Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 6 SEMESTER GASAL 2022/2023 Validasi

Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen


Dosen Pengampu : Drs. Achmad Tjahjono, MM, Ak
Waktu : Dikumpul Minggu 1-11-2020.
Sifat Ujian : Terbuka Online
• Bacalah doa terlebih
• Tidak diperkenankan membuka buka, catatan, dan alat-alat
komunikasi selama ujian berlangsung (kecuali ujiannya bersifat
Keterangan
terbuka).
• Tidak diperkenankan pinjam-meminjam alat tulis
• Handpone harus non aktif selama ujian berlangsung.

DEVA TRI PUSPITAWATI / 223218598

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat tapi jelas, dan dikumpulkan melalui SIATO
1. Di Dalam Text-Book, Chapter 6 Dibahas Tentang Harga Transfer, Jelaskan Apa
Gunanya Topik Tentang Harga Transfer Itu Dibahas Dengan Harus Mengaitkan
Pembahasan Tentang Pusat Laba (Chapter 5) Dan Pusat Investasi (Chapter 7)?
Jawaban:
Di dalam pengukuran Pusat Investasi terdapat komponen yang digunakan dalam perhitungan
yang diperoleh dari Pusat Laba. Sedangkan antar pusat laba dalam sebuah organisasi harga
transfer digunakan untuk memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit
usaha untuk menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan. Harga transfer hanya terjadi pada pusat laba saja dan tidak mungkin terjadi
pada pusat-pusat yang lain. Nemun ketiga topik tersebut saling berkaitan.

2. Mengapa penerapan harga transfer merupakan masalah yang rumit dan komplek?
Jelaskan bagaimana harga transfer mampu meningkatkan keselarasan tujuan?
Jawaban:
Penerapan harga transfer merupakan masalah yang rumit dan komplek karena didalam
penerapan harga tranfer melibatkan bagian yang berbeda tujuannya sehingga untuk
menentukan harga transfer yang dapat disepakati antar kedua belah pihak bukan merupakan
persoalan yang mudah. Dan juga penetapan harga transfer mempunyai dampak yang
berbeda disetiap bagian/divisi. Harga transfer mampu meningkatkan keselarasan tujuan
dengan situasi sebagai berikut:
- Orang Yang Kompeten Idealnya
Para manajer memperhatikan tidak sekedar laba jangka pendek, tetapi juga laba jangka
panjang. Para staf yang terlibat negosiasi dan arbitrasi harus kompeten.
- Atmosfir yang Baik
Para manajer harus menganggap bahwa tingkat laba dalam laporan keuangan, adalah
ukuran penting dan pertimbangan penting dalam penilaian prestasi mereka. Mereka harus
menyadari bahwa harga tersebut adalah adil.
- Harga Pasar
Harga transfer yang ideal didasarkan atas harga pasar normal yang tetap untuk produk sama
yang ditransfer.
3. Dalam perusahaan yang telah terintegrasi, pusat laba terakhir (pusat laba hilir) menjadi
pelimbahan biaya tetap dan laba divisi hulu (upstream fixed cost and profit). Kenapa
terjadi demikian? Berilah gambaran secara ringkas!
Jawaban:
Dalam perusahaan yang telah terintegrasi, pusat laba terakhir (pusat laba hilir) menjadi
pelimbahan biaya tetap dan laba divisi hulu (upstream fixed cost and profit). Hal itu bisa terjadi
karena harga yang ditetapkan berdasar biaya dari pusat laba penjual dan dari penambahan
dia sendiri tidak kompetitif sehingga dalam hal ini yang dirugikan adalah pusat laba pembeli
yang akan menjual kepada pihak luar. Perusahaan hilir (yang terakhir dan yang menjual
barang kepada pembeli dari luar) menangung beban biaya dan laba dari perusahaan hulu
atas biaya dan laba yang diperhitungkan dalam penjualan internal. Sebagai Ilustrasi sebagai
berikut:
Misalnya, PT ABC adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal, mempunyai tiga
divisi, yaitu divisi A, divisi B, dan divisi C. Divisi C, memproduksi dan menjual baju. Divisi C
membeli bahan baku berupa kain dari divisi B. Divisi B, membeli bahan baku berupa benang
dari divisi A. Informasi tentang biaya dan laba kontribusi per unit sebagai berikut :

LAPORAN RUGI-LABA DIVISI DAN PERUSAHAAN


Divisi A Divisi B Divisi C Perusahaan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Harga jual 150.000 300.000 550.000 550.000
Biaya variabel
Bahan Baku 40.000 150.000 300.000 40.000
Biaya lainnya 50.000 75.000 250.000 375.000
Jumlah 90.000 225.000 550.000 415.000
Laba kontribusi 60.000 75.000 0 135.000

Dari table tersebut dapat diketahui bahwa biaya variable divisi A adalah sebesar Rp90.000,00
untuk dapat memproduksi bahan baku yang dapat dipakai untuk menghasilkan benang.
Benang ini kemudian dijual kepada divisi B dengan harga Rp150.000,00 sehingga divisi A
menghasilkan kontribusi sebesar Rp60.000,00. Untuk menghasilkan Kain, divisi B
menambahkan biaya variabel sebesar Rp 225.000,00. Kemudian divisi B menjual Kain
tersebut ke divisi C dengan harga Rp 300.000,00. Divisi C akan menambahkan baiaya
variabel sebesar Rp250.000,00, dan menjual baju tersebut dengan harga Rp550.000,00 per
baju. Jika dilihat lebih cermat, maka divisi C sebagai divisi terakhir yang menjual produknya
ke pihak luar tidak memperoleh laba. Bahkan divisi ini akan merugi, jika pihak pesaing
menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Divisi C dalan hal ini
enggan untuk melakukan penjualan secara agresif, karena berapapun produk yang terjual
tidak akan mempengaruhi kinerja divisinya.
4. Berkaitan dengan pertanyaan 2, bagaimanakah pemecahan terhadap masalah
tersebut?
Jawaban:
- Kesepakatan Antardivisi/Pusat Laba
Pihak yang terlibat di dalam transfer barang/jasa melakukan negosiasi untuk memutuskan
harga jual kepada pihak luar dan menentukan distribusi laba untuk produk yang mengandung
(upstream fixed cost and profit)
- Penentuan Harga Dua Langkah (Two Step Pricing)
Jumlah transfer pada periode tertentu adalah biaya variabel standar per unit dikalikan dengan
jumlah produk yang ditransfer periode itu,ditambah dengan biaya tetap satu periode dan
ditambah dengan laba yang diinginkan.
- Pembagian Laba (Profit Sharing)
Jika penentuan harga transfer dua langkah tidak feasible, maka digunakan harga transfer
profit sharing. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
- Produk yang ditransfer ke divisi hilir adalah biaya variabel standar.
Setelah produk dijual oleh divisi hilir, maka divisi hilir dan divisi hulu berbagi laba. Laba adalah
harga jual minus harga pokok penjualan variabel sesungguhnya minus biaya pemasaran.
- Dua Himpunan Harga (Two-Sets of Prices)
Divisi pemroduksi yang menjual produknya ke divisi pemasaran dikredit sebesar harga jual
ke konsumen luar, sedangkan divisi pemasaran yang membeli produk dari divisi pemroduksi
didebit sebesar biaya variabel standar-penuh. Selisih antara harga jual dan biaya standar
penuh dibebankan ke rekening kantor pusat.

5. Jika metode harga pasar dan metode biaya tidak memuaskan pihak-pihak yang terkait,
biasanya digunakan metode negosiasi. Bagaimana mekanisme negosiasi ini dilakukan? Apa
keuntungan yang diperoleh jika menggunakan metode ini?
Jawaban:
Proses yang diperlukan oleh manajer-manajer untuk menetapkan harga transfer, tanpa
intervensi kantor pusat. Setiap divisi yang terlibat melakukan negosiasi dengan harga yg
paling layak yg akan diterapkan dalam metode transfer.
Keuntungan negosiasi:
memberikan keadilan dalam penentuan laba produk untuk semua divisi

6. Apa yang dilakukan jika negosiasi antar pusat laba tidak membuahkan hasil yang
memuaskan?
Jawaban:
Jika negosiasi tidak membuahkan hasil, maka diperlukan arbitrasi dan resolusi konflik oleh
seorang komite arbitrator.
Bagian II:
Petunjuk: Kerjakan dengan seksama soal kasus berikut:

KASUS: PERUSAHAAAN BETAGAMMA

Perusahaan BetaGamma adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual tanah liat dan batu
bata. Perusahaan ini mempunyai dua divisi, Divisi Beta dan Divisi Gamma. Divisi Beta
memproduksi tanah liat. Tnah liat tersebut merupakan bahan baku bagi Divisi Gamma untuk
membuat produk batu bata. Divisi Beta juga menjual tanah liat ke perusahaan lain (pasar
ekstern). Divisi Beta dan Divisi Gamma diperlakukan sebagai pusat-pusat laba.
Pada bulan Juli 2007 yang baru lalu, Divisi Beta memproduksi 200.000 unit tanah liat dan
menjual 100.000 unit di antaranya ke pasar ekstern dengan harga Rp20,00 per unit. Adapun
100.000 unit sisanya dijual ke Divisi Gamma dengan harga sebesar biaya variabel ditambah 30%
dari biaya variabel tersebut. Menurut catatan akuntansi, biaya variabel per unit adalah Rp10,00
dan biaya tetap bulan Juli Rp200.000,00.
Meskipun Divisi Beta menjual ke Divisi Gamma dengan harga sebesar biaya variabel ditambah
30% dari biaya variabel, Divisi Gamma hanya dibebani dengan biaya variabel. Demikianlah
sistem penentuan harga transfer yang telah ditetapkan oleh top management. Pada bulan Juli
2007, Divisi Gamma menjual 80.000 batu bata dengan harga Rp60,00 per unit. Biaya variabel
per unit Divisi Gamma Rp15,00. Jumlah ini belum termasuk biaya bahan baku tanah liat dari
Divisi Beta. Adapun biaya tetap selama bulan Juli 2007 bagi Divisi Gamma adalah Rp200.000,00.
Diminta:
1. Metode harga transfer apakah yang digunakan oleh perusahaan BetaGama?
Jawaban :
Metode yang digunakan ialah metode cost plus method dimana penentuan harga transfer
dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan.
Apakah menurut anda sudah tepat? Jelaskan !
Jawaban :
Menurut saya kurang tepat karena masih menimbulkan perbedaan laba yg signifikan antar
divisi yang berdampak pada penilaian prestasi masing-masing divisi.

2. Hitunglah laba masing-masing divisi dan laba perusahaan secara keseluruhan?

Divisi Beta Divisi Gama


Dijual ke ekstern 2.000.000 Penjualan 80.000 4.800.000
100.000 @20 @60
Dijual ke divisi gama 1.300.000 Biaya variabel 800.000
(100.000 x 10) + tanah liat @10
30%
Biaya variabel @10 2.000.000 Biaya variabel @15 1.200.000
Biaya tetap 200.000 Biaya tetap 200.000
1.100.000 2.600.000
3. Sama atau bedakah laba Perusahaan BetaGama dengan Laba Divisi Beta ditambah
Dengan Laba Divisi Gamma? Mengapa?
Jawaban:
Sama, karena laba perusahaan BetaGama merupakan akumulasi laba kontribusi dari setiap
divisi.

4. Jika dinilai prestasinya manakah divisi terbaik?


Jawaban:
Jika dinilai prestasi sebenarnya divisi yg terbaik adalah divisi beta karena mampu menjual
lebih banyak unit, namun jika dilihat dari laba yang dihasilkan maka divisi gama yg terbaik
karena lebih efisien dan efektif dalam mencari laba (menjual sedikit unit namun bisa
mendapatkan banyak laba)

SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai