FAKULTAS EKONOMI
2009
BAGIAN 1
Adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar
secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan di dalam buku harian. Jurnal berfungsi
mencatat dan meringkas pengaruh setiap transaksi koperasi terhadap persamaan dasar akuntansi,
sedangkan rekening dan buku besar berfungsi mencatat transaksi koperasi menurut jenis
transaksinya. Antara jurnal dan buku besar saling melengkapi satu dengan lainnya.
B. Buku Harian
Adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi koperasi secara ringkas, permanen
dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa mendatang. Secara Umum
buku harian berbentuk empat kolom. Kolom pertama (tanggal) berfungsi untuk mencatat tanggal
transaksi. Kolom kedua (keterangan) untuk mendcatat tanggal transaksi. Kolom ketiga (ref) berguna
untuk mencatat referensi yan g terkait dengan buku besar. Kolom keempat (jumlah) dibagi menjadi
dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit berguna untuk mencatat nilai transaksi.
Untuk kelompok rekening aktiva dan beban, jika bertambah dimasukkan di sisi debet, jika
berkurang dimasukkan disisi kredit. Untuk kelompok rekening utang, modal, pendapatan, jika
bertambah dimasukkan disisi kredit dan jika berkurang dimasukkan disisi debet. Setiap kata yang
dijadikan dasar untuk mencatat di dalam buku harian harus sama persis dengan nama rekewning
yang ada di buku besar. Keterangan tambahan di dalam mencatat transaksi berfungsi untuk
memperjelas jurnal yang dibuat.
Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi di dalam buku harian adalh
dengan menjadikan pedoman dalam mencatat transaksi di dalam buku besar atau rekening koperasi.
Di bawah ini adalah contoh-contoh transaksi yang dilakukan Koperasi Keluarga Sejahtera
yang didirikan oleh sekelompok warga :
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2008, sekelompok warga mendirikan koperasi dengan jumlah 250 orang. Koperasi
diberi nama Koperasi Keluarga Sejahtera. Pada tanggal 1 Februari 2008, 250 orang menyerahkan
Rp 600.000 per orang sebagai simpanan pokok.
Transaksi (b)
Tanggal 2 Februari 2008, dikeluarkan uang untuk sewa kantor rp. 2.500.000 untuk 1 tahun.
Tanggal 5 Febuari 2008, Koperasi membeli peralatan kantor seharga Rp. 20.000.000,00. Pembelian
ini dilakukan secara kredit dari Toko Makmur. Dimana sebanyak Rp 10.000.000 dibayar tunai,
sisanya akan dibayar dalam waktu 6 bulan.
Transaksi (d)
Pada tanggal 6 Februari 2008, Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 500.000 secara
tunai.
Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Maret 2008, sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai
simpanan wajib anggota.
Pada tanggal 8 Maret 2008 koperasi memperoleh kredit usaha dari Bank Rakyat Indonesia sebesar
Rp 50.000.000 dengan tingkat bunga 1,5% per bulan.
Transaksi (g)
Tanggal 9 Maret 2008, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya Rp 5.000.000 di koperasi.
Transaksi (h)
Tanggal 12 Maret 2008, Koperasi memberikan pinjaman uang kepada anggota, sebesar
Transaksi (i)
Pada tanggal 20 Maret 2008, koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000
Transaksi (j)
Pada tanggal 30 Maret 2008, anggota yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran
pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp. 13.500.000 Dimana sebesar Rp 10.000.000 merupakan
angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000 merupakan bayar bunga pinjaman.
Transaksi (k)
Pada tanggal 31 Maret 2008 dibayar gaji karyawan Rp 850.000, karyawan bekerja 1 Maret 2008.
pada saat yang sama koperasi membayar bebn bunga pinjman kepad Bank Rakyat Indonesia sebesar
Rp 750.000.
Transaksi (l)
Pada tanggal 5 April 2008, anggota koperasi sebanyak 250 orang menyetor uang Rp 50.000 tiap
orang kepada kopersai sebagai simpanan wajib anggota.
Transaksi (m)
Tanggal 8 April 2008, koperasi memberi pinjaman kepada anggota sebesar Rp 40.000.000 dengan
bunga 3,5% per bulan.
Transaksi (n)
Tanggal 15 April 2008 koperasi membayar utang kepada Toko Makmur sebesar Rp 6.000.000
Transaksi (o)
Pada tanggal 28 April 2008 anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi tanggal
8 April) membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 5.400.00. Dimana sebesar Rp
4.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp 1.400.000 merupakan pembayaran
bunga pinjaman .
Transaksi (p)
Pada tanggal 29 April 2008, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi (transaksi
tanggal 12 Maret 2008) membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 13.500.000.
dimana sebesar Rp 10.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman dan sebesar Rp 3.500.000
merupakan bunga pinjaman.
Transaksi (q)
Pada tanggal 30 April 2008 dibayar gji dua orang karyawn koperasi sebesr Rp. 850.000 per orng.
Pada saat yang sam kopersi membayr beban bunga pinjaman ke Bank Rakyat Indonesia sebesar rp
750.000
Pada tanggal 5 Mei 2008, sebanyak 250 orang mennyetor uang Rp 50.000 per orang sebagai
simpanan wajib anggota.
Transaksi (s)
Pada tanggal 20 Mei 2008 koperasi membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 200.000
Pada tanggal 8 Mei 2008 Koperasi membeli perlengkapan kantor sehrga Rp 200.000 secara tunai
dari Toko Serba Ada.
Transaksi (u)
Tanggal 16 Mei 2008 koperasi membayar utang kepda Toko Makmur sebesar Rp 2.000.000
Transaksi (v)
Pada tanggal 31 Mei 2008, empat bulan setelh pediriannya, pengurus dan anggota koperasi sepakat
untuk membagikan SHU kepada anggota. Akhirnya setelah melalui perhitunhan yamg teliti
diputuskan dibagikan SHU total kepada anggota kopersai sebesar Rp 500.000
Seringkali terdapat beberapa hl atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak memiliki kaitan
dengan pihak lain, sehingga tidak dicatat di dalam jurnal umum atau beberapa aktivits tertentu yang
terkait dengan pihak lain, tetapi pihak eksternal tersebut menganggap transksinya dengan pihak
koperasi telah dicatat dan diakui, sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum selesai atau
belum tepat penyajiannya. Aktivitas dan keterangan semacam itu perlu dicatat, dibetulkan, dan
dikoreksi agar penyajiannya tepat. Proses koreksi tersebut dilakukan dengan membut jurnal
penyesuaian.
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk membetulkan rekening / perkiraan,
sehingga laporan yang dibuat berdasarkan rekening tersebut dapat menunjukkan pendapatan, asset,
dan kewajiban yang sesuai.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi tetapi
didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu. Misalnya, beban depresiasi gedug, beban
pemakaian perlengkapan, beban sewa gedung, utang gaji, dan lain – lain.
1. Beban Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan kantor atau perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat,
seringkali tidak dihitung dan dicatat pemakaiannya. Pada akhir periode akuntansi baru
dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada buku besar dikurangi dengan
nilai yang diperoleh pada saat stock opname (perhitungan fisik) perlengkapan adalah beban
pemakaian perlengkapan tersebut.
Aktiva tetap, yang dibeli pada suatu saat sebaiknya nilai atau harga perolehannya
dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut, agar
penbvagian (alokasi) biaya pembelian aktiva tetap tersebut lebih adil dan merata.
Sewa kantor, yang dibayar pada suatu saat seringkali berlaku selama beberapa
periode akuntansi. Pada saat sewa kantor tersebut dibayarkan belum menjadi beban bagi
periode tersebut, karena itu diakui sebagai sewa kantor dibayar dimuka. Setelah suatu
periode terlewati dengan menikmati manfaat dari kantor yang disewa tersebut maka periode
tersebut harus dibebani beban sewa kantor yang dihitung secra proposional dengan lamanya
sewa.
4. Utang gaji
Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan harus dibayar
pada periode tersebut belum dibayarkan sampai pada saat akhir periode tersebut.
BAGIAN II
SIKLUS AKUNTANSI
Transaksi yang dilakukan koperasi apa pun, harus disertai dengan dokumen transaksi, baik
berupa faktur, nota, kwitansi, invoice, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang atau yang
dokumen yang lain. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima staf akuntansi maka
mulailah pencatatan transaksi tersebut didalam media yang disebut buku harian. Aktivitas mencatat
transaksi koperasi didalam buku harian tersebut disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu
atau sebulan sekali, catatan transaksi didalam buku harian harian tersebut dipindahkan dari buku
hrian ke buku besar sesuai dengan transaksi dan nama perkiraan yang sesuai. Proses memindahkan
catatan dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan mem-posting. Pada akhir periode
akuntansi, setiap rekening yang ada di buku besar hitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan
saldo rekening yang ada dibuku besar tersebut disusun suatu daftar rekening beserta saldo akhirnya
yang disebut dengan neraca percobaan. Neraca percobaan yang dibuat bisanya didasarkan pada
transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode belum menckup penyesuaian
dalam beberapa hal yang harus dilakukan. Jika terdapat beberapa hal hal yang belum tepat dan
harus disesuaikan maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian disusun
neraca percobaan yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca percobaan tersebut maka disusunlah
laporan keuangan koperasi tersebut, yng dimulai dengan membuat laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan baru kemudian neraca.
Untuk memperjelas hubungan antara buku harian, buku besar, dan laporan keuangan (siklus
akuntansi yang sewharusnya), contoh soal Koperasi Keluarga Sejahtera di atas dapat di ulas
kembali lebih jelas dan sistematis.
Berdasarkan soal transaksi pada Bagian I (Jurnal dan Buku Harian) maka kami langsung
menggambarkan bagaiman keadaan jurnal umum dari “Koperasi Simpan Pinjam Keluarga
Sejahtera”
Kas Rp 10.000.000
Kas Rp 500.000
5 Maret 2008 Kas Rp 12.500.000
Simpanan Rp 5.000.000
Sukarela
Kas Rp 100.000.000
Kas Rp 200.000
Pendapatan Rp 3.500.000
Bunga
Kas Rp 40.000.000
Kas Rp 6.000.000
Pendapatan Rp 1.400.000
Bunga
Pendapatan Rp 3.500.000
bunga
30 April 2008 Beban Gaji Rp 1.700.000
Kas Rp 2.450.000
Kas Rp 200.000
Kas Rp 200.000
Kas Rp 2.000.000
Kas Rp 500.000
Buku Besar
2008
2008
Feb 5 Pembelian Peralatan Kantor 20.000.000 20.000.000
Neraca Saldo
B. Neraca Lajur
Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum
menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan menjadi suatu
kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi.
Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah akuntan dalam menyusun
laporan keuangan. Neraca lajur dapat terdiri dari 10 kolom + 1 untuk
keteranagn atau 12 kolom + 1 untuk keterangan.
Dari contoh kasus Koperasi Keluarga Sejahtera diatas, neraca saldo yang
telah disusun berdasarkan saldo dari semua rekening yang ada tersebut,
merupakan isi dari kolom pertama dan kedua dari neraca lajur.
Ternyata setelah disususn neraca saldo, staf akuntansi Koperasi Koperasi
Sejahtera mengetahui terdapat beberapa hal yang belum dicatat di dalam
buku harian dan buku besar, yaitu sebagai berikut :
d. Gaji yang masih harus dibayar pada bulan Mei sebesar Rp 1.700.000
e. Bunga yang masih harus di bayar kepada Bank BRI periode Mei 2008
sebesar Rp. 750.000
2008
Jumlah Rp Rp
4.283.333,33 4.283.333,33
Setelah saldo dari semua rekening yang ada di buku besar diketahui
maka saldonya disusun didalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan
kedua) yang ada dineraca lajur. Neraca saldo ini belum tercatat.
Jika penyesuaian telah dibuat maka neraca saldo yang sebelumnya telah
tersusun harus disesuaikan dengan informasi yang baru tersebut, sehingga
tersusun neraca saldo yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam).
Nerac saldo yang telah disesuaikan ini telh manampung informasi tambahan
yang menjadi dasar penyesuaian, sehingga saldo beberapa rekening berubah
sesuai informasi tambahan yang ada.
Dalam contoh soal diatas, berdasarkan neraca lajur yang telah disusun
maka laporan perhitungan hasil usaha Koperasi Keluuarga Sejahtera adalah
sebagai berikut :
Beban-Beban
Beban Gaji Rp 5.100.000
(Rp 9.583.333,33)
Setelah diketahui Sisa Hasil Usahanya maka pada tahap berikutnya harus
disusun laporan perubahan ekuitas sebelum disusun neraca.
D. Neraca
E. Bentuk Neraca
F. Susunan Neraca
Kelompok Rekening
Piutang Anggota
Piutang Karyawan
Perlengkapan Usaha
Dan lain-lain
Dan lain-lain
Modal Penyertaan
Modal Sumbangan
1. Relevan
Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh koperasi harus sesuai
dengan maksud penggunaannya sehingga dapat bermanfaat.
2. Dapat dimengerti
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding
7. Lengkap
I. Asumsi Dasar
Suatu koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan
anggotanya.
Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangnka panjang dan tidak
akan dilikuidasi dimasa mendatang.
J. Konsep Dasar
Pendapatan adalah aliran masuk harta yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu unit usaha
selama periode tertentu.
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan satu dengan lainnya dari satu
periode ke periode lainnya maka harus dipilih metode dan prosedur
akuntansi lainnya harus digunakan secara konsisten dari tahun ke tahun.
K. Keterbatasan
Keterbatasan – keterbatasan tersebut, antara lain meliputi materialitas dan
konservatif.
1. Materialitas
2. Konservatif
Jika akuntan menghadapi lebih dari satu alternative maka sikap konservatif
cenderung untuk memilih alternative yang tidak akan membuat pendapatan
dan aktiva terlalu besar.
I. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup
RINGKASAN
Buku Harian
Jurnal Penyesuaian
Neraca Lajur
Jurnal Penutup