Anda di halaman 1dari 37

2012

Manajemen Keuangan

Hariyanto Muhammad Fauzi e-mail : hariyanto_11301219_piksi@yahoo.c om 10/25/2012

POKOK BAHASAN DALAM MANAJEMEN KEUANGAN 1 Pendahuluan, Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Analisis Rasio Keuangan Konsep Nilai Waktu Uang Penilaian Surat Berharga Konsep Biaya Modal Manajemen Kas Manajemen Persediaan Manajemen Piutang

Pengertian manajemen keuangan Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana menggunakan dana serta mengalokasikan dana-dana tersebut secara efektif dan efisien. Manajemen keuangan dan disiplin ilmu lain Ilmu Ekonomi Akuntansi Pemasaran, Produksi dan Metode Kuantitatif Manajemen SDM

TUJUAN MANAJemen keuangan 1. Maksimalisasi Profit 2. Memaksimalkan kekayaan/kemakmuran pemegang saham melalui nilai perusahaan FUNGSI manajemen keuangan 1. Keputusan Pendanaan (Financing) 2. Keputusan Investasi (Investing) 3. Keputusan Kebijakan Deviden (Deviden Policy) Kegiatan-kegiatan utama manajer keuangan

2
Aktiva Perusahaan: Modal Kerja Aktiva Tetap

Manajer Keuangan
3

4b

Pasar Keuangan

4a

Keterangan: 1). Dana dari pasar keuangan dibagi menjadi dua, yakni dana jangka pendek (pasar uang) dan dana jangka panjang (pasar modal). Dalam rangka mendapatkan dana tersebut, perusahaan menerbitkan sekuritas. 2). Manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. 3). Dari hasil investasi tersebut diharapkan mengharapkan laba 4a). Laba yang diperoleh perlu diputuskan oleh manajer keuangan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan). 4b). Atau menjadi laba ditahan (retained earning) guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan

Analisis rasio keuangan Arti penting analisis keuangan Bagi Pemilik Perusahaan

Untuk menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan saham yang dimiliki. Bagi Investor Dapat menentukan kebijaksanaan penanaman modal Bagi kreditur dan banker Untuk pengambilan keputusan pemberian atau penolakan kredit Arti penting analisis keuangan Bagi pemerintah

sebagai alat untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan Bagi manager Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijakan yang dianggap perlu

Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Prosedur analisis keuangan

Pembagian analisis rasio 1. Rasio Likuiditas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya yang jatuh tempo/ tepat pada waktunya. 2. Rasio aktivitas Menunjukkan sejauh mana efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya Pembagian analisis rasio 3. Rasio Financial Leverage Mengukur seberapa beasr perusahaan dibiayai dengan utang dan menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang 4. Rasio profitabilitas

Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun laba bagi modal sendiri

Rasio likuiditas a. Current Ratio, adalah rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar. Rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas.
Current Ratio = Aktiva Lancar x100% Utang Lancar

b. b. Quick Ratio (Acid test Ratio), rasio ini mnegukur solvabilitas jangka pendek tetapi tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan merupakan harta lancar yang kurang liquid
Acid Test Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan x100% Utang Lancar

Rasio aktivitas a. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover/TATO), mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan untuk menciptakan penjualan dan menghasilkan laba
Penjualan x1kali Total Asset

Perputaran Total Assets =

b. Perputaran Piutang (Account Receivable turnover), mengukur aktivitas dari piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik pengelolaannya
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit/thn x1 kali Rata2 Piutang

c. Periode Pengumpulan Piutang (Receivable Collecion Period), menunjukkan lamanya piutang tertagih

Piutang Tertagih =

Rata - rata piutang x 360 x1 hari Penjualan Kredit per tahun

d. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover/ITO), mengukur berapa kali dana yang dianam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

Perputaran Persediaan

Harga pokok Penjualan X 1kali Rata - rata Persediaan

Rasio Financial leverage a. Debt to Total Asset Ratio / Debt Ratio, mengukur presentase total dana yang dibiayai oleh utang.
Debt ratio = Total Utang x100% Total Aktiva

b. Debt to Equity Ratio, mengukur utang dengan ekuitas, Bagi bank (kreditor), semakin tinggi rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan
Total Utang x100% Total Modal Sendiri

Debt to equity ratio =

c. Time Interest Earned (TIE), mengukur kemampuan membayar bungan utang melalui laba operasi
Rasio time interest Earned = Laba Operasi / EBIT x1kali beban Bunga/tahun

d. Total Debt Covarage, mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga dan angsuran pokok pinjaman
Rasio Total debt Coverage = Laba Operasi x1kali Angs Pinjaman Bunga + ( ) 1 tingkat pajak

Rasio profitabilitas a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), mengukur besar laba kotor yang dihasilkan dibanding total nilai penjualan bersih. Semakin besar rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menekan kenaikan HPP
GPM = laba kotor penjualan x 100% Penjualan

b. Margin Laba Bersih (NetProfit Margin), mengukur laba bersih (EAT) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
Net profit margin = Laba setelah pajak x100% Penjualan

c. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin), mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi dari penjualan tunai
OPM = laba Operasi x 100% Penjualan

d. Return On Investment (ROI), mengukur tingkat keuntungan dari investasi total


Return on investment = Laba setelah pajak / EAT x100% Total Aktiva

e. Return On Equity (ROE), menunjukkan efisiensi modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat
Return on equity = Laba setelah pajak / EAT x100% Modal sendiri

f. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) mengukur jumlah laba yang diterima bagi setiap lembar saham biasa
Earning per Share = Laba yang tersedia bagi pemilik saham biasa Jumlah lembar saham

Analisis indeks dan common size Dengan menggunakan neraca dan laporan laba rugi selama beberapa periode dapat dilakukan analisis persentase, yang berguna untuk mengetahui kecederungan yang terjadi dan prospeknya dimasa datang. Analisis indeks menyatakan elemen neraca terhadap tahun tertentu sebagai dasar, kemudian mencari indeks untuk periode berikutnya (mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100%), begitu juga dengan laporan laba rugi. Sedangkan Analisis common size menyajikan persentase setiap elemen terhadap total aktiva, dan untuk laporan laba rugi persentase setiap elemen terhadap penjualan.

NILAI WAKTU DARI UANG BUNGA majemuk (compound interest) dan nilai kemudian (future value) Nilai kemudian (Future Value) dapat diperoleh dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk periode tertentu, Tingkat bunga dapat dihitung setiap bulan, kuartalan, enam bulan atau satu tahun sekali. Bahkan di duani perbankan di negara kita, dikenal dengan simpanan bunga harian, walaupun tingkat bunga ditetapkan satu tahun Contoh nilai kemudian (future value) Misalkan Anda memiliki uang 10.000.000 dan disimpan di bank dengan tingkat bunga majemuk 8%. Berapa nilai uang Anda satu tahun kemudian? Jawab: Nilai Kemudian (NK1) = Rp. 10.000.000 + (8% x 10.000.000) = Rp. 10.800.000 Apabila uang tersebut disimpan dalam waktu dua tahun, maka nilai uang Anda akhir tahun kedua adalah... Jawab: Nilai Kemudian (NK2) = Rp. 10.800.000 + (8% x 10.800.000) = Rp. 11.664.000 RUMus nilai kemudian NKn= X0(1+r)n Keterangan: NKn= Nilai Kemudian (Future Value) investasi di akhir tahun ke-n X0 = Nilai Sekarang atau investasi awal pada tahun pertama r = tingkat bunga

n = jumlah tahun dimana pemajemukan terjadi Atau dengan rumus : NKn = Xo (NKFBr,n)

CONTOH BUNGA MAJEMUK DENGAN X0 Rp. 100.000 Tingkat bunga 8% Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai 100.000,00 108.000,00 116.640,00 125.971,20 136.048,90 146.932,81 158.687,43 171.382,43 185.093,02 199.900,46 Bunga 8.000 8.640 9.331,20 10.077,70 10.883,91 11.754,62 12.694,99 13.710,59 14.807,44 15.992,04 Nilai Kemudian 108.000,00 116.640,00 125.971,20 136.048,90 146.932,81 158.687,43 171.382,43 185.093,02 199.900,46 215.892,50

Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode Dalam praktek sehari-hari terkadang kita jumpai bahwa bunga diperhitungkan lebih dari satu kali dalam satu periode. Bila demikian halnya maka dengan mudah dapat

dicari nilai kemudian dengan membagi tingkat bunga dengan frekuensi perhitungan bunga dalam satu periode kemudian memangkatkannya dengan frekuensi perhitungan bunga kali jumlah tahun pemajemukan. RUMUS: NKn = Xo (1 + r/m)(m)(n) Atau NKn = Xo (NKFBr/m,mn) Contoh nilai kemudian jika bungan dihitung lebih dari satu kali Misalkan kita menyimpan uang di Bank Rp. 10.000.000 dengan bunga 8% per tahun. Bunga dibayarkan 2 kali dalam setahun. Dengan asumsi bahwa bunga dibiarkan tetap dalam tabungan. Hitunglah nilai tabungan pada akhir enam bulan pertama, akhir tahun pertama dan akhir tahun kedua. Jawab: Pada akhir enam bulan pertama: Nilai Kemudian (NK1/2) = Rp. 10.000.000 (1 + 0,08/2)2.1/2 = Rp. 10.400.000 Jawab: Pada akhir tahun kedua: Nilai Kemudian (NK2) = Rp. 10.000.000 (1 + 0,08/2)2.2 = Rp. 11.698.500 Nilai kemudian anuitas Anuitas adalah sejumlah aliran kas yang besarnya sama setiap tahun Misal kita ingin mengetahui berapa nilai kemudian atas tabungan sebesar Rp. 5.000.000 setiap tahun untuk jangka waktu lima tahun, apabila bunga tabungan sebesar 10% per tahun. Tabungan tersebut diasumsikan terjadi setiap akhir tahun. Perhitungan secara rinci dapat dilihat ditabel berikut.

Akhir tahun

Jumlah simpanan (1)

Lama tabungan NKBF(10%) (2) (3)

Nilai Kemudian Pada Akhir Tahun (1 x 3)

1 2 3 4 5

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

4 3 2 1 0

1,4640 1,3310 1,2100 1,1000 1,0000

7.320.000 6.655.000 6.050.000 5.500.000 5.000.000 30.525.000

ANUITAS PADA TAHUN KE-5

NK 5 = Rp 5.000.000,- (1 + 0,10) t -1
t =1

= Rp 5.000.000,- (6,105) = Rp 30.525.000,-

SOAL latihan 1. Bila dana Rp.65.000.000 didepositokan selama 5 tahun dengan bunga majemuk 12% pertahun. Berapa nilai kemudian pada akhir tahun ke-5? 2. Bila kita menginvestasikan dana sebesar

Rp. 12.500.000 ke dalam surat berharga. Dengan bunga 8% per tahun. Berapakah nilai investasi di akhir tahun ke 5, jika : a. Bunga dibayar 1 kali dalam setahun b. Bunga dibayar 2 kali dalam setahun c. Bunga dibayar setiap kuartalan d. Bunga dibayar bulanan e. Bunga dibayar harian

3. Untuk perbaikan perguruan tinggi kita, kita akan mendepositokan Rp. 5.000.000 pada setiap akhir tahun, untuk 5 tahun berikutnya pada bank dengan tingkat suku bunga 6%. Berapa jumlah uang kita pada akhir tahun ke 5? 4. Asumsikan mobil jaguar dijamin harganya akan tetap sebesar Rp. 1.350.000.000,-. Sekarang anda hanya punya uang Rp. 625.000.000. Berapa tahun anda harus menabung sehingga anda mempunyai uang seharga mobil jaguar tersebut, bila tingkat suku bunga majemuk 9% per tahun.

Nilai waktu dari uang RUMUS NILAI SEKARANG / present value

atau Atau NS = Xn (NSFBr,n) Ket : NS/PV: Nilai sekarang (present value) Xn r N : nilai dana pada tahun ke n : tingkat bunga : periode waktu

Contoh soal 1. Misalnya Orang tua saudara menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000 satu tahun yang akan datang. Tingkat bunga bank yang berlaku saat ini adalah 8% per tahun. Timbul pertanyaan, berapakah orang tua saudara harus menyimpan uangnya di bank agar satu tahun kemudian menjadi Rp. 1.000.000

Contoh soal 2. Misalnya saudara diminta mencari berapa nilai sekarang penerimaan selama lima tahun mendatang masing-masing adalah Rp400.000,-; Rp800.000,-; Rp500.000,-; Rp400.000,-; Rp300.000,- yang terjadi setiap akhir tahun apabila tingkat bunga yang berlaku adalah 9% per tahun.

Tahun (n) 1 2 3 4 5

Penerimaan (1) Rp 400.000,Rp 800.000,Rp 500.000,Rp 400.000,Rp 300.000,-

NSFB (2) 0,917 0,842 0,772 0,708 0,650

9%,n

Nilai Sekarang (1) x (2) Rp 366.800,Rp 673.600,Rp 386.000,Rp 283.200,Rp 195.000,Rp 1.904.600,-

NS Penerimaan 5 tahun

Nilai sekarang jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode

atau Misalkan saudara diharapkan akan menerima uang kas sebesar Rp 10.000.000 lima tahun yang akan datang. Tingkat bunga 15% per tahun dan bunga diperhitungkan setiap empat bulan sekali atau 3 kali dalam satu tahun, maka nilai sekarangnya:
NS = Rp 10.000.000 X 1 (1 + 0,15/3) (5) (3)

= Rp 10.000.000 X (1,05) -15 = Rp 4.810.170,-

Nilai sekarang anuitas


1 1 NSA = A1 n r r(1 + r)

Atau

NSA = A1 (NSFBAr,n)
1 1 r/m r/m(1 + r/m)(n)(m)

Nilai sekarang anuitas jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode

NSA = NSA =

A1 m

A1 ( NSFBA r/m, nm ) m

Tia akan memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa sebesar Rp 1 juta setiap tahun. Beasiswa tersebut diterima 2 kali dalam setahun untuk jangka waktu 5 tahun. Bila diperkirakan tingkat bunga deposito selama 5 tahun yang akan datang konstan sebesar 12%. Maka besarnya dana yang harus Tia sediakan adalah: NSA (NSFBA12/2, (2)(5)) 10) = Rp 500.000,- (7,360) = Rp 3.680.000,Penetuan tingkat bunga 1. Bila aliran kas terjadi hanya satu kali NS = Xn (NSFBr, n) NSFBr,n = NS/Xn Contoh: Besar tabungan Saudara saat ini Rp 2.990.000,-. Bila besar tabungan saudara 5 tahun kemudian sebesar Rp 4.815.425,- maka berapa tingkat bunga (IRR) tabungan saudara? maka IRR adalah: NSFBr, 5 4.815.425,NSFBr, 5 = Rp 2.990.000/ Rp = 0,621 = Rp 1.000.000,-/2 = Rp 500.000,- (NSFBA6,

Konsultasikan nilai 0,621 pada tabel compound value interest factor (CVIF) dan cari angka yang sama besar atau paling mendekati hasil bagi tersebut (0,621) pada n=5. Dari tabel tersebut diketahui nilai 0,621 berada pada kolom 10%. Dengan demkian tingkat bunga yang digunakan adalah sebesar 10% 2. Bila aliran kas terjadi berulang kali dengan jumlah yang sama NSA = NSFBA
r, n

A1 (NSFBA = NSA/A1

r, n

3.Bila aliran kas tidak sama dalam setiap periode

Persoalan seperti ini akan sedikit lebih sulit untuk diselesaikan. Karena aliran kas tidak sama setiap periode, kita harus menyelesaikan dengan cara coba-coba.

Lanjutan.. Contoh: Carilah IRR atas aliran kas masuk Rp 100.000,- pada tahun pertama dan tahun kedua Rp 200.000,- dan Rp 400.000,- pada tahun ketiga. Nilai sekarang aliran kas tersebut adalah Rp 500.000,Maka kita harus lakukan coba-coba 500.000= (100.000)(NSFBr,1)+(200.000)(NSFBr,2)+(400.000)(NSFBr,3) Misal kita pilih tingkat bunga sebesar 20%, maka nilai sekarang aliran kas tersebut adalah: NS (0.833)+(200.000)(0.694)+(400.000)(0.579) 231.600 = Rp 453.700 Lanjutan Karena nilai sekarang alira kas dengan tingkat bunga 20% tidak sama dengan Rp 500.000,- (kurang dari Rp500.000,-) Maka kita harus mencoba mencari tingkat bunga yang lain agar diperoleh nilai sekarang yang lebih besar dari Rp500.000,Misalkan kita gunakan tingkat bunga 15% pertahun NS=100.000)(0.870)+(200.000)(0.756)+(400.000)(0.658) = 87.000 + 151.200 + 263.200 = Rp 501.400 Lanjutan Dari dua tingkat bunga tersebut kita dapat simpulkan bahwa IRR terletak antara 15% - 20%. Selanjutnya kita dapat melakukan interpolasi untuk mendapatkan tingkat bunga yang relatif lebih pasti. = (100.000) = 83.300 + 138.800 +

Tingkat Bunga 20% ?

Nilai Sekarang Rp. 453.700 Rp. 500.000 Rp. 501.400

NS - NS0 IRR = R1 - 1 x (R 1 - R 2 ) atau 15% NS1 - NS2 berikut: IRR dapatdicari dengan rumus NS - NS 2 IRR = R 2 + 0 x (R 1 - R 2 ) NS1 - NS2

Lanjutan KET: R1 R2 NS0 NS1 NS2 = = = = = Tingkat bunga pertama yang menghasilkan nilai sekarang aliran kas yang lebih besar dari seharusnya Tingkat bunga kedua yang menghasilkan nilai sekarang kas yang lebih kecil dari seharusnya Nilai sekarang aliran kas yang seharusnya Nilai sekarang aliran kas apabila digunakan tingkat bunga sebesar R 1 Nilai sekarang aliran kas apabila digunakan tingkat bunga sebesar R 2

Latihan soal 1.Misalnya Paman saudara menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp. 12.000.000 tiga tahun yang akan datang. Tingkat bunga bank yang berlaku saat ini adalah 9% per tahun. Timbul pertanyaan, berapakah paman saudara harus menyimpan uangnya di bank agar tiga tahun kemudian menjadi Rp. 12.000.000 2.PT. Hemat Selalu mempunyai proyek investasi yang akan menghasilkan keuntungan selama 4 tahun, proyeksi keuntungan yang akan diterima Citra Persada diperkirakan sebagai berikut: Tahun 1 Tahun 2 : Rp 50.000.000,: Rp 60.000.000,-

Tahun 3 Tahun 4

: Rp 70.000.000,: Rp 80.000.000,-

Diminta hitunglah: Present value bila bunga sebesar 20%, dan Present value bila bunga sebesar 16%,

3. PT. Hemat Selalu akan memberikan beasiswa kepada lima orang anak karyawannya yang berprestasi masing-masing sebesar Rp 6 juta setiap tahun. Beasiswa tersebut diterima setiap caturwulan untuk jangka waktu 5 tahun. Bila diperkirakan tingkat bunga deposito selama 5 tahun yang akan datang konstan sebesar 12%. Maka besarnya dana yang harus disediakan PT. Hemat Selalu adalah...? 4. Motor merek JANGAN NGEBUT setahun yang akan datang dijual dengan harga Rp.15.000.000,-. Berapa uang yang harus saudara tabung saat ini untuk membeli motor tsb pada tahun mendatang bila tingkat bunga sebesar 18%/thn, dan berapa pula bila pembelian dilakukan 5 thn yang akan datang? 5. Misalnya Saudara diminta mencari internal rate of return atas anuitas Rp. 300.000 selama 8 tahun apabila kas keluar saat ini Rp.1.500.000

PENILAIAN SURAT BERHARGA Model peniliaian saham


Return = Capital Gain (loss) + Yield

Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu.
Capital Gain (loss) = Pt Pt 1 Pt -1

Keterangan: Pt Pt-1 = = Harga saham periode sekarang Harga saham periode sebelumnya
Pt Pt 1 Pt -1 + Yield

Return =

Mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan Re = D1 P1 P0 + P0 P0


n

Atau dapat dihitung dengan cara:

P0 =

t =1

(1 + k e )

Dt

(1 + k e ) n

Pn

Dimana: P0 = harga pasar pada tahun 0 Dt = dividen yg diharapkan setiap akhir tahun Pn = harga pasar saham pada tahun ke n K = tingkat keuntungan yang diisaratkan Contoh soal

harga saham PT. Senang Makmur saat ini sebesar Rp 8.000,- /lembar dan diharapkan akan memberikan dividen Rp 1.000,- di tahun depan. Pada tahun depan tersebut harga saham menjadi Rp 8.600. maka tingkat keuntungan yang 1.000 diharapkan sebesar: 8.600 8.000
Re = 8.000 + 8.000 = 20%

Latihan soal 1.Harga saham PT. Astra Argo Lestari saat ini sebesar Rp 4.000,- /lembar dan diharapkan akan memberikan dividen Rp 200,- / lbr di tahun depan. Pada tahun depan harga saham tersebut diharapakan menjadi Rp 6.000. maka tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar? 2.Misalkan seorang membeli saham sebuah perusahaan dengan harga Rp. 5000, diharapkan perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp.200 pada akhir tahun, dan harga pasar setelah pembayaran dividen diharapkan menjadi Rp. 5.500. Maka keuntungan yang diharapkan adalah...? 1. Model Diskonto dividen

Merupakan model untuk menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa data. Secara matematis adalah sebagai berikut: D1 = D 2 = = D ~ atau sama dengan D

Maka nilai saham biasa adalah:

P0 =

(1 + k e )

(1 + k e )

(1 + k e )

+ ... +

(1 + k e ) t

Karena t mendekati tidak terhingga, maka menjadi:

P0 =
t =1

(1 + k e ) t
= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen

Dt

P0

D1, D2, D =Dividen yang akan diterima di masa datang k = tingkat return yang disyaratkan

2.Model Pertumbuhan Nol (Zero Growth) Merupakan pendekatan sederhana dalam penilaian dividen, yaitu dengan asumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak mengalami pertumbuhan
P0 = D k

P0 =

D k

(pertumbuhan nol), dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu. Adapun rumusnya adalah:

Contoh: misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp 800,-. Tingkat keuntungan yang diisaratkan investor sebesar 20%, maka harga saham A adalah:
P0 = 800 = Rp 4.000 0,20

3.Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth) Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 = gt untuk semua waktu t. (Model Gordon) D1 = D0(1+g) D2 = D0(1+g)2 D3 = D0(1+g)3 dan seterusnya Maka:

2 3 D (1 + g) D (1 + g) D (1 + g) D (1 + g) = 0 P + 0 + 0 + ....... + 0 0 2 3 (1+ k) (1+ k) (1+ k) (1+ k)


Jika disederhanakan rumus tersebut dapat ditulis sbb:
= D1 P 0 k-g

Dimana: g = tingkat pertumbuhan.

Contoh soal Misalkan PT Omega membayarkan dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor sebesar 15%. dan harga pasar saham PT Omega saat ini adalah Rp. 10.000.

=1000 (1 +0,05) =1050 = Rp. 10.500 P 0 0,15 - 0,05 0,10

Saham dengan model pertumbuhan Model Pertumbuhan Dua Tahap

Jika g1 adalah tingkat pertumbuhan dividen di atas normal untuk periode m tahun dan g2 adalah tingkat pertumbuhan yang normal mulai tahun m+1 dan berlangsung terus untuk selamanya, maka nilai saham dapat dicari dengan cara:

P0 =
t =1

D 0 (1 + g 1 )

(1 + k e )

(1 + k e ) m

Pm

Kita tahu bahwa dengan model pertumbuhan konstan maka nilai P m+1/(ke-g2) sehingga persamaan tersebut akan menjadi:

P0 =
t =1

D 0 (1 + g 1 )

(1 + k e ) e

D m +1 1 + x m ke g2 (1 + k e )

Model Pertumbuhan Tiga Tahap

Tidak jarang perusahaan mengalami pertumbuhan tiga tahap, yakni pertumbuhan di atas normal, normal dan pertumbuhan di bawah normal. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut hanya diperlukan modifikasi atas persamaan di atas. Misalkan saham PT Centex mengalami pertumbuhan sebesar g 1 selama 5 tahun, kemudian menurun jadi g2 dari tahun 5 hingga 10 dan

P0 =
t =1

D 0 (1 + g 1 )

(1 + k e ) t

+
t =6

10

D 5 (1 + g 2 )

(1 + k e ) t

D10+1 1 + x 11 ke g3 (1 + k e )

setelah itu tumbuh dengan g3 untuk selamanya. Bila tingkat keuntungan yang disyaratkan investor sebesar ke, maka nilai saham tersebut adalah:

Penilaian saham preferen Pemegang saham preferen akan mendapatkan dividen dalam jumlah yang tetap setiap periode. Saham preferen biasanya akan tertanam untuk jangka waktu yang panjang atau tak hingga. Dengan demikian penilaian saham preferen adalah:
P0 = Dp kp k p = required rate of return saham preferen

dimana D p = dividen setiap periode

Penilaian obligasi A. Obligasi Jatuh tempo


P0 =

(1 + k d )

I1

(1 + k d )
= = = =

I2

+ ... +

(1 + k d )

I n -1

n -1

(1 + k d ) n

In + M

Po Kd M i

present value obligasi tahun 0 required rate of return nilai jatuh tempo bunga obligasi

Karena besarnya I1= I2== In-1=In, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

P0 =
t =1

1 M + t (1 + k d ) (1 + k d ) n

Latihan soal 1. Suatu obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 1.000.000, mempunyai jangka waktu 3 tahun dengan coupon rate 16% per tahun. Berapa harga obligasi tersebut saat ini apabila pemodal menginginkan keuntungan yang diisyaratkan 17%, dan berapa jika keuntungan yang diisyaratkan sebesar 14%? 2. PT. Hemat Selalu melakukan investasi pada obligasi dengan nominal Rp 100.000,-dengan cupon rate sebesar 8%, akan jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Apabila tingkat keuntungan yang diisyaratkan kd sebesar 6%, Dan jika keuntungan yang diisyaratkan kd sebesar 10%, Berapa harga obligasi tersebut?

Praktek yang umum terjadi, perusahaan membayar bunga atau kupon kepada pemilik obligasi setiap 6 bulan sekali dengan demikian persamaan di atas perlu disesuaikan yaitu denga membagi kupon atau bunga dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan menjadi dua:

Contoh kasus: berikut contoh kasus pembayaran kupon 2 kali setahun: P =


t =1 2n

Pp C i /2 + t (1 + r/2) (1 + r/2) 2n P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0) n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar Pp= nilai par dari obligasi

Contoh soal Obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut mempunyai nilai par sebesar Rp 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika diasumsi bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah:
40 160/2 1000 P= + t t= 1 (1 + 0.16/2) (1 + 0.16/2) 40

= Rp 954 + Rp 46 = Rp 1.000 (sama dengan nilai par) B.Obligasi Tanpa Jatuh Tempo Untuk menilai obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan formula:

P0 = P0 =

1 t t =1 (1 + k d )

1 1 1 1 + + + ... + 1 2 3 ( 1 + k d ) ( 1 + k d ) (1 + k d ) (1 + k d ) t

Apabila t mendekati tak terhingga. Maka I/(1+k d)t akan sama dengan nol, maka persamaan di atas menjadi: I kd = P0 Konsep biaya modal (coc dan wacc) Pengertian biaya modal Biaya modal adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana. Biaya modal = Biaya Riil x100% Penerimaan Bersih

Contoh soal 1 Misal perusahaan mengambil kredit berjangka satu tahun sebesar Rp.10.000.000 dengan bunga 20% per tahun. Disamping itu perusahaan juga harus membayar biaya provisi sebesar Rp.200.000, biaya adm&materai Rp.25.000, dan biaya notaris sebesar Rp.50.000. Maka berapa biaya modalnya? Biaya modal individual 1. Biaya Hutang (cost of debt= Kd) adalah biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Biaya hutang yang biasa diperhitungkan adalah biaya obligasi

Kd =

I+

N Nb n x100% Nb + N 2
nilai nominal jangka waktu obligasi Bunga satu tahun Penerimaan bersih

N n I Nb

= = = =

Contoh soal 2 1. PT. Abadi mengeluarkan obligasi berjangka 4 thn, dengan nilai nominal Rp 100.000,- per lembar dengan bunga 24%/thn. Harga jual obligasi sebesar Rp 92.000,- per lembar. Maka biaya modalnya adalah: 2. Obligasi yang dikeluarkan dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000,-/lbr, dengan bunga 20%/tahun, dan jangka waktu 5 thn. Obligasi dijual dengan harga jual Rp 185.000,-/lbr, serta pajak 30%. Biaya modal individual....(lanjutan) 2. Biaya Modal saham Preferen (cost of preferred stock= Kp) Adalah biaya surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan tetap berupa dividen yang besarnya telah ditentukan prosentasenya terhadap harga sahamnya. D Kp = x100% Pn

Dimana: D Pn = = dividen yang dibayarkan penerimaan bersih

Contoh soal 3. PT. Abadi dalam memenuhi dananya mengeluarkan saham preferen yang laku diual dengan harga Rp 7.500 per lembar. Saham ini memberikan dividen secara tetap sebesar Rp 1.400 per lembar, dengan biaya emisi sebesar Rp 150 per lembar. Maka biaya modalnya adalah: 4. Saham preferen dijual dengan harga Rp.12.500/lbr, dengan memberikan dividen secara tetap sebesar Rp 1.800/lbr, dan biaya emisi Rp 250/lbr.

Biaya modal individual 3. Biaya Modal Saham Biasa (cost of common stock= Kc) Saham biasa adalah bukti kepemilikan atas perusahaan yang tidak memiliki hak istimewa seperti saham preferen, sehingga pemberian dividen diberikan apabila perusahaan mendapatkan laba, manakala mengalami rugi tidak ada kewajiban memberikan dividen D

Kc =

+g

Dimana D1 P g = = = dividen yang dibayarkan harga pasar pertumbuhan dividen

contoh soal 1. PT. Abadi dalam memenuhi dananya mengeluarkan saham biasa yang laku diual dengan harga Rp 7.000 per lembar. Dividen direncanakan akan dibayar sebesar Rp.1.200 per lembar dengan pertumbuhan 5%. Maka biaya modalnya? 2. Saham biasa dijual dengan harga Rp 9.000/lbr, dan akan memberikan dividen sebesar Rp 1.250/lbr dengan pertumbuhan 4%.

Biaya modal rata-rata tertimbang Konsep biaya ini mendasarkan pada pemikiran bahwa suatu investasi akan dibiayai dengan berbagai sumber dana, masing-masing sumber dana tersebut mempunyai biaya yang bebeda-beda. Maka pendekatan yang digunakan adalah konsep weighted average cost of capital (WACC) yakni total dari seluruh kombinasi biaya modal. Contoh soal

PT. Abadi dalam membiayai proyek investasinya menggunakan beberapa sumber modal dana secara bersamaan. Jumlah dana dan biaya modal dana tersebut adalah sebagai berikut: Sumber Dana Obligasi Saham Preferen Saham biasa Pajak : 30% Sumber Dana (1) Obligasi Saham Preferen Saham biasa Rp 400.000.000 Rp 300.000.000 Rp 900.000.000 25% 18,75% 56,25% 14,7% 18% 16% 3,675% 3,375% 9,000% Jumlah (2) Komposisi (3) COC (4) Rata-rata = (3)*(4) Jumlah Rp 400.000.000 Rp 300.000.000 Rp 900.000.000 Cost of Capital (COC) 21% 18% 16%

Jumlah

Rp 1.600.000.000

100%

16,05%

Latihan soal PT. HEMAT SELALU yang bergerak di bidang pengadaan barang industri, mempunyai struktur permodalan sebagai berikut: SUMBER DANA OBLIGASI SAHAM PREFEREN SAHAM BIASA JUMLAH (RP) 600.000.000 800.000.000 1.400.000.000

A. Obligasi memepunyai nilai nominal Rp.500.000 per lembar dengan jangka waktu 5 tahun, memberikan bunga 21%. Harga jual obligasi sebesar Rp.445.000. Pajak 25%. B. Saham preferen mempunyai harga per lembar Rp.25.000 dengan memberikan deviden secara tetap Rp.3.150 per lembar. Biaya emisi Rp.500 per lembar C. Saham biasa mempunyai harga pasar Rp.11.500 per lembar dan memberikan deviden Rp.1.650 dengan pertumbuhan 5% Diminta:Menghitung biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan dari struktur modal yang dipunyai Manajemen kas Aliran kas dalam perusahaan

Motif memiliki kasMotif Transaksi Motif Transaksi (transaction motive) berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk keperluan realisasi dari berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi yg rutin (reguler) maupun yang tidak rutin.

Motif Berjaga-jaga

Motif Berjaga-jaga (precautionary motive) berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan-kebutuhan yang bersifat mendadak. Motif Spekulasi Motif Spekulasi (speculatif motive) berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi, biasanya investasi yang bersifat liquid.

Keuntungan saldo kas yang cukup Memperoleh bunga Dengan memiliki kas yang cukup, perusahaan dapat memperoleh potongan pembelian yang diberikan supplier Likuiditas terjaga

Anggaran kas Anggaran kas (Cash Budget) adalah Proyeksi posisi kas yang berupa penerimaan dan pengeluaran kas pada saat tertentu di masa yang akan datang.

Anggaran kas biasanya disusun untuk periode bulanan, dan pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu: Estimasi penerimaan-penerimaan kas Estimasi pengeluaran kas Contoh soal 1 Perusahaan YUDHA akan menyusun anggaran kas untuk 6 bulan pertama tahun 2000. Data-data estimasi adalah sbb: Estimasi penerimaan: Penerimaan dari penjualan tunai setiap bulannya adalah: Jan Feb Rp 240.000.000,Rp 250.000.000,Apr Mei Rp 400.000.000,Rp 400.000.000,-

Mar

Rp 310.000.000,-

Jun

Rp 450.000.000,-

Penerimaan dari pengumpulan piutang setiap bulannya adalah: Jan Feb Mar Rp 230.000.000,Rp 250.000.000,Rp 320.000.000,Apr Mei Jun Rp 350.000.000,Rp 330.000.000,Rp 335.000.000,-

Penerimaan-penerimaan lainnya adalah: Jan Feb Mar Rp 120.000.000,Rp 130.000.000,Rp 110.000.000,Apr Mei Jun Rp 90.000.000,Rp 70.000.000,Rp 65.000.000,-,

Estimasi pengeluaran: Pembelian bahan baku secara tunai setiap bulannya Jan Feb Mar Rp 240.000.000,Rp 260.000.000,Rp 250.000.000,Apr Mei Jun Rp 225.000.000,Rp 300.000.000,Rp 300.000.000,-

Pembayaran gaji dan upah perbulan Jan Feb Mar Rp 120.000.000,Rp 120.000.000,Rp 100.000.000,Apr Mei Jun Rp 125.000.000,Rp 125.000.000,Rp 150.000.000,-

Pembayaran untuk biaya pemasaran Jan Feb Rp 100.000.000,Rp 150.000.000,Jun Apr Mei Rp 150.000.000,Rp 125.000.000,-

Mar Rp 100.000.000,

Rp 115.000.000,-

Pembayaran untuk biaya adm dan umum Jan Feb Rp 160.000.000,Rp 170.000.000,Jun Apr Mei Rp 200.000.000,Rp 200.000.000,-

Mar Rp 200.000.000,-

Rp 210.000.000,-

Pembayaran pajak perusahaan pada bulan maret 2000 sebesar Rp 50.000,Dari data-data tersebut, susunlah anggaran kas untuk 6 bulan pertama tahun 2000!!

Anggaran Kas (Transaksi Operasi) (dalam ribuan rupiah) URAIAN Estimasi Penerimaan: Penjualan tunai 240.000 250.000 250.000 130.000 630.000 310.000 320.000 110.000 740.000 400.000 350.000 90.000 840.000 400.000 330.000 70.000 800.000 450.000 335.000 65.000 850.000 JAN FEB MAR APR MEI JUN

Penerimaan piutang 230.000 Penerimaan lainnya Jumlah penerimaan 120.000 590.000

Estimasi Pengeluaran: Pembelian bahan baku Pembayaran gaji & upah Biaya pemasaran 240.000 260.000 250.000 225.000 300.000 300.000

120.000

120.000

100.000

125.000

125.000

150.000

100.000

150.000

100.000

150.000

125.000

115.000

Biaya adm & umum Pembayaran pajak

160.000 -

200.000 700.000

200.000 50.000 700.000

200.000 700.000 140.000

200.000 750.000 50.000

210.000 755.000 95.000

Jumlah pengeluaran 620.000 SURPLUS (DEFISIT)

(30.000) (70.000) 40.000

Misalnya dari contoh di atas ada tambahan data yang berkaitan dengan rencana pinjaman sbb: Saldo kas minimum yang harus dipertahankan ditetapkan Rp 10.000.000,Saldo kas awal tahun 2000 diperkirakan sebesar Rp 15.000.000,Pinjaman dari salah satu bank yang diterima pada awal bulan dan pembayaran bunganya pada akhir bulan. Bunga ditetapkan 2% per bulan.

Anggaran Kas (Transaksi Financial) (dalam ribuan rupiah)

URAIAN Saldo kas awal bulan Terima Kredit awal bulan Pembayaran pinjaman Kas tersedia Surplus (defisit) Pembayaran Bunga Saldo Kas Akhir bulan Hutang Kumulatif

JAN 15.000

FEB 10.000

MAR 10.000

APR 48.050

MEI 146.900

JUN 139.430

25.520

71.950*)

(40.000)

(57.470)

40.520 (30.000)

81.950 (70.000)

10.000 40.000

8.050 140.000

89.430 50.000

139.430 95.000

(520)

(1.950)

(1.950)

(1.150)

10.000

10.000

48.050

146.900

139.430

234.430

25.520

97.470

97.470

57.470

Anda mungkin juga menyukai