Anda di halaman 1dari 41

Penentuan Harga Pokok Produk

(Full Costing vs. Variable Costing)


Penentuan Harga Pokok Produk :
 Metode Full Costing/Absorption Cost/
Conventional Costing
 Metode Variable Costing/Direct Costing/
Marginal Costing
Inventory-Costing Methods

Perbedaan antara Variable costing dan


Full costing terletak pada perlakuan
dari BOP Tetap
Absorption vs. Variable Costing
Difference is Fixed Overhead
Absorption Variable
Costing Costing
Direct Materials
Product
Product Direct Labor
Costs
Costs Variable Manufacturing Overhead

Fixed Overhead
Period
Period Variable Selling and Administrative Expenses
Costs
Costs Fixed Selling and Administrative Expenses
Variable Costing

 Variable costing mengelompokkan biaya


menurut perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktivitas.

 Variable costing hanya memperhitungkan


terbatas pada biaya produksi variable saja
(bahan langsung, tenaga kerja langsung dan
BOP variabel).Sedangkan BOP Tetap termasuk
biaya periodik.
MANFAAT PENENTUAN HARGA
POKOK VARIABEL
PIHAK INTERNAL PIHAK EKSTERNAL
• PERENCANAAN LABA • PENENTUAN HARGA
• PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
JUAL • PENENTUAN LABA
• PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• PENGENDALIAN BIAYA

6
VARIABLE COSTING FOR
PRICING PURPOSES

 Contoh :Biaya penerbangan satu pesawat


terbang dengan 150 tempat duduk dari Jkt-Pdg
dengan biaya tetap Rp.20.000.000,- ditambah
biaya variabel 50.000,-/orang. Untuk menutup
biaya tetap dan variabel untuk 100 penumpang
maka biaya angkutnya harus : (Rp.20.000.000 :
100) + Rp.50.000,- =Rp.250.000,-
Variable Costing for Pricing
Purposes
 Jika 100 penumpang membayar penuh sebesar
Rp.325.000,-/penumpang maka laba usaha adalah :
Pendapatan=100x325.000 = 32.500.000
Biaya-biaya :
Biaya tetap = 20.000.000
Biaya variabel =100x50.000 = 5.000.000
LABA USAHA = 7.500.000

. Saat yang kosong diisi dengan menjual sambil memberikan diskon


60% dan terjual 35 tiket maka tambahan laba usahanya adalah :
Variable Costing for Pricing
Porposes
Pendapatan = (100x325.000)+(35x130.000) = 37.050.000
Biaya tetap = 20.000.000
Biaya variabel =135x50.000 = 6.750.000
LABA USAHA =
10.300.000

. Ternyata dengan adanya penambahan tiket


dengan pemberian diskon 60% akan dapat
meningkatkan laba usaha menjadi
Rp.10.300.000,-
Full Costing
 Full costing secara sederhana mengelompokkan biaya
menurut fungsi pokok perusahaan manufaktur sehingga
biaya dikelompokkan menjadi:
 Biaya produksi
 Biaya non produksi

Full Costing yakni merupakan metode penentuan harga


pokok produksi yang membebankan seluruh biaya
produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel
kepada produk (bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel).
Pengaruh BOP Tetap
 Produksi selalu berubah-ubah, kemungkinan
pada periode tertentu biaya produksi tetap
dibebankan terlalu besar dari seharusnya dan
karena produksi kurang dari yang diharapkan,
produksi tetap tidak bisa dibebankan
seluruhnya, padahal biaya tetap setiap periode
harus dibebankan seluruhnya.
PERBEDAAN VARIABLE DAN
FULL COSTING
PERBEDAAN DILIHAT DARI SEGI :
1. Penentuan Harga Pokok Produk
2. Penentuan Harga Pokok Persediaan
3. Pengakuan “Period Cost”
4. Pendekatan Pengelompokkan biaya
5. Penyajian Laporan Rugi / Laba

12
Penentuan Harga Pokok Produk
per unit

 Metode Full Cost  Metode Variabel Cost


BBB Rp xx BB Rp xx
BTKL Rp xx BTKL Rp xx
BOPV Rp xx BOPV Rp xx
BOPT Rp xx BOPT -------
HP Produk Rp xx HP Produk Rp xx
PENENTUAN HP PERSEDIAAN
Full Costing Variable Costing
 Sebagian biaya  Biaya overhead
overhead pabrik tetap pabrik tetap
MASIH MELEKAT DIBEBANKAN pada
pada persediaan Period Cost sehingga
sampai produk laku TIDAK MELEKAT
terjual. pada persediaan

14
PENGAKUAN PERIOD COST
Full Costing Variable Costing
 biaya tdk berhubg  biaya yg stp periode
dg produksi & hrs tetap dikeluarkan/
dikeluarkan utk dibebankan tanpa
mempertahankan dipengaruhi perubh
kapasitas yg kapasitas kegiatan
diharapkan akan
dicapai perush

15
PENGGOLONGAN BIAYA
Full Costing Variable Costing
Biaya digolongkan Biaya digolongkan
dengan pendekatan dengan pendekatan
Fungsi  Biaya Variabelitas  Biaya
digolongkan menjadi digolongkan menjadi
biaya produksi dan biaya variabel dan
biaya non produksi. biaya tetap

16
PENYAJIAN DLM LAP R/L
PERBEDAAN HP PENUH DAN HP
VARIABEL DPT DITINJAU DARI SEGI:
o PENGGOLONGAN BIAYA DI DALAM LAP
RUGI LABA
o STRUKTUR ATAU SUSUNAN PENYAJIAN
LAP RUGI LABA
o BESARNYA LABA BERSIH

17
Income Statement (L-R)
 Metode Full Cost  Metode Variabel Cost
Penjualan Rp xx Penjualan Rp xx
HPP (-) Rp xx HPP Variabel (-) Rp xx
Laba Kotor Rp xx By komersi Var (-)Rp xx
By komersial (-) : Kontribusi Marjin Rp xx
By Pemasaran xx
Biaya Tetap (-):
By Adm Rp xx
BOP Tetap Rp xx
Laba Usaha Rp xx
By Komers Ttp Rp xx
Laba Usaha Rp xx
Formula (Hubungan Laba antara
Metode HPP Full Cost dan
Variable Cost)
Jika ∑Produksi > ∑ Penjualan 
Laba Full Costing > Laba Variable Costing
(Ada sebagian by tetap yg dibawa oleh persediaan akhir &
ditransfer pd periode berikutnya sbg persediaan awal)

Jika ∑Produksi < ∑ Penjualan 


Laba Full Costing < Laba Variable Costing
(FC dibebani biaya lebih besar dr periode sebelumnya yg
menempel pd persedian awal)

Jika ∑Produksi = ∑ Penjualan 


Laba Full Costing = Laba Variable Costing 19
Selisih Laba ke-2 Metode
Selisih laba yang diperoleh dari ke-2 metode
dapat dihitung dengan rumus :

∑ Persediaan x Tarif BOP tetap

20
Kelemahan Full Costing

1. Sebagian Biaya menempel pada


persediaan  biaya dicatat terlalu sedikit
 laba yang dihasilkan lebih tinggi

2. Jika produksi tidak mencapai kapasitas


normal  biaya overhead tetap akan
kurang dibebankan dan sebaliknya

21
Kelemahan Variable Costing

Satu-satunya kelemahan Variable Costing :


Variable Costing tidak diterima oleh Prinsip
Akuntansi yang diterima secara Umum 
Penyusunan Laporan dengan Variable
Costing harus di “ADJUST” kembali ke dalam
Full Costing

22
Contoh perhitungan
Nopember Desember
 Persediaan awal 0 200
Produksi 2.000 2.000
Penjualan 1.800 2.200
Persediaan akhir 200 0
. Biaya-biaya :
Biaya produksi variabel/unit :
Bahan langsung Rp.100,- Rp.100,-
Tenaga kerja langsung 50,- 50,-
Overhead pabrik variabel 30,- 30,-
Overhead pabrik tetap 80
Harga pokok produk VC Rp 180,-
Harga pokok produk FC Rp 260,-
Contoh perhitungan
 Biaya produksi tetap/bulan 160.000 160.000
Adm&pemasaran variabel 20 20
Adm&pemasaran tetap/bulan 120.000 120.000
Harga jual/unit 500 500
. Nilai persediaan :
Absorption costing= 200 unit xRp260= 52.000,-
Variable costing=200 unitxRp180 = 36.000,-
Laporan Rugi Laba
(format Full Costing)
Nopember Desember
 Pendapatan penjualan
1.800 X Rp.500 900.000
2.200 X 500 1.100.000
Harga pokok penjualan
1.800 x Rp. 260 468.000
2.200 x 260 572.000
LABA KOTOR 432.000 528.000
Adm&Pemasaran
(1.800xRp20)+120.000 = 156.000
(2.200xRp20)+120.000 164.000
LABA NETO 276.000 364.000
 Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal + Biaya Produkai (HP Produksi) –
Persediaan Akhir
Metode FC (bln Nov):
Pers awal 0
HP Produksi 2000 u x Rp 260 = 520.000
520.000
Pers akhir 200 u x Rp 260 = 52.000
HPP = 468.000
Laporan Rugi Laba
(format Variable Costing)
 Pendapatan penjualan Nopember Desember
1.800 X Rp.500 900.000
2.200 x 500 1.100.000
Biaya variabel :
(1.800xRp180)+1.800x20= 360.000
(2.200xRp180)+2.200x20= 440.000
Margin kontribusi 540.000 660.000
Biaya tetap 280.000 280.000
LABA NETO 260.000 380.000
 Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal + Biaya Produkai (HP Produksi) –
Persediaan Akhir
Metode VC (bln Nov):
Pers awal 0
HP Produksi 2000 u x Rp 180 = 360.000
360.000
Pers akhir 200 u x Rp 180 = 36.000
HPP = 324.000
Perbedaan Laba
 Pada bulan Nop ternyata laba neto Full
Costing lebih besar daripada laba neto
Variable Costing sebesar
Rp.16.000,-.Perbedaan ini timbul karena
adanya penangguhan BOP tetap pada
persediaan akhir sebesar (Rp.160.000 :
2.000)x200unit =Rp.16.000,-
Reconciliation Of Absorption and
Variable Costing Net Income (NI)
November December
 Variable Costing-NI 260.000 380.000
 Add:
Fixed-FOH Cost
(200 unitxRp.80) 16.000
Deduct:
Fixed-FOH Cost
(200 unitxRp.80) 16.000
Absorption Costing 276.000 364.000
Soal 1
Calgon, Inc mempunyai data produksi utk th 2007 sbb:
Biaya variabel per satuan:
BBB $6 TKL $4
BOP V $3 by adm pej variabel $2
Biaya tetap (tahunan) :
Overhead Pabrik $35.000/7.000 = $5/unit
Penjualan dan adm $20.000
Selama th 2007 perusahaan memproduksi 7.000 satuan
dan menjual 6.500. Harga jual $25 per satuan

Diminta :
1. Hitung HPPenjualan dg metode Full dan variabel Cost
2. Buat Laporan L-R dg metode Full Cost dan variabel Cost
JAWAB
 Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal + Biaya Produkai (HP Produksi) –
Persediaan Akhir
Metode Full Costing :
Pers awal 0
HP Produksi 7000 u x $18 = 126.000
126.000
Pers akhir 500 u x $18 = 9.000
HPP = 117.000
 Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal + Biaya Produkai (HP Produksi) –
Persediaan Akhir
Metode Variable Costing :
Pers awal 0
HP Produksi 7000 u x $13 = 91.000 +
91.000
Pers akhir 500 u x $13 = 6.500 -
HPP = 84.500
Laporan Rugi Laba
(format Full Costing)
Pendapatan penjualan
6.500 X $25 162.500

Harga pokok penjualan


6.500 x $18 117.000

LABA KOTOR 45.500


Adm&Pemasaran
(6.500x$2)+20.000 = 33.000
LABA NETO 12.500
Laporan Rugi Laba
(format Variable Costing)
 Pendapatan penjualan
 6.500 X $25 162.500

Biaya variabel :
(6.500x$13)+(6.500x$2)= 97.500

Margin kontribusi 65.000


Biaya tetap
(35.0000+20.000) 55.000
LABA NETO 10.000

Selisih Laba FC & VC = 2.500 diperoleh 500u x $5


SOAL 2
Berikut adalah data biaya produksi dan persediaan pada akhir tahun 1999
dari PT. OLLA :
Produksi selama tahun 1999 sebanyak 200.000 unit.
80% dari produksi pada tahun 1999 terjual dan sisanya masih tersimpan
di gudang pada akhir tahun.
Biaya bahan baku (Raw Material) Rp.3.000.000
Upah langsung (Direct Labor) Rp.2.500.000

BOP Variabel (variable FOH) Rp.1.000.000


BOP Tetap (fixed FOH) Rp. 600.000
Harga jual per unit Rp. 50
Biaya adm & umum Rp. 250.000
SOAL 2 (Lanj.)
 Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 (mtd
variable costing) = Rp.1.300.000
 Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 (mtd full
costing)= Rp.1.420.000

 Diminta :
Buat laporan Laba/Rugi (Income Statement)
menurut met.Variable Costing dan Full Costing.
SOAL 3
PT Garden memiliki informasi biaya estimasi dan aktual sbb. :
Manufacturing Cost :
 Direct Material $100.000
 Direct Labor $ 50.000
 Variable FOH $ 80.000
 Fixed FOH $ 90.000
Total Manufacturing Cost $ 320.000
Non-Manufacturing Cost :
 Variable Selling $ 32.000
 Fixed Selling & Administration $ 100.000
Total Non-Manufacturing Cost $ 132.000
SOAL 3 (Lanj.)
 Estimasi & unit produksi aktual 100.000 u
 Penjualan (unit) 80.000 u
 Harga jual $ 6.50 /unit
 Persediaan awal 0

 Pertanyaan :
1. Hitung unit cost utk Metode Variable & Full Costing !
2. Susunlah Laporan Laba Rugi utk Metode Variable & Full
Costing !
3. Buatlah rekonsiliasi perbedaan laba kedua metode
tersebut !
SOAL 4
Perbandingan Income Statements

Berikut ini data mengenai PT. Davenport:


Th 1 Th 2 Th 3
Persediaan Awal -0- 0 1.000
Produksi 8,000 8.000 8.000
Penjualan 8,000 7.000 9.000
Persediaan Akhir 0 1.000 0
Informasi dibawah ini adl per unit basis:
Harga Jual: $12
Biaya Variabel Produksi:
Bahan Langsung: $1
TKL: $2
BOP: $2
Biaya Tetap BOP : $ 24.000
Biaya adm dan pemasaran tetap $25.000

Anda mungkin juga menyukai