Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Perusahaan Industri


Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usaha
pokoknya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang kemudian
dijual kepada konsumen.
Kegiatan pokok perusahaan industri antara lain :
a. membeli bahan baku
b. mengolah bahan baku menjadi barang jadi
c. menyimpan sementara produk jadi
d. menjual produk jadi yang dihasilkan
Contoh kegiatan perusahaan industri :
a. Industri meubel
Kegiatan usahanya :
- Membeli bahan berupa kayu, pelitur, paku, lem perekat dan bahan
lainnya
- Kemudian bahan tersebut diolah dengan menggunakan tenaga kerja
dan peralatan
- Produk selesai menjadi lemari, meja, kursi dan lain-lain
b. Industri sepatu
- Membeli bahan berupa kulit, lem, paku sepatu, cat kulit dan lain-
lain
- Bahan diproses oleh tenaga kerja dan peralatan
- Produk selesai menjadi sepatu
c. Industri rumah tangga (pembuatan kerupuk ubi)
- Membeli bahan berupa ubi, minyak, cabe dan lain-lain
- Bahan diproses oleh tenaga kerja dan menggunakan peralatan
- Produk selesai menjadi kerupuk ubi
Proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi disebut proses
produksi, sedangkan biaya-biaya ynag terjadi sehubungan dengan proses
produksi disebut biaya produksi.
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Selain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik, terdapat biaya lain yang dikeluarkan perusahaan industri
yaitu biaya komersil. Biaya komersil adalah biaya yang berhubungan
dengan biaya penjulan dan biaya administrasi dan umum.

1
Proses produksi dalam satu periode tidak selalu dapat menyelesaikan
semua bahan baku yang diproses menjadi produk jadi. Produk yang
sampai akhir proses produksi belum selesai diproses disebut “Persedian
Barang Dalam Proses (BDP)” akhir periode. Produk tersebut akan
diselesaikan pada proses produksi periode berikutnya.

B. Pengertian Harga Pokok Produk


Harga pokok produk adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada
persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual. Menurut
Hadibroto (1990 :60) adalah biaya-biaya yang dikorbankan untuk
memproses bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau barang setengah
jadi sampai menjadi akhir untuk siap dijual.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Harga Pokok Produk adalah
jumlah dari pada produksi yang melekat pada produk yang dihasilkan
yaitu meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mulai pada saat pengadaan
bahan baku tersebut sampai dengan proses akhir produk yang siap untuk
dijual.
Biaya-biaya yng dimaksud adalah biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Selain itu dari definisi
tersebut dapat diketahui bahwa harga pokok produksi adalah nilai dari
pengorbanan yang dilakukan dalam hubungannya dengan proses produksi
berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran.

Perhitungan Harga Pokok Produk :

Biaya Pabrik :
- Biaya Bahan Baku xxx
- Biaya Tenaga Kerja xxx
- Biaya Overhead Pabrik xxx
Total Biaya Pabrik xxx
Ditambah :
Harga Pokok BDP Awal xxx
Total Biaya Produksi periode ini xxx
Dikurangi :
Harga Pokok BDP Akhir xxx
Harga Pokok Produksi xxx

2
C. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-undang (Total Asset maksimal 50
Juta dan omset maksimal 300 Juta per tahun)
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
(Total Asset > 50 Juta – 500 Juta dan omset > 300 Juta – 2,5 Miliar
per tahun)
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang
(Total Asset > 500 Juta – 10 Miliar dan omset > 2,5 Miliar – 50
Miliar per tahun)

D. Profil Usaha Kerupuk Cabe IKA


Usaha Kerupuk Cabe IKA berdiri sejak tahun 2001, pemilik bernama Ibu
SUSIANI beralamat di Jl. Raja Ali Haji Depan UNRI – Purnama, Dumai.
Telp. 081365534469. Izin Dinas Kesehatan No. 202147302075.
Usaha ini pada awalnya dimulai secara kecil-kecilan, sampai saat ini sudah
mulai berkembang dan memiliki 20 orang karyawan. Dan kerupuk cabe
IKA menjadi salah satu oleh-oleh khas Dumai yang terkenal dengan
rasanya yang gurih dan lezat. Sesuai dengan visi misi usaha ini yaitu
“menjaga kualitas” dan “menjaga kepuasan konsumen”.
Kerupuk cabe IKA juga sudah dipasarkan keluar Kota Dumai dan
beberapa media online.

3
BAB II
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

Perhitungan Harga Pokok Produk meliputi perhitungan biaya


bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang penulis
hitung disini adalah perhitungan per hari, karena Kerupuk Cabe IKA
memproduksi setiap hari dan proses produksi semuanya menjadi produk
jadi.
A. Bahan Baku
Bahan baku dalam pembuatan kerupuk cabe terdiri dari :
a. Ubi
b. Minyak goreng
c. Cabe
d. Gula
e. Garam
f. Penyedap rasa
g. Bawang putih
h. Bawang merah

Biaya Bahan Baku sekali proses produksi / hari:


No Nama Bahan Banyak Satuan @ satuan Jumlah

1 Ubi 800 Kg Rp 2.000 Rp 1.600.000


2 Minyak Goreng 20 Kg Rp 10.000 Rp 200.000
3 Cabe 8 Kg Rp 25.000 Rp 200.000
4 Gula 1 kg Rp 13.000 Rp 13.000
5 Garam 2 kg Rp 5.000 Rp 10.000
6 Penyedap rasa 2 kg Rp 10.000 Rp 20.000
7 Bawang Putih 8 Kg Rp 30.000 Rp 240.000
8 Bawang Merah 6 kg Rp 30.000 Rp 180.000
Jumlah Rp 2.463.000

B. Tenaga Kerja Langsung


a. Tenaga kerja bagian mengupas kulit ubi
b. Tenaga kerja bagian mengiris/memotong ubi
c. Tenaga kerja bagian menggoreng
d. Tenaga kerja bagian pengepakan/bungkus

4
Biaya Tenaga Kerja sekali proses produksi / hari:

No Tenaga Kerja Bagian Banyak upah per hari Jumlah


1 bagian mengupas kulit ubi 2 Rp 30.000 Rp 60.000
2 bagian mengiris/memotong ubi 2 Rp 50.000 Rp 100.000
3 bagian menggoreng 3 Rp 50.000 Rp 150.000
4 bagian pengepakan/bungkus 3 Rp 30.000 Rp 90.000
Jumlah 10 Rp 400.000

C. Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik terdiri dari :
a. Biaya listrik
b. Biaya air
c. Biaya bahan bakar (gas dan kayu bakar)
d. Plastik pembungkus

Biaya Overhead pabrik sekali proses produksi/hari :

No Biaya Overhead Pabrik Jumlah

1 Biaya Listrik Rp 50.000


2 Biaya Air Rp 15.000
3 Biaya bahan bakar (gas) Rp 10.000
4 Biaya bahan bakar (kayu) Rp 50.000
5 Plastik pembungkus Rp 100.000
6 Biaya penyusutan bangunan Rp 55.556
7 Biaya penyusutan peralatan Rp 20.833
Jumlah Rp 301.389

Catatan :
a. Harga perolehan bangunan Rp 300.000.000,- umur ekonomis 10 tahun
nilai sisa Rp 100.000.000,-
b. Harga perolehan peralatan Rp 15.000.000,- tanpa nilai sisa umur ekonomis
2 tahun
c. Penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus

5
D. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Perhitungan Harga Pokok Produk Kerupuk Cabe IKA :


Perhitungan Harga Pokok Produk :

Biaya Pabrik :
- Biaya Bahan Baku
Ubi Rp 1.600.000
Minyak Goreng Rp 200.000
Cabe Rp 200.000
Gula Rp 13.000
Garam Rp 10.000
Penyedap rasa Rp 20.000
Bawang Putih Rp 240.000
Bawang Merah Rp 180.000
Rp 2.463.000

- Biaya Tenaga Kerja


bagian mengupas kulit ubi Rp 60.000
bagian mengiris/memotong ubi Rp 100.000
bagian menggoreng Rp 150.000
bagian pengepakan/bungkus Rp 90.000
Rp 400.000
- Biaya Overhead Pabrik
Biaya Listrik Rp 50.000
Biaya Air Rp 15.000
Biaya bahan bakar (gas) Rp 10.000
Biaya bahan bakar (kayu) Rp 50.000
Plastik pembungkus Rp 100.000
Biaya penyusutan gedung Rp 55.556
Biaya penyusutan peralatan Rp 20.833
Rp 301.389
Harga Pokok Produksi Rp 3.164.389

Total Harga Pokok Produksi Kerupuk Cabe IKA perhari sebesar Rp 3.164.389,-.
Dari produksi per hari diperoleh 400 bungkus kerupuk cabe. Sehingga Harga
Pokok Produk per bungkus adalah :
Rp 3.164.389
Harga Pokok Produk per bungkus = = Rp 7.911 / bungkus
400 bungkus

E. PERHITUNGAN LABA RUGI PENJUALAN

Kerupuk Cabe IKA dijual dengan harga Rp 10.000,- maka laba dari
penjualan kerupuk cabe IKA adalah ...
Harga Jual = 400 bungkus @ Rp 10.000,- = Rp 4.000.000
Harga Pokok Produksi = Rp 3.164.389
Laba penjualan Rp 835.611

6
BAB III
PENUTUP

Dalam perhitungan harga pokok produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Kerupuk Cabe IKA per hari, terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp
2. 463.000,- Biaya Tenaga Kerja sebesar Rp 400.000,- dan Biaya Overhead Pabrik
Rp 301.389,-. Sehingga total Harga Pokok Produksi sebesar Rp 3.164.389,- Dari
kegiatan per hari akan diperoleh kerupuk cabe sebanyak 400 bungkus @ 400
gram dan dijual dengan harga Rp 10.000,- per bungkus.
Biaya produksi per bungkus adalah Rp 7. 911,- sehingga laba yang dihasilkan
untuk setiap bungkusnya adalah Rp 2.089,- atau Rp 835.611,- per harinya. Usaha
kecil ini begitu menguntungkan dan dapat menciptakan tenaga kerja.

7
LAMPIRAN

1. SURAT IZIN USAHA


2. DOKUMENTASI KEGIATAN USAHA KERUPUK CABE IKA

8
9

Anda mungkin juga menyukai