Abstract
This study aims to determine the effect of Profitability, Liquidity and Solvency on the Company Value
of the property and real estate sector listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2018 Period.
This research is a type of comparative causal research. The population in this study are property and
real estate sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2018 period,
amounting to 22 companies. Based on the sampling technique with purposive sampling obtained a
sample of 21 companies. Data collection techniques use the documentation of financial statements
published on the official website of the Indonesia Stock Exchange, www.idx.co.id. The analysis
technique used is multiple linear regression. The results of this study indicate that: (1) Solvency has a
positive and significant effect on firm value, with a regression coefficient of 0.557 and a significance
value of 0.001 <0.05; (2) Profitability has a positive and significant effect on Company Value, with a
regression coefficient of 0.207 and a significance of 0.002 <0.05; (3) Liquidity has a positive and
significant effect on Company Value, with a regression coefficient of 0.340 and a significance of 0,000
<0.05; (4) Solvency, Profitability, and Liquidity affect the Value of the Company with a significance of
0,000 with an R2 of 43%
Keywords: Solvency, Profitability, and Liquidity
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Nilai Perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal komparatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2018 yang berjumlah 22 perusahaan. Berdasarkan teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 21 perusahaan. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari laporan keuangan dan Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)
Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi
sebesar 0,557 dan nilai signifikansi 0,001<0,05; (2) Profitabilitas berpengaruh positif dan
siginifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar 0,207 dan signifikansi
0,002<0,05; (3) Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan
koefisien regresi sebesar 0,340 dan signifikansi 0,000<0,05; (4) Solvabilitas, Profitabilitas, dan
Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai
R2 sebesar 43%
Kata Kunci: Solvabilitas, Profitabilitas, dan Likuiditas
98
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
99
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
100
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
101
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
102
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
103
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
104
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
(Prastowo dan Juliaty, 2003:91). Rasio Rasio ini mengukur jumlah rupiah
ini dapat dihitung dengan rumus: laba bersih (setelah pajak) yang di
Laba Bersih Setelah hasilkan oleh setiap satu rupiah investasi
Net Profit Pajak x 100%
Margin =
yang dikeluarkan. Semakin besar
Penjualan Bersih rasionya semakin baik (Sutrisno,
Rasio ini mengukur jumlah rupiah 2001:255).
laba bersih yang dihasilkan oleh setiap f. Return On Assets (ROA)
satu rupiah penjualan. Semakin tinggi Rasio ini disebut juga rentabilitas
rasionya semakin baik, karena ekonomis, merupakan kemampuan
menunjukkan kemampuan perusahaan perusahaan dalam menghasilkan laba
menghasilkan laba yang tinggi pada dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
tingkat penjualan tertentu. (Prastowo perusahaan. Dalam hal ini laba yang
dan Juliaty, 2003:92). dihasilkan adalah laba sebelum bunga
dan pajak atau EBIT (Sutrisno,
d. Earning per share (EPS)
2001:254). Rasio ini dihitung dengan
Earning per share merupakan rasio
rumus:
perbandingan yang menunjukkan
Laba Bersih Setelah Pajak
kemampuan setiap lembar saham dalam Return On x 100%
Assets = Total Aset
menghasilkan laba (Syafri, 2008:306).
Earning per share menggambarkan Rasio ini mengukur tingkat
jumlah rupiah yang diperoleh untuk keuntungan laba bersih setelah pajak
setiap lembar saham biasa dari total aset yang digunakan. Semakin
(Syamsuddin, 2009:66). Earning per besar rasionya maka akan semakin baik
share merupakan suatu indikator (Sutrisno, 2001:254).
keberhasilan perusahaan sehingga g. Return On Equity (ROE)
umumnya manajemen perusahaan, Return on equity adalah rasio
pemegang saham biasa dan calon perbandingan antara laba bersih setelah
pemegang saham sangat tertarik akan pajak dengan total ekuitas yang berasal
earning per share. Rumus Earning per dari penghasilan (income) yang tersedia
share yaitu: bagi para pemilik perusahaan (baik
Laba Bersih Setelah Pajak - pemegang saham biasa maupun
EPS =
Deviden Saham Preferan
pemegang saham preferen) atas modal
Jumlah Saham Biasa yang Beredar
yang diinvestasikan didalam perusahaan
(Syafri, 2008:305). ROE memperlihatkan
e. Return On Investment (ROI) kemampuan perusahaan dalam
Return On Investment merupakan mengelola modal sendiri (net worth)
kemampuan perusahaan untuk secara efektif dan mengukur tingkat
menghasilkan keuntungan yang akan keuntungan dari investasi yang telah
digunakan untuk menutup investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri atau
dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk pemegang saham perusahaan (Sawir
mengukur rasio ini adalah laba bersih 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas
setelah pajak atau EAT (Sutrisno, modal atau yang juga dikenal dengan
2001:255). Rasio ini dihitung dengan istilah rentabilitas usaha. Rumus Return
rumus: on equity yaitu :
105
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
106
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
107
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
108
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
cerminan dari keputusan investasi, bahwa rasio leverage yang tinggi akan
pendanaan, dan menajemen aset. menyebabkan turunnya nilai
Beberapa pengertian tersebut maka perusahaan.
dapat disimpulkan bahwa yang 3) Profitabilitas
dimaksud dengan nilai perusahaan Profitabilitas merupakan
adalah harga yang bersedia dibayar oleh gambaran kinerja manajemen dalam
calon pembeli apabila perusahaan mengelola perusahaan. Berbagai macam
tersebut dijual dan mencerminkan ukuran profitabilitas, yaitu: laba operasi,
perspektif pasar dalam menilai kinerja laba bersih, tingkat pengembalian
dan kondisi suatu perusahaan. investasi atau aktiva, dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik. Rasio
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
profitabilitas menunjukkan keberhasilan
Nilai Perusahaan menurut Kharisma
dalam menghasilkan keuntungan. Salah
Nandasari (2009) faktor-faktor yang satu faktor yang mengindikasikan
mempengaruhi Nilai Perusahaan, yaitu: naiknya nilai perusahaan, yaitu adanya
1) Ukuran Perusahaan kenaikan laba bersih. Hal ini disebabkan
Ukuran perusahaan memiliki oleh adanya kenaikan laba bersih akan
pengaruh yang berbeda terhadap nilai menyebabkan harga sahamyang berarti
perusahaan. Apabila perusahaan juga adanya kenaikan dalam nilai
memiliki total aset yang besar, pihak perusahaan.
manajemen akan lebih leluasa dalam 4) Kebijakan Dividen
menggunakan aset yang ada di Kebijakan perusahaan untuk
perusahaan. Keleluasaan yang dimiliki membagikan dividen kepada para
manajemen ini sebanding dengan investor merupakan kebijakan yang
kekhawatiran pemilik atas asetnya. Jika penting. Kebijakan pembagian dividen
dinilai dari sisi pemilik perusahaan, (Dividen Policy) untuk membagikan
jumlah aset yang besar akan keuntungan yang diperoleh perusahaan
menurunkan nilai perusahaan. kepada investor harus diikuti dengan
Sebaliknya, jika dilihat dari sisi pertimbangan adanya kesempatan.
manajemen, kemudahan yang 5) Corporate Social Responsibility
dimilikinya dalam mengendalikan Corporate Social Responsibility
perusahaan akan meningkatkan nilai (CSR) merupakan mekanisme suatu
perusahaan. organisasi untuk secara sukarela
2) Leverage mengintegrasikan perhatian terhadap
Leverage akan menunjukkan lingkungan dan sosial kedalam kegiatan
sejauh mana aset perusahaan dibiayai operasional perusahaan dan interaksinya
oleh utang dibandingkan dengan modal dengan stakeholders. Nilai perusahaan
sendiri. Leverage dapat dianggap sebagai akan meningkat jika perusahaan
penaksir risiko yang melekat pada suatu memperhatikan dimensi ekonomi, sosial,
perusahaan. Semakin besar leverage, dan lingkungan hidup. Sebagian besar
akan menunjukkan risiko investasi yang konsumen akan cenderung untuk
semakin besar pula. Perusahaan meninggalkan suatu produk yang
sebaiknya mengusahakan sumber mempunyai citra buruk atau
pendanaan internal terlebih dahulu pemberitaan negatif. Pelaksanaan CSR
daripada sumber pendanaan eksternal. akan meningkatkan jumlah investory
Dengan demikian, dapat disimpulkan yang menanamkan saham di perusahaan
109
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
dan memberikan dampak meningkatnya perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari
Nilai Perusahaan yang dilihat dari harga tingkat pendapatan dan arus kas.
saham dan laba perusahaan. 2) Likuiditas
6) Good Corporate Governance Rasio ini untuk mengukur
Agency Theory menggambarkan seberapa llikuidnya suatu perusahaan.
pihak manajemen sebagai agen yang Jika perusahaan mampu memenuhi
memiliki informasi lebih mengenai kewajibannya berarti perusahaan
perusahan dan memanfaatkan posisinya tersebut likuid, sedangkan jika
dalam perusahaan untuk memperoleh perusahaan tidak mampu memenuhi
keuntungan pribadi. Hal tersebut kewajibannya berarti perusahaan
mendesak adanya sistem pengawasan tersebut ilikuid. Cara mengukur
yang baik atau lebih dikenal dengan Good perusahaan itu likuid atau tidak, dapat
CorporateGovernance (GCG) yang membandingkan komponen yang ada
bertujuan untuk memberikan jaminan pada neraca, yaitu total aktiva lancar
keamanan dan efisiensi atas dana atau dengan total pasiva lancar (utang jangka
aset yang diinvestasikan pada pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan
perusahaan tersebut. Penerapan untuk beberapa periode sehingga terlihat
mekanisme GCG yang berupa perkembangan likuiditas perusahaan
pembentukan komisaris independen, dari waktu ke waktu.
komite audit, kepemilikan institusional, 3) Leverage
dan kepemilikan manajerial akan dapat Rasio ini menunjukan seberapa
difungsikan untuk mengawasi dan banyak aset perusahaan yang dimiliki
mengontrol manajemen sehingga kinerja oleh pemegang saham dibandingkan
dapat meningkat dan konflik keagenan dengan aset yang dimiliki oleh Kreditor
berkurang. (pemberi hutang). Jika pemegang saham
Pendapat lain dari Wahyudi Asto memiliki lebih banyak aset, maka
Nugroho (2012) faktor-faktor yang perusahaan tersebut dikatakan kurang
mempengaruhi nilai perusahaan yaitu: Leverage. Namun jika kreditor (pemberi
1) Profitabilitas utang) memiliki mayoritas aset, maka
Rasio profitabilitas diperlukan perusahaan yang bersangkutan
untuk pencatatan transaksi keuangan dikatakan memiliki tingkat leverage yang
biasanya dinilai oleh investor dan tinggi. Rasio Solvabilitas atau Rasio
kreditur (bank) untuk menilai jumlah Leverage ini sangat membantu
laba investasi yang akan diperoleh oleh manajemen maupun investor untuk
investor dan besaran laba perusahaan memahami bagaimana tingkat risiko
untuk menilai kemampuan perusahaan struktur modal pada perusahaannya.
membayar utang kepada kreditur Pengukuran Nilai Perusahaan
dilihat dari empat unsur, yaitu : proyeksi,
berdasarkan tingkat pemakaian aset dan
asuransi, perkiraan, dan judgement.
sumber daya lainnya sehingga terlihat
Konsep dasar penilaian yang digunakan
tingkat efisiensi perusahaan. Semakin
antara lain: nilai ditentukan pada periode
tinggi nilai rasio maka kondisi tertentu; nilai harus ditentukan pada
perusahaan semakin baik berdasarkan harga yang wajar; penilaian tidak
rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi dipengaruhi oleh kelompok pembeli
melambangkan tingka laba dan efisiensi tertentu (Nurlela dan Islahuddin: 2008).
Secara umum banyak metode dan teknik
110
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
111
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
yang sebenarnya di masa kini, contohnya 2.5 Perusahaan Properti dan Real
inflasi. Estate
4) Total Assets vs Total Equity Perusahaan properti dan real
PBV dalam melakukan estate merupakan salah satu sektor
pengukuran hanya menggunakan faktor terpenting di suatu negara, sehingga
ekuitas, yaitu saham biasa dan preferen. dijadikan indikator untuk menganalisis
Penggunaan faktor ekuitas menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara
bahwa PBV hanya memfokuskan pada Pengertian mengenai industri real estate
satu investor saja. Sedangkan dalam menurut peraturan perundang-
Tobin’s Q tidak hanya menggunakan undangan di Indonesia, tercantum dalam
ekuitas saja, tetapi juga menggunakan PDMN No.5 Tahun 1974 yang mengatur
unsur utang, baik utang jangka pendek tentang industri real estate.
maupun jangka panjang. Penggunaan Dalam peraturan ini pengertian
unsur utang dalam pengukuran akan industri real estate adalah perusahaan
menunjukkan bahwa semakin besar properti yang bergerak dalam bidang
pinjaman yang diberikan oleh kreditor, penyediaan, pengadaan, serta
semakin tinggi pula kepercayaan yang pematangan tanah bagi keperluan usaha-
diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha industri, termasuk industri
perusahaan memiliki nilai pasar yang pariwisata. Sedangkan definisi properti
lebih besar. menurut SK Menteri Perumahan Rakyat
5) Price Earning Ratio (PER) no.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps 1.a:4
Rasio PER merupakan rasio untuk properti adalah tanah hak dan atau
mengukur seberapa besar perbandingan bangunan permanen yang menjadi objek
antara harga saham perusahaan dengan pemilik dan pembangunan. Dengan kata
keuntungan yang diperoleh pemegang lain, properti adalah industri real estate
saham. Meningkatnya faktor risiko ditambah dengan hukum-hukum seperti
berbanding lurus dengan faktor diskonto sewa dan kepemilikan.
dan berbanding terbalik dengan rasio Menurut Santoso (2009) industri
PER. Rasio ini mencerminkan bagaimana properti dan real estate merupakan salah
apresiasi pasar terhadap kemampuan satu sektor yang memberikan sinyal
perusahaan dalam menghasilkan laba. jatuh atau sedang bangunnya
Harga Persaham perekonomian suatu negara. Semakin
PER = banyak perusahaan yang bergerak
Laba Persaham dibidang sektor properti dan real estate
Penelitian ini menggunakan rasio mengindikasikan semakin
penilaian Tobin’s Q. Alasan penulis berkembangnya perekonomian di
menggunakan rasio Tobin’s Q karena Indonesia. Investasi yang ditawarkan di
rasio ini dinilai dapat memberikan atau bidang properti dan real estate pada
menjadi sumber informasi terbaik umumnya bersifat jangka panjang dan
karena memasukkan semua unsur utang akan bertumbuh sejalan dengan
baik jangka pendek maupun jangka pertumbuhan ekonomi serta diyakini
panjang, modal saham perusahaan serta merupakan salah satu investasi yang
seluruh aset perusahaan (Umi Isti’adah, menjanjikan. Dari pengertian diatas
2015). dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian perusahaan properti dan real
112
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
113
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
114
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
115
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
116
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
117
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
118
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
Tolerance yang rendah sama dengan nilai variabel independen akan berpengaruh
VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum terhadap variabel dependen yaitu
adalah: dengan rumus sebagai berikut:
Jika nilai Tolerance > 10 persen dan T = r(√n – 2)
nilai VIF < 10 persen, maka dapat (√1 –r2)
disimpulkan bahwa tidak ada Keterangan :
multikolinearitas antar variabel t: t hitung
independen dalam suatu model r: koefisien korelasi
regresi. n : jumlah ke-n
Jika nilai Tolerance < 10 persen dan (Sugiyono, 2012)
nilai VIF > 10 persen, maka dapat
Uji statistik t pada dasarnya
disimpulkan bahwa terjadi
menunjukkan seberapa jauh pengaruh
multikolinearitas antar variabel
masing-masing variabel independen
independen dalam suatu model
secara individu dalam menerangkan
regresi.
variasi variabel dependen. Pada uji
5) Uji Hipotesis statistik t, nilai t hitung akan
a) Analisis Regresi Linier Sederhana dibandingkan dengan nilai t tabel, dan
Regresi linier sederhana adalah pengujian dilakukan dengan cara sebagai
suatu regresi yang didasarkan pada berikut :
hubungan atau kausal satu variabel Bila t hitung > t tabel atau
independen dengan satu variabel probabilitas < tingkat signifikansi (Sig
independen lainnya (Sugiyono, < 0,05) sehingga Ha diterima
2009:270). Dalam penelitian ini analisis sedangkan Ho ditolak yang berarti
regresi sederhana digunakan untuk variabel independen berpengaruh
menguji pengaruh Solvabilitas terhadap terhadap variabel dependen
Nilai Perusahaan, pengaruh Profitabilitas Bilai t hitung < t tabel atau
terhadap Nilai Perusahaan dan pengaruh probabilitas > tingkat signifikansi (Sig
Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan. > 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho
Langkah-langkah dalam diterima yang berarti variabel
melakukan analisis regresi sederhana independen tidak berpengaruh
yaitu membuat garis linier sederhana terhadap variabel dependen.
Y’ = a + bX1 + bX2 + bX3
c) Analisis Regresi Linier Berganda
Keterangan :
Regresi linier berganda digunakan
Y’ : Nilai Perusahaan
untuk menguji pengaruh variabel
A : konstanta atau apabila harga X = 0
independen secara bersama-sama
b : koefisien regresi
(simultan) terhadap variabel dependen
X1 : Rasio Solvabilitas
(Sugiyono, 2009:277). Metode regresi
X2 : Rasio Profitabilitas
linier berganda digunakan untuk
X3 : Rasio Likuiditas
meramalkan kondisi (naik turunnya)
(Sugiyono, 2012)
variabel dependen, apabila dua atau
b) Menguji signifikan uji t (uji regresi lebih variabel independen sebagai faktor
parsial) yang dapat di naik-turunkan nilainya.
Uji t dilakukan bertujuan untuk Dalam analisis regresi berganda, langkah
menguji signifikansi konstanta dan setiap yang harus ditempuh adalah membuat
119
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
120
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
121
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
123
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
125
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
126
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
127
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
tersebut memiliki pengaruh positif 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,050
terhadap Y. Artinya, semakin tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa
Rasio Likuiditas (Cash Ratio), semakin variabel X3 berpengaruh secara positif
tinggi pula Nilai Perusahaan. Selain itu, dan signifikan terhadap variabel Y.
nilai signifikansi variabel X3 adalah
Tabel 14. Model Summary
128
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
130
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
131
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
132
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
133
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
Perusahaan dapat meningkat, dan Cecilia, Syahrul Rambe & M. Zainul Bahri
kepercayaan masyarakat dapat tetap Torong. (2015) “Analisis Pengaruh
dipertahankan. Corporate Social Responsibility,
Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan pada Perusahaan
Agnes Sawir. (2009). Analisa Kinerja Perkebunan yang Go Public di
Keuangan dan Perencanaan Indonesia, Malaysia, dan
keauangan Perusahaan. Jakarta: PT Singapura”. Jurnal. Universitas
Gramedia Pustaka Utama. Sumatera Utara.
Agus Sartono. (1997). Manajemen Chung, K.H and Pruitt, S.W. (1994). “A
Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Simple Approximation of Tobin’s q,
Financial Management”. Journal,
Agus Sartono. (2010). Manajemen
Vol. 23, No.3 Autumn.
Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th
ed.).Yogyakarta: BPFE. Dwi Prastowo, Rifka Juliaty. (2002).
Analisis Laporan Keuangan-
Alfredo M. (2011). Ilmu dan Riset
Konsep dan Aplikasi. Cetakan
Manajemen. Jurnal. No. 4.
Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.
Surabaya.
Dwi Prastowo. (2011). Analisis
Algifari. (2013). Statistika Induktif: untuk Laporan Keuangan Konsep dan
Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Aplikasi. Jakarta: UPP STIM YKPN.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Fauzia Marwah Noor. (2015). “Pengaruh
YKPN.
Profitabilitas dan Ukuran
Brealey, Myers, Marcus. (2007). Dasar- Perusahaan Terhadap Nilai
dasar manajemen keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Jilid 2. Edisi kelima. Perusahaan Makanan dan
Jakarta: Erlangga Minuman yang Terdaftar di Bursa
Brigham, E. F. dan J. F. Houston. (2006). Efek Indonesia Periode Tahun
Dasar-dasar Manajemen Keuangan 2010-2014)”. Skripsi. Universitas
Edisi ke -10. Jakarta: Salemba Komputer Indonesia.
Empat. Hadianto. (2013). Analisis Pengaruh
Budi Rahardjo. (2009). Dasar-dasar Kinerja Keuangan terhadap Nilai
Analisis Fundamental Saham Perusahaan dengan Pengungkapan
Laporan Keuangan Perusahaan. CSR dan GCG Sebagai Variabel
Yohyakarta: Gajah Mada University Pemoderasi. Skripsi. Universitas
Press. Diponegoro. Semarang.
134
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
135
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021
136