Jika diasumsikan untuk menghitung tariff BOP digunakan dasar produksi maka
kos produksi per unit adalah :
Rp. 100.000 + (Rp. 5.000.000/50) = Rp. 200.000/Unit
LAPORAN LABA/RUGI METODA KOS VARIABEL
Dlm Jutaan
• Melihat kinerja setiap lini diatas, manajer ingin menghentikan pembuatan meja tamu.
Dengan demikian manajer berharap dpt menaikkan laba sebesar Rp.300.000. Tahun
berikutnya ternyata harapan manajer tersebut tidak terpenuhi. Lap. Laba/Rugi Th
berikutnya menunjukkan bahwa lab perusahaan bukannya meningkat Rp. 300.000
namun justru mengalami penurunan sebesar Rp. 550.000.
Pelaporan Segmentasi Berbasis Metode Kos Penuh
• Secara lengkap laporan lab rugi tahun 2021 adalah sbb:
Laporan Laba/Rugi Tahun 2021
Metoda Kos Penuh
Penjualan 4.000.000
Dikurang Kos Penjualan 4.300.000
Laba Kotor (300.000)
Dikurang : B. Adm & Penjualan (350.000)
Laba (Rugi) Bersih (650.000)
Dari Lap. L/R tsb diatas timbul pertanyaan, mengapa laba perusahaan di tahun
berikutnya justru mengalami penurunan? Jawabanya adalah :
1) biaya tetap yg ada tdk dilaporkan secara memadai.
2) Lap. L/R disusun dg meoda Kos Penuh tidak merinci biaya tetap dan biaya
variable
3) Ada informasi tersembunyi yg tdk terungkap dg model kos penuh
4) Meskipun laporan dirinci per segmen produk, tetap saja laporan tersebut
menyesatkan (misleading)
• Setelah di Investigasi, Manajer memperoleh fakta bahwa biaya tetap
yg dialokasikan ke meja tamu tdk ikut dihapus ketika lini produk
tersebut dihentikan pembuatanya, hal ini terjadi karena kedua produk
dibuat dengan menggunakan fasilitas produksi yang sama.
• Perlu diketahui bahwa Biaya tetap ada yaitu :
• 1. biaya tetap langsung (biaya tetap terhindarkan) yaitu biaya tetap
yang tidak perlu dikeluarkan jika perusahaan tidak membuat produk
tertentu.
• 2. Biya tetap bersama (tidak langsung/tidak terhindarkan) yaitu biaya
tetap yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak membuat
produk tertentu. Biaya ini akan akan dialokasikan kestiap produk,
Pelaporan Segmentasi Berbasis Metode Kos Variabel
Laporan laba/rugi Segmentasi Tahu 2020
(Metoda Kos Variabel
Meja Makan Meja Tamu Jumlah
Penjualan 4.000.000 2.900.000 6.900.000
Biaya Variabel :
- Kos Penjualan (3.000.000) (2.000.000) (5.000.000)
- Biaya Adm & Penjualan (50.000) (100.000) (150.000)
Marjin Kontribusi 950.000 800.000 1.750.000
Biaya Tetap Langsung :
- Biaya Overhead Pabrik (300.000) (200.000) (500.000)
- Biaya Adm & Penjualan (100.000) (50.000) (150.000)
Marjin Produk 550.000 550.000 1.100.000
Biaya Tetap Tdk Langsung
- Biaya Overhead Pabrik (1.000.000)
- Biaya Adm & Penjualan (200.000)
Laba Bersih (100.000)
• Dengan informasi tersebut manajemen akan memiliki dasar yang lebih baik
untuk membuat keputusan apakah akan tetap melanjutkan pembuatan meja
tamu atau menghehentikannya.
• Dengan data LR tersebut manajer dapat membuat perhitungan atau analisis
sbb :
• Manfaat – berupa penghematan biaya
Kos Penjualan Variabel Rp. 2.000.000
Biaya Adm & Penjualan Variabel 100.000
BOP Tetap Langsung (terhindarkan) 200.000
Biaya Adm & Penjualan tetap 50.000
Total Manfaat Rp. 2.350.000
• Pengorbanan – berupa kehilangan pendapatan penjualan
Nilai Penjualan Meja TamuRp. (2.900.000)
Selisih Rp ( 550.000)
• Dari analisa tersebut bias dilihat bahwa apabila manajer menghentikan lini meja
tamu maka perusahaan akan mengalami tambahan kerugian sebesar Rp.
550.000, karena manfaatyg diperoleh dari penghentian adalah Rp. 2.350.000
lebih kecil disbanding dengan pengorbannya yaitu Rp. 2.900.000 berupa
kehilangan pendapatan meja tamu
• Dengan tetap membuat Meja tamu perusahaan secara keseluruhan rugi Rp.
100.000,
Formula
• Jika ΣProduksi > ΣTerjual maka :
Laba Full Costing > Laba Variable Costing
• Jika ΣProduksi < ΣTerjual maka :
Laba Full Costing < Laba Variable Costing
• Jika ΣProduksi = ΣTerjual maka :
Laba Full Costing = Laba Variable Costing
Selisih laba yang diperoleh dari ke-2 metode
dapat dihitung dengan
Σ Persediaan rumus
x Tarif :
BOP tetap
Keunggulan dan kelemahan Variable Costing