Anda di halaman 1dari 31

DISUSUN OLEH :

 Widiya Ayu Sita Resmi (8125070413)

 Idah Rimayanti (8125072715)

 Rahayu Pratiwi (8125072719)

 Nurul Anissa (8125072741)

 Reni Yuisa (8125072753)

Konsentrasi Pendidikan Ekonomi & Koperasi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Ekonomi & Administrasi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2009
BAGIAN 1

JURNAL DAN BUKU HARIAN

A. Jurnal Umum atau Jurnal Transaksi

Adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar
secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan di dalam buku harian. Jurnal berfungsi
mencatat dan meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi,
sedangkan rekening dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut jenis
transaksinya. Antara jurnal dan buku besar saling melengkapi satu dengan lainnya.

B. Buku Harian

Adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara ringkas, permanen
dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa mendatang. Secara Umum
buku harian berbentuk empat kolom. Kolom pertama (tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggal
transaksi. Kolom kedua (keterangan) untuk mendcatat tanggal transaksi. Kolom ketiga (ref) berguna
untuk mencatat referensi yan g terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi menjadi
dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit berguna untuk mencatat nilai transaksi.

Untuk kelompok rekening aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di sisi debet, jika
berkurang dimasukkan disisi kredit. Untuk kelompok rekening utang, modal, pendapatan, jika
bertambah dimasukkan disisi kredit dan jika berkurang dimasukkan disisi debet. Setiap kata yang
dijadikan dasar untuk mencatat di dalam buku harian harus sama persis dengan nama rekewning
yang ada di buku besar. Keterangan tambahan di dalam mencatat transaksi berfungsi untuk
memperjelas jurnal yang dibuat.

Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi di dalam buku harian adalh
dengan menjadikan pedoman dalam mencatat transaksi di dalam buku besar atau rekening koperasi.

Di bawah ini adalah contoh-contoh transaksi yang dilakukan Koperasi Keluarga Sejahtera
yang didirikan oleh sekelompok warga :
Transaksi (a)

Pada awal tahun 2008, sekelompok warga mendirikan koperasi dengan jumlah 250 orang. Koperasi
diberi nama Koperasi Keluarga Sejahtera. Pada tanggal 1 Februari 2008, 250 orang menyerahkan
Rp 600.000 per orang sebagai simpanan pokok.

1 Febuari 2008 Kas Rp 150.000.000


Simpanan Pokok Rp 150.000.000

Transaksi (b)

Tanggal 2 Februari 2008, dikeluarkan uang untuk sewa kantor rp. 2.500.000 untuk 1 tahun.

2 Febuari 2008 Sewa Dibayar Dimuka Rp 2.500.000


Kas Rp 2.500.000
Transaksi (c)

Tanggal 5 Febuari 2008, Koperasi membeli peralatan kantor seharga Rp. 20.000.000,00. Pembelian
ini dilakukan secara kredit dari Toko Makmur. Dimana sebanyak Rp 10.000.000 dibayar tunai,
sisanya akan dibayar dalam waktu 6 bulan.

7 Febuari 2008 Peralatan Kantor Rp 20.000.000


Kas Rp 10.000.000
Utang Usaha Rp 10.000.000

Transaksi (d)

Pada tanggal 6 Februari 2008, Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 500.000 secara
tunai.

6 Februari 2008 Perlengkapan Kantor Rp 500.000


Kas Rp 500.000

Transaksi (e)

Pada tanggal 5 Maret 2008, sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai
simpanan wajib anggota.

5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000


Simpanan Wajib Rp 12.500.000
Transaksi (f)

Pada tanggal 8 Maret 2008 koperasi memperoleh kredit usaha dari Bank Rakyat Indonesia sebesar
Rp 50.000.000 dengan tingkat bunga 1,5% per bulan.

8 Maret 2008 Kas Rp 50.000.000


Utang Bank Rp 50.000.000

Transaksi (g)

Tanggal 9 Maret 2008, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya Rp 5.000.000 di koperasi.

9 Maret 2008 Kas Rp 5.000.000


Simpanan Sukarela Rp 5.000.000

Transaksi (h)

Tanggal 12 Maret 2008, Koperasi memberikan pinjaman uang kepada anggota, sebesar

Rp. 100.000.000,00 dengan tingkat bunga sebesar 3,5% per bulan.

12 Maret 2008 Piutang Anggota Rp 100.000.000


Kas Rp 100.000.000

Transaksi (i)

Pada tanggal 20 Maret 2008, koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000

2 Maret 2008 Beban TAL Rp 200.000


Kas Rp 200.000

Transaksi (j)

Pada tanggal 30 Maret 2008, anggota yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran
pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp. 13.500.000 Dimana sebesar Rp 10.000.000 merupakan
angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000 merupakan bayar bunga pinjaman.

2 Maret 2008 Kas Rp 13.500.000


Piutang Anggota Rp 10.000.000
Pendapatan Bunga Rp 3.500.000

Transaksi (k)

Pada tanggal 31 Maret 2008 dibayar gaji karyawan Rp 850.000, karyawan bekerja 1 Maret 2008.
pada saat yang sama koperasi membayar bebn bunga pinjman kepad Bank Rakyat Indonesia sebesar
Rp 750.000.

31 Maret 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000


Beban Bunga Rp 750.000
Kas Rp 2.450.000

Transaksi (l)

Pada tanggal 5 April 2008, anggota koperasi sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 tiap
orang kepada kopersai sebagai simpanan wajib anggota.

5 April 2008 Kas Rp 12.500.000


Simpanan Wajib Rp 12.500.000

Transaksi (m)

Tanggal 8 April 2008, koperasi memberi pinjaman kepada anggota sebesar Rp 40.000.000 dengan
bunga 3,5% per bulan.

8 April 2008 Piutang Anggota Rp 40.000.000


Kas Rp 40.000.000

Transaksi (n)

Tanggal 15 April 2008 koperasi membayar utang kepada Toko Makmur sebesar Rp 6.000.000

15 April 2008 Utang Usaha Rp 6.000.000


Kas Rp 6.000.000

Transaksi (o)

Pada tanggal 28 April 2008 anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi tanggal
8 April) membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 5.400.00. Dimana sebesar Rp
4.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp 1.400.000 merupakan pembayaran
bunga pinjaman .

28 April 2008 Kas Rp 5.400.000


Piutang Anggota Rp 4.000.000
Pendapatan Bunga Rp 1.400.000

Transaksi (p)

Pada tanggal 29 April 2008, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi
tanggal 12 Maret 2008) membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 13.500.000.
dimana sebesar Rp 10.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000
merupakan bunga pinjaman.

29 April 2008 Kas Rp 13.500.000


Piutang Anggota Rp 10.000.000
Pendapatan Bunga Rp 3.500.000

Transaksi (q)

Pada tanggal 30 April 2008 dibayar gji dua orang karyawn koperasi sebesr Rp. 850.000 per orng.
Pada saat yang sam kopersi membayr beban bunga pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia sebesar rp
750.000

31 Maret 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000


Beban Bunga Rp 750.000
Kas Rp 2.450.000
Transaksi (r)

Pada tanggal 5 Mei 2008, sebanyak 250 orang mennyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai
simpanan wajib anggota.

5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000


Simpanan Wajib Rp 12.500.000

Transaksi (s)

Pada tanggal 20 Mei 2008 koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000

2 Maret 2008 Beban TAL Rp 200.000


Kas Rp 200.000
Transaksi (t)

Pada tanggal 8 Mei 2008 Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 200.000 secara tunai
dari Toko Serba Ada.

8 Mei 2008 Perlengkapan Kantor Rp 200.000


Kas Rp 200.000

Transaksi (u)

Tanggal 16 Mei 2008 koperasi membayar utang kepda Toko Makmur sebesar Rp 2.000.000

16 Mei 2008 Utang Usaha Rp 2.000.000


Kas Rp 2.000.000

Transaksi (v)

Pada tanggal 31 Mei 2008, empat bulan setelh pediriannya, pengurus dan anggota koperasi sepakat
untuk membagikan SHU kepada anggota. Akhirnya setelah melalui perhitunhan yamg teliti
diputuskan dibagikan SHU total kepada anggota kopersai sebesar Rp 500.000

31 Mei 2008 SHU dibagikan Rp 500.000


Kas Rp 500.000
C. Jurnal Penyesuaian

Seringkali terdapat beberapa hl atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak memiliki kaitan
dengan pihak lain, sehingga tidak dicatat di dalam jurnal umum atau beberapa aktivits tertentu yang
terkait dengan pihak lain, tetapi pihak eksternal tersebut menganggap transksinya dengan pihak
koperasi telah dicatat dan diakui, sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum selesai atau
belum tepat penyajiannya. Aktivitas dan keterangan semacam itu perlu dicatat, dibetulkan, dan
dikoreksi agar penyajiannya tepat. Proses koreksi tersebut dilakukan dengan membut jurnal
penyesuaian.

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan rekening / perkiraan,
sehingga laporan yang dibuat berdasarkan rekening tersebut dapat menunjukkan pendapatan, asset,
dan kewajiban yang sesuai.

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi
didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu. Misalnya, beban depresiasi gedug, beban
pemakaian perlengkapan, beban sewa gedung, utang gaji, dan lain – lain.
1. Beban Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan kantor atau perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat,
seringkali tidak dihitung dan dicatat pemakaiannya. Pada akhir periode akuntansi baru
dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada buku besar dikurangi dengan
nilai yang diperoleh pada saat stock opname (perhitungan fisik) perlengkapan adalah beban
pemakaian perlengkapan tersebut.

BebanPemakaian Perlengkapan xxx


Perlengkapan Kantor xxx

2. Beba depresiasi aktiva tetap

Aktiva tetap, yang dibeli pada suatu saat sebaiknya nilai atau harga perolehannya
dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut, agar
penbvagian (alokasi) biaya pembelian aktiva tetap tersebut lebih adil dan merata.

Beban Depresiasi Peralatan xxx


Akumulasi Depresiasi Peralatan xxx
Beban Depresiasi Bangunan xxx
AkumulasiDepresiasi
Bangunan xxx

3. Beban sewa kantor

Sewa kantor, yang dibayar pada suatu saat seringkali berlaku selama beberapa
periode akuntansi. Pada saat sewa kantor tersebut dibayarkan belum menjadi beban bagi
periode tersebut, karena itu diakui sebagai sewa kantor dibayar dimuka. Setelah suatu
periode terlewati dengan menikmati manfaat dari kantor yang disewa tersebut maka periode
tersebut harus dibebani beban sewa kantor yang dihitung secra proposional dengan lamanya
sewa.

Beban Sewa Kantor xxx


Sewa Kantor dibayar dimuka xxx

4. Utang gaji
Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan harus dibayar
pada periode tersebut belum dibayarkan sampai pada saat akhir periode tersebut.

Gaji pegawai xxx


Utang gaji xxx

BAGIAN II

SIKLUS AKUNTANSI

A. Urutan Pencatatan dan Pembahasan

Transaksi yang dilakukan koperasi apa pun, harus disertai dengan dokumen transaksi, baik
berupa faktur, nota, kwitansi, invoice, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang atau yang
dokumen yang lain. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima staf akuntansi maka
mulailah pencatatan transaksi tersebut didalam media yang disebut buku harian. Aktivitas mencatat
transaksi koperasi didalam buku harian tersebut disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu
atau sebulan sekali, catatan transaksi didalam buku harian harian tersebut dipindahkan dari buku
hrian ke buku besar sesuai dengan transaksi dan nama perkiraan yang sesuai. Proses memindahkan
catatan dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan mem-posting. Pada akhir periode
akuntansi, setiap rekening yang ada di buku besar hitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan
saldo rekening yang ada dibuku besar tersebut disusun suatu daftar rekening beserta saldo akhirnya
yang disebut dengan neraca percobaan. Neraca percobaan yang dibuat bisanya didasarkan pada
transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode belum menckup penyesuaian
dalam beberapa hal yang harus dilakukan. Jika terdapat beberapa hal hal yang belum tepat dan
harus disesuaikan maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian disusun
neraca percobaan yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca percobaan tersebut maka disusunlah
laporan keuangan koperasi tersebut, yng dimulai dengan membuat laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan baru kemudian neraca.

Untuk memperjelas hubungan antara buku harian, buku besar, dan laporan keuangan (siklus
akuntansi yang sewharusnya), contoh soal Koperasi Keluarga Sejahtera di atas dapat di ulas
kembali lebih jelas dan sistematis.

Berdasarkan soal transaksi pada Bagian I (Jurnal dan Buku Harian) maka kami langsung
menggambarkan bagaiman keadaan jurnal umum dari “Koperasi Simpan Pinjam Keluarga
Sejahtera”

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”


Jurnal Umum
Periode Mei 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit

1 Februari 2008 Kas Rp 150.000.000

Simpanan Pokok Rp 150.000.000

2 Febuari 2008 Sewa Dibayar Di Rp 2.500.000


muka
Rp 2.500.000
Kas

5 Februari 2008 Peralatan Kantor Rp 20.000.000

Kas Rp 10.000.000

Utang usaha Rp 10.000.000

6 Februari 2008 Perlengkapan Kantor Rp 500.000

Kas Rp 500.000
5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000

Simpanan Wajib Rp 12.500.000

8 Maret 2008 Kas Rp 50.000.000

Utang Bank Rp 50.000.000

9 Maret 2008 Kas Rp 5.000.000

Simpanan Rp 5.000.000
Sukarela

12 Maret 2008 Piutang Anggota Rp 100.000.000

Kas Rp 100.000.000

20 Maret 2008 Biaya TAL Rp 200.000

Kas Rp 200.000

30 Maret 2008 Kas Rp 13.500.000

Piutang Anggota Rp. 10.000.000

Pendapatan Rp 3.500.000
Bunga

31 Maret 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000

Beban Bunga Rp 750.000

Kas Rp. 2.450.000

5 April 2008 Kas Rp 12.500.000

Simpanan Wajib Rp 12.500.000

8 April 2008 Piutang Anggota Rp 40.000.000

Kas Rp 40.000.000

15 April 2008 Utang Usaha Rp 6.000.000

Kas Rp 6.000.000

28 April 2008 Kas Rp 5.400.000

Piutang Anggota Rp 4.000.000

Pendapatan Rp 1.400.000
Bunga

29 April 2008 Kas Rp 13.500.000

Piutang Anggota Rp 10.000.000

Pendapatan Rp 3.500.000
bunga
30 April 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000

Beban Bunga Rp 750.000

Kas Rp 2.450.000

5 Mei 2008 Kas Rp 12.500.000

Simpanan Wajib Rp 12.500.000

6 Mei 2008 Biaya TAL Rp 200.000

Kas Rp 200.000

8 Mei 2008 Perlengkapan Kantor Rp 200.000

Kas Rp 200.000

16 Mei 2008 Utang Usaha Rp 2.000.000

Kas Rp 2.000.000

31 Mei 2008 SHU dibagikan Rp 500.000

Kas Rp 500.000

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku


besar, pada akhir periode, dalam kasus koperasi keluarga sejahtra diatas pada
akhir bulan Mei 2008, suatu table yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki
setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel tersebut disebut dengan
neraca saldo atau neraca percobaan.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Buku Besar

Periode Mei 2008

Nama Rekening : Kas


No. Rek :110
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Feb 1 setoran simpanan pokok 150.000.000 150.000.000
2 Sewa Dibayar Dimuka 2.500.000 147.500.000
5 pembelian Peralatan 10.000.000 137.500.000
6 Pembelian Perlengkapan 500.000 137.000.000
Mar 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 149.500.000
8 Kredit Usaha dari BRI 50.000.000 199.500.000
9 Simpanan Sukarela Anggota 5.000.000 204.500.000
Pemberian Pinjaman Kepada
12
Anggota 100.000.000 104. 500.000
20 Biaya TAL 200.000 104.300.000
30 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 117.800.000
31 Beban Bunga dan Gaji 2.450.000 115.350.000
Apr 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 127.850.000
Pemberian Pinjaman Kepada
8
Anggota 40.000.000 87.850.000
Pembayaran Utang Usaha
15
kepada Toko Makmur 6.000.000 81.850.000
28 Angsuran Pokok dan Bunga 5.400.000 87.250.000
29 Angsuran Pokok dan Bunga 13.500.000 100.750.000
30 Biaya Bunga dan Gaji 2.450.000 98.300.000
Mei 5 Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 110.800.000
6 Biaya TAL 200.000 110.600.000
8 Pembelian Perlengkapan 200.000 110.400.000
Pembayaran Utang Usaha
16
kepada Toko Makmur 2.000.000 108.400.000
Pembagian SHU Kepada
31
Anggota 500.000 107.900.000

Nama Rekening : Piutang Anggota


No. Rek : 210
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

2008

Mar 12 Pemberian Pinjaman 100.000.000 100.000.000


30 Angsuran Pokok 10.000.000 90.000.000
Apr 8 Pemberian Pinjaman 40.000.000 130.000.000
28 Angsuran Pokok 4.000.000 126.000.000
29 Angsuran Pokok 10.000.000 116.000.000

Nama Rekening : Peralatan Kantor


No. Rek : 130
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

2008
Feb 5 Pembelian Peralatan Kantor 20.000.000 20.000.000

Nama Rekening : Perlengkapan Kantor


No. Rek : 140
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Pembelian Perlengkapan
Feb 6
Kantor 500.000 500.000
Pembelian Perlengkapan
8
Kantor 200.000 700.000

Nama Rekening : Sewa Dibayar Dimuka No.


Rek : 150
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Feb 2 Sewa kantor selama 1 tahun 2.500.000 2.500.000

Nama Rekening : Utang Usaha


No. Rek : 210
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Pembelian Peralatan Kantor
Feb 5
kepada Toko Makmur 10.000.000 10.000.000
Pembayaran sebagian utang
Apr 15
Kepada Toko Makmur 6.000.000 4.000.000
Pembayaran kepada Toko
16
Makmur 2.000.000 2.000.000

Nama Rekening : Simpanan Sukarela


No. Rek : 230
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Mar 9 Setoran Simpanan Sukarela 5.000.000 5.000.000

Nama Rekening : Utang Bank


No. Rek : 250
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2007
Mare
2
t Kredit Usaha dari BRI 50.000.000 50.000.000

Nama Rekening : Simpanan Pokok


No. Rek : 310
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Feb 1 setoran simpanan pokok 150.000.000 150.000.000

Nama Rekening : Simpanan Wajib


No. Rek : 320
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debet Kredit
l Debet Kredit
2007
Ma
5
r Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 12.500.000
Ap
5
r Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 25.000.000
Me
5
i Setoran Simpanan Wajib 12.500.000 37.500.000

Nama Rekening : SHU Dibagikan No.


Rek : 350
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debet Kredit
l Debet Kredit
2008
Pembagian SHU kepada
Mei 31
Anggota 500.000 500.000

Nama Rekening : Pendapatan Bunga


No. Rek : 410
Tangga Saldo
Keterangan Ref Debet Kredit
l Debet Kredit
2008
Mar 30 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 3.500.000
Apr 28 Pendapatan Bunga Pinjaman 1.400.000 4.900.000
29 Pendapatan Bunga Pinjaman 3.500.000 8.400.000

Nama Rekening : Beban Gaji


No. Rek : 510
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Mar 31 Beban Gaji 1.700.000 1.700.000
Apr 30 Beban Gaji 1.700.000 3.400.000

Nama Rekening : Beban Bunga


No. Rek : 520
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Mar 31 Bunga Kredit Usaha 750.000 750.000
Apr 30 Bunga Kredit Usaha 750.000 1.500.000

Nama Rekening : Beban TAL No.


Rek : 530
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2008
Mar 31 Beban TAL 200.000 200.000
Mei 30 Beban TAL 200.000 400.000

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian di posting ke buku


besar, pada akhir periode, dalam kasus koperasi Keluarga Sejahtera diatas
pada akhir bulan Mei 2008, setiap rekening dihitung saldonya. Saldo dari setiap
rekening tersebut dicatat di dalam suatu table yang berisi kumpulan saldo
yang dimiliki setiap rekening yang dimiliki koperasi tersebut. Tabel tersebut
disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Neraca Saldo

Periode Mei 2008

No. Rek Nama Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


110 Kas 103.600.000

120 Piutang Anggota 116.000.000

130 Peralatan Kantor 20.000.000

140 Perlengkapan Kantor 700.000

150 Sewa Dibayar Dimuka 2.500.000

210 Utang Usaha 2.000.000

230 Simpanan Sukarela 5.000.000

250 Utang Bank 50.000.000

310 Simpanan Pokok 150.000.000

320 Simpanan Wajib 37.500.000

350 SHU Dibagikan 4.800.000

410 Pendapatan Bunga 8.400.000

510 Beban Gaji 3.400.000

520 Beban Bunga 1.500.000

530 Beban TAL 400.000

JUMLAH 252.900.000 252.900.000

B. Neraca Lajur

Neraca lajur adalah selembar kertas berkolom – kolom yang dapat


dipergunakan dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu
menggabungkan pekerjaan pada akhir periode akuntansi.

Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum
menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan menjadi suatu
kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi.
Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah akuntan dalam menyusun
laporan keuangan. Neraca lajur dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk
keteranagn atau 12 kolom + 1 untuk keterangan.

Dari contoh kasus Koperasi Keluarga Sejahtera diatas, neraca saldo yang
telah disusun berdasarkan saldo dari semua rekening yang ada tersebut,
merupakan isi dari kolom pertama dan kedua dari neraca lajur.
Ternyata setelah disususn neraca saldo, staf akuntansi Koperasi Koperasi
Sejahtera mengetahui terdapat beberapa hal yang belum dicatat di dalam
buku harian dan buku besar, yaitu sebagai berikut :

a. Persediaan perlengkapan kantor yang sudah terpakai sebesar Rp.


500.000

b. Penyusutan peralatan 2,5% per tahun dari harga perolehan

c. Sewa yang sudah dijalani sebesar Rp. 833.333,33

d. Gaji yang masih harus dibayar pada bulan Mei sebesar Rp 1.700.000

e. Bunga yang masih harus di bayar kepada Bank BRI periode Mei 2008
sebesar Rp. 750.000

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Ayat Jurnal Penyesuaian

Periode Mei 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2008

Mei 31 Beban Pemakaian Perlengkapan Rp 500.000

Perlengkapan Kantor Rp 500.000

31 Beban Depresiasi Peralatan Rp 500.000


Kantor
Rp 500.000
Akumulasi Depresiasi
Peralatan

31 Beban Sewa Rp 833.333,33

Sewa di bayar di muka Rp 833.333,33

31 Beban Gaji Rp 1.700.000

Utang Gaji Rp 1.700.000

31 Beban Bunga Rp 750.000

Utang Bunga Rp 750.000

Jumlah Rp Rp
4.283.333,33 4.283.333,33

Neraca lajur dibuat hanya untuk menolong dan mempermudah akuntan


dalam menyusun laporan keuangan, karena itu perlu diperhatikan urutan
penyusunan neraca lajur.

Setelah saldo dari semua rekening yang ada di buku besar diketahui
maka saldonya disusun didalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan
kedua) yang ada dineraca lajur. Neraca saldo ini belum tercatat.

Kemudian, hal-hal yang belum dicatat oleh akuntansi dibuat


penyesuaian dan dimasukkan ke dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan
keempat). Kolom ini berfungsi untuk menyesuaikan rekening pendapatan,
rekening biaya, rekening aktiva, dan rekening kewajiban agar sesuai dengan
yang seharusnya pada periode tersebut.

Jika penyesuaian telah dibuat maka neraca saldo yang sebelumnya telah
tersusun harus disesuaikan dengan informasi yang baru tersebut, sehingga
tersusun neraca saldo yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam).
Nerac saldo yang telah disesuaikan ini telh manampung informasi tambahan
yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa rekening berubah
sesuai informasi tambahan yang ada.

Pada kolom berikutnya (kolom ketujuh dan kedelapan), disusun laporan


perhitungan hasill usaha, dimana dihitung selisih antara pendapatan dengan
seluruh beban yang dikeluarkan. Selisihnya diakui sebagai sisa hsil usaha.
Saldo pendapatan dimasukkan di sisi kredit, sedangkan saldo dari semua
rekening beban dimasukkan disisi debet. Selisih antara jumlah sisi kredit dan
selisih sisa debet diakui sebagai sisa hasil usaha periode tersebut.

Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua rekening


aktiva, utang dan ekuitas koperasi di dalam kolom neraca saldo yang
disesuaikan dipindahkan ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom
sebelumnya dipindahkan ke kolom ini disebabkan kredit sebagaii penambahan
ekuitas koperasi. Pada saat yang sama rekening SHU dibagikan dimasukkan di
sisii debet sebagai pengurang ekuitas koperasi.

C. Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Laba Rugi

Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam


menghasilkan keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Untuk mengetahui profit yang diperoleh koperasi dalam suatu periode, dapat
dihitung dengan cara mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi dalam
satu periode dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.

Dalam contoh soal diatas, berdasarkan neraca lajur yang telah disusun
maka laporan perhitungan hasil usaha Koperasi Keluuarga Sejahtera adalah
sebagai berikut :

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Periode Mei 2008


Pendapatan Rp 8.400.000

Beban-Beban
Beban Gaji Rp 5.100.000

Beban Bunga Rp 2.250.000

Beban TAL Rp 400.000

Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33

Beban Pemakaian Perlengkapan Rp 500.000

Beban Depresiasi Peralatan Kantor Rp 500.000

(Rp 9.583.333,33)

Sisa Hasil Usaha (Rp 1.183.333,33)

Setelah diketahui Sisa Hasil Usahanya maka pada tahap berikutnya harus
disusun laporan perubahan ekuitas sebelum disusun neraca.

Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Laporan Perubahan Ekuitas

Periode Mei 2008

Simpanan Pokok Rp 150.000.000

Simpanan Wajib Rp 37.500.000

Ekuitas Total, 1 Feb 08 Rp 187.500.000

SHU Belum Dibagikan, 1 Feb 08 Rp 0

Sisa Hasi Usaha (Rp 1.183.333,33)

SHU Dibagikan ( Rp 500.000 )

SHU Belum dibagikan, 31 Mei 08 (Rp


1.683.333,33)

Ekuitas Total, 31 Mei 08 Rp 185.816.666,67

D. Neraca

Adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumberdaya yang dimiliki


koperasi serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca
koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua rekening aktiva di
dalam neraca saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua rekening utang
dan ekuitas ke sisi pasiva neraca. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat di
dalam neraca adalah saldo ekuitas akhir seperti yang tertulis di laporan
perubahan ekuitas. Maka, neraca Koperasi Keluarga Sejahtera dapat disusun
sebagai berikut.

Koperasi “Keluarga Sejahtera”


Neraca
Periode Mei 2008
Kas Rp 107.900.000 Utang Usaha Rp 2.000.000
Simpanan
Piutang Anggota Rp 116.000.000 Sukarela Rp 5.000.000
Perlengkapan
Kantor Rp 200.000 Utang Bunga Rp 750.000
Peralatan Kantor Rp 20.000.000 Utang Bank Rp 50.000.000
Akumulasi
Depresiasi (Rp 500.000)
Sewa Dibayar Simapanan
Dimuka Rp 1.666.666,67 Pokok Rp 150.000.000
Simpanan
Wajib Rp 37.500.000
SHU-Belum
Dibagikan (Rp 1.683.333,33)

Total Aktiva Rp 245.266.666,67 Total Pasiva Rp 245.266.666,67

E. Bentuk Neraca

Bentuk susunan neraca seperti terlihatdi atas disebut dengan bentuk T.


Dimana disebelah kiri disusun deretan aktiva atau harta perusahaan dan
disebelah kanan disusun deretan pasiva yang dibagi ke dalam kelompok besar
yaitu utang dan modal, seperti terlihat di atas.

F. Susunan Neraca

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah


penyusunan rekening. Rekening – rekening aktiva disusun berdasarkan urutan
likuiditasnya, yaitu taksiran kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi
uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat suatu aktiva tertentu menjadi
uang tunai maka semakin didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca.

Kelompok Rekening

Aktiva Aktiva Lancar : Kas : uang tunai dan setara


uang Surat-surat berharga :
Adalah semua harta koperasi
Investasi jangka pendek.
yang diharapkan dapat berubah
menjadi uang dalam tempo satu Piutang Usaha / Piutang Non
tahun. Anggota

Piutang Anggota

Piutang Karyawan

Persediaan : Barang dagangan


atau bahan baku

Biaya –biaya yang dibayar


dimuka : Sewa, asuransi, dll

Perlengkapan Usaha

Dan lain-lain

Investasi Jangka Panjang : Penyertaan dalam Koperasi

Adalah dana yang ditanamkan Penyertaan pada non-Koperasi


pada berbagai jenis aktiva yang
Investasi dalam akitiva tetap
diharapkan memberikan
berwujud : Tanah, dll
penghasilan bagi koperasi.
Dan lain-lain

Aktiva Tetap Berwujud : Peralatan Kantor

Adalah semua aktiva yang Kendaraan


berumur lebih dari satu tahun
Mesin
dan memiliki wujud fisik
Tanah

Aktiva Tetap Tak Berwujud : Goodwill


Adalah semua aktiva yang tidak Hak Paten
memiliki wujud fisik tetapi
Merk Dagang
memiliki manfaat nyata bagi
koperasi Hak Cipta

Dan lain-lain

Aktiva lain-lain : Titipan kepada penjual

Adalah aktiva yang tidak dapat Bangunan dalam pengerjaan


dikelompokan pada kelompok
Dan lain-lain
aktiva diatas.

Utang Utang Lancar : Utang Usaha

Adalah kewajiban koperasi yang Utang Wesel


akan jatuh tempo dalam waktu
Simpanan Sukarela
setahun
Utang Pajak

Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka

Utang Jangka Panjang : Utang Bank

Adalah kewajiban yang jatuh Obligasi


tempo lebih dari setahuin
Dan lain-lain

Ekuitas Ekuitas Koperasi : Simpanan Pokok

Adalah semua kewajiban Simpanan Wajib


anggota koperasi kepada
Simpanan Penyetaraan
koperasi
Partisipasi Anggota

Modal Penyertaan

Modal Sumbangan

G. Tujuan Umum Laporan Keuangan


1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal koperasi.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan


dalam sumber – sumber ekonomi suatu koperasi yang timbul dalam
aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai


laporan di dalam mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan
SHU dimasa mendatang.

4. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai


laporan di dalam mengestimasi potensi koperasi dalam menghasilkan
SHU.

5. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan


dalam sumber – sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelajaan dan investasi.

6. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan


dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang
dianut koperasi.

H. Standar Kualitas Laporan Keuangan

Setiap laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus


memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat.

1. Relevan

Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh koperasi harus sesuai
dengan maksud penggunaannya sehingga dapat bermanfaat.

2. Dapat dimengerti

Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang


sesederhana mungkin sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang
membutuhkan.
3. Daya uji

Informasi keuangan yang dihasilkan suatu koperasi harus dapat di uji


kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Inforamasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pemakai, bukan


ditujukan kepada pihak tertentu saja.

5. Tepat waktu

Informasi keuangan harus dapat disajikan sedini muingkin agar dapat


digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan koperasi.

6. Daya banding

Laporan keuangan suatu koperasi harus dapat dibandingkan dengan


laporan keuangan koperasi itu sendiri pada periode – periode sebelumnya
atau dengan koperasi lain yang sejenis pada periode yang sama.

7. Lengkap

Informasi keuangan suatu koperasi harus menyajikan semua fakta


keuangan yang penting sekaligus menyajikan fakta – fakta tersebut
sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya.

I. Asumsi Dasar

Asumsi- asumsi yang menjadi anggapan dasar dalam akuntnsi :

1. Kesatuan usaha khusus (economic entity)

Suatu koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan
anggotanya.

2. Kontinyuitas usaha (going concern)

Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangnka panjang dan tidak
akan dilikuidasi dimasa mendatang.

3. Penggunaan unit moneter (monetary unit)


Beberapa pencatatan di dalam akuntansi dapat menggunakan unit fisik atau
satuan yang lain di dalam pencatatannya.

4. Periode waktu (time-period)

Penyajian informasi keuangan ke dalam periode waktu tersebut adalah


untuk memberikan batasan aktivitas di dalam waktu tertentu. Penyajian
infornasi keuangan kedalam periode waktu tersebut adalah untuk
memberikan batasan aktivitas di dalam jangka waktu tertentu.

J. Konsep Dasar

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat


aktiva, utang dan modal serta biaya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Pendapatan adalah aliran masuk harta yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu unit usaha
selama periode tertentu.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Prinsip ini mempertemukan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam


rangka memperoleh pendapatan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan satu dengan lainnya dari satu
periode ke periode lainnya maka harus dipilih metode dan prosedur
akuntansi lainnya harus digunakan secara konsisten dari tahun ke tahun.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure)

Semua informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan harus disajikan


agar laporan keuangan dapat dimengerti dengan baik dan tidak
menyesatkan pembacanya.

K. Keterbatasan
Keterbatasan – keterbatasan tersebut, antara lain meliputi materialitas dan
konservatif.

1. Materialitas

Dalam proses penyusunan informasi keuangan suatu koperasi, diharapkan


semua jenis transaksi dan rekening dicatat sesuai prinsip dasar akuntansi.

2. Konservatif

Jika akuntan menghadapi lebih dari satu alternative maka sikap konservatif
cenderung untuk memilih alternative yang tidak akan membuat pendapatan
dan aktiva terlalu besar.

I. Jurnal Penutup

Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus melakukan


penutupan buku akuntansi sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan
pelaporan akuntansi untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu
koperasi adalah dengan memindahkan rekening riil (semua rekening
neraca). Langkah – langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal
penutup adalah sebagai berikut :

1. Menutup semua rekening pendapatan, dengan cara mendebet rekening


pendapatan dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.

2. Menutup semua rekening biaya, dengan cara mendebet rwekening


ikhtisar rugi laba dan mengkredit semua rekening biaya.

3. Menutup rekening Ikhtisar Rugi Laba, dengan cara mendebet rekening


ikhtisar rugi laba dan meng kredit rekening SHU sebesar selisih antara
pendapatn dengan biaya.

4. Menutup rekening SHU dibagikan, dengan cara mendebet rekening SHU


dan mengkredit rekening SHU dibagikan.

Dengan dibuatnya jurnal penutup maka aktivitas pencatatan akuntansi


untuk periode yang bersangkutan dianggap selesai dan ditutup.
Koperasi Simpan Pinjam “Keluarga Sejahtera”

Jurnal Penutup

Periode Mei 2008

Nama Rekening Debet Kredit


Pendapatan Rp 8.400.000
Ikhtisar Rugi Laba Rp 8.400.000

Ikhtisar Rugi Laba Rp 6.183.333,33


Beban Gaji Rp 1.700.000
Beban TAL Rp 400.000
Beban Sewa Kantor Rp 833.333,33
Beban Bunga Rp 2.250.000
Beban Pemakaian
Perlengkapan Rp 500.000

SHU-Belum Dibagikan Rp 1.183.333,33


Ikhtisar Rugi/ Laba Rp 1.183.333,33

SHU-Belum Dibagikan Rp 500.000


SHU-Dibagikan Rp 500.000
BAGIAN III

RINGKASAN

Jurnal Umum atau Jurnal Transaksi

Adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasakan


dokumen dasar secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan di dlam
buku harian,

Buku Harian

Adalah media yang digunakam untuk encatat transaksi koperasi secara


ringkas, permanen dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi
di masa mendatang.

Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan


rekening/perkiraan, sehingga laporan yang dibuat berdasarkan rekening
tersebut dapat menunjukkan pendapatan, asset, dan kewajiban yang sesuai.

Neraca Lajur

Neraca Lajur adalah selembar kertas berkolom-kolom yang dapat


dipergunakan dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu
menggabungkan pekerjaan pada akhir periode akuntansi.

Perhitungan Hasil Usaha atau Laporan Laba Rugi

Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam


menghasilkan keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Neraca

Adalah suatu daftar yang menunjukan posisi sumberdaya yang dimiliki


koperasi serta informasi dari mana sumberdaya tersebut diperoleh.

Jurnal Penutup

Pada akhir periode akuntansi, akuntan koperasi harus melakukan


penutupan buku akuntansi sebagai tanda telah berakhirnya pencatatan dan
pelaporan akuntansi untuk periode tersebut. Proses penutupan buku suatu
koperasi adalah dengan memindahkan rekening-rekening nominal (semua
rekening rugi laba) ke rekening riil (semua rekening neraca).

Anda mungkin juga menyukai