Anda di halaman 1dari 9

Topik 3 Penentuan Biaya Pesanan

 Pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan adalah suatu metode
pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada
perusahaan yang meghasilkan produk atas dasar pesanan.
 Tujuan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok
dari setiap pesanan, baik harga pokok produk secara keseluruhan dari tiap –
tiap pesanan maupun untuk per satuan.
 Karakteristik metode pengumpulan harga pokok pesanan:

1. Karakteristik proses produksi berdasarkan pesanan :


a. Sifat produksi : terputus-putus / intermitlen
b. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan
c. Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan.
d. Dasar produksi : atas dasar order
Contoh perusahaan yang memproduksi barang atas dasar pesanan adalah
perusahaan mebel, perusahaan modiste, perusahaan industry pesawat
terbang, industry galangan kapal , dll.

2. Karakteristik pengumpulan biaya produksi metode harga pokok pesanan :


Sesuai karakteristik proses produksinya, maka karakteristik metode harga
pokok pesanan adalah sebagai berikut :
a. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik dikumpulkan secara individual untuk tiap – tiap
pesanan.
b. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara
langsung terhadap pesanan yang bersangkutan.
c. Biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan kepada tiap – tiap pesanan atas
dasar tarif yang ditentukan di muka ( predetermined rate ).
d. Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
BOP pada tiap – tiap pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan.
e. Harga pokok produksi per satuan dihitung sebagai berikut : Harga pokok
produksi per satuan = jumlah harga pokok pesanan tertentu / jumlah
satuan produk pesanan ybs.

 Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi


yang digunakan untuk menentukan harga pokok produk dari sebuah perusahaan
yang menghasilkan produk berdasarkan pesanan.

 Tujuan dari diterapkannya metode ini adalah untuk menentukan harga pokok
produk dari setiap pesanan, baik harga pokok secara keseluruhan dari setiap
pesanan atau untuk per satuan.

 Dalam metode ini seluruh biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan
tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan membagi total
biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.

 Metode harga pokok pesanan ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:


a. Produksi bersifat terputus sesuai dengan pesanan yang diterima.
b. Spesifikasi produk sesuai dengan permintaan pemesan.
c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan melalui kartu biaya pesanan, yang
berisi rincian setiap pesanan.
d. Total biaya produksi dihitung setelah pesanan selesai.
e. Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi
dengan total unit yang dipesan.
f. Pada umumnya akumulasi biaya menggunakan biaya normal.
g.Produk yang sudah selesai langsung diberikan pada pemesan.
 Adapun manfaat informasi harga pokok pesanan adalah sebagai:
1. Penentu harga jual pesanan
Perusahaan manufaktur yang aktivitas produksinya berdasarkan pesanan
akan memproduksi barang yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
oleh pemesan. Dengan demikian biaya produksi untuk setiap pesanan akan
berbeda, tergantung dari spesifikasi yang diminta pemesan. Hal ini akan
menyebabkan harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh
besarnya setiap biaya produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi item
pesanan tersebut.

2. Pertimbangan untuk menerima atau menolak pesanan


Tidak menutup kemugkinan produk yang dipesan oleh customer harga
jualnya sudah terbentuk di pasaran. Manajemen dapat memutuskan untuk
menerima atau menolak pesanan tersebut. Sebagai pertimbangan untuk
menerima atau menolak, manajemen membutuhkan informasi total harga
pokok dari produk yang dipesan. Informasi total harga pokok pesanan
merupakan dasar bagi manajemen untuk menghindarkan perusahaan dari
kerugian saat menerima pesanan. Jika informasi total harga pokok pesanan
tidak tersedia, maka manajemen tidak dapat mengetahui apakah harga yang
diminta pemesan akan menguntungkan perusahaan atau tidak.

3. Alat untuk memantau realisasi biaya produksi


Saat perusahaan menerima pesanan dari pemesan, manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang dikeluarkan untuk mengerjakan pesanan
tersebut. Dengan demikian manajemen dapat dapat memantau jika proses
produksi untuk suatu pesanan akan menghasilkan total piaya produksi
pesanan yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.

4. Menghitung laba-rugi setiap pesanan


Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu
produk akan membantu manajemen mengetahui apakah suatu pesanan akan
menghasilkan laba atau justru rugi.

5. Harga pokok persediaan produk yang tercantum dalam neraca.


Salah satu laporan keuangan yang penting bagi perusahaan manufaktur
adalah neraca. Manajemen harus memasukkan harga pokok persediaan
produk, baik produk jadi atau yang masih dalam proses. Dengan demikian
maka manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada
pesanan yang selesai diproduksi, namun sampai dengan tanggal neraca
masih belum diserahkan kepada pemesan.

A. Kartu Harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok
pesanan.
B. Kartu ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.
C. Biaya Produksi untuk mengerjakan tiap pesanan tertentu dicatat secara rinci di
dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

 Contoh Kartu Biaya atas Pesanan


 Contoh Kartu Biaya Pesanan

A. Syarat Penentuan Harga Pokok Pesanan


 Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa syarat
yang harus dipenuhi dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:
1) Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas
dan harus dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.
2) Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi
langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya
produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
3) Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung
pada pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada
pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
4) Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
5) Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan terkait.

B. Pengumpulan Biaya Produksi dengan Metode Harga Pokok Pesanan


 Pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara berikut:
a) Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua prosedur
1) Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, dengan jurnal :
Persediaan bahan baku xxxx
Utang dagang kas xxxx

2) Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku dengan


menggunakan metode mutasi persediaan. Pada setiap pemakaian
bahan baku harus diketahui pesanan mana yang menggunakannya,
dengan jurnal :
Barang dalam proses – biaya bahan baku xxxx
Persediaan bahan baku xxxx

b) Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung


Ada dua macam jam kerja yang perlu dikumpulkan yaitu jam kerja total
selama periode kerja tertentu, dan jam kerja yang digunakan untuk
mengerjakan setiap pesanan.
Untuk mengumpulkan informasi jam kerja yang nantinya akan digunakan
sebagai dasar dalam menentukan daftar upah, maka perusahaan harus
membuat kartu hadir untuk masing-masing karyawan untuk mencatat
jam kerja karyawan dalam menyelesaikan pesanan Jurnal untuk
pembagian upah adalah.
Barang dalam proses- biaya tenaga kerja tidak langsung xxxx
Gaji dan upah xxxx

c) Mencatat Biaya Overhead Pabrik


Dalam metode ini, BOP atau Biaya Overhead Pabrik harus dikenakan pada
tiap pemesanan menurut tarif yang ditentukan di muka. BOP yang
terjadi selama periode satu tahun dikumpulkan kemudian di akhir tahun
dibandingkan dengan yang dibebankan pada produk atas dasar tarif
pencatatan BOP yang dibebankan kepada produk. Jurnal penutupan
rekening BOP yang dibebankan adalah:
Biaya overhead pabrik dibebankan xxxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

d) Pencatatan BOP yang sesungguhnya adalah:


1. Pemakaian bahan penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx

2. Pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung


Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Gaji dan upah xxxx

3. Pencatatan produk selesai


Biaya produksi yang terdapat dalam kartu harga pokok dijumlahkan
dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal:
Persediaan produk jadi xxxx
Barang dalam proses- biaya bahan baku xxxx
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung xxxx
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik xxxx
Di atas adalah contoh penulisan sederhana dalam penentuan harga pesanan.
Kenyataannya dalam sebuah usaha yang besar dan kompleks, akan banyak item
transaksi yang harus dicatatkan sebelum sampai pada tahapan jurnal pencatatan
produk selesai.

 PT. ABC mendapat pesanan 1000 spanduk pada bulan Oktober 2018 dengan harga
yang dibebankan sebesar Rp. 25.000 per spanduknya. Bahan baku yang
dibutuhkan sudah dibeli yakni kain putih sepanjang 500 meter seharga Rp.
7.000.000. bahan penolong yang dibutuhkan menghabiskan biaya sebesar Rp.
1.000.000. Biaya tenaga kerja langsung membutuhkan biaya sebesar Rp.
3.000.000 dan untuk membayar gaji bagian administrasi dan umum sebesar Rp.
2.000.000. Tak hanya itu terdapat biaya depresiasi mesin sebesar Rp. 1.100.000.

 Jurnal yang dibutuhkan untuk kasus diatas diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Pencatatan pembelian bahan baku :
Persediaan bahan baku Rp.7.000.000
Bahan penolong Rp.1.000.000
Kas Rp.8.000.000

2. Pemakaian bahan baku dan penolong :


BDP-Biaya bahan baku Rp. 7.000.000
Persediaan bahan baku Rp.7.000.000
BOP –Sesungguhnya Rp. 1.000.000
Bahan penolong Rp.1.000.000

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja :


a. Ketika gaji dan upah dicatat terutang
Gaji & Upah Rp. 5.000.000
Utang gaji dan Upah Rp. 5.000.000
b. Saat didistribusikan
BDP - Beban tenaga kerja langsung Rp. 3.000.000
BDP - Beban Gaji adm & umum Rp. 2.000.000
Gaji & Upah Rp. 5.000.000

c. Pembayaran Gaji & Upah


Utang Gaji & Upah Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000

4. Pencatatan BOP
BOP – Sesungguhnya Rp. 1.100.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp. 1.100.000

5. Pencatatan barang jadi


Persediaan barang jadi Rp. 14.100.000
BDP - Bahan baku Rp. 7.000.000
BDP - Beban tenaga kerja langsung Rp. 3.000.000
BDP - Beban Gaji adm & umum Rp. 2.000.000
BOP Sesungguhnya Rp. 2.100.000

 Harga pokok pesanan per barangnya ialah sebagai berikut :


Rp.14.100.000 : 1000 = Rp.14.100 per buahnya.
Jika spanduk tersebut dihargai Rp.25.000 per item maka besaran keuntungan
tiap item ialah Rp.25.000 – Rp. 14.100 = Rp. 10.900 per spanduknya.

Anda mungkin juga menyukai