Anda di halaman 1dari 20

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-

12
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP
LABA PER SAHAM SEBELUM DAN SAAT
PANDEMI COVID -19

Bryan Enrique Dili Putra1), Kazia Laturette2)* & Yopy Junianto3)


Program Studi Akuntansi, Fakultas Manajemen dan Bisnis, Universitas Ciputra,
Surabaya, Indonesia

Abstract
The purpose of this study is to determine the influence of financial performance indicators such as Current Ratio
(CR), Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), and Total Debt to Asset Ratio (TDAR) on Earnings
Per Share (EPS). The population of this study consists of property sector companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the period of 2018-2021. The study yielded 42 companies for the years 2018, 2019, 2020, and 2021,
resulting in a total of 168 data points for property sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The
study is divided into two periods: pre-Covid-19 pandemic (2018-2019) and Covid-19 pandemic period (2020-2021).
After handling outliers, the research sample consists of 44 property company samples before the occurrence of
Covid-19 and 27 property sector company samples during the Covid-19 pandemic period that are listed on the
Indonesia Stock Exchange.

The results of this study indicate that the financial performance indicators, including Current Ratio (CR),
Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), and Total Debt to Asset Ratio (TDAR), must have a
significance value greater than 0.05. Based on these results, it can be concluded that the financial performance
indicators, including Current Ratio (CR) before and during the pandemic, Total Asset Turnover (TATO) before the
pandemic, Net Profit Margin (NPM) during the pandemic, and Total Debt to Asset Ratio (TDAR) before and during
the pandemic, do not have a significant influence on Earnings Per Share (EPS). Another finding of this study shows
that corporate social responsibility has a significance value less than 0.05 with a positive direction. Based on these
results, it can be concluded that Total Asset Turnover (TATO) during the pandemic and Net Profit Margin (NPM)
before the pandemic have a significant positive impact on tax avoidance.

Keywords: current ratio, total asset turnover, net profit margin, total debt to asset ratio, earnings per share, before
Covid-19 pandemic, during Covid-19 pandemic

Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan seperti Current Ratio (CR), Total
Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Total Debt to Asset Ratio (TDAR) terhadap Earning Per Share
(EPS). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
periode 2018-2021. Penelitian ini menghasilkan 42 perusahaan pada tahun 2018, 2019, 2020 2021 sehingga
menghasilkan 168 data perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dibedakan
menjadi 2 periode yaitu periode sebelum pandemi Covid-19 (2018-2019) dan periode saat pandemi Covid-19 (2020-
2021). Setelah dilakukan outlier, diperoleh sampel penelitian sebanyak 44 sampel perusahaan properti sebelum
terjadinya Covid-19 dan pada saat pandemi Covid-19 sebanyak 27 sampel perusahaan sektor properti yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan mekanisme kinerja keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Total Asset
Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Total Debt to Asset Ratio (TDAR) yang harus memiliki nilai
signifikansi sebesar > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme kinerja keuangan
yang terdiri dari Current Ratio (CR) sebelum & saat pandemi, Total Asset Turnover (TATO) sebelum pandemi, Net
Profit Margin (NPM) saat pandemi dan Total Debt to Asset Ratio (TDAR) sebelum & saat pandemi tidak berpengaruh
signifikan terhadap Earning Per Share (EPS). Hasil lain pada penelitian ini menunjukkan corporate social responsibility
memiliki nilai signifikansi < 0,05 dengan arah positif. Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Total
Asset Turnover (TATO) pada saat pandemi, Net Profit Margin (NPM) sebelum pandemic berpengaruh positif signifikan
terhadap tax avoidance
Keywords: current ratio, total asset turnover, net profit margin, total debt to asset ratio dan earning per share,
sebelum pandemi Covid-19, pada saat pandemi Covid-19

1 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019


NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

PENDAHULUAN Dalam penelitian Faruq et al., (2021)


Menurut Sinambela, (2021) Earning Per Share pemilihan Current Ratio (CR) penting karena
(EPS) merupakan hal yang wajib diperhatikan untuk mengukur rasio likuiditas dari sebuah
khususnya untuk investor dan juga pihak perusahaan, ukuran tersebut digunakan untuk
manajerial perusahaan, karena sebagai mengukur jangka pendek dari seberapa mampu
pedoman oleh para penggunanya untuk melihat suatu perusahaan bisa melunasi utang
seberapa besar keuntungan perusahaan yang perusahaan jika sudah jatuh tempo. Borhan et
akan dibagikan kepada para pemegang saham, al., (2014) Current Ratio (CR) penting untuk
karena dalam melakukan investasi para perusahaan dan para pemegang saham karena
investor ingin memperoleh return yang optimal, semakin tinggi Current Ratio (CR) maka
salah satunya dengan menerima dividen atau perusahaan memiliki tingkat pembayaran atau
capital gain yang dihasilkan dari kenaikan keuangan likuiditas yang tinggi terhadap
harga saham. Analisis kinerja keuangan tanggungan jangka pendeknya sehingga
perusahaan menjadi penting dalam mengelola perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan
keputusan manajerial perusahaan yang jangka pendeknya. Perusahaan sektor properti
bertanggung jawab terhadap para pemegang memilliki tantangan pada likuiditas
sahamnya. Pada awalnya setiap perusahaan keuangannya karena pembangunan properti
memiliki tingkat penawaran yang berbeda-beda yang harus dilakukan sampai jangka waktu yang
dalam memberikan pendapatannya kepada para ditentukan, akan tetapi pembayaran yang
pemegang saham, sekalipun dalam kondisi diterima oleh perusahaan tersebut dilakukan per
keuntungan tinggi maupun rendahnya sehingga termin atau jangka waktu tertentu, hal ini
bisa menjadi acuan oleh investor untuk melihat menyebabkan perusahaan sektor properti harus
peluang perusahaan tersebut memiliki tingkat memperhatikan likuiditas keuangan perusahaan
kesejahteraan yang tinggi, semakin tinggi tersebut, oleh sebab itu Current Ratio (CR)
tingkat persentase EPS perusahaan tersebut digunakan sebagai mana perusahaan dapat
maka perusahaan tersebut memiliki value lebih membayarkan liabilitas jangka pendeknya jika
terhadap para pemegang sahamnya. dibandingkan dengan aset lancar perusahaan
(Ardinindya et al., 2022). Current Ratio (CR)
Kinerja keuangan perusahaan menurut perusahaan semakin tinggi juga dapat
Halim, (2021) kegiatan untuk mengukur mengurangi beban bunga sehingga
seberapa baik perusahaan dalam menghasilkan pendapatannya meningkat (Dewi, 2021).
pendapatan dan mengelola keuangan. Hal
tersebut penting dalam mengevaluasi kinerja Menurut Rahman, (2022) ada beberapa
perusahaan agar dapat memastikan bahwa rasio yang bisa mempengaruhi Earning Per
perusahaan dapat terus bertahan dan tumbuh Share (EPS) salah satunya yaitu Total Asset
dalam jangka panjang. Kinerja keuangan dapat Turnover (TATO). Dengan menggunakan Total
diukur dengan menganalisis rasio keuangan Asset Turnover (TATO) maka investor dapat
yang diambil melalui laporan keuangan suatu melihat bagaimana perusahaan bisa mengelola
perusahaan. Menurut Halim, (2021) aset yang dimilikinya untuk menghasilkan
menyatakan bahwa Laporan keuangan juga erat penjualan dan laba perusahaan. Pada perusahaan
kaitannya dengan perusahaan dan juga properti investor lebih memperhatikan rasio
akuntansi, karena perusahaan membuat laporan Total Asset Turnover (TATO) karena kegiatan
keuangan bertujuan untuk mengambil bisnis dari sektor properti erat kaitannya dengan
keputusan bagi pihak eksternal maupun pihak asset dari perusahaan, jika nilai rasio Total
manajerial internal perusahaan tersebut. Asset Turnover (TATO) semakin besar maka
semakin baik karena perusahaan dapat efisien

2 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
dalam menggunakan asetnya untuk perusahaan baik maka minat investor terhadap
memaksimalkan penjualannya (Ramli & perusahaan tersebut untuk diinvesatasikan
Yusnaini, 2022). tinggi, namun sebaliknya jika sinyal yang
Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu diberikan dari rasio keuangan jelek maka
rasio profitabilitas yang dilihat investor karena investor lebih mempertimbangkan apakah
rasio ini mengukur presentase penjualan perusahaan tersebut memiliki value lebih atau
dikurangi beban biaya pengeluaran termasuk tidak, jika perusahaan memiliki rasio yang
pajak Kartiko et al., (2021). Semakin tinggi positif maka secara tidak langsung EPS atau
presentase Net Profit Margin (NPM) maka Earning Per Share dari perusahaan tersebut
semakin baik perusahaan tersebut dalam meningkat. Dengan dilakukannya analisis
menciptakan laba bersih dari penjualan laporan keuangan perusahaan tersebut, bisa
produknya. dilihat apakah suatu perusahaan tersebut
mengalami perkembangan atau tidak dari segi
Menurut Ardinindya et al., (2022) pencapaian laba, modalnya, baik di masa
Pemilihan Total Debt to Asset Ratio (TDAR) sekarang maupun masa-masa lampau (Putri et
penting karena investor dapat melihat sejauh al., 2022).
mana perusahaan mengalokasikan hutangnya
dengan aset yang dimiliki. Semakin tinggi rasio Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
yang dihasilkan maka semakin buruk Earning Per Share (EPS)
perusahaan dalam mendapatkan pinjaman,
karena semakin tinggi maka aset yang Current Ratio sendiri memiliki hubungan yang
dijaminkan melebihi jumlah limit dana yang terkait dengan kesehatan kinerja keuangan suatu
dipinjam. Pada perusahaan properti Total Debt perusahaan karena Current Ratio sendiri
to Asset Ratio (TDAR) penting karena menurut menggambarkan bagaimana suatu manajemen
Putri, (2020) TDAR merupakan salah satu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dalam
pengukur bagaimana aset perusahaan properti membayarkan liabilitas jangka pendeknya.
bisa membiayai keseluruhan utang dari perusahaan memiliki angka Current Ratio yang
perusahaan tersebut. tinggi maka kemungkinan besar perusahaan
juga akan memiliki margin keuntungan yang
Berdasarkan penelitian sebelumnnya lebih tinggi, hal tersebut yang memberikan
yang dilakukan oleh Wijayanto et al., (2022) kontribusi pada peningkatan EPS (Purwanti et
penelitian tersebut hanya meneliti variabel X : al. 2020).
rasio likuiditas sebagai Current Ratio (CR),
rasio profitabilitas sebagai Return On Equity Menurut penelitian terdahulu
(ROE), rasio solvabilitas sebagai Debt To (Ardinindya et al., 2022) menyatakan bahwa
Equity Ratio (DER). Namun jika dilihat dari Current Ratio (CR) berpengaruh positif
sisi investor, meneliti rasio-rasio keuangan terhadap Earning Per Share (EPS) pada
seperti rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Suatu
solvabilitas, dan juga rasio profitabilitas sangat perusahaan tidak dikatakan likuiditas apabila
berpengaruh terhadap baik buruknya suatu keuangan perusahaannya tidak dapat memenuhi
keuangan perusahaan (Halim, 2021; Putri et al., utang jangka pendeknnya. Menurut hasil
2022). penelitian terdahulu Digdowiseiso, (2022)
menyatakan bahwa Current Ratio (CR)
Menurut Putri et al., (2022) dengan berpengaruh negatif terhadap Earning Per
menganalisis rasio keuangan perusahaan, Share (EPS) perusahaan pada saat terjadi
investor dapat melihat apakah sinyal-sinyal dari pandemi Covid-19, maka Current Ratio (CR)
rasio tersebut baik atau buruk, jika sinyal dari yang tinggi belum tentu bisa menjamin suatu
3 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

perusahaan dapat membayar utang jangka


pendek. H2a : Total Asset Turnover berpengaruh positif
terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan
sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada saat sebelum pandemi Covid-
19.
H1a : Current Ratio (CR) berpengaruh positif H2b : Total Asset Turnover berpengaruh positif
terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan
sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada sebelum pandemi Covid-19 Indonesia pada saat pandemi Covid-19.
H1b : Current Ratio (CR) berpengaruh positif
terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap
sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Earning Per Share(EPS)
Indonesia pada saat pandemi Covid-19
Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu
Pengaruh Total Asset Turnover terhadap jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk
Earning Per Share (EPS) menganalisa seberapa besar laba bersih yang
dihasilkan oleh manajemen dari perusahaan
Total Asset Turnover merupakan alat ukur tersebut dalam melakukan penjualan produk
untuk mengukur sejauh mana manajemen yang dihasilkan (Rahmani, 2020). Semakin
perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola tinggi nilai Net Profit Margin (NPM) maka
aset yang dimilikinya untuk memaksimalkan semakin bagus karena manajemen dari
penjualannya (Dewi, 2021). Semakin tinggi perusahaan tersebut dapat memberikan laba,
Total Asset Turnover maka perusahaan sehingga hal tersebut berpengaruh positf
memiliki manajemen yang baik, hal ini terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan
berpengaruh positif terhadap Earning Per yang semakin meningkat akibat peningkatan
Share (EPS) (Rahman, 2022). laba perusahaan (Susanti, 2021).

Menurut Darmayanti et al. (2020) Total Menurut Susanto et al., (2021) penelitian
Asset Turnover (TATO) terhadap Earning per yang dilakukan menyatakan bahwa Net Profit
Share (EPS) menunjukkan bahwa Total Asset Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap
Turnover Ratio (TATO) memiliki pengaruh Earning Per Share (EPS) karena dapat
positif terhadap Earning Per Share (EPS) pada disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio
sebelum masa pandemi Covid-19, yang berarti profitabilitas perusahaannya maka berpengaruh
semakin efisien penggunaan total asset suatu baik atau meningktakan terhadap Earning Per
perusahaan maka akan meningkatkan Earning Share (EPS) perusahaan tersebut. Hal ini juga
Per Share (EPS). Hal ini juga sejalan dengan sejalan dengan beberapa penelitian yang
Rahman, (2022) menyatakan bahwa Total menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM)
Asset Turnover ratio (TATO) berpengaruh berpengaruh positif terhadap Earning Per Share
positif terhadap Earning Per Share (EPS). Hal (EPS) (Digdowiseiso, 2022; Wijayanto et al.,
ini bertolak belakang dengan penelitian 2022)
Susanti, (2021) yang menyatakan bahwa total H3a : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh
asset turnover ratio (TATO) berpengaruh positif terhadap Earning Per Share (EPS)
negatif terhadap Earning Per Share (EPS). perusahaan sektor properti yang terdaftar pada
Menurut Sari, F. (2022) menyebutkan bahwa Bursa efek Indonesia pada saat sebelum
Total Asset Turnover Ratio (TATO) memeiliki pandemi Covid-19
penurunan akibat terjadinya pandemi Covid-19. H3b : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh

4 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
positif terhadap Earning Per Share (EPS) terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada saat
perusahaan sektor properti yang terdaftar sebelum pandemi Covid-19.
pada Bursa efek Indonesia pada saat pandemi H4b : Total Dept to Asset Ratio (TDAR)
Covid-19 berpengaruh negatif terhadap Earning Per
Share (EPS) perusahaan sektor properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada saat
pandemi Covid-19.

Pengaruh Total Dept to Asset Ratio (TDAR) METODOLOGI PENELITIAN


terhadap Earning Per Share(EPS) Metode penelitian yang digunakan dalam kasus
ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian
Menurut Muhammad Siddiq et al., (2020) Total kuantitatif dimana memiliki ciri khas
Debt to Asset Ratio (TDAR) merupakan rasio berhubungan dengan numerik dan bersifat
keuangan yang digunakan untuk menganalisis objektif pernyataan ini menurut (Kusumastuti et
kinerja keuangan perusahaan, seberapa besar al., 2020).Populasi dalam penelitian ini
total kewajiban perusahaan tersebut jika menggunakan perusahaan properti yang
dibandingkan dengan keseluruhan aset yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
dimilikinya. Total Debt to Asset Ratio (TDAR) tahun tahun 2018-2021 sebanyak 42 perusahaan.
menggambarkan sejauh mana manajemen dari
Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran
perusahaan tersebut dapat mengelola utang
jangka pendek maupun jangka panjang Jenis data yang digunakan dari laporan ini
perusahaan dengan membandingkan aset yang dengan menggunakan metode analisis regresi
dimiliki oleh perusahaan, jika ratio yang linier berganda. Sumber data penelitian ini
dihasilkan semakin kecil maka dapat menggunakan data sekunder dengan cara
meningkatkan Earning Per Share (EPS) dari menganalisis data-data laporan keuangan dari
perusahaan karena aset yang dimiliki masih seluruh perusahaan di bidang properti yang ada
jauh diatas utang yang dimiliki.(Ardinindya et di BEI pada tahun 2018-2021. Lalu pada
al., 2022). analisis data ini di haruskan untuk menghitung
rasio-rasio yang dibutuhkan dalam laporan ini.
Dalam penelitiannya Muhammad
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Siddiq et al., (2020) menyatakan bahwa Total
Dept to Asset Ratio (TDAR) berpengaruh Variab Definisi Indikator Sumber
secara negatif terhadap Earning Per Share(EPS) el
sebelum saat pandemi Covid-19, karena Curren Merupakan Current Brigham
semakin tinggi rasio Total Debt to Asset Ratio t Ratio indikator Ratio (CR) dan
(CR) kemampuan = Aset Houston
maka semakin rendah nilai Earning Per Share sebuah LancarUtang (2020)
perusahaan. Menurut Ardinindya et al., (2022) perusahaan Lancar
hasil penelitiannya menyatakan bahwa Total dalam
mememuhi
Debt to Asset Ratio (TDAR) berpengaruh kewajiban
secara positif terhadap Earning Per Share lancar
(EPS) pada saat pandemi Covid-19, karena perusahaan
semakin tinggi rasio tersebut maka tersebut dan
juga dapat
mencerminkan bahwa perusahaan memiliki digunakan
H4a : Total Dept to Asset Ratio (TDAR) sebagai alat
berpengaruh negatif terhadap Earning Per tolak ukur
untuk
Share (EPS) perusahaan sektor properti yang
5 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

menganalis menggunakan Statistical Product and Service


kesehatan Solution (SPSS) versi 27, metode penelitian
keuangan
suatu
yang diambil sebagai berikut Analisis
perusahaan. Deskriptif, Uji asumsi klasik, uji normalitas, uji
Total Mengukur Total Asset (Hery, t dan uji F
Asset seberapa Turnover 2020) .
Turnov efisien (TATO)
er perusahaan =
(TATO dalam PenjualanTo HASIL DAN PEMBAHASAN
) mengandalka tal Aset Analisis Data
n aset Pada penelitian ini menggunakan 42
perusahaanny perusahaan di sektor properti pada masa periode
a untuk
memaksimal 2018-2021 yang terdaftar dalam Bursa Efek
kan Indonesia, data tersebut diakses menggunakan
pendapatann website www.idx.co.id. Sampel yang dihasilkan
ya
Net Merupakan Net Profit (Rahma
ialah sebanyak 168 sampel yang selanjutnya
Profit rasio yang Margin ni, dibagi menjadi 2 periode yaitu sebelum pandemi
Margin menganalisa (NPM) 2020) & saat pandemi. Olah data yang digunakan
(NPM) berapa besar = Laba dalam penelitian ini menggunakan
laba bersih Setelah
yang didapat PajakPenjual menggunakan Statistical Product and Service
oleh an Solution (SPSS) versi 27. Peneliti menggunakan
perusahaan uji outlier pada saat melakukan olah data,
melalui
penjualan
dikarenakan ada beberapa nilai yang ekstrim
manajemen baik di variabel independen dan juga variabel
tersebut dependen.
Total Rasio ini Total Debt to (Rahma Analisis Deskriptif
digunakan
Debt to untuk Asset Ratio ni,
menganalisis Tabel 4.1. Hasil Uji Analisis Deskriptif Sebelum
Asset seberapa (DAR) 2020) Pandemi Covid-19
besar total Variabe Std.
Ratio kewajiban = Total N Minimum Maximum Mean
l Deviaton
perusahaan
CR 44 0.53 2.39 1.43 0.44
(DAR) tersebut jika UtangTotal
TATO 44 0.14 0.59 0.37 0.10
dibandingkan
NPM 41 0.00 0.71 0.36 0.16
dengan Aset
keseluruhan TDAR 44 0.24 0.83 0.61 0.14
aset yang EPS 41 0.22 8.84 4.08 2.77
dimilikinya Valid
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 line
40
(listwise
)
Teknik Pengumpulan Data Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023

Teknik pengumpulan data menggunakan data Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah
sekunder dengan mengambil laporan keuangan menunjukkan bahwa Current Ratio (CR)
perusahaan 2018-2021 pada sektor properti di
memiliki nilai minimum sebesar 0.53 dimana
Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses
hasil didapat dari PT. Cahayasakti Investindo
melalui website www.idx.co.id.
Sukses Tbk tersebut menyatakan bahwa nilai
Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis paling kecil Current Ratio (CR) dari perusahaan
sektor properti pada sebelum pandemi. Nilai
Pengolahan data yang digunakan oleh peneliti maximum Current Ratio (CR) sebesar 2.39 pada

6 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
perusahaan PT. Perdana Gapura Prima Tbk dari tersebut lebih tinggi yang memiliki arti
sebelum pandemi Covid-19. Mean dari Current bahwa rata-rata variabel tersebut beragam.
Ratio (CR) sebelum pandemi Covid-19 sebesar
1.43 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai Hasil uji statistik deskriptif
Std. Deviation sebesar 0.44 hal tersebut menunjukkan bahwa Total Debt to Asset Ratio
menunjukkan bahwa tingkat variasi dari (TDAR) memiliki nilai minimum sebesar 0,24
tersebut lebih rendah yang memiliki arti bahwa pada perusahaan PT Agung Semesta Sejahtera
rata-rata dari variabel tersebut tidak beragam Tbk saat sebelum terjadi pandemi Covid-19.
atau biasa disebut dengan homogen. Pada nilai maximum Total Debt to Asset Ratio
(TDAR) sebelum pandemi Covid-19 sebesar
Hasil uji statistik deskriptif 0,83 pada perusahaan PT PP Properti Tbk saat
menunjukkan Total Asset Turnover (TATO) sebelum terjadinya Covid-19, semakin rendah
memiliki nilai minimum sebesar 0,14 pada nilai perhitungan Total Debt to Asset Ratio
perusahaan PT. Agung Semesta Sejahtera Tbk (TDAR) semakin bagus terhadap manajerial
saat sebelum terjadi Covid-19. Pada nilai perusahaan dalam mengelola utang-utang yang
maximum Total Asset Turnover (TATO) dimiliki perusahaan terhadap aset yang dimiliki.
sebelum pandemi Covid-19 sebesar 0,59 pada Nilai mean Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
perusahaan PT. Puradelta Lestari Tbk saat sebelum pandemi Covid-19 sebesar 0,61 dimana
sebelum pandemi, semakin besar nilai nilai tersebut lebih besar dari nilai Std.
perhitungan Total Asset Turnover (TATO) Deviation yang sebesar 0,14 yang menunjukkan
semakin bagus terhadap manajerial perusahaan bahwa tingkat variasi dari tersebut lebih rendah
dalam mengelolanya. Nilai mean Total Asset yang memiliki arti bahwa rata-rata variabel
Turnover (TATO) sebelum pandemi Covid-19 tersebut tidak beragam atau biasa disebut
sebesar 0,37 dimana nilai tersebut lebih besar dengan homogen.
dari nilai Std. Deviation 0,10 yang
menunjukkan bahwa tingkat variasi dari Hasil uji statistik deskriptif
tersebut lebih rendah yang memiliki arti bahwa menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS)
rata-rata variabel tersebut tidak beragam atau memiliki nilai minimum sebesar 0.22 pada
biasa disebut dengan homogen. perusahaan PT City Retail Development Tbk
saat pada sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Hasil uji statistik deskriptif Pada nilai maximum Earning Per Share (EPS)
menunjukkan Net Profit Margin (NPM) sebelum pandemi Covid-19 sebesar 8,84 pada
memiliki nilai minimum sebesar 0.00 pada perusahaan PT Indonesia Prima Property Tbk,
perusahaan PT Bumi Serpong DamaiTbk saat semakin tinggi nilai perhitungan Earning Per
sebelum terjadi pandemi Covid-19. Pada nilai Share (EPS) semakin bagus terhadap manajerial
maximum Net Profit Margin (NPM) sebelum perusahaan dalam mengelola penjualan
pandemi Covid-19 sebesar 0,71 pada sehingga meningkatkan laba yang tinggi. Nilai
perusahaan PT. Puradelta Lestari Tbk saat mean Earning Per Share (EPS) sebelum
sebelum pandemi Covid-19, semakin besar pandemi Covid-19 sebesar 4,08 dimana nilai
nilai perhitungan Net Profit Margin (NPM) tersebut lebih besar dari 2,77 yang menunjukkan
semakin bagus terhadap manajerial perusahaan bahwa tingkat variasi dari tersebut lebih rendah
dalam mengelola penjualan sehingga yang memiliki arti bahwa rata-rata variabel
meningkatkan laba yang tinggi. Nilai mean Net tersebut tidak beragam atau biasa disebut
Profit Margin (NPM) sebelum pandemi Covid- dengan homogen.
19 sebesar 0,36 dimana nilai tersebut lebih
kecil dari nilai Std. Deviation yang sebesar Tabel 4.2. Hasil Uji Analisis Deskriptif Pada
0,16 yang menunjukkan bahwa tingkat variasi Saat Pandemi Covid-19
7 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

Turnover (TATO) pada saat pandemi Covid-19


Std.sebesar 0,12 dimana nilai tersebut lebih besar
Variabe Minimu Maximu Mea
l
N m m n
Deviato
dari nilai Std. Deviation 0,07 yang menunjukkan
n
2 bahwa tingkat variasi dari tersebut lebih rendah
CR 1,03 3,79 2,25 0,87yang memiliki arti bahwa rata-rata variabel
7
2 tersebut tidak beragam atau biasa disebut
TATO 0,03 0,25 0,12 0,06
7 dengan homogen.
2
NPM -0,37 0,62 0,09 0,20
7 Hasil uji statistik deskriptif
2
TDAR 0,02 0,79 0,43 0,17menunjukkan Net Profit Margin (NPM)
7
2 memiliki nilai minimum sebesar -0,37 pada
EPS -6,28 21,17 4,86 6,78
7 perusahaan PT Bakrieland Development Tbk
Valid dan PT Metro Realty Tbk pada saat terjadi
line 2 pandemi Covid-19. Pada nilai maximum Net
(listwise 7
) Profit Margin (NPM) pada saat pandemi Covid-
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 19 sebesar 0,62 pada perusahaan PT Perdana
Gapuraprima Tbk pada saat pandemi Covid-19,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah semakin besar nilai perhitungan Net Profit
menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) Margin (NPM) semakin bagus terhadap
memiliki nilai minimum sebesar 1,03 dimana manajerial perusahaan dalam mengelola
hasil tersebut menyatakan bahwa nilai paling penjualan sehingga meningkatkan laba yang
kecil Current Ratio (CR) dari perusahaan PT tinggi. Nilai mean Net Profit Margin (NPM)
intiland Development Tbk dan PT Bakrieland pada saat pandemi Covid-19 sebesar 0,43
Development Tbk pada saat pandemi Covid-19. dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai Std.
Nilai maximum Current Ratio (CR) sebesar Deviation yang sebesar 0,17 yang menunjukkan
3,79 pada perusahaan PT Perdana Gapuraprima bahwa tingkat variasi dari tersebut lebih rendah
Tbk pada saat pandemi Covid-19. Mean dari yang memiliki arti bahwa rata-rata variabel
Current Ratio (CR) pada saat pandemi Covid- tersebut tidak beragam atau biasa disebut
19 sebesar 2,2544 dimana nilai tersebut lebih dengan homogen.
besar dari nilai Std. Deviation sebesar 0,87907,
hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat variasi Hasil uji statistik deskriptif
dari tersebut lebih rendah yang memiliki arti menunjukkan bahwa Total Debt to Asset Ratio
bahwa rata-rata dari variabel tersebut tidak (TDAR) memiliki nilai minimum sebesar 0,02
beragam atau biasa disebut dengan homogen. pada perusahaan PT Agung Semesta Sejahtera
Tbk saat terjadi pandemi Covid-19. Pada nilai
Hasil uji statistik deskriptif maximum Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
menunjukkan Total Asset Turnover (TATO) pada saat pandemi Covid-19 sebesar 0,79 pada
memiliki nilai minimum sebesar 0,03 pada perusahaan PT , semakin rendah nilai
perusahaan PT Pikko Land Development Tbk perhitungan Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
pada saat terjadi Covid-19. Pada nilai semakin bagus terhadap manajerial perusahaan
maximum Total Asset Turnover (TATO) pada dalam mengelola utang-utang yang dimiliki
saat pandemi Covid-19 sebesar 0,25 pada perusahaan terhadap aset yang dimiliki. Nilai
perusahaan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk mean Total Debt to Asset Ratio (TDAR) pada
pada saat pandemi Covid-19, semakin besar saat pandemi Covid-19 sebesar 0,43 dimana
nilai perhitungan Total Asset Turnover (TATO) nilai tersebut lebih besar dari nilai Std.
semakin bagus terhadap manajerial perusahaan Deviation yang sebesar 0,17 yang menunjukkan
dalam mengelolanya. Nilai mean Total Asset bahwa tingkat variasi dari tersebut lebih rendah

8 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
yang memiliki arti bahwa rata-rata variabel Nilai
tersebut tidak beragam atau biasa disebut N 27
dengan homogen. Sig. 0,135
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
Hasil uji statistik deskriptif
menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) Dalam table 4.4. Nilai significancy
memiliki nilai minimum sebesar -6,28 pada adalah sebesar 0,135 hasil tersebut lebih besar
perusahaan sektor properti pada saat terjadi dari 0,05 maka data residual dalam penelitian ini
pandemi Covid-19. Pada nilai maximum dikatakan normal dan lolos Uji Normalitas pada
Earning Per Share (EPS) pada saat pandemi saat pandemi Covid-19.
Covid-19 sebesar 21,17 pada perusahaan
sektor properti, semakin tinggi nilai Uji Multikolinearitas
perhitungan Earning Per Share (EPS) semakin Uji multikolinearitas ini digunakan untuk
bagus terhadap manajerial perusahaan dalam melihat ada atau tidaknya hubungan atau
mengelola penjualan sehingga meningkatkan korelasi antar variabel independen.
laba yang tinggi. Nilai mean Earning Per Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum
Share (EPS) sebelum pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19
sebesar 4,8663 dimana nilai tersebut lebih Variabel VIF
besar dari 6,78 yang menunjukkan bahwa CR (X1) 1,274
tingkat variasi dari tersebut lebih rendah yang TATO (X2) 2,474
memiliki arti bahwa rata-rata variabel tersebut NPM (X3) 1,899
tidak beragam atau biasa disebut dengan TDAR (X4) 1,476
homogen.
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Dalam tabel 4.5. tidak terdapat indikasi
Uji normalitas dilakukan untuk multikolinearitas atau tidak terjadi hubungan
memahami apakah variabel independen dan antar variabel dari semua variabel independen
juga variabel dependen berdistribusi normal sebelum pandemi Covid-19. Nilai VIF lebih
ataupun tidak, uji normalitas dalam penelitian besar dari 1 dan kurang dari 10 dan nilai
ini menggunakan cara Kolmogorov-Smirnov Tolerance lebih dari 0,1 sampai dengan kurang
Test. dari 1.
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Sebelum
Pandemi Covid-19 Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas Pada Saat
Pandemi Covid-19
Variabel VIF
Nilai
CR (X1) 1,274
N 40
TATO (X2) 2,474
Sig. 0,200
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 NPM (X3) 1,899
TDAR (X4) 1,476
Dalam tabel 4.3. Nilai significancy
sebesar 0.2, hasil ini lebih besar dari 0,05 maka Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
data residual dalam penelitian ini dikatakan
normal dan lolos Uji Normalitas pada Dalam tabel 4.6. Tidak terdapat indikasi
penelitian sebelum pandemi Covid-19. multikolinearitas atau tidak terjadi hubungan
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pada Saat dari semua variabel independen pada saat
Pandemi Covid-19 pandemi Covid-19. Nilai VIF lebih besar dari 1
9 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 | 2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

dan kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dalam penelitian tersebut.
dari 0,1 sampai dengan kurang dari 1.
Uji Autokorelasi
Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengukur
Uji heterokedastisitas digunakan untuk apakah model regresi terdapat kesalahan atau
menguji Mode Durbin-Watson apakah tidak.
terjadi l Tabel 4.9. Hasil Uji Autokorelasi Sebelum
1 1,592 Pandemi Covid-19
ketidaksamaan antara varian dari residual
penelitian.
Tabel 4.7. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sebelum Pandemi Covid-19

Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023


Model Sig.
1 (Constant) 0,107 Hasil uji autokorelasi menunjukkan
CR (X1) 0,905 bahwa angka dari Durbin-Watson (DW) sebesar
TATO (X2) 0,300 1.592. Pada penelitian ini menggunanakan
NPM (X3) 0,098 jumlah observasi sebesar 40 dengan 4 vaariabel
TDAR (X4) 0,547 independen yang berarti perhitungannya nilai
dU (1.721) > Durbin Watson (1.592) < 4-dU
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 (2.408). Maka dinyatakan bahwa tidak terjadi
Tabel 4.7. menunjukkan hasil gelaja autokorelasi dalam regresi penelitian
signifikansi dari penelitian sebelum pandemi pada sebelum pandemi Covid-19.
Covid -19 diatas 0,05 yang menandakan bahwa
tidak terjadi kendala atau tidak terjadi Tabel 4.10. Hasil Uji Autokorelasi Pada Saat
kesamaan (heterokedastisitas) dalam penelitian Pandemi Covid-19
tersebut. Mode Durbin-Watson
l
1 1,707
Tabel 4.8. Hasil Uji Heterokedastisitas Pada
Saat Pandemi Covid-19 Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023

Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa


Model Sig. angka dari Durbin-Watson (DW) sebesar 1.707.
1 (Constant) 0,107 Pada penelitian ini menggunanakan jumlah
CR (X1) 0,905 observasi sebesar 27 dengan 4 vaariabel
TATO (X2) 0,300 independen yang berarti perhitungannya nilai
NPM (X3) 0,098 dU (1.753) > Durbin Watson (1.707) < 4-dU
TDAR (X4) 0,547 (2.247). Maka dinyatakan bahwa tidak terjadi
gelaja autokorelasi dalam regresi penelitian
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 pada saat pandemi Covid-19.

Tabel 4.8. menunjukkan hasil signifikansi dari Analisis Regresi


penelitian pada saat pandemi Covid -19 diatas Analisis regresi bertujuan untuk mengukur
0,05 pada semua variabel independennta yang seberapa besar pengaruh dari variabel
menandakan bahwa tidak terjadi kendala independen dan juga variabel dependen.
heterokedastisitas atau ketidak samaan varian

10 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
Tabel 4.11. Tabel 4.13. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
Model Adjusted R Square
Hasil 1 0,489 Regresi Sebelum Pandemi Covid-19
Linear
Berganda Sebelum Pandemi Covid-19
B
Model Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
(Constant) -1,076
CR -1,016 Hasil statistik menunjukkan angka Adjusted R
TATO 7,907 Square sebesar 0,489 atau sama dengan 48,9%
NPM 8,190 yang artinya variabel CR, TATO, NPM dan
TDAR 0,915 TDAR mampu menjelaskan variabel EPS
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 sebesar 48,9%. Kemudian, 51,1% EPS
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
Berdasarkan hasil uji statistik diatas, dapat pada sebelum pandemi Covid-19.
diatikan sebagai berikut :
Y = (-1,076) + (-1,016) CR + 7,907 Tabel 4.14. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
TATO + 8,190 NPM + 0,915 TDAR Pada Saat Pandemi Covid-19
Model Adjusted R Square
1 0,393
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023

Hasil statistik menunjukkan nilai


Adjusted R-Square adalah 0.393 atau sama
dengan 39,3% yang artinya variabel CR, TATO,
NPM dan TDAR mampu menjelaskan variabel
EPS sebesar 39,3%. Kemudian, 61,7% EPS
Tabel 4.12. Hasil Regresi Linear Berganda dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
Pada Saat Pandemi Covid-19 pada saat pandemi Covid-19.
Model B
(Constant) 1,180
Uji Hipotesis
CR -1,001
TATO 60,831 Uji F
NPM 8,197 Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah model
TDAR -4,806 regresi layak digunakan atau tidak.
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
Tabel 4.15. Hasil uji F Pada Sebelum Pandemi
Berdasarkan hasil uji statistik diatas, dapat Covid-19
diatikan sebagai berikut :
Model Sig.
Y = 1,180 + -1,001 CR + 60,831 TATO 0,000
1 Regression
+ 8,197 NPM + -4,806 TDAR
Residual

Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023


Uji Koefisiensi Determinasi (R²)
Uji koefisiensi determinasi digunakan Hasil data statistik menunjukkan nilai
untuk mengukur sejauh mana kemampuan signifikansi sebesar 0,000 yang kurang dari
model dalam menerangkan variasi variabel 0,05. Hal tersebut menandakan bahwa model
dependen regresi penelitian sebelum pandemi Covid-19
layak digunakan.
11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |
2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

Tabel 4.16. Hasil Uji F Pada Saat Pandemi nilai tersebut lebih besardari 0,05 yang
Covid-19 menjadikan Total Asset Turnover (TATO) tidak
berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS)
Model Sig. pada perusahaan properti sebelum pandemi
1 Regression 0,004ᵇ Covid-19, maka H2a ditolak.
Residual
Total Variabel Net Profit Margin (NPM)
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023 memiliki nilai signifikan 0,005 dimana nilai
tersebut lebih kecil atau sama dengan dari 0,05
Hasil data statistik menunjukkan nilai
yang menjadikan Net Profit Margin (NPM)
signifikansi sebesar 0,004 yang kurang dari
berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS)
0,05. Hal tersebut menandakan bahwa model
pada perusahaan properti sebelum pandemi
regresi penelitian pada saat pandemi Covid-19
Covid-19, maka H3a diterima.
layak digunakan.
Variabel Total Debt to Asset Ratio
Uji t (TDAR) memiliki nilai signifikan 0,723 dimana
Uji t bertujuan untuk mengetahui sejauh nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang
mana pengaruh masing-masing variabel menjadikan Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
independen dengan variabel dependen. tidak memiliki pengaruh terhadap Earning Per
Share (EPS) pada perusahaan properti sebelum
pandemi Covid-19, maka H4a ditolak.

Tabel 4.18. Hasil Uji t Pada Saat Pandemi


Tabel 4.17. Hasil Uji t Pada Sebelum Pandemi Covid-19
Covid-19
Model
Model Sig. Sig.
1 (Constant) 0,600 1 (Constant) 0,801
CR (X1) 0,250 CR (X1) 0,431
TATO (X2) 0,096 TATO (X2) 0,002
NPM (X3) 0,005 NPM (X3) 0,141
TDAR TDAR (X4) 0,481
0,723
(X4)
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
Sumber data : Diolah oleh peneliti, 2023
Berdasarkan hasil data statistik diatas, variabel
Berdasarkan hasil data statistik diatas, variabel Current ratio (CR) yang memiliki nilai
Current ratio (CR) yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,431 dimana nilai tersebut
signifikansi sebesar 0,250 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa
lebih besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa Current ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap
Current ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS) pada perusahaan
Earning Per Share (EPS) pada perusahaan properti saat pandemi Covid-19, maka H1b
properti sebelum pandemi Covid-19, maka H1a ditolak.
ditolak. Berdasarkan hasil data statistik diatas,
variabel Total Asset Turnover (TATO) yang
Variabel Total Asset Turnover (TATO) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 dimana
memiliki nilai signifikan sebesar 0,096 dimana

12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang pendeknya yang sedang jatuh tempo.
memiliki arti bahwa Total Asset Turnover
(TATO) memiliki pengaruh terhadap Earning Hal tersebut bisa saja terjadi karena
Per Share (EPS) pada perusahaan properti saat agensi manajerial perusahaan kurang bijak
pandemi Covid-19, maka H2b diterima. dalam mengelola pendistribusian dana dari
aktiva lancarnnya yang mengakibatkan
Berdasarkan hasil data statistik diatas, pengurangan keuntungan perusahaannya (EPS)
variabel Net Profit Margin (NPM) yang pada sebelum pandemi Covid-19.
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,141
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang 1b. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
memiliki arti bahwa Net Profit Margin (NPM) Earning Per Share (EPS) pada saat pandemi
tidak memiliki pengaruh terhadap Earning Per Covid-19
Share (EPS) pada perusahaan properti saat
pandemi Covid-19, maka H3b diterima. Berdasarkan hasil uji t memiliki nilai t
sebesar -0,801 dan nilai signifikansi sebesar
Berdasarkan hasil data statistik diatas, 0,431 yang memiliki arti bahwa Current ratio
variabel Total Debt to Asset Ratio (TDAR) (CR) pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,481 Earning Per Share (EPS) pada perusahaan
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang properti saat pandemi Covid-19, maka H1b
memiliki arti bahwa Total Debt to Asset Ratio ditolak.
(TDAR) tidak berpengaruh terhadap Earning Hal ini juga sejalan dengan penelitian
Per Share (EPS) pada perusahaan properti saat yang dilakukan oleh Digdowiseiso, (2022) yang
pandemi Covid-19, maka H4b diterima. menyebutkan bahwa Current Ratio (CR)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
Pembahasan Earning Per Share (EPS), bila Current Ratio
1a. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap (CR) suatu perusahaan tinggi belum tentu
Earning Per Share (EPS) sebelum pandemi menjamin kinerja perusahaan bisa
Covid-19 membayarkan utang jangka pendeknya.
Hal tersebut juga terjadi karena agensi
Berdasarkan Uji t yang dilakukan, manajerial perusahaan tidak memiliki pnegaruh
variabel independen Current Ratio (CR) dalam mengelola aktiva lancar perusahaan
memberkan nilai signifikansi sebesar 0,250 untuk dapat membayar utang jangka pendek
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang perusahaan terhadap Earning Per Share (EPS)
memiliki arti bahwa Current ratio (CR) tidak dan hal ini di dukung dengan terjadinya
memiliki pengaruh terhadap Earning Per Share pandemi Covid-19 yang membawa dampak
(EPS) pada perusahaan properti sebelum buruk terhadap perekonomian Indonesia
pandemi Covid-19, maka H1a ditolak. semakin turun, sedangkan perusahaan sektor
properti memang memiliki tantangan dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengelola keuangan likuiditasnya pada sebelum
dilakukan oleh Digdowiseiso, (2022) pada pandemi Covid-19.
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI 2014-
2020 penelitian tersebut menyatakan bahwa 2a. Pengaruh Total Asset Turnover (TATO)
Current Ratio (CR) berpengaruh negatif tidak terhadap Earning Per Share (EPS) pada
signifikan terhadap Earning Per Share (EPS), sebelum pandemi Covid-19
karena Current Ratio (CR) menunjukkan angka
tinggi belum tentu bisa perusahaan tersebut Variabel Total Asset Turnover (TATO)
bisa menjamin dalam pembayaran utang jangka dalam uji t dinyatakan sebesar 1,708 dan nilai
13 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |
2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

signifikan 0,096 dimana nilai tersebut lebih Earning Per Share (EPS) pada perusahaan
besar dari 0,05 yang menjadikan Total Asset properti saat pandemi Covid-19, maka H2b
Turnover (TATO) memiliki arah positif namun diterima.
tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share
(EPS) pada perusahaan properti sebelum Hal ini sejalan dengan penelitian E.
pandemi Covid-19, maka H2a ditolak. Putri, (2020); Ramli & Yusnaini, (2022)
menyebutkan bahwa Total Asset Turnover
Hal ini sejalan dengan penelitian (TATO) berpengaruh kearah positif terhadap
(Mudjijah, 2015) yang menyebutkan bahwa Earning Per Share (EPS). Total Asset Turnover
Total Asset Turnover (TATO) tidak (TATO) merupakan salah satu rasio yang
berpengaruh terhadap Earning Per Share terpenting dalam menganalisis kinerja keuangan
(EPS). Total Asset Turnover (TATO) yang perusahaan sektor properti karena perusahaan
tinggi belum tentu mencerminkan bahwa sektor properti ini menjual berbagai macam
manajerial perusahaan sudah mengelola asset jenis aset yang dimiliki, penjualan produk
nya untuk dapat menghasilkan penjualan yang tersebut dapat berupa seperti rumah, apartemen,
tinggi pada sebelum pandemi Covid-19 karena tanah, dan sebagainya.
pada sebelum pandemi Covid-19 tepatnya
tahun 2019 ekonomi di Indonesia sudah cukup Aset dalam bisnis sektor properti sangat
mulai melemah (Anneke, 2019). erat kaitannya bagaimana sebuah agensi
manajerial perusahaan properti dapat mengelola
Namun hal ini tidak sejalan dengan asetnya yang selanjutnya dapat menghasilkan
penelitian dari Ramli & Yusnaini, (2022) yang penjualan yang besar terutama pada saat
menyebutkan bahwa Total Asset Turnover pandemi Covid-19, karena selama pandemi
(TATO) memiliki pengaruh dan mengarah ke perusahaan sektor properti mendapatkan
arah yang positif terhadap Earning Per Share bantuan dari pemerintah dalam mengurangi
(EPS ) perusahaan properti, karena semakin beban perpajakan PPn menurut Putri C, (2021)
tinggi perhitungan TATO maka secara teoritis sehingga menjadikan aset yang sebelumnya
menggambarkan bahwa perusahaan agensi sudah dimiliki oleh perusahaan sektor properti
manajerial berhasil dalam mengelola aset dapat dijadikan penghasilan sehingga dapat
perusahaan yang dimiliki untuk meningkatkan mempengaruhi peningkatan laba perusahaan
penjualan, sehingga penjualan dari sektor dengan begitu maka Total Asset Turnover
properti meningkat yang menyebabkan (TATO) berpengaruh secara positif dengan
Earning Per Share (EPS) perusahaan peningkatan Earning Per Share (EPS)
meningkat sejalan dengan Total Asset Turnover perusahaan.
(TATO) yang meningkat.
Pada saat Covid-19 agensi manajerial
2b. Pengaruh Total Asset Turnover (TATO) perusahaan harus bisa benar-benar
terhadap Earning Per Share (EPS) pada saat mengalokasikan asetnya ke penjualan, karena
pandemi Covid-19 menurut Rahardian, (2022) perusahaan sektor
properti merupakan salah satu penggerak
Berdasarkan hasil data statistik diatas, ekonomi di Indonesia pasca Covid-19, hal ini
variabel Total Asset Turnover (TATO) yang merupakan salah satu peluang yang harus
memiliki nilai perhitungan t sebesar 3,607 dan diambil oleh agen manajerial perusahaan karena
nilai signifikansi sebesar 0,002 dimana nilai dengan begini perusahaan juga dapat
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang memiliki arti meningkatkan labanya lebih tinggi hal ini
bahwa Total Asset Turnover (TATO) memiliki sejalan dengan peningkatan EPS
pengaruh positif dan berpengaruh terhadap

14 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
3a. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS)
terhadap Earning Per Share (EPS) pada pada perusahaan properti saat pandemi Covid-
sebelum pandemi Covid-19 19, maka H3b ditolak.

Berdasarkan hasil uji yang sudah dilakukan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki dilakukan Wijayanto et al., (2022) dalam
nilai perhitungan t sebesar 2,967 dan nilai penelitian mereka menyebutkan bahwa Net
signifikan 0,005 dimana nilai tersebut lebih Profit Margin (NPM) berpengaruh secara positif
kecil dari 0,05 yang menjadikan Net Profit terhadap Earning Per Share (EPS) perusahaan
Margin (NPM) berpengaruh positif dan sektor industri barang & konsumsi.
berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS)
pada perusahaan properti sebelum pandemi Pernyataan diatas menjelaskan bahwa
Covid-19, maka H3a diterima. semakin tinggi ataupun rendahnya Net Profit
Margin (NPM) memberikan tidak memberikan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang pengaruh terhadap tinggi rendahnya Earning
dilakukan Wijayanto et al., (2022) dalam Per Share (EPS) pada masa pandemi Covid-19.
penelitian mereka menyebutkan bahwa Net Net Profit Margin (NPM) menggambarkan
Profit Margin (NPM) berpengaruh secara sejauh mana manajerial perusahaan dapat
positif dan berpengaruh terhadap Earning Per mengelola penjualannya menjadi peningkatan
Share (EPS) perusahaan sektor industri barang laba bersih yang stabil terlebih jika pada saat
& konsumsi. Dijelaskan bahwa semakin tinggi terjadinya pandemi Covid-19 akan tetapi yang
ataupun rendahnya Net Profit Margin (NPM) terjadi di masa pandemi tidak memberikan
memberikan pengaruh terhadap tinggi dampak cukup serius terhadap perusahaan. Hal
rendahnya Earning Per Share (EPS), Net Profit tersebut juga didukung karena pada masa
Margin (NPM) menggambarkan sejauh mana pandemi memberikan dampak terhadap seluruh
manajerial perusahaan dapat mengelola kegiatan ekonomi. Seharusnya agensi
penjualannya menjadi peningkatan laba bersih manajerial perusahaan bisa memanfaatkan
yang stabil sehingga dapat memberikan kondisi pada saat pertengahan Covid-19 karena
kepuasan untuk para pemegang sahamnya Rahardian, (2022) menjelaskan bahwa
karena Earning Per Share (EPS) juga ikut perusahaan sektor properti merupakan salah satu
meningkat pada sebelum terjadinya pandemi penggerak ekonomi di Indonesia pasca Covid-
Covid-19 karena pada sebelum terjadi pandemi 19, hal ini merupakan salah satu peluang yang
Covid-19 bisnis sektor properti masih berjalan harus diambil oleh agensi manajerial perusahaan
normal, perusahaan properti masih karena dengan begini perusahaan juga dapat
mendapatkan keuntungan dalam melakukan meningkatkan labanya lebih tinggi.
penjualannya
4a. Pengaruh Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
3b. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Earning Per Share (EPS) pada
terhadap Earning Per Share (EPS) pada saat sebelum pandemi Covid-19
pandemi Covid-19
Variabel Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
Berdasarkan hasil data statistik, variabel Net memiliki nilai perhitungan t sebesar 0,357 dan
Profit Margin (NPM) yang memiliki nilai nilai signifikan 0,723 dimana nilai tersebut lebih
perhitungan t sebesar 1,526 dan nilai besar dari 0,05 yang menjadikan Total Debt to
signifikansi sebesar 0,141 dimana nilai tersebut Asset Ratio (TDAR) memiliki pengaruh positif
lebih besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa tetapi tidak signifikan signifikan terhadap
Net Profit Margin (NPM) memiliki tidak Earning Per Share (EPS) pada perusahaan
15 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |
2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

properti sebelum pandemi Covid-19, maka H4a Debt to Asset Ratio (TDAR) maka manajerial
ditolak. perusahaan berhasil mengelola pinjaman yang
dilakukan perusahaan untuk menginvestasikan
Hal ini sejalan dengan penelitian asetnya, semakin kecil rasio yang dihasilkan
Wahyuningsih, (2020) yang menyebutkan maka perusahaan dapat memperkecil
bahwa Total Debt to Asset Ratio (TDAR) pengeluaran yang diseharusnya digunakan untuk
memiliki pengaruh positif tetapi tidak membayarkan utang jangka pendek maupun
berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS) jangka panjangnya sehingga dapat memperbesar
pada perusahaan sektor. Akan tetapi hasil dari laba perusahaan.
pembahasan ini tidak sejalan dengan Implikasi Hasil Penelitian
pernyataan dari Ardinindya et al., (2022)
menyatakan bahwa Total Debt to Asset Ratio Penelitian ini dapat memberikan pemahaman
(TDAR) berpengaruh ke arah negatif terhadap terhadap seluruh pengguna laporan keuangan
Earning Per Share (EPS), semakin tinggi dari perusahaan sektor properti sebelum dan saat
nilai Total Debt to Asset Ratio (TDAR) pandemi Covid-19 mengenai 2 rasio yang
memberikan keuntungan yang sedikit bagi berpengaruh dan terjadi perbedaan sebelum dan
Earning Per Share (EPS) karena jika nilai saat pandemi Covid-19 yaitu Total Asset
Total Debt to Asset Ratio (TDAR) tinggi maka Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM)
agensi manajerial perusahaan tidak mengelola dikarenakan Total Asset Turnover (TATO)
utang perusahaan karena melebihi nilai aset digunakan untuk mengevaluasi bagaimana
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga bisa perusahaan dapat mengelola asetnya seefisien
mengakibatkan perusahaan mengalami gagar mungkin dalam meningkatkan labanya & Net
bayar kredit saat jatuh tempo Profit Margin (NPM) untuk mengevaluasi
. bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan
labanya dalam melakukan penjualan produknya.
Penelitian ini memberikan implementasi
4b. Pengaruh Total Debt to Asset Ratio terhadap perusahaan dalam bagaimana agen
(TDAR) terhadap Earning Per Share (EPS) manajerial dapat meningkatkan Net Profit
pada saat pandemi Covid-19 Margin (NPM) pada sebelum terjadinya Covid-
19 karena sebelum terjadinya pandemi
Berdasarkan hasil uji t menyatakan bahwa perekonomia masih Total Asset Turnover
variabel Total Debt to Asset Ratio (TDAR) (TATO) pada saat pandemi.
yang memiliki nilai perhitungan t sebesar -
0,717 dan nilai signifikansi sebesar 0,481 Penelitian ini juga memberikan
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang implementasi kepada agen manajerial
memiliki arti bahwa Total Debt to Asset Ratio perusahaan dalam mengelola utang jangka
(TDAR) memiliki pengaruh negatif tidak pendek, jangka panjang, penjualan, aset yang di
signifikan terhadap Earning Per Share (EPS) proksikan kedalam 4 variabel indenpeden
pada perusahaan properti saat pandemi Covid- seperti Current Ratio (CR), Total Asset
19, maka H4b diterima. Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM),
dan Total Debt to Asset Ratio (TDAR) yang
Penelitian ini sejalan dengan Muhammad digunakan untuk mengevaluasi capaian yang
Siddiq et al., (2020) yang menjelaskan bahwa sudah dijalankan perusahaan sesuai dengan visi
Total Debt to Asset Ratio (TDAR) namun dan misinya dengan melihat rasio keuangan
berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS) yang sudah diteliti hal tersebut berguna untuk
perusahaan sektor bank umum yang terdapat di memaksimalkan pendapatan sehingga dapat
Bursa Efek Indonesia. Semakin rendah Total meningkatkan Earning Per Share (EPS)

16 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
perusahaan sektor properti yang memberikan pada saat pandemi Covid-19.
rasa puas kepada para pemilik dan juga 4. Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
pemegang saham perusahaan sektor properti. berpengaruh positif terhadap Earning
Per Share (EPS) perusahaan sektor
Keterbatasan Penelitian properti yang terdaftar di Bursa Efek
Ada beberapa keterbatasan yang terjadi pada Indonesia pada sebelum pandemi Covid-
saat melakukan penelitian ini yaitu data sampel 19.
yang digunakan terlalu sedikit, karena hanya Total Debt to Asset Ratio (TDAR)
ada 42 perusahaan sektor Properti yang ada di berpengaruh negatif terhadap Earning
BEI dan juga keterbatasan tahun atau periode Per Share (EPS) perusahaan sektor
yang terjadi pada sebelum dan pada saat properti yang terdaftar di Bursa Efek
terjadinya pandemi Covid-19. Dengan hal itu Indonesia pada sebelum pandemi Covid-
banyak data yang harus diseleksi menggunakan 19.
data outlier dan juga tranformasi data sehingga
data sampel makin sedikit. Saran
Saran dari peneliti setelah melakukan
Simpulan penelitian ini yaitu :
1. Untuk penelitian selanjutnya
1. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh menambahkan sampel yang lebih banyak
terhadap Earning Per Share (EPS) lagi seperti memperpanjang periode
perusahaan sektor properti yang penelitian sehingga bisa lebih akurat lagi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada karena banyak sampel yang diteliti.
sebelum pandemi Covid-19. 2. Bagi peneliti selanjutnya juga
Current Ratio (CR) tidak berpengaruh diharapkan untuk menambahkan rasio
terhadap Earning Per Share (EPS) keuangan perusahaan yang lebih banyak
perusahaan sektor properti yang lagi seperti 2 rasio keuangan dalam
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada setiap analisis laporan keuangan
saat pandemi Covid-19. perusahaan.
2. Total Asset Turnover (TATO) tidak 3. Untuk manajerial perusahaan diharapkan
berpengaruh terhadap Earning Per selalu mengevaluasi kinerja keuangan
Share (EPS) perusahaan sektor properti perusahaan agar lebih baik, mengelola
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia aset, penjualan, utang jangka pendek,
pada sebelum pandemi Covid-19. utang jangka panjang agar lebih bisa
Total Asset Turnover (TATO) menghasilkan laba yang tinggi guna
berpengaruh positif terhadap Earning memberikan keuntungan bagi pemiliki
Per Share (EPS) perusahaan sektor dan juga para pemegang saham
properti yang terdaftar di Bursa Efek perusahaan sektor properti.
Indonesia pada saat pandemi Covid-19.
3. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
positif terhadap Earning Per Share
(EPS) perusahaan sektor properti yang Alarussi, A. S. A. (2021). Financial Ratios
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada And Efficiency In Malaysian Listed
sebelum pandemi Covid-19. Companies. Asian Journal Of Economics
Net Profit Margin (NPM) tidak And Banking, 5(2), 116-135.
berpengaruh terhadap Earning Per Anneke Maria. (2019, September 23).
Share (EPS) perusahaan sektor properti Ekonomi Melambat, Indonesia Lesu
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Darah. Cnbcindonesia.Com.
17 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |
2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

Ardinindya, G. A., Djuarsa, T., & Pratiwi, 7(3), 2889-2901.


L. N. (2022). Pengaruh CR, DAR Dan Tarigan, A. V., Ginting, R. R., & Edward,
ROA Terhadap Earning Per Share Y. R. (2021). The Effect Of Debt To
Perusahaan Properti Dan Real Estate Equity Ratio And Current Ratio On
Yang Terdaftar Dalam Indeks Saham Earnings Per Share Moderated By Return
Syariah Indonesia. Journal Of Applied On Equity. International Journal Of
Islamic Economics And Finance, 2(3), Business, Economics And Law, 24(6),
491-501. 125-128.
Arifin Tyas Sasongko, Y. (2022, August Faruq, A., Putra, I. M. W., & Riasning, N. P.
29). Sempat Goyah Selama Pandemi (2021). Pengaruh Current Ratio, Debt To
Covid-19, Pasar Properti Kini Makin Equity Ratio, Return On Equity Terhadap
Prospektif . Kompas.Com. Earning Per Share Pada Perusahaan Sub
Mardiyati, U., & Rosalina, A. (2013). Studi Sektor Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa
Kasus Pada Perusahaan Properti Yang Efek Indonesia 2014-2018. Jurnal Riset
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Warmadewa, 2(1), 35-40.
Riset Manajemen Sains Indonesia, 4(1), Sari, R. D. P., & Giovanni, A. (2021).
1-15. Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum
Borhan, H., Naina Mohamed, R., & Azmi, Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi
N. (2014). The Impact Of Financial Manajemen, 12(2), 71-85.
Ratios On The Financial Performance Of Kartiko, N. D., & Rachmi, I. F. (2021).
A Chemical Company: The Case Of Pengaruh Net Profit Margin, Return On
Lyondellbasell Industries. World Journal Asset, Return On Equity, Dan Earning Per
Of Entrepreneurship, Management And Share Terhadap Harga Saham Di Masa
Sustainable Development, 10(2), 154- Pandemi Covid-19 (Studi Empiris Pada
160. Perusahaan Publik Sektor Pertambangan
Debbiyanto, M. R., & Bawono, A. D. B. Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Riset
(2021, March). Pengaruh Audit Report, Bisnis Dan Investasi, 7(2), 58-68.
Audit Firm, Current Ratio Dan Corporate Kendrila, N., Azmi, Z., & Samsiah, S.
Governance Terhadap Earning Per Share. (2022). Pengaruh Karakteristik Komposisi
In Prosiding Seminar STIAMI (Vol. 8, Manajemen Puncak Terhadap Kinerja
No. 1, Pp. 79-83). Keuangan. Jurnal Sistem Informasi,
Dewi, A. I. C. B. (2021). Pengaruh Debt To Akuntansi & Manajemen), 2(1), 30-43.
Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Komala, P. S., Endiana, I. D. M.,
Dan Total Asset Turnover (TATO) Kumalasari, P. D., & Rahindayati, N. M.
Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada (2021). Pengaruh Profitabilitas,
Perusahaan Property, Real Estate, Dan Solvabilitas, Likuiditas, Keputusan
Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar Di Investasi Dan Keputusan Pendanaan
Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019. Terhadap Nilai Perusahaan. KARMA
Hita Akuntansi Dan Keuangan, 2(4), 133- (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(1).
151. Komala, P. S., Endiana, I. D. M.,
Digdowiseiso, K., & Agustina, A. (2022). Kumalasari, P. D., & Rahindayati, N. M.
Pengaruh Current Ratio, Net Profit (2021). Pengaruh Profitabilitas,
Margin, Dan Debt To Equity Ratio Solvabilitas, Likuiditas, Keputusan
Terhadap Earning Per Share Pada Investasi Dan Keputusan Pendanaan
Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Terhadap Nilai Perusahaan. KARMA
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020. (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(1).
Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, Kusumastuti, A., Khoiron, A. M., &

18 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 7 (2), 2019, 1-
12
Achmadi, T. A. (2020). Metode Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian Kuantitatif. Deepublish. Makassar.
Mauna, B., & Wicaksono, B. W. (2022). Putri, R. I. I., Araiku, J., & Sari, N. (2021).
Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio Dan Statistik Deskriptif. Bening Media
Debt To Assets Ratio Terhadap Return Publishing.
On Assets Dengan Total Assets Turnover Rahardian, L. (2022, February 17).
Sebagai Variabel Moderasi Pada Wamenkeu Beberkan Dampak Pandemi
Perusahaan Sektor Properti, Real Estate Pada Sektor Properti. Cnbcindonesia.Com.
Dan Konstruksi Bangunan Yang Rahman, M. (2022). PENGARUH Financial
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perio. Leverage Dan Total Asset Turnover
Esensi: Jurnal Manajemen Bisnis, 25(2), Terhadap Earning Per Share Pada
134-145. Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Mudjijah, S. (2015). Analisis Pengaruh Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.
Faktor-Faktor Internal Perusahaan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Terhadap Earning Per Share. Jurnal Ekonomi (Kimfe), 1(1), 1-17.
Ekonomika Dan Manajemen, 4(2). Rahmani, N. A. B. (2020). Pengaruh Return
Siddiq, R. M., Setiawan, S., & Nurdin, A. On Assets (ROA), Return On Equity
A. (2020). Pengaruh Likuiditas, (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan
Solvabilitas, Dan Profitabilitas Terhadap Gross Profit Margin (GPM) Terhadap
Earning Per Share Pada Bank Umum Harga Saham Perbankan Syariah Periode
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2014-2018. Human Falah: Jurnal
Indonesian Journal Of Economics And Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, 7(1).
Management, 1(1), 72-82. Rahmawaty, D. (2020). Pengaruh Tunjangan
Novitasari, I., Endiana, I. D. M., & Penghasilan Dan Lingkungan Kerja
Arizona, I. P. E. (2020). Pengaruh Terhadap Kinerja Perangkat Nagari Di
Mekanisme Good Corporate Governance Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Agam. Jurnal Profita: Akuntansi Dan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. Bisnis, 1(1), 12-26.
Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Ramli, D., & Yusnaini, Y. (2022). Pengaruh
Akuntansi (Kharisma), 2(1). Sales Growth, Debt To Equity Ratio, Total
Prasetio, A. D. P., Murni, S., & Jan, A. B. Assets Turnover Terhadap Return On
H. (2022). Analisis Pengaruh Kinerja Assets Pada Perusahaan Property Dan
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Indonesia 2018-2020. Owner: Riset Dan
Bei Masa Pandemi. Jurnal Emba: Jurnal Jurnal Akuntansi, 6(1), 722-734.
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Rosdiana Rosdiana, S. E. (2019). Pengaruh
Akuntansi, 10(4), 2050-2060 Book Value, Debt To Equity Ratio, Dan
Putri C. (2021, April 1). Beli Rumah Mulai Produk Domestik Bruto Terhadap Earning
Maret Bebas Ppn, Ini Aturannya! Per Share Pt. Unilever Indonesia. Tbk.
Cnbcindonesia.Com. Jurnal Ekonomi Dan Industri, 20(1).
Https://Www.Cnbcindonesia.Com/News/ Setyarini, A. (2020). Analisis Pengaruh
20210301154507-4-226962/Beli-Rumah- CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR Terhadap
Mulai-Maret-Bebas-Ppn-Ini-Aturannya ROA (Studi Pada Bank Pembangunan
Putri, E. (2020). Analisis Kinerja Keuangan Daerah Di Indonesia Periode 2015-2018).
Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Research Fair Unisri, 4(1).
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Sinambela, E. A. (2021). Peran Earning Per
Periode 2016-2019. Program Sarjana Share (EPS) Dan Deviden Per Share
19 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |
2019
NAMA AUTHOR1, NAMA AUTHOR2, NAMA AUTHOR3/ Judul

(DPS) Terhadap Harga Saham. Journal 1(1), 68-73.


Of Trends Economics And Accounting Wijayanto, E., Rois, M., Indrasari, L., &
Research, 2(1), 6-10. Widodo, S. (2022). Analisis Pengaruh Net
Prasetya, V. (2021). Analisis Kinerja Profit Margin (NPM), Return On Equity
Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Saat (ROE), Debt To Equity Ratio (DER) Dan
Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan Current Ratio (CR) Terhadap Earning Per
Farmasi Yang Tercatat Di Bursa Efek Share (EPS) Pada Perusahaan Sektor
Indonesia. Cerdika: Jurnal Ilmiah Industri Barang Dan Konsumsi Yang
Indonesia, 1(5), 579-587. Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Susanti, E. (2021). Analisis Pengaruh PERIODE 2016-2020. KEUNIS, 10(2),
Current Ratio, Net Profit Margin (NPM), 41-49.
Dan Total Asset Turnover (TATO) Yamali, F. R., & Putri, R. N. (2020).
Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Perusahaan Subsektor Makanan Dan Indonesia. Ekonomis: Journal Of
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Economics And Business, 4(2), 384-388.
Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-
2019. Prosiding: Ekonomi Dan Bisnis,

20 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.7 | No.1 |


2019

Anda mungkin juga menyukai