SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK
PERENCANAAN LABA
PENDAPATAN xxx
BIAYA VARIABEL xxx
MARJIN KONTRIBUSI xxx
BIAYA TETAP xxx
LABA OPERASI xxx
dikarenakan
biaya dibedakan
menjadi biaya
tetap dan biaya
variabel
Rumus Perhitungan Cost Volume Profit
rumus mencari titik impas
TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) = TOTAL BIAYA TETAP / HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT
UNIT TERJUAL = (TOTAL BIAYA TETAP + TARGET KEUNTUNGAN) / (HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT)
UNIT TERJUAL = TOTAL BIAYA TETAP +TARGET KEUNTUNGAN SEBELUM PAJAK)/(HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT)
TINGKAT KEUNTUNGAN SBLM PAJAK = TINGKAT KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK / (1 - TINGKAT PAJAK)
CONTOH SOAL PERHITUNGAN
CVP
Misalkan PT X sedang melakukan perencanaan laba. Informasi yang dapat dikumpulkan adalah sebagai berikut:
Harga jual per unit adalah Rp 500
Biaya variabel per unit adalah Rp 250
Total biaya tetap Rp 10.000.000
Total target keuntungan setelah pajak adalah Rp 15.000.000
Tarif pajak 25%
Jawaban
1) Maka titik impas perusahaan adalah: Rp 10.000.000 / (Rp 500 - Rp 250) = 40.000 unit
3) Angka tersebut akan dipakai untuk menghitung target unit yang harus dijual, yaitu:
Rp 20.000.000 / (Rp 500 - Rp 250) = 80.000 unit
ANALISIS CVP UNTUK LEBIH DARI
SATU JENIS PRODUK
Ilustrasi mengasumsikan bahwa produk yang dihasilkan perusahaan hanya satu jenis. Beberapa hal yang
harus diperhatikan jika perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk adalah:
1. Jika antara satu produk dengan produk yang lain dihasilkan dari fasilitas yang berbeda,
maka analisis CVP dapat dilakukan secara terpisah untuk masing-masing produk
2. Jika produk-produk yang dihasilkan berasal dari fasilitas yang sama, maka harus dilihat
lagi, apakah produk-produk tersebut memiliki marjin kontribusi per unit yang sama
3. Jika produk-produk yang dihasilkan berasal dari fasilitas yang sama, namun memiliki
marjin kontribusi per unit yang berbeda-beda, maka yang dapat dilakukan adalah
melakukan alokasi biaya untuk masing-masing produk tersebut, lalu melakukan analisis
CVP untuk masing-masing produk secara terpisah
IDENTIFIKASI BIAYA
VARIABEL DAN BIAYA TETAP
Masalah tersulit dalam analisis CVP adalah membagi semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan
menjadi biaya tetap dan biaya variable karena tidak semua biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya
tetap dan biaya variabel
A. System level
B. Unit level
C. Batch level
D. Facility level
E. Product level
9. Manakah salah satu langkah pertama yang perlu diambil ketika
menggunakan analisis CVP untuk membantu membuat keputusan?
A. Mencari tahu di mana garis total biaya berpotongan dengan garis total
pendapatan pada grafik
B. Mengidentifikasi manakah biaya variabel dan manakah biaya tetap
C. Memperhitungkan tingkat leverage operasional bagi perusahaan
D. Memperkirakan berapa banyak produk yang harus dijual untuk membuat
keuntungan yang layak
E. Meningkatkan mutu produk
10. Yang tidak merupakan komponen2 yang dianalisis CVP karena perubahan-
perubahan akibat kondisi ekonomi adalah. . . .
A. Profit
B. Number of unit sold
C. Selling price
D. Variable cost dan Fixed cost
E. Manajemen
11. Manakah jawaban yang benar mengenai rumus besarnya unit yang harus
dijual untuk mendapatkan keuntungan di bawah ini?
A. Rupiah
B. Kilogram
C. Dollar
D. Liter
E. Unit
15. Yang bukan termasuk biaya tetap yaitu. . . .
A. Pajak
B. Sewa
C. Gaji
D. Asuransi
E. Komisi penjualan
16. Yang bukan termasuk biaya variabel yaitu. . . .
A. Depresiasi
B. Material yang dipakai
C. Upah
D. Biaya packing
E. Komisi penjualan
17. “Titik impas = total biaya tetap / harga jual per unit – biaya variabel per
unit”, rumus apakah itu?
A. Harga produk
B. Volume produksi
C. Total biaya modal
D. Mix of products
E. Biaya variabel per unit
19. Manakah dibawah ini yang tidak termasuk dalam rumus persamaan terkait
analisis CVP. . . . . .?