E
R
T AKUNTANSI
E 5 MANAJEMEN
M
U
SEBAGAI TIPE INFORMASI PENUH
A
(KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL
N
TRANSFER)
PENDAHULUAN
Dalam perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi
menjadi pusat-pusat laba, transfer barang atau jasa
antar pusat laba akan menimbulkan masalah harga
transfer. Oleh karena masing-masing pusat laba harus
diukur kinerja masing-masing, maka setiap terjadi
transfer barang atau jasa antar pusat laba akan
mempengaruhi laba yang dicapai masing-masing pusat
laba. Oleh karena itu perlu dihitung harga tranfer yang
wajar dari pusat laba penjual (yang mentransfer)
kepada pusat laba pembeli (yang menerima transfer).
KONSEP HARGA TRANSFER
Dalam arti luas harga transer meliputi harga produk atau jasa antar
pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan.
Atau meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu
ke departemen-departemen lainnya.
Dalam arti sempit adalah harga jual produk yang ditransfer dari pusat
laba yang satu ke pusat laba yang lain dalam perusahaan yang sama.
Aktiva
Lancar
Aktiva Tetap
Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya
Gambar 2: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam
Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh
Pendekatan Variable Costing.
y% x Aktiva Penuh
Unit level activity cost
Bacth related activity cost
Product sustaining activity cost
Aktiva Lancar
Facility sustaining activity cost
Aktiva Tetap
Biaya-biaya pada ABC
Unit level activity cost
Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit yang diproduksi
contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead
yang bersifat variabel.
Unit level activity cos yang dibebankan oleh divisi penjual kepada
divisi pembeli = Jumlah unit yang ditransfer x biaya standar
Atau
Perhitungan markup:
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Biaya administrasi & umum 50.000.000
Laba yang diharapkan 200.000.000
Jumlah markup Rp 270.000.000
Biaya produksi Rp 200.000.000
% Markup (Markup : Biaya produksi) 135%`
Harga transfer = Biaya produksi + Markup
= 200.000.000 + (135% x 200.000.000)
= Rp 470.000.000
Jumlah produksi = 10.000 unit
Harga per unit = Rp 47.000
Contoh Soal 2:
Misal PT X dalam contoh soal 1 menggunakan pendekatan variabel costing dalam
penentuan harga transfer, takisiran biaya penuh Rp 270.000.000 tersebut terdiri dari :
Biaya variabel
Biaya produksi variabel Rp 150.000.000
Biaya pemasaran variabel 10.000.000
Biaya administrasi & umum variabel 5.000.000
Total biaya variabel Rp 165.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap Rp 50.000.000
Biaya pemasaran tetap 40.000.000
Biaya administrasi & umum tetap 15.000.000
Total biaya tetap Rp 105.000.000
Total Biaya Penuh Rp 270.000.000
Penyelesaian:
Perhitungan Markup:
Total biaya tetap divisi A Rp 105.000.000
Laba yang diharapkan divisi A 20% x Rp 1.000.000.000= Rp 200.000.000
Jumlah Rp 305.000.000
Biaya Varibel 165.000.000
Markup (%) 185%
Perhitungan Harga Transfer:
Harga transfer = Biaya variabel + Markup
Harga transfer = Rp 165.000.000 + (185% x Rp 165.000.000)
= Rp 165.000.000 + Rp 305.000.000
= Rp 470.000.000
Jumlah produksi = 10.000 unit
Harga per unit = Rp 47.000
Contoh Soal 3:
PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A dan Divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q dan R yang dijual ke pasar luar sebanyak 10% dan sisanya
ditransfer ke divisi B. Manajer divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga
transfer suku cadang untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan
pendekatan activity based costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, divisi A
sebagai divisi penjual merencanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000 suku
cadang Q dan 2.000.000 unit suku cadang R dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut:
SC-Q SC-R
Unit level activity cost : Biaya standar per unit Rp 1.500 Rp 2.000
Batch related activity cost : Biaya standar per batch Rp 200.000 Rp 150.000
Product sustaining activity cost : Biaya per unit Rp 500 Rp 300
Facility sustaining activity cost : Biaya setahun Rp 200 juta Rp 400 juta
Misal divisi A mentranfer 100.000 unit suku cadang Q ke divisi B dalam bulan Januari 2008.
Jumlah tersebut diproduksi dalam dua production run (batch).
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 1.000.000.000, dan
laba yang diharapkan divisi A yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
invesment) adalah 22%.
Diminta:
Tentukan harga transfer per unit suku cadang Q dari divisi A ke divisi B dengan pendekatan ABC
Penyelesaian:
Perhitungan Mark Up divisi A
Mark up = Laba yang diharapkan / Unit level Activity Cost
Jika dalam suatu bulan Divisi MIRA mentransfer 2.000 unit produk ke
divisi ADNAN, beban yang ditanggung oleh divisi ADNAN dalam bulan
tersebut dihitung sbb:
Biaya variable 2.000 x Rp. 800.000 Rp. 1.600.000.000
Biaya tetap Rp. 50.000.000
Laba Rp. 20.000.000
---------------------- +
Harga Transfer Rp. 1.670.000.000
LATIHAN SOAL :
PT. FATAH memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba : Divisi HERDYN dan Divisi RASYID.
Divisi HERDYN menghasilkan suku cadang Q yang dijual dipasar luar sebanyak 5% dan sisanya
ditransfer ke divisi RASYID. Manajer ke2 divisi sedang mempertimbangkan penentuan harga
transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran 200X.
Menurut anggaran, divisi HERDYN direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000
unit dengan taksiran biaya penuh standart untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut
:
Biaya bahan baku Rp. 60.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 120.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 50.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 90.000.000
Biaya administrasi variabel Rp. 70.000.000
Biaya administrasi tetap Rp. 80.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 40.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 23.000.000
----------------------- +
Total biaya penuh Rp. 453.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar 2 Milyar dan laba yang
diharapkan dalam bentuk ROI sebesar 15%
Ditanya :
Tentukan Harga transfer suku cadang Q jika perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing
dan Variabel Costing !