Anda di halaman 1dari 25

Akuntansi Manajemen

Pertemuan Ke-9

Biaya Absorpsi (Full


Costing) dan Biaya
Variabel (Variable
Costing)
Menjelaskan perbedaan
antara biaya absorpsi dan
biaya variabel
Tujuan Pembelajaran

Membuat laporan laba rugi


biaya absorpsi dan biaya
variabel

Menganalisis perbedaan
laba antara biaya absorpsi
dan biaya variabel
1

Perbedaan antara
biaya absorpsi dan
biaya variabel
Pengertian Biaya Variabel & Biaya Absorpsi
Biaya Variabel Biaya Absorpsi

Biaya variabel merupakan metode dalam Biaya Absorpsi merupakan suatu metode dalam
perhitungan biaya-biaya variabel yang ilmu akuntansi yang memaparkan bahwa
digunakan untuk membuat suatu produk, di semua biaya yang dikeluarkan dalam proses
mana biaya tersebut jumlahnya akan berubah produksi seperti biaya tetap, variabel, langsung,
sesuai dengan volume kegiatan usaha. Dengan tidak langsung, investasi, dan semua biaya
kata lain, biaya tersebut sangat fluktuatif atau yang digunakan untuk proses produksi
naik-turun secara porposional dengan kuantitas dijadikan sebagai tolak ukur untuk menghitung
output atau volume produksi. total biaya per unit atau harga pokok produksi
dalam sebuah bisnis.

Biaya Variabel Biaya Absorpsi

Bahan Baku Langsung

Biaya Biaya
Tenaga Kerja Langsung
Produk Produk
Biaya Overhead
Produksi Variabel

Biaya Overhead
Produksi Tetap

Biaya Beban Penjualan dan Biaya


Periode/ Administrasi Variabel Periode/
Period Cost Period Cost
Beban Penjualan dan
Administrasi Tetap
a. Biaya bahan baku langsung

b. Biaya tenaga kerja langsung


Manakah dari berikut ini yang
tidak termasuk dalam biaya
produk jika menggunakan biaya
variabel? c. Biaya overhead produksi variabel

d. Biaya overhead produksi tetap


Perhitungan Biaya Per Unit

PT XYZ memproduksi sebuah produk tunggal dengan


informasi berikut ini

Jumlah yang diproduksi sebulan 100.000 unit

Biaya Variabel per unit

Bahan baku langsung Rp 10.000

Tenaga kerja langsung Rp 20.000

Biaya overhead produksi variabel Rp 5.000

Beban penjualan dan administrasi variabel Rp 5.000

Biaya Tetap

Biaya overhead produksi tetap Rp 800.000.000

Beban penjualan dan administrasi tetap Rp 300.000.000


Perhitungan Biaya Per Unit-2

Perhitungan biaya per unit produk adalah sebagai


berikut :

Biaya Variabel Biaya Absorpsi

Biaya bahan baku langsung Rp 10.000 Rp 10.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 20.000 Rp 20.000
Biaya overhead produksi
variabel Rp 5.000 Rp 5.000

Biaya overhead produksi tetap


Rp 800.000.000/100.000 unit yang Rp 8.000
diproduksi 0

Total biaya produk per unit Rp 35.000 Rp 43.000


2

Membuat laporan
laba rugi
biaya absorpsi dan
biaya variabel
Laporan Laba Rugi – Biaya Variabel

PT XYZ memproduksi sebuah produk tunggal dengan informasi berikut ini

Jumlah yang diproduksi sebulan 100.000 unit


Biaya Variabel per unit
Bahan baku langsung Rp 10.000
Tenaga kerja langsung Rp 20.000
Biaya overhead produksi variabel Rp 5.000
Beban penjualan dan administrasi variabel Rp 5.000
Biaya Tetap
Biaya overhead produksi tetap Rp 800.000.000
Beban penjualan dan administrasi tetap Rp 300.000.000
Laporan Laba Rugi – Biaya Variabel-2

Tambahan Informasi :

 PT XYZ menjual produknya


sebanyak 90.000 unit selama bulan
tersebut dan harga jual seharga Rp
70.000/unit.

 Berapakah laba (rugi) operasi


dengan metode biaya variabel?
Laporan Laba Rugi – Biaya Variabel-3

Penjualan, 90.000 unit x Rp 70.000 ....................................................... Rp 6.300.000.000


Dikurangi biaya variabel :
Beban pokok penjualan variabel, 90.000 unit x Rp 35.000 ................ Rp 3.150.000.000
Beban penjualan dan administrasi variabel, 90.000 unit x Rp 5.000 .... Rp 450.000.000
Margin Kontribusi ......................................................................... Rp 2.700.000.000
Dikurangi biaya tetap :
Biaya produksi tetap .......................................................................... Rp 800.000.000
Beban penjualan dan administrasi tetap ............................................ Rp 300.000.000
Laba Operasi ............................................................................... Rp 1.600.000.000
Laporan Laba Rugi – Biaya Absorpsi

Penjualan, 90.000 unit x Rp 70.000 ....................................................... Rp 6.300.000.000


Dikurangi :
Beban pokok penjualan, 90.000 unit x Rp 43.000 .............................. Rp 3.150.000.000
Laba Bruto ................................................................................... Rp 2.430.000.000
Dikurangi beban operasi :
Beban penjualan dan administrasi variabel, 90.000 unit x Rp 5.000 Rp 450.000.000
Beban penjualan dan administrasi tetap ............................................ Rp 300.000.000
Laba Operasi ............................................................................... Rp 1.680.000.000
Perbedaan Laba Operasi

Biaya Variabel Biaya Absorpsi

Laba operasi : Rp 1.600.000.000 Laba operasi : Rp 1.680.000.000


Rekonsiliasi Perbedaan Laba Operasi

Jumlah yang diproduksi : 100.000 unit


Jumlah yang terjual : 90.000 unit
Selisih : 10.000 unit
Dikalikan biaya produksi tetap/unit : Rp 8.000 x
Total : Rp 80.000.000
Penyebab Perbedaan Laba Operasi

Variable Costing Absorption Costing Selisih

Biaya Produk Per Unit Rp 35.000 Rp 43.000 Rp 8.000

Laba Operasi Rp 1.600.000.000 Rp 1.680.000.000 Rp 80.000.000

Pada Absorption Costing Pada Variable Costing


a) Fix overhead pada persediaan akhir a) Semua Fix overhead dibebankan
((100.000 – 90.000) x Rp 8.000 = Rp 80.000.000 sebagai period cost sebesar
dibebankan ke periode berikutnya Rp 800.000.000.
b) Fix overhead sebagai period cost adalah
Rp 800.000.000 - Rp 80.000.000 = Rp 720.000.000
3
Menganalisis
perbedaan laba
antara biaya
absorpsi dan
biaya variabel
Perbedaan Laba Operasi

Jika jumlah yang diproduksi > jumlah yang terjual; laba biaya absorpsi lebih tinggi

Jika jumlah yang diproduksi < jumlah yang terjual; laba biaya absorpsi lebih rendah

Jika jumlah yang diproduksi = jumlah yang terjual; laba biaya absorpsi = biaya variabel
Artikel:

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi


dengan menggunakan metode full costing dan
variable costing
(Studi Kasus pada Perusahaan Tenun Gedogan
Putri Rinjani , Kembang Kerang Aikmel, Lombok
Timur Tahun 2020

oleh Muhamad Karyadi dan Murah


Journal Ilmiah Rinjani (JIR) Vol. 10 No. 1 Tahun
2022
 Metode biaya absorpsi adalah metode penentuan harga
pokok produk yang membebankan seluruh biaya. Dalam
metode ini, semua unsur biaya produksi baik biaya tetap
maupun biaya variabel dihitung sebagai harga pokok
produksi.
 Metode biaya variabel adalah metode penentuan harga

Kesimpulan pokok produk yang hanya membebankan biaya variabel ke


produk.
 Perbedaan antara Harga Pokok dengan metode biaya
absorpsi dan biaya variabel terletak pada waktu (timing)
perlakuan fixed overhead cost.
 Biaya variabel beranggapan bahwa fixed overhead cost
dibebankan pada periode terjadinya. Namun pada biaya
absorpsi, fixed overhead cost harus dibebankan dan
dikurangi dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.
Thanks!
Any questions?
Kelebihan dan Kelemahan Biaya Variabel

 Kelebihan
Cocok untuk yang hanya merencanakan untuk mendapatkan laba dalam jangka
waktu yang pendek. Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk order pesanan yang sifatnya khusus, terutama yang tidak membu-
tuhkan banyak pesanan seperti pada metode biaya absorpsi.
 Kelemahan
Menyebabkan naik turunnya laba karena adanya perubahan dalam hal penjualan
suatu produk. Biaya variabel tidak cocok diterapkan pada perusahaan yang sifatnya
musiman karena hanya akan menyajikan kerugian laba yang tidak normal untuk pe-
rusahaan. Dalam metode variabel biaya overhead tetap juga tidak dimasukkan, se-
hingga nilai persediaan menjadi lebih rendah.
Kelebihan dan Kelemahan Biaya Absorpsi
 Kelebihan
Menampilkan jumlah biaya overhead dengan sangat komprehensif sebab men-
gandung dua jenis biaya, yaitu overhead tetap dan variable. Metode ini mampu
melakukan penundaan dalam beban biaya overhead ketika produk belum laku terjual
di pasaran. Pembebanan biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dial-
ihkan untuk mengurangi atau menambah harga pokok.

 Kelemahan
Dalam metode biaya absorpsi, harga jual akan menjadi lebih tinggi daripada
menggunakan metode biaya variabel. Hal tersebut dikarenakan, metode biaya
absorpsi menganggap konsumen rela membayar berapa pun untuk membeli barang
yang diinginkannya. Metode ini cocok untuk bisnis yang bergerak dalam bidang pro-
duksi bahan pokok masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai