PENDAHULUAN
1
Proses produksi dalam satu periode tidak selalu dapat menyelesaikan
semua bahan baku yang diproses menjadi produk jadi. Produk yang
sampai akhir proses produksi belum selesai diproses disebut “Persedian
Barang Dalam Proses (BDP)” akhir periode. Produk tersebut akan
diselesaikan pada proses produksi periode berikutnya.
Biaya Pabrik :
- Biaya Bahan Baku xxx
- Biaya Tenaga Kerja xxx
- Biaya Overhead Pabrik xxx
Total Biaya Pabrik xxx
Ditambah :
Harga Pokok BDP Awal xxx
Total Biaya Produksi periode ini xxx
Dikurangi :
Harga Pokok BDP Akhir xxx
Harga Pokok Produksi xxx
2
C. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-undang (Total Asset maksimal 50
Juta dan omset maksimal 300 Juta per tahun)
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
(Total Asset > 50 Juta – 500 Juta dan omset > 300 Juta – 2,5 Miliar
per tahun)
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang
(Total Asset > 500 Juta – 10 Miliar dan omset > 2,5 Miliar – 50
Miliar per tahun)
3
BAB II
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK
4
Biaya Tenaga Kerja sekali proses produksi / hari:
C. Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik terdiri dari :
a. Biaya listrik
b. Biaya air
c. Biaya bahan bakar (gas dan kayu bakar)
d. Plastik pembungkus
Catatan :
a. Harga perolehan bangunan Rp 300.000.000,- umur ekonomis 10 tahun
nilai sisa Rp 100.000.000,-
b. Harga perolehan peralatan Rp 15.000.000,- tanpa nilai sisa umur ekonomis
2 tahun
c. Penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus
5
D. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
Biaya Pabrik :
- Biaya Bahan Baku
Ubi Rp 1.600.000
Minyak Goreng Rp 200.000
Cabe Rp 200.000
Gula Rp 13.000
Garam Rp 10.000
Penyedap rasa Rp 20.000
Bawang Putih Rp 240.000
Bawang Merah Rp 180.000
Rp 2.463.000
Total Harga Pokok Produksi Kerupuk Cabe IKA perhari sebesar Rp 3.164.389,-.
Dari produksi per hari diperoleh 400 bungkus kerupuk cabe. Sehingga Harga
Pokok Produk per bungkus adalah :
Rp 3.164.389
Harga Pokok Produk per bungkus = = Rp 7.911 / bungkus
400 bungkus
Kerupuk Cabe IKA dijual dengan harga Rp 10.000,- maka laba dari
penjualan kerupuk cabe IKA adalah ...
Harga Jual = 400 bungkus @ Rp 10.000,- = Rp 4.000.000
Harga Pokok Produksi = Rp 3.164.389
Laba penjualan Rp 835.611
6
BAB III
PENUTUP
Dalam perhitungan harga pokok produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Kerupuk Cabe IKA per hari, terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp
2. 463.000,- Biaya Tenaga Kerja sebesar Rp 400.000,- dan Biaya Overhead Pabrik
Rp 301.389,-. Sehingga total Harga Pokok Produksi sebesar Rp 3.164.389,- Dari
kegiatan per hari akan diperoleh kerupuk cabe sebanyak 400 bungkus @ 400
gram dan dijual dengan harga Rp 10.000,- per bungkus.
Biaya produksi per bungkus adalah Rp 7. 911,- sehingga laba yang dihasilkan
untuk setiap bungkusnya adalah Rp 2.089,- atau Rp 835.611,- per harinya. Usaha
kecil ini begitu menguntungkan dan dapat menciptakan tenaga kerja.
7
LAMPIRAN
8
9