Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

“TRANSFER ANTAR PERUSAHAAN ASET TIDAK LANCAR - TRANSFER ASET


DISUSUTKAN”

OLEH KELOMPOK H:

NI NYOMAN LINDA YUNIARTI (A0C018082)

IQLIMA FIRLYNNISA AZZAHRA (A0C018055)

HAEKAL IHZAL FATAWI (A0C018043)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan berjudul “Transfer Antar
Perusahaan Aset Tidak Lancar – Transfer Aset Disusutkan” tepat waktu.

Makalah “Transfer Antar Perusahaan Aset Tidak Lancar – Transfer Aset Disusutkan”
disusun guna memenuhi tugas. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Tugas yang telah diberikan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram 11 November 2020

(penyusun)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1. Transfer antar perusahaan............................................................................................2
2.2. Transfer Aset Berupa Aset Disusutkan.......................................................................2
2.3. Transfer Aset Diamortisasikan....................................................................................3
2.4 Lampiran Transfer Aset Tak Lancar Antarperusahaan-Metode Ekuitas Disesuaikan
Penuh Dan Metode Biaya.......................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................................6
3.2. SARAN........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Induk perusahaan dan anak perusahaan sering kali terlibat dalam berbagai transaksi
antara merekasendiri . sebagai contoh , perusahaan manufaktur sering kali mempunyai anak
perusahaan yang menghasilkan bahan baku atau memproduksi komponen yang akan menjadi
bagian dari produk perusahaan afiliasi .

Transaksi tersbut sering merupakan bagian penting dari operasi keseluruhan entitas
konsolidasi .transaksi antar perusahaan yang berhubungan istimewa ini disebut transfer
antarperusahaan (intercorporate transfer ) Ide pokok dari laporan keuangan konsolidasi yang
menyajikan aktivitas dari afiliasi konsolidasiseakan-seakan perusahaan afiiliasi yang terpish
tersebut meruakan satu perusahaan tunggal . oleh karena perusahaan tunggal tidak
diperbolehkan untuk memasukan transaksi internal dalamlaporan keungannya , maka entitas
konsolidasi juga harus mengeluarkan seluruh pengaruh dari transaksi yang terjadi di dalam
entitas konsolidasi dari laporan keuangannya

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah yang telah dituliskan diatas, Adapun
rumusan masalah yang telah kami susun yaitu sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana Transfer Aset disusutkan ?
1.2.2. Bagaimana Transfer Aset Diamortisasikan ?

1.3 Tujuan
Setelah pokok bahasan dari makalah ini terjawab, maka tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut:

1.3.1. Untuk mengetahui Transfer Aset disusutkan


1.3.2. Untuk mengetahui Transfer Aset Diamortisasikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Transfer antar perusahaan


Ide pokok dari laporan keuangan konsolidasi adalah menyajikan aktivitas dari afiliasi
konsolidasi seakan-akan perusahaan afiliasi yang terpisah tersebut merupakan satu
perusahaan tunggal. Oleh karena perusahaan tunggal tidak diperbolehkan untuk
memasukkan transaksi internal dalam laporan keuangannya, maka entitas konsolidasi
juga harus mengeluarkan seluruh pengaruh dari transaksi yang terjadi di dalam entitas
konsolidasi dari laporan keuangannya.

2.2. Transfer Aset Berupa Aset Disusutkan

Laba antar perusahaan belum direalisasi dari aset disusutkan atau diamortisasi
dianggap akan direalisasi secara bertahap selama sisa umur ekonomis aset tersebut bersamaan
dengan penggunaannya oleh afiliasi pembeli dalam menghasilkan pendapatan dari pihak non-
afiliasi. Pengaruhnya, bagian dari keuntungan atau kerugian belum direalisasi menjadi
direalisasi setiap periode seiring dengan manfaat yang didapat dari aset tersebut dan potensi
jasanya berkurang.
Dari sudut pandang konsolidasi, penyusutan harus didasarkan pada biaya perolehan
aset untuk entitas konsolidasi, yaitu biaya perolehan aset dari pihak yang semula membeli
aset tersebut dari pihak luar.

 Perubahan Estimasi Umur Aset Setelah Transfer


Pada saat aset disusutkan ditransfer antar perusahaan, perusahaan estimasi sisa
umur ekonomis dapat terjadi. Jika terjadi perubahan estimasi sisa umur aset
disusutkan pada saat transfer antar perusahaan, maka perlakuannya sama dengan
jikaperubahan tersebut terjadi pada saat aset tersebut masih terdapat pada pembukuan
afiliasi yang mentransfer. Sisa masa manfaat yang baru digunakan sebagai dasar
penyusutan, baik untuk afiliasi pembeli maupun untuk tujuan penyusunan laporan
keuangan konsolidasi.

 Penjualan Arus Ke Atas


Perlakuan laba belum direalisasi dari penjualan antarperusahaan arus ke atas
sama dengan perlakuan untuk penjualan arus ke bawah kecuali laba belum direalisasi
dan pengakuan realisasi berikutnya harus dialokasikan antara kepemilikan mayoritas
dan minoritas.

 Transfer Aset Sebelum Akhir Tahun


Pada kasus dengan transfer aset antarperusahaan terjadi selama periode
Berjalan bukan pada akhir periode, sebagian dari keuntungan atau kerugian
antarperusahaan dianggap direalisasi pada periode transfer. Jika hal ini terjadi, maka
ayat jurnal eliminasi kertas kerja pada akhir tahun tersebut harus memasukkan
pengaruh beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. Jumlah penyesuaian ini sama
dengan selisih antara penyusutan yang dicatat oleh pembeli dan penyusutan yang

2
seharusnya dicatat oleh penjual untuk periode yang dimulai dari saat penjualan
antarperusahaan.

2.3. Transfer Aset Diamortisasikan


Hak produksi, paten, dan jenis aset tak berwujud lain dapat dijual ke perusahaan
afiliasi. Akuntansi untuk aset tak berwujud biasanya berbeda dengan akuntansi aset
berwujud dalam hal amortisasi aset tak berwujud umumnya dilaporkan sebesar saldo sisa
yang belum diamortisasi tanpa penggunaan akun kontra. Selain me-netto-kan akumulasi
amortisasi dari aset tak berwujud terhadap biaya perolehan aset, penjualan aset tak
berwujud antarperusahaan diperlakukan dengan cara yang sama dengan penjualan aset
berwujud antarperusahaan.

2.4 Lampiran Transfer Aset Tak Lancar Antarperusahaan-Metode Ekuitas


Disesuaikan Penuh Dan Metode Biaya
Induk perusahaan dapat menggunakan pencatatan akuntansi atas anak
perusahaan menggunakan salah satu dari beberapa metode. Selama anak perusahaan
tersebut dikonsolidasi, metode akuntansi anak perusahaan di pembukuan induk
perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasi.

 Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh


Suatu perusahaan yang memilih untuk mencatat investasinya menggunakan
metode ekuitas disesuaikan penuh untuk mencatat bagian proporsional dari laba dan
dividenanak perusahaan. Selain itu, bagian investor dari laba antarperusahaan dari
transaksi antarperusahaan dihilangkan dari laba induk perusahaan pada peruode
penjualan antarperusahaan dengan mengurangi akun investasi dan laba yang diakui
dari investee. Pada saat laba antarperusahaan di kemudian hari direalisasi, investor
meningkatkan akun investasi dan laba yang diakui dari investee. Dengan penyesuaian
ini, laba bersih induk perusahaan akan sama dengan laba bersih konsolidasi.
Special Foods menjual peralatan ke Peerless seharga $7.000 pada tanggal 31
Desember 20x1, dan melaporkan total laba bersih sebesar $700. Special foods semula
membeli peralatan tersebut seharga $9.000 tiga tahun sebelum terjadinya penjualan
antarperusahaan. Kedua perusahaan menggunakan penyusutan garis lurus.
Special Foods mencatat penyusutan peralatan tahun 20x1 dan keuntungan dari
penjualan peralatan ke Peerless pada tanggal 31 Desember 20x1 dengan ayat jurnal
berikut:
31 Desember 20x1
(a) Beban penyusutan 900
Akuntansi penyusutan 900
(Mencatat beban penyusutan tahun 20x1 atas peralatan yang dijual)
(b) Kas 7.000
Akm Penyusutan 2700
Peralatan 9000
Keuntunagan dari penjulan peralatan 700

3
(Mencatat penjualan peralatan)
Peerless mencatat pembelian peralatan dari special foods dengan ayat jurnal berikut:
31 Desember 20x1
(c) peralatan 7000
Kas 7000
(Mencatat pembelian peralatan)
Ayat Jurnal Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh – 20x1
Dalam mengaplikasikan metode ekuitas disesuaikan penuh, Peerless menakui 80
% bagiannya atas laba dan dividen Special Food untuk tahun 20X1 dengan cara yang
sama dengan metode ekuitas dasar:
(d) Kas 24.000
Investasi pada Saham Special Food 24.000
(Mencatat dividen dari Special Food: $30.00 x 0,80)
(e) Investasi pada Saham Special Food 40.560
Pendapatan dari Anak Perusahaan 40.560
(Mencatat Pendapatan metode ekuitas: $50.700 x 0,80)
Satu tambahan ayat jurnal diperlukan dalam metode ekuitas disesuaikan penuh
untuk mengurangi laba sebesar bagian proporsional Peerless dari keuntungan antar
perusahaan belum direalisasikan sebesar $700
(f) Pendapatan dari Anak Perusahaan 560
Investasikan pada Saham Special Food 560
(Menghilangkan keuntungan belum direalisasi dari penjualan peralatan: $700 x 0,80)
Ayat jurnal ini konsisten dengan ide “konsolidasi satu baris” dan memastikan
bahwa laba bersih metode ekuitas induk perusahaan sama dengan laba bersih
konsolidasi.
Kedua ayat jurnal (e) dan (f) mencatat total pendapatan dari Special Food sebesar
$40.000. Jumlah ini sama dengan bagian Peerless atas laba bersih direalisasi Special
Food yang dihitung sebagai berikut:
Laba bersih dilaporkan Special Food untuk tahun 20X1 $50.700
Keuntungan belum direalisasi dari penjualan antar perusahaan (700)
Laba bersih direalisasi Special Food tahun 20X1 $50.000
Bagian proporsional Peerless x 0,80
Pendapat Peerless dari Special Food, 20X1 $40.000
Karena penjualan antar perusahaan adalah penjualan arus ke atas, hanya bagian
induk perusahaan dari keuntungan belum direalisasikan yang dikurangi untuk
mendapatkan laba bersih metode ekuitas. Jika penjualan tersebut adalah arus ke bawah,
jumlah penuh keuntungan belum direalisasikan sebesar $700 yang akan dikurangi di
ayat jurnal (58)

4
Setelah penyesuaian metode ekuitas untuk tanggal 31 Desember 20X1 akun
investasi mempunyai saldo $256.000

Harga beli saham Special Food $240.000


Bagian proporsional Peerless atas laba Special Food ($50.700 x 0,80) 40.560
Bagian dari Peerless atas dividen Special Food ($30.000 x 0,80) (24.000)
Bagian Peerless dari keuntungan belum direalisasikan ($700 x 0,80) (560)
Saldo akun investasi 31 Desember 20X1 $256.000
Penting untuk diingat bahwa pada akhir tahun 20X1, laba dan akun investasi Peerless
lebih rendah dari laba dan akun investasi jika menggunakan metode ekuitas dasar untuk
akuntansi investasi pada Special Food. Perbedaan sebesar $560 adalah sama dengan
bagian Peerless dari keuntungan antarperusahaan belum direalisasi ($700 x 0,80).

 Metode Biaya
Apabila menggunakan metode biaya untuk akuntansi investasi pada anak
perusahaan, induk perusahaan mencatat dividen yang diterima dari anak perusahaan
selam periode berjalan sebagai pendapatan. Dalam metode biaya, tidak ada jurnal
yang dibuat untuk mencatat bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang
tidak didistribusikan, amortisasi differensial, atau menghilangkan laba
antarperusahaan belum direalisasi.

5
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Laba antar perusahaan belum direalisasi dari aset disusutkan atau diamortisasi
dianggap akan direalisasi secara bertahap selama sisa umur ekonomis aset tersebut
bersamaan dengan penggunaannya oleh afiliasi pembeli dalam menghasilkan
pendapatan dari pihak non-afiliasi. Pengaruhnya, bagian dari keuntungan atau
kerugian belum direalisasi menjadi direalisasi setiap periode seiring dengan manfaat
yang didapat dari aset tersebut dan potensi jasanya berkurang.
Hak produksi, paten, dan jenis aset tak berwujud lain dapat dijual ke
perusahaan afiliasi. Akuntansi untuk aset tak berwujud biasanya berbeda dengan
akuntansi aset berwujud dalam hal amortisasi aset tak berwujud umumnya dilaporkan
sebesar saldo sisa yang belum diamortisasi tanpa penggunaan akun kontra.

3.2. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Susanto Hardiman. 2017. TRANSFER ANTARPERUSAHAAN : ASET TAK LANCAR.


(Online) (https://docplayer.info/68436422-Transfer-antarperusahaan-aset-tak-lancar.html
diakses tanggal 11 November 2020)

Dewiana. 2017. TRANSFER ANTARPERUSAHAAN ASET TAK LANCAR. (Online)


(https://www.coursehero.com/file/18569568/cover/ diakses tanggal 11 November 2020)

Anda mungkin juga menyukai