Anda di halaman 1dari 45

1

Cost Accounting
TIM DOSEN FEB

KJ171

Variable Costing
Materi 10

www.esaunggul.ac.id
METODE VARIABLE COSTING

Adalah metode costing yang hanya memasukkan


biaya produksi variabel ke dalam biaya produk.

Dalam metode costing ini biaya produk


mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
www.esaunggul.ac.id
Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
variabilitas yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya variabel dan biaya tetap.

Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode


costing variabel menggunakan laporan laba rugi
kontribusi (contribution margin).

Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada


pihak internal perusahaan yang menggunakan
informasi laba kontribusi untuk perencanaan,
pembuatan keputusan dan pengendalian.
www.esaunggul.ac.id
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode
Variable Costing
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000
5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000
www.esaunggul.ac.id
PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI KEPADA PIHAK
LUAR PERUSAHAAN

Jika perusahaan menggunakan metode


Variable Costing dalam akuntansi biayanya,
maka untuk menyajikan laporan laba rugi bagi
kepentingan pihak luar perlu dilakukan
perubahan unsur biaya yang diperhitungkan
dalam harga pokok persediaan Barang Dalam
Proses, persediaan Barang Jadi dan Harga
Pokok Penjualan.

www.esaunggul.ac.id
3 Langkah Merubah Laporan Laba Rugi Variable
Costing Menjadi Full Costing
LANGKAH PERTAMA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Awal dan Harga Pokok
Persediaan Barang Jadi Awal di tambah dengan Biaya Overhead Pabrik
Tetap.
Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan =
BOP sesungguhnya pada periode akt.sebelumnya
Dasar pembebanan
BOP Tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar pembebanan pada persediaan awal

www.esaunggul.ac.id
LANGKAH KEDUA
Biaya produksi menurut Variable Costing perlu disesuaikan dengan
manambahkan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya.

LANGKAH KETIGA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Akhir dan Harga Pokok
Persediaan Barang Jadi Akhir ditambah dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.

www.esaunggul.ac.id
Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan=
BOP tetap sesungguhnya periode akt.sekarang
Dasar pembebanan

BOP tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar pembebanan pada persediaan
akhir

www.esaunggul.ac.id
MANFAAT INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH
METODE VARIABLE COSTING

Manfaat metode Variable Costing bagi


manajemen:
1. Untuk perencanaan laba jangka pendek
2. Untuk pengendalian biaya
3. Untuk pengambilan keputusan

www.esaunggul.ac.id
Variable Costing untuk perencanaan laba jangka
pendek

Dalam penyusunan anggaran, manajemen berkepentingan untuk menguji


dampak setiap alternatif yang akan dipilih terhadap laba perusahaan. Karena
dalam jangka pendek biaya tetap tidak berubah, maka informasi yang relevan
dengan perencanaan laba jangka pendek adalah informasi yang berdampak
terhadap hasil penjualan dan biaya variabel yang merupakan komponen
untuk menghitung laba kontribusi dan ratio laba kontribusi

www.esaunggul.ac.id
Contoh perhitungan ratio laba kontribusi & operating
leverage

Hasil
Rp 100
Penjualan Ratio Laba
Biaya Variabel 60 Kontribusi
= 40 : 100
Laba Kontribusi Rp 40
Ratio
Biaya Tetap Rp 30 Operating
Leverage
Laba Bersih Rp 10 = 40 : 10

www.esaunggul.ac.id
Misal dalam menyusun anggaran, manajemen puncak mempertimbangkan
rencana untuk menaikkan harga jual produk sebesar 10% dan diperkirakan
tidak akan mengurangi kuantitas produk yang akan dijual. Jika biaya variabel
dan biaya tetap tidak mengalami perubahan, dampak kenaikan harga jual
tersebut terhadap laba jangka pendek adalah:
ratio laba kontribusi x persentase kenaikan harga jual
Jika ratio laba kontribusi = 40%, dengan adanya rencana kenaikan harga jual
produk sebesar 10% akan menaikkan laba bersih sebesar 4% (40% x 10%).

www.esaunggul.ac.id
Contoh alternatif lain terkait laba perusahaan, misal dengan ratio laba
kontribusi sebesar 40% manajemen puncak memperkirakan dengan
menaikkan anggaran biaya iklan sebesar Rp 11.000.000 akan menaikkan hasil
penjualan sebesar Rp 35.000.000. Alternatif ini dapat diuji kelayakannya:
Kenaikan laba kontribusi:
(40%xRp 35.000.000) = Rp 14.000.000
Kenaikan biaya iklan = 11.000.000

Dampak kenaikan biaya iklan terhadap


laba bersih = Rp 3.000.000

www.esaunggul.ac.id
Variable Costing untuk pengendalian biaya

Dalam Variable Costing, period costs yang terdiri dari biaya tetap
dikumpulkan dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi sebagai
pengurang terhadap laba kontribusi. Biaya tetap terdiri atas Discretionary
Fixed Costs dan Committed Fixed Costs.

Discretionary Fixed Costs : biaya yang berperilaku tetap karena kebijakan


manajemen dan dalam jangka pendek dapat dikendalikan manajemen,
contoh biaya iklan.

www.esaunggul.ac.id
Committed Fixed Costs : biaya tetap yang dikeluarkan,
yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan jangka
panjang perusahaan (timbul dari kepemilikan pabrik,
ekuipmen dan organisasi pokok) dan dalam jangka pendek
tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. Contoh : biaya
depresiasi, sewa, asuransi dan gaji karyawan inti.

Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam laporan laba rugi


Variable Costing, manajemen dapat memperoleh
informasi discretionary fixed costs terpisah dari
Committed fixed costs, sehingga pengendalian biaya tetap
dalam jangka pendek dapat dilakukan oleh manajemen.
www.esaunggul.ac.id
VARIABLE COSTING UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Variable costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan jangka pendek, khususnya untuk penentuan harga jual jangka
pendek.
Dalam metode variabel costing apabila harga jual telah menghasilkan laba
kontribusi guna menutup biaya tetap adalah lebih baik daripada harga jual
yang tidak menghasilkan laba kontribusi sama sekali.

www.esaunggul.ac.id
KELEMAHAN METODE VARIABEL COSTING

1. Pemisahan biaya ke dalam biaya variabel dan biaya tetap sulit


dilaksanakan, karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau
benar-benar tetap.
2. Metode variabel costing dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi
yang lazim, sehingga laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan
masyarakat umum harus dibuat atas dasar metode full costing.

www.esaunggul.ac.id
3. Dalam metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan
dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Sehingga untuk
perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing
akan menyajikan kerugian yang berlebihan dalam periode tertentu,
sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak
normal.
4. Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan
dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih
rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk
tujuan analisis keuangan.

www.esaunggul.ac.id
KLASIFIKASI BIAYA & INFORMASI BIAYA YANG
DIHASILKAN VARIABLE COSTING
KLASIFIKASI BIAYA INFORMASI BIAYA

Biaya Bahan Baku LAPORAN LABA RUGI

+
Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja Variabel Pendapatan Penjualan
+
Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Variabel:
+ Biaya Produksi Variabel
Biaya Adm.& Umum Variabel Biaya Adm.& Umum Variabel
+ Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Variabel

+ Laba Kontribusi
Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Tetap:
Biaya Adm.& Umum Tetap Biaya Overhead Pabrik Tetap
+ Biaya Adm.& Umum Tetap
Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Tetap

Laba Bersih

www.esaunggul.ac.id
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
Rekening kontrol yang digunakan dalam Variable
Costing dengan Harga Pokok Pesanan adalah:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Administrasi & Umum

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Biaya Pemasaran Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Adm. & Umum Variabel

Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Adm. & Umum Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan

www.esaunggul.ac.id
AKUNTANSI VARIABLE COSTING PADA JOB
ORDER COSTING METHODE
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
3. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel
kepada produk
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam
biaya variabel dan biaya tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik variabel yang
dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan.
www.esaunggul.ac.id
Contoh soal Variable Costing pada
Metode Harga Pokok Pesanan

PT XYZ berusaha dalam bisnis percetakan. Proses produksinya dilaksanakan berdasarkan


pesanan dari pelanggan. Metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan adalah
metode variable costing, karena menurut pertimbangan manajemen puncak, informasi
biaya yang dihasilkan oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan jangka pendek.
Pada awal Januari 19X1, persediaan Barang Dalam Proses PT XYZ adalah sbb:

Pesanan 101 Pesanan 102 Pesanan 103 Total


Biaya Bahan Baku Rp 150,000 Rp 125,000 Rp 115,000 Rp 390,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 130,000 Rp 100,000 Rp 75,000 Rp 305,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 65,000 Rp 50,000 Rp 37,500 Rp 152,500
Rp 345,000 Rp 275,000 Rp 227,500 Rp 847,500

www.esaunggul.ac.id
Transaksi pada bulan Januari 19X1 adalah sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan Barang Dalam Proses
pada awal bulan dan pengolahan pesanan 104 yang diterima dalam bulan Januari 19X1
adalah sbb:
Pesanan 101 Rp 50,000
Pesanan 102 Rp 40,000
Pesanan 103 Rp 20,000
Pesanan 104 Rp 130,000
Jumlah Rp 240,000
Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 19X1 berjumlah Rp 25.000.
Biaya ini berperilaku tetap.

2 Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan
berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 19X1 adalah sbb:
Jam Tenaga
Nomor pesanan Kerja Upah Langsung
Langsung
Pesanan 101 75 jam Rp 75,000
Pesanan 102 30 jam Rp 30,000
Pesanan 103 55 jam Rp 55,000
Pesanan 104 100 jam Rp 100,000

Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 260,000

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 50,000


Biaya tenaga kerja pemasaran Rp 125,000
Biaya tenaga kerja administrasi & umum Rp 140,000
Rp 575,000
www.esaunggul.ac.id
Catatan:
a. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah berperilaku tetap
Biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi adm.umum dipisahkan
menurut perilakunya sebagai berikut:
Variabel Tetap
Biaya tenaga kerja pemasaran Rp 75,000 Rp 50,000
Biaya tenaga kerja adm.&umum 100,000 40,000
Total Biaya Rp 175,000 Rp 90,000

3 Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggaran
sebesar Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.

4 Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, (kecuali biaya bahan penolong
sebesar Rp 25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp 50.000)
adalah sebesar Rp 192.000. Biaya overhead pabrik ini terdiri dari biaya overhead
pabrik variabel sebesar Rp 142.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 50.000.

5 Pesanan no.101, 102 dan 103 telah selesai diproduksi dalam bulan Januari 19X1.
Pesanan no.101 dan 102 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual:
Pesanan 101 Rp 750,000
Pesanan 102 Rp 650,000
Jumlah Rp 1,400,000
Pesanan no.103 pada akhir bulan Januari 19X1 masih disimpan di gudang
sebagai barang jadi, sedangkan pesanan no.104 masih dalam proses pengolahan.
www.esaunggul.ac.id
PENYELESAIAN

PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp 240,000


Bahan Baku Rp 240,000
(mencatat pemakaian bahan baku)

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 25,000


Bahan Baku Rp 25,000
(mencatat pemakaian bahan penolong)

PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 260,000


Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 50,000
Biaya Pemasaran Rp 125,000
Biaya Adm. & Umum Rp 140,000
Gaji & Upah Rp 575,000
(mencatat biaya tenaga kerja yang dikeluarkan di bulan Januari)
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL KEPADA PRODUK

Pembebanan BOP variabel kepada pesanan berdasarkan tarif Rp 500 per jam tenaga kerja langsung
BOP Var.
Pesanan Jam tenaga kerja Tarif Dibebankan ke
pesanan
Pesanan 101 75 jam Rp 500 Rp 37,500
Pesanan 102 30 jam Rp 500 Rp 15,000
Pesanan 103 55 jam Rp 500 Rp 27,500
Pesanan 104 100 jam Rp 500 Rp 50,000
Rp 130,000

Jurnal :
Barang Dalam Proses - BOP variabel Rp 130,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan Rp 130,000
(mencatat pembebanan BOP variabel kepada produk)

PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI

Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 192,000


Berbagai rekening yang dikredit Rp 192,000
(mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi selain bahan penolong & tenaga kerja
tidak langsung)
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN PEMISAHAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA KE DALAM BIAYA
VARIABEL & BIAYA TETAP

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Rp 142,000


Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp 125,000
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp 267,000

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.101


Biaya Bahan Biaya Tenaga
BOP Variabel Total
Baku Kerja Langsung
Keterangan
Saldo awal Rp 150,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 345,000
Januari Rp 50,000 Rp 75,000 Rp 37,500 Rp 162,500
Jumlah Rp 200,000 Rp 205,000 Rp 102,500 Rp 507,500

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.102


Biaya Bahan Biaya Tenaga
BOP Variabel Total
Baku Kerja Langsung
Keterangan
Saldo awal Rp 125,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 275,000
Januari Rp 40,000 Rp 30,000 Rp 15,000 Rp 85,000
Jumlah Rp 165,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 360,000
www.esaunggul.ac.id
KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.103
Biaya Bahan Biaya Tenaga
BOP Variabel Total
Baku Kerja Langsung
Keterangan
Saldo awal Rp 115,000 Rp 75,000 Rp 37,500 Rp 227,500
Januari Rp 20,000 Rp 55,000 Rp 27,500 Rp 102,500
Jumlah Rp 135,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 330,000

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.104


Biaya Bahan Biaya Tenaga
BOP Variabel Total
Baku Kerja Langsung
Keterangan
Saldo awal Rp - Rp - Rp - Rp -
Januari Rp 130,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 280,000
Jumlah Rp 130,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 280,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI

Pesanan yang dapat diselesaikan di Januari :


Biaya Bahan Biaya Tenaga Total Biaya
BOP variabel
Baku Kerja Langsung Produksi
Pesanan 101 Rp 200,000 Rp 205,000 Rp 102,500 Rp 507,500
Pesanan 102 Rp 165,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 360,000
Pesanan 103 Rp 135,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 330,000
Jumlah Rp 500,000 Rp 465,000 Rp 232,500 Rp 1,197,500

Jurnal :
Barang Jadi Rp 1,197,500
Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku Rp 500,000
Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 465,000
Barang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik variabel Rp 232,500
(mencatat pesanan yang telah selesai)
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN PENUTUPAN REKENING BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL YANG DIBEBANKAN

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan Rp 130,000


Pembebanan lebih atau kurang BOP variabel Rp 12,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel sesungguhnya Rp 142,000
(Menutup rekening BOP variabel yang dibebankan)

Harga Pokok Penjualan Rp 12,000


Pembebanan lebih atau kurang BOP variabel Rp 12,000
(menutup pembebanan lebih atau kurang BOP variabel ke HPP)

PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL

Biaya
Pemasaran Variabel Rp 75,000
Biaya
Pemasaran Tetap Rp 50,000
Biaya
Adm.& Umum Variabel 100,000
Biaya
Adm.& Umum Tetap 40,000
Biaya Pemasaran Rp 125,000
Biaya Adm.&Umum Rp 140,000
(memisahkan biaya non produksi menurut perilakunya)

PENCATATAN PENYERAHAN PRODUK KEPADA PEMESAN

Pesanan yang selesai diproduksi dan diserahkan ke pemesan:


Harga Pokok Harga Jual
Pesanan 101 Rp 507,500 Rp 750,000
Pesanan 102 Rp 360,000 Rp 650,000
Jumlah Rp 867,500 Rp 1,400,000

Jurnal :
Kas atau piutang Rp 1,400,000
Penjualan Rp 1,400,000
Harga Pokok Penjualan Rp 867,500
Barang Jadi Rp 867,500
www.esaunggul.ac.id
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE JOB ORDER COSTING

PT XYZ
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1

Hasil Penjualan 1,400,000


Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal 847,500
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku 240,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 260,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 130,000
Harga Pokok Barang yang diproduksi 1,477,500
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir 280,000
Harga Pokok Barang tersedia untuk dijual 1,197,500
Persediaan Barang Jadi Akhir 330,000
Harga Pokok Penjualan Variabel 867,500

Pembebanan kurang Biaya Overhead Pabrik 12,000


Biaya Pemasaran variabel 75,000
Biaya Adm.& Umum variabel 100,000

Total Biaya Variabel 1,054,500


Laba Kontribusi 345,500

Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 125,000
Biaya Pemasaran Tetap 50,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 40,000
Total Biaya Tetap 215,000
Laba Bersih 130,500

www.esaunggul.ac.id
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PROCESS (PROCESS COSTING)

Dalam Variable Costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk per satuan dihitung setiap akhir periode, dengan cara membagi total
biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi
selama periode yang sama.

Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak dibebankan kepada


produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, namun dibebankan
kepada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode
tertentu.

www.esaunggul.ac.id
Rekening kontrol pada Variable Costing dengan
Process Method
Barang Dalam Process-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran

Barang Dalam Process-Biaya Tenaga Kerja Biaya Adm.& Umum


Langsung
Barang Dalam Process-Biaya Overhead Pabrik Biaya Pemasaran-Variabel
Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran-Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Adm.& Umum-


Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Adm.& Umum- Tetap

www.esaunggul.ac.id
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN
METODE HARGA POKOK PROSES
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan
penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen
produksi pertama yang ditransfer ke departemen
produksi berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
departemen produksi pertama pada akhir periode
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang.
www.esaunggul.ac.id
7. Pencatatan harga pokok produk dalam
proses pada departemen setelah
departemen produksi pertama pada akhir
periode
8. Pencatatan penjualan produk
9. Pencatatan biaya komersial

www.esaunggul.ac.id
Contoh soal Variable Costing pada
Metode Harga Pokok Proses

PT ABC memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: Departemen 1 dan Departemen 2.
Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata
tertimbang. Data produksi, biaya produksi & non produksi bulan Januari 19X1 adalah sbb:

Departemen 1 Departemen 2
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal
BBB 100%, B.konversi 40% 4,000 kg
BTK 20%, BOP variabel 60% - 6,000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40,000 kg
Unit yang ditransfer ke Dept.2 35,000 kg
Unit yang diterima dari Dept.1 35,000 kg
Barang Jadi yang ditransfer ke gudang 38,000 kg
Barang Dalam Proses Akhir:
BBB 100%, B.Konversi 70% 9,000 kg
BTK 40% BOP variabel 80% 3,000 kg

www.esaunggul.ac.id
Harga Pokok Barang Dalam Proses Awal
Harga Pokok dari Dept.1 Rp 11,150,000
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 1,152,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 4,140,000

Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 20,200,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 29,775,000 Rp 37,068,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 37,315,000 Rp 44,340,000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 22,000,000 Rp 33,000,000

Biaya Non Produksi:


Biaya Pemasaran Variabel Rp 10,200,000
Biaya Pemasaran Tetap Rp 15,000,000
Biaya Adm.& Umum Variabel Rp 7,000,000
Biaya Adm.& Umum Tetap Rp 12,000,000

Data Penjualan:
Jumlah Produk yang dijual 30,000 kg
Hasil penjualan : 30.000 x Rp 8.000 Rp 240,000,000
www.esaunggul.ac.id
PENYELESAIAN:

DEPARTEMEN 1

PERHITUNGAN UNIT EKUIVALEN


BAHAN BAKU KONVERSI
Barang Jadi 35,000 35,000
Barang Dalam Proses Akhir 100% x 9.000 9,000 70% x 9.000 6,300
Unit ekuivalen 44,000 41,300

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 1 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp 20,200,000 Rp 22,000,000 44,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 29,775,000 Rp 30,975,000 41,300 Rp 750
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 37,315,000 Rp 39,235,000 41,300 Rp 950
Rp 4,920,000 Rp 87,290,000 Rp 92,210,000 Rp 2,200
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.1
Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Dept.2
Biaya Bahan Baku 35.000 x Rp 500 Rp 17,500,000
Biaya Tenaga Kerja 35.000 x Rp 750 Rp 26,250,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 35.000 x Rp 950 Rp 33,250,000
Total Harga Pokok Rp 77,000,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir


Biaya Bahan Baku 100% x 9.000 x Rp 500= Rp 4,500,000
Biaya Tenaga Kerja 70% x 9.000 x Rp 750 = Rp 4,725,000
BOP variabel 70% x 9.000 x Rp 950 = Rp 5,985,000
Rp 15,210,000
Jumlah Biaya Produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000

LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1 - METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG

PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1
Bulan Januari 19X1
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 4,000
Dimasukkan Dalam Proses 40,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 44,000

Barang jadi yang ditransfer ke Departemen 2 35,000


Barang Dalam Proses Akhir 9,000
Jumlah barang yang dihasilkan 44,000

www.esaunggul.ac.id
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1
Total Per unit
Biaya Bahan Baku Rp 22,000,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 30,975,000 Rp 750
BOP Variabel Rp 39,235,000 Rp 950
Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000 Rp 2,200

Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer ke Dept.2
35.000 x Rp 2.200 Rp 77,000,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya Bahan Baku Rp 4,500,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 4,725,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 5,985,000
Rp 15,210,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000
www.esaunggul.ac.id
DEPARTEMEN 2

PERHITUNGAN UNIT EKUIVALEN


Harga Pokok dr Dept.1 BTK BOP
Barang Jadi 38,000 38,000 38,000
Barang Dalam
Proses Akhir 3,000 40% x 3.000 1,200 80% x 3.000 2,400
Unit ekuivalen 41,000 39,200 40,400

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 2 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Harga Pokok Yang berasal dr Dept.1 Rp 11,150,000 Rp 77,000,000 Rp 88,150,000 41,000 Rp 2,150
Biaya ditambahkan di Dept.2: Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,152,000 Rp 37,068,000 Rp 38,220,000 39,200 Rp 975
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 4,140,000 Rp 44,340,000 Rp 48,480,000 40,400 Rp 1,200
Rp 16,442,000 Rp 158,408,000 Rp 174,850,000 Rp 4,325

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.2

Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Gudang


Biaya dari Dept.1 38.000 x Rp 2.150 Rp 81,700,000
Biaya Tenaga Kerja 38.000 x Rp 975 Rp 37,050,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 38.000 x Rp 1.200 Rp 45,600,000
Total Harga Pokok Rp 164,350,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir


Biaya dr Dept.1 3.000 x Rp 2.150 Rp 6,450,000
Biaya Tenaga Kerja 40% x 3.000 x Rp 975 Rp 1,170,000
BOP variabel 80% x 3.000 x Rp 1.200 Rp 2,880,000
Rp 10,500,000

Jumlah Biaya Produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000


www.esaunggul.ac.id
PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 12

Bulan Januari 19X1

Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 6,000
Ditransfer dari Departemen 1 35,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 41,000

Barang jadi yang ditransfer ke Gudang 38,000


Barang Dalam Proses Akhir 3,000
Jumlah barang yang dihasilkan 41,000

Biaya yang dibebankan dalam Departemen 2


Total Per unit
Biaya dari Departemen 1 Rp 88,150,000 Rp 2,150
Biaya Tenaga Kerja Rp 38,220,000 Rp 975
BOP Variabel Rp 48,480,000 Rp 1,200
Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000 Rp 4,325

Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer keGudang
38.000 x Rp 4.325 Rp 164,350,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya dari Dept.1 Rp 6,450,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,170,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 2,880,000
Rp 10,500,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000
www.esaunggul.ac.id
PENJURNALAN
PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 20,200,000


Persediaan Bahan Baku Rp 20,200,000

PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 29,775,000


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 37,068,000
Gaji & Upah Rp 66,843,000

PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

BOP sesungguhnya-Dept.1 Rp 59,315,000


BOP sesungguhnya-Dept.2 Rp 77,340,000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 136,655,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.1 Rp 37,315,000


BOP Tetap-Dept.1 Rp 22,000,000
BOP sesungguhnya -Dept.1 Rp 59,315,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.2 Rp 44,340,000


BOP Tetap-Dept.2 Rp 33,000,000
BOP sesungguhnya - Dept.2 Rp 77,340,000

www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI DEPARTEMEN PERTAMA YANG DITRANSFER KE DEPT.2

Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 77,000,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 17,500,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 26,250,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1 Rp 33,250,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 1 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.1 Rp 15,210,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 4,500,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 4,725,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1 Rp 5,985,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI YANG DITRANSFER KE GUDANG

Persediaan Barang Jadi-Dept.2 Rp 164,350,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 81,700,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 37,050,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2 Rp 45,600,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 2 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.2 Rp 10,500,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 6,450,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 1,170,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2 Rp 2,880,000
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN PENJUALAN PRODUK

Piutang Rp 240,000,000
Penjualan Rp 240,000,000

Harga Pokok Penjualan Rp 129,750,000


Persediaan Barang Jadi Rp 129,750,000
(30.000x Rp 4.325)

PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL

Biaya Pemasaran Rp 25,200,000


Biaya Adm.& Umum Rp 19,000,000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 44,200,000

Biaya pemasaran variabel Rp 10,200,000


Biaya pemasaran tetap Rp 15,000,000
Biaya Adm.& Umum variabel Rp 7,000,000
Biaya Adm.& Umum tetap Rp 12,000,000
Biaya Pemasaran Rp 25,200,000
Biaya Adm.& Umum Rp 19,000,000

www.esaunggul.ac.id
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE PROCESS COSTING

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1

Hasil Penjualan 240,000,000


Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal
Departemen 1 4,920,000
Departemen 2 16,442,000
Jumlah 21,362,000
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku 20,200,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 66,843,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 81,655,000
Harga Pokok Barang yang diproduksi 190,060,000
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir 25,710,000
Harga Pokok Barang tersedia untuk dijual 164,350,000
Persediaan Barang Jadi Akhir 34,600,000
Harga Pokok Penjualan Variabel 129,750,000
Biaya Komersial variabel:
Biaya Pemasaran variabel 10,200,000
Biaya Adm.& Umum variabel 7,000,000
Total Biaya Variabel 146,950,000
Laba Kontribusi 93,050,000

Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 55,000,000
Biaya Pemasaran Tetap 15,000,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 12,000,000
Total Biaya Tetap 82,000,000
Laba Bersih 11,050,000
www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai