Jangka
pamnjang (obligasi) ?
• Kupon : Pembayran Bunga periodik yang dilakukan oleh penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi.
• obligasi Hipotek : obligasi yang dijamin agunan berupa properti.
• Nilai nominal: Jumlah pokok pinjaman yang harus dibayarkan kepada pemegang
obligasi pada tanggal jatuh tempo.
2. Yang saudara Ketahui tentang Jenis-jenis Obligasi itu Apa saja ?
• Obligasi hipotek: Di-backup oleh agunan berupa properti, seperti tanah atau
bangunan.
• Obligasi konversi: Memiliki opsi untuk diubah menjadi saham perusahaan
penerbit.
• Obligasi daerah: Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek
infrastruktur di wilayah tertentu.
• Obligasi berjangka: Memiliki jangka waktu tertentu sebelum jatuh tempo.
• Obligasi indeks: Nilai bunga yang dibayarkan diikuti atau dikaitkan
3. Dalam Penilaian Obligasi coba saudara Jelaskan Apa saja Model Pendekatannya?
Mana yang menurut Saudara dimungkinkan untuk digunakan ?
• Model Penilaian dengan Perbandingan: Melibatkan perbandingan dengan obligasi
serupa yang diperdagangkan di pasar untuk menentukan harga yang wajar untuk obligasi
yang dinilai.
• Model Yield to Call (YTC): Digunakan jika obligasi dapat dipanggil sebelum
tanggal jatuh tempo oleh penerbit. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan
jika obligasi dipanggil oleh penerbit sebelum tanggal jatuh tempo.
4. Untuk menghitung yield maturity (tingkat hasil jatuh tempo) obligasi tersebut, kita
perlu menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Pendekatan Laba: Model ini menggunakan perkiraan laba masa depan perusahaan
untuk menentukan nilai saham.
2. Pendekatan Aset: Model ini menilai saham berdasarkan nilai aset bersih
perusahaan.
3. Pendekatan Pembanding: Melibatkan perbandingan dengan harga saham
perusahaan sejenis atau industri yang serupa untuk menentukan harga yang wajar.
a. Neraca: Pada neraca, piutang ditampilkan sebagai salah satu pos dalam aktiva
lancar. Neraca juga dapat menunjukkan jumlah piutang yang jatuh tempo dalam waktu
kurang dari satu tahun dan jumlah piutang yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu
tahun.
b. Laporan Laba Rugi: Pada laporan laba rugi, biaya yang terkait dengan pengelolaan
piutang, seperti biaya penagihan dan biaya penghapusan piutang tidak tertagih, dapat
dicantumkan sebagai bagian dari beban operasional.
c. Laporan Arus Kas: Pada laporan arus kas, arus kas dari aktivitas operasional
mencakup penerimaan kas dari penjualan dan pengurangan kas yang dibayarkan untuk
pengelolaan piutang.
risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang
atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
6. Mengapa terjadi KEBIJAKAN PENAMBAHAN WAKTU KREDIT, uraikan
pendapat saudara dan berikan contoh !
4. Sebutkan metode Perhitungan Struktur Modal? Berikan salah satu Contoh saja atas
Pendekatan diatas? (Score 15)
Struktur modal diukur menggunakan tiga indikator, yaitu leverage, debt to equity, dan
collateralizable assets. Leverage mencerminkan penggunaan sumber dana yang berasal
dari utang jangka panjang (modal asing) yang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan,
seperti beban bunga.
Rumusnya adalah:
DER = Total Utang / Total Modal Saham
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total utang sebesar Rp 500 juta dan total modal
saham sebesar Rp 1 miliar, maka DER-nya adalah 0,5 atau 50%.
Debt-to-Asset Ratio (DAR)
DAR adalah rasio yang mengukur seberapa besar utang suatu perusahaan dibandingkan
dengan total assetnya.
Rumusnya adalah:
DAR = Total Utang / Total Asset
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total utang sebesar Rp 500 juta dan total asset
sebesar Rp 2 miliar, maka DAR-nya adalah 0,25 atau 25%.
Equity Multiplier (EM)
EM adalah rasio yang mengukur seberapa besar total asset suatu perusahaan
dibandingkan dengan modal sahamnya.
Rumusnya adalah:
EM = Total Asset / Total Modal Saham
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total asset sebesar Rp 2 miliar dan total modal
saham sebesar Rp 1 miliar, maka EM-nya adalah 2.
Pendekatan yang paling umum digunakan dalam praktik bisnis adalah pendekatan yang
didasarkan
pada struktur modal optimal (optimal capital structure). Pendekatan ini berusaha untuk
menemukan
struktur modal yang optimal dengan meminimalkan biaya modal rata-rata (weighted
average cost of
capital, WACC) dan memaksimalkan nilai perusahaan. Contoh pendekatan ini adalah
model trade-off, model pecking order, dan model market timing
Untuk menghitung nilai pasar perusahaan dan biaya modal masing-masing struktur
modal, kita dapat menggunakan rumus WACC (Weighted Average Cost of Capital):
WACC = (E / V) x Re + (D / V) x Rd x (1 - T) dimana:
E = nilai pasar ekuitas
D = nilai pasar hutang
V = total nilai pasar (E + D)
Re = tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dari modal sendiri (cost of
equity)
Rd = tingkat bunga yang harus dibayarkan perusahaan pada hutang (cost of debt)
T = tingkat pajak perusahaan
Untuk mencari nilai pasar ekuitas, kita dapat menggunakan rumus:
E =V-D
Kemudian, untuk mencari WACC, kita perlu menghitung terlebih dahulu biaya modal
sendiri (Re) dan biaya modal hutang (Rd): Re = Rf + beta x (Rm - Rf) dimana:
Rf = tingkat bunga bebas risiko beta = beta saham perusahaan
Rm = tingkat pengembalian pasar Rd = biaya bunga x (1 - T) dimana:
biaya bunga = biaya hutang / 100
Dari data yang diberikan, kita dapat menghitung:
Nilai pasar hutang dan ekuitas untuk masing-masing alternatif struktur modal: Alternatif
1:
D = Rp 240.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 240.000.000 = Rp 360.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 360.000.000 / 10.000 saham = Rp 36.000 per saham Alternatif 2:
D = Rp 200.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 200.000.000 = Rp 400.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 400.000.000 / 10.000 saham = Rp 40.000 per saham Alternatif 3:
D = Rp 160.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 160.000.000 = Rp 440.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 440.000.000 / 10.000 saham = Rp 44.000 per saham
Biaya modal sendiri (Re) untuk masing-masing alternatif struktur modal:
Rf = 6% beta = 1.2 Rm = 12%
Alternatif 1: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Alternatif 2: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Alternatif 3: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Biaya modal hutang (Rd) dan WACC untuk masing-masing alternatif struktur modal:
T = 30%
Alternatif 1:
biaya hutang = 13%
Rd = 0.13 x (1 - 0.30) = 11,67%
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa struktur modal dengan hutang sebesar Rp
160.000.000 dan biaya bunga 11% merupakan struktur modal yang paling optimal karena
memiliki WACC (biaya modal tertimbang rata-rata) terendah sebesar 11,67%. Selain itu,
nilai pasar perusahaan pada struktur modal tersebut juga cukup tinggi yaitu sebesar Rp
869.565.217.
Dalam laporan keuangan Unilever, terdapat informasi tentang hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut,
dapat diketahui bahwa Unilever memiliki struktur modal yang terdiri dari hutang jangka
pendek dan hutang jangka panjang yang digunakan untuk membiayai operasi dan
investasi jangka panjang mereka. Namun, informasi tentang ekuitas Unilever tidak
dijelaskan secara rinci dalam laporan keuangan tersebut.
4. Menurut saudara metode Perhitungan Struktur Modal yang mana yang akan anda
gunakan dalam menghitung struktur modal 2 ? Berikan salah satu Contoh saja?
Berikut contoh struktur modal dari dua perusahaan, sebut saja Perusahaan A dan
Perusahaan B.
Perusahaan A punya aset 150 ribu dolar dan utang/kewajiban 50 ribu dolar. Karena
ekuitas adalah hak pemilik atas aset dikurangi kewajiban, maka ekuitas perusahaan ini
adalah 100 dolar. Rasio utang terhadap ekuitas perusahaan ini adalah 0,5 (hasil 50 ribu
dibagi 100 ribu). Dengan kata lain, untuk setiap 50 sen utang, perusahaan punya ekuitas 1
dolar. Sementara struktur modal Perusahaan B adalah utang/kewajiban 100 ribu dolar dan
ekuitas 20 ribu dolar, dengan aset sebesar 120 ribu dolar. Rasio utang terhadap ekuitas
perusahaan ini adalah 5 (100 ribu dibagi 20 ribu). Artinya, untuk setiap 5 dolar dalam
utang, perusahaan hanya memiliki 1 dolar ekuitas. Dari hitung-hitungan ini dapat
disimpulkan bahwa Perusahaan A–yang punya ekuitas 1 dolar untuk utang 50 sen saja–
merupakan perusahaan dengan struktur modal berisiko rendah. Sementara Perusahaan B–
yang punya ekuitas 1 dolar untuk utang sebesar 5 dolar–dianggap lebih berisiko atau
highly leveraged.
5. Perusahaan BUKALAPAK mengharapkan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
sebesar Rp 10.000.000 setiap tahun. Perusahaan dapat meminjam dengan bunga 7%.
Anggap sekarang perusahaan tidak mempunyai utang dan biaya modal saham sebesar
17%. Jika tariff pajak pendapatan perusahaan adalah 35%, berapa nilai perusahaan
BUKALAPAK ?
Dalam hal ini, biaya modal saham (r_e) sebesar 17% dan biaya modal utang (r_d) sebesar
7%. Nilai tarif pajak pendapatan perusahaan adalah 35%.
Bobot biaya modal saham (w_e) dapat dihitung sebagai rasio antara nilai pasar saham
perusahaan dengan total nilai pasar saham dan utang perusahaan. Dalam hal ini, kita tidak
diberikan informasi mengenai nilai pasar saham atau total nilai pasar saham dan utang
perusahaan, sehingga kita tidak dapat menghitung bobot biaya modal saham dengan
pasti.
Bobot biaya modal utang (w_d) dapat dihitung sebagai rasio antara nilai pasar utang
perusahaan dengan total nilai pasar saham dan utang perusahaan. Karena perusahaan saat
ini tidak mempunyai utang, maka bobot biaya modal utang (w_d) = 0.
2. Hitung biaya modal saham dan biaya modal utang setelah pajak
Biaya modal saham setelah pajak (r_e') dapat dihitung sebagai berikut:
Biaya modal utang setelah pajak (r_d') dapat dihitung sebagai berikut:
3. Hitung WACC
Karena kita tidak diberikan informasi mengenai bobot biaya modal saham, maka kita
tidak dapat menghitung nilai WACC dan nilai perusahaan BUKALAPAK dengan pasti.
Namun, jika diasumsikan bobot biaya modal saham sebesar 100%, maka nilai WACC
akan menjadi:
Jadi, jika diasumsikan bobot biaya modal saham sebesar 100%, maka nilai perusahaan
BUKALAPAK adalah sebesar Rp 90.497.737,56. Namun, nilai ini dapat berubah jika
bobot biaya modal saham memiliki nilai yang berbeda
2. Coba Saudara Jelaskan Jenis-Jenis Modal Kerja? Jenis Modal Kerja yang mana
yang efektif.?
dengan adanya penjelasan jenis modal kerja di atas, yang menurut saya efektif di gunakan
adalah jenis modal kerja variable
3. Bagaimana Konsep Modal Kerja, coba berikan contoh dengan laporan Keuangan
Anda Masing-Masing?
Modal kerja dihitung dengan menggunakan rasio lancar, yaitu aktiva lancar dibagi
dengan kewajiban lancar. Rasio di atas 1 berarti aset lancar melebihi kewajiban, dan
umumnya, semakin tinggi rasionya, semakin baik.
1. Metode keterikatan dana - Periode terikatnya modal lama barang disimpan + lama
pengumpulan piutang
Lama barang disimpan 7 hari, lama pengumpulan piutang 13 hari = lama keterikatan
modal = 20 hari
- Pengeluaran kas setiap hari bayar upah, beli bahan dll
Kebutuhan uang kas tiap hari Rp 5.000.000, kas minimal Rp 500.000 maka lama
terikatnya modal X pengeluaran tiap hari + kas minimal (20 X 5.000.000) + Rp 500.000
= 100.500.000
2. Metode perputaran modal kerja
Modal kerja ditentukan oleh perputaran dari komponen modal kerja yaitu perputaran kas,
piutang, dan persediaan
5. Apa Usaha yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar struktur modalnya Optimal?
Untuk menemukan Struktur Modal yang optimal, maka manajer bisa menggunakan
formulasi Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau Biaya Modal Rata-Rata
Tertimbang. WACC dihasilkan dari proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal
dengan pertimbangan risiko keuangan yang sangat diminimalisasikan.Penentuan struktur
modal yang optimal ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan
melalui peningkatan nilai dan keuntungan perusahaan. Nilai saham suatu perusahaan
dapat dilihat dari nilai sahamnya yang terdapat dipasar modal ditambah dengan nilai
hutangnya. beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu, tingkat bunga,
stabilitas earning, susunan aktiva, kadar risiko aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu perusahaan.
2. Bagaimana Menghitung Risiko Aliran Kas, dan Berikan contohnya ? ( Score 15)
analisis tersebut dengan adanya perubahan beberapa variabel mengakibatkan perubahan
aliran kas, sehingga NPV juga mengalami perubahan.
Perubahan yang menyebabkan naik aliran kas yaitu adanya kenaikan penjualan,
sedangkan yang menyebabkan menurunnya aliran kas yaitu adanya penurunan penjualan
dan kenaikan biaya.
-Risiko kas
Kas: Betul sekali, uang kas. Tapi dalam kelas aset, kas juga termasuk investasi jangka
pendek yang likuid. Misalnya deposito jangka pendek di bank, karena aksesnya mudah.
5. Menurut saudara dalam menentukan proyek investasi yang akan dilaksanakan dengan
melihat pertimbangan-pertimbangan tertentu, sebutkan pertimbangan
yang dimaksudkan?(Score 15)
Untuk menghitung analisis sensitivitas, pertama-tama kita perlu menghitung proyeksi kas
masuk, biaya variabel, biaya tetap, laba sebelum pajak, pajak, dan laba bersih dalam
kondisi awal (tanpa perubahan). Kemudian, kita akan menghitung proyeksi kas masuk,
biaya variabel, biaya tetap, laba sebelum pajak, pajak, dan laba bersih dalam skenario
perubahan yang diminta. Berikut adalah perhitungannya:
Kondisi Awal:
Penjualan = 50,000 unit
Harga per unit = Rp 10,000
Biaya variabel per unit = Rp 3,500
Biaya tetap selain penyusutan = Rp 125,000,000
Penyusutan per tahun = (500,000,000 - 0) / 5 = Rp 100,000,000 Pajak = 40%
Proyeksi Kas Masuk:
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 50,000 x Rp 10,000 = Rp 500,000,000
Proyeksi Biaya Variabel:
Biaya Variabel = Biaya variabel per unit x Penjualan = Rp 3,500 x 50,000 = Rp
175,000,000 Proyeksi Biaya Tetap:
Biaya Tetap = Biaya tetap selain penyusutan + Penyusutan per tahun = Rp 125,000,000 +
Rp 100,000,000 = Rp 225,000,000 Laba Sebelum Pajak:
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 500,000,000 - Rp
175,000,000 - Rp 225,000,000 = Rp 100,000,000 Pajak:
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 100,000,000 x 40% = Rp 40,000,000 Laba
Bersih:
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 100,000,000 - Rp 40,000,000 = Rp
60,000,000
a. Penjualan Naik 10% dan Biaya Variabel Naik 20%: Penjualan = 1.10 x Penjualan =
1.10 x 50,000 = 55,000 unit
Biaya Variabel = 1.20 x Biaya Variabel = 1.20 x Rp 3,500 = Rp 4,200 Proyeksi Kas
Masuk :
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 55,000 x Rp 10,000 = Rp 550,000,000
Proyeksi Biaya Variabel :
Biaya Variabel = Biaya Variabel x Penjualan = Rp 4,200 x 55,000 = Rp 231,000,000
Laba Sebelum Pajak :
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 550,000,000 - Rp
231,000,000 - Rp 225,000,000 = Rp 94,000,000 Pajak :
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 94,000,000 x 40% = Rp 37,600,000 Laba
Bersih :
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 94,000,000 - Rp 37,600,000 = Rp
56,400,000
b. Penjualan Naik 20%, Biaya Tetap Naik 15%, dan Biaya Variabel Naik 10%:
Penjualan = 1.20 x Penjualan = 1.20 x 50,000 = 60,000 unit
Biaya Tetap = 1.15 x Biaya Tetap = 1.15 x Rp 125,000,000 = Rp 143,750,000 Biaya
Variabel = 1.10 x Biaya Variabel = 1.10 x Rp 3,500 = Rp 3,850 Proyeksi Kas Masuk :
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 60,000 x Rp 10,000 = Rp 600,000,000
Proyeksi Biaya Variabel :
Biaya Variabel = Biaya Variabel x Penjualan = Rp 3,850 x 60,000 = Rp 231,000000
Proyeksi Biaya Tetap : Biaya Tetap = Rp 143,750,000 Laba Sebelum Pajak :
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 600,000,000 - Rp
231,000,000 - Rp 143,750,000 = Rp 225,250,000 Pajak :
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 225,250,000 x 40% = Rp 90,100,000 Laba
Bersih :
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 225,250,000 - Rp 90,100,000 = Rp
135,150,000
modul pertemuan 11
Untuk menghitung aliran kas proyek investasi R dan T serta risiko proyek tersebut, kita
perlu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Menghitung nilai rata-rata aliran kas:
Aliran kas proyek R: (14.000 * 0,20) + (14.500 * 0,30) + (16.000 * 0,40) + (17.000 *
0,10) = 2.800 + 4.350 + 6.400 + 1.700 = 15.250
Aliran kas proyek T: (11.000 * 0,10) + (12.000 * 0,30) + (12.500 * 0,20) + (13.500 *
0,40) =
1.100 + 3.600 + 2.500 + 5.400 = 12.600 Menghitung deviasi standar aliran kas: Aliran
kas proyek R:
√[((14.000-15.250)² * 0,20) + ((14.500-15.250)² * 0,30) + ((16.000-15.250)² * 0,40) +
((17.000-15.250)² * 0,10)]
= √[(108.900 * 0,20) + (56.250 * 0,30) + (56.250 * 0,40) + (272.250 * 0,10)]
= √[21.780 + 16.875 + 22.500 + 27.225]
= √88.380
= 297.30
Keuntungan:
Keuntungan awal = Rp 500.000.000,- x 0,17 = Rp 85.000.000,-
Keuntungan baru = Rp 550.000.000,- x 0,17 = Rp 93.500.000,- Skenario 2:
1. Opsi saham adalah sebuah perjanjian antara kedua belah pihak di mana investor bisa
membeli atau menjual saham dengan harga tertentu sebelum atau pada saat tanggal yang
ditentukan.
Proses pembelian saham oleh investor disebut juga dengan istilah ‘call’, sedangkan
proses penjualannya disebut ‘put’.
Opsi saham adalah perjanjian yang bisa membantu investor dalam mengelola risiko
terkait perubahan harga saham.
Cara kerjanya, kamu bisa menaruh opsi ‘put’ jika perkiraanmu saham akan jatuh.
Sebaliknya, gunakan opsi ‘call’ jika menurutmu saham akan naik.
Perjanjian dilakukan sesuai kesepakatan waktu dan harga. Kontrak ini disebut juga
Exchange-Traded Options (ETO) yang diperdagangkan di bursa dan dijamin oleh
lembaga kliring.
Biasanya, opsi saham adalah cara perusahaan untuk memberikan insentif kepada
karyawannya ketika memiliki kinerja yang baik. Sebutannya adalah (Employee Stock
Option – ESO).
Manfaat Opsi Saham
Opsi saham adalah perjanjian dengan beragam keuntungan yang pastinya akan
bermanfaat bagi para investor. bisa menggunakan opsi saham tersebut agar meningkatkan
kualitas dari pengelolaan investasi sahammu.
Beberapa manfaat kontrak opsi saham yang bisa kamu dapatkan antara lain adalah:
bisa mengelola risiko investasi saham dengan lebih baik.
bisa mendapatkan fleksibilitas waktu untuk mengelola saham.
Terdapat fasilitas untuk memperhitungkan perubahan harga saham.
Sebagai diversifikasi portofolio saham sehingga risiko bisa diminimalisir. Opsi saham
juga bisa mempengaruhi penambahan profit yang akan diterima dari investasi saham.
2. Untuk memahami opsi pada pasar saham/modal, kita perlu memperhatikan
beberapa faktor penting. Pertama, kita harus memahami tentang call option (opsi beli)
dan put option (opsi jual). Call option memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli aset pada harga tertentu, sementara put option memberikan hak untuk menjual
aset pada harga tertentu
Selain itu, kita perlu memahami tanggal kedaluwarsa opsi, yang menandai batas waktu
ketika opsi tersebut dapat digunakan. Selama periode antara pembelian dan tanggal
kedaluwarsa, harga opsi dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor pasar, seperti
harga saham yang mendasarinya, volatilitas pasar, suku bunga, dan faktor-faktor lainnya
3. Istilah apa saja yang perlu dipahami dalam Opsi ? bagaiamana Pengaruh pasar
terhadap harga
Opsi (1) harga aset dasar saat ini,
(2) harga kesepakatan opsi,
(3) waktu yang tersisa hingga berakhirnya opsi,
(4) volatilitas harga yang diharapkan dari opsi.
4. Opsi Jual
Opsi jual atau put option adalah hak untuk menjual saham (atau aset lainnya) pada harga
kesepakatan (strike price) dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ada dua jenis opsi
jual yaitu, membeli Opsi Jual atau Put Option Buyer atau Long Put dan menjual
Opsi Jual atau Put Option Seller atau Short Put.
5.Rp 200+6%=RP200×6=1.200
BEP adalah titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan,
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Break Even Point adalah operasional perusahaan menggunakan biaya tetap (fixed cost
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel
(variable cost). Jika suatu perusahaan mengalami kerugian, hal ini terjadi ketika
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Begitu
juga sebaliknya, ketika perusahaan memperoleh profit atau keuntungan maka penjualan
ini melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan.
2. Bagaimana cara anda menghitung BEP dalam Unit dan Rupiah Berikan
Contohnya pada Bisnis Anda?
Jawab:
Untuk menghitung BEP dalam unit, perlu mengetahui biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel per unit (variable cost per unit). BEP dalam unit dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Rumus BEP Per Unit
BEP Per Unit = Fixed Cost / (Harga Per Unit - Variable Cost Per Unit) Contohnya:
Per Bulan Juni 2021, operasional PT. Lingkar Senja menghabiskan biaya tetap sebesar
Rp150.000.000 untuk memproduksi 100.000 produk. Variable cost per unit adalah
Rp60.000 dan harga per unit produk sebesar Rp100.000. Berapa BEP per unit-nya?
Saya belum punya usaha sendiri, jadi saya belum pernah berada pada posisi BEP. Tapi
dalam bisnis nyata, posisi BEP atau nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai
suatu keadaan
atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan
dan tidak mengalami kerugian juga. Jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi
yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan
kerugian.
4. Bagaimana Kegunaan BEP dalam Perencanaan Laba Usaha ?
Kas merupakan aktiva yang paling likuid, dipakai untuk alat pembayaran dan diterima
semua
pihak. Anggaran kas, jadwal yang menyajikan taksiran kas masuk dan kas keluar
perusahaan pada waktu yang akan datang.
2. Sebutkan dan jelaskan dari tujuan dari kas dan Anggaran kas pada Bisnis Anda?
Memberikan informasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Tujuan anggaran kas :
1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap ahir periode dari kegiatan operasi
perusahaan.
2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode
tertentu.
3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan yang terjadi.
4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran dan kelebihan kas yang dapat
digunakan untuk investasi.
5. Mengetahui waktu kapan harus membayar.
3. Misal pada tahun 2012 PT. Pantang Menyerah akan menyusun anggaran untuk bulan
Januari
sampai dengan Juni. 1. Rencana penerimaan Penerimaan dari penjualan yang dilakukan
secara
tunai 25 % dari penjualan dan 75 % dari penjualan kredit, dari penjualan kredit 60 %
diterima satu bulan setelah penjualan dan 40 % dua bulan kemudian. Penerimaan piutang
bulan Januari dan Februari Rp 1.900.000 dan Rp 2.600.000.
Penjualan :
Januari Rp 4.000.000
April Rp 5.200.000
Februari Rp 5.500.000
Mei Rp 6.000.000
Maret Rp 5.600.000
Juni Rp 6.500.000
Penerimaan lain-lain :
Januari Rp 400.000
April Rp 1.200.000
Februari Rp 900.000
Mei Rp 1.400.000
Maret Rp 1.000.000
Juni Rp 1.500.000
Rencana Pengeluaran :
Pembelian bahan baku :
Januari Rp 1.000.000
April Rp 2.200.000 Februari Rp 1.500.000
Mei Rp 2.000.000
Maret Rp 1.600.000
Juni Rp 2.100.000
Pembelian bahan penolong :
Januari Rp 200.000
April Rp 500.000
Februari Rp 300.000
Mei Rp 400.000
Maret Rp 200.000
Juni Rp 500.000
Pembayaran gaji :
Januari Rp 2.500.000
April Rp 2.800.000
Februari Rp 2.500.000
Mei Rp 3.000.000
Maret Rp 2.600.000
Juni Rp 3.200.000
Transport dan komisi penjualan :
Januari Rp 300.000
April Rp 600.000
Februari Rp 500.000
Mei Rp 500.000 Maret Rp 400.000 J
Juni Rp 500.000
Biaya administrasi dan lain-lain :
Januari Rp 350.000
April Rp 550.000
Februari Rp 550.000
Mei Rp 450.000
Maret Rp 450.000
Juni Rp 550.000
Rencana lain perusahaan :
- Saldo kas ahir pada bulan Desember tahun 2011 Rp 300.000
- Bila terjadi defisit, perusahaan meminjam ke bank pada awal bulan dengan bunga
sebesar 2% per bulan.
- Pinjaman pada bulan Januari Rp 1.000.000, bulan Februari Rp 500.000 dan
pembayaran
pinjaman akan dilakukan pada bulan April Rp 600.000, bulan Mei Rp 300.000 dan bulan
Juni Rp 600.000
- Persediaan besi kas sebesar Rp 200.000
Dari informasi di atas susunlah anggaran kas untuk bulan Januari – Juni 2012 secara
bertahap : anggaran kas untuk transaksi operasi, transaksi keuangan (financial) dan
transaksi secara keseluruhan.
4. Apa yang menjadi kendala anda dalam menghitung anggran kas, apaklah solusi yang
sudah dapatkan ?
Kendala
1. Usulan anggaran menggunakan excel
2. Menyalin anggaran tahun lalu
3. Biaya belanja anggaran tidak seragam
4. Pengajuan anggaran terlambat
5. Proses persetujuan yang membutuhkan waktu relatif lama Lalu bagaimana
solusinya?
1. Buat Jadwal
Buatlah jadwal proses penganggaran, mulai dari jadwal pengajuan anggaran, jadwal
review pengajuan anggaran hingga jadwal publish anggaran. Jadwal akan membantu
dalam menentukan target dan prioritas pekerjaan.
2. Gunakan alat bantu
Alat bantu sangat penting untuk memudahkan kita menjalankan proses penganggaran.
Alat
bantu berupa Sistem Informasi yang berbasis web sangat disarankan karena bisa diakses
kapanpun dan dimanapun. Proses penganggaran dengan Sistem Informasi berbasis web
juga
membantu Anda untuk melakukan rekap keseluruhan anggaran setiap unit kerja secara
otomatis, karena data-data yang dimasukkan disimpan secara terpusat pada server
kampus.
Proses peninjauan kembali oleh pimpinan pun bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
1. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi
perusahaan.Modal perusahaan.Modal :
1. Hutang /Obligasi.
2. Saham Preferen.
3. Saham Biasa.
4. Laba ditahan
Biaya yang harus dibayar :
Pembayaran Bunga. Pembayaran dividen. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau
“principal”.
Cost of capital ini sangat perlu dipahami oleh perusahaan yang ingin melakukan investasi
dengan membuat lini bisnis baru. Melalui metode ini nantinya akan terlihatseberapa besar
biaya yang akan ditanggung perusahaan untuk bisa mendapatkan modal.
2. cost of capital adalah perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat pengembalian minimum yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan terkaitpelaksanaan proyek yang melibatkan penganggaran modal.
PT A memiliki nilai cost of debt sebesar 5,28% dan bobot utang sebesar 0,370, serta
costof equity sebesar 13,10% dan bobot ekuitas sebesar 0,519. Berapa nilai cost of capital
dari perusahaan tersebut?
Cost of Capital = cost of debt + cost of
equityCost of Capital = 5,28% + 13,10%
Cost of Capital = 18,38% Lalu, berapa nilai WACC-nya?
WACC = (bobot utang x cost of debt) + (bobot ekuitas x cost of equity)WACC = (0,370
x 5,28%) + (0,519 x 13,10%)
WACC = 0,019536 + 0,067989
WACC = 0,087525 atau 8,75%
3. Rumus WACC adalah WACC = (A x Cost of Debt) + (B x Cost of Equity).
Keterangan: A = Proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari utang. Cost of Debt =
Biaya yang harusdikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan utang dari pihak ketiga
seperti bankatau pembeli obligasi.
sebuah perusahaan memiliki struktur modal 30% utang dan 70% ekuitas. Biaya utang
perusahaan diketahui sebesar 5% dan biaya ekuitas sebesar 7%, dengan tarif pajak
perusahaan sebesar 25%. Dengan demikian, WACC perusahaan tersebut adalah : [30%
x5%] x (1-25%) + [70% x 7%] = 6,03%.
4. Marginal Cost of Capital Schedule
Skedul Marginal Cost of Capital (MCC) adalah biaya memperoleh rupiah tambahan
sebagai modal baru. Pada umumnya, biaya marginal modal akan meningkat
sejalandengan meningkatnya penggunaan modal.
Hitung total dana:
Total dana = Jumlah COC Obligasi + Jumlah Saham Preferen + Jumlah Saham Biasa
= Rp 400.000.000 + Rp 300.000.000 + Rp 900.000.000
= Rp 1.600.000.000
Hitung proporsi masing-masing sumber dana:
Proporsi COC Obligasi = Jumlah COC Obligasi / Total dana
= Rp 400.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,25 (25%)
Proporsi Saham Preferen = Jumlah Saham Preferen / Total dana
= Rp 300.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,1875 (18,75%)
Proporsi Saham Biasa = Jumlah Saham Biasa / Total dana
= Rp 900.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,5625 (56,25%)
Hitung biaya modal tertimbang untuk masing-masing sumber dana:
Biaya modal tertimbang COC Obligasi = Proporsi COC Obligasi * Biaya modal COC
Obligasi
= 0,25 * 21%
= 0,0525 (5,25%)
Biaya modal tertimbang Saham Preferen = Proporsi Saham Preferen * Biaya
modalSaham Preferen = 0,1875 * 18%
= 0,03375 (3,375%)
Biaya modal tertimbang Saham Biasa = Proporsi Saham Biasa * Biaya modal Saham
Biasa
= 0,5625 * 16%
= 0,09 (9%)
Jumlahkan biaya modal tertimbang untuk semua sumber dana:
WACC = Biaya modal tertimbang COC Obligasi + Biaya modal tertimbang Saham
Preferen + Biaya modal tertimbang Saham Biasa
= 0,0525 + 0,03375 + 0,09
= 0,17625 (17,625%)
Jadi, biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) adalah sebesar 17
5. Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital/WACC) perusahaan Harapan Bangsa, kita perlu menghitung bobot masing-
masing sumber dana berdasarkan jumlahnya dan mengalikannya dengan biaya
modalnya.
1. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, surat utang (obligasi), reksa
dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan
perekonomian suatu Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan
perekonomian juga akan berkembang.
2. Manfaat pasar modal bagi emiten salah satunya adalah sebagai sumber dana untuk
operasional perusahaan. Para investor membeli surat berharga yang ditawarkan oleh
perusahaan melalui pasar modal, dan memperoleh keuntungan melalui kenaikan harga
efek atau pembayaran bunga yang dihasil
3. Pasar Perdana adalah proses dimana perusahaan baru memperkenalkan sahamnya
ke publik melalui penjualan saham perdana.
IPO adalah proses penawaran saham perusahaan swasta kepada publik di mana ada
penerbitan saham baru untuk pertama kalinya yang dijual untuk publik secara luas. IPO
saham memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal ekuitas dari investor
publik.saham yang ditawarkan ke masyarakat melalui pasar perdana sebanyak 100 juta
saham, sementara permintaan pembelian saham dari seluruh investor sebesar 150 juta
saham. Karena kelebihan permintaan (oversubscribed) investor dapat membeli saham
tersebut di pasar sekunder. Jika investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit
daripada jumlah yang dipesan (oversubscribed), maka perusahaan akan melakukan refund
atau pengembalian kelebihan dana tersebut.
4. Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, pasar di mana efek-efek yang
telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan
kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa setelah
terlaksananya penawaran pada pasar perdana.
Contoh transaksi di pasar sekunder adalah transaksi saham yang sering kita lakukan
menggunakan software online trading saham ini merupakan transaksi pasar sekunder atau
aktivitas perdagangan saham sehari-hari.
5. Keberadaan pasar modal, umumnya akan meningkatkan kondisi perekonomian
suatu negara dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja. Hal ini karena masyarakat
dapat menjadi investor maupun pelaku pasar, sehingga tercipta lapangan kerja untuk
berbagai kalangan.
- Perdagangan Saham dan Efek Valuta Asing: Saham perusahaan yang beroperasi
secara internasional
dapat terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar mata uang. Misalnya, perusahaan yang
memiliki
pendapatan dalam mata uang asing tetapi melaporkan laporan keuangan dalam mata uang
lokal akan
terpengaruh oleh perubahan nilai tukar. Jika mata uang lokal melemah, maka pendapatan
dalam
mata uang asing akan menjadi lebih tinggi dalam mata uang lokal. Sebaliknya, jika mata
uang lokal
menguat, pendapatan dalam mata uang asing akan menjadi lebih rendah dalam mata uang
lokal. Hal ini dapat berdampak pada harga saham perusahaan di pasar modal.
- Investasi dalam Instrumen Valuta Asing: Pasar modal juga menyediakan instrumen
investasi yang
terkait langsung dengan valuta asing, seperti kontrak berjangka (futures) valuta asing dan
opsi valuta
asing. Melalui instrumen-instrumen ini, investor dapat secara langsung berpartisipasi
dalam
perdagangan mata uang asing dan memanfaatkan pergerakan nilai tukar untuk
mendapatkan
4. Kurs spot untuk Luxemburg Franc yang dinyatakan dengan kuotasi Eropa adalah :
Kurs bid : LF 35.37/ US$
Kurs ask : LF35.85/US$
Nyatakan kurs spot diatas dengan kuotasi cara Amerika. !
Untuk mengkonversi kuotasi kurs spot dari kuotasi Eropa menjadi kuotasi Amerika, kita
perlu
menukar posisi antara kurs bid dan kurs ask serta mengubah tanda slash ("/") menjadi
tanda titik
(".").
Kurs spot yang dinyatakan dengan kuotasi Amerika adalah sebagai berikut:
Kurs bid: US$35.37/LF
Kurs ask: US$35.85/LF
Dalam kuotasi Amerika, mata uang yang dikutip pertama adalah mata uang dasar (base
currency),
yaitu US dollar, dan mata uang yang dikutip kedua adalah mata uang counter (counter
currency), yaitu Luxemburg Franc.
5. Untuk menentukan nilai tukar Dollar Amerika (US$) terhadap Ringgit Malaysia
(MYR),
kita dapat menggunakan perhitungan konversi melalui nilai tukar Dollar Amerika
terhadap Rupiah Indonesia (Rp) dan nilai tukar Rupiah terhadap Ringgit Malaysia.
Diberikan:
1 US$ = Rp 9.500,-
1 Rupiah = 1.500,- Ringgit Malaysia
Pertama, kita perlu mengkonversi US$ ke Rupiah dengan menggunakan nilai tukar
yangdiberikan:
1 US$ = Rp 9.500,-
Sehingga, nilai tukar Dollar Amerika terhadap Ringgit Malaysia adalah 6.33.
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai analisis Aliran Dana? Mengapa kita
perlumempelajari dan memahami Analisis Aliran Dana?
Analisa Sumber dan Penggunaan Dana sering juga disebut dengan Analisa Aliran Dana.
Hal ini merupakan alat analisa finansiil yang sangat penting bagi manajer keuangan.
Analisa Aliran Dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk
apa dana tersebut digunakan.
Analisis sumber dan penggunaan dana bagi perusahaan berfungsi sebagai alat an alisis
untuk mengetahui darimana perusahaan mendapatkan dana serta bagaimana
memanfaatkan dalam operasional.
2. Saudara Jelaskan Bagaimana memahami Dana dalam arti Kas ?
Pengertian kas atau cash dalam akuntansi adalah aktiva perusahaan yang berbentuk uang
tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan
ataupun disimpan di bank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas meruapakan sebuah investasi
yang dapat bersifat sangat liquid, memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat
dijadikan cash dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko atas perubahan nilai yang
signifikan.
3. Saudara Jelaskan Bagaimana Memahami Dana dalam arti Modal Kerja ?
Pengertian modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi
yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek saja, yaitu berupa kas,
persediaan barang, piutang (setelah dikurangi profit margin), dan penyusutan aktiva
tetap.
4. Sebutkan dan Jelaskan Sumber dan Penggunaan Dana dalam arti Kas ?
Dana dalam Artian Kas
Pengertian dana dalam artian kas yaitu menggambarkan suatu ringkasan sumber
danpenggunaan kas selama periode yang bersangkutan. Penggunaan kas disusun
untukmenunjukkan dari mana sumber-sunber kas dan penggunaannya.
5. Berikan Contoh Perhitungan dana dalam arti kas/Modal Kerja ?
rumus modal kerja yang bisa Anda gunakan adalah:
Rasio modal kerja = Aktiva lancar : Kewajiban lancar atau bisa juga memakai cara
berikut,
Rasio modal kerja = (Kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) :
(catatan jangka pendek + utang akun)
2. Saudara Jelaskan kegunaan dari Financial leverage dalam alat ukur keuangan?
Kegunaan dari financial
leverage dalam alat ukur keuangan terdapat Degree of Financial Leverage (DFL) adalah
rasio leverage
(hutang) yang mengukur sensitivitas laba per saham (EPS) terhadap fluktuasi pendapatan.
Suatu
perusahaan menggunakan financial leverage jika perusahaan tersebut memberikan dana
atau membiayai asetnya dengan surat berharga atau efek misalkan aset obligasi. Hal
tersebut akan memberikan perubahan yang besar bagi EPS atau laba per lembar
sahamnya.
5. DIRIKU CORPORATION memiliki 5.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal
Rp.2.500/lembar dan
7% obligasi sebesar Rp. 12,500,000 . Perusahaan merencanakan untuk mengadakan
perluasan usaha.
Diperlukan dana sebesar Rp.17,500,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat
diperoleh dengan tiga
cara sebagai berikut :
a. Seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.2.500/lembar
b. Seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 17%
c. 77% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.5000/lembar dan
sisanya dari obligasi dengan bunga 17%
EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp. 8.700.000 dan 57%.
Hitunglah tingkat EBIT yang akan menghasilkan EPS sama besar (indifferencepoint) !
( Score
40)
Berikut adalah beberapa langkah umum dalam menganalisis kebijakan dividen suatu
perusahaan:
- Tinjau laporan keuangan: Periksa laporan keuangan perusahaan, terutama laporan
laba rugi dan laporan arus kas. Hal ini akan memberikan gambaran tentang seberapa
banyak laba yang dihasilkan perusahaan dan kemampuannya untuk membayar dividen
kepada pemegang saham.
- Evaluasi rasio dividen: Hitung rasio dividen perusahaan dengan membagi dividen
yang dibayarkan per lembar saham dengan harga saham. Perbandingan rasio dividen
dengan rasio dividen industri atau perusahaan sejenis dapat memberikan pemahaman
tentang apakah perusahaan cenderung membayar dividen yang lebih tinggi atau lebih
rendah.
- Tinjau kebijakan dividen: Pelajari kebijakan dividen perusahaan. Beberapa
perusahaan mungkin memiliki kebijakan tetap untuk membayar dividen tertentu sebagai
persentase dari
laba, sedangkan yang lain mungkin mengadopsi kebijakan yang lebih fleksibel
tergantung pada kondisi keuangan dan rencana pertumbuhan perusahaan.
- Analisis laba dan arus kas: Evaluasi kesehatan keuangan perusahaan dengan
memeriksa pertumbuhan laba dan arus kas. Jika perusahaan memiliki pertumbuhan laba
yang kuat dan arus kas yang cukup, ini dapat menjadi indikator positif bahwa perusahaan
dapat membayar dividen yang lebih tinggi di masa depan.
- Pertimbangkan faktor-faktor lain: Selain faktor keuangan, pertimbangkan juga
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Misalnya, rencana
pertumbuhan perusahaan, tingkat hutang, kondisi pasar, dan kebijakan perpajakan dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan terkait dividen.
- Bandingkan dengan perusahaan sejenis: Bandingkan kebijakan dividen perusahaan
dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Hal ini dapat membantu memahami
apakah perusahaan berada dalam posisi yang lebih konservatif atau agresif dalam
pembagian laba kepada pemegang saham.
- Tinjau sejarah dividen: Analisis tren dividen perusahaan dari waktu ke waktu.
Apakah perusahaan konsisten dalam membayar dividen? Apakah ada pola kenaikan atau
penurunan dividen dari tahun ke tahun? Informasi ini dapat memberikan wawasan
tentang kebijakan
4. Dalam menentukan kebijakan deviden yang tepat, terdapat beberapa alat analisis yang
dapat digunakan. Beberapa alat analisis tersebut antara lain:
- Rasio Dividen
Rasio dividen digunakan untuk mengukur jumlah dividen yang dibagikan oleh
perusahaan dalam hubungannya dengan laba yang dihasilkan. Rasio dividen yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak membayar dividen kepada pemegang
saham, sedangkan rasio dividen yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih
memilih untuk menginvestasikan laba kembali ke dalam bisnis. Dalam menentukan
kebijakan deviden yang tepat, perusahaan dapat menggunakan rasio dividen historis dan
membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing untuk menentukan apakah
perusahaan sudah membagikan dividen yang cukup atau masih bisa meningkatkannya.
Contoh: Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar $1.000.000 dan membagikan
dividen
sebesar $500.000. Rasio dividen perusahaan ABC adalah 0,5 atau 50%
($500.000/$1.000.000).
- Rasio Laba Ditahan
Rasio laba ditahan mengukur persentase laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan
tetap berada di dalam perusahaan. Rasio laba ditahan yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan cenderung menyimpan laba untuk pengembangan bisnis masa depan,
sementara rasio laba ditahan yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan cenderung
membagikan lebih banyak laba kepada pemegang saham.
Contoh: Perusahaan XYZ memiliki laba bersih sebesar $2.000.000 dan membagikan
dividen sebesar $500.000. Rasio laba ditahan perusahaan XYZ adalah 0,75 atau 75%
($1.500.000/$2.000.000).
5. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung dan menganalisis struktur modal
baru setelah stock dividend, stock splits, dan reverse splits:
• Menghitung Saham Biasa:
Jumlah lembar saham biasa = 6.500 lembar
Harga per lembar saham biasa = Rp. 15.000
Jumlah saham biasa = 6.500 x Rp. 15.000
Jumlah saham biasa = Rp. 97.500.000
• Menghitung Jumlah Modal Sendiri: