Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKUNTASI KEUANGAN

(PT ANDIRA AGRO, Tbk)

NAMA : LINDA SAPERA APRILIANI


NIM : A0C018063
PRODI : D3 AKUNTANSI B
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan
Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya
dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar


kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:


Current Ratio = AktivaLancar / HutangLancar X 100%
= Rp. 105.764.381.469/ Rp.143.116.971.092 X 100%
= 0,73900656688

b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
financial jangka pendek dengan menggunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga
atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio:


Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

= Rp. 36.432.316.226 / Rp. 143.116.971.092 X 100%


=0,2545632146

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih
likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:


Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%
=Rp. 36.432.316.226 + Rp. 7.653.555.960 / Rp. 143.116.971.092 X 100%
=0,30804084134

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar
150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas


Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :


a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%


=Rp. 300.278.949.716 – Rp.236.131.228.703 / Rp. 300.278.949.716 X 100%
= 0,21362709931

b. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:

Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi & Umum
(EBIT) / Penjualan Netto X 100%
= Rp. 300.278.949.716 - Rp.236.131.228.703 – Rp. 19.797.458.176 /
Rp. 300.278.949.716 X 100%
= 0,14769687611

c. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%
=Rp. 17.199.020.715 / Rp. 300.278.949.716 X 100%
=0,0239744435

d. Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam mengelola modal yang dimiliki yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%


=Rp. 23.808.902.654 / Rp. 539.805.449.943 X 100%
= 0,04410645104

e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk
mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / JumlahAktiva X 100%


=Rp. 17.199.020.715 / Rp. 539.805.449.943 x 100%
= 0,03186151736

f. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan
pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE):

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%


= Rp. 17.199.020.715 / Rp. 246.116.768.035 X 100%
= 0,0698815479

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk
mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi
pemegang saham.

Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:

Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%


= Rp. 17.199.020.715 / Rp. 4.000.000.000 X 100%
= 4,29975517875

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin
baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industry sejenis
di pasar.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio


Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban
financial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjamin hutang-hutangnya dengansejumlah aktiva yang dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:


Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
=Rp. 293.688.681.908 / Rp. 538.805.449.943 X 100%
=0,5450737032

b. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:


Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
=Rp. 293.688.681.908 / Rp. 4.000.000.000 X 100%
=73,422170477

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal
nilainya adalah 200%.
4. RasioAktifitasatau Activity Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap
penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%


= Rp. 300.278.949.718 / Rp. 538.805.449.943 X 100%
= 0,55730495998

b. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja
bersih (AktivaLancar-HutangLancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari
perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:


Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X 100%
= Rp. 300.278.949.718 / Rp. 246.116.768.035 X 100%
=1,22006701174

c. Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang
dimiliki terhadap penjualan.

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki secara efisien dalam rangk ameningkatkan
pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan /AktivaTetap X 100%


= Rp. 300.278.949.718 / Rp. 156.495.791.829 X 100%
=1,9187669279

d. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisien si pengelolaan perputaran
persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang
efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:

Inventory Turn Over Ratio = Penjualan /Persediaan X 100%


= Rp. 300.278.949.718 / Rp. 11.060.371.207 X 100%
=27,149084248

e. Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:


Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 /Penjualan X 100%
= Rp. 7.653.555.960 X 365 / Rp. 300.278.949.718 X 100%
= 0,06983055767

f. Receivable Turn Over, rasio untuk menguku rtingkat perputaran piutang dengan
membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan /Piutang Rata-Rata X 100%


= Rp. 300.278.949.718 / Rp. 7.653.555.960 X 100%

=39,2339131362

Anda mungkin juga menyukai