Anda di halaman 1dari 41

NAMA : Stefanus Nathanael Massie

NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (4)
Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Obligasi ? apakah Sama Dengan Surat Hutang
?
Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat
dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang
telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Surat Utang Negara adalah surat
berharga yang merupakan surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia,
sesuai masa berlakunya.
1. Apa Saja Istilah-istilah penting yang Berkaitan dengan Pembiayaan Jangka
pamnjang (obligasi) ?
• Kupon : Pembayran Bunga periodik yang dilakukan oleh penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi.
• obligasi Hipotek : obligasi yang dijamin agunan berupa properti.
• Nilai nominal: Jumlah pokok pinjaman yang harus dibayarkan kepada pemegang
obligasi pada tanggal jatuh tempo.
2. Yang saudara Ketahui tentang Jenis-jenis Obligasi itu Apa saja ?
• Obligasi hipotek: Di-backup oleh agunan berupa properti, seperti tanah atau
bangunan.
• Obligasi konversi: Memiliki opsi untuk diubah menjadi saham perusahaan
penerbit.
• Obligasi daerah: Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek
infrastruktur di wilayah tertentu.
• Obligasi berjangka: Memiliki jangka waktu tertentu sebelum jatuh tempo.
• Obligasi indeks: Nilai bunga yang dibayarkan diikuti atau dikaitkan
3. Dalam Penilaian Obligasi coba saudara Jelaskan Apa saja Model Pendekatannya?
Mana yang menurut Saudara dimungkinkan untuk digunakan ?
• Model Penilaian dengan Perbandingan: Melibatkan perbandingan dengan obligasi
serupa yang diperdagangkan di pasar untuk menentukan harga yang wajar untuk obligasi
yang dinilai.
• Model Yield to Call (YTC): Digunakan jika obligasi dapat dipanggil sebelum
tanggal jatuh tempo oleh penerbit. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan
jika obligasi dipanggil oleh penerbit sebelum tanggal jatuh tempo.

4. Untuk menghitung yield maturity (tingkat hasil jatuh tempo) obligasi tersebut, kita
perlu menggunakan rumus sebagai berikut:

Yield Maturity = (Kupon Tahunan / Harga Obligasi) * 100%


Dalam kasus ini, kupon tahunan adalah 8% dari nilai nominal obligasi Rp 1.000.000,
yaitu Rp 80.000 per tahun. Harga obligasi saat ini adalah Rp 911.370. Mari kita hitung
yield maturity: Yield Maturity = (Rp 80.000 / Rp 911.370) * 100% = 0.0876 * 100% =
8.76% Jadi, yield maturity obligasi tersebut adalah 8.76%.
Selanjutnya, untuk menghitung tingkat keuntungan efektif tahunan, kita dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:Tingkat Keuntungan Efektif Tahunan = [(Nilai
Nominal + Bunga yang Diterima - Harga Obligasi) / Harga Obligasi] * (1 / Jangka
Waktu Obligasi) * 100% Dalam kasus ini, nilai nominal obligasi adalah Rp
1.000.000, bunga yang diterima adalah Rp 80.000 per tahun, harga obligasi adalah Rp
911.370, dan jangka waktu obligasi adalah 6 tahun. Mari kita hitung tingkat keuntungan
efektif tahunan: Tingkat Keuntungan Efektif Tahunan = [(Rp 1.000.000 + Rp 80.000 - Rp
911.370) / Rp 911.370] * (1 / 6) * 100% = (Rp 168.630 / Rp 911.370) * (1 / 6) * 100% =
0.1848 * 16.6667% = 3.0801% Jadi, tingkat keuntungan efektif tahunan obligasi tersebut
adalah 3.0801%.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (5)
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Saham ? apakah Saham merupakan
Jenis Pembiayaan
Jangka Panjang ? lalu Bagaimana Hubungannnya dengan Kebijakan Investasi ? ( Score
15).
Saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. Kata saham sendiri
diambil dari bahasa Arab. Dalam literatur fikih, saham diambil dari istilah musahamah
yang berasal dari kata sahm bentuk jamaknya ashum atau suhmah yang artinya bagian,
bagian kepemilikan. Artinya pemilik saham adalah pemilik perusahaan Kebijakan
investasi mencakup pemilihan saham mana yang akan dibeli, berapa banyak alokasi dana
yang akan dialokasikan untuk saham, dan bagaimana melakukan diversifikasi portofolio
saham untuk mengurangi risiko. Investor juga harus mempertimbangkan tujuan investasi,
toleransi risiko, dan analisis fundamental serta teknikal perusahaan dalam mengambil
keputusan investasi saham.
2. Apa Saja Istilah-istilah penting yang Berkaitan dengan saham Prefrence dan
Saham Biasa ? (Score 15)
• Dividen: Bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham
sebagai pembayaran atas kepemilikan saham.
• Hak Suara: Hak pemegang saham biasa untuk berpartisipasi dalam rapat umum
pemegang saham dan memberikan suara dalam pengambilan keputusan perusahaan.
• Capital Gain: Selisih antara harga jual saham yang lebih tinggi dengan harga beli
saham, yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari investasi saham.
• Earning per Share (EPS): Jumlah laba perusahaan yang diatribusikan kepada
setiap saham biasa yang beredar.
3. Dalam Penilaian Saham Prepfrence dan saham biasa coba saudara Jelaskan Apa
saja Model
Pendekatannya? Mana yang menurut Saudara dimungkinkan untuk digunakan ? ( Score
20
)

1. Pendekatan Laba: Model ini menggunakan perkiraan laba masa depan perusahaan
untuk menentukan nilai saham.
2. Pendekatan Aset: Model ini menilai saham berdasarkan nilai aset bersih
perusahaan.
3. Pendekatan Pembanding: Melibatkan perbandingan dengan harga saham
perusahaan sejenis atau industri yang serupa untuk menentukan harga yang wajar.

4. PT RIFA ANUGERAH PERKASA telah membayar deviden sebesar Rp 840


pertahun. Dividen diharapkan mengalami pertumbuhan yang tetap sebesar 6% pertahun.
Jika investor mensyaratkan tingkat keuntungan 12% atas saham PT RIFA ANUGERAH
PERKASA, berapa harga saham perusahaan tersebut ? (Score 25)
Rumus DDM adalah:
Harga Saham = Dividen / (R - g)
Dalam kasus ini, dividen yang dibayarkan adalah Rp 840 per tahun dan dividen
diharapkan tumbuh tetap sebesar 6% per tahun. Tingkat keuntungan yang diminta oleh
investor adalah 12% per tahun. Mari kita hitung harga saham:
Harga Saham = Rp 840 / (0.12 - 0.06)
= Rp 840 / 0.06
= Rp 14.000
Jadi, harga saham PT RIFA ANUGERAH PERKASA adalah Rp 14.000

5. PT JAMAL RIFA ABADI telah membayar deviden sebesar Rp 2.000 pertahun.


Dividen diharapkan mengalami pertumbuhan yang tetap sebesar 8% pertahun. Jika
investor mensyaratkan tingkat keuntungan 16%, berapa nilai saham perusahaan tersebut
sekarang ? (Score 25).

Nilai Saham = Dividen / (R - g)


Nilai Saham = Rp 2.000 / (0.16 - 0.08)
= Rp 2.000 / 0.08
= Rp 25.000
Jadi, nilai saham PT JAMAL RIFA ABADI saat ini adalah Rp 25.000

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (6)
1. PT. SEJAHTERA pada tahun 2021 telah melakukan penjualan barang hasil
produksinya sebanyak 50.000 unit, semua penjualan dilakukan secara kredit dengan
jangka waktu 30 hari. Perusahaan berencana akan menambah waktu kredit untuk
meningkatkan penjualan menjadi 60 hari. Dengan menambah waktu kredit, penjualan
tahun 2022 diharapkan meningkat sebesar Rp 10 %. Biaya produksi yang ditanggung
perusahaan meliputi : Biaya tetap sebesar Rp 12.500.000, biaya variabel per unit produk
Rp 250 harga jual barang per unit sebesar Rp 525, dengan tambahan waktu kredit biaya
tambahan modal diperhitungkan sebesar 25% dan tambahan gaji karyawan Rp 250.000
Apakah kebijakan perusahaan memperpanjang waktu kredit dapat dilakukan ?

Untuk menentukan apakah kebijakan perusahaan memperpanjang waktu kredit dapat


dilakukan, kita perlu menganalisis dampak perubahan tersebut terhadap keuangan
perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah analisis yang dapat dilakukan:
Menghitung penjualan tahun 2021:
Penjualan unit * Harga jual per unit = 50.000 * Rp 525 = Rp 26.250.000.000
Menghitung penjualan yang diharapkan tahun 2022 setelah perpanjangan waktu kredit:
Penjualan tahun 2021 * (1 + persentase kenaikan penjualan) = Rp 26.250.000.000 * (1 +
0,10)
= Rp 28.875.000.000
Menghitung biaya produksi tetap: Biaya tetap = Rp 12.500.000
Menghitung biaya variabel per unit: Biaya variabel per unit = Rp 250
Menghitung biaya tambahan modal: Biaya tambahan modal = Penjualan tahun 2021 *
Tambahan waktu kredit * Tambahan biaya modal per unit Biaya tambahan modal = Rp
26.250.000.000 * (60/30) * 0,25
Menghitung biaya tambahan gaji karyawan: Biaya tambahan gaji karyawan = Rp
250.000 Menghitung total biaya produksi:
Total biaya produksi = (Biaya tetap + Biaya variabel per unit * Jumlah unit) + Biaya
tambahan modal + Biaya tambahan gaji karyawan
Total biaya produksi = (Rp 12.500.000 + Rp 250 * 50.000) + Biaya tambahan modal +
Rp 250.000
Menghitung laba tahun 2021:
Laba = Penjualan tahun 2021 - Total biaya produksi
Laba = Rp 26.250.000.000 - Total biaya produksi
Menghitung laba tahun 2022 setelah perpanjangan waktu kredit: Laba tahun 2022 =
Penjualan tahun 2022 - Total biaya produksi
Jika laba tahun 2022 setelah perpanjangan waktu kredit lebih tinggi daripada laba tahun
2021, maka kebijakan perusahaan memperpanjang waktu kredit dapat dilakukan. Namun,
jika laba tahun 2022 tidak mencapai target yang diharapkan atau lebih rendah daripada
laba tahun 2021, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah
kebijakan tersebut dapat dilakukan.
2. Apa yang saudara ketahui tentang Piutang ? mengapa perlu pengelolaan Piutang?
Piutang adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen
yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan
layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut.
Pengelolaan piutang usaha yang efektif diperlukan untuk mendorong kemampuan kas
yang dibutuhkan untuk pembiayaan perusahaan karena penerimaan yang tidak sepadan
dengan kebutuhan dana akan memberatkan dalam menjalankan program kerja yang telah
ditetapkan sebagai sasaran kegiatan perusahaan
3. Menurut saudara Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pengumpulan
piutang ?

a. Menerapkan tindakan koleksi yang tepat waktu: Jika pelanggan terlambat


membayar, perusahaan harus segera mengambil tindakan koleksi yang tepat waktu,
seperti mengirimkan surat peringatan atau telepon untuk mengingatkan pelanggan untuk
membayar. Jika pelanggan masih tidak membayar, perusahaan harus mempertimbangkan
untuk mengambil tindakan hukum.
b. Memiliki sistem pengelolaan piutang yang efektif: Perusahaan harus memiliki
sistem pengelolaan piutang yang efektif untuk memantau dan mengumpulkan piutang
secara tepat waktu. Sistem ini meliputi pencatatan piutang, pengiriman tagihan, tindakan
koleksi, dan pencatatan pembayaran
4. Pada Laporan keungan, ada dimana manajemen pengelolaan Piutang?

a. Neraca: Pada neraca, piutang ditampilkan sebagai salah satu pos dalam aktiva
lancar. Neraca juga dapat menunjukkan jumlah piutang yang jatuh tempo dalam waktu
kurang dari satu tahun dan jumlah piutang yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu
tahun.
b. Laporan Laba Rugi: Pada laporan laba rugi, biaya yang terkait dengan pengelolaan
piutang, seperti biaya penagihan dan biaya penghapusan piutang tidak tertagih, dapat
dicantumkan sebagai bagian dari beban operasional.
c. Laporan Arus Kas: Pada laporan arus kas, arus kas dari aktivitas operasional
mencakup penerimaan kas dari penjualan dan pengurangan kas yang dibayarkan untuk
pengelolaan piutang.

5. Apa yang dimaksud dengan Resiko Penjulan Kredit ?

risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang
atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
6. Mengapa terjadi KEBIJAKAN PENAMBAHAN WAKTU KREDIT, uraikan
pendapat saudara dan berikan contoh !

Kebijakan Penambahan Jangka Waktu KreditKebijakan perusahaan untuk menambah


penjualan kredit dapat dilakukandengan memperpanjang jangka waktu pengembalian
kredit. Kebijakan ini akanmeningkatkan penjualan yang berasal dari pelanggan lama dan
masuknyapelanggan baru
Contohnya :
Perpanjangan tenor dengan bunga rendah dapat diajukan oleh debitur yang memiliki dana
minim. Jika mengajukan jenis restrukturisasi ini, tenor cicilan debitur akan diperpanjang
sehingga menjadi lebih ringan. Bunga pinjaman juga menjadi lebih rendah dari bunga
pada umumnya.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (7)
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Struktur Modal (Capital Structure) ?
Mengapa kita perlu menerapkan Struktur Modal (Capital Structure)? ( Score 15)
Penerapan struktur modal yang tepat sangat penting bagi perusahaan karena dapat
memengaruhi nilai perusahaan, biaya modal, dan risiko. Dengan menentukan struktur
modal yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan biaya modalnya dan memaksimalkan
nilai perusahaannya Struktur modal mengacu pada proporsi yang tepat dari hutang dan
ekuitas yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk membiayai operasi bisnisnya.
Struktur modal adalah cara perusahaan untuk memutuskan jumlah hutang dan ekuitas
yang akan digunakan untuk membiayai operasinya
2. Menurut saudara Apakah struktur modal memberikan pengaruh terhadap nilai
perusahaan ? jelaskan dengan Data? (Score 15) faktor-faktor yang dapat memengaruhi
struktur modal dan nilai perusahaan. Dalam prakteknya, perusahaan biasanya mencoba
untuk menemukan struktur modal yang optimal, yang merupakan struktur modal yang
dapat menghasilkan biaya modal yang terendah dan nilai perusahaan yang maksimum.
Namun, mencapai struktur modal yang optimal bisa sangat sulit dan kompleks, dan dapat
bergantung pada banyak faktor seperti kondisi pasar, situasi keuangan perusahaan, dan
preferensi manajemen.
3. Pada Laporan keuangan, ada dimana posisi Struktur Modal Perusahaan, coba
saudara tunjukkan pada laporan keuangan saudara masing-masing? (Score 15)
adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah utang
jangka panjang suatu perusahaan dibandingkan dengan jumlah ekuitasnya. Rasio ini
mengindikasikan seberapa besar bagian dari modal perusahaan yang didanai oleh utang
jangka panjang. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar risiko keuangan yang dihadapi
oleh perusahaan karena semakin banyak utang jangka panjang yang perlu dibayar.
Rumus untuk menghitung Long Term Debt to Equity Ratio adalah:
Long Term Debt to Equity Ratio = Total Long Term Debt / Total Equity

4. Sebutkan metode Perhitungan Struktur Modal? Berikan salah satu Contoh saja atas
Pendekatan diatas? (Score 15)
Struktur modal diukur menggunakan tiga indikator, yaitu leverage, debt to equity, dan
collateralizable assets. Leverage mencerminkan penggunaan sumber dana yang berasal
dari utang jangka panjang (modal asing) yang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan,
seperti beban bunga.
Rumusnya adalah:
DER = Total Utang / Total Modal Saham
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total utang sebesar Rp 500 juta dan total modal
saham sebesar Rp 1 miliar, maka DER-nya adalah 0,5 atau 50%.
Debt-to-Asset Ratio (DAR)
DAR adalah rasio yang mengukur seberapa besar utang suatu perusahaan dibandingkan
dengan total assetnya.
Rumusnya adalah:
DAR = Total Utang / Total Asset
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total utang sebesar Rp 500 juta dan total asset
sebesar Rp 2 miliar, maka DAR-nya adalah 0,25 atau 25%.
Equity Multiplier (EM)
EM adalah rasio yang mengukur seberapa besar total asset suatu perusahaan
dibandingkan dengan modal sahamnya.
Rumusnya adalah:
EM = Total Asset / Total Modal Saham
Contoh: Jika suatu perusahaan memiliki total asset sebesar Rp 2 miliar dan total modal
saham sebesar Rp 1 miliar, maka EM-nya adalah 2.
Pendekatan yang paling umum digunakan dalam praktik bisnis adalah pendekatan yang
didasarkan
pada struktur modal optimal (optimal capital structure). Pendekatan ini berusaha untuk
menemukan
struktur modal yang optimal dengan meminimalkan biaya modal rata-rata (weighted
average cost of
capital, WACC) dan memaksimalkan nilai perusahaan. Contoh pendekatan ini adalah
model trade-off, model pecking order, dan model market timing

5. PT. JAYA mempunyai aktiva sebesar Rp 600.000.000 yang diperkirakan akan


memperoleh keuntungan (laba) sebesar Rp 40.000.000, beberapa alternatif yang akan
dipilih perusahaan dalam menentukan struktur modalnya yaitu : Hutang (Rp) Biaya
bunga (%) Keuntungan yang dipersyaratkan (%)
240.000.000 13 15
200.000.000 12 16 160.000.000 11 17

Untuk menghitung nilai pasar perusahaan dan biaya modal masing-masing struktur
modal, kita dapat menggunakan rumus WACC (Weighted Average Cost of Capital):
WACC = (E / V) x Re + (D / V) x Rd x (1 - T) dimana:
E = nilai pasar ekuitas
D = nilai pasar hutang
V = total nilai pasar (E + D)
Re = tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dari modal sendiri (cost of
equity)
Rd = tingkat bunga yang harus dibayarkan perusahaan pada hutang (cost of debt)
T = tingkat pajak perusahaan
Untuk mencari nilai pasar ekuitas, kita dapat menggunakan rumus:
E =V-D
Kemudian, untuk mencari WACC, kita perlu menghitung terlebih dahulu biaya modal
sendiri (Re) dan biaya modal hutang (Rd): Re = Rf + beta x (Rm - Rf) dimana:
Rf = tingkat bunga bebas risiko beta = beta saham perusahaan
Rm = tingkat pengembalian pasar Rd = biaya bunga x (1 - T) dimana:
biaya bunga = biaya hutang / 100
Dari data yang diberikan, kita dapat menghitung:
Nilai pasar hutang dan ekuitas untuk masing-masing alternatif struktur modal: Alternatif
1:
D = Rp 240.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 240.000.000 = Rp 360.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 360.000.000 / 10.000 saham = Rp 36.000 per saham Alternatif 2:
D = Rp 200.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 200.000.000 = Rp 400.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 400.000.000 / 10.000 saham = Rp 40.000 per saham Alternatif 3:
D = Rp 160.000.000 E = Rp 600.000.000 - Rp 160.000.000 = Rp 440.000.000
V = Rp 600.000.000
Harga saham = Rp 440.000.000 / 10.000 saham = Rp 44.000 per saham
Biaya modal sendiri (Re) untuk masing-masing alternatif struktur modal:
Rf = 6% beta = 1.2 Rm = 12%
Alternatif 1: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Alternatif 2: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Alternatif 3: Re = 0.06 + 1.2 x (0.12 - 0.06) = 0.138 atau 13.8%
Biaya modal hutang (Rd) dan WACC untuk masing-masing alternatif struktur modal:
T = 30%
Alternatif 1:
biaya hutang = 13%
Rd = 0.13 x (1 - 0.30) = 11,67%
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa struktur modal dengan hutang sebesar Rp
160.000.000 dan biaya bunga 11% merupakan struktur modal yang paling optimal karena
memiliki WACC (biaya modal tertimbang rata-rata) terendah sebesar 11,67%. Selain itu,
nilai pasar perusahaan pada struktur modal tersebut juga cukup tinggi yaitu sebesar Rp
869.565.217.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (8)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Struktur Modal 2 (Capital Structure) ?


Mengapa kita perlu menerapkan Struktur Modal 2 (Capital Structure)?

Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jk


panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap
modal sendiri.Kebutuhan dana persh dari modal sendiri berasal dari modal saham, laba
ditahan.
2. Menurut saudara Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal?
jelaskan dengan Data?
tingkat bunga, stabilitas pendapatan, susunan aktiva, kadar risiko aktiva, besar modal
yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan ukuran dari suatu
perusahaan. Banyak faktor yang memengaruhi struktur modal secara umum diantaranya
ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, keuntungan (profitabilitas), pajak,
manajemen, leverage, likuiditas, non debt tax, risiko bisnis dan lain sebagainya (Riyanto,
2001).
3. Pada Laporan keuangan anda masing-masing ada berapa jenis struktur modal yang
digunakan oleh perusahaan tersebut?

Dalam laporan keuangan Unilever, terdapat informasi tentang hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut,
dapat diketahui bahwa Unilever memiliki struktur modal yang terdiri dari hutang jangka
pendek dan hutang jangka panjang yang digunakan untuk membiayai operasi dan
investasi jangka panjang mereka. Namun, informasi tentang ekuitas Unilever tidak
dijelaskan secara rinci dalam laporan keuangan tersebut.
4. Menurut saudara metode Perhitungan Struktur Modal yang mana yang akan anda
gunakan dalam menghitung struktur modal 2 ? Berikan salah satu Contoh saja?

Berikut contoh struktur modal dari dua perusahaan, sebut saja Perusahaan A dan
Perusahaan B.
Perusahaan A punya aset 150 ribu dolar dan utang/kewajiban 50 ribu dolar. Karena
ekuitas adalah hak pemilik atas aset dikurangi kewajiban, maka ekuitas perusahaan ini
adalah 100 dolar. Rasio utang terhadap ekuitas perusahaan ini adalah 0,5 (hasil 50 ribu
dibagi 100 ribu). Dengan kata lain, untuk setiap 50 sen utang, perusahaan punya ekuitas 1
dolar. Sementara struktur modal Perusahaan B adalah utang/kewajiban 100 ribu dolar dan
ekuitas 20 ribu dolar, dengan aset sebesar 120 ribu dolar. Rasio utang terhadap ekuitas
perusahaan ini adalah 5 (100 ribu dibagi 20 ribu). Artinya, untuk setiap 5 dolar dalam
utang, perusahaan hanya memiliki 1 dolar ekuitas. Dari hitung-hitungan ini dapat
disimpulkan bahwa Perusahaan A–yang punya ekuitas 1 dolar untuk utang 50 sen saja–
merupakan perusahaan dengan struktur modal berisiko rendah. Sementara Perusahaan B–
yang punya ekuitas 1 dolar untuk utang sebesar 5 dolar–dianggap lebih berisiko atau
highly leveraged.
5. Perusahaan BUKALAPAK mengharapkan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
sebesar Rp 10.000.000 setiap tahun. Perusahaan dapat meminjam dengan bunga 7%.
Anggap sekarang perusahaan tidak mempunyai utang dan biaya modal saham sebesar
17%. Jika tariff pajak pendapatan perusahaan adalah 35%, berapa nilai perusahaan
BUKALAPAK ?

Untuk menentukan nilai perusahaan BUKALAPAK, kita dapat menggunakan pendekatan


metode WACC (Weighted Average Cost of Capital). Metode ini menghitung nilai
perusahaan dengan mengambil rata-rata tertimbang biaya modal saham dan biaya modal
utang.

Dalam hal ini, biaya modal saham (r_e) sebesar 17% dan biaya modal utang (r_d) sebesar
7%. Nilai tarif pajak pendapatan perusahaan adalah 35%.

1. Hitung bobot biaya modal saham dan biaya modal utang

Bobot biaya modal saham (w_e) dapat dihitung sebagai rasio antara nilai pasar saham
perusahaan dengan total nilai pasar saham dan utang perusahaan. Dalam hal ini, kita tidak
diberikan informasi mengenai nilai pasar saham atau total nilai pasar saham dan utang
perusahaan, sehingga kita tidak dapat menghitung bobot biaya modal saham dengan
pasti.

Bobot biaya modal utang (w_d) dapat dihitung sebagai rasio antara nilai pasar utang
perusahaan dengan total nilai pasar saham dan utang perusahaan. Karena perusahaan saat
ini tidak mempunyai utang, maka bobot biaya modal utang (w_d) = 0.

2. Hitung biaya modal saham dan biaya modal utang setelah pajak

Biaya modal saham setelah pajak (r_e') dapat dihitung sebagai berikut:

r_e' = r_e x (1 - tarif pajak)


= 17% x (1 - 35%)
= 11.05%

Biaya modal utang setelah pajak (r_d') dapat dihitung sebagai berikut:

r_d' = r_d x (1 - tarif pajak)


= 7% x (1 - 35%)
= 4.55%

3. Hitung WACC

WACC dapat dihitung sebagai berikut:


WACC = w_e x r_e' + w_d x r_d'
= w_e x 11.05% + w_d x 4.55%

Karena kita tidak diberikan informasi mengenai bobot biaya modal saham, maka kita
tidak dapat menghitung nilai WACC dan nilai perusahaan BUKALAPAK dengan pasti.
Namun, jika diasumsikan bobot biaya modal saham sebesar 100%, maka nilai WACC
akan menjadi:

WACC = 100% x 11.05% + 0% x 4.55%


= 11.05%

4. Hitung nilai perusahaan

Nilai perusahaan BUKALAPAK dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai perusahaan = EBIT / WACC

Substitusikan nilai EBIT dan WACC ke dalam rumus tersebut, sehingga:

Nilai perusahaan = Rp 10.000.000 / 11.05%


= Rp 90.497.737,56

Jadi, jika diasumsikan bobot biaya modal saham sebesar 100%, maka nilai perusahaan
BUKALAPAK adalah sebesar Rp 90.497.737,56. Namun, nilai ini dapat berubah jika
bobot biaya modal saham memiliki nilai yang berbeda

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (9)
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Anggaran Modal (Capital
Budgeting) ?
Mengapa kita perlu menerapkan Anggaran Modal (Capital Budgeting)?

• Anggaran Modal (capital budgeting)Poses perencanaan dan pengelolaan investasi


untuk kegiatan (operasional) sebuah perusahaan.
• Manajemen modal kerja merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar
dan elelmen-elemen hutang lancar.
• tujuan manajemen modal kerja mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
sehingga diperoleh modal kerja riil yang layak dan menjamin tingkat likuiditas
perusahaan.

2. Coba Saudara Jelaskan Jenis-Jenis Modal Kerja? Jenis Modal Kerja yang mana
yang efektif.?

Jenis Modal Kerja menurut W.B. Taylor :


1. Modal kerja permanen harus tetap ada kelancaran usaha
- Modal kerja primer
jumlah minimum yang harus ada untuk menjamin kelancaran usaha
- Modal kerja normal modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi normal.

2. Modal kerja variable berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan


- Modal kerja musiman berubah-ubah karena perubahan musim pabrik gula
- Modal kerja siklis berubah-ubah karena factor perekonomian ,perekonomian baik
modal meningkat dan sebaliknya.
- Modal kerja darurat
berubah-ubah karena keadaan darurat karyawan mogok, banjir, perubahan peraturan
ekonomi

dengan adanya penjelasan jenis modal kerja di atas, yang menurut saya efektif di gunakan
adalah jenis modal kerja variable

3. Bagaimana Konsep Modal Kerja, coba berikan contoh dengan laporan Keuangan
Anda Masing-Masing?

Konsep modal kerja :


1. Konsep Kuantitatif (Modal Kerja Bruto) seluruh jumlah aset lancar
2. Konsep kualitatif (Modal kerja Netto) aktiva lancar – utang lancar
3. Konsep Fungsional dana yang digunakan selama periode akuntansi untuk
menghasilkan laba.

4. Bagaimana Menentukan Modal Kerja , ada berapa Metode nya?

Modal kerja dihitung dengan menggunakan rasio lancar, yaitu aktiva lancar dibagi
dengan kewajiban lancar. Rasio di atas 1 berarti aset lancar melebihi kewajiban, dan
umumnya, semakin tinggi rasionya, semakin baik.

1. Metode keterikatan dana - Periode terikatnya modal lama barang disimpan + lama
pengumpulan piutang
Lama barang disimpan 7 hari, lama pengumpulan piutang 13 hari = lama keterikatan
modal = 20 hari
- Pengeluaran kas setiap hari bayar upah, beli bahan dll
Kebutuhan uang kas tiap hari Rp 5.000.000, kas minimal Rp 500.000 maka lama
terikatnya modal X pengeluaran tiap hari + kas minimal (20 X 5.000.000) + Rp 500.000
= 100.500.000
2. Metode perputaran modal kerja
Modal kerja ditentukan oleh perputaran dari komponen modal kerja yaitu perputaran kas,
piutang, dan persediaan

5. Apa Usaha yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar struktur modalnya Optimal?

Untuk menemukan Struktur Modal yang optimal, maka manajer bisa menggunakan
formulasi Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau Biaya Modal Rata-Rata
Tertimbang. WACC dihasilkan dari proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal
dengan pertimbangan risiko keuangan yang sangat diminimalisasikan.Penentuan struktur
modal yang optimal ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan
melalui peningkatan nilai dan keuntungan perusahaan. Nilai saham suatu perusahaan
dapat dilihat dari nilai sahamnya yang terdapat dipasar modal ditambah dengan nilai
hutangnya. beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu, tingkat bunga,
stabilitas earning, susunan aktiva, kadar risiko aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu perusahaan.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (10)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Manajemen Risiko Investasi 1?


Mengapa kita perlu mempelajari Manajemen Risiko Investasi 1? ( Score 15)
Manajemen risiko investasi adalah kerangka dan proses manajemen risiko yang secara
spesifik diarahkan pada pengelolaan risiko investasi. Manajemen risiko investasi
mencakup pengelolaan berbagai risiko yang melekat pada proses perencanaan
investasi/proyek Capex, pengadaan mitra kerja dan pengadaan proyek, perizinan, serta
proses pelaksanaan proyek termasuk pengadaan sumber daya proyek dan pengelolaan
hubungan dengan para stakeholders yang dapat mempengaruhi keberlangsungan proyek.

Analisis sensitivitas merupakan teknik penilaian akibat adanya perubahan- perubahan


dalam aliran kas pada suatu kegiatan (proyek)

2. Bagaimana Menghitung Risiko Aliran Kas, dan Berikan contohnya ? ( Score 15)
analisis tersebut dengan adanya perubahan beberapa variabel mengakibatkan perubahan
aliran kas, sehingga NPV juga mengalami perubahan.
Perubahan yang menyebabkan naik aliran kas yaitu adanya kenaikan penjualan,
sedangkan yang menyebabkan menurunnya aliran kas yaitu adanya penurunan penjualan
dan kenaikan biaya.

3. Bagaimana Menghitung Risiko Proyek, dan Berikan contohnya ? ( Score 15)


Risiko proyek segala hal yang memiliki pengaruh terhadap timeline proyek, performance
maupun budget. Sedangkan Manajemen Risiko dalam Manajemen Proyek merupakan
proses identifikasi dan analisis potensi risiko sebelum proyek dijalankan dan membuat
perencanaan untuk mitigasi atau pencegahan terjadinya risiko.

-Risiko kas
Kas: Betul sekali, uang kas. Tapi dalam kelas aset, kas juga termasuk investasi jangka
pendek yang likuid. Misalnya deposito jangka pendek di bank, karena aksesnya mudah.

4. Bagaimana menentukan Proyek Investasi yang sesuai? Berikan contoh proyeknya


(Score 15)
ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas merupakan teknik penilaian akibat adanya perubahan-perubahan
dalam aliran kas pada suatu kegiatan (proyek) Misal investasi pada PT. AMAN
mempuyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan dana yang dibutuhkan sebesar Rp
8.000.000,- tingkat keuntungan yang dipersyaratkan sebesar 15 %, perkiraan aliran kas
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Dari aliran kas masuk yang diharapkan dapat dihitung besarnya NPV yang diharapkan
dari proyek dengan menggunakan diskonto 15 % seperti yang diharapkan yaitu :
NPV = - 8.000.000,- + 2.440.000 = - 8.000.000,- + 2.440.000,- (3,3522) 1− 1
NPV = - 8.000.000,- + 8.179.368 NPV = 179.368
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa NPV yang diperoleh positif, sehingga proyek yang
diperoleh PT. AMAN layak dilaksanakan.

5. Menurut saudara dalam menentukan proyek investasi yang akan dilaksanakan dengan
melihat pertimbangan-pertimbangan tertentu, sebutkan pertimbangan
yang dimaksudkan?(Score 15)
Untuk menghitung analisis sensitivitas, pertama-tama kita perlu menghitung proyeksi kas
masuk, biaya variabel, biaya tetap, laba sebelum pajak, pajak, dan laba bersih dalam
kondisi awal (tanpa perubahan). Kemudian, kita akan menghitung proyeksi kas masuk,
biaya variabel, biaya tetap, laba sebelum pajak, pajak, dan laba bersih dalam skenario
perubahan yang diminta. Berikut adalah perhitungannya:
Kondisi Awal:
Penjualan = 50,000 unit
Harga per unit = Rp 10,000
Biaya variabel per unit = Rp 3,500
Biaya tetap selain penyusutan = Rp 125,000,000
Penyusutan per tahun = (500,000,000 - 0) / 5 = Rp 100,000,000 Pajak = 40%
Proyeksi Kas Masuk:
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 50,000 x Rp 10,000 = Rp 500,000,000
Proyeksi Biaya Variabel:
Biaya Variabel = Biaya variabel per unit x Penjualan = Rp 3,500 x 50,000 = Rp
175,000,000 Proyeksi Biaya Tetap:
Biaya Tetap = Biaya tetap selain penyusutan + Penyusutan per tahun = Rp 125,000,000 +
Rp 100,000,000 = Rp 225,000,000 Laba Sebelum Pajak:
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 500,000,000 - Rp
175,000,000 - Rp 225,000,000 = Rp 100,000,000 Pajak:
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 100,000,000 x 40% = Rp 40,000,000 Laba
Bersih:
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 100,000,000 - Rp 40,000,000 = Rp
60,000,000
a. Penjualan Naik 10% dan Biaya Variabel Naik 20%: Penjualan = 1.10 x Penjualan =
1.10 x 50,000 = 55,000 unit
Biaya Variabel = 1.20 x Biaya Variabel = 1.20 x Rp 3,500 = Rp 4,200 Proyeksi Kas
Masuk :
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 55,000 x Rp 10,000 = Rp 550,000,000
Proyeksi Biaya Variabel :
Biaya Variabel = Biaya Variabel x Penjualan = Rp 4,200 x 55,000 = Rp 231,000,000
Laba Sebelum Pajak :
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 550,000,000 - Rp
231,000,000 - Rp 225,000,000 = Rp 94,000,000 Pajak :
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 94,000,000 x 40% = Rp 37,600,000 Laba
Bersih :
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 94,000,000 - Rp 37,600,000 = Rp
56,400,000
b. Penjualan Naik 20%, Biaya Tetap Naik 15%, dan Biaya Variabel Naik 10%:
Penjualan = 1.20 x Penjualan = 1.20 x 50,000 = 60,000 unit
Biaya Tetap = 1.15 x Biaya Tetap = 1.15 x Rp 125,000,000 = Rp 143,750,000 Biaya
Variabel = 1.10 x Biaya Variabel = 1.10 x Rp 3,500 = Rp 3,850 Proyeksi Kas Masuk :
Kas Masuk = Penjualan x Harga per unit = 60,000 x Rp 10,000 = Rp 600,000,000
Proyeksi Biaya Variabel :
Biaya Variabel = Biaya Variabel x Penjualan = Rp 3,850 x 60,000 = Rp 231,000000
Proyeksi Biaya Tetap : Biaya Tetap = Rp 143,750,000 Laba Sebelum Pajak :
Laba Sebelum Pajak = Kas Masuk - Biaya Variabel - Biaya Tetap = Rp 600,000,000 - Rp
231,000,000 - Rp 143,750,000 = Rp 225,250,000 Pajak :
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Pajak = Rp 225,250,000 x 40% = Rp 90,100,000 Laba
Bersih :
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak - Pajak = Rp 225,250,000 - Rp 90,100,000 = Rp
135,150,000

modul pertemuan 11

6. Proyek Investasi R dan T. Masing-masing proyek memiliki umur ekonomis 2 tahun.


Dana yang dibutuhkan untuk proyek investasi tersebut sama besarnya, masingmasing Rp
20.000. Return yang diharpkan dari masing-masing proyek 25%. Distribusi probabilitas
dsn aliran kas kedua proyek investasi selama umur ekonomisnya sbb:

Untuk menghitung aliran kas proyek investasi R dan T serta risiko proyek tersebut, kita
perlu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Menghitung nilai rata-rata aliran kas:
Aliran kas proyek R: (14.000 * 0,20) + (14.500 * 0,30) + (16.000 * 0,40) + (17.000 *
0,10) = 2.800 + 4.350 + 6.400 + 1.700 = 15.250
Aliran kas proyek T: (11.000 * 0,10) + (12.000 * 0,30) + (12.500 * 0,20) + (13.500 *
0,40) =
1.100 + 3.600 + 2.500 + 5.400 = 12.600 Menghitung deviasi standar aliran kas: Aliran
kas proyek R:
√[((14.000-15.250)² * 0,20) + ((14.500-15.250)² * 0,30) + ((16.000-15.250)² * 0,40) +
((17.000-15.250)² * 0,10)]
= √[(108.900 * 0,20) + (56.250 * 0,30) + (56.250 * 0,40) + (272.250 * 0,10)]
= √[21.780 + 16.875 + 22.500 + 27.225]
= √88.380
= 297.30

Aliran kas proyek T:


√[((11.000-12.600)² * 0,10) + ((12.000-12.600)² * 0,30) + ((12.500-12.600)² * 0,20) +
((13.500-12.600)² * 0,40)]
= √[(36.000 * 0,10) + (36.000 * 0,30) + (1.000 * 0,20) + (36.000 * 0,40)]
= √[3.600 + 10.800 + 200 + 14.400]
= √29.000
= 170.70
Menghitung risiko proyek:
Risiko proyek R: 297.30
Risiko proyek T: 170.70
Dengan demikian, risiko proyek investasi R adalah 297.30 dan risiko proyek investasi T
adalah 170.70.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (11)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Manajemen Risiko Investasi 2?


Mengapa kita perlu mempelajari Manajemen Risiko Investasi 2 Analisa Sensitivitas
(lanjutan)? ( Score 15)
Saya memiliki pemahaman yang cukup tentang Manajemen Risiko Investasi, termasuk
Analisis Sensitivitas. Manajemen Risiko Investasi adalah pendekatan sistematis untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait dengan investasi. Ini
melibatkan penggunaan berbagai teknik dan alat untuk mengukur dan meminimalkan
risiko dalam portofolio investasi. khususnya Analisis Sensitivitas (lanjutan), merupakan
langkah lanjutan dalam memahami dampak risiko terhadap kinerja investasi. Analisis
Sensitivitas digunakan untuk mengevaluasi bagaimana perubahan dalam variabel-
variabel tertentu, seperti suku bunga, harga saham, atau nilai tukar mata uang, dapat
mempengaruhi hasil investasi.
2. Bagaimana cara anda memahami Risiko Aliran Kas dengan Analisa Sensitivitas ?
( Score 15)
analisis tersebut dengan adanya perubahan beberapa variabel mengakibatkan perubahan
aliran kas, sehingga NPV juga mengalami perubahan. Perubahan yang menyebabkan naik
aliran kas yaitu adanya kenaikan penjualan, sedangkan yang menyebabkan menurunnya
aliran kas yaitu adanya penurunan penjualan dan kenaikan biaya.
3. Apakah dan bagaimana hubungan antara masing-masing analisis risiko investasi
(Risiko Proyek, Risiko Kas terhadap analisis sensitivitas ) ?
segala hal yang memiliki pengaruh terhadap timeline proyek, performance maupun
budget.
Sedangkan Manajemen Risiko dalam Manajemen Proyek merupakan proses identifikasi
dan
analisis
potensi risiko sebelum proyek dijalankan dan membuat perencanaan untuk mitigasi atau
pencegahan terjadinya risiko.
• Risiko Kas terhadap analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas bertujuan untuk menghilangkan ketidakpastian tentang masa depan
dengan memodelkan risiko dan keputusan keuangan . Juga disebut analisis bagaimana-
jika,
jenis analisis ini
meneliti bagaimana perubahan masukan mempengaruhi keluaran. Proses ini membantu
pengambilan keputusan jangka panjang.
4. Bagaimana Menghitung Risiko Investasi dengan menggunakan analsisi
sensitivitas dan
Berikan contohnya ? ( Score 15)
Analisis sensitivitas merupakan teknik penilaian akibat adanya perubahan-perubahan
dalam aliran kas
pada suatu kegiatan (proyek) Misal investasi pada PT. AMAN mempuyai umur ekonomis
selama 5
tahun dengan dana yang dibutuhkan sebesar Rp 8.000.000,- tingkat keuntungan yang
dipersyaratkan sebesar 15 %, perkiraan aliran kas yang terjadi adalah sebagai berikut :
Dari aliran kas masuk yang diharapkan dapat dihitung besarnya NPV yang diharapkan
dari proyek dengan menggunakan diskonto 15 % seperti yang diharapkan yaitu :
NPV = - 8.000.000,- + 2.440.000 = - 8.000.000,- + 2.440.000,- (3,3522) 1− 1
NPV = - 8.000.000,- + 8.179.368 NPV = 179.368
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa NPV yang diperoleh positif, sehingga proyek yang
diperoleh PT.
AMAN layak dilaksanakan.
5. Untuk melakukan analisis sensitivitas berdasarkan data yang diberikan, kita akan
melihat dampak dari perubahan dalam penjualan, biaya variabel, dan biaya tetap terhadap
keuntungan proyek. Berikut adalah perhitungan analisis sensitivitas berdasarkan dua
skenario yang diberikan:
Skenario 1:
Penjualan naik 10%: 50.000 unit x 1,1 = 55.000 unit
Biaya variabel naik 20%: Rp 3.500,- x 1,2 = Rp 4.200,- Perhitungan Pendapatan:
Pendapatan = Penjualan unit x Harga per unit
Pendapatan awal = 50.000 unit x Rp 10.000,- = Rp 500.000.000,-
Pendapatan baru = 55.000 unit x Rp 10.000,- = Rp 550.000.000,-

Perhitungan Biaya Variabel:


Biaya Variabel = Biaya Variabel per unit x Penjualan unit
Biaya Variabel awal = Rp 3.500,- x 50.000 unit = Rp 175.000.000,- Biaya Variabel baru
= Rp 4.200,- x 55.000 unit = Rp 231.000.000,-

Perhitungan Biaya Tetap:


Biaya Tetap awal = Rp 125.000.000,-

Perhitungan Laba Sebelum Pajak:


Laba Sebelum Pajak = Pendapatan - Biaya Variabel - Biaya Tetap
Laba Sebelum Pajak awal = Rp 500.000.000,- - Rp 175.000.000,- - Rp 125.000.000,- =
Rp
200.000.000,-
Laba Sebelum Pajak baru = Rp 550.000.000,- - Rp 231.000.000,- - Rp 125.000.000,- =
Rp
194.000.000
,-
Perhitungan Laba Setelah Pajak:
Laba Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak x (1 - Pajak)
Laba Setelah Pajak awal = Rp 200.000.000,- x (1 - 0,4) = Rp 120.000.000,-
Laba Setelah Pajak baru = Rp 194.000.000,- x (1 - 0,4) = Rp 116.400.000,-

Keuntungan:
Keuntungan awal = Rp 500.000.000,- x 0,17 = Rp 85.000.000,-
Keuntungan baru = Rp 550.000.000,- x 0,17 = Rp 93.500.000,- Skenario 2:

Penjualan naik 20%: 50.000 unit x 1,2 = 60.000 unit


Biaya tetap naik 15%: Rp 125.000.000,- x 1,15 = Rp 143.750.000,-
Biaya variabel naik 10%: Rp 3.500,- x 1,1 = Rp 3.850,- Perhitungan Pendapatan:
Pendapatan baru = 60.000 unit x Rp 10.000,- = Rp 600.000.000,-

Perhitungan Biaya Variabel:


Biaya Variabel baru = Rp 3.850,- x 60.000 unit = Rp 231.000.000,-

Perhitungan Biaya Tetap:


Biaya Tetap baru = Rp 143.750.000,-

Perhitungan Laba Sebelum Pajak:


Laba Sebelum Pajak baru = Rp 600.000.000,- - Rp 231.000.000,- - Rp 143.750.000,- =
Rp 225.250.000
,-
Perhitungan Laba Setelah Pajak:
Laba Setelah Pajak baru = Rp 225.250.000,- x (1 - 0,4) = Rp 135.150.000,- Keuntungan
baru = Rp 600.000.000,- x 0,17 = Rp 102.000.000,-

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (12)
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Keputusan Investasi? Mengapa kita
perlu mempelajari Keputusan Investasi? ( Score 15)
Keputusan investasi adalah keputusan keuangan yang diambil oleh manajer perusahaan
yang
penting bagi perusahaan. Keputusan investasi dapat dipengaruhi oleh kas perusahaan
yang tersedia,
tingkat penjualan perusahaan, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan. Keputusan
investasi perlu
diterapkan tidak hanya pada investasi saham, tapi juga jenis investasi lainnya, dengan
tujuan memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko atau kerugian.
2. Bagaimana cara anda memahami Keputusan Investasi pada dalam kehidupan anda
sehari- hari ? ( Score 15)

• Penentuan Tujuan Investasi


Pada tahap ini investor harus tahu apa tujuan mereka dalam berinvestasi apakah itu
jangka panjang atau pendek, risiko tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi atau
risiko rendah tapi dengan keuntungan yang rendah.
• Penentuan Kebijakan Investasi
Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision).
Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset
yang tersedia (saham, obligasi, sekuritas luar negeri, dan sebagainya).
• Pemilihan Strategi Portofolio
Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu:
Strategi portofolio aktif yang meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih
baik.
Strategi portofolio pasif yang meliputi aktivitas informasi pada portofolio yang seiring
dengan kinerja indeks pasar.
• Pemilihan Aset
Tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam
portofolio.
Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio
yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.
• Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap final dan penentuan yang menentukan apakah
keputusan investasi sudah layak atau belum. Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja
telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, proses keputusan investasi harus dimulai
lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang
paling optimal.
3. Apakah dan bagaimana hubungan antara aliran kas investasi terhadap keputusan
investasi, bisakah anda tunjukkan cara memperoleh aliran kas pada ihtisar laporan
keuangan ? ( Score 15 score )
Arus kas dari kegiatan investasi atau arus kas investasi adalah uang tunai atau kas yang
digunakan untuk pembelian aset tidak lancar atau aset jangka panjang yang akan
memberi nilai tambah maupun laba di masa depan.
4. Menurut saudara apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing Metode
penilaian keputusan Investasi? Anda lebih condong kemana pada metode penilaian
investasi, mengapa demikian? ( Score 15)
Rasio ini berguna untuk menghitung pengembalian investasi berdasarkan jangka waktu
yang dibutuhkan.
Kelebihan:
Perhitungan lebih sederhana sehingga mudah dilakukan.
Cocok dipakai pada investasi proyek dengan tingkat risiko tinggi. Karena semakin cepat
payback period-nya maka semakin rendah pula risikonya.
Fokus pada perolahan dana kas yang diharapkan dapat segera menutup modal yang
telah diinvestasikan dalam sebuah proyek.
Kekurangan:
Rasio ini tidak memperhatikan nilai uang dari sisi waktunya.
Tidak memperhatikan laba tunai yang diperoleh ketika payback period telah terlewati
Tidak memperhatikan nilai sisa investasi (jika ada)
5. Biaya variabel:
Tahun 1: Rp 445.000.000 x 40% = Rp 178.000.000
Tahun 2: Rp 450.000.000 x 40% = Rp 180.000.000
Tahun 3: Rp 375.000.000 x 40% = Rp 150.000.000
Tahun 4: Rp 435.000.000 x 40% = Rp 174.000.000
Tahun 5: Rp 440.000.000 x 40% = Rp 176.000.000 Biaya tetap:
Biaya tetap selain penyusutan = Rp 35.000.000 x 5 tahun = Rp 175.000.000
Biaya penyusutan = (Rp 750.000.000 - Rp 100.000.000) / 6 tahun x 5 tahun = Rp
525.000.000
Dengan mengetahui biaya variabel dan biaya tetap selama lima tahun, kita dapat
menghitung laba/rugi selama periode proyek:
Tahun 1: Rp 445.000.000 - Rp 178.000.000 - Rp 35.000.000 - Rp 87.500.000 = Rp
144.500.000
Tahun 2: Rp 450.000.000 - Rp 180.000.000 - Rp 35.000.000 - Rp 87.500.000 = Rp
147.500.000
Tahun 3: Rp 375.000.000 - Rp 150.000.000 - Rp 35.000.000 - Rp 87.500.000 = Rp
102.500.000
Tahun 4: Rp 435.000.000 - Rp 174.000.000 - Rp 35.000.000 - Rp 87.500.000 = Rp
138.500.000
Tahun 5: Rp 440.000.000 - Rp 176.000.000 - Rp 35.000.000 - Rp 87.500.000 = Rp
141.500.000
Total laba selama lima tahun = Rp 674.500.000
Untuk menghitung Accounting Rate of Return (ARR), kita perlu menghitung rata-rata
laba selama periode proyek dan membaginya dengan investasi awal:
Rata-rata laba selama periode proyek = Rp 674.500.000 / 5 tahun = Rp 134.900.000
ARR = (Rata-rata laba / Investasi awal) x 100% = (Rp 134.900.000 / Rp 750.000.000) x
100% = 17.99%
Untuk menghitung Payback Period, kita perlu menghitung berapa tahun waktu yang
diperlukan agar investasi awal dapat kembali: Investasi awal = Rp 750.000.000
Arus kas tahunan = laba tahunan + penyusutan tahunan = Rp 144.500.000 + Rp
105.000.000 = Rp 249.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (13)

1. Opsi saham adalah sebuah perjanjian antara kedua belah pihak di mana investor bisa
membeli atau menjual saham dengan harga tertentu sebelum atau pada saat tanggal yang
ditentukan.
Proses pembelian saham oleh investor disebut juga dengan istilah ‘call’, sedangkan
proses penjualannya disebut ‘put’.
Opsi saham adalah perjanjian yang bisa membantu investor dalam mengelola risiko
terkait perubahan harga saham.
Cara kerjanya, kamu bisa menaruh opsi ‘put’ jika perkiraanmu saham akan jatuh.
Sebaliknya, gunakan opsi ‘call’ jika menurutmu saham akan naik.
Perjanjian dilakukan sesuai kesepakatan waktu dan harga. Kontrak ini disebut juga
Exchange-Traded Options (ETO) yang diperdagangkan di bursa dan dijamin oleh
lembaga kliring.
Biasanya, opsi saham adalah cara perusahaan untuk memberikan insentif kepada
karyawannya ketika memiliki kinerja yang baik. Sebutannya adalah (Employee Stock
Option – ESO).
Manfaat Opsi Saham
Opsi saham adalah perjanjian dengan beragam keuntungan yang pastinya akan
bermanfaat bagi para investor. bisa menggunakan opsi saham tersebut agar meningkatkan
kualitas dari pengelolaan investasi sahammu.
Beberapa manfaat kontrak opsi saham yang bisa kamu dapatkan antara lain adalah:
bisa mengelola risiko investasi saham dengan lebih baik.
bisa mendapatkan fleksibilitas waktu untuk mengelola saham.
Terdapat fasilitas untuk memperhitungkan perubahan harga saham.
Sebagai diversifikasi portofolio saham sehingga risiko bisa diminimalisir. Opsi saham
juga bisa mempengaruhi penambahan profit yang akan diterima dari investasi saham.
2. Untuk memahami opsi pada pasar saham/modal, kita perlu memperhatikan
beberapa faktor penting. Pertama, kita harus memahami tentang call option (opsi beli)
dan put option (opsi jual). Call option memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli aset pada harga tertentu, sementara put option memberikan hak untuk menjual
aset pada harga tertentu
Selain itu, kita perlu memahami tanggal kedaluwarsa opsi, yang menandai batas waktu
ketika opsi tersebut dapat digunakan. Selama periode antara pembelian dan tanggal
kedaluwarsa, harga opsi dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor pasar, seperti
harga saham yang mendasarinya, volatilitas pasar, suku bunga, dan faktor-faktor lainnya
3. Istilah apa saja yang perlu dipahami dalam Opsi ? bagaiamana Pengaruh pasar
terhadap harga
Opsi (1) harga aset dasar saat ini,
(2) harga kesepakatan opsi,
(3) waktu yang tersisa hingga berakhirnya opsi,
(4) volatilitas harga yang diharapkan dari opsi.
4. Opsi Jual
Opsi jual atau put option adalah hak untuk menjual saham (atau aset lainnya) pada harga
kesepakatan (strike price) dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ada dua jenis opsi
jual yaitu, membeli Opsi Jual atau Put Option Buyer atau Long Put dan menjual
Opsi Jual atau Put Option Seller atau Short Put.

5.Rp 200+6%=RP200×6=1.200

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (14)

1. Bagaimana pemahaman anda mengenai BEP? Mengapa kita perlu mempelajari


dan Menerapkan BEP dalam Bisnis?

BEP adalah titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan,
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Break Even Point adalah operasional perusahaan menggunakan biaya tetap (fixed cost
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel
(variable cost). Jika suatu perusahaan mengalami kerugian, hal ini terjadi ketika
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Begitu
juga sebaliknya, ketika perusahaan memperoleh profit atau keuntungan maka penjualan
ini melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan.
2. Bagaimana cara anda menghitung BEP dalam Unit dan Rupiah Berikan
Contohnya pada Bisnis Anda?
Jawab:
Untuk menghitung BEP dalam unit, perlu mengetahui biaya tetap (fixed cost) dan biaya
variabel per unit (variable cost per unit). BEP dalam unit dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Rumus BEP Per Unit
BEP Per Unit = Fixed Cost / (Harga Per Unit - Variable Cost Per Unit) Contohnya:
Per Bulan Juni 2021, operasional PT. Lingkar Senja menghabiskan biaya tetap sebesar
Rp150.000.000 untuk memproduksi 100.000 produk. Variable cost per unit adalah
Rp60.000 dan harga per unit produk sebesar Rp100.000. Berapa BEP per unit-nya?

3. Pernahkah usaha anda berada pada posisi BEP, mengapa demikian?

Saya belum punya usaha sendiri, jadi saya belum pernah berada pada posisi BEP. Tapi
dalam bisnis nyata, posisi BEP atau nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai
suatu keadaan
atau titik di mana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan
dan tidak mengalami kerugian juga. Jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi
yang sama atau seimbang, sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan
kerugian.
4. Bagaimana Kegunaan BEP dalam Perencanaan Laba Usaha ?

Berikut kegunaan BEP dalam perencanaan laba usaha :


1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan.
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan
biayabiaya
yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan
uang) agar perusahaan tidak menderita rugi. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara
keseluruhan.
5. A. BEP tiap2 mesin :
Mesin besar : 50.000.000/ (14.350.000-4.350) = 5.000 roti
Mesin Kecil : 48.562.000/ (14.350-5.100) = 5.250 roti
B. Jadi, jika perusahaan merencanakan akan memproduksi 6.500 roti, sebaiknya
menggunakan
mesin kecil karena jumlahnya produksinya melebihi mesin besar (5.250>5.000) ,
sehingga mesin kecil akan lebih efisien dalam hal biaya produksi.
C. 50.000.000+5.000x ( total mesin besar )
48.562.500 + 5.250x (total mesin kecil )
1.437.500 = 250x
X = 1.437.500/250
X = 5.750 roti
Jadi, pada kapasitas 5.750 roti , kedua mesin akan menghaskan laba/rugi yg sama

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (15)
1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Anggaran Kas? Mengapa kita perlu
mempelajari dan memahami Anggaran Kas?

Kas merupakan aktiva yang paling likuid, dipakai untuk alat pembayaran dan diterima
semua
pihak. Anggaran kas, jadwal yang menyajikan taksiran kas masuk dan kas keluar
perusahaan pada waktu yang akan datang.
2. Sebutkan dan jelaskan dari tujuan dari kas dan Anggaran kas pada Bisnis Anda?

Memberikan informasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Tujuan anggaran kas :
1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap ahir periode dari kegiatan operasi
perusahaan.
2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode
tertentu.
3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan yang terjadi.
4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran dan kelebihan kas yang dapat
digunakan untuk investasi.
5. Mengetahui waktu kapan harus membayar.
3. Misal pada tahun 2012 PT. Pantang Menyerah akan menyusun anggaran untuk bulan
Januari
sampai dengan Juni. 1. Rencana penerimaan Penerimaan dari penjualan yang dilakukan
secara
tunai 25 % dari penjualan dan 75 % dari penjualan kredit, dari penjualan kredit 60 %
diterima satu bulan setelah penjualan dan 40 % dua bulan kemudian. Penerimaan piutang
bulan Januari dan Februari Rp 1.900.000 dan Rp 2.600.000.

Penjualan :
Januari Rp 4.000.000
April Rp 5.200.000
Februari Rp 5.500.000
Mei Rp 6.000.000
Maret Rp 5.600.000
Juni Rp 6.500.000
Penerimaan lain-lain :
Januari Rp 400.000
April Rp 1.200.000
Februari Rp 900.000
Mei Rp 1.400.000
Maret Rp 1.000.000
Juni Rp 1.500.000
Rencana Pengeluaran :
Pembelian bahan baku :
Januari Rp 1.000.000
April Rp 2.200.000 Februari Rp 1.500.000
Mei Rp 2.000.000
Maret Rp 1.600.000
Juni Rp 2.100.000
Pembelian bahan penolong :
Januari Rp 200.000
April Rp 500.000
Februari Rp 300.000
Mei Rp 400.000
Maret Rp 200.000
Juni Rp 500.000
Pembayaran gaji :
Januari Rp 2.500.000
April Rp 2.800.000
Februari Rp 2.500.000
Mei Rp 3.000.000
Maret Rp 2.600.000
Juni Rp 3.200.000
Transport dan komisi penjualan :
Januari Rp 300.000
April Rp 600.000
Februari Rp 500.000
Mei Rp 500.000 Maret Rp 400.000 J
Juni Rp 500.000
Biaya administrasi dan lain-lain :
Januari Rp 350.000
April Rp 550.000
Februari Rp 550.000
Mei Rp 450.000
Maret Rp 450.000
Juni Rp 550.000
Rencana lain perusahaan :
- Saldo kas ahir pada bulan Desember tahun 2011 Rp 300.000
- Bila terjadi defisit, perusahaan meminjam ke bank pada awal bulan dengan bunga
sebesar 2% per bulan.
- Pinjaman pada bulan Januari Rp 1.000.000, bulan Februari Rp 500.000 dan
pembayaran
pinjaman akan dilakukan pada bulan April Rp 600.000, bulan Mei Rp 300.000 dan bulan
Juni Rp 600.000
- Persediaan besi kas sebesar Rp 200.000
Dari informasi di atas susunlah anggaran kas untuk bulan Januari – Juni 2012 secara
bertahap : anggaran kas untuk transaksi operasi, transaksi keuangan (financial) dan
transaksi secara keseluruhan.
4. Apa yang menjadi kendala anda dalam menghitung anggran kas, apaklah solusi yang
sudah dapatkan ?
Kendala
1. Usulan anggaran menggunakan excel
2. Menyalin anggaran tahun lalu
3. Biaya belanja anggaran tidak seragam
4. Pengajuan anggaran terlambat
5. Proses persetujuan yang membutuhkan waktu relatif lama Lalu bagaimana
solusinya?
1. Buat Jadwal
Buatlah jadwal proses penganggaran, mulai dari jadwal pengajuan anggaran, jadwal
review pengajuan anggaran hingga jadwal publish anggaran. Jadwal akan membantu
dalam menentukan target dan prioritas pekerjaan.
2. Gunakan alat bantu
Alat bantu sangat penting untuk memudahkan kita menjalankan proses penganggaran.
Alat
bantu berupa Sistem Informasi yang berbasis web sangat disarankan karena bisa diakses
kapanpun dan dimanapun. Proses penganggaran dengan Sistem Informasi berbasis web
juga
membantu Anda untuk melakukan rekap keseluruhan anggaran setiap unit kerja secara
otomatis, karena data-data yang dimasukkan disimpan secara terpusat pada server
kampus.
Proses peninjauan kembali oleh pimpinan pun bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (16)

1. Biaya modal (coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi
perusahaan.Modal perusahaan.Modal :
1. Hutang /Obligasi.
2. Saham Preferen.
3. Saham Biasa.
4. Laba ditahan
Biaya yang harus dibayar :
Pembayaran Bunga. Pembayaran dividen. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau
“principal”.
Cost of capital ini sangat perlu dipahami oleh perusahaan yang ingin melakukan investasi
dengan membuat lini bisnis baru. Melalui metode ini nantinya akan terlihatseberapa besar
biaya yang akan ditanggung perusahaan untuk bisa mendapatkan modal.
2. cost of capital adalah perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat pengembalian minimum yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan terkaitpelaksanaan proyek yang melibatkan penganggaran modal.
PT A memiliki nilai cost of debt sebesar 5,28% dan bobot utang sebesar 0,370, serta
costof equity sebesar 13,10% dan bobot ekuitas sebesar 0,519. Berapa nilai cost of capital
dari perusahaan tersebut?
Cost of Capital = cost of debt + cost of
equityCost of Capital = 5,28% + 13,10%
Cost of Capital = 18,38% Lalu, berapa nilai WACC-nya?
WACC = (bobot utang x cost of debt) + (bobot ekuitas x cost of equity)WACC = (0,370
x 5,28%) + (0,519 x 13,10%)
WACC = 0,019536 + 0,067989
WACC = 0,087525 atau 8,75%
3. Rumus WACC adalah WACC = (A x Cost of Debt) + (B x Cost of Equity).
Keterangan: A = Proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari utang. Cost of Debt =
Biaya yang harusdikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan utang dari pihak ketiga
seperti bankatau pembeli obligasi.
sebuah perusahaan memiliki struktur modal 30% utang dan 70% ekuitas. Biaya utang
perusahaan diketahui sebesar 5% dan biaya ekuitas sebesar 7%, dengan tarif pajak
perusahaan sebesar 25%. Dengan demikian, WACC perusahaan tersebut adalah : [30%
x5%] x (1-25%) + [70% x 7%] = 6,03%.
4. Marginal Cost of Capital Schedule
Skedul Marginal Cost of Capital (MCC) adalah biaya memperoleh rupiah tambahan
sebagai modal baru. Pada umumnya, biaya marginal modal akan meningkat
sejalandengan meningkatnya penggunaan modal.
Hitung total dana:
Total dana = Jumlah COC Obligasi + Jumlah Saham Preferen + Jumlah Saham Biasa
= Rp 400.000.000 + Rp 300.000.000 + Rp 900.000.000
= Rp 1.600.000.000
Hitung proporsi masing-masing sumber dana:
Proporsi COC Obligasi = Jumlah COC Obligasi / Total dana
= Rp 400.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,25 (25%)
Proporsi Saham Preferen = Jumlah Saham Preferen / Total dana
= Rp 300.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,1875 (18,75%)
Proporsi Saham Biasa = Jumlah Saham Biasa / Total dana
= Rp 900.000.000 / Rp 1.600.000.000
= 0,5625 (56,25%)
Hitung biaya modal tertimbang untuk masing-masing sumber dana:
Biaya modal tertimbang COC Obligasi = Proporsi COC Obligasi * Biaya modal COC
Obligasi
= 0,25 * 21%
= 0,0525 (5,25%)
Biaya modal tertimbang Saham Preferen = Proporsi Saham Preferen * Biaya
modalSaham Preferen = 0,1875 * 18%
= 0,03375 (3,375%)
Biaya modal tertimbang Saham Biasa = Proporsi Saham Biasa * Biaya modal Saham
Biasa
= 0,5625 * 16%
= 0,09 (9%)
Jumlahkan biaya modal tertimbang untuk semua sumber dana:
WACC = Biaya modal tertimbang COC Obligasi + Biaya modal tertimbang Saham
Preferen + Biaya modal tertimbang Saham Biasa
= 0,0525 + 0,03375 + 0,09
= 0,17625 (17,625%)
Jadi, biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) adalah sebesar 17
5. Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of
Capital/WACC) perusahaan Harapan Bangsa, kita perlu menghitung bobot masing-
masing sumber dana berdasarkan jumlahnya dan mengalikannya dengan biaya
modalnya.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (17)

1. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, surat utang (obligasi), reksa
dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan
perekonomian suatu Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan
perekonomian juga akan berkembang.
2. Manfaat pasar modal bagi emiten salah satunya adalah sebagai sumber dana untuk
operasional perusahaan. Para investor membeli surat berharga yang ditawarkan oleh
perusahaan melalui pasar modal, dan memperoleh keuntungan melalui kenaikan harga
efek atau pembayaran bunga yang dihasil
3. Pasar Perdana adalah proses dimana perusahaan baru memperkenalkan sahamnya
ke publik melalui penjualan saham perdana.
IPO adalah proses penawaran saham perusahaan swasta kepada publik di mana ada
penerbitan saham baru untuk pertama kalinya yang dijual untuk publik secara luas. IPO
saham memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal ekuitas dari investor
publik.saham yang ditawarkan ke masyarakat melalui pasar perdana sebanyak 100 juta
saham, sementara permintaan pembelian saham dari seluruh investor sebesar 150 juta
saham. Karena kelebihan permintaan (oversubscribed) investor dapat membeli saham
tersebut di pasar sekunder. Jika investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit
daripada jumlah yang dipesan (oversubscribed), maka perusahaan akan melakukan refund
atau pengembalian kelebihan dana tersebut.
4. Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, pasar di mana efek-efek yang
telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan
kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa setelah
terlaksananya penawaran pada pasar perdana.
Contoh transaksi di pasar sekunder adalah transaksi saham yang sering kita lakukan
menggunakan software online trading saham ini merupakan transaksi pasar sekunder atau
aktivitas perdagangan saham sehari-hari.
5. Keberadaan pasar modal, umumnya akan meningkatkan kondisi perekonomian
suatu negara dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja. Hal ini karena masyarakat
dapat menjadi investor maupun pelaku pasar, sehingga tercipta lapangan kerja untuk
berbagai kalangan.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (18)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai Manajemen Keuangan Internasional ?


Mengapa kita perlu mempelajari dan memahami Manajemen Keuangan Internasional?
Manajemen Keuangan Internasional adalah cabang dari manajemen keuangan yang
mempelajari
bagaimana perusahaan, lembaga, atau individu mengelola keuangan mereka dalam
konteks global.
Ini melibatkan pemahaman tentang pasar keuangan internasional, fluktuasi nilai tukar
mata uang,
risiko politik, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan aktivitas keuangan lintas
negara.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu mempelajari dan memahami Manajemen
Keuangan
Internasional:
- Globalisasi Ekonomi: Dalam era globalisasi saat ini, bisnis tidak terbatas pada
pasar lokal saja.
Perusahaan beroperasi di berbagai negara dan terlibat dalam transaksi internasional.
Memahami
Manajemen Keuangan Internasional memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko
dan peluang yang terkait dengan ekspansi global mereka.
- Fluktuasi Mata Uang: Pergerakan nilai tukar mata uang dapat memiliki dampak
signifikan pada bisnis
internasional. Memahami Manajemen Keuangan Internasional membantu perusahaan
dalam
mengelola risiko mata uang, mengurangi dampak fluktuasi mata uang terhadap laba dan
keuangan mereka, serta mengoptimalkan penggunaan instrumen lindung nilai.
-Keputusan Investasi: Memahami Manajemen Keuangan Internasional memungkinkan
perusahaan untuk melakukan analisis yang komprehensif terhadap proyek investasi di
luar negeri. Hal ini meliputi
evaluasi risiko, pengukuran kinerja proyek, dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti
perbedaan hukum, peraturan, dan kebijakan fiskal di negara tujuan.
- Sumber Pendanaan Alternatif: Manajemen Keuangan Internasional juga
melibatkan pemahaman
tentang sumber pendanaan alternatif yang tersedia di pasar keuangan global. Perusahaan
dapat
mencari pendanaan melalui pinjaman internasional, penerbitan obligasi di pasar global,
atau mencari
investor dari luar negeri. Memahami instrumen keuangan internasional membantu
perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
- Risiko Politik dan Hukum: Setiap negara memiliki peraturan dan lingkungan
politik yang berbeda.
Memahami Manajemen Keuangan Internasional membantu perusahaan
mengidentifikasi dan
mengelola risiko politik dan hukum yang mungkin mempengaruhi operasi bisnis mereka
di pasar internasional.

Secara keseluruhan, mempelajari dan memahami Manajemen Keuangan Internasional


sangat penting
dalam lingkungan bisnis yang semakin global. Ini membantu perusahaan mengelola
risiko,
mengoptimalkan peluang, dan membuat keputusan keuangan yang tepat dalam konteks
internasional.
2. Coba saudara Sebutkan dan jelaskan Valas (valuta asing)?
Valuta asing adalah mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional. Alat
tukar ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu valuta asing fisik dan valuta asing non fisik. Arti
valas merujuk ke indikator atau parameter yang digunakan oleh perorangan, badan, dan
negara dalam melakukan transaksi ekonomi.Selain digunakan untuk melakukan
perdagangan, valuta asing bisa digunakan sebagai salah satu bentuk investasi.
Jenis-jenis Valuta Asing
Pada penggunaanya, valuta asing yang digunakan akan terbagi menjadi dua jenis yaitu: -
Valas Fisik
Jenis pertama valas adalah valas fisik. Jenis ini adalah uang yang digunakan dalam arti
dan bentuk
sebenarnya. Biasanya dikenal dengan uang kartal atau uang logam yang digunakan
dalam
perdagangan internasional.
- Valas Non-Fisik
Jenis yang kedua adalah valas non-fisik. Pada jenis ini, maka transaksi valas terjadi tidak
menggunakan uang fisik, namun menggunakan surat berharga, atau uang giral. Bisa juga
menggunakkan wesel, cek, atau surat berharga lainnya yang bisa menggantikan uang.
3. Apa Hubungan SAP 17 dengan SAP 18? Sebutkan dimana persamaan Materinya?
Pasar modal dan valuta asing memiliki hubungan yang erat karena keduanya saling
mempengaruhi
dalam konteks kegiatan investasi dan perdagangan global. Berikut ini adalah beberapa
hubungan antara pasar modal dan valuta asing:
- Investasi Asing: Pasar modal memungkinkan investor untuk membeli dan menjual
surat berharga
seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Ketika investor asing memutuskan untuk
berinvestasi dalam
pasar modal suatu negara, mereka perlu menukar mata uang mereka dengan mata uang
lokal. Dalam
proses ini, terjadi transaksi valuta asing yang mempengaruhi nilai tukar mata uang dan
pasar valuta asing.
- Efek Valuta Asing pada Portofolio: Perubahan nilai tukar mata uang dapat
berdampak langsung pada
nilai portofolio investasi. Jika nilai mata uang lokal menguat terhadap mata uang asing,
maka nilai investasi dalam mata uang asing tersebut akan meningkat dalam mata uang
lokal. Sebaliknya, jika
mata uang lokal melemah terhadap mata uang asing, nilai investasi dalam mata uang
asing tersebut
akan menurun dalam mata uang lokal. Oleh karena itu, investor yang memiliki investasi
lintas batas
seringkali harus mempertimbangkan risiko valuta asing dalam mengelola portofolio
mereka.

- Perdagangan Saham dan Efek Valuta Asing: Saham perusahaan yang beroperasi
secara internasional
dapat terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar mata uang. Misalnya, perusahaan yang
memiliki
pendapatan dalam mata uang asing tetapi melaporkan laporan keuangan dalam mata uang
lokal akan
terpengaruh oleh perubahan nilai tukar. Jika mata uang lokal melemah, maka pendapatan
dalam
mata uang asing akan menjadi lebih tinggi dalam mata uang lokal. Sebaliknya, jika mata
uang lokal
menguat, pendapatan dalam mata uang asing akan menjadi lebih rendah dalam mata uang
lokal. Hal ini dapat berdampak pada harga saham perusahaan di pasar modal.
- Investasi dalam Instrumen Valuta Asing: Pasar modal juga menyediakan instrumen
investasi yang
terkait langsung dengan valuta asing, seperti kontrak berjangka (futures) valuta asing dan
opsi valuta
asing. Melalui instrumen-instrumen ini, investor dapat secara langsung berpartisipasi
dalam
perdagangan mata uang asing dan memanfaatkan pergerakan nilai tukar untuk
mendapatkan
4. Kurs spot untuk Luxemburg Franc yang dinyatakan dengan kuotasi Eropa adalah :
Kurs bid : LF 35.37/ US$
Kurs ask : LF35.85/US$
Nyatakan kurs spot diatas dengan kuotasi cara Amerika. !

Untuk mengkonversi kuotasi kurs spot dari kuotasi Eropa menjadi kuotasi Amerika, kita
perlu
menukar posisi antara kurs bid dan kurs ask serta mengubah tanda slash ("/") menjadi
tanda titik
(".").

Kurs spot yang dinyatakan dengan kuotasi Amerika adalah sebagai berikut:
Kurs bid: US$35.37/LF
Kurs ask: US$35.85/LF

Dalam kuotasi Amerika, mata uang yang dikutip pertama adalah mata uang dasar (base
currency),
yaitu US dollar, dan mata uang yang dikutip kedua adalah mata uang counter (counter
currency), yaitu Luxemburg Franc.
5. Untuk menentukan nilai tukar Dollar Amerika (US$) terhadap Ringgit Malaysia
(MYR),
kita dapat menggunakan perhitungan konversi melalui nilai tukar Dollar Amerika
terhadap Rupiah Indonesia (Rp) dan nilai tukar Rupiah terhadap Ringgit Malaysia.

Diberikan:
1 US$ = Rp 9.500,-
1 Rupiah = 1.500,- Ringgit Malaysia

Pertama, kita perlu mengkonversi US$ ke Rupiah dengan menggunakan nilai tukar
yangdiberikan:
1 US$ = Rp 9.500,-

Selanjutnya, kita perlu mengkonversi Rupiah ke Ringgit Malaysia dengan menggunakan


nilaitukar yang diberikan:
1 Rupiah = 1.500,- Ringgit Malaysia
Dengan menggabungkan kedua konversi di atas, kita dapat menghitung nilai tukar
DollarAmerika terhadap Ringgit Malaysia:
1 US$ = (1 US$ / Rp 9.500,-) * (Rp 9.500,- / 1.500,- Ringgit Malaysia)

Menghitung dengan baik, kita dapatkan:


1 US$ = 6.33 Ringgit Malaysia

Sehingga, nilai tukar Dollar Amerika terhadap Ringgit Malaysia adalah 6.33.

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (19)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai analisis Aliran Dana? Mengapa kita
perlumempelajari dan memahami Analisis Aliran Dana?
Analisa Sumber dan Penggunaan Dana sering juga disebut dengan Analisa Aliran Dana.
Hal ini merupakan alat analisa finansiil yang sangat penting bagi manajer keuangan.
Analisa Aliran Dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk
apa dana tersebut digunakan.
Analisis sumber dan penggunaan dana bagi perusahaan berfungsi sebagai alat an alisis
untuk mengetahui darimana perusahaan mendapatkan dana serta bagaimana
memanfaatkan dalam operasional.
2. Saudara Jelaskan Bagaimana memahami Dana dalam arti Kas ?
Pengertian kas atau cash dalam akuntansi adalah aktiva perusahaan yang berbentuk uang
tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan
ataupun disimpan di bank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas meruapakan sebuah investasi
yang dapat bersifat sangat liquid, memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat
dijadikan cash dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko atas perubahan nilai yang
signifikan.
3. Saudara Jelaskan Bagaimana Memahami Dana dalam arti Modal Kerja ?
Pengertian modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi
yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek saja, yaitu berupa kas,
persediaan barang, piutang (setelah dikurangi profit margin), dan penyusutan aktiva
tetap.
4. Sebutkan dan Jelaskan Sumber dan Penggunaan Dana dalam arti Kas ?
Dana dalam Artian Kas
Pengertian dana dalam artian kas yaitu menggambarkan suatu ringkasan sumber
danpenggunaan kas selama periode yang bersangkutan. Penggunaan kas disusun
untukmenunjukkan dari mana sumber-sunber kas dan penggunaannya.
5. Berikan Contoh Perhitungan dana dalam arti kas/Modal Kerja ?
rumus modal kerja yang bisa Anda gunakan adalah:
Rasio modal kerja = Aktiva lancar : Kewajiban lancar atau bisa juga memakai cara
berikut,
Rasio modal kerja = (Kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) :
(catatan jangka pendek + utang akun)

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (20)

1. Seberapa Jauh pemahaman anda mengenai analisis Financial Leverage? Mengapa


kita perlu mempelajari dan memahami Analisis Financial Leverage?
Financial leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dalam hal
menginvetasikan dana atau memperoleh sumber dana yang disertai dengan adanya
beban/biaya tetap
yang harus ditanggung perusahaan. Namun secara umum, financial leverage merupakan
penggunaan
dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan
memperbesar pendapatan per lembar saham. Financial leverage akan muncul setelah
perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap.

2. Saudara Jelaskan kegunaan dari Financial leverage dalam alat ukur keuangan?
Kegunaan dari financial
leverage dalam alat ukur keuangan terdapat Degree of Financial Leverage (DFL) adalah
rasio leverage
(hutang) yang mengukur sensitivitas laba per saham (EPS) terhadap fluktuasi pendapatan.
Suatu
perusahaan menggunakan financial leverage jika perusahaan tersebut memberikan dana
atau membiayai asetnya dengan surat berharga atau efek misalkan aset obligasi. Hal
tersebut akan memberikan perubahan yang besar bagi EPS atau laba per lembar
sahamnya.

3. Saudara Jelaskan Bagaimana Menganalasis Finacial leverage suatu perusahaan ?


Untuk dapat mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya dan
sebagai alat menilai seberapa besar dampak hutang perusahaan mengenai manajemen
modal

4. Saudara Jelaskan apa yang dimaksud dengan Analisis Indifference Point.?


Bagaimana menganalisisnya
?
Indifference point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam memilih
alternatifpembelanjaan, Jika expected EBIT lebih besar dari indifference point,
perusahaan
sebaiknyamenggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan saham
akan lebih menguntungkan.
Analisa indifference point ini sering pula disebut dengan “analisa EBIT – EPS”. Saham
Biasa versus Obligasi :
x ( 1 - t )/ S1 = ( x – c ) ( 1 – t ) / S2
Apabila perusahaan sebelumnya sudah mempunyai obligasi dan akan mengeluarkan
obligasi baru, maka
rumus perhitungan indifference point diatas diadakan penyesuaian menjadi :
( x - c1 ) ( 1 – t ) / S1 = ( x - c2 ) ( 1 – t ) / S2

5. DIRIKU CORPORATION memiliki 5.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal
Rp.2.500/lembar dan
7% obligasi sebesar Rp. 12,500,000 . Perusahaan merencanakan untuk mengadakan
perluasan usaha.
Diperlukan dana sebesar Rp.17,500,000 . Adapun tambahan dana tersebut dapat
diperoleh dengan tiga
cara sebagai berikut :
a. Seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.2.500/lembar
b. Seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 17%
c. 77% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.5000/lembar dan
sisanya dari obligasi dengan bunga 17%
EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp. 8.700.000 dan 57%.
Hitunglah tingkat EBIT yang akan menghasilkan EPS sama besar (indifferencepoint) !
( Score
40)

Dalam kasus ini, kita memiliki informasi sebagai berikut:


Jumlah saham biasa (N) = 5.000 lembar
Nilai nominal saham biasa (S) = Rp.2.500/lembar
Jumlah obligasi (B) = Rp.12.500.000
Bunga obligasi (I) = 7% dari Rp.12.500.000 = Rp.875.000
Total dana yang dibutuhkan (D) = Rp.17.500.000
EBIT (E) = Rp.8.700.000
Pajak (T) = 57% = 0,57

NAMA : Stefanus Nathanael Massie


NIM : 191010504518
MATA KULIAH : Manajemen Keuanagan II (21)

1. Kebijakan dividen adalah pendekatan yang diambil oleh perusahaan dalam


menentukan jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Dividen
adalah sebagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai
imbalan atas kepemilikan mereka.
Analisis kebijakan dividen melibatkan evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan perusahaan dalam menentukan besaran dividen, serta dampak kebijakan
tersebut terhadap pemegang saham dan perusahaan itu sendiri.
Beberapa faktor yang diperhitungkan dalam analisis kebijakan dividen antara lain: -
Kinerja perusahaan: Perusahaan biasanya ingin membagikan dividen kepada pemegang
saham jika mereka mencatatkan kinerja yang baik dan menghasilkan laba yang cukup
untuk mendukung pembayaran dividen.
- Perspektif pertumbuhan: Perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan yang
aktif mungkin lebih memilih untuk mempertahankan laba mereka dan
menginvestasikannya kembali dalam operasi perusahaan daripada membayar dividen.
Hal ini dapat mempercepat pertumbuhan jangka panjang perusahaan. - Kebutuhan modal:
Jika perusahaan membutuhkan dana tambahan untuk membiayai ekspansi atau investasi
lainnya, mereka mungkin memilih untuk membatasi pembayaran dividen atau bahkan
tidak membayar dividen sama sekali.
- Kebijakan utang: Jika perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi, mereka
mungkin memilih untuk mengurangi dividen untuk membayar bunga utang atau
mengurangi beban keuangan.
- Preferensi pemegang saham: Beberapa pemegang saham mungkin mengharapkan
dividen yang stabil dan konsisten, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada
pertumbuhan nilai saham. Kebijakan dividen perusahaan harus mempertimbangkan
preferensi pemegang saham tersebut.
Analisis kebijakan dividen membantu investor dan analis untuk memahami bagaimana
perusahaan mengelola pembayaran dividen mereka dan dampaknya terhadap nilai
perusahaan dan imbal hasil investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa kebijakan
dividen dapat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor ekonomi dan strategis.
Mempelajari dan memahami Analisis Kebijakan Dividen penting karena alasan berikut:

- Pengambilan Keputusan Investasi: Kebijakan dividen sebuah perusahaan dapat


memberikan petunjuk tentang kesehatan dan kinerja perusahaan. Melalui analisis
kebijakan dividen, investor dapat mendapatkan wawasan tentang bagaimana perusahaan
mengelola dan mendistribusikan laba kepada pemegang saham. Hal ini dapat membantu
investor dalam pengambilan keputusan investasi, seperti memilih saham yang
memberikan dividen yang stabil dan menguntungkan. - Evaluasi Kinerja Perusahaan:
Kebijakan dividen juga dapat digunakan sebagai indikator kinerja perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang konsisten dan meningkat dari waktu
ke waktu menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan yang baik. Sebaliknya, perusahaan
yang mengalami fluktuasi atau penurunan dalam kebijakan dividen mereka mungkin
menghadapi tantangan keuangan atau masalah operasional. Dengan memahami analisis
kebijakan dividen, investor dan analis dapat mengevaluasi kinerja perusahaan secara
lebih holistik.
- Prediksi Arus Kas Masa Depan: Analisis kebijakan dividen dapat memberikan
wawasan tentang arus kas masa depan perusahaan. Kebijakan dividen yang agresif,
misalnya, di mana perusahaan membayar dividen yang tinggi relatif terhadap laba
mereka, dapat menunjukkan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam
menghasilkan arus kas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan investasi masa
depan. Sebaliknya, kebijakan dividen yang konservatif mungkin menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki arus kas yang kuat dan dapat digunakan untuk ekspansi atau
investasi tambahan.
- Pengelolaan Portofolio: Bagi investor yang memiliki portofolio saham yang
terdiversifikasi, memahami kebijakan dividen perusahaan dapat membantu mereka
mengelola portofolio dengan lebih efektif. Misalnya, investor yang mencari pendapatan
yang stabil dapat memilih saham dengan kebijakan dividen yang konsisten dan tinggi.
Sementara itu, investor yang lebih fokus pada pertumbuhan modal mungkin akan lebih
memilih perusahaan yang memilih untuk mempertahankan laba mereka untuk investasi
dan ekspansi.
- Pengambilan Keputusan Korporasi: Analisis kebijakan dividen juga relevan bagi
manajemen perusahaan. Dalam menentukan kebijakan dividen, manajemen perusahaan
harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan modal untuk pertumbuhan,
kewajiban hutang, kebijakan investasi, dan preferensi pemegang saham. Melalui analisis
kebijakan dividen, manajemen dapat membuat keputusan yang tepat untuk memenuhi
tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan serta kepentingan pemegang
saham.
Dengan demikian, mempelajari dan memahami analisis kebijakan dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan yang diambil oleh perusahaan untuk menentukan
seberapa besar bagian dari laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen, dan seberapa besar bagian laba yang akan tetap dibiarkan di dalam perusahaan
sebagai cadangan atau digunakan untuk investasi lebih lanjut.
Berikut ini adalah beberapa kegunaan kebijakan dividen dalam menjaga aset perusahaan:
• Memenuhi kebutuhan pemegang saham: Kebijakan dividen yang sehat dapat
membantu memenuhi kebutuhan pemegang saham, terutama pemegang saham yang
mengharapkan pendapatan dari investasi mereka. Dengan memberikan dividen yang
konsisten dan wajar, perusahaan dapat mempertahankan hubungan yang baik dengan
pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan.
• Menarik investor: Kebijakan dividen yang menarik dapat menjadi daya tarik bagi
calon investor. Perusahaan yang secara konsisten memberikan dividen yang baik dapat
menarik investor yang mencari pendapatan yang stabil dari investasi mereka. Hal ini
dapat membantu meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan mendukung
pertumbuhan nilai perusahaan.
• Meningkatkan citra perusahaan: Perusahaan yang memiliki kebijakan dividen
yang baik dan konsisten cenderung memiliki citra yang positif di mata pemegang saham
dan pasar. Hal ini dapat membantu memperkuat reputasi perusahaan dan mencerminkan
kesehatan keuangan serta stabilitasnya. Citra yang baik dapat menjadi keuntungan dalam
menarik calon investor, menjaga hubungan dengan pemegang saham, dan memperoleh
kepercayaan dari pasar.
• Mengelola kelebihan kas: Ketika perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak
digunakan untuk investasi yang menguntungkan atau mengembangkan bisnis, kebijakan
dividen dapat membantu mengelola kelebihan kas tersebut. Dengan membagikan dividen
kepada pemegang saham, perusahaan dapat mengalokasikan kelebihan kas dengan cara
yang menguntungkan pemegang saham. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa
mereka tetap memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan operasional, investasi, dan
pertumbuhan masa depan. • Mengurangi risiko perusahaan: Dalam beberapa kasus,
perusahaan mungkin menghadapi risiko jika mereka tidak menghasilkan laba yang
diharapkan atau jika kelebihan kas terakumulasi tanpa digunakan secara efisien. Dengan
mengadopsi kebijakan dividen yang bijaksana, perusahaan dapat mengurangi risiko ini
dengan mendistribusikan laba yang dihasilkan kepada pemegang saham. Hal ini dapat
membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan perusahaan dan kepentingan
pemegang saham.

3. Menganalisis kebijakan dividen suatu perusahaan melibatkan evaluasi dan penilaian


terhadap
keputusan perusahaan mengenai pembagian laba kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen. Dividen adalah pembayaran periodik yang diberikan kepada pemegang saham
sebagai bagian dari laba perusahaan. Analisis kebijakan dividen memungkinkan investor
dan analis untuk memahami bagaimana perusahaan menggunakan laba yang dihasilkan.

Berikut adalah beberapa langkah umum dalam menganalisis kebijakan dividen suatu
perusahaan:
- Tinjau laporan keuangan: Periksa laporan keuangan perusahaan, terutama laporan
laba rugi dan laporan arus kas. Hal ini akan memberikan gambaran tentang seberapa
banyak laba yang dihasilkan perusahaan dan kemampuannya untuk membayar dividen
kepada pemegang saham.
- Evaluasi rasio dividen: Hitung rasio dividen perusahaan dengan membagi dividen
yang dibayarkan per lembar saham dengan harga saham. Perbandingan rasio dividen
dengan rasio dividen industri atau perusahaan sejenis dapat memberikan pemahaman
tentang apakah perusahaan cenderung membayar dividen yang lebih tinggi atau lebih
rendah.
- Tinjau kebijakan dividen: Pelajari kebijakan dividen perusahaan. Beberapa
perusahaan mungkin memiliki kebijakan tetap untuk membayar dividen tertentu sebagai
persentase dari
laba, sedangkan yang lain mungkin mengadopsi kebijakan yang lebih fleksibel
tergantung pada kondisi keuangan dan rencana pertumbuhan perusahaan.
- Analisis laba dan arus kas: Evaluasi kesehatan keuangan perusahaan dengan
memeriksa pertumbuhan laba dan arus kas. Jika perusahaan memiliki pertumbuhan laba
yang kuat dan arus kas yang cukup, ini dapat menjadi indikator positif bahwa perusahaan
dapat membayar dividen yang lebih tinggi di masa depan.
- Pertimbangkan faktor-faktor lain: Selain faktor keuangan, pertimbangkan juga
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Misalnya, rencana
pertumbuhan perusahaan, tingkat hutang, kondisi pasar, dan kebijakan perpajakan dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan terkait dividen.
- Bandingkan dengan perusahaan sejenis: Bandingkan kebijakan dividen perusahaan
dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Hal ini dapat membantu memahami
apakah perusahaan berada dalam posisi yang lebih konservatif atau agresif dalam
pembagian laba kepada pemegang saham.
- Tinjau sejarah dividen: Analisis tren dividen perusahaan dari waktu ke waktu.
Apakah perusahaan konsisten dalam membayar dividen? Apakah ada pola kenaikan atau
penurunan dividen dari tahun ke tahun? Informasi ini dapat memberikan wawasan
tentang kebijakan
4. Dalam menentukan kebijakan deviden yang tepat, terdapat beberapa alat analisis yang
dapat digunakan. Beberapa alat analisis tersebut antara lain:
- Rasio Dividen
Rasio dividen digunakan untuk mengukur jumlah dividen yang dibagikan oleh
perusahaan dalam hubungannya dengan laba yang dihasilkan. Rasio dividen yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak membayar dividen kepada pemegang
saham, sedangkan rasio dividen yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih
memilih untuk menginvestasikan laba kembali ke dalam bisnis. Dalam menentukan
kebijakan deviden yang tepat, perusahaan dapat menggunakan rasio dividen historis dan
membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing untuk menentukan apakah
perusahaan sudah membagikan dividen yang cukup atau masih bisa meningkatkannya.
Contoh: Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar $1.000.000 dan membagikan
dividen
sebesar $500.000. Rasio dividen perusahaan ABC adalah 0,5 atau 50%
($500.000/$1.000.000).
- Rasio Laba Ditahan
Rasio laba ditahan mengukur persentase laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan
tetap berada di dalam perusahaan. Rasio laba ditahan yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan cenderung menyimpan laba untuk pengembangan bisnis masa depan,
sementara rasio laba ditahan yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan cenderung
membagikan lebih banyak laba kepada pemegang saham.
Contoh: Perusahaan XYZ memiliki laba bersih sebesar $2.000.000 dan membagikan
dividen sebesar $500.000. Rasio laba ditahan perusahaan XYZ adalah 0,75 atau 75%
($1.500.000/$2.000.000).
5. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung dan menganalisis struktur modal
baru setelah stock dividend, stock splits, dan reverse splits:
• Menghitung Saham Biasa:
Jumlah lembar saham biasa = 6.500 lembar
Harga per lembar saham biasa = Rp. 15.000
Jumlah saham biasa = 6.500 x Rp. 15.000
Jumlah saham biasa = Rp. 97.500.000
• Menghitung Jumlah Modal Sendiri:

Laba ditahan = Rp. 90.500.000


Agio saham = Rp. 10.500.000
Jumlah modal sendiri = Laba ditahan + Agio saham
Jumlah modal sendiri = Rp. 90.500.000 + Rp. 10.500.000
Jumlah modal sendiri = Rp. 101.000.000
Setelah mengetahui struktur modal awal, kita dapat menganalisis perubahan struktur
modal setelah stock dividend, stock splits, dan reverse splits.
Analisis setelah Stock Dividend:
Stock dividend sebesar 30% dari lembar saham biasa.
Jumlah lembar saham setelah stock dividend = 6.500 lembar + (30% x 6.500 lembar)
Jumlah lembar saham setelah stock dividend = 6.500 lembar + (0,3 x 6.500 lembar)
Jumlah lembar saham setelah stock dividend = 6.500 lembar + 1.950 lembar
Jumlah lembar saham setelah stock dividend = 8.450 lembar
Harga pasar saham setelah stock dividend = Rp. 12.000 per lembar
Jumlah saham biasa setelah stock dividend = 8.450 lembar x Rp. 12.000 per lembar
Jumlah saham biasa setelah stock dividend = Rp. 101.400.000
Jumlah modal sendiri tidak berubah karena stock dividend hanya mengalihkan sebagian
laba ditahan menjadi modal saham. Oleh karena itu, jumlah modal sendiri tetap Rp.
101.000.000.
Analisis setelah Stock Splits:
Stock splits "two to six" berarti dua lembar saham lama digabung menjadi satu lembar
saham baru.
Jumlah lembar saham setelah stock splits = Jumlah lembar saham sebelumnya / Rasio
stock splits
Jumlah lembar saham setelah stock splits = 8.450 lembar / 2
Jumlah lembar saham setelah stock splits = 4.225 lembar
Harga pasar saham setelah stock splits = Harga pasar saham sebelumnya / Rasio stock
splits Harga pasar saham setelah stock splits = Rp. 12.000 per lembar / 2
Harga pasar saham setelah stock splits = Rp. 6.000 per lembar
Jumlah saham biasa setelah stock splits = Jumlah lembar saham setelah stock splits x
Harga pasar saham setelah stock splits
Jumlah saham biasa setelah stock splits = 4.225 lembar x Rp. 6.000 per lembar
Jumlah saham biasa setelah stock splits = Rp. 25.350.000

Anda mungkin juga menyukai