Anda di halaman 1dari 29

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis

Pendahuluan Teori ekonomi neoklasik mengasumsikan bahwa manusia selalu berusaha

memaksimalisasikan fungsi utilitas yang dimilikinya. Dalam konteks perusahaan dimana terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya tersebut. Jensen & Meckling ( !"#$ mendefinisikan hubungan keagenan sebagai kontrak dimana satu orang atau lebih yang bertindak sebagai prinsipal (yaitu pemegang saham% shareholder$ menunjuk orang lain sebagai agen (yaitu manajer$ untuk melakukan jasa untuk kepentingan prinsipal termasuk mendelegasikan kekuasaan dalam pengambilan keputusan kepada agen. &ntuk meminimalisasi permasalahan agensi tersebut' maka dibuatlah kontrak-kontrak dalam perusahaan baik kontrak antara pemegang saham dengan manajernya maupun kontrak antara manajemen dengan karyawan' pemasok' dan kreditur. Teori kontrak (Contracting Theory$ menyatakan bahwa perusahaan merupakan sekumpulan kontrakkontrak (nexus of contracts$ antara pemasok dan konsumen dari faktor-faktor produksi. Dalam memonitor implementasi kontrak-kontrak tersebut oleh manajemen dan untuk mengetahui apakah tujuan bersama antara manajemen dan pemegang saham telah tercapai' akuntansi memegang peranan penting sebagai media penyampaian informasi mengenai kinerja perusahaan. (ngka akuntansi sering dipakai sebagai ukuran kinerja misalkan laba' rasio hutang terhadap ekuitas dan lain-lain ()atts & *immerman' !+#$. Dalam menyajikan angka akuntansi' prinsip akuntansi yang berlaku umum ( Generally Accepted Accounting Principles$ memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam menentukan metode maupun estimasi yang dapat digunakan. Dengan adanya fleksibilitas tersebut' maka menajemen akan memiliki diskresi' dimana diskresi tersebut kemudian

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

dapat mengarahkan perilaku manajemen dalam pelaporan keuangan. ,erilaku manajemen tersebut dapat bersifat efisien' dimana diskresi tersebut digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan dinilai positif oleh pasar. -amun' dilain pihak diskresi tersebut dapat mengarahkan perilaku manajemen menjadi oportunistik' dimana diskresi tersebut digunakan manajemen untuk kepentingan yang menguntungkannya secara pribadi tetapi merugikan perusahaan dan pemegang saham secara umum. ,erilaku manajemen yang bersifat oportunistik ini lebih jauh dapat mendorong kemungkinan dilakukannya kecurangan dalam pelaporan keuangan (fraud$. .ecurangan ini merupakan suatu tindakan yang sudah berada diluar koridor prinsip akuntansi yang berlaku umum. /ologna et al. ( !!0$ mendifinisikan kecurangan sebagai1 2 Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver3 yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. .riminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial. /iasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu ( $ tindakan%the act.' (4$ ,enyembunyian%theconcealment dan (0$ kon5ersi%the conversion. 6ecara lebih spesifik 7e8aee (499:$ mendefinisikan kecurangan pelaporan keuangan sebagai berikut1 Financial statement fraud is a deliberate attempt by corporations to deceive or mislead users of published financial statements, especially investors and creditors, by preparing and disseminating materially misstated financial statements . .ecurangan pelaporan keuangan dapat berkaitan dengan beberapa skema seperti1 ( $ falsifikasi' pengubahan' atau manipulasi dari dari catatan keuangan' dokumen pendukung atau transaksi bisnis; (4$ kesalahan pencatatan material yang disengaja ( material intentional misstatements$' penghapusan' atau kesalahan presentasi dari kejadian' transaksi' akun atau informasi signifikan lainnya yang merupakan sumber informasi pembuatan laporan keuangan; (0$ kesalahan aplikasi dan kesalahan interpretasi yang disengaja dan eksekusi standar akuntansi yang salah dalam hal penerapan prinsip' kebijakan' dan metode yang digunakan untuk mengukur' mengakui' dan melaporkan kejadian ekonomis dan transaksi bisnis; (<$ penghilangan secara sengaja dari pengungkapan atau penyajian pengukapan yang tidak memadai berkaitan dengan standar' prinsip' praktek akuntansi dan informasi keuangan yang berhubungan; (:$ penggunaan

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

teknik akuntansi yang agresif melalui pengelolaan laba yang tidak diperbolehkan; dan (#$ manipulasi dari praktek akuntansi yang didasarkan pada standar akuntansi yang tersedia yang memiliki kelemahan atau celah yang dapat digunakan perusahaan untuk menutupi substansi ekonomi dari kinerjanya (7e8aee' 499:$. =(= (499 $ menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai1 ( $ !alah sa"i yang timbul dari #ecurangan dalam pelaporan #euangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan' (4$ !alah sa"i yang timbul dari perla#uan tida# semestinya terhadap a#tiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan$ berkaitan dengan pencurian akti5a entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di =ndonesia. ,erlakuan tidak semestinya terhadap akti5a entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara' termasuk penggelapan tanda terima barang%uang' pencurian akti5a' atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas. ,erlakuan tidak semestinya terhadap akti5a dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih indi5idu di antara manajemen' karyawan' atau pihak ketiga ()ilopo' 499#$. ,ada dasarnya terdapat dua tipe kecurangan' yaitu eksternal dan internal. .ecurangan eksternal adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu perusahaan%entitas' seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap usaha; wajib pajak terhadap pemerintah. .ecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari karyawan' manajer dan eksekutif terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Dalam tabel berikut tipe kecurangan menurut 6te5e & >had (4994$1

Tabel ' Tipe-tipe kecurangan yang dilakukan perusahaan

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

6umber1 (lbrecht ).6te5e and (lbrecht >had ?' 4994 . Fraud $xamination Thomson 6outh- )estern' dikutip dari (mri8al' (k' MM' >@A' 2Pencegahan dan Pendete#sian %ecurangan &leh 'nternal Auditor3' www.bpk.go.id

Association of Certified Fraud $xaminations (ACF$) *+++,' salah satu asosiasi di &6( yang mendarmabaktikan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan' mengkategorikan kecurangan dalam tiga kelompok sebagai berikut1 a. .ecurangan Baporan .euangan (Financial !tatement Fraud$ .ecurangan Baporan .euangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Baporan .euangan yang merugikan in5estor dan kreditor. .ecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial. b. ,enyalahgunaan aset (Asset -isappropriation$ ,enyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam C.ecurangan .asD dan C.ecurangan atas ,ersediaan dan (set BainnyaD' serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement$. c. .orupsi (Corruption$

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

.orupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACF$. Menurut ACF$' korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan ( conflict of interest,' suap (bribery$' pemberian illegal (illegal gratuity$' dan pemerasan (economic extortion$. .ecurangan yang terjadi pada tingkat perusahaan telah terjadi dimana-mana. Di &6(' pelaku pasar modal dan masyarakat pada umumnya sempat digemparkan oleh skandal kecurangan yang melibatkan banyak perusahaan besar seperti Anron >orporation' )orld>om' Tyco' Bucent' EeroF' Global >rossing' dan lain-lain. .olaps dari Anron telah menyebabkan kerugian kapitalisasi pasar sebesar H"9 milyar yang menghancurkan sejumlah besar in5estor' karyawan maupun para pensiunan. .olaps dari The )orld>om' yang dikatakan orang sebagai akibat dari kecurangan pelaporan keuangan' merupakan kasus kebangkrutan terbesar dalam sejarah (merika 6erikat. .erugian dari kapitalisasi pasar akibat dari kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh Anron' )orld>om' Iwest' Tyco' dan Global >rossing diperkirakan mencapai H<#9 milyar (>otton' 4994$. Di =ndonesia' kecurangan akuntansi ini juga banyak terjadi dalam le5el perusahaan' baik perusahaan swasta maupun pemerintah. /erdasarkan data dari Transparancy =nternational (499:$ =ndonesia merupakan negara dengan peringkat korupsi tertinggi di dunia. Jal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus-kasus yang terkait dengan isu korupsi dan praktek kecurangan seperti likuidasi beberapa bank' diajukannya manajemen /&M- maupun swasta ke pengadilan' kasus kejahatan perbankan' manipulasi pajak' dan lain-lain ()ilopo' 499#$. .asus penggelembungan nilai asset yang dilkukan oleh =ndofarma pada tahun 499< merupakan salah satu contoh kasus yang sangat merugikan komunitas keuangan di =ndonesia. >ontoh lainnya adalah kesalahan atau 2kekurang hati-hatian3 manajemen /ank Bippo dalam memberikan informasi laporan keuangannya yang terjadi pada tahun 4994. =nformasi yang menyesatkan tersebut sangat merugikan para in5estor dan merupakan indikasi besar terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. 6elain dua contoh tersebut masih banyak kasus-kasus yang diperiksa oleh /(,A,(M yang mengandung indikasi kecurangan yang merugikan banyak pihak dalam jumlah yang sangat signifikan. Tingginya tingkat kecurangan pelaporan keuangan dan skandal perusahaan tersebut menimbulkan tiga pertanyaan penting' yaitu ( $ seberapa beratkah penyelewengan yang dilakukan oleh perusahaanK' (4$ dapatkah laporan keuangan perusahaan dipercayaK' (0$ bagaimanakah peran auditor dalam mengidentifikasi kemungkinan kecurangan tersebutK

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

(7e8aee' 499:$. 6ebelum dapat menjawab ketiga pertanyaan tersebut' merupakan hal yang penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya kecurangan dalam perusahaan dan bagaimana mendeteksi adanya kecurangan tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. @aktor-faktor yang dijelaskan dalam tulisan ini berkaitan dengan implementasi corporate governance' efekti5itas pengendalian internal' karakteristik manajemen' fungsi auditor dalam mencegah terjadinya kecurangan dan tekanan pajak yang mendorong manajemen untuk melakukan kecurangan demi meminimlisasikan beban pajaknya' sebagai faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi kemungkinan dilakukannya kecurangan dalam perusahaan. 6elain itu' tulisan ini juga akan membahas dampak% konsekuensi dari kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap pihak yang terkait dengan perusahaan' terutama pemegang sahamnya dan bagaimana reaksi pemegang saham tersebut terhadap perusahaan yang telah melakukan kecurangan. Faktor-Faktor yang (e)pengaruhi Kecurangan dala) Perusahaan '* +)ple)entasi good corporate governance /lair ( !!:$ mendefinisikan corporate governance sebagai keseluruhan set aransemen legal' kebudayaan' dan institusional yang menentukan apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan publik' yang berkaitan dengan siapa yang mengendalikan' bagaimana pengendalian dilakukan' dan bagaimana risiko dan imbal hasil saham dari akti5itas-akti5itas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dialokasikan (Darmawati' 4990; dalam Leronica' 499:$. ?rgani8ation for Aconomic >o-operation and De5elopment (?A>D$ telah menerbitkan dan mempublikasikan Principles of Corporate governance yang terdiri dari empat pilar utama yaitu fairness (keadilan$' transparency (transparansi$' accountability (akuntabilitas$' dan responsibility (tanggungjawab$. .eadilan berkenaan dengan keadilan dan kesetaraan perlakuan pemegang daham minoritas agar terlindungi dari kecurangan serta perdaganagan dan penyalahgunaan oleh orang dalam ( self dealing atau insider .rong doing$. 6edangkan transparansi dilakukan melalui pengungkapan (disclosure$ informasi kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. (kuntanbilitas dilakukan melalui pengawasan efektif berdasarkan keseimbangan kekuasaan antara pengawas' pengurus' pemegang saham dan auditor. (khirnya' tanggung jawab perusahaan berkaitan

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

dengan fungsi perusahaan sebagai anggota masyarakat yang harus menaati hukum dan bertindak sesuai dengan keinginan masyarakat (Darmawati' 4990; dalam Leronica' 499:$. 6arbanes-?Fley (ct tahun 4994 berisi beberapa pro5isi yang didesain untuk membuat eksekutif puncak pada perusahaan public lebih bertanggungjawab berkaitan kualitas' integritas' dan reliabilitas dari laporan keuangan. ,ro5isi ini mensyaratkan1 ( $ >A? dan >@? perusahaan dapat mensertifikasi akurasi dan kelengkapan laporan keuangan; (4$ manajemen bertanggungjawab untuk mengeluarkan dan menjaga tingkat pengendalian internal yang memadai dan efektif; (0$ manajemen tidak mengambil tindakan yang secara curang mempengaruhi' memaksa' memanipulasi' atau menyesatkan auditor dalam melaksanakan audit terhadap laporan keuangan; (<$ manajemen harus merekonsiliasi laporan pro forma dengan laporan keuangan; (:$ /agian diskusi dan analisis manajemen (ManagementDs Discussion and (nalysis% MD&($ seharusnya mendiskusikan dan mengungkapkan secara lengkap estimasi akuntansi yang kritikal dan kebijakan akuntansi; (#$ Aksekutif puncak harus mengembalikan segala keuntungan yang telah mereka terima apabila terbukti mereka salah menyajikan laporan keuangan perusahaan yang disampaikan pada 6A>; ("$ perusahaan harus menyampaikan pengungkapan secara cepat berkaitan dengan transaksi saham oleh pihak dalam; (+$ perusahaan tidak boleh memberikan pinjaman kepada eksekutif dan direksinya. =mplementasi yang tepat dari pro5isi ini diharapkan akan mempengaruhi perilaku dari eksekutif puncak dari perusahaan publik dan mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dalam melaporkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. =mplementasi dari corporate governance dilakukan oleh seluruh pihak dalam perusahaan' dengan aktor utamanya adalah manajemen puncak perusahaan yang berwenang untuk menetapkan kebijakan perusahaan dan mengimplementasikan kebijakan tersebut. /erikut adalah gambaran dari pihak-pihak utama yang terkait dengan implementasi corporate governance dan fungsi dari corporate governance yang dapat disumbangkan oleh pihakpihak tersebut1
,a)bar ' Corporate governance dan Fungsinya

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

6umber1 *abihollah 7e8aee (499:$' 2>auses' conseMuences' and deterence of financial statement fraud3' >ritical ,erspecti5es on (ccounting #.

(pabila perusahaan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance tersebut' maka perusahaan akan lebih transparan dalam pengungkapan seluruh informasi yang dimilikinya dan ada pengawasan yang lebih efektif atas semua akti5itas perusahaan sehingga pengendalian internal perusahaan dapat berjalan dengan baik dan akuntabilitas manajemen dapat dijamin. ,raktik seperti itu dalam perusahaan akan memperkecil kesempatan dan itikad buruk manajemen untuk melakukan kecurangan. Mekanisme corporate governance yang banyak diteliti dalam mempengaruhi kemungkinan perusahaan melakukan kecurangan berkaitan dengan karakteristik dari dewan' struktur kepemilikan' dan fungsi auditor dalam meminimalisasi kecurangan. ,ada bagian ini akan dibahas tinjauan teoritis dari mekanisme corporate governance yang berkaitan dengan karakteristik dewan dan struktur kepemilikan. ,embahasan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan fungsi auditor dalam meminimalisasi kecurangan akan dibahas dalam bagian fungsi auditor pada bagian selanjutnya. Karakteristik -e.an Dengan adanya pemisahan peran antara pemegang saham sebagai prinsipal dengan manajer sebagai agennya' maka manajer pada akhirnya akan memiliki hak pengendalian

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

yang signifikan dalam hal bagaimana mereka mengalokasikan dana in5estor (Jensen & Meckling' !"#; 6hleifer & Lishny' !!"$. @ungsi yang sangat penting dari dewan adalah untuk meminimalisasi biaya yang timbul karena adanya pemisahan antra kepemilikan dan pengendalian pada perusahaan modern saat ini (@ama & Jensen' !+0$. Mi8ruchi ( !+0$ juga menjelaskan bahwa dewan merupakan pusat dari pengendalian dalam perusahaan' dan dewan ini merupakan penanggung jawab utama dalam tingkat kesehatan dan keberhasilan perusahaan secara jangka panjang (Bouden' !+4$. .arena dewan memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan perusahaan' dewan dapat berperan sebagai 2koki3 dalam kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan. ?leh karena itu' karakteristik dewan sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. Baporan dari General (ccounting ?ffice (G(?$ (merika 6erikat (4994$ mengindikasikan bahwa hampir ":N dari :9 kasus akuntansi yang dilaporkan oleh 6A> dari januari 499 hingga @ebruari 4994 berkaitan dengan direksi' petugas' dan karyawan perusahaan' dan 4:Nnya berkaitan dengan perusahaan akuntansi dan >,(. /erdasarkan >?6? 7eport (/easley et al.' !!!$ menyatakan bahwa mayoritas dari kasus yang diperikasa (lebih dari +9N$ mengindikasikan keterlibatan >A? dan >@? dalam kecurangan laporan keuangan. ,ihak lain yang biasanya terlibat adalah ,engendali ( controllers$' direksi operasional' anggota dewan' dan auditor internal maupun eksternal. Mayoritas kecurangan laporan keuangan terjadi dengan partisipasi' dorongan' persetujuan dan sepengetahuan dari tim manajemen puncak termasuk didalamnya >A?' >@?' presiden' tresuri' dan pengendali. ,eran dari dewan dalam perusahaan sebagai pelaksana utama dalam pengendalian internal juga didukung oleh @ama ( !+9$ dan @ama & Jensen ( !+0$ yang menyatakan bahwa peran dewan dalam mekanisme pengendalian internal diperkuat dengan adanya direksi luar (outside directors$ karena mereka memiliki insentif untuk membangun reputasi sebagai ahli (experts$ dalam keputusan pengendalian. /easley ( !!#$ meneliti pengaruh dari karakteristik dewan terhadap kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan. Jasil penelitiannya menunjukkan bahwa kecurangan laporan keuangan di (merika 6erikat lebih rendah untuk perusahaan yang memiliki proporsi direksi luar yang lebih tinggi' direksi luar yang masa jabatannya lebih panjang (longer tenure$' kepemilikan oleh direksi luar yang lebih tinggi' dan direksi luar yang menjabat pada perusahaan lain (directorship$ yang lebih rendah. ,enelitian ini juga

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

menunjukkan bahwa adanya komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan melakukan kecurangan. 6ebaliknya penelitian oleh Dechow et al. ( !!#$' McMullen ( !!#$' dan /easley et al. (4999$ justru menyatakan bahwa adanya komite audit berhubungan dengan tingkat kecurangan yang lebih rendah. Dechow et al. ( !!#$ melaporkan bahwa kecurangan lebih terjadi pada perusahaan dimana pemimpin dewan bertindak sebagai >A?' tidak memiliki blockholder yang besar' dan direksi dalam (inside directors$ memiliki kepemilikan dalam jumlah yang subtansial. @arber (499:$ juga menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan memiliki kualitas go5ernance yang lebih jelek debandingkan dengan sampel kontrolnya dalam periode sebelum deteksi kecurangan. 6ecara spesifik hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan memiliki jumlah dan persentase anggota dewan luar yang lebih kecil' jumlah rapat komite audit yang lebih sedikit' jumlah ahli dalam komite audit yang lebih sedikit' persentase .(, /ig < yang lebih kecil' dan persentase >A? yang juga menjabat sebagai ketua dewan direksi yang lebih besar. &8un et al. (499<$ meneliti perusahaan (merika 6erikat yang dituduh melakukan kecurangan pada periode !"+ hingga 499 . 6umber datanya berasal dari )all 6treet Journal dan banyak dari kecurangan yang tidak berhubungan dengan !$C enforcement actions. Mereka meneliti hubungan antara kecurangan perusahaan dengan banyak 5ariabel corporate governance. Jasil utama yang didapat adalah apabila dewan (dan komite audit$ memiliki persentase direksi luar yang independen maka kemungkinan kecurangan akan semakin kecil. .arakteristik dewan lain (termasuk didalamnya adalah ukuran dewan' frekuensi rapat dewan' dan dualitas >A?% ketua dewan$ tidak signifikan mempengaruhi kecenderungan kecurangan. .ontras dengan ekspektasi mereka' ternyata perusahaan yang memiliki komisi nominasi justru memiliki kecenderungan kecurangan yang lebih besar. ,enelitian lain dari (grawal and >hadha (in press$ meneliti perusahaan yang membuat laporan laba yang terkait dengan koreksi kesalahan laba periode sebelumnya atau manipulasi. Mereka menemukan bahwa apabila direksi luar memiliki paling tidak satu anggota dengan latarbelakang akuntansi atau keuangan maka kecenderungan melakukan restatement laba akan lebih tinggi. .etiadaan ahli akuntansi atau keuangan membuat

10

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

direksi luar menjadi tidak efektif dalam melakukan kesalahan akuntansi dan kecurangan. 6erupa dengan hal tersebut' mereka menemukan bahwa kehadiran komite audit berhubungan dengan restatement laba yang lebih kecil hanya pada saat paling tidak satu dari anggota komite yang independent memiliki latarbelakang akuntansi atau keuangan. Mereka menyimpulkan bahwa hanya ketika direksi luar dan komite audit luar memiliki keahlian akuntansi atau keuangan maka dewan dan komite audit menjadi efektif dalam menghalangi penyataan laba yang salah (earnings misstatements$. Denis et al. (499#$ menunjukkan bahwa opsi saham bagi eksekutif dapat mengarahkan manajemen untuk melakukan kecurangan. Manajer akan melakukan tindakan yang dapat meningkatkan harga saham secara artifisial sehingga mereka dapat memaksimalkan keuntungan dari opsi tersebut. /erdasarkan literatur-literatur di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakteritik dewan sebagai agen pelaksana corporate governance memerankan peran yang sangat penting atas dilakukannya kecurangan dalam perusahaan. Struktur Kepe)ilikan =n5estor institusional (perusahaan asuransi' bank' dana pensiun' dan in5estment banking$ sering disebut sebagai in5estor yang canggih (sophisticated$ (Leronica' 499:$. @inancial Aconomists 7oundtable 6tatement on =nstitutional =n5estors and >orporate go5ernance ( !!!$ menyatakan bahwa dengan peningkatan in5estor institusional dalam suatu entitas' maka kepentingan in5estor institusional untuk memonitor tindakan manajemen menjadi meningkat karena semakin besar kepentingan ekonomi mereka dalam entitas tersebut. .epemilikan yang besar dalam suatu entitas memberikan insentif yang kuat pada institusi untuk secara aktif memonitor dan mempengaruhi tindakan manajemen dan berbagai kebijakannya. /eberapa penelitian sebelumnya mengaitkan struktur kepemilikan dengan pengelolaan laba. Meskipun pengelolaan lab memiliki konteks yang berbeda dengan kecurangan dan masih bersifat legal' pengelolaan laba dapat bersifat oportunistik. ,engelolaan laba yang bersifat oportunistik ini dapat mengarah pada kecurangan akuntansi. Mitra (4994$' dalam Leronica (499:$ menemukan bahwa kehadiran kepemilikan institusional yang tinggi akan membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba. .oh (4990$' dalam Leronica (499:$ melakukan penelitiannya di (ustralia' menemukan bahwa pada perusahaan dengan

11

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

kepemilikan institusional yang tinggi akan menekan pengelolaan laba yang agresif dari perusahaan dimana kepemilikan institusional tersebut dapat bertindak sebagai salah satu mekanisme corporate governance. 6edangkan Leronica (499:$ menyatakan bahwa pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan perushaaan konglomerasi lebih tinggi dibandingkan pengelolaan laba pada perusahaan lain. Dilain pihak' Leronica (499:$ menyatakan bahwa jenis pengelolaan laba yang diobser5asinya cenderung bersifat efisien dan pengelolaan laba pada perusahaan dengan kepemilikan keluarga tinggi dan bukan konglomerasi terbukti lebih bersifat efisien dibandingkan pada perusahaan lain. >hen et al. (499#$ meneliti kecurangan akuntansi di >hina' dan menghubungkan kecurangan tersebut dengan 5ariabel yang salah satunya adalah kepemilikan. 6truktur kepemilikan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepemilikan oleh pemerintah' legal entity' indi5idual' asing' dan bloc#holder. .epemilikan legal entity akan mendorong perusahaan untuk meninggikan laba melalui tindakan-tindakan yang bisa jadi dapat dipertanyakan dan melanggar hukum karena legal entity dituntut untuk menghasilkan keuntungan sehingga mereka memiliki insentif untuk mengalihkan sumber daya dari perusahaan yang mereka in5estasikan. 6ebaliknya kepemilikan pemerintah memiliki moti5asi yang lebih kecil untuk mendorong perusahaan melakukan kecurangan. Bebih lanjut' in5estor indi5idu memiliki kepentingan untuk menjaga perusahaan agar tidak melakukan kecurangan. Meskipun in5estor indi5idual memiliki pengaruh yang terbatas karena adanya pemegang saham mayoritas' namun apabila kombinasi dari in5estor indi5idu ini tinggi maka saham perusahaan tersebut akan selalu diawasi oleh para analis saham dan media sehingga dapat meminimalisasi kecurangan. 6ementara itu' kepemilikan asing akan mendorong perusahaan untuk menerapkan standar corporate governance yang lebih tingi dan proteksi pada pemegang saham minoritas yang lebih baik (.hanna and ,alepu' 4999$ sehingga diekspektasikan bahwa perusahaan dengan kepemilikan asing akan lebih kecil kemungkinannya melakukan kecurangan. ,ada akhirnya' kepemilikan yang bersifat bloc#holder akan mempengaruhi manajemen perusahaan. Dominasi dari bloc#holder ini dapat memberikan insentif dalam melakukan kecurangan atau justru mencegah kecurangan. ,enelitian ini mengujinya dengan menggunakan rasio konsentrasi kepemilikan untuk pemegang saham kedua hingga kesepuluh terbesar. -amun' dari sekian banyak ukuran kepemilikan yang digunakan oleh peneliti ternyata tidak satupun dapat menjelaskan kecurangan secara signifikan. Jadi' tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini

12

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

bahwa kepemilikan perusahaan di >hina akan mempengaruhi kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan. /* 0fekti1itas pengendalian internal ,engendalian dalam suatu perusahaan didesain untuk dapat menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi dalam perusahaan karena penyalahgunaan akti5a' ketidakakuratan dan ketidakhandalan data akuntansi' inefisiensi dalam kegiatan operasional' dan de5iasi dari kebijakan manajerial yang telah ditentukan. 6ecara ringkas' pengendalian didisain untuk menghilangkan inefisiensi dan tindakan yang tidak wajar (Maut8 & Mini' !##$. (=>,( ( !<"$ menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting' antara lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (/oynton & .ell' akuntansi. (pabila pengendalian dilaksanakan secara efektif maka hal ini dapat mengurangi kesempatan manajemen maupun karyawan untuk melakukan segala bentuk tindakan yang akan merugikan perusahaan' termasuk kecurangan. 6mith et al.' ( !!"$' /easley ( !!#$' /easley et al.' (4999$' 7einstein ( !!+$' Matsumura ( !!4$' dan (bbot et al., (4994$ menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi. )ilopo (499#$ meneliti kecenderungan kecurangan akuntansi di =ndonesia. =a !!#' dalam )ilopo' 499#$. )right (4990$' penelitian ini berpendapat bahwa pengendalian internal yang efektif mempengaruhi kecenderungan kecurangan

menggunakan 5ariabel keefektifan dari pengendalian internal sebagai salah satu 5ariabel yang dapat menjelaskan kecenderungan kecurangan akuntansi. Dengan menggunakan data primer melalui sur5ai ia mengukur keefektifan pengendalian internal melalui instrument yang dikembangkannya berdasarkan =(= (499 $ perihal pengendalian internal. Bima elemen yang diukurnya untuk mengkonstruk 5ariabel keefektifan pengendalian internal' yaitu1 ( $ penerapan wewenang dan tanggungjawab; (4$ pencatatan transaksi; (0$ pengendalian fisik; (<$ sistem akuntansi; (:$ pemantauan dan e5aluasi. Jasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian internal yang efektif memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi di suatu perusahaan. (rtinya semakin

13

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

efektif pengendalian internal di perusahaan' semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi oleh manajemen perusahaan. %* +ntegritas )anaje)en Manajemen memegang peranan penting atas terjadinya kecurangan dalam perusahaan. =ntegritas yang dimiliki oleh menejemen akan menentukan apakah manajemen memiliki dorongan untuk melakukan kecurangan atau tidak. =ntegritas tersebut berkaitan dengan moralitas manajemen' ketaatan manajemen terhadap aturan akuntansi' latar belakang manajemen dan lain-lain. =ntegritas manajemen tersebut dapat menjelaskan kemungkinan manajemen mengambil keputusan-keputusan yang bersifat kurang etis atau bahkan melanggar hukum. Tang et al.' (4990$ dalam penelitiannya menjelaskan indikator dari perilaku yang menyimpang atau tidak etis dalam perusahaan. ,erilaku ini adalah terdiri dari perilaku yang menyalahgunakan kedudukan%posisi (abuse position$' perilaku yang menyalahgunakan kekuasaan (abuse po.er$' perilaku yang menyalahgunakan sumber daya organisasi (abuse resources$' serta perilaku yang tidak berbuat apa-apa (no action$. Dallas (4994$ menyatakan bahwa berbagai kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan Anron' )orld>om' EeroF' dan lain-lain di &6( dikarenakan perilaku tidak etis manajemen perusahaan. Demikian pula >=M( (4994$ berpendapat bahwa perusahaan dengan standar etika yang rendah memiliki risiko kecurangan akuntansi yang tinggi. /erbagai kajian dan penyampaian fakta' seperti oleh Green and >alderon ( !!!$' 7einstein ( !!+$ dan >?6? (4994$ menunjukkan bahwa perilaku tidak etis dalam bentuk penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan' kedudukan' dan sumberdaya perusahaan' mendorong manajemen melakukan kecurangan akuntansi ()ilopo' 499#$. /erkaitan dengan moral atau integritas manajemen' .ohlberg ( !#!$' sebagaimana dikutip oleh LelasMue8 (4994$' dalam )ilopo (499#$ menyatakan bahwa moral berkembang melalui tiga tahapan' yaitu tahapan prakon5ensional' tahapan kon5ensional' dan tahapan postkon5ensional. Moralitas manajemen pada tahapan post kon5ensional menunjukkan kematangan moral manajemen yang tinggi. /ernardi ( !!<$ menjelaskan bahwa kematangan moral menjadi dasar dan pertimbangan manajemen dalam merancang tanggapan dan sikap terhadap isu-isu etis. Jasil penelitian Tre5ino and Ooungblood ( !!9$ serta Goolsby and Junt' ( !!4$ menunjukkan bahwa perkembangan pengetahuan moral menjadi indikasi pembuatan keputusan yang secara etis serta positif berkaitan dengan perilaku pertanggung-jawaban sosial.

14

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

)ilopo (499#$ juga berpendapat moralitas manajemen mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. (rtinya' semakin tinggi tahapan moralitas manajemen (tahapan postkon5ensional$' semakin manajemen memperhatikan kepentingan yang lebih luas dan uni5ersal daripada kepentingan perusahaan semata' terlebih kepentingan pribadinya. ?leh karenanya' semakin tinggi moralitas manajemen' semakin manajemen berusaha menghindarkan diri dari kecenderungan kecurangan akuntansi. Jasil penelitiannya menunjukkan bahwa moralitas manajemen memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap perilaku tidak etis pada perusahaan dan kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan. (rtinya semakin tinggi moralitas manajemen' maka semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi. .arakteristik manajemen juga berkaitan dengan tingkat ketaatan manajemen atas aturan yang berlaku. Jal ini akan mempengaruhi dorongan manajemen dalam melakukan hal-hal yang diluar aturan atau hokum yang berlaku. 6emakin taat manajemen terhadap aturan yang berlaku maka dorongan untuk melakukan kecurangan akan semakin kecil. @oster ( !+#$ menyatakan faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk menyediakan informasi laporan keuangan adalah kekuatan pasar serta kekuatan regulasi. 7egulasi ini mensyaratkan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai aturan atau standar akuntansi kepada para pihak yang membutuhkan. 7oberts et al.' (4994$ berpendapat bahwa cara profesi diorganisir' melalui antara lain kode etik' dan ketaatan atas aturan akuntansi' akan memberikan pengaruh serta mengendalikan perilaku manajemen perusahaan. Terdapat beberapa penelitian yang mendukung pendapat tersebut di atas' di antaranya adalah dari Barkin (4999$' DD(Muila (499 $' serta (dams et al.' (499 $. )olk & Tearney ( !!"$ menjelaskan bahwa kegagalan penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan akuntansi' akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor. )ilopo (499#$ meneliti hubungan antara ketaatan akuntansi terhadap kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan di =ndonesia. =a menggunakan sur5ai untuk mengukur ketaatan akuntansi dan mengembangkan instrumennya berdasarkan kode etik akuntan dari =(=. Jasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketaatan dari akuntan atau penanggung jawab penyusun laporan keuangan terhadap aturan akuntansi memberikan pengaruh yang

15

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan. (rtinya semakin manajemen perusahaan taat pada aturan akuntansi' semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi perusahaan. /erkaitan dengan latar belakang manajemen' Batham et al. (4999$ meneliti perbedaan dalam lingkungan agensi (yang direpresentasikan oleh fungsi monitoring dan struktur insentif$ dan karakteristik dari agen% manajemen (yang direpresentasikan oleh tim manajemen$ antara perusahaan yang melakukan kecurangan dalam hal pengungkapan dan perusahaan yang dianggap tidak mengeluarkan pengungkapan yang menyesatkan. Jasil penelitian ini mengindikasikan bahwa merupakan hal yang penting untuk memasukkan baik struktur agensi maupun karakteristik indi5idu dari tim manajemen dalam menjelaskan lingkungan kecurangan dalam perusahaan. ,enelitian ini membuktikan secara empiris bahwa 5ariabel monitoring dan insentif merupakan indicator yang penting dalam kecurangan manajemen. 6elain itu penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam karakteristik tim manajemen yang berkaitan dengan pengalaman militer dan latar belakang fungsional. ,erusahaan yang melakukan kecurangan lebih cenderung memiliki tim manjemen dengan tingkat konsentrasi tinggi atas indi5idu tanpa pengalaman militer dan latar belakang peripheral (hukum dan keuangan$. (grawal and >hadha (in press$ juga menyatakan bahwa apabila direksi luar memiliki paling tidak satu anggota dengan latarbelakang akuntansi atau keuangan maka kecenderungan melakukan restatement laba akan lebih tinggi. .etiadaan ahli akuntansi atau keuangan membuat direksi luar menjadi tidak efektif dalam melakukan kesalahan akuntansi dan kecurangan. &* Fungsi 2uditor (uditor memiliki peran yang sangat besar dalam kecurangan perusahaan baik dengan menghalangi terjadinya kecurangan atau dengan mengkoreksi adanya kesalahan yang disengaja tersebut (dengan memaksa adanya re5isi atau pelaporan kembali dari laporan keuangan$. ,eran dari auditor independen adalah untuk menyediakan 5erifikasi oleh pihak luar atas keakuratan angka akuntansi. 6alah satu aset terbesar dari auditor tersebut adalah reputasi mereka. )atts & *immerman ( !+#$ menggambarkan pentingnya reputasi bagi auditor dimana reputasi memberikan insentif untuk menjadi independen karena biaya untuk membangun reputasi tersebut sangat besar dan auditor akan kehilangan reputasinya apabila dia salah dalam melakukan proses auditnya. ?leh karena itu untuk menjaga reputasinya auditor akan selalu menjaga kualitas auditnya.

16

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

De(ngelo ( !+ $ mengemukakan bahwa kualitas audit meningkat dengan ukuran .(, karena .(, besar mempunyai kemampuan lebih untuk berspesialisasi dan berino5asi melalui teknologi sehingga meningkatkan kemungkinan .(, besar untuk menemukan pelanggaran dalam sistem akuntansi perusahaan. akan lebih dapat mendeteksi dan mengkoreksi Dengan adanya sumberdaya dan kesalahan pelaporan keuangan keunggulan komperatif yang dimiliki oleh auditor dengan skala besar' maka auditor tersebut perusahaan. /eberapa literatur sebelumnya menemukan bukti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang melakukan kecurangan dengan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan dalam hal kualitas audit yang diukur dengan .(, /ig < 5ersus .(, non-/ig < pada periode sebelum deteksi kecurangan (Dechow et al.' !!#; /eneish' !!"$. ,enelitian sebelumnya (Deis and GirouF' !!4; Batham et al.' !!+; ,almrose' !+"$

menemukan asosiasi yang positif antara skala auditor (/ig : 5s -on /ig :$ dan persepsi dari kualitas audit dan kemungkinan mendeteksi kecurangan laporan keuangan. ,ersepsinya adalah bahwa .(, /ig @i5e (saat ini /ig @our$ akan lebih cenderung dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan dibanding dengan non /ig :. Jal ini disebabkan karena beberapa hal' yaitu1 ( $ kemampuan untuk lebih dapat bertahan terhadap tekanan dari klien; (4$ perhatian yang lebih besar terhadap reputasi mereka; (0$ sumber daya yang lebih baik' berkaitan dengan kompetensi dan teknologi yang lebih canggih; (<$ strategi dan proses audit yang lebih kuat (7e8aee' 499:$. 6ebaliknya' >hen et al. (499#$ juga meneliti dampak dari kualitas audit terhadap kecurangan di >hina. .ualitas audit diproFi dengan skala auditor. Jasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berbeda antara perusahaan yang melakukan kecurangan dan yang tidak melakukan kecurangan. 6elain itu ternyata kualitas audit tidak signifikan dalam menjelaskan kemungkinan dan deteksi dari kecurangan yang dilakukan perusahaan. $* Tekanan pajak Manajer perusahaan menghadapi insentif yang saling bertentangan ketika hendak memanipulasi laba. Di satu sisi' manajer seringkali ingin meningkatkan laba yang dilaporkan kepada pemegang saham dan pengguna eksternal lainnya (/urgstahler and

17

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Diche5 !!"; /arth et al. !!!; /eatty et al. 4999; /arto5 et al. 4994$' baik untuk tujuan mendapatkan bonus atau meningkatkan reputasinya. -amun' di sisi lain' manajer juga berkeinginan untuk meminimalisasikan laba kena pajak yang dilaporkan pada otoritas perpajakan (Mills and -ewberry 499 $. Manajer dapat mencapai kedua tujuan tersebut dengan menanipulasi secara simultan melalui peningkatan laba untuk pelaporan keuangan' tetapi tidak untuk pelaporan pajak. Jal ini akan menimbulkan perbedaan (gap$ antara laba sebelum pajak berdasarkan buku perusahaan dengan laba kena pajak' sehingga menghasilkan perubahan hutang pajak tangguhan' biaya pajak tangguhan dan tariff pajak yang efektif. ?leh karena itu tekanan pajak dapat mempengaruhi kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan' dan data mengenai pajak tangguhan dapat merefleksikan dampak dari peninggian laba financial yang mengandung kecurangan. &ntuk tujuan pelaporan keuangan' standar akuntansi memberikan manajer banyak diskresi dalam pemilihan metode dan estimasi akuntansi. 6ementara itu' perpajakan biasanya memberikan tingkat diskresi yang lebih kecil. ?leh sebab itu' perbedaan antara laba buku dan laba kena pajak secara potensial dapat merefleksikan tingkatan diskresi yang digunakan oleh manajer dalam meninggikan laba (Mills !!+$. Manajer yang melakukan peninggian laba ini tentunya tidak mau membayar pajak atas laba yang dimanipulasinya tersebut. Minimalisasi dari laba kena pajak' bersamaan dengan manipulasi dalam laba buku' akan meningkatkan gap antara keduanya. Gap antara buku dengan pajak tersebut merefleksikan pengelolaan laba yang agresif' namun belum pasti mengindikasikan kecurangan. -amun karena batasan dari kedua akti5itas tersebut belum jelas' maka perbedaan antara data buku dan data pajak dapat menghasilkan 5ariabel yang dapat digunakan auditor dalam mengukur kualitas laba dan kemungkinan kecurangaan saat ini atau periode mendatang (Attredge et al. 499#$. /elum banyak penelitian yang menghubungan antara pajak dengan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan. Biteratur sebelumnya banyak meneliti hubungan antara pajak dengan pengelolaan laba. 7e5sine et al. ( !!!$ menyatakan bahwa rasio antara laba buku sebelum pajak terhadap laba kena pajak dapat digunakan untuk mengukur tingkat konser5atisme atau agresifitas dalam akuntansi. Joos et al. (4999$ berargumen bahwa perusahaan dengan perbedaan antara pajak dan buku yang besar akan secara oportunistik mengelolan laba' dan in5estor mengetahui hal tersebut.

18

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Attredge et al. (499#$ meneliti hubungan antara pajak dengan kecurangan. Mereka meneliti apakah perbedaan antara laba buku dengan laba kena pajak yang diskalakan dengan total asset dan biaya pajak tangguhan berhubungan dengan peninggian laba yang berindikasi kecurangan (earnings overstatement fraud$ pada tahun sebelum terjadinya kecurangan dan pada tahun kecurangan. ,enelitian ini menunjukkan bahwa 5ariabel pajak berasosiasi secara signifikan dengan peninggian laba yang berindikasi kecurangan. 6ecara spesifik kecurangan berasosiasi secara positif dengan1 ( $ tingkat perbedaan antara laba buku dengan laba kena pajak yang lebih tinggi pada tahun sebelum terjadinya kecurangan' dan (4$ tingkat biaya pajak tangguhan yang lebih tinggi pada tahun terjadinya kecurangan. Dengan kata lain' perbedaan antara buku dan pajak dapat digunakan sebagai signal awal untuk terjadinya kecurangan di masa mendatang' sedangkan biaya pajak tangguhan dapat digunakan dalam mendeteksi terjadinya kecurangan saat ini. /erikut ini adalah tabel yang menyimpulkan hasil penelitian sebelumnya terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi dilakukannya kecurangan oleh perusahaan1

19

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Faktor yang )e)pengaruhi kecurangan . =mplementasi good corporate governance .arakteristik Dewan

Peneliti

3asil Penelitian

/easley ( !!#$

Meneliti pengaruh dari karakteristik dewan terhadap kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan. Jasil penelitiannya menunjukkan bahwa kecurangan laporan keuangan di (merika 6erikat lebih rendah untuk1 perusahaan yang memiliki proporsi direksi luar yang lebih tinggi' direksi luar yang masa jabatannya lebih panjang ( longer tenure$' kepemilikan oleh direksi luar yang lebih tinggi' dan direksi luar yang menjabat pada perusahaan lain (directorship$ yang lebih rendah. ,enelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan melakukan kecurangan. (danya komite audit berhubungan dengan tingkat kecurangan yang lebih rendah.

Dechow et al. ( !!#$' McMullen ( !!#$' dan /easley et al. (4999$ Dechow ( !!#$ et al.

.ecurangan lebih terjadi pada perusahaan dimana pemimpin dewan bertindak sebagai >A?' tidak memiliki blockholder yang besar' dan direksi dalam ( inside directors$ memiliki kepemilikan dalam jumlah yang subtansial. ,erusahaan yang melakukan kecurangan memiliki kualitas go5ernance yang lebih jelek debandingkan dengan sampel kontrolnya dalam periode sebelum deteksi kecurangan. 6ecara spesifik hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan memiliki jumlah dan persentase anggota dewan luar yang lebih kecil' jumlah rapat komite audit yang lebih sedikit' jumlah ahli dalam komite audit yang lebih sedikit' persentase .(, /ig < yang lebih kecil' dan persentase >A? yang juga menjabat sebagai ketua dewan direksi yang lebih besar.

@arber (499:$

&8un (499<$

et

al.

Meneliti hubungan antara kecurangan perusahaan dengan banyak 5ariabel corporate governance. Jasil utama yang didapat adalah1 (pabila dewan (dan komite audit$ memiliki persentase direksi luar yang independen maka kemungkinan kecurangan akan semakin kecil.

20

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

(grawal >hadha press$

and (in

.arakteristik dewan lain (termasuk didalamnya adalah ukuran dewan' frekuensi rapat dewan' dan dualitas >A?% ketua dewan$ tidak signifikan mempengaruhi kecenderungan kecurangan. ,erusahaan yang memiliki komisi nominasi justru memiliki kecenderungan kecurangan yang lebih besar. (pabila direksi luar memiliki paling tidak satu anggota dengan latarbelakang akuntansi atau keuangan maka kecenderungan melakukan restatement laba akan lebih tinggi. .ehadiran komite audit berhubungan dengan restatement laba yang lebih kecil hanya pada saat paling tidak satu dari anggota komite yang independent memiliki latarbelakang akuntansi atau keuangan. ?psi saham bagi eksekutif dapat mengarahkan manajemen untuk melakukan kecurangan. Manajer akan melakukan tindakan yang dapat meningkatkan harga saham secara artifisial sehingga mereka dapat memaksimalkan keuntungan dari opsi tersebut. .ehadiran kepemilikan institusional yang tinggi akan membatasi manajer untuk melakukan pengelolaan laba. ,ada perusahaan dengan kepemilikan institusional yang tinggi akan menekan pengelolaan laba yang agresif dari perusahaan dimana kepemilikan institusional tersebut dapat bertindak sebagai salah satu mekanisme corporate governance. Meneliti kecurangan akuntansi di >hina' dan menghubungkan kecurangan tersebut dengan 5ariabel yang salah satunya adalah kepemilikan. 6truktur kepemilikan yang diteliti adalah kepemilikan oleh pemerintah' legal entity' indi5idual' asing' dan bloc#holder. Dari sekian banyak ukuran kepemilikan yang digunakan oleh peneliti ternyata tidak satupun dapat menjelaskan kecurangan secara signifikan. Jadi' tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini bahwa kepemilikan perusahaan di >hina akan mempengaruhi kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan. ,engendalian internal yang efektif mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi.

Denis (499#$ 6truktur .epemilikan

et

al.

Mitra dalam (499:$ .oh dalam (499:$ >hen (499#$

(4994$' Leronica (4990$' Leronica et al.

4. Afekti5itas pengendalian internal

)right (4990$ 6mith et al.'

Menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan

21

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

( !!"$' /easley ( !!#$' /easley et al.' (4999$' 7einstein ( !!+$' Matsumura ( !!4$' dan (bbot et al., (4994$ )ilopo (499#$

kecurangan akuntansi.

0. =ntegritas manajemen Green and >alderon ( !!!$' 7einstein ( !!+$ dan >?6? (4994$ )ilopo (499#$

Meneliti kecenderungan kecurangan akuntansi di =ndonesia. =a mengukur keefektifan pengendalian internal melalui instrument yang dikembangkannya berdasarkan =(= (499 $ perihal pengendalian internal. Jasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian internal yang efektif memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi di suatu perusahaan. (rtinya semakin efektif pengendalian internal di perusahaan' semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi oleh manajemen perusahaan. ,erilaku tidak etis dalam bentuk penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan' kedudukan' dan sumberdaya perusahaan' mendorong manajemen melakukan kecurangan akuntansi Jasil penelitiannya menunjukkan bahwa moralitas manajemen memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap perilaku tidak etis pada perusahaan dan kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan. (rtinya semakin tinggi moralitas manajemen' maka semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi. Menyatakan faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk menyediakan informasi laporan keuangan adalah kekuatan pasar serta kekuatan regulasi. 7egulasi ini mensyaratkan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai aturan atau standar akuntansi kepada para pihak yang membutuhkan. al.' >ara profesi diorganisir' melalui antara lain kode etik' dan ketaatan atas aturan akuntansi' akan memberikan pengaruh serta mengendalikan perilaku manajemen perusahaan.

@oster ( !+#$

7oberts (4994$

et

22

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

)olk & Tearney ( !!"$ )ilopo (499#$

.egagalan penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan akuntansi' akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor. Meneliti hubungan antara ketaatan akuntansi terhadap kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan di =ndonesia. Jasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketaatan dari akuntan atau penanggung jawab penyusun laporan keuangan terhadap aturan akuntansi memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan. (rtinya semakin manajemen perusahaan taat pada aturan akuntansi' semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi perusahaan.

Batham (4999$

et

al. Meneliti perbedaan dalam lingkungan agensi (yang direpresentasikan oleh fungsi monitoring dan struktur insentif$ dan karakteristik dari agen% manajemen (yang direpresentasikan oleh tim manajemen$ antara perusahaan yang melakukan kecurangan dalam hal pengungkapan dan perusahaan yang dianggap tidak mengeluarkan pengungkapan yang menyesatkan. Jasil penelitian ini mengindikasikan bahwa merupakan hal yang penting untuk memasukkan baik struktur agensi maupun karakteristik indi5idu dari tim manajemen dalam menjelaskan lingkungan kecurangan dalam perusahaan. ,erusahaan yang melakukan kecurangan lebih cenderung memiliki tim manjemen dengan tingkat konsentrasi tinggi atas indi5idu tanpa pengalaman militer dan latar belakang peripheral (hukum dan keuangan$. (pabila direksi luar memiliki paling tidak satu anggota dengan latarbelakang akuntansi atau keuangan maka kecenderungan melakukan restatement laba akan lebih tinggi. .etiadaan ahli akuntansi atau keuangan membuat direksi luar menjadi tidak efektif dalam melakukan kesalahan akuntansi dan kecurangan. Mengemukakan bahwa kualitas audit meningkat dengan ukuran .(, karena .(, besar mempunyai kemampuan lebih untuk berspesialisasi dan berino5asi melalui teknologi sehingga meningkatkan kemungkinan .(, besar untuk menemukan pelanggaran dalam sistem akuntansi perusahaan. Meneliti dampak dari kualitas audit terhadap kecurangan di >hina. Jasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berbeda antara perusahaan yang melakukan kecurangan dan yang tidak melakukan kecurangan. 6elain itu

(grawal >hadha press$ <. @ungsi (uditor

and (in

De(ngelo ( !+ $

>hen (499#$

et

al.

23

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

ternyata kualitas audit tidak signifikan dalam menjelaskan kemungkinan dan deteksi dari kecurangan yang dilakukan perusahaan. Deis and GirouF' !!4; Batham et al.' !!+; ,almrose' !+" Menemukan asosiasi yang positif antara skala auditor (/ig : 5s -on /ig :$ dan persepsi dari kualitas audit dan kemungkinan mendeteksi kecurangan laporan keuangan. ,ersepsinya adalah bahwa .(, /ig @i5e (saat ini /ig @our$ akan lebih cenderung dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan dibanding dengan non /ig :. Jal ini disebabkan karena beberapa hal' yaitu1 ( $ kemampuan untuk lebih dapat bertahan terhadap tekanan dari klien; (4$ perhatian yang lebih besar terhadap reputasi mereka; (0$ sumber daya yang lebih baik' berkaitan dengan kompetensi dan teknologi yang lebih canggih; (<$ strategi dan proses audit yang lebih kuat (7e8aee' 499:$. ,erbedaan antara laba buku dan laba kena pajak secara potensial dapat merefleksikan tingkatan diskresi yang digunakan oleh manajer dalam meninggikan laba Menyatakan bahwa rasio antara laba buku sebelum pajak terhadap laba kena pajak dapat digunakan untuk mengukur tingkat konser5atisme atau agresifitas dalam akuntansi. ,erusahaan dengan perbedaan antara pajak dan buku yang besar akan secara oportunistik mengelolan laba' dan in5estor mengetahui hal tersebut. Meneliti hubungan antara pajak dengan kecurangan. Mereka meneliti apakah perbedaan antara laba buku dengan laba kena pajak yang diskalakan dengan total asset dan biaya pajak tangguhan berhubungan dengan peninggian laba yang berindikasi kecurangan (earnings overstatement fraud$ pada tahun sebelum terjadinya kecurangan dan pada tahun kecurangan. ,enelitian ini menunjukkan bahwa 5ariabel pajak berasosiasi secara signifikan dengan peninggian laba yang berindikasi kecurangan. 6ecara spesifik kecurangan berasosiasi secara positif dengan1 ( $ tingkat perbedaan antara laba buku dengan laba kena pajak yang lebih tinggi pada tahun sebelum terjadinya kecurangan' dan (4$ tingkat biaya pajak tangguhan yang lebih tinggi pada tahun terjadinya kecurangan. Dengan kata lain' perbedaan antara buku dan pajak dapat digunakan sebagai

:. Tekanan pajak Mills ( !!+$

7e5sine ( !!!$

et

al.

Joos et al. (4999$ Attredge (499#$ et al.

24

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

signal awal untuk terjadinya kecurangan di masa mendatang' sedangkan biaya pajak tangguhan dapat digunakan dalam mendeteksi terjadinya kecurangan saat ini.

25

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Konsekuensi dari kecurangan dala) perusahaan .etika perusahaan melakukan kecurangan' dan kecurangan tersebut diketahui oleh masyarakat baik oleh pengawas pasar modal' in5estor' media' dan masyarakat pada umumnya' maka perusahaan dan pihak-pihak yang terkait akan mengalami kerugian yang sangat besar. /eberapa pihak yang sangat dirugikan atas kecurangan tersebut diantaranya adalah perusahaan itu sendiri' pemegang saham' dan auditornya. .ecurangan yang dilakukan oleh Anron misalnya mengakibatkan perusahaan tersebut dituntut bangkrut' kerugian kapitalisasi pasar lebih dari H#9 milyar' dan lebih dari 49 tuntutan hukum class action. Bebih lanjut kasus itu juga membawa konsekuensi bagi auditor eksternalnya yaitu (rthur (ndersen dimana auditor tersebut dicabut i8in usahanya karena tidak mendeteksi dan melaporkan kecurangan yang dilakukan kliennya tersebut (7e8aee' 499:$. .ecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan ini membawa kerugian yang sangat besar bagi pemegang sahamnya. /agi pemegang saham' biasanya bentuk kerugiannya adalah berupa penurunan harga saham yang sangat drastis. Jal ini dapat dilihat dari nilai kapitalisasi pasar dari saham perusahaan yang melakukan kecurangan yang relatif menurun setelah perusahaan diidentifikasi melakukan kecurangan atau ketika pengawas pasar modal menyampaikan surat teguran atas suatu pelanggaran. 6elain konsekuensi berupa penurunan nilai kapitalisasi pasar' perusahaan (apabila tidak ada tuntutan bangkrut$ harus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek terutama yang menyangkut tingkat pengendalian internal dan corporate governance-nya. ,erbaikan ini harus dilakukan untuk mengembalikan reputasi perusahaan yang cenderung menurun setelah kecurangan yang dilakukan terdeteksi oleh publik. ,enelitian empiris sebelumnya menyatakan bahwa perbaikan dalam pengendalian internal sangatlah mahal bagi perusahaan dalam bentuk waktu dan upaya yang dibutuhkan dalam memperbaiki implementasi go5ernance (Oermack' !!#; .lein' 4994$. -amun' biaya yang timbul apabila perusahaan tidak melakukan perbaikan dalam mekanisme go5ernance-nya akan lebih tinggi dibandingkan apabila perusahaan melakukan perbaikan. @arber (499:$ meneliti hubungan antara kredibilitas perusahaan dengan corporate go5ernance. =a menggunakan sampel perusahaan yang diidentifikasikan oleh 6A> sebagai perusahaan yang melakukan kecurangan dengan memanipulasi laporan keuangannya.

26

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Jasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang telah terdeteksi melakukan kecurangan tersebut mengambil tindakan untuk memperbaiki go5ernance mereka. Tiga tahun setelah kecurangan mereka terdeteksi perusahaan ini memiliki karakteristik go5ernance yang serupa dengan perusahaan pengendalinya (control firms$ dalam hal jumlah dan persentase anggota luar dari dewan' namun lebih banyak dalam hal jumlah rapat komite audit dibandingkan dengan perusahaan pengendalinya. ,enelitian ini juga mengindikasikan bahwa setelah dilakukannya kecurangan' analis yang mengikuti ( analyst follo.ing$ dan kepemilikan institusional tidak mengalami peningkatan' yang artinya bahwa kredibilitas masih merupakan masalah bagi perusahaan ini. -amun' penelitian ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan yang mengambil tindakan untuk memperbaiki go5ernance mereka memiliki kinerja saham yang lebih superior' yang berarti menunjukkan bahwa in5estor menghargai perbaikan dalam mekanisme go5ernance perusahaan tersebut. Kesi)pulan .ecurangan yang dilakukan oleh perusahaan terjadi dimana-mana dan sangat merugikan banyak pihak dalam jumlah yang tidak sedikit. =(= (499 $ menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai1 ( $ !alah sa"i yang timbul dari #ecurangan dalam pelaporan #euangan (4$ !alah sa"i yang timbul dari perla#uan tida# semestinya terhadap a#tiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan$. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan dan bagaimana konsekuensi dari kecurangan perusahaan berdasarkan literatur sebelumnya. Dari literatur sebelumnya dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang berhubungan dengan kecurangan perusahaan. @aktor-faktor tersebut adalah implementasi corporate go5ernance' efekti5itas pengendalian internal' integritas manajemen' fungsi auditor dan tekanan pajak. 6elain itu juga dibahas mengenai konsekuensi dari kecurangan perusahaan yang terdeteksi oleh pengawas pasar modal. ,erusahaan yang melakukan kecurangan akan berusaha memperbaiki reputasinya dengan melakukan perbaikan mekanisme go5ernance dalam perusahaannya. -2FT2R R0F0R04S+ (bbott' B. J.' 6usan ,arker' and Gary @. ,eters' 4994. (udit >ommittee >haracteristics and @inancial 6tatement1 ( 6tudy of the Afficacy of >ertain /lue 7ibbon >ommittee 7ecommendation. /or#ing paper,. www.ssrn.com

27

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

(dams' J. 6.' (rmen Tashchian and Ted J. 6hore' 499 . >ode of Athics as 6ignals for Athical /eha5ior. 0ournal of 1usiness $thics 5ol. 49!1 !!-4 . (grawal and >hadha' in press. >orporate go5ernance and accounting scandals. 0ournal of 2a. and $conomics. (mri8al' (k' MM' >@A' ,encegahan dan pendeteksian kecurangan oleh internal auditor. www.bpk.go.id /easley' M. 6. ' !!#. (n Ampirical (nalysis of the 7elation between the /oard of Director >omposition and @inancial 6tatement @raud. The Accounting 3evie.' 5ol. " no. < (?ct.$' pp1 <<0-<#: /easley M.6.' J.L. >arcello' D.7. Jermanson and ,.D. Bapides' 4999. @raudulent financial reporting1 consideration of industry traits and corporate go5ernance mechanisms' Accounting 4ori5ons < (4999$' pp. << P<:< (December$. /ernardi' 7ichard (.' !!<. @raud Detection1 The Affect of >lient =ntegrity and >ompetence and (uditor >ogniti5e 6tyle. Auditing6 A 0ournal of Practice 7 Theory, 5ol. 0. 6upplement' pp1 #+-+< /urgstahler' D.' and =. Diche5. !!". Aarnings management to a5oid earnings decreases and losses. 0ournal of Accounting and $conomics, 4< (December$1 !!- 4#. >hen' Gongmeng' Michael @irth' Gao' ?li5er M. 7ui' 499#. ?wnership structure' corporate go5ernance and @raud1 A5idence from >hina. 0ournal of Corporate Finance' Lol 4 (0$' <4<-<<+. >otton DB. 4994' @iFing >,( ethics can be an inside job. http1%%www.washingtonpost.com DD(Muila' J. M.' 499 . @inancial (ccountantsD ,erceptions of ManagementDs Athical 6tandards. 0ournal of 1usiness $thics. 5ol. 0 1 400-4<< Dallas' Bynne B.' 4994. ( ,reliminary =nMuiry into the 7esponcibility of >orporations and Their Directors and ?fficers for >orporate >limate1 The ,sichology of AnronDs >limate. /or#ing Paper, www.ssrn.com De(ngelo' B.' !+ . (uditor si8e and audit Muality' 0ournal of Accounting and $conomics 0 ( !+ $' pp. +0P !!. Dechow' ,.M.' 7.G. 6loan and (.,. 6weeney' !!#' >ases and conseMuences of earnings manipulations1 an analysis of firms subject to enforcement actions by the 6A>' Contemporary Accounting 3esearch 0 ( !!#$ ( $' pp. P0#. Deis D' GirouF G. !!4' Determinants of audit Muality in the public sector. Accounting 3evie.; #"(?ct$1<#4P"!. Attredge' Michael' Bili 6un' ,icheng Bee' (sokan (nandarajan'. 499#. Do deferred taF data signal earning fraudK' /or#ing paper. www.ssrn.com @arber' Da5id /.' 499:. 7estoring trust after fraud1 Does corporate go5ernance matterK' Accounting 3evie.' Lol +9 (4$' :0!-:# . @oster' G.' !+#. Financial !tatement Analysis 4nd edition. -ew Jersey' &6(1 ,rentice Jall =nternational' =nc. Jensen' Michael' and )illiam Meckling' !"#. Theory of the @irm1 Managerial /eha5ior' (gency >ost' and ownership 6tructure' 0ournal of Financial $conomics' 0' 09:0#9. Joos' ,.' J. ,ratt' and D.Ooung.' 4999. /ook-taF differences and the 5alue rele5ance of earnings. /or#ing paper. -assachusetts 'nstitute of Technology, 'ndiana 8niversity and '9!$A:. Barkin' J. M.' 4999. The (bility of =nternal (uditors to =dentify Athical Dilemmas. 0ournal of 1usiness $thics 401 pp <9 -<9!. Batham >' Jacobs @' 7oush' ,.' !!+' Does auditor tenure matterK 3es Acc 3egul; (@all$1 #: "+.

28

Faktor-faktor Penyebab dan Konsekuensi dari Kecurangan Pelaporan Keuangan ( Fraud): Suatu Tinjauan Teoritis Ratna ardhani - !"#$#%##&$

Batham >' Jacobs @. 4999a' Monitoring and incenti5es factors influencing misleading disclosures. 0ournal -anagerial 'ssues;(6ummer$1 #!P+". Matsumura' A. M.' and 7obert 7. Tucker' !!4. @raud detection1 ( Theoretical @oundation. The Accounting 3evie.' 5ol. #" no. <. McMullen' D.(.' !!#. (udit committee performance1 an in5estigation of the conseMuences associated with audit committees' Auditing6 A 0ournal of Practice and Theory #' pp. +"P 90 (6pring$. Mills' B. !!+. /ook-taF differences and =nternal 7e5enue 6er5ice adjustments. 0ournal of Accounting 3esearch ((utumn$1 0<0-0:#. Mi8ruchi' M. 6.' !+0. )ho >ontrol )homK (n AFamination of the 7elation between Management and boards of Directors in Barge (merican >orporation. Academy of -anagement 3evie.' +' <4#-<0:. ,almrose *.' !+". Bitigation and independent auditors1 the role of business failures and management fraud. Aud6 0ournal Practice Theory;#(4$1!9P 90. 7einstein' (.' and /ayou' M. A.' !!+. ( >omprehensi5e 6tructure to Jelp (nalyse' Detect and ,re5ent @raud. /or#ing paper, -1A;&8<!&-. 8-:.$-'C4.$:8 7e5sine' B.' D. >ollins' and )./. Johnson. !!!. @inancial reporting and analysis' 8pper !addle 3iver, 906 Prentice 4all. 7e8aee' *abihollah 499:' >ause' conseMuences' and deterence of financial statement fraud. Critical Perspective in Accounting' #' 4""-4!+. 6hleifer' (ndrei.' 7obert Lishny. !!". ( 6ur5ey of >orporate Go5ernance. The 0ournal of Finance. June' Lol. :4 (4$' "0"-"+0. 6mith' 7.' 6am Tiras' and 6tan Lichitlekarn' !!". The =nteraction /etween =nternal >ontrol (ssessment and 6ubstanti5e Testing in (udits for @raud. /or#ing Paper www.ssrn.com 6te5e' (lbrecht ). and (lbrecht >had ?' 4994. @raud AFamination. Thomson !outh) /estern. Tang' T. B. ,. and 7andy .. >hiu' 4990. =ncome' Money Atic' ,ay 6atisfaction' >ommitment' and &nethical /eha5ior1 =s the Bo5e of Money the 7oot of A5il for Jong .ong AmployeesK 0ournal of 1usiness $thics' <#' pp1 0-49. &8un' 6.J. 68ewc8yk and 7. Larma' /oard composition and corporate fraud' Financial Analysts 0ournal #9 (499<$' pp. 00P<0. Leronica' 6yl5ia. 499:. ,engaruh struktur kepemilikan' ukuran perusahaan' dan praktek corporate go5ernance terhadap pengelolaan laba (earnings management$ dan kekeliruan penilaian pasar' :isertasi Program !tudi 'lmu -ana"emen Pascasar"ana Fa#ultas $#onomi 8niversitas 'ndonesia. )atts' 7. dan J. *immerman. !+# ,ositi5e (ccounting Theory. Prentice)4all, $ngle.ood Cliffs' -J. )ilopo 499#' (nalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi1 6tudi pada perusahaan publik dan badan usaha milik negara di =ndonesia' !imposium 9asional A#untansi = Padang' 4 -#!. )right' ,atrick M.' 4990. 7estoring Trust1 The 7ole of J7 in >orporate Go5ernance. 6eptember' 4990. www.ilr.cornell.edu%cahrs Oermack' !!# D. Oermack' Jigher market 5aluations of companies with a small board of directors' 0ournal of Financial $conomics <9 ( !!#$' pp. +:P4 .

29

Anda mungkin juga menyukai