Anda di halaman 1dari 35

PENGGUNAAN

SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI UNTUK
PERENCANAAN LABA

ACHMAD SEPTIAN 1203 0118 2100 00


IBNU KHAIRUDIN 1203 0118 2100 10
ANALISIS COST VOLUME CVP
PROFIT (CVP) ATAU
ANALISIS BIAYA VOLUME
LABA biaya tetap biaya variabel

Biaya tetap adalah total


biaya yang tidak akan
Merupakan suatu analisis yang
berubah, berapapun
dilakukan dalam tahap perencanaan
untuk menentukan berapa volume jumlah barang yang
barang yang harus dijual untuk dijual perusahaan,
mencapai suatu tingkatan laba selama masih berada
tertentu
Biaya variabel adalah
total biaya yang akan dalam suatu kapasitas
tertentu
meningkat atau menurun
secara proporsional
sesuai dengan unit
barang yang dijual
Format laporan
laba rugi direct
costing/variabel
costing berbeda

PENDAPATAN xxx
BIAYA VARIABEL xxx
MARJIN KONTRIBUSI xxx
BIAYA TETAP xxx
LABA OPERASI xxx

dikarenakan
biaya dibedakan
menjadi biaya
tetap dan biaya
variabel
Rumus Perhitungan Cost Volume Profit
rumus mencari titik impas

TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) = TOTAL BIAYA TETAP / HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT

rumus utk menghitung berapa besarnya unit yg harus


dijual perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

UNIT TERJUAL = (TOTAL BIAYA TETAP + TARGET KEUNTUNGAN) / (HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT)

rumus apabila terdapat tingkat pajak


tertentu akan dikenakan perusahaan

UNIT TERJUAL = TOTAL BIAYA TETAP +TARGET KEUNTUNGAN SEBELUM PAJAK)/(HARGA JUAL PER UNIT – BIAYA VARIABEL PER UNIT)

rumus tingkat keuntungan sebelum pajak

TINGKAT KEUNTUNGAN SBLM PAJAK = TINGKAT KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK / (1 - TINGKAT PAJAK)
CONTOH SOAL PERHITUNGAN
CVP
Misalkan PT X sedang melakukan perencanaan laba. Informasi yang dapat dikumpulkan adalah sebagai berikut:
 Harga jual per unit adalah Rp 500
 Biaya variabel per unit adalah Rp 250
 Total biaya tetap Rp 10.000.000
 Total target keuntungan setelah pajak adalah Rp 15.000.000
 Tarif pajak 25%

Jawaban
1) Maka titik impas perusahaan adalah: Rp 10.000.000 / (Rp 500 - Rp 250) = 40.000 unit

2) Menghitung tingkat keuntungan sebelum pajak, yaitu: Rp 15.000.000 / (1 - 25%) = Rp 20.000.000

3) Angka tersebut akan dipakai untuk menghitung target unit yang harus dijual, yaitu:
Rp 20.000.000 / (Rp 500 - Rp 250) = 80.000 unit
ANALISIS CVP UNTUK LEBIH DARI
SATU JENIS PRODUK
Ilustrasi mengasumsikan bahwa produk yang dihasilkan perusahaan hanya satu jenis. Beberapa hal yang
harus diperhatikan jika perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk adalah:

1. Jika antara satu produk dengan produk yang lain dihasilkan dari fasilitas yang berbeda,
maka analisis CVP dapat dilakukan secara terpisah untuk masing-masing produk
2. Jika produk-produk yang dihasilkan berasal dari fasilitas yang sama, maka harus dilihat
lagi, apakah produk-produk tersebut memiliki marjin kontribusi per unit yang sama
3. Jika produk-produk yang dihasilkan berasal dari fasilitas yang sama, namun memiliki
marjin kontribusi per unit yang berbeda-beda, maka yang dapat dilakukan adalah
melakukan alokasi biaya untuk masing-masing produk tersebut, lalu melakukan analisis
CVP untuk masing-masing produk secara terpisah
IDENTIFIKASI BIAYA
VARIABEL DAN BIAYA TETAP
Masalah tersulit dalam analisis CVP adalah membagi semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan
menjadi biaya tetap dan biaya variable karena tidak semua biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya
tetap dan biaya variabel

Kelompok pertama adalah biaya


yang sering disebut sebagai
mixed cost. Contohnya biaya
Kelompok kedua adalah biaya-
listrik, air, telpon. Dimana biaya biaya yang memang tidak
tersebut memiliki unsur biaya dapat dikelompokan sebagai
tetap dan biaya variabel biaya tetap ataupun biaya
variabel. Contohnya toko roti
ILUSTRASI SOAL CVP DENGAN
IDENTIFIKASI BIAYA TETAP DAN
BIAYA VARIABEL
Langkah pertama

Biaya gaji petugas tol (12 org x Rp 2.000.000 x 12 bln) 288.000.000


Biaya lembur petugas tol (10 jm x 5 hr x 52 mgg x Rp 20.000) 52.000.000
Biaya gaji (diluar petugas tol) 120.000.000
Biaya pemeliharaan (80 km x Rp 4.000.000) 320.000.000
Biaya penyusutan 300.000.000
Biaya listrik (20.000 Kwh x Rp 1.000 x 12 bln) 240.000.000
Biaya administrasi dan umum 99.980.000
Biaya pajak iklan (Rp 1.000.000 x 12) 12.000.000
Biaya pembangunan papan iklan (Rp 3.000.000 x 10) 30.000.000
Penerimaan pendapatan iklan (200.000.000)
Total biaya tetap (netto) 1.261.980.000
ILUSTRASI SOAL CVP DENGAN IDENTIFIKASI
BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL
Langkah kedua

Marjin kontribusi Bauran


Marjin kontribusi mobil 7.900 90% 7.110
Marjin kontribusi truk 9.900 10% 990
Total rata-rata tertimbang marjin kontribusi 8.100
Langkah ketiga

a) Titik impas perusahaan: Rp 1.261.980.000 / Rp 8.100 = 155.800


“terdiri dari 15.580 truk (10%) dan 140.220 mobil (90%)”

b) Target keuntungan sebelum pajak: Rp 504.000.000 / (1 – 20%) = Rp 630.000.000

c) Target keuntungan: (Rp 1.261.980.000 + Rp 630.000.000) / Rp 8.100 = 233.578 kendaraan


“terdiri dari 23.358 truk (10%) dan 210.220 mobil (90%)”
ANALISIS CVP DALAM
KETIDAKPASTIAN
Ada tiga cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi
ketidakpastian tersebut, yaitu:
1. Safety margin
2. Operating leverage
3. Analisis sensitivitas
CVP DENGAN MODEL
ACTIVITY BASED COSTING
Terdapat 4 tingkatan aktifitas dalam model activity based costing, yaitu unit level, batch
level, product level, maupun facility level. Dalam hal ini definisi biaya tetap dan biaya
variabel akan dikaitkan bukan hanya terhadap produk, namun juga terhadap aktivitas.
Dengan konsep activity based costing ini, biaya variabel hanyalah merupakan biaya
variabel dari aktivitas tingkat unit, sedangkan biaya tetap untuk aktivitas tingkat unit,
dan juga biaya-biaya dari tingkatan aktivitas lainnya akan dikelompokan sebagai biaya
tetap.
1. Apa pengertian analisis CVP?

A. Analisis dalam tahap perencanaan untuk menentukan berapa volume


barang yang harus di jual untuk mencapai suatu tingkatan laba tertentu.
B. Analisis untuk mengetahui biaya tetap dan biaya variabel.
C. Analisis untuk mengetahui hubunan dari keuntungan dan volume aktivitas.
D. Sebagai dasar dalam menentukan pengeluaran perusahaan.
E. Acuan yang pasti dalam mengetahui aset perusahaan.
2. Penerapan Activity-Based Cost Management pada suatu perusahaan
kadangkala mengalami kegagalan. Penyebabnya antara lain adalah. . . .

A. Ukuran kinerja semata-mata didasarkan pada ukuran-ukuran non-finansial


B. Tidak mengintegrasikan program Activity-Based Cost Management dengan
program improvement lainnya
C. Tidak didukung oleh sistem produksi yang terpadu
D. Manajemen puncak menetapkan target kinerja yang terlalu ketat
E. Tidak menyangkut dalam proses produksi
3. Dalam konteks CVP, yang dimaksud biaya variabel adalah. . . .

A. Biaya yang tidak akan berubah


B. Biaya yang bergantung pada tingkat penjualan
C. Biaya yang akan meningkat atau menurun secara proposional sesuai
dengan unit barang yang dijual
D. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi
E. Biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa
4. Analisis cost-volume-profit mengasumsikan semua hal berikut, kecuali. . .

A. Semua biaya adalah variabel atau tetap


B. Unit yang diproduksi sama dengan unit yang dijual
C. Total biaya variabel selalu sama selama rentang waktu tertentu
D. Total biaya tetap selalu sama selama rentang waktu tertentu
E. Jawaban A & E
5. Dalam analisis CVP, apakah yang akan terjadi jika berfokus pada target laba
bersih daripada pendapatan operasional?

A. Akan meningkatkan titik impas


B. Akan menurunkan titik impas
C. Tidak akan mengubah titik impas
D. Tidak memungkinkan perhitungan titik impas
E. Jawaban A&B benar
6. Untuk meyakinkan apakah keakuratan dari suatu biaya variabel
mengestimasi suatu proyek akan memiliki banyak efek pada hasil akhir suatu
proyek, Anda mungkin harus melakukan. . . .

A. Analisa titik impas (break even point)


B. Analisa sensitivitas
C. Analisa skenario
D. Analisa arus kas
E. Analisa rasio
7. Berikut terdapat asumsi asumsi dasar untuk penerapan CVP, kecuali. . . .

A. Fungsi pendapatan dan fungsi kos berbentuk linier


B. Unit yang diproduksi semuanya dapat terjual
C. Untuk analisis multi produk, bauran penjualan dapat dihentikan dengan
pasti
D. Menjadikan produk berkualitas
E. Harga jual dan kos diketahui dengan pasti
8. Terdapat 4 tingkatan aktifitas dalam model activity based costing, kecuali. .

A. System level
B. Unit level
C. Batch level
D. Facility level
E. Product level
9. Manakah salah satu langkah pertama yang perlu diambil ketika
menggunakan analisis CVP untuk membantu membuat keputusan?

A. Mencari tahu di mana garis total biaya berpotongan dengan garis total
pendapatan pada grafik
B. Mengidentifikasi manakah biaya variabel dan manakah biaya tetap
C. Memperhitungkan tingkat leverage operasional bagi perusahaan
D. Memperkirakan berapa banyak produk yang harus dijual untuk membuat
keuntungan yang layak
E. Meningkatkan mutu produk
10. Yang tidak merupakan komponen2 yang dianalisis CVP karena perubahan-
perubahan akibat kondisi ekonomi adalah. . . .

A. Profit
B. Number of unit sold
C. Selling price
D. Variable cost dan Fixed cost
E. Manajemen
11. Manakah jawaban yang benar mengenai rumus besarnya unit yang harus
dijual untuk mendapatkan keuntungan di bawah ini?

A. Unit terjual untuk mencapai keuntungan tertentu = (total biaya tetap -


target keuntungan) / (harga jual per unit - biaya variabel per unit)
B. Unit terjual untuk mencapai keuntungan tertentu = (harga jual per unit +
biaya variabel per unit) / (total biaya tetap - target keuntungan) /
C. Unit terjual untuk mencapai keuntungan tertentu = (harga jual per unit –
biaya variabel per unit) / (total biaya tetap + target keuntungan)
D. Unit terjual untuk mencapai keuntungan tertentu = (total biaya tetap +
target keuntungan) / (harga jual per unit + biaya variabel per unit)
E. Unit terjual untuk mencapai keuntungan tertentu = (total biaya tetap +
target keuntungan) / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
12. Dari pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan manfaat
analisa break event point. . . .

A. Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai


laba tertentu
B. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual
C. Sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan
D. Sebagai panduan untuk mengetahui dimana biaya akan dibebankan
E. Sebagai landasan untuk mengendalikan aktivitas yang sedang berjalan
13. Dalam melakukan analisis cost volume profit biaya-biaya harus dibedakan
menjadi. . . .

A. Biaya unit dan biaya variabel


B. Biaya produksi dan biaya variabel
C. Biaya tetap dan biaya produksi
D. Biaya tetap dan biaya variabel
E. Biaya tetap dan biaya unit
14. Dalam melakukan analisis CVP, kita harus menggunakan bauran penjualan
yang dinyatakan dalam. . . .

A. Rupiah
B. Kilogram
C. Dollar
D. Liter
E. Unit
15. Yang bukan termasuk biaya tetap yaitu. . . .

A. Pajak
B. Sewa
C. Gaji
D. Asuransi
E. Komisi penjualan
16. Yang bukan termasuk biaya variabel yaitu. . . .

A. Depresiasi
B. Material yang dipakai
C. Upah
D. Biaya packing
E. Komisi penjualan
17. “Titik impas = total biaya tetap / harga jual per unit – biaya variabel per
unit”, rumus apakah itu?

A. Break event volume


B. Break event profit
C. Break event variable
D. Break event cost
E. Break event point
18. Yang bukan merupakan fokus dari CVP adalah?

A. Harga produk
B. Volume produksi
C. Total biaya modal
D. Mix of products
E. Biaya variabel per unit
19. Manakah dibawah ini yang tidak termasuk dalam rumus persamaan terkait
analisis CVP. . . . . .?

A. Titik impas dalam unit


B. Laba operasi
C. Marjin kontribusi
D. Laba setelah pajak
E. Biaya produksi variabel
20. Pernyataan yang tidak benar dibawah ini mengenai cara-cara yang bisa
dilakukan perusahaan untuk mencapai target laba yaitu. . . .

A. Mengurangi biaya tetap


B. Membeli bahan baku yang berlebihan
C. Meningkatkan harga jual per unit
D. Meningkatkan jumlah produk yang dijual
E. Pengurangan biaya variabel
1. PT. Toba Travel adalah agen perjalanan yang khusus melayani penerbangan
antara pulau Nias – Medan. Tarif perusahaan penerbangan komersial pulang-
pergi sebesar Rp 1.800.000. PT. Toba Travel menerima komisi sebesar 10% dari
harga tiket per penumpang. Kos tetap per bulan yang dikeluakan agen ini
sebesar Rp 18.000.000, sedangkan kos variabel per unit sebesar Rp. 40.000 per
tiket.
• Diminta:
1. Berdasarkan struktur pemberian komisi, berapakah tiket pulang pergi yang
harus dijual agen per bulan untuk mencapai:
a) BEP?
b) Jika target laba operasi per bulan sebesar Rp 12.000.000?
Komisi sebesar 10% = Rp 1.800.000 x 10% = Rp 180.000
Jadi,
Pendapatan : Rp 180.000
Kos variabel /unit : Rp. 40.000
Marjin kontribusi /unit : 180.000 - 40.000 = Rp 140.000
Kos tetap /bulan : Rp 180.000

a) Q = kos tetap / marjin kontribusi


= Rp 180.000 / Rp 40.000 = 129 tiket
b) Q = (total kos tetap + laba operasi) / marjin kontribusi
= (Rp 18.000.000 + Rp 12.000.000) / Rp 140.000 = 214 tiket
2. Sebutkan apa saja langkah-langkah dalam analisis CVP?
1) Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas atau
menghasilkan target laba
2) Menghitung jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik
impas atau menghasilkan target laba
3) Membuat grafik volume laba dan grafik CVP
4) Rumus persamaan-persamaan yang penting
3. Thomas Company memproduksi mesin pemotong rumput. Carilah titik impas dalam unit. Berikut ini adalah proyeksi laporan
laba rugi perusahaan Thomas Company:
Penjualan (1000 unit@$400) $400.000
Dikurangi: Beban variabel 325.000
Margin kontribusi $ 75.000
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 30.000
 Biaya variabel per unit adalah $325 ($325.000/1000 unit)
 Persamaan laba operasi adalah sebagai berikut:
0 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
0 = ($75 x Unit) - $45.000
$75 x Unit = $45.000
Unit = 600
 Dengan demikian, Thomas Company harus menjual 600 pemotong rumput untuk menutupi semua beban tetap dan variabel
Penjualan (600 unit@ $400) $240.000
Dikurangi: beban variabel 195.000
Margin kontribusi $ 45.000
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba operasi $ 0

Anda mungkin juga menyukai