Anda di halaman 1dari 43

ANGGARAN PRODUKSI DAN anggaranBIAYA

PRODUKSI
Bab 5, Rudianto
Anggaran Produksi
Anggaran Produksi adalah rencana perusahaan
untuk menghasilkan produk perusahaan
Jumlah sesuai kebutuhan penjualan
mempertimbangkan persediaan awal dan akhir
periode tertentu
Jenis Persediaan di Perusahaan
Manufaktur

1. Persediaan Bahan Baku

2. Persediaan Barang Dalam Proses

3. Persediaan Barang Jadi


Persediaan Bahan Baku

Persediaan Bahan Baku adalah bahan dasar yang


menjadi komponen utama dari suatu produk.

Misalnya :
- kain adalah bahan baku dari pakaian
- kayu adalah bahan baku dari meja,
- dll.
Persediaan Barang Dalam Proses

• Persediaan Barang Dalam Proses yaitu bahan baku yang


telah diproses untuk diubah menjadi barang jadi tetapi
sampai pada tanggal neraca belum selesai proses
produksinya.

• Misalnya :
- pakaian yang belum ada lengannya di dalam
industri garmen
- meja tulis yang belum dihaluskan di dalam
industri mebel
- dsb.
Persediaan Barang Jadi

• Persediaan Barang Jadi adalah bahan baku yang telah


diproses menjadi produk jadi yang siap pakai dan siap
dipasarkan.

• Misalnya :
- pakaian jadi
- meja tulis
- dll.
Metode Produksi

Metode produksi stabil

Metode persediaan stabil

Metode fleksibel
metode produksi stabil

Perusahaan menetapkan volume produksi yang relatif


sama dari bulan ke bulan
Kecuali bulan tertentu yang volume penjualannya lebih
tinggi.
Metode ini mengakibatkan volume persediaan menjadi
tidak stabil dari bulan ke bulan.
Lihat tabel berikut dibawah ini.
Tips:
Cara yang paling mudah adalah dengan membagi 137.000 dengan 12 bulan.
Akan diperoleh jumlah volume produksi rata-rata sebesar 11.416,67 unit. --> Dibulatkan
pada puluhan atau ratusan terdekat. Misalnya: menjadi 11.000 unit.
Jika 11.000 unit x 12 bulan = 132.000 unit.
Sedangkan volume totalnya = 137.000 unit, maka kurang 5.000 unit.
Kekurangan ini dapat dialokasikan pada bulan-bulan yang volume penjualannya relatif lebih
tinggi. Misal: Januari, Februari, Maret, November dan Desember.
➡ Kekurangan volume produksi = 5.000 unit dibagi 5 bulan, sehingga diperoleh jumlah
1.000 unit, yang ditambahkan pada bulan-bulan tersebut diatas.
Volume produksinya setiap bulannya = 11.000 unit dan 12.000 unit untuk anuari, Februari,
Maret, November dan Desember.
Selanjutnya menentukan volume persediaan akhir Januari. Volume persediaan akhir
bulan Januari adalah sebesar = ( 12.000 + 20.000 ) - 15.000 = 17.000.
➡ Persediaan akhir Januari menjadi persediaan pada awal Februari, dan seterusnya.
METODE PERSEDIAAN
STABIL

Perusahaan menetapkan volume persediaan yang relatif


sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu.
Metode ini mengakibatkan volume produksi menjadi
tidak stabil dari bulan ke bulan.
Lihat tabel berikut ini :
tips:
Karena volume persediaan pada akhir tahun telah diketahui,
dengan persediaan stabil, berarti dibuat jumlah persediaan
Desember pada awal = akhir Desember.
Maka cara yang mudah adalah menghitung volume produksi
dari bulan Desember:
Penjualan + Persediaan awal bulan - Persediaan akhir
bulan, yaitu sebesar = (14.000 + 15.000) - 15.000 = 14.000.
Persediaan pada awal Desember adalah persediaan pada
akhir bulan November. Sehingga volume produksi dapat
dihitung dengan metode yang sama di bulan Desember. Dan
seterusnya.
metode fleksibel

Perusahaan menetapkan volume produksi yang berubah


terus dari bulan ke bulan.
Metode ini mengakibatkan volume persediaan dan
volume produksi menjadi tidak stabil dari bulan ke bulan.
Lihat tabel berikut ini:
tips:
Pada dasarnya, metode ini menggunakan volume produksi
dan volume persediaan sesuai keinginan perusahaan.
Dalam kasus diatas, volume persediaan akhir tahun telah
ditetapkan, maka perusahaan dapat menetapkan pula volume
persediaan pada akhir Januari, misalnya 17.000.
Maka volume produksi di bulan Januari = (15.000 + 17.000)
– 20.000 = 12.000.
Persediaan akhir Januari menjadi persediaan pada awal
Februari, sehingga volume produksi dapat dihitung lagi
dengan terlebih dahulu menentukan volume persediaan akhir
Februari. Demikian seterusnya.
Pengelompokan Biaya Produksi

Bahan Baku

Tenaga
Biaya Kerja Langsung
Bahan Penolong
Produksi

Bahan Tenaga
Overhead
Kerja Penolong

Pabrikase Lain
ANGGARAN BIAYA
PRODUKSI

Anggaran Biaya Bahan Baku ………………......xxx


Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung……xxx
Anggaran Biaya Overhead ……………………....xxx +

• Anggaran Biaya Produksi …………………….....xxx


Biaya Bahan Baku

• Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan


untuk membeli bahan baku yang telah digunakan
untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu.
• Misalnya, harga beli kain per potong pakaian, harga
beli dari kayu per unit meja, dsb.
ANGGARAN BIAYA
BAHAN BAKU

Langkah-langkah:
Kebutuhan total bahan baku = kebutuhan bahan baku per
unit produksi x volume produksi.
Volume pembelian = Kebutuhan total bahan baku +
persediaan akhir bahan -persediaan awal bahan baku.
Nilai pembelian = Volume pembelian x harga bahan
baku per unit.
Contoh Soal
PT.Terang Dunia adalah sebuah perusahaan produsen meja
yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009
perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis
produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit,
10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk
tahun 2010 mendatang. Setiap unit meja MK-1
membutuhkan 2 meter kayu, 1,5 meter melamin dan 1
meter pipa hias. Dan setiap unit MM-5 membutuhkan 3
meter kayu, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias.
Sedangkan setiap unit meja MB-2 membutuhkan 3 meter
kayu, 2 meter melamin dan 1,5 meter pipa hias. Sedangkan
harga beli kayu diperkirakan sebesar Rp 15.000 per
meter, harga beli melamin sebesar Rp 20.000 per meter
dan harga beli pipa hias adalah sebesar Rp 12.000 per
meter.
Contoh Soal

Untuk menjamin kelancaran proses produksi, perusahaan


merencanakan memiliki persediaan bahan baku pada akhir
tahun 2010 sebanyak 10% kebutuhan bahan baku tersebut
untuk proses produksi selama tahun 2010. Sedangkan
persediaan bahan baku pada awal tahun 2010 diperkirakan
sebanyak 700 meter kayu, 1.000 meter melamin dan 800
meter melamin. Diperkirakan, harga beli bahan baku
tersebut akan stabil sepanjang tahun 2010.
Anggaran Biaya Bahan Baku

MK-1 MM-5 MB-2


Harga
Bahan Total Nilai
Per Unit
Per Per Per
Total Total Total
Unit Unit Unit

Kayu 2 20.000 3 30.000 3 30.000 80.000 15.000 1.200.000.000

Melamin 1,5 15.000 3 30.000 2 20.000 65.000 20.000 1.300.000.000

Pipa Hias 1 10.000 3 30.000 1,5 15.000 55.000 12.000 660.000.000

Total Rp 3.160.000.000
Anggaran Biaya Bahan Baku Per Unit Produk

Kebutuhan
Harga Biaya Bahan
Bahan Bahan Biaya Per Jenis
Produk Beli Per Unit Per Unit
Baku Per Unit Bahan
Bahan Produk
Produk

Kayu 2 15.000 30.000


MK-1 Melamin 1,5 20.000 30.000 72.000
Pipa Hias 1 12.000 12.000
Kayu 3 15.000 45.000
MM-5 Melamin 3 20.000 60.000 141.000
Pipa Hias 3 12.000 36.000
Kayu 3 15.000 45.000
MB-2 Melamin 2 20.000 40.000 103.000
Pipa Hias 1,5 12.000 18.000
Anggaran Pembelian Bahan Baku

Kebutuhan Persediaan Pembelian


Bahan
Produksi 1/1/2010 31/12/2010 Volume Harga Nilai

Kayu 80.000 700 8.000 87.300 15.000 1.309.500.000


Melamin 65.000 1.000 6.500 70.500 20.000 1.410.000.000

Pipa Hias 55.000 800 5.500 59.700 12.000 716.400.000

Total Rp 3.435.900.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung

• Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya yang


dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat
secara langsung dalam proses produksi.
• Misalnya : tukang jahit di dalam perusahaan
garmen, tukang kayu di dalam perusahaan mebel,
dll.
ANGGARAN BIAYA
TENAGA KERJA
Anggaran biaya tenaga kerja:
Rencana pembayaran biaya tenaga kerja
➡Dalam suatu periode tertentu
➡Untuk memproduksi seluruh produk yang direncanakan
Anggaran tenaga kerja = upah x satuan tertentu (tarif biaya
tenaga kerja).
Tarif per jam kerja
Tarif per hari kerja
Tarif per unit produk
Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per
Jam Kerja

PT.Terang Dunia adalah sebuah perusahaan produsen meja


yang berkedudukan di Bandung. Pada akhir tahun 2009
perusahaan ini merencanakan memproduksi tiga jenis
produk, yaitu meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit,
10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 tahun
2010 mendatang. Setiap unit meja MK-1 membutuhkan
3 jam kerja langsung, setiap unit MM-5 membutuhkan 4
jam kerja langsung dan setiap unit meja MB-2
membutuhkan 5 jam kerja langsung. Sedangkan untuk
setiap pekerja langsung dibayar sebesar Rp 3.000 per jam
kerja langsung.
Jam Kerja Biaya TKL
Volume Tarif Per
Produk Produksi Per Jam Per Unit
Total Total
Unit Produk

MK-1 10.000 3 30.000 3.000 9.000 90.000.000

MM-5 10.000 4 40.000 3.000 12.000 120.000.000

MB-2 10.000 5 50.000 3.000 15.000 150.000.000

Total Rp 360.000.000

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, TAHUN 2010


Tarif per jam kerja
Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per
Hari Kerja

PT.Terang Dunia dalam contoh diatas, pada akhir tahun


2009 merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu
meja tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja
tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 untuk tahun 2010
mendatang. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut
perusahaan merencanakan bekerja selama 278 hari dalam
setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. Sebanyak 8
orang pekerja digunakan untuk memproduksi MK-1,
sebanyak 10 orang pekerja digunakan untuk memproduksi
MM-5 dan sebanyak 12 pekerja digunakan untuk
memproduksi MB-2. Setiap tenaga kerja dibayar Rp 40.000.
per hari.
Upah Hari Kerja Jumlah Biaya
Produk Per Hari Total Pekerja Tenaga Kerja

MK-1 40.000 278 8 88.960.000


MM-5 40.000 278 10 111.200.000
MB-2 40.000 278 12 133.440.000

Total 30 Rp 333.600.000

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, TAHUN 2010


Tarif per hari kerja
Biaya Tenaga Kerja : Tarif Per
Unit Produk.

PT.Terang Dunia dalam contoh diatas, merencanakan


memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe MK-1
sebanyak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan
10.000 unit MB-2 untuk tahun 2010 mendatang. Untuk
menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan
merencanakan membayar setiap pekerja sebesar Rp 11.000
per unit MK-1, sebesar Rp 12.000 per unit MM-5 dan
sebesar Rp 14.000 per unit MB-2.
Upah Volume Biaya
Produk Per Unit Produk Produksi Tenaga Kerja

MK-1 11.000 10.000 110.000.000

MM-5 12.000 10.000 120.000.000

MB-2 14.000 10.000 140.000.000

Total Rp 370.000.000

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, TAHUN 2010


Tarif per unit produk
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD

Anggaran Biaya Overhead adalah seluruh biaya produksi


selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, yang
direncanakan akan dibayarkan dalam satu periode
tertentu.
Biaya overhead mencakup tiga kelompok biaya, yaitu :
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja penolong
Biaya pabrikase lain
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD:
BAHAN PENOLONG

Biaya bahan penolong, yaitu biaya bahan-bahan yang


dibutuhkan di dalam suatu produk, tetapi bukan
komponen utama produk tersebut.
Misalnya :
Benang dan kancing di perusahaan produsen pakaian
Paku, cat, plitur di perusahaan produsen mebel
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD :
TENAGA KERJA PENOLONG

Biaya tenaga kerja penolong, adalah gaji atau upah pekerja


yang terlibat dalam proses produksi tetapi tidak secara
langsung berperan dalam proses produksi.
Misalnya :
Gaji Satpam dan karyawan bagian kebersihan pabrik
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD :
PABRIKASE LAIN

Biaya pabrikase lainnya, adalah biaya overhead selain biaya bahan penolong
dan tenaga kerja penolong.
Biaya ini berkaitan erat dengan peralatan dan fasilitas pendukung produksi.
Biaya ini mencakup:
Biaya depresiasi mesin pabrik
Biaya depresiasi bangunan pabrik
Biaya listrik pabrik
Biaya air PAM pabrik
Biaya telepon pabrik
Dan sebagainya.
Contoh Soal
PT.Terang Dunia pada contoh di atas, akan memproduksi 3 jenis meja, dimana
setiap jenis membutuhkan cat, paku dan hiasan kaki meja sebagai bahan
penolong.
Setiap unit meja membutuhkan cat sebanyak 0,25 liter, sebanyak 0,1 kg
paku dan 4 hiasan kaki meja.
Diperkirakan harga beli dari cat sebesar Rp 25.000 per liter, dan harga beli
paku diperkirakan sebesar Rp 18.000 per kg, dan harga 1 buah hiasan meja
sebesar Rp 1.000.
Gaji Satpam pabrik dianggarkan sebesar Rp 24.000.000 per tahun. Gaji
mandor produksi dianggarkan sebesar Rp 48.000.000. per tahun.
Sedangkan anggaran biaya pabrikase lainnya, mencakup biaya depresiasi
mesin sebesar Rp 12.500.000, biaya depresiasi bangunan pabrik sebesar Rp
24.000.000. dan biaya listrik, air & telepon pabrik sebesar Rp 40.000.000.
Jumlah
Jenis Biaya
ANGGARAN
Parsial Total

BIAYA - Biaya Cat


- Biaya Paku
187.500.000
54.000.000

OVERHEAD - Biaya Hiasan Kaki Meja 120.000.000


# Biaya Bahan Penolong 361.500.000
- Gaji Satpam Pabrik 24.000.000
- Gaji Mandor Produksi 48.000.000
# Biaya Tenaga Kerja Penolong 72.000.000
- Biaya Listrik, Air , Telepon 40.000.000
- Biaya depresiasi Aktiva Tetap 36.500.000
# Biaya Pabrikase Lainnya 76.500.000

Total Rp 510.000.000
Tarif Overhead dan
Manfaatnya
Tarif biaya overhead adalah biaya overhead yang ditetapkan
sebagai dasar menghitung biaya overhead per unit produk.
Jadi tanpa menetapkan tarif biaya overhead, maka perusahaan
sulit untuk menghitung biaya overhead dan biaya produksi per
unit produknya.
Dasar penentuan:
Jumlah jam kerja :
➡Jumlah jam kerja langsung
➡Jumlah jam kerja mesin
Volume produk yang dihasilkan.
Contoh soal

Dalam kasus PT.Terang Dunia diatas, jika perhitungan tarif


biaya overhead menggunakan dasar jam kerja langsung,
Jumlah jam kerja total adalah sebesar 120.000 jam kerja
(lihat tabel anggaran biaya tenaga kerja langsung
berdasarkan tarif per jam diatas)
Biaya overhead total yang dianggarkan adalah sebesar Rp
510.000.000.
Maka, Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 : 120.000 =
Rp 4.250. per jam kerja langsung.
Contoh soal
Jika dasar perhitungan tarif menggunakan volume
produksi sebagai dasar perhitungan tarif
Jumlah volume produksi total 3 jenis produk = 30.000
unit
Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 : 30.000 = Rp
17.000 per unit produk.

Anda mungkin juga menyukai