Cost Accounting
TIM DOSEN FEB
KJ171
Variable Costing
Materi 10
www.esaunggul.ac.id
METODE VARIABLE COSTING
www.esaunggul.ac.id
3 Langkah Merubah Laporan Laba Rugi Variable
Costing Menjadi Full Costing
LANGKAH PERTAMA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Awal dan Harga Pokok
Persediaan Barang Jadi Awal di tambah dengan Biaya Overhead Pabrik
Tetap.
Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan =
BOP sesungguhnya pada periode akt.sebelumnya
Dasar pembebanan
BOP Tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar pembebanan pada persediaan awal
www.esaunggul.ac.id
LANGKAH KEDUA
Biaya produksi menurut Variable Costing perlu disesuaikan dengan
manambahkan Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya.
LANGKAH KETIGA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Akhir dan Harga Pokok
Persediaan Barang Jadi Akhir ditambah dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.
www.esaunggul.ac.id
Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan=
BOP tetap sesungguhnya periode akt.sekarang
Dasar pembebanan
BOP tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar pembebanan pada persediaan
akhir
www.esaunggul.ac.id
MANFAAT INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH
METODE VARIABLE COSTING
www.esaunggul.ac.id
Variable Costing untuk perencanaan laba jangka
pendek
www.esaunggul.ac.id
Contoh perhitungan ratio laba kontribusi & operating
leverage
Hasil
Rp 100
Penjualan Ratio Laba
Biaya Variabel 60 Kontribusi
= 40 : 100
Laba Kontribusi Rp 40
Ratio
Biaya Tetap Rp 30 Operating
Leverage
Laba Bersih Rp 10 = 40 : 10
www.esaunggul.ac.id
Misal dalam menyusun anggaran, manajemen puncak mempertimbangkan
rencana untuk menaikkan harga jual produk sebesar 10% dan diperkirakan
tidak akan mengurangi kuantitas produk yang akan dijual. Jika biaya variabel
dan biaya tetap tidak mengalami perubahan, dampak kenaikan harga jual
tersebut terhadap laba jangka pendek adalah:
ratio laba kontribusi x persentase kenaikan harga jual
Jika ratio laba kontribusi = 40%, dengan adanya rencana kenaikan harga jual
produk sebesar 10% akan menaikkan laba bersih sebesar 4% (40% x 10%).
www.esaunggul.ac.id
Contoh alternatif lain terkait laba perusahaan, misal dengan ratio laba
kontribusi sebesar 40% manajemen puncak memperkirakan dengan
menaikkan anggaran biaya iklan sebesar Rp 11.000.000 akan menaikkan hasil
penjualan sebesar Rp 35.000.000. Alternatif ini dapat diuji kelayakannya:
Kenaikan laba kontribusi:
(40%xRp 35.000.000) = Rp 14.000.000
Kenaikan biaya iklan = 11.000.000
www.esaunggul.ac.id
Variable Costing untuk pengendalian biaya
Dalam Variable Costing, period costs yang terdiri dari biaya tetap
dikumpulkan dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi sebagai
pengurang terhadap laba kontribusi. Biaya tetap terdiri atas Discretionary
Fixed Costs dan Committed Fixed Costs.
www.esaunggul.ac.id
Committed Fixed Costs : biaya tetap yang dikeluarkan,
yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan jangka
panjang perusahaan (timbul dari kepemilikan pabrik,
ekuipmen dan organisasi pokok) dan dalam jangka pendek
tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. Contoh : biaya
depresiasi, sewa, asuransi dan gaji karyawan inti.
www.esaunggul.ac.id
KELEMAHAN METODE VARIABEL COSTING
www.esaunggul.ac.id
3. Dalam metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan
dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Sehingga untuk
perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing
akan menyajikan kerugian yang berlebihan dalam periode tertentu,
sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak
normal.
4. Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan
dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih
rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk
tujuan analisis keuangan.
www.esaunggul.ac.id
KLASIFIKASI BIAYA & INFORMASI BIAYA YANG
DIHASILKAN VARIABLE COSTING
KLASIFIKASI BIAYA INFORMASI BIAYA
+
Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja Variabel Pendapatan Penjualan
+
Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Variabel:
+ Biaya Produksi Variabel
Biaya Adm.& Umum Variabel Biaya Adm.& Umum Variabel
+ Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Variabel
+ Laba Kontribusi
Biaya Overhead Pabrik Tetap
+ Biaya Tetap:
Biaya Adm.& Umum Tetap Biaya Overhead Pabrik Tetap
+ Biaya Adm.& Umum Tetap
Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Tetap
Laba Bersih
www.esaunggul.ac.id
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
Rekening kontrol yang digunakan dalam Variable
Costing dengan Harga Pokok Pesanan adalah:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Administrasi & Umum
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Adm. & Umum Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Adm. & Umum Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan
www.esaunggul.ac.id
AKUNTANSI VARIABLE COSTING PADA JOB
ORDER COSTING METHODE
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
3. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel
kepada produk
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam
biaya variabel dan biaya tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik variabel yang
dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan.
www.esaunggul.ac.id
Contoh soal Variable Costing pada
Metode Harga Pokok Pesanan
www.esaunggul.ac.id
Transaksi pada bulan Januari 19X1 adalah sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan Barang Dalam Proses
pada awal bulan dan pengolahan pesanan 104 yang diterima dalam bulan Januari 19X1
adalah sbb:
Pesanan 101 Rp 50,000
Pesanan 102 Rp 40,000
Pesanan 103 Rp 20,000
Pesanan 104 Rp 130,000
Jumlah Rp 240,000
Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 19X1 berjumlah Rp 25.000.
Biaya ini berperilaku tetap.
2 Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan
berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 19X1 adalah sbb:
Jam Tenaga
Nomor pesanan Kerja Upah Langsung
Langsung
Pesanan 101 75 jam Rp 75,000
Pesanan 102 30 jam Rp 30,000
Pesanan 103 55 jam Rp 55,000
Pesanan 104 100 jam Rp 100,000
3 Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggaran
sebesar Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.
4 Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, (kecuali biaya bahan penolong
sebesar Rp 25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp 50.000)
adalah sebesar Rp 192.000. Biaya overhead pabrik ini terdiri dari biaya overhead
pabrik variabel sebesar Rp 142.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 50.000.
5 Pesanan no.101, 102 dan 103 telah selesai diproduksi dalam bulan Januari 19X1.
Pesanan no.101 dan 102 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual:
Pesanan 101 Rp 750,000
Pesanan 102 Rp 650,000
Jumlah Rp 1,400,000
Pesanan no.103 pada akhir bulan Januari 19X1 masih disimpan di gudang
sebagai barang jadi, sedangkan pesanan no.104 masih dalam proses pengolahan.
www.esaunggul.ac.id
PENYELESAIAN
Pembebanan BOP variabel kepada pesanan berdasarkan tarif Rp 500 per jam tenaga kerja langsung
BOP Var.
Pesanan Jam tenaga kerja Tarif Dibebankan ke
pesanan
Pesanan 101 75 jam Rp 500 Rp 37,500
Pesanan 102 30 jam Rp 500 Rp 15,000
Pesanan 103 55 jam Rp 500 Rp 27,500
Pesanan 104 100 jam Rp 500 Rp 50,000
Rp 130,000
Jurnal :
Barang Dalam Proses - BOP variabel Rp 130,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan Rp 130,000
(mencatat pembebanan BOP variabel kepada produk)
Jurnal :
Barang Jadi Rp 1,197,500
Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku Rp 500,000
Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 465,000
Barang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik variabel Rp 232,500
(mencatat pesanan yang telah selesai)
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN PENUTUPAN REKENING BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL YANG DIBEBANKAN
Biaya
Pemasaran Variabel Rp 75,000
Biaya
Pemasaran Tetap Rp 50,000
Biaya
Adm.& Umum Variabel 100,000
Biaya
Adm.& Umum Tetap 40,000
Biaya Pemasaran Rp 125,000
Biaya Adm.&Umum Rp 140,000
(memisahkan biaya non produksi menurut perilakunya)
Jurnal :
Kas atau piutang Rp 1,400,000
Penjualan Rp 1,400,000
Harga Pokok Penjualan Rp 867,500
Barang Jadi Rp 867,500
www.esaunggul.ac.id
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE JOB ORDER COSTING
PT XYZ
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 125,000
Biaya Pemasaran Tetap 50,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 40,000
Total Biaya Tetap 215,000
Laba Bersih 130,500
www.esaunggul.ac.id
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK
PROCESS (PROCESS COSTING)
Dalam Variable Costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok
produk per satuan dihitung setiap akhir periode, dengan cara membagi total
biaya produksi variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi
selama periode yang sama.
www.esaunggul.ac.id
Rekening kontrol pada Variable Costing dengan
Process Method
Barang Dalam Process-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran
www.esaunggul.ac.id
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN
METODE HARGA POKOK PROSES
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan
penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen
produksi pertama yang ditransfer ke departemen
produksi berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
departemen produksi pertama pada akhir periode
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang.
www.esaunggul.ac.id
7. Pencatatan harga pokok produk dalam
proses pada departemen setelah
departemen produksi pertama pada akhir
periode
8. Pencatatan penjualan produk
9. Pencatatan biaya komersial
www.esaunggul.ac.id
Contoh soal Variable Costing pada
Metode Harga Pokok Proses
PT ABC memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: Departemen 1 dan Departemen 2.
Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata
tertimbang. Data produksi, biaya produksi & non produksi bulan Januari 19X1 adalah sbb:
Departemen 1 Departemen 2
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal
BBB 100%, B.konversi 40% 4,000 kg
BTK 20%, BOP variabel 60% - 6,000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40,000 kg
Unit yang ditransfer ke Dept.2 35,000 kg
Unit yang diterima dari Dept.1 35,000 kg
Barang Jadi yang ditransfer ke gudang 38,000 kg
Barang Dalam Proses Akhir:
BBB 100%, B.Konversi 70% 9,000 kg
BTK 40% BOP variabel 80% 3,000 kg
www.esaunggul.ac.id
Harga Pokok Barang Dalam Proses Awal
Harga Pokok dari Dept.1 Rp 11,150,000
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 1,152,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 4,140,000
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 20,200,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 29,775,000 Rp 37,068,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 37,315,000 Rp 44,340,000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 22,000,000 Rp 33,000,000
Data Penjualan:
Jumlah Produk yang dijual 30,000 kg
Hasil penjualan : 30.000 x Rp 8.000 Rp 240,000,000
www.esaunggul.ac.id
PENYELESAIAN:
DEPARTEMEN 1
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 1 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp 20,200,000 Rp 22,000,000 44,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 29,775,000 Rp 30,975,000 41,300 Rp 750
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 37,315,000 Rp 39,235,000 41,300 Rp 950
Rp 4,920,000 Rp 87,290,000 Rp 92,210,000 Rp 2,200
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.1
Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Dept.2
Biaya Bahan Baku 35.000 x Rp 500 Rp 17,500,000
Biaya Tenaga Kerja 35.000 x Rp 750 Rp 26,250,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 35.000 x Rp 950 Rp 33,250,000
Total Harga Pokok Rp 77,000,000
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1 - METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1
Bulan Januari 19X1
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 4,000
Dimasukkan Dalam Proses 40,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 44,000
www.esaunggul.ac.id
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1
Total Per unit
Biaya Bahan Baku Rp 22,000,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 30,975,000 Rp 750
BOP Variabel Rp 39,235,000 Rp 950
Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000 Rp 2,200
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer ke Dept.2
35.000 x Rp 2.200 Rp 77,000,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya Bahan Baku Rp 4,500,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 4,725,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 5,985,000
Rp 15,210,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000
www.esaunggul.ac.id
DEPARTEMEN 2
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 2 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Harga Pokok Yang berasal dr Dept.1 Rp 11,150,000 Rp 77,000,000 Rp 88,150,000 41,000 Rp 2,150
Biaya ditambahkan di Dept.2: Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,152,000 Rp 37,068,000 Rp 38,220,000 39,200 Rp 975
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 4,140,000 Rp 44,340,000 Rp 48,480,000 40,400 Rp 1,200
Rp 16,442,000 Rp 158,408,000 Rp 174,850,000 Rp 4,325
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.2
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 6,000
Ditransfer dari Departemen 1 35,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 41,000
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer keGudang
38.000 x Rp 4.325 Rp 164,350,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya dari Dept.1 Rp 6,450,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,170,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 2,880,000
Rp 10,500,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000
www.esaunggul.ac.id
PENJURNALAN
PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG
www.esaunggul.ac.id
PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI DEPARTEMEN PERTAMA YANG DITRANSFER KE DEPT.2
PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 1 PADA AKHIR PERIODE
PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 2 PADA AKHIR PERIODE
Piutang Rp 240,000,000
Penjualan Rp 240,000,000
www.esaunggul.ac.id
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE PROCESS COSTING
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 55,000,000
Biaya Pemasaran Tetap 15,000,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 12,000,000
Total Biaya Tetap 82,000,000
Laba Bersih 11,050,000
www.esaunggul.ac.id