Anda di halaman 1dari 36

Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen

p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324


Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN


LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada
Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2018)
Fajar Rakasiwi Syamsuddin
Email: rakasiwifajar@gmail.com
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Masdar Mas’ud
Email: masdar.masud@umi.ac.id
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Muhsin Wahid
Email: muhsin.wahid@yahoo.com
Universitas Muslim Indonesia Makassar

Abstract
This study aims to determine the effect of Profitability, Liquidity and Solvency on the Company Value
of the property and real estate sector listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2018 Period.
This research is a type of comparative causal research. The population in this study are property and
real estate sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2018 period,
amounting to 22 companies. Based on the sampling technique with purposive sampling obtained a
sample of 21 companies. Data collection techniques use the documentation of financial statements
published on the official website of the Indonesia Stock Exchange, www.idx.co.id. The analysis
technique used is multiple linear regression. The results of this study indicate that: (1) Solvency has a
positive and significant effect on firm value, with a regression coefficient of 0.557 and a significance
value of 0.001 <0.05; (2) Profitability has a positive and significant effect on Company Value, with a
regression coefficient of 0.207 and a significance of 0.002 <0.05; (3) Liquidity has a positive and
significant effect on Company Value, with a regression coefficient of 0.340 and a significance of 0,000
<0.05; (4) Solvency, Profitability, and Liquidity affect the Value of the Company with a significance of
0,000 with an R2 of 43%
Keywords: Solvency, Profitability, and Liquidity
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Nilai Perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal komparatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2018 yang berjumlah 22 perusahaan. Berdasarkan teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 21 perusahaan. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari laporan keuangan dan Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)
Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi
sebesar 0,557 dan nilai signifikansi 0,001<0,05; (2) Profitabilitas berpengaruh positif dan
siginifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar 0,207 dan signifikansi
0,002<0,05; (3) Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan
koefisien regresi sebesar 0,340 dan signifikansi 0,000<0,05; (4) Solvabilitas, Profitabilitas, dan
Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai
R2 sebesar 43%
Kata Kunci: Solvabilitas, Profitabilitas, dan Likuiditas

98
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

1. PENDAHULUAN berinvestasi dalam bentuk tanah atau


Persaingan bisnis antar properti.
perusahaan saat ini tidak terlepas dari Tujuan utama dari perusahaan
pengaruh berkembangnya dinamika yang telah go public diantaranya adalah
ekonomi, sosial politik, serta kemajuan membuka akses perusahaan terhadap
teknologi. Setiap perusahaan harus sarana pendanaan jangka panjang,
mampu konsisten memelihara atau meningkatkan nilai perusahaan,
bahkan semakin meningkatkan meningkatkan image perusahaan,
kinerjanya agar perusahaan mampu menumbuhkan loyalitas karyawan
bersaing. Perusahaan membutuhkan perusahaan, kemampuan untuk
dana yang lebih untuk memperluas mempertahankan kelangsungan usaha,
bisnisnya. Hal ini menjadi salah satu serta untuk mendapat keringanan pajak
faktor perusahaan untuk masuk ke bursa dari pemerintah
efek (go public) dan melakukan (https://gopublic.idx.co.id/). Perubahan
penjualan saham ataupun mengeluarkan status perusahaan menjadi Go Public
obligasi demi memperoleh dana dari akan menjadi alternatif untuk
para investor yang nantinya akan mendapatkan dana tambahan.
dimanfaatkan untuk pengembangan Perusahaan akan mendapatkan
bisnis (Hartono, 2010). tambahan melalui investor atau
Salah satu sektor usaha yang masyarakat yang berminat akan saham
terdaftar di BEI yang memiliki yang ditawarkan. Nilai perusahaan akan
persaingan cukup ketat adalah sektor meningkat apabila harga saham
properti dan real estate. Indikator meningkat yang ditandai dengan tingkat
tersebut ditandai dengan meningkatnya pengembalian investasi yang tinggi
penjualan produk-produk properti kepada pemegang saham (Suharli, 2006).
seperti apartemen dan rumah. Penjualan Nilai perusahaan dapat diukur
apartemen pada kuartal I-2018 cukup melalui beberapa cara, salah satunya
stabil dibandingkan dengan kuartal adalah dengan melakukan analisis rasio-
sebelumnya yaitu kuartal IV-2017, rasio keuangan. Analisis rasio keuangan
tingkat penjualan rata-rata mengalami yang bisa dilakukan dilakukan para
kenaikan menjadi 64 persen investor diantaranya adalah rasio
(https://properti.kompas.com). Angka likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
pertumbuhan penduduk di Indonesia profitabilitas, dan rasio aktivitas
yang menyebabkan meningkatnya (Harahap, 2010:217). Rasio-rasio
kebutuhan akan tempat tinggal, tersebut dapat digunakan sebagai alat
perkantoran, pusat perbelanjaan dan untuk mengukur kinerja maupun
tempat rekreasi menjadi jaminan bahwa permasalahan di suatu perusahaan.
permintaan akan produk properti Penulis menemukan beberapa kasus
semakin meningkat sedangkan jumlah yang menunjukkan bahwa permasalahan
lahan tidak akan bertambah sehingga di suatu perusahaan properti terkait
membuat harga tanah dan bunga kredit dengan rasio-rasio yang disebutkan di
pada sektor properti semakin meningkat atas. Pada tahun 2018, PT Lippo
dari tahun ketahun. Berdasarkan hal Karawaci meluncurkan obligasi senior
tersebut banyak investor yang kemudian senilai USD 75 juta dengan bunga
9.625% dan jatuh tempo pada tahun

99
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

2020. Laporan Keuangan LPKR di kuartal mempengaruhi rasio profitabilitas.


I-2018 tercatat utang usaha emiten Menurut Van Horne dan Wachowicz
mencapai Rp 1, 18 triliun serta utang (2005:222) rasio profitabilitas terdiri
jangka pendek Rp 1,34 triliun. Secara atas dua jenis, yaitu rasio yang
total, profitabilitas jangka pendek, menunjukkan profitabilitas dalam
termasuk utang dan kewajiban lain kaitannya dengan penjualan dan rasio
mencapai 8,88 triliun, hal ini nantinya yang menunjukkan profitabilitas dalam
akan mempengaruhi rasio solvabilitas kaitannya dengan investasi. Profitabilitas
dari perusahaan tersebut karena rasio dalam hubungnya dengan penjualan
tersebut dipengaruhi oleh utang jangka terdiri atas margin laba kotor (gross
panjang maupun pendek. profit margin) dan margin laba bersih
(www.kontan.co.id). (net profit margin). Profitabilitas dalam
Rasio solvabilitas merupakan rasio hubungannya dengan investasi terdiri
yang digunakan untuk mengukur sejauh atas tingkat pengembalian atas aktiva
mana aktiva perusahaan dibiaya dengan (return on total assets) dan tingkat
hutang. Artinya berapa besar beban pengembalian atas ekuitas (return on
utang yang ditanggung perusahaan equity).
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam Kasus lainnya pada perusahaan
arti luas dikatakan bahwa rasio properti tahun 2017 terjadi pada PT
solvabilitas digunakan untuk mengukur Waskita Karya Tbk. Laporan keuangan
kemampuan perusahaan melunasi Waskita Karya menunjukkan bahwa
seluruh kewajibannya, baik jangka utang jangka pendek yang mereka miliki
pendek maupun jangka panjang apabila mencapai Rp 16,6 triliun per Desember
perusahaan dibubarkan/dilikuidasi 2017 atau naik hampir 147% dari
(Kasmir, 2008: 151). Contoh kasus lain periode yang sama pada 2016 sebesar Rp
yang dikutip dari situs 6,7 triliun yang artinya beban utang
www.marketbisnis.com menyebutkan perusahaan tersebut meningkat
“Dari 34 emiten properti yang telah dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
merilis laporan keuangannya untuk berarti utang jangka pendek nantinya
periode 31 Desember 2017, ada 18 dapat mempengaruhi rasio likuiditas dari
emiten atau 53% yang mencatatkan perusahaan tersebut
penurunan pendapatan dengan kisaran (www.katadata.co.id). Rasio likuiditas
penurunan 1% hingga 90%”. Secara total, digunakan untuk menggambarkan
nilai pendapatan 34 emiten tersebut seberapa likuidnya suatu perusahaan
tumbuh 12,48%, sedangkan laba tumbuh serta kemampuan perusahaan untuk
25,9%. Sepintas nilai ini tampak tinggi, menyelesaikan kewajiban jangka pendek
namun kinerja yang sangat tinggi hanya dengan menggunakan aktiva lancar.
disumbangkan oleh tiga emiten, yakni Dengan kata lain, rasio ini digunakan
BSDE, APLN, dan ASRI. Tingkat untuk mengukur kemampuan
pertumbuhan pendapatan seluruh perusahaan untuk membayar kewajiban
emiten properti jika tanpa melibatkan yang segera jatuh tempo (Kasmir,
ketiga perusahaan tersebut hanya 2,97%, 2008:129).
sedangkan labanya justru turun cukup Penelitian yang dilakukan oleh
dalam, mencapai 11,2%. Penurunan Casimira Susilaningrum (2016) berjudul
pendapatan tersebut nantinya akan “Pengaruh Retun On Assets, Rasio

100
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Likuiditas dan Rasio Solvabilitas profitabilitas. Hasil yang didapatkan dari


terhadap Nilai Perusahaan dengan penelitian Alfredo menunjukkan bahwa
Pengungkapan Corporate Social Likuiditas berpengaruh positif tidak
Responsibility (CSR) sebagai Variabel signifikan terhadap nilai perusahaan dan
Moderasi (Studi Empiris pada Profitabilitas berpengaruh positif
Perusahaan Pertambangan yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
terdaftar di BEI)”. Variabel dependen Penelitian yang dilakukan oleh
pada penelitian Casimira adalah Nilai Rachmalia Harmdika Putri (2016)
Perusahaan dan variabel independennya berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas dan
adalah ROA, Rasio Likuiditas yang diukur Rasio Profitabilitas Terhadap Nilai
dengan Cash Ratio, dan Rasio Solvabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan
diukur dengan Debt Ratio. Hasil yang Sektor Industri Barang Konsumsi yang
didapatkan menunjukkan bahwa ROA Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)”.
berpengaruh positif dan signifikan Variabel dependen pada penelitian
terhadap Nilai Perusahaan, Cash Ratio Rachmalia adalah Nilai Perusahaan dan
berpengaruh positif dan signifikan variabel independennya menggunakan
terhadap Nilai Perusahaan, serta Debt ukuran Current Ratio, Quick Ratio, NPM,
Ratio berpengaruh positif dan signifikan ROA, dan ROE. Hasil yang didapatkan
terhadap Nilai Perusahaan. dari penelitian Rachmalia menunjukkan
Penelitian yang dilakukan oleh bahwa CR, NPM, ROA, dan ROE secara
Ilham Thaib (2017) berjudul Pengaruh bersama sama memiliki pengaruh yang
“Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap signifikan terhadap Tobin’s Q. NPM, ROA
Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal dan ROE merupakan indikator dari
sebagai Variabel Intervening (Studi pada tingkat keuntungan perusahaan
Perusahaan Transportasi Laut Di Bursa (profitabilitas), CR dan QR merupakan
Efek Indonesia)”. Variabel dependen indikator dari tingkat likuiditas suatu
pada penelitian Ilham adalah Nilai perusahaan. Terbuktinya pengaruh CR,
Perusahaan dan variable independennya QR, NPM, ROA dan ROE secara bersama
adalah profitabilitas dan likuiditas. Hasil sama terhadap Tobin’s Q atau nilai
yang didapatkan dari penelitian Ilham perusahaan mengindikasikan bahwa
menunjukkan bahwa Profitabilitas tingkat profitabilitas dan likuiditas
berpengaruh negatif dan tidak signifikan mempengaruhi nilai Tobin’s Q.
terhadap Nilai Perusahaan dan Likuiditas Beberapa penelitian sebelumnya
keuangan berpengaruh negaitif dan tidak menunjukkan hasil yang tidak konsisten
signifikan terhadap nilai perusahaan. mengenai faktor-faktor yang
Penelitian yang dilakukan oleh mempengaruhi Nilai Perusahaan.
Alfredo Mahendra DJ (2011) berjudul Berdasarkan temuan tersebut, penulis
“Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap bermaksud untuk melakukan penelitian
Nilai Perusahaan (Kebijakan Deviden dengan judul “Pengaruh Solvabilitas,
sebagai Variabel Moderasi) pada Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Indonesia”. Variabel dependen pada Perusahaan Properti dan Real Estate
penelitian Alfredo adalah Nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan dan variabel independennya Periode 2015-2018)”.
adalah likuiditas, leverage, dan

101
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

2. TINJAUAN PUSTAKA c. Untuk menilai keseimbangan antara


2.1 Solvabilitas nilai aktiva khususnya aktiva tetap
Pengertian solvabilitas menurut dengan modal.
Kasmir (2014:150) adalah “solvabilitas d. Untuk menilai seberapa besar aktiva
atau leverage ratio merupakan rasio yang perusahaan dibiayai oleh utang.
digunakan untuk mengukur sejauh mana e. Untuk menilai seberapa besar
aktivitas perusahaan dibiayai dengan pengaruh utang perusahaan terhadap
utang”. sedangkan menurut Irham Fahmi pengelolaan aktiva.
(2014:59), solvabilitas merupakan rasio f. Untuk menilai atau mengukur berapa
yang menunjukkan bagaimana bagian dari setiap rupiah modal
perusahaan mampu untuk mengelola sendiri yang dijadikan jaminan utang
hutangnya dalam rangka memperoleh jangka panjang.
keuntungan dan juga mampu untuk g. Untuk menilai berapa dana pinjaman
melunasi kembali utangnya. Pendapat yang segera akan ditagih, terdapat
lain pengertian solvabilitas adalah sekian kalinya modal sendiri yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dimiliki.
untuk memenuhi kewajiban Macam-macam rasio keuangan
keuangannya apabila perusahaan berkaitan dengan rasio solvabilitas yang
tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban biasa digunakan adalah:
keuangan jangka pendek maupun jangka a. Total Debt to Total Assets Ratio
panjang. (Munawir :2007) Rasio yang biasa disebut dengan
Berdasarkan pengertian rasio hutang (debt ratio) ini mengukur
solvabilitas menurut para ahli diatas, prosentase besarnya dana yang berasal
maka dapat disimpulkan bahwa pada dari hutang. Hutang yang dimaksud
prinsipnya rasio solvabilitas ini adalah semua hutang yang dimiliki oleh
memberikan gambaran tentang tingkat perusahaan baik yang berjangka pendek
kecukupan utang perusahaan, dalam maupun yang berjangka panjang.
artian untuk mengukur seberapa besar Kreditor lebih menyukai debt ratio yang
porsi utang yang ada di perusahaan jika rendah sebab tingkat keamanan dananya
dibandingkan dengan modal atau aset menjadi semakin baik (Sutrisno,
yang ada. Perusahaan yang tidak 2001:249). Untuk mengukur besarnya
mempunyai leverage (solvabilitas) rasio hutang ini digunakan rumus:
berarti menggunakan modal sendiri Total Hutang
Debt Ratio = x 100%
100% (Agus Sartono, 2010:120).
Total Aktiva
Menurut Kasmir (2013) ada 7 tujuan
perusahaan dengan menggunakan rasio Rasio ini menunjukkan sejauh
solvabillitas, yaitu: mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
a. Untuk mengetahui posisi perusahaan Semakin kecil rasionya semakin aman
terhadap kewajiban kepada pihak (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva
lainnya (kreditor). harus lebih kecil (Harahap, 2002:304).
b. Untuk menilai kemampuan b. Debt to Equity Ratio
perusahaan dalam memenuhi Rasio hutang dengan modal sendiri
kewajiban yang bersifat tetap (seperti (debt to equity ratio) adalah imbangan
angsuran pinjaman termasuk bunga). antara hutang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini berarti modal sendiri semakin

102
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

sedikit dibanding dengan hutangnya. untuk memenuhi kewajiban kas (Agus


Bagi perusahaan sebaiknya besarnya Sartono, 1997 : 66). Dari pengertian Cash
hutang tidak boleh melebihi modal Flow Coverage tersebut dapat diketahui
sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu rumusnya yaitu :
tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin Aliras Kas Masuk + Depresiasi
CashFlow
baik. Artinya, semakin kecil porsi hutang Coverage= Deviden Deviden Sh
terhadap modal, semakin aman.(Agus Beban +
Sh Preferen
Tetap+
Sartono, 1997 : 66) Rumusnya: Preferen
Total Hutang (1-Pajak) (1-Pajak)
Debt to Equity Ratio = x 100%
Modal Berbagai jenis macam-macam rasio
c. Time Interest Earned Ratio keuangan yang berkaitan dengan rasio
Time Interest Earned Ratio solvabilitas diatas, maka penulis akan
mengukur seberapa besar keuntungan memilih salah satu indikator yang akan
dapat berkurang (turun) tanpa dijadikan rumus ukuran penelitian yaitu
mengakibatkan adanya kesulitan debt ratio. Alasan penulis menggunakan
keuangan karena perusahaan tidak debt ratio karena rasio ini
mampu membayar bunga. Rasio yang memperlihatkan proposi antara
tinggi menunjukkan situasi yang aman, kewajiban yang dimiliki dan seluruh
meskipun barangkali juga menunjukkan kekayaan yang dimiliki. Dengan kata lain,
terlalu rendahnya penggunaan hutang rasio ini menggambarkan seberapa besar
(penggunaan financial leverage) pendanaan perusahaan yang dibiayai
perusahaan. sebaliknya, rasio yang oleh pinjaman dari pihak lain
rendah memerlukan perhatian dari pihak dibandingkan dengan total aktiva/harta
manajemen (Agus Sartono, 1997 :66) yang dimiliki perusahaan. (Sawir,
Dari pengertian mengenai Time Interest 2008:13)
Earned Ratio tersebut dapat diketahui 2.2 Profitabilitas
rumusnya yaitu : Pengertian profitabilitas menurut
Time Interest Earned Brigham (2001:89) “Profitabilitas adalah
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) sekelompok rasio yang memperlihatkan
=
Beban Bunga pengaruh gabungan dari likuiditas,
manajemen aktiva, dan hutang terhadap
d. Fixed Charge Coverage
hasil operasi”. Menurut Suad Husnan
Fixed Charge Coverage berfungsi
(2004:72) profitabilitas adalah rasio
untuk mengukur kemampuan
untuk mengukur efisiensi penggunaan
perusahaan untuk membayar beban
aktiva perusahaan (atau mungkin
tetapnya berupa bunga dan sewa (Agus
sekelompok aktiva perusahaan).
Sartono, 1997: 67). Dari pengertian Fixed
Sedangkan menurut Munawir (2010:33)
Charge Coverage tersebut dapat
“Profitabilitas adalah menunjukkan
diketahui rumusnya yaitu :
Fixed Charge Coverage
kemampuan perusahaan untuk
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) + sewa menghasilkan laba selama periode
=
Beban Bunga + Pembayaran Sewa tertentu”. Berdasarkan pengertian
profitabilitas menurut para ahli diatas,
e. Cash Flow Coverage maka dapat disimpulkan bahwa rasio
Cash Flow Coverage digunakan profitabilitas ini digunakan untuk
untuk mengukur kemampuan perusahan mengukur seberapa besar kemampuan

103
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

perusahaan dalam menghasilkan laba karena dianggap kemampuan


bersih dari aktivitas yang dilakukan pada perusahaan dalam mendapatkan laba
suatu periode akuntansi. Kasmir cukup tinggi (Harahap, 2002:304).
(2015:197) menyatakan bahwa tujuan b. Gross Profit Margin
rasio profitabilitas bagi perusahaan Gross Profit Margin merupakan
maupun bagi pihak luar perusahaan, perbandingan antara laba kotor yang
yaitu: diperoleh perusahaan dengan tingkat
 Untuk mengukur atau menghitung penjualan yang dicapai pada periode
laba yang diperoleh perusahaan yang sama. Rasio ini mencerminkan atau
dalam satu periode tertentu. menggambarkan laba kotor yang dapat
 Untuk menilai posisi laba perusahaan dicapai setiap rupiah penjualan. Semakin
tahun sebelumnya dengan tahun besar rasionya berarti semakin baik
sekarang. kondisi keuangan perusahaan (Munawir,
 Untuk menilai perkembangan laba 2001:89). Rasio ini dirumuskan sebagai
dari waktu ke waktu. berikut:
 Untuk menilai besarnya laba bersih Laba Kotor
Gross Profit x 100%
sesudah pajak dengan modal sendiri. Margin = Penjualan Bersih
 Untuk mengukur produtivitas seluruh Rasio ini menunjukkan
dana perusahaan yang digunakan baik kemampuan perusahaan menghasilkan
modal pinjaman maupun modal laba yang akan menutupi biaya-biaya
sendiri. tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan
Berikut macam-macam rasio pengetahuan atas rasio ini dapat
keuangan berkaitan dengan rasio mengontrol pengeluaran untuk biaya
profitabilitas yang biasa digunakan tetap atau biaya operasi sehingga
adalah: perusahaan dapat menikmati laba.
a. Profit Margin Semakin besar rasionya semakin baik
Rasio ini menghitung sejauh mana (Harahap, 2002:306).
kemampuan perusahaan menghasilkan c. Net Profit Margin
laba bersih pada tingkat penjualan Net Profit Margin atau Margin Laba
tertentu. Rasio ini bisa dilihat langsung Bersih digunakan untuk mengukur
pada analisis common size untuk laporan rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh
rugi laba (baris paling akhir). Rasio ini setiap satu rupiah penjualan dan
bisa diintepretasikan juga sebagai mengukur seluruh efisien, baik produksi,
kemampuan perusahaan menekan biaya- administrasi, pemasaran, pendanaan,
biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan penentuan harga maupun manajemen
pada periode tertentu (Hanafi dan Halim, pajak. Semakin tinggi rasionya
2000:84). Rasio profit margin bisa menunjukkan kemampuan perusahaan
dihitung dengan rumus sebagai berikut : menghasilkan laba yang tinggi pada
Laba Bersih tingkat penjualan tertentu. Tetapi jika
Profit Margin = x 100%
Penjualan rasionya rendah menunjukkan penjualan
Rasio ini menunjukkan berapa yang terlalu rendah untuk tingkat biaya
besar persentase pendapatan bersih tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi
yang diperoleh dari setiap penjualan. untuk tingkat penjualan tertentu, atau
Semakin besar rasionya semakin baik, kombinasi dari kedua hal tersebut

104
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

(Prastowo dan Juliaty, 2003:91). Rasio Rasio ini mengukur jumlah rupiah
ini dapat dihitung dengan rumus: laba bersih (setelah pajak) yang di
Laba Bersih Setelah hasilkan oleh setiap satu rupiah investasi
Net Profit Pajak x 100%
Margin =
yang dikeluarkan. Semakin besar
Penjualan Bersih rasionya semakin baik (Sutrisno,
Rasio ini mengukur jumlah rupiah 2001:255).
laba bersih yang dihasilkan oleh setiap f. Return On Assets (ROA)
satu rupiah penjualan. Semakin tinggi Rasio ini disebut juga rentabilitas
rasionya semakin baik, karena ekonomis, merupakan kemampuan
menunjukkan kemampuan perusahaan perusahaan dalam menghasilkan laba
menghasilkan laba yang tinggi pada dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
tingkat penjualan tertentu. (Prastowo perusahaan. Dalam hal ini laba yang
dan Juliaty, 2003:92). dihasilkan adalah laba sebelum bunga
dan pajak atau EBIT (Sutrisno,
d. Earning per share (EPS)
2001:254). Rasio ini dihitung dengan
Earning per share merupakan rasio
rumus:
perbandingan yang menunjukkan
Laba Bersih Setelah Pajak
kemampuan setiap lembar saham dalam Return On x 100%
Assets = Total Aset
menghasilkan laba (Syafri, 2008:306).
Earning per share menggambarkan Rasio ini mengukur tingkat
jumlah rupiah yang diperoleh untuk keuntungan laba bersih setelah pajak
setiap lembar saham biasa dari total aset yang digunakan. Semakin
(Syamsuddin, 2009:66). Earning per besar rasionya maka akan semakin baik
share merupakan suatu indikator (Sutrisno, 2001:254).
keberhasilan perusahaan sehingga g. Return On Equity (ROE)
umumnya manajemen perusahaan, Return on equity adalah rasio
pemegang saham biasa dan calon perbandingan antara laba bersih setelah
pemegang saham sangat tertarik akan pajak dengan total ekuitas yang berasal
earning per share. Rumus Earning per dari penghasilan (income) yang tersedia
share yaitu: bagi para pemilik perusahaan (baik
Laba Bersih Setelah Pajak - pemegang saham biasa maupun
EPS =
Deviden Saham Preferan
pemegang saham preferen) atas modal
Jumlah Saham Biasa yang Beredar
yang diinvestasikan didalam perusahaan
(Syafri, 2008:305). ROE memperlihatkan
e. Return On Investment (ROI) kemampuan perusahaan dalam
Return On Investment merupakan mengelola modal sendiri (net worth)
kemampuan perusahaan untuk secara efektif dan mengukur tingkat
menghasilkan keuntungan yang akan keuntungan dari investasi yang telah
digunakan untuk menutup investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri atau
dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk pemegang saham perusahaan (Sawir
mengukur rasio ini adalah laba bersih 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas
setelah pajak atau EAT (Sutrisno, modal atau yang juga dikenal dengan
2001:255). Rasio ini dihitung dengan istilah rentabilitas usaha. Rumus Return
rumus: on equity yaitu :

105
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Laba Bersih Setelah Pajak kewajiban jangka pendeknya kepada


Return On Equity = x 100%
Ekuitas kreditor jangka pendek. Berdasarkan
pengertian likuiditas menurut para ahli
Berbagai jenis macam-macam rasio diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
keuangan yang berkaitan dengan rasio rasio likuiditas ini digunakan untuk
Profitabilitas diatas, maka penulis akan mengukur seberapa besar kemampuan
memilih salah satu indikator yang akan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
dijadikan rumus ukuran penelitian alah keuangan jangka pendeknya guna
ROA. Alasan penulis menggunakan ROA memperoleh kas. Berikut tujuan rasio
dinilai dapat memberikan sumber likuiditas menurut Kasmir (2014:132)
informasi terbaik karena rasio ini yaitu:
menitikberatkan perhatiannya pada a. Untuk mengukur kemampuan
perolehan laba yang maksimal serta perusahaan membayar kewajiban
berguna sebagai alat pengukur prestasi atau utang yang segera jatuh tempo
manajemen yang sensitive terhadap pada saat ditagih. Artinya,
setiap keadaan keuangan perusahaan kemampuan untuk membayar
(Wild,Subramanyam, dan Halsey, kewajiban yang sudah waktunya
2005:65) dibayar sesuai jadwal batas waktu
2.3 Likuiditas yang telah ditetapkan.
Likuiditas menurut Wild, b. Untuk mengukur kemampuan
Subramanyam, dan Hasley (2005 : 185) perusahaan membayar kewajiban
“merupakan kemampuan untuk jangka pendek dengan aktiva lancar
mengubah aktiva menjadi kas atau secara keseluruhan. Artinya, jumlah
kemampuan untuk memperoleh kas”. kewajiban yang berumur di bawah
Sedangkan menurut Agus Sartono satu tahun atau sama dengan satu
(1997: 62) “Rasio likuiditas adalah tahun, dibandingkan dengan total
mengukur kemampuan perusahaan aktiva lancar.
untuk memenuhi kewajiban keuangan
c. Untuk mengukur kemampuan
jangka pendek tepat pada waktunya”.
perusahaan membayar kewajiban
Rasio likuiditas memberikan cukup
banyak manfaat bagi berbagai pihak di jangka pendek dengan aktiva lancar
perusahaan. Pihak yang berkepentingan tampa memperhitungkan sediaan
adalah pemilik perusahaan dan atau piutang. Dalam hal ini aktiva
manajemen perusahaan guna menilai lancar dikurangi sediaan dan utang
kemampuan mereka sendiri. Kemudian yang dianggap likuiditasnya lebih
pihak luar perusahaan juga memiliki rendah.
kepentingan, seperti pihak kreditor dan d. Untuk mengukur atau
distributor atau supplier yang membandingkan antara jumlah
menyalurkan atau menjual barang secara sediaan yang ada dengan modal kerja
angsuran kepada perusahaan. perusahaan
Menurut Dwi Prastowo (80:2011)
e. Untuk mengukur seberapa besar uang
likuiditas berfungsi untuk mengukur
kas yang tersedia untuk membayar
kemampuan suatu perusahaan dalam
utang. Sebagai alat perencanaan ke
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Likuiditas suatu perusahaan mampu depan, terutama yang berkaitan
menggambarkan kemampuan dengan perencanaan kas dan utang.
perusahaan tersebut dalam memenuhi

106
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

f. Untuk melihat kondisi dan posisi jumlah aktiva lancar dikurangi


likuiditas perusahaan dari waktu ke persediaan, dengan jumlah hutang
waktu dengan membandingkannya lancar. Persediaan tidak dimasukkan
untuk beberapa periode. dalam perhitungan quick ratio karena
g. Untuk melihat kelemahan yang persediaan merupakan komponen aktiva
dimiliki perusahaan, dari masing- lancar yang paling kecil tingkat
masing komponen yang ada di aktiva likuiditasnya. Quick ratio memfokuskan
lancar dan utang lancar. komponen-komponen aktiva lancar yang
h. Menjadi alat pemicu bagi pihak lebih likuid yaitu: kas, surat-surat
manajemen untuk memperbaiki berharga, dan piutang dihubungkan
kinerjanya, dengan melihat rasio dengan hutang lancar atau hutang jangka
likuiditas yang ada pada saat ini. pendek (Martono, 2003:56). Rumus
untuk menghitung quick ratio adalah
Rasio likuiditas yang umum
sebagai berikut:
dipergunakan untuk mengukur tingkat
likuiditas suatu perusahaan antara lain: Aktiva Lancar - Persediaan
a. Rasio Lancar (Current Ratio) Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar
Rasio ini membandingkan aktiva
lancar dengan hutang lancar. Current Jika terjadi perbedaan yang sangat
Ratio memberikan informasi tentang besar antara quick ratio dengan current
kemampuan aktiva lancar untuk ratio, dimana current ratio meningkat
menutup hutang lancar. Aktiva lancar sedangkan quick ratio menurun, berarti
meliputi kas, piutang dagang, efek, terjadi investasi yang besar pada
persediaan, dan aktiva lainnya. persediaan. Rasio ini menunjukkan
Sedangkan hutang lancar meliputi kemampuan aktiva lancar yang paling
hutang dagang, hutang wesel, hutang likuid mampu menutupi hutang lancar.
bank, hutang gaji, dan hutang lainnya Semakin besar rasio ini semakin baik.
yang segera harus dibayar (Sutrisno, Angka rasio ini tidak harus 100% atau
2001:247). Rumus current ratio adalah: 1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai
100% tapi mendekati 100% juga sudah
Aktiva Lancar
Current Ratio = x 100% dikatakan sehat (Harahap, 2002:302).
Hutang Lancar
c. Cash Ratio
Semakin besar perbandingan
Cash Ratio merupakan rasio yang
aktiva lancar dengan hutang lancar,
digunakan untuk mengukur kemampuan
semakin tinggi kemampuan perusahaan
perusahaan dalam melunasi
menutupi kewajiban jangka pendeknya.
kewajibanjangka pendek dengan kas
Apabila rasio lancar 1:1 atau 100%
yang tersedia di bank (Dwi Prastowo
berarti bahwa aktiva lancar dapat
2011:83). Rasio ini membandingkan
menutupi semua hutang lancar. Jadi
antara kas dan aktiva lancar yang bisa
dikatakan sehat jika rasionya berada di
segera menjadi uang kas dengan hutang
atas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva
lancar. Kas yang dimaksud adalah uang
lancar harus jauh di atas jumlah hutang
perusahaan yang disimpan di kantor dan
lancar (Harahap, 2002:301)
di bank dalam bentuk rekening koran.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Sedangkan harta setara kas (near cash)
Quick ratio disebut juga acid test adalah harta lancar yang dengan mudah
ratio, merupakan perimbangan antara dan cepat dapat diuangkan kembali,

107
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Berbagai jenis macam-macam rasio


Negara yang menjadi domisili keuangan yang berkaitan dengan rasio
perusahaan bersangkutan. (Dwi likuiditas diatas, maka penulis akan
Prastowo 2011: 83). Rumus untuk memilih salah satu indikator yang akan
menghitung cash ratio adalah: dijadikan rumus ukuran penelitian yaitu
Kas + Setara Kas Cash Ratio, hal ini dikarenakan rasio ini
Cash Ratio = x 100%
menunjukkan kemampuan yang
Hutang Lancar
sesungguhnya bagi perusahaan untuk
Rasio ini menunjukkan porsi membayar utang-utang jangka
jumlah kas + setara kas dibandingkan pendeknya. (Kasmir, 2012:138)
dengan total aktiva lancar. Semakin
besar rasionya semakin baik. Sama 2.4 Nilai Perusahaan
seperti quick ratio, tidak harus mencapai Nilai perusahaan merupakan harga
100% (Harahap, 2002:302). yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual.
d. Rasio Perputaran Kas Enterprise value (EV) atau firm value
Rasio Perputaran Kas (cash turn (nilai perusahaan) merupakan konsep
over) berfungsi untuk mengukur tingkat
penting bagi investor, karena merupakan
kecukupan modal kerja perusahaan yang
indikator bagi pasar menilai perusahaan
dibutuhkan untuk membayar tagihan
secara keseluruhan (Nurlela dan
dan membiayai penjualan. Artinya rasio
ini digunakan untuk mengukur tingkat Islahuddin, 2008). Pengertian lain
ketersediaan kas untuk membayar menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007)
tagihan (utang) dan biaya-biaya yang niai perusahaan adalah persepsi investor
berkaitan dengan penjualan. (Kasmir terhadap tingkat keberhasilan
2014:134). Rumus untuk mencari rasio perusahaan yang terkait dengan harga
perputaran kas adalah sebagai berikut: sahamnya. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi,
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran serta meningkatkan kepercayaan pasar
Kas = Modal Kerja Bersih tidak hanya terhadap kinerja perusahaan
saat ini namun juga pada prospek
e. Inventory to Net Working Capital perusahaan di masa mendatang.
Inventory to Net Working Capital Pada dasarnya nilai perusahaan
merupakan rasio yang digunakan untuk merupakan suatu hal yang penting
mengukur atau membandingkan antara karena dengan nilai perusahaan yang
jumlah sediaan yang ada dengan modal tinggi akan diikuti oleh tingginya
kerja perusahaan. Modal kerja tersebut kemakmuran pemegang saham. Semakin
terdiri dari pengurangan antara aktiva tinggi harga saham maka semakin tinggi
lancar dengan utang lancar. (Kasmir pula nilai suatu perusahaan.Menurut
2014:134). Rumus untuk mencari Hadianto (2013) Nilai perusahaan yang
Inventory to Net Working Capital adalah tinggi menjadi keinginan para pemilik
sebagai berikut: perusahaan, sebab dengan nilai yang
Inventory tinggi menunjukkan kemakmuran
Inventory to NWC = x 100%
pemegang saham yang juga tinggi.
Current Assets –
Current Liabilities Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipresentasikan oleh harga
pasar dan saham yang merupakan

108
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

cerminan dari keputusan investasi, bahwa rasio leverage yang tinggi akan
pendanaan, dan menajemen aset. menyebabkan turunnya nilai
Beberapa pengertian tersebut maka perusahaan.
dapat disimpulkan bahwa yang 3) Profitabilitas
dimaksud dengan nilai perusahaan Profitabilitas merupakan
adalah harga yang bersedia dibayar oleh gambaran kinerja manajemen dalam
calon pembeli apabila perusahaan mengelola perusahaan. Berbagai macam
tersebut dijual dan mencerminkan ukuran profitabilitas, yaitu: laba operasi,
perspektif pasar dalam menilai kinerja laba bersih, tingkat pengembalian
dan kondisi suatu perusahaan. investasi atau aktiva, dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik. Rasio
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
profitabilitas menunjukkan keberhasilan
Nilai Perusahaan menurut Kharisma
dalam menghasilkan keuntungan. Salah
Nandasari (2009) faktor-faktor yang satu faktor yang mengindikasikan
mempengaruhi Nilai Perusahaan, yaitu: naiknya nilai perusahaan, yaitu adanya
1) Ukuran Perusahaan kenaikan laba bersih. Hal ini disebabkan
Ukuran perusahaan memiliki oleh adanya kenaikan laba bersih akan
pengaruh yang berbeda terhadap nilai menyebabkan harga sahamyang berarti
perusahaan. Apabila perusahaan juga adanya kenaikan dalam nilai
memiliki total aset yang besar, pihak perusahaan.
manajemen akan lebih leluasa dalam 4) Kebijakan Dividen
menggunakan aset yang ada di Kebijakan perusahaan untuk
perusahaan. Keleluasaan yang dimiliki membagikan dividen kepada para
manajemen ini sebanding dengan investor merupakan kebijakan yang
kekhawatiran pemilik atas asetnya. Jika penting. Kebijakan pembagian dividen
dinilai dari sisi pemilik perusahaan, (Dividen Policy) untuk membagikan
jumlah aset yang besar akan keuntungan yang diperoleh perusahaan
menurunkan nilai perusahaan. kepada investor harus diikuti dengan
Sebaliknya, jika dilihat dari sisi pertimbangan adanya kesempatan.
manajemen, kemudahan yang 5) Corporate Social Responsibility
dimilikinya dalam mengendalikan Corporate Social Responsibility
perusahaan akan meningkatkan nilai (CSR) merupakan mekanisme suatu
perusahaan. organisasi untuk secara sukarela
2) Leverage mengintegrasikan perhatian terhadap
Leverage akan menunjukkan lingkungan dan sosial kedalam kegiatan
sejauh mana aset perusahaan dibiayai operasional perusahaan dan interaksinya
oleh utang dibandingkan dengan modal dengan stakeholders. Nilai perusahaan
sendiri. Leverage dapat dianggap sebagai akan meningkat jika perusahaan
penaksir risiko yang melekat pada suatu memperhatikan dimensi ekonomi, sosial,
perusahaan. Semakin besar leverage, dan lingkungan hidup. Sebagian besar
akan menunjukkan risiko investasi yang konsumen akan cenderung untuk
semakin besar pula. Perusahaan meninggalkan suatu produk yang
sebaiknya mengusahakan sumber mempunyai citra buruk atau
pendanaan internal terlebih dahulu pemberitaan negatif. Pelaksanaan CSR
daripada sumber pendanaan eksternal. akan meningkatkan jumlah investory
Dengan demikian, dapat disimpulkan yang menanamkan saham di perusahaan

109
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

dan memberikan dampak meningkatnya perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari
Nilai Perusahaan yang dilihat dari harga tingkat pendapatan dan arus kas.
saham dan laba perusahaan. 2) Likuiditas
6) Good Corporate Governance Rasio ini untuk mengukur
Agency Theory menggambarkan seberapa llikuidnya suatu perusahaan.
pihak manajemen sebagai agen yang Jika perusahaan mampu memenuhi
memiliki informasi lebih mengenai kewajibannya berarti perusahaan
perusahan dan memanfaatkan posisinya tersebut likuid, sedangkan jika
dalam perusahaan untuk memperoleh perusahaan tidak mampu memenuhi
keuntungan pribadi. Hal tersebut kewajibannya berarti perusahaan
mendesak adanya sistem pengawasan tersebut ilikuid. Cara mengukur
yang baik atau lebih dikenal dengan Good perusahaan itu likuid atau tidak, dapat
CorporateGovernance (GCG) yang membandingkan komponen yang ada
bertujuan untuk memberikan jaminan pada neraca, yaitu total aktiva lancar
keamanan dan efisiensi atas dana atau dengan total pasiva lancar (utang jangka
aset yang diinvestasikan pada pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan
perusahaan tersebut. Penerapan untuk beberapa periode sehingga terlihat
mekanisme GCG yang berupa perkembangan likuiditas perusahaan
pembentukan komisaris independen, dari waktu ke waktu.
komite audit, kepemilikan institusional, 3) Leverage
dan kepemilikan manajerial akan dapat Rasio ini menunjukan seberapa
difungsikan untuk mengawasi dan banyak aset perusahaan yang dimiliki
mengontrol manajemen sehingga kinerja oleh pemegang saham dibandingkan
dapat meningkat dan konflik keagenan dengan aset yang dimiliki oleh Kreditor
berkurang. (pemberi hutang). Jika pemegang saham
Pendapat lain dari Wahyudi Asto memiliki lebih banyak aset, maka
Nugroho (2012) faktor-faktor yang perusahaan tersebut dikatakan kurang
mempengaruhi nilai perusahaan yaitu: Leverage. Namun jika kreditor (pemberi
1) Profitabilitas utang) memiliki mayoritas aset, maka
Rasio profitabilitas diperlukan perusahaan yang bersangkutan
untuk pencatatan transaksi keuangan dikatakan memiliki tingkat leverage yang
biasanya dinilai oleh investor dan tinggi. Rasio Solvabilitas atau Rasio
kreditur (bank) untuk menilai jumlah Leverage ini sangat membantu
laba investasi yang akan diperoleh oleh manajemen maupun investor untuk
investor dan besaran laba perusahaan memahami bagaimana tingkat risiko
untuk menilai kemampuan perusahaan struktur modal pada perusahaannya.
membayar utang kepada kreditur Pengukuran Nilai Perusahaan
dilihat dari empat unsur, yaitu : proyeksi,
berdasarkan tingkat pemakaian aset dan
asuransi, perkiraan, dan judgement.
sumber daya lainnya sehingga terlihat
Konsep dasar penilaian yang digunakan
tingkat efisiensi perusahaan. Semakin
antara lain: nilai ditentukan pada periode
tinggi nilai rasio maka kondisi tertentu; nilai harus ditentukan pada
perusahaan semakin baik berdasarkan harga yang wajar; penilaian tidak
rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi dipengaruhi oleh kelompok pembeli
melambangkan tingka laba dan efisiensi tertentu (Nurlela dan Islahuddin: 2008).
Secara umum banyak metode dan teknik

110
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

yang telah dikembangkan dalam (ME+DEBT)


penilaian perusahaan, diantaranya Q=
meliputi: a) pendekatan laba, antara lain TA
metode rasio tingkat laba atau price
earning ratio, metode kapitalisasi Q = Nilai perusahaan
proteksi laba; b) pendekatan arus kas, ME =Jumlah saham biasa perusahaan
antara lain metode diskonto arus kas; c) yang beredar dikalikan dengan
pendekatan dividen, antara lain metode harga penutupan saham (closing
pertumbuhan dividen; d) pendekatan price)
aktiva antara lain metode penilaian DEBT = Total Utang
aktiva; e) pendekatan harga saham; f)
TA =Nilai buku dari total aset
pendekatan economic value added
perusahaan
(Michell Suharli, 2006: 3). Wetson dan
Copeland (2008) menjelaskan bahwa Hasil dari penghitungan rasio ini
untuk mengukur nilai perusahaan adalah jika rasio sama dengan satu, maka
digunakan rasio-rasio penilaian atau hal ini dapat diartikan bahwa investasi
rasio pasar. Rasio penilaian menjadi pada aktiva yang meghasilkan laba
ukuran kinerja yang dianggap paling dengan nilai yang lebih tinggi daripada
menyeluruh untuk suatu perusahaan pengeluaran investasi akan merangsang
dengan alasan penilaian ini sudah investasi baru.
menunjukkan bagaimana pengaruh 2) Price to Book Value (PBV)
gabungan antara rasio hasil Rasio PBV menggambarkan
pengembalian dengan risiko. Rasio seberapa besar pasar menghargai nilai
penilaian terdiri dari:
buku saham suatu perusahaan. Nilai PBV
1) Rasio Tobin’s Q
yang semakin tinggi menunjukkan bahwa
Rasio Tobin’s Q merupakan konsep
pasar percaya terhadap prospek
berharga karena rasio ini menunjukkan
perusahaan tersebut.
bagaimana estimasi pasar keuangan saat
Harga Pasar Persaham
ini berkaitan dengan nilai hasil PBV =
pengembalian setiap dolar investasi Nilai Buku
inkremental. Penggunaan rasio Tobin’s Q Tobin’s Q dan PBV dapat dikatakan
di berbagai penelitian talah mengalami secara umum hampir sama. Namun,
berbagai modifikasi dari formulasi menurut James Tobin dalam Sukamulja
aslinya yang dikemukakan oleh (2004), terdapat beberapa karakteristik
Lindenberg dan Ross (1981). Sedangkan yang membedakan Tobin’s Q dengan PBV,
Modifikasi Tobin’s Q yang secara yaitu:
konsisten digunakan adalah menurut 3) Replacement Cost vs Book Ratio
Chung dan Pruit (1994). Mereka Tobin’s Q menggunakan
mengembangkan rumus Tobin’s Q karena (estimated) replacement cost sebagai
dalam praktik nyata, biaya penggantian denominator, sedangkan price to book
aset seringkali tidak tersedia dan sulit value ratio menggunakan book value of
diperhitungkan. Rumus tersebut total equity. Penggunaan replacement
kemudian disesuaikan lagi dengan cost memberikan pengaruh dalam
kondisi transaksi keuangan perusahaan- menentukan nilai untuk mencari Tobin’s
perusahaan di Indonesia. Rumus dari Q, yaitu dengan memasukkan berbagai
Tobin’s Q adalah: faktor sehingga nilai yang digunakan
Dimana : akan mencerminkan nilai pasar dari aset

111
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

yang sebenarnya di masa kini, contohnya 2.5 Perusahaan Properti dan Real
inflasi. Estate
4) Total Assets vs Total Equity Perusahaan properti dan real
PBV dalam melakukan estate merupakan salah satu sektor
pengukuran hanya menggunakan faktor terpenting di suatu negara, sehingga
ekuitas, yaitu saham biasa dan preferen. dijadikan indikator untuk menganalisis
Penggunaan faktor ekuitas menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara
bahwa PBV hanya memfokuskan pada Pengertian mengenai industri real estate
satu investor saja. Sedangkan dalam menurut peraturan perundang-
Tobin’s Q tidak hanya menggunakan undangan di Indonesia, tercantum dalam
ekuitas saja, tetapi juga menggunakan PDMN No.5 Tahun 1974 yang mengatur
unsur utang, baik utang jangka pendek tentang industri real estate.
maupun jangka panjang. Penggunaan Dalam peraturan ini pengertian
unsur utang dalam pengukuran akan industri real estate adalah perusahaan
menunjukkan bahwa semakin besar properti yang bergerak dalam bidang
pinjaman yang diberikan oleh kreditor, penyediaan, pengadaan, serta
semakin tinggi pula kepercayaan yang pematangan tanah bagi keperluan usaha-
diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha industri, termasuk industri
perusahaan memiliki nilai pasar yang pariwisata. Sedangkan definisi properti
lebih besar. menurut SK Menteri Perumahan Rakyat
5) Price Earning Ratio (PER) no.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps 1.a:4
Rasio PER merupakan rasio untuk properti adalah tanah hak dan atau
mengukur seberapa besar perbandingan bangunan permanen yang menjadi objek
antara harga saham perusahaan dengan pemilik dan pembangunan. Dengan kata
keuntungan yang diperoleh pemegang lain, properti adalah industri real estate
saham. Meningkatnya faktor risiko ditambah dengan hukum-hukum seperti
berbanding lurus dengan faktor diskonto sewa dan kepemilikan.
dan berbanding terbalik dengan rasio Menurut Santoso (2009) industri
PER. Rasio ini mencerminkan bagaimana properti dan real estate merupakan salah
apresiasi pasar terhadap kemampuan satu sektor yang memberikan sinyal
perusahaan dalam menghasilkan laba. jatuh atau sedang bangunnya
Harga Persaham perekonomian suatu negara. Semakin
PER = banyak perusahaan yang bergerak
Laba Persaham dibidang sektor properti dan real estate
Penelitian ini menggunakan rasio mengindikasikan semakin
penilaian Tobin’s Q. Alasan penulis berkembangnya perekonomian di
menggunakan rasio Tobin’s Q karena Indonesia. Investasi yang ditawarkan di
rasio ini dinilai dapat memberikan atau bidang properti dan real estate pada
menjadi sumber informasi terbaik umumnya bersifat jangka panjang dan
karena memasukkan semua unsur utang akan bertumbuh sejalan dengan
baik jangka pendek maupun jangka pertumbuhan ekonomi serta diyakini
panjang, modal saham perusahaan serta merupakan salah satu investasi yang
seluruh aset perusahaan (Umi Isti’adah, menjanjikan. Dari pengertian diatas
2015). dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian perusahaan properti dan real

112
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

estate adalah perusahaan yang ini. Penyebabnya adalah supply tanah


menyediakan berbagai keperluan bersifat tetap, sedangkan demand akan
konsumen berupa rumah atau properti selalu besar seiring dengan pertambahan
lainnya. Perusahaan tersebut berfungsi penduduk. Investasi di sektor ini pada
untuk membantu konsumen yang tengah umumnya bersifat jangka panjang dan
membutuhkan sebuah hunian atau akan bertumbuh sejalan dengan
apapun yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi (Ritonga, 2014).
properti lainnya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Perkembangan Perusahaan
Penelitian terdahulu yang
Properti dan Real Estate di Indonesia
berkaitan dengan Pengaruh Solvabilitas,
Perusahaan real estate dan properti
Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap
merupakan salah satu sector industri
Nilai Perusahaan, yaitu:
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1) Casimira Susilaningrum (2016)
(BEI). Perkembangan industri properti
Penelitian yang dilakukan oleh
dan real estate begitu pesat saat ini dan
Casimira Susilaningrum pada tahun 2016
akan semakin besar di masa yang akan
ini berjudul “Pengaruh Retun On Assets,
datang. Hal ini disebabkan oleh semakin
Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas
meningkatnya jumlah penduduk
terhadap Nilai Perusahaan dengan
sedangkan supply tanah bersifat tetap.
Pengungkapan Corporate Social
Diawal tahun 1968, industri properti dan
Responsibility (CSR) sebagai Variabel
real estate mulai bermunculan dan mulai
Moderasi (Studi Empiris pada
tahun 80-an, industri real estate dan
Perusahaan Pertambangan yang
properti sudah mulai terdaftar di BEI.
terdaftar di BEI)”. Tujuan penelitian
Adapun jumlah perusahaan real estate
relevan adalah untuk mengetahui
dan properti yang terdaftar di BEI pada
pengaruh : (1) ROA terhadap Nilai
tahun 2003 berjumlah 30 perusahaan
perusahaan, (2) Rasio Likuiditas
dan pada tahun 2009 terdapat 41
terhadap Nilai Perusahaan, (3) Rasio
perusahaan.
Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan,
Hampir semua negara termasuk
(4) ROA, Rasio Likuiditas, dan Rasio
Indonesia, sektor properti dan real estate
Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan,
merupakan sektor dengan karakterisktik
(5) ROA, Rasio Likuiditas, dan Rasio
yang sulit untuk diprediksi danberisiko
Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan
tinggi. Pasang surutnya sektor ini
dengan CSR sebagai variabel moderasi.
memiliki amplitud yang besar, yaitu pada
Metode analisis dalam penelitian ini
saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang
menggunakan analisis regresi sederhana,
tinggi, sektor ini mengalami booming dan
analisis regresi berganda dan analisis
cenderung over supplied, namun
regresi moderasi dan pengungkapan nilai
sebaliknya saat pertumbuhan ekonomi
perusahaan menggunakan Tobin’s Q.
menurun, secara cepat sektor ini akan
Hasil penelitian ini menunjukkan
mengalami penurunan yang cukup
bahwa terdapat pengaruh positif rasio
drastis pula (Artini, 2012). Meningkatnya
likuiditas dan solvabilitas terhadap nilai
pertumbuhan properti dan real estate di
perusahaan. Persamaan penelitian ini
Indonesia diindikasikan dengan
dengan penelitian relevan adalah
banyaknya masyarakat yang
keduanya menggunakan rasio
menginvestasikan modalnya di sektor
solvabilitas dan rasio likuiditas sebagai

113
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

variabel independen serta menggunakan menggunakan rasio likuiditas, rasio


Tobin’s Q untuk pengungkapan nilai leverage dan rasio profitabilitas sebagai
perusahaan. Perbedaan penelitian ini variabel independen. Perbedaan
dengan penelitian relevan yaitu penelitian ini dengan penelitian relevan
penelitian relevan mengunakan ROA yaitu penelitian relevan menggunakan
sebagai variabel independen dan juga populasi yakni perusahaan manufaktur
mnggunakan CSR sebagai variabel yang terdaftardi BEI sedangkan
moderasi, sedangkan penelitian ini hanya penelitian ini menggunakan perusahaan
menggunakan rasio profitabilitas sebagai sektor properti dan real estate yang
variabel independen lainnya. terdaftar di BEI.
2) Alfredo Mahendra DJ (2011) 3) Ilham Thaib (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini berjudul “Pengaruh
Alfredo Mahendra DJ pada tahun 2011 Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap
ini berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan sebagai Variabel Intervening (Studi pada
Deviden sebagai Variabel Moderating) Perusahaan Transportasi Laut Di Bursa
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”. Penelitian relevan
Efek Indonesia”. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh
relevan adalah untuk mengetahui Profitabilitas dan Likuiditas terhadap
pengaruh: (1) likuiditas terhadap nilai Nilai Perusahaan, pengaruh Struktur
perusahaan (2) kebijakan dividen Modal terhadap Nilai Perusahaan,
mampu memoderasi pengaruh likuiditas pengaruh Profitabilitas terhadap Stuktur
terhadap nilai perusahaan (3) leverage Modal, pegaruh Likuiditas terhadap
terhadap nilai perusahaan (4) kebijakan Struktur Modal, dan Struktur Modal
dividen mampu memoderasi pengaruh mampu memediasi pengaruh
leverage terhadap nilai perusahaan (5) Profitabilitas dan Likuiditas terhadap
profitabilitas berpengaruh signifikan Nilai Perusahaan. Teknik pengumpulan
terhadap nilai perusahaan (6) kebijakan data yang digunakan adalah observasi
dividen mampu memoderasi pengaruh non partisipan, yaitu dengan cara
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. mengumpulkan, mencatat dan mengkaji
Metode analisis dalam penelitian relevan data sekunder yang berupa laporan
menggunakan analisis regresi linier keuangan perusahaan Transportasi Laut
berganda dan Moderated Regression yang dipublikasikan oleh BEI melalui
Analysis untuk mengetahui gambaran Indonesian Capital Market Directory
mengenai pengaruh kinerja keuangan (ICMD) Hasil pengujian hipotesis dalam
terhadap nilai perusahaan dengan penelitian relevan menunjukkan bahwa
kebijakan dividen sebagai pemoderasi Profitabilitas berpengaruh negatif dan
secara parsial Hasil penelitian ini tidak signifikan terhadap Nilai
menunjukkan bahwa Likuiditas Perusahaan, Likuiditas keuangan
berpengaruh positif tidak signifikan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan dan terhadap nilai perusahaan. Persamaan
Profitabilitas berpengaruh positif antara penelitian penulis dengan
signifikan terhadap nilai perusahaan. penelitian relevan adalah keduanya
Persamaan penelitian ini dengan menggunakan rasio profitabilitas dan
penelitian relevan adalah keduanya likuiditas sebagai variabel independen

114
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

serta menggunakan nilai perusahaan sedangkan peneltian relevan


sebagai variabel dependen. Perbedaan menggunakan CSR dan ukuran
antara penelitian milik penulis dengan perusahaan sebagai variabel independen
penelitian relevan adalah penelitian tambahan. Sektor perusahaan yang
milik penulis menggunakan rasio diteliti pada penelitian relevan adalah
likuiditas dan solvabilitas sebagai sektor perkebunan, sedangkan pada
variabel independen lain. Sedangkan penelitian ini sektor yang akan diteliti
penelitian relevan menggunakan adalah sektor properti dan real estate.
struktur modal sebagai variabel
2.7 Kerangka Konseptual
independen tambahan.
1) Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai
4) Cecilia, Syahrul Rambe& M. Zainul
Perusahaan
Bahri Torong (2015)
Solvabilitas merupakan rasio yang
Penelitian ini berjudul “Analisis
digunakan untuk mengukur sejauh mana
Pengaruh Corporate Social Responsibility,
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
(Kasmir, 2008 :151). Nilai perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan pada
merupakan cerminan dari harga pasar
Perusahaan Perkebunan yang Go Public
dari saham perusahaan yang terbentuk
di Indonesia, Malaysia, dan Singapura”.
antara penjual dan pembeli disaat terjadi
Tujuan penelitian relevan adalah untuk
transaksi. Nilai perusahaan yang
menganalisis pengaruh corporate social
dibentuk melalui nilai pasar saham
responsibility, profitabilitas dan ukuran
dipengaruhi oleh peluang-peluang
perusahaan baik secara parsial maupun
investasi yang dipertimbangkan calon
simultan terhadap nilai perusahaan pada
investor. Selain aktivitas operasi internal,
perusahaan perkebunan yang go public
yang mampu mempengaruhi rasio
di Indonesia. Metode analisis data yang
perusahaan antara lain: dampak
digunakan pada penelitian ini adalah
peristiwa ekonomi, faktor industri,
analisis linear berganda (multiple linear
kebijakan manajemen dan metode
regression) serta menggunakan Tobin’s Q
akuntansi (Subramanyam dan John J.
untuk pengungkapan nilai perusahaan.
Wild, 2013:40).
Hasil penelitian relevan
Adanya dampak peristiwa ekonomi
menunjukkan bahwa rasio profitabilitas
dapat menyebabkan kejadian fatal bagi
memiliki pengaruh yang negatif dan tak
perusahaan yaitu likuidasi atau
signifikan terhadap nilai perusahaan.
dibubarkan. Resiko likuidasi
Persamaan dari penelitian milik penulis
dipertimbangkan calon investor sebelum
dengan penelitian relevan adalah
menginvestasikan dananya dengan
keduanya menggunakan rasio
mengetahui rasio solvabilitas
profitabilitas sebagai variabel
perusahaan. Rasio solvabilitas yang
independen dan menggunakan nilai
bagus akan mempengaruhi kepercayaan
perusahaan sebagai variabel dependen
masyarakat pada suatu perusahaan,
serta menggunakan Tobin’s Q untuk
sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
pengungkapan nilai perusahaan. Adapun
Rasio solvabilitas juga merupakan salah
perbedaan keduanya yaitu penelitian
satu indikator untuk menentukan
milik penulis menggunakan rasio
peluang investasi oleh calon investor.
solvabilitas dan rasio likuiditas sebagai
Oleh karena itu berdasarkan uraian di
variabel independen tambahan,
atas peluang investasi yang digambarkan

115
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

oleh rasio solvabilitas dapat perusahaan yang diperoleh atas kegiatan


mempengaruhi nilai perusahaan melalui operasional selama beberapa tahun
debt ratio. ditentukan oleh kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan.
2) Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Meningkatnya nilai suatu
Perusahaan
perusahaan merupakan sebuah prestasi,
Profitabilitas diukur dengan
karena hal ini berarti kesejahteraan
indikator return on assets (ROA).
perusahaan beserta pemilik juga semakin
Profitabilitas juga merupakan faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan, meningkat. Sedangkan rasio likuiditas
jika manajer mampu mengelola yang menggambarkan kinerja keuangan
perusahaan dengan baik maka biaya perusahaan dari segi kewajiban dapat
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan mempengaruhi penilaian masyarakat
akan menjadi lebih sehingga profit yang khususnya investor dalam rangka
dihasilkan menjadi lebih besar. Besar memberikan kepercayaan kepada
atau kecilnya profit ini akan perusahaan untuk menanamkan modal.
mempengaruhi nilai perusahaan Jika perusahaan masih memiliki
(Kasmir, 2008:196). kemampuan yang bagus dalam
Profitabilitas akan berpengaruh memenuhi kewajiban jangka pendeknya
positif terhadap nilai perusahaan karena
(periode satu tahun) dengan
semakin baik pertumbuhan
menggunakan aktiva lancar maka
profitabilitas, berarti prospek
perusahaan dapat dikatakan likuid.
perusahaan di masa depan dinilai
semakin baik juga, artinya semakin baik Dengan demikian investor tidak perlu
pula nilai perusahaan dimata investor. khawatir dalam menginvestasikan
Apabila kemampuan perusahaan untuk dananya, jika suatu saat terjadi hal yang
menghasilkan laba meningkat, maka tidak diinginkan. Berdasarkan uraian
harga saham juga akan meningkat diatas dapat disimpulkan bahwa semakin
(Husnan, 2001:317). Hal ini sesuai tinggi rasio likuiditas suatu perusahaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh maka semakin tinggi pula kewajiban
Alfredo Mahendra (2011) menunjukkan perusahaan yang ditanggung dengan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif aktiva lancar, dengan demikian
terhadap nilai perusahaan. kepercayaan masyarakat juga semakin
3) Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai meningkat, hal ini berarti nilai
Perusahaan perusahaan juga semakin bagus.
Kinerja keuangan yang Pengaruh Solvabilitas,
diasumsikan dengan rasio likuiditas Profitabilitas, Likuiditas terhadap Nilai
menggambarkan mengenai kemampuan Perusahaan Rasio solvabilitas,
perusahaan untuk memenuhi kewajiban profitabilitas dan likuiditas memberikan
keuangannya yang harus segera dipenuhi pengaruh terhadap nilai perusahaan.
dalam jangka pendek atau satu tahun Perusahaan yang memiliki solvabilitas
terhitung sejak tanggal Neraca dibuat yang baik cenderung mempunyai citra
(Budi Rahardjo, 2009:120). Kewajiban yang baik di mata pasar karena pasar
atau utang jangka pendek yang ada akan menganggap bahwa perusahaan itu
dalam Neraca dapat dipenuhi atau mampu untuk melunasi kewajiban
ditutup dari Aktiva Lancar yang juga jangka pendek dan jangka panjangnya,
berputar dalam jangka pendek. Nilai

116
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

sehingga dianggap dapat terhindar dari Statistik dalam suatu penelitian


risiko kebangkrutan. adalah proses transformasi data
Kondisi perekonomian jangka penelitian ke dalam bentuk tabulasi
panjang tidak selamanya stabil, resiko sehingga mudah untuk dipahami dan di
perusahaan tentu ada namun jika hal interpretasikan. Tabulasi berfungsi
buruk terjadi sehingga mengharuskan untuk menyajikan ringkasan, pengaturan
perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). atau penyusunan data berbentuk tabel
Maka perlu dipertimbangkan mengenai numerik, dan grafik. Statistik deskriptif
antisipasi dampak likuidasi, yakni memiliki tujuan untuk memberikan
dengan memperhitungkan kemampuan informasi tentang karakteristik utama
perusahaan untuk melunasi kewajiban dalam penelitian. Metode analisis data
jangka pendek maupun jangka panjang dalam penelitian ini akan menggunakan
jika perusahaan dibubarkan dan dihitung bantuan program aplikasi pengolah data.
dengan rasio solvabilitas. Rasio ini Data yang diolah meliputi rasio
menunjukkan faktor resiko yang solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio
dihadapi investor, setiap investor likuiditas, dan nilai perusahaan maka
mengharapkan tingkat pengembalian akan diketahui nilai minimum, nilai
yang tinggi dan tidak menginginkan maksimum, mean (rata-rata), dan
resiko dari investasi yang dimilikinya. standar deviasi dari setiap variabel.
Investor yang cerdas cenderung
b. Uji Asumsi Klasik
mempertimbangkan beberapa aspek
1) Uji Normalitas
sebelum menanamankan modalnya guna
Uji normalitas dalam penelitian ini
menghindari kemungkinan terburuk
bertujuan untuk mengetahui apakah
tersebut, sehingga jika rasio solvabilitas
dalam sebuah model regresi, variabel
meningkat jumlah investor yang
penganggu atau residual mempunyai
ditunjukkan dengan jumlah saham yang
distribusi normal atau tidak. Model
beredar di pasar juga akan meningkat.
regresi yang baik adalah memiliki
Perusahaan yang memiliki
distribusi data normal atau mendekati
profitabilitas tinggi cenderung
normal (Imam Ghozali, 2011:160). Pada
mempunyai nilai perusahaan yang tinggi
penelitian ini, akan dilakukan
pula karena jika laba yang diperoleh
pengamatan terhadap nilai residual dan
perusahaan tinggi, maka pasar juga akan
juga distribusi variabel-variabel yang
memiliki perspektif yang baik pula
akan diteliti. Uji normalitas yang
terhadap perusahaan tersebut sehingga
digunakan adalah uji Kolmogorov-
dengan begitu perusahaan juga akan
Smirnov (K-S). Dasar pengembalian
lebih bernilai di mata perusahaan.
keputusan dalam uji K-S adalah apabila
Perusahaan yang memiliki likuiditas
nilai signifikansi atau nilai probabilitas >
yang baik akan dinilai positif oleh pasar
0,05 atau 5 persen maka data
karena perusahaan tersebut dianggap
terdistribusi secara normal dan apabila
likuid dan mampu melunasi kewajiban
nilai signifikansi atau nilai probabilitas <
jangka pendeknya.
0,05 atau 5 persen maka data tidak
terdistribusi normal (Imam Ghozali,
3. METODE PENELITIAN
2011:150).
3.1 Metode Analisis Data
a. Statistik Deskriptif 2) Uji Autokorelasi

117
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Uji autokorelasi bertujuan untuk Uji heteroskedastisitas bertujuan


mengetahui apakah dalam suatu regresi untuk menguji apakah dalam regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan terjadi ketidaksamaan variance dari
pengganggu (residual) pada periode t residual suatu pengamatan ke
dengan kesalahan pengganggu pada pengamatan yang lain. Jika variance dari
periode t-1 (periode sebelumnya) residual suatu pengamatan ke
(Singgih Santoso, 2006:213). Model pengamatan lain tetap, maka dinamakan
regresi yang baik adalah yang tidak homokedastisitas dan jika variance dari
terjadi autokorelasi. Autokorelasi dalam residual suatu pengamatan ke
suatu linear dapat mengganggu suatu pengamatan lain berbeda maka
model karena akan menyebabkan dinamakan heteroskedastisitas (Imam
kebiasan pada kesimpulan yang diambil. Ghozali, 2011:139).
Autokorelasi sering ditemukan pada data Dalam penelitian ini, uji
runtut waktu karena gangguan pada heteroskedastisitas menggunakan uji
seorang individu atau kelompok glejser. Pengujian ini dilakukan dengan
cenderung menpengaruhi gangguan pada meregresi nilai absolut residual terhadap
individu atau kelompok yang sama pada variabel independen. Uji ini terlihat dari
periode berikutnya (Imam Ghozali, probabilitas signifikansinya di atas 0,05
2011). yang tidak mengandung adanya
Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas (Imam Ghozali,
autokorelasi menggunakan uji Durbin 2011:143).
Watson (DW-Test), dimana dalam 4) Uji Multikolinearitas
pengambilan keputusan melihat berapa Uji mulikolinearitas dalam
jumlah sampel yang diteliti yang penelitian ini bertujuan untuk menguji
kemudian dilihat angka ketentuannya apakah pada model regresi ditemukan
pada tabel Durbin Watson. Nilai Durbin adanya korelasi antar variabel
Watson (DW) harus dihitung terlebih independen. Pada model regresi yang
dahulu, kemudian dibandingkan dengan baik seharusnya antar variabel
nilai batas atas (dU) dan nilai batas independen tidak terjadi korelasi. Jika
bawah (dL) untuk berbagai nilai n terjadi korelasi antar variabel
(jumlah sampel) dan k (jumlah variabel independen, maka variabel-variabel ini
bebas) yang ada di dalam tabel Durbin tidak ortogonal. Menurut Imam Ghozali
Watson dengan ketentuan sebagai (2011:25), variabel ortogonal adalah
berikut: variabel yang nilai korelasi antar sesama
 DW < dL, terdapat autokorelasi positif variabel independen sama dengan nol.
(+) Dalam penelitian ini, uji
 dL < DW < dU, tidak dapat multikolinearitas dapat dilihat dari
disimpulkan tolerance value dan variance inflation
 dU < DW < 4-dU, tidak terjadi factor (VIF). Kedua ukuran ini
autokorelasi menunjukkan setiap variabel independen
 4-dU < DW < 4-dL, tidak dapat manakah yang dijelaskan oleh variabel
disimpulkan independen lainnya. Tolerance mengukur
 dW < 4-dL, terdapat autokorelasi variabilitas variabel independen yang
negatif (-) terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai
3) Uji Heteroskedastisitas

118
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Tolerance yang rendah sama dengan nilai variabel independen akan berpengaruh
VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum terhadap variabel dependen yaitu
adalah: dengan rumus sebagai berikut:
 Jika nilai Tolerance > 10 persen dan T = r(√n – 2)
nilai VIF < 10 persen, maka dapat (√1 –r2)
disimpulkan bahwa tidak ada Keterangan :
multikolinearitas antar variabel t: t hitung
independen dalam suatu model r: koefisien korelasi
regresi. n : jumlah ke-n
 Jika nilai Tolerance < 10 persen dan (Sugiyono, 2012)
nilai VIF > 10 persen, maka dapat
Uji statistik t pada dasarnya
disimpulkan bahwa terjadi
menunjukkan seberapa jauh pengaruh
multikolinearitas antar variabel
masing-masing variabel independen
independen dalam suatu model
secara individu dalam menerangkan
regresi.
variasi variabel dependen. Pada uji
5) Uji Hipotesis statistik t, nilai t hitung akan
a) Analisis Regresi Linier Sederhana dibandingkan dengan nilai t tabel, dan
Regresi linier sederhana adalah pengujian dilakukan dengan cara sebagai
suatu regresi yang didasarkan pada berikut :
hubungan atau kausal satu variabel  Bila t hitung > t tabel atau
independen dengan satu variabel probabilitas < tingkat signifikansi (Sig
independen lainnya (Sugiyono, < 0,05) sehingga Ha diterima
2009:270). Dalam penelitian ini analisis sedangkan Ho ditolak yang berarti
regresi sederhana digunakan untuk variabel independen berpengaruh
menguji pengaruh Solvabilitas terhadap terhadap variabel dependen
Nilai Perusahaan, pengaruh Profitabilitas  Bilai t hitung < t tabel atau
terhadap Nilai Perusahaan dan pengaruh probabilitas > tingkat signifikansi (Sig
Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan. > 0,05) sehingga Ha ditolak dan Ho
Langkah-langkah dalam diterima yang berarti variabel
melakukan analisis regresi sederhana independen tidak berpengaruh
yaitu membuat garis linier sederhana terhadap variabel dependen.
Y’ = a + bX1 + bX2 + bX3
c) Analisis Regresi Linier Berganda
Keterangan :
Regresi linier berganda digunakan
Y’ : Nilai Perusahaan
untuk menguji pengaruh variabel
A : konstanta atau apabila harga X = 0
independen secara bersama-sama
b : koefisien regresi
(simultan) terhadap variabel dependen
X1 : Rasio Solvabilitas
(Sugiyono, 2009:277). Metode regresi
X2 : Rasio Profitabilitas
linier berganda digunakan untuk
X3 : Rasio Likuiditas
meramalkan kondisi (naik turunnya)
(Sugiyono, 2012)
variabel dependen, apabila dua atau
b) Menguji signifikan uji t (uji regresi lebih variabel independen sebagai faktor
parsial) yang dapat di naik-turunkan nilainya.
Uji t dilakukan bertujuan untuk Dalam analisis regresi berganda, langkah
menguji signifikansi konstanta dan setiap yang harus ditempuh adalah membuat

119
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

persamaan garis dengan tiga prediktor,  X2 : Rasio Profitabilitas – rata-rata


dengan rumus seperti berikut: Rasio Profitabilitas
Y = a + b1X1+ b2X2 +b3X3  X3 :Rasio Likuiditas – rata-rata Rasio
Keterangan : Likuiditas
Y : Nilai Perusahaan  Y : Nilai Perusahaan – rata-rata
a : Konstanta Nilai Perusahaan
b1 : Koefisien rasio solvabilitas (Sugiyono, 2007:294)
b2 : Koefisien rasio profitabilitas
e) Menguji Signifikansi regresi ganda
b3 : Koefisien rasio likuiditas
dengan uji F
X1 : Rasio Solvabilitas
X2 : Rasio Profitabilitas F= R2(N-m-1)
X3 : Rasio Likuiditas
M (1-R2)
(Sugiyono, 2007:290)
Keterangan :
d) Mencari koefisien determinasi R2
Koefisien determinasi R2 berfungsi  F: F hitung
untuk mengukur seberapa jauh  N: jumlah anggota sampel
kemampuan suatu model dalam  m: jumlah variabel independen
menerangkan variasi variabel dependen  R2: koefisien determinasi
(Imam Ghozali, 2011:97). Koefisien (Sugiyono,2007:295)
determinasi mampu Pengambilan keputusan uji F
menginterpretasikan sejauh mana dilakukan dengan membandingkan F
hubungan antara variabel independen hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih
dan dependen. Nilai koefisien besar daripada F tabel pada tingkat
determinasi dihitung dengan cara signifikansi 5%, maka tidak terdapat
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi, pengaruh yang signifikan antara variabel
sehingga perlu dicari koefisien korelasi independen dengan variabel dependen.
terlebih dahulu dengan cara seperti Sebaliknya jika F tabel lebih besar
berikut : daripada F hitung pada tingkat
Ry (1,2,3) = b1∑x1Y + b2∑x2Y + b3∑x3Y signifikansi 5% maka tidak terdapat
∑y2 pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Keterangan :
 Ry (1,2,3) : Korelasi antara Rasio 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan 4.1 Hasil Penelitian
Rasio Likuiditas dengan Nilai a. Statistik Deskriptif
Perusahaan Analisis statistik deskriptif dalam
 b1 : Koefisien regresi Rasio penelitian ini meliputi nilai minimum,
Solvabilitas maximum, mean, standar deviation dan
 b2 : Koefisien regresi Rasio tabel frekuensi responden menurut
Profitabilitas kategori yang penentuannya
 b3 : Koefisien regresi Rasio menggunakan program pengolah data
Likuiditas statistik. Deskripsi data masing-masing
 X1: Rasio Solvabilitas – rata-rata Rasio variabel secara rinci dapat dilihat dalam
Solvabilitas Tabel berikut:

120
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Tabel 4. Hasil Statistik Deskriptif


Std.
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
Debt Ratio 84 0,00 2,74 0,5295 0,30825
ROA 84 -3,57 124,49 8,0901 19,19103
Cash Ratio 84 0,02 5,43 0,5780 0,84846
TobinQ 84 0,27 6,51 1,5087 1,06941
Valid N 84
Sumber: Data Lampiran No. 7
Development Tbk yang merupakan data
b. Nilai Perusahaan
dari debt ratio dari seluruh sampel pada
Nilai Perusahaan yang diukur
rentang 2015-2018 pada perusahaan
dengan Tobin’s Q menujukkan estimasi
properti dan real estate. Variabel
pasar keuangan saat ini mengenai hasil
solvabilitas (X1) memiliki nilai maximum
pengembalian dari setiap rupiah yang
2,74 terjadi pada PT Bumi Serpong
diinvestasikan. Berdasarkan tabel
Damai Tbk yang merupakan data dari
nomor 4 dapat diketahui bahwa rata-
debt ratio dari seluruh sampel pada
rata (mean) Tobin’s Q pada tahun 2015-
rentang 2015-2018 pada perusahaan
2018 sebesar 1,5087. Variabel nilai
properti dan real estate, sedangkan
perusahaan (Y) memiliki nilai minimum
standar deviasi nilai Debt Ratio sebesar
0,27 terjadi pada PT Kawasan Industri
0,30825.
Jababeka Tbk yang merupakan data dari
nilai perusahaan dari seluruh sampel d. Rasio Profitabilitas
pada rentang 2015-2018 pada Rasio profitabilitas pada tabel
perusahaan properti dan real estate. nomor 4, yang diukur menggunakan
Variabel nilai perusahaan memiliki nilai ROA menunjukkan kemampuan
maximum 6,51 terjadi pada PT Sitara perusahaan dalam menghasilkan laba
Propertindo Tbk yang merupakan data dari aktiva yang digunakan. Berdasarkan
dari nilai perusahaan dari seluruh analisa deskriptif tersebut dapat
sampel pada rentang 2015-2018 pada diketahui nilai rata-rata (mean) ROA
perusahaan properti dan real estate, sebesar 8,0901. Variabel rasio
sedangkan standar deviasi nilai Tobin’s Q profitabilitas (X2) memiliki nilai
2015-2018 sebesar 1,06941. minimum -3,57 terjadi pada PT Nirvana
Development Tbk yang merupakan data
c. Rasio Solvabilitas
dari ROA dari seluruh sampel pada
Rasio solvabilitas pada tabel
rentang 2015-2018 pada perusahaan
nomor 4, yang diukur menggunakan
properti dan real estate. Variabel
debt ratio menunjukkan sejauh mana
solvabilitas (X2) memiliki nilai maximum
utang dapat ditutupi dengan aktiva.
124,49 terjadi pada PT Lippo Karawaci
Berdasarkan analisa deskriptif tersebut
Tbk yang merupakan data dari ROA dari
dapat diketahui nilai rata-rata (mean)
seluruh sampel pada rentang 2015-2018
debt ratio sebesar 0,5295. Variabel rasio
pada perusahaan properti dan real
solvabilitas (X1) memiliki nilai minimum
estate, sedangkan standar deviasi nilai
0,00 terjadi pada PT Intiland

121
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

ROA sebesar 19,19103. uji normalitas data, uji autokorelasi, uji


heteroskedastisitas, dan uji
e. Rasio Likuiditas
multikolinieritas.
Rasio likuiditas pada tabel nomor
1) Uji Normalitas
4, yang diukur menggunakan cash ratio
Uji normalitas bertujuan untuk
menggambarkan kemampuan
mengetahui apakah variabel-variabel
perusahaan membayar utang yang
dalam penelitian memiliki sebaran
harus dilunasi dengan menggunakan
distribusi normal atau tidak (Ghozali,
kas yang tersedia dalam perusahaan.
2005). Uji normalitas yang digunakan
Berdasarkan analisa deskriptif tersebut
dalam penelitain ini adalah Kolmogrov-
dapat diketahui nilai rata-rata (mean)
Smirnov test. Jika variabel residual
cash ratio sebesar 0,5780. Variabel rasio
tidak terdistribusi normal, maka uji
solvabilitas (X3) memiliki nilai minimum
statistik t dan F menjadi tidak valid.
0,02 terjadi pada PT Bumi Citra Permai
Data dikatakan normal apabila nilai
Tbk yang merupakan data dari cash ratio
signifikansi >0,05. Berikut ini hasil
dari seluruh sampel pada rentang 2015-
penghitungan Kolmogorov-Smirnov
2018 pada perusahaan properti dan real
dengan SPSS: Sig 0,059 dapat
estate. Variabel solvabilitas (X3)
diketahui nilai signifikansinya sebesar
memiliki nilai maximum 5,43 terjadi
0,059 yang berarti lebih besar dari
pada PT Nirvana Development Tbk yang
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
merupakan data dari cash ratio dari
data data penelitian ini berdistribusi
seluruh sampel pada rentang 2015-2018
normal.
pada perusahaan properti dan real
a. Uji Autokorelasi
estate, sedangkan standar deviasi nilai
Uji autokorelasi bertujuan untuk
cash ratio sebesar 0,84846.
menguji apakah dalam model regresi
f. Hasil Uji Asumsi Klasik linier ada korelasi antara residual
Penelitian ini bertujuan untuk periode t dengan residual pada periode
menganalisis pengaruh Solvabilitas, t-1 (periode sebelumnya). Jika
Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap terjadi korelasi, maka ada masalah
Nilai Perusahaan pada Perusahaan autokorelasi. Autokorelasi terjadi
Properti dan Real Estate yang terdaftar karena observasi yang berurutan
018. Uji asumsi klasik ini dilakukan agar sepanjang waktu berkaitan satu sama
memperoleh model regresi yang dapat lain (Ghozali, 2001). Untuk melihat
dipertanggungjawabkan. Uji asumsi adanya autokorelasi digunakan
klasik dalam penelitian ini menggunakan Durbin Watson Test (DW).
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi
Du 4-du Nilai DW Kesimpulan
1,669 2,331 1,899 Non Autokorelasi
Sumber: Data Lampiran No. 9
Hasil uji autokorelasi pada tabel (2,331), sehingga dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa nilai Durbin- bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Watson adalah 1,899, yang mana berada
diantara nilai du (1,669) dan nilai 4-du

123
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

b. Uji Heteroskedastisitas yang dapat digunakan untuk mendeteksi


Uji heteroskedastisitas bertujuan ada tidaknya heterokedastisitas adalah
untuk menguji apakah dalam regresi Uji Glesjer dengan menggunakan progam
terjadi ketidaksamaan varian dari pengolah data. Hasil perhitungan dapat
residual satu pengamatan ke dilihat dalam tabel berikut:
pengamatan lain. Salah satu uji statistik
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Solvabilitas 0,271 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Profitabilitas 0,891 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Likuiditas 0,369 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Sumber: Data Lampiran No. 10
Berdasarkan uji Glejser yang telah c. Uji Multikolinieritas
dilakukan dari Tabel 7 dengan jelas Uji multikolinieritas digunakan
menunjukkan bahwa tidak ada satupun untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang signifikan multikolinieritas dengan menyelidiki
secara statistik mempengaruhi variabel besarnya inter kolerasi antar variabel
dependen nilai absolute Residual bebasnya. Ada tidaknya multikolinieritas
(ABS_RES). Hal ini terlihat dari dapat dilihat dari besarnya Tolerance
probabilitas signifikansinya di atas Value dan Variance Inflation Factor
tingkat kepercayaan 0,05. Jadi dapat (VIF). Jika nilai Tolerance Value ≥ 0,10
disimpulkan model regresi tidak atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji
mengandung adanya heteroskedastisitas multikolinieritas dapat dilihat pada tabel
(tidak ada heteroskedastisitas) berikut:

Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas


Variabel Perhitungan Keterangan
Tolerance VIF
Solvabilitas 0,897 Tidak terjadi
1,115
multikolinieritas
Profitabilitas 0,885 Tidak terjadi
1,129
multikolinieritas
Likuiditas 0,985 Tidak terjadi
1,016
multikolinieritas
Sumber: Data Lampiran No. 11
nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian, dapat
Berdasarkan tabel di atas
disimpulkan bahwa seluruh variabel
menunjukkan semua variabel bebas
bebas dalam penelitian ini tidak terjadi
mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 dan

125
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

multikolinieritas. menjelaskan pengaruh tiga variabel


bebas secara bersama-sama dengan satu
2) Uji Hipotesis
variabel terikat. Deskripsi hasil uji
Pengujian hipotesis penelitian ini
hipotesis pertama, kedua, dan ketiga
menguji pengaruh variabel bebas
dijelaskan pada uraian berikut.
terhadap variabel terikat. Pengujian
hipotesis pertama sampai ketiga  Uji Hipotesis 1
dilakukan dengan teknik analisis regresi Solvabilitas berpengaruh positif
sederhana karena hanya menjelaskan dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pengaruh satu variabel bebas dan satu sektor properti dan real estate yang
variabel terikat sedangkan pengujian terdaftar di BEI Penelitian ini
hipotesis keempat menggunakan teknik menggunakan analisis regresi linear
analisis regresi ganda karena sederhana untuk menguji hipotesis 1.
Tabel 9. Perhitungan Hipotesis 1
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficient Coefficient

B Std. Error Beta


(Constant) -0,083 0,087 -0,944 0,348
Debt Ratio 0,557 0,158 0,362 3,520 0,001
Sumber: Data Lampiran No. 12
Berdasarkan tabel di atas, maka terhadap Y. Artinya, semakin tinggi
persamaan garis regresi untuk hipotesis Rasio Solvabilitas (Debt Ratio), semakin
1 adalah sebagai berikut: tinggi pula Nilai Perusahaan. Selain itu,
Y = –0, 083 + 0, 557X1 nilai signifikansi variabel X1 adalah
Dari persamaan di atas, dapat 0,001 yang mana lebih kecil dari 0,050
diketahui bahwa koefisien Solvabilitas sehingga dapat dikatakan bahwa
(Debt Ratio) bernilai positif yang variabel X1 berpengaruh secara positif
mengindikasikan bahwa variabel X1 dan signifikan terhadap variabel Y.
tersebut memiliki pengaruh positif

Tabel 10. Model Summary

1 0,362a 0,131 0,121 0,33281

Sumber: Data Lampiran No.12


Tabel di atas menunjukkan bahwa yang dimungkinkan berpengaruh
bilai R-square adalah 0,131, sehingga terhadap Nilai Perusahaan (Y).
dapat disimpulkan bahwa variabel  Uji Hipotesis 2
independen pada model persamaan di Profitabilitas berpengaruh positif
atas dapat menjelaskan variabel dan signifikan terhadap nilai perusahaan
dependen sebesar 13%. sektor properti dan real estate yang
Sementara sisanya sebesar 87%, terdaftar di BEI Penelitian ini juga
dijelaskan oleh faktor atau variabel lain

126
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

menggunakan analisis regresi linear


sederhana untuk menguji hipotesis 2.
Tabel 11. Perhitungan Hipotesis 2
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficient Coefficient
B Std. Error Beta
(Constant) -0,038 0,084 -0,455 0,651
ROA 0,207 0,066 0,326 3,121 0,002
Sumber: Data Lampiran No. 13
Berdasarkan tabel di atas, maka terhadap Y. Artinya, semakin tinggi
persamaan garis regresi untuk hipotesis Rasio Profitabilitas (ROA), semakin
2 adalah sebagai berikut: tinggi pula Nilai Perusahaan. Selain itu,
Y = –0. 038 + 0.207X2 nilai signifikansi variabel X2 adalah
Dari persamaan di atas, dapat 0,002 yang mana lebih kecil dari 0,050
diketahui bahwa koefisien Profitabilitas sehingga dapat dikatakan bahwa
(ROA) bernilai positif yang variabel X2 berpengaruh secara positif
mengindikasikan bahwa variabel X2 dan signifikan terhadap variabel Y.
tersebut memiliki pengaruh positif
Tabel 12. Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,326a 0,106 0,095 0,33758
Sumber: Data Lampiran No. 13
Tabel di atas menunjukkan bahwa Nilai Perusahaan (Y).
bilai R-square adalah 0,106, sehingga  Uji Hipotesis 3
dapat disimpulkan bahwa variabel Likuiditas berpengaruh positif dan
independen pada model persamaan di signifikan terhadap nilai
atas dapat menjelaskan variabel perusahaan sektor properti dan real
dependen sebesar 10%. Sementara estete yang terdaftar di BEI Penelitian ini
sisanya, sebesar 90%, dijelaskan oleh menggunakan analisis regresi linear
faktor atau variabel lain yang sederhana untuk menguji hipotesis 3.
dimungkinkan berpengaruh terhadap
Tabel 13. Perhitungan Hipotesis 3
Model Unstandardized Coefficient B Standardized T Sig.
Std. Error Coefficient
Beta
(Constant) 0,280 0,035 7,925 0,000
Cash Ratio 0,340 0,057 0,551 5,986 0,000
Sumber: Data Lampiran No. 14
Berdasarkan tabel di atas, maka Dari persamaan di atas, dapat
persamaan garis regresi untuk hipotesis diketahui bahwa koefisien Likuiditas
3 adalah sebagai berikut: (Cash Ratio) bernilai positif yang
Y = 0,280 + 0,340X3 mengindikasikan bahwa variabel X3

127
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

tersebut memiliki pengaruh positif 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,050
terhadap Y. Artinya, semakin tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa
Rasio Likuiditas (Cash Ratio), semakin variabel X3 berpengaruh secara positif
tinggi pula Nilai Perusahaan. Selain itu, dan signifikan terhadap variabel Y.
nilai signifikansi variabel X3 adalah
Tabel 14. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
1 0,551a 0,304 0,296 0,29786
Sumber : Data Lampiran No. 14
menunjukkan bahwa nilai R-square
Tabel di atas menunjukkan bahwa
adalah 0,131, sehingga dapat
bilai R-square adalah 0,304, sehingga
disimpulkan bahwa variabel independen
dapat disimpulkan bahwa variabel
pada model persamaan di atas dapat
independen pada model persamaan di
menjelaskan variabel dependen sebesar
atas dapat menjelaskan variabel
13%.
dependen sebesar 30%. Sementara
Debt ratio merupakan salah satu
sisanya, sebesar 70%, dijelaskan oleh
rasio solvabilitas yang menunjukkan
faktor atau variabel lain yang
kemampuan perusahaan untuk
dimungkinkan berpengaruh terhadap
memenuhi kewajiban baik untuk jangka
Nilai Perusahaan (Y).
pendek maupun jangka panjang.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Menurut Sawir (2008:13) Apabila debt
a. Pengaruh Solvabilitas terhadap ratio semakin tinggi, sementara proporsi
Nilai Perusahaan Sektor total aktiva tidak berubah maka hutang
Properti dan Real Estate yang yang dimiliki perusahaan semakin besar.
Terdaftar di BEI Total hutang semakin besar berarti rasio
Uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa financial atau rasio kegagalan
variabel X1 berpengaruh secara positif perusahaan untuk mengembalikan
dan signifikan terhadap variabel Y pinjaman semakin tinggi. Dan sebaliknya
karena angka signifikansinya sebesar apabila debt ratio semakin kecil maka
0,001 yang mana lebih kecil dari 0,050. hutang yang dimiliki perusahaan juga
Sehingga hipotesis pertama yang akan semakin kecil dan ini berarti risiko
berbunyi “Solvabilitas berpengaruh financial perusahaan mengembalikan
positif dan signifikan terhadap nilai pinjaman juga semakin kecil.
perusahaan sektor properti yang Hasil penelitian menunjukkan
terdaftar di BEI” dapat diterima. Dari bahwa Debt Ratio berpengaruh positif
persamaan regresi Y = –0,083 + 0,557X1 dan signifikan terhadap Nilai
dapat diketahui bahwa Debt Ratio Perusahaan yang mana hal ini
berpengaruh positif terhadap Nilai mendukung hasil penelitian yang
Perusahaan. Jika Debt Ratio semakin dilakukan oleh Casimira Susilaningrum
tinggi, maka Nilai Perusahaan akan pada tahun 2016 berjudul “Pengaruh
semakin baik. Selain itu hasil penelitian Return On Assets, Rasio Likuiditas dan
Rasio Solvabilitas terhadap Nilai

128
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Perusahaan dengan Pengungkapan signifikan terhadap nilai perusahaan


Corporate Social Responsibility (CSR) sektor properti dan real estate yang
sebagai Variabel Moderasi (Studi terdaftar di BEI” diterima. Dari
Empiris pada Perusahaan Pertambangan persamaan regresi Y = –0,038 + 0,207X2
yang terdaftar di BEI)”. Hasil dari dapat diketahui bahwa ROA memiliki
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh positif terhadap Nilai
Solvabilitas berpengaruh positif Perusahaan. Jika Return on Assets
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. semakin tinggi, maka Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan juga akan semakin baik. Selain itu hasil
cerminan dari harga pasar dari saham penelitian menunjukkan bahwa nilai R-
perusahaan yang terbentuk antara square adalah 0,106, sehingga dapat
penjual dan pembeli disaat terjadi disimpulkan bahwa variabel independen
transaksi. Nilai perusahaan yang pada model persamaan di atas dapat
dibentuk melalui nilai pasar saham menjelaskan variabel dependen sebesar
dipengaruhi oleh peluang-peluang 10%.
investasi yang dipertimbangkan calon Rasio Profitabilitas merupakan
investor. Rasio solvabilitas yang bagus rasio yang digunakan untuk mengukur
akan mempengaruhi kepercayaan efektivitas manajemen secara
masyarakat pada suatu perusahaan, keseluruhan yang ditujukan oleh besar
sehingga meningkatkan nilai kecilnya tingkat keuntungan yang
perusahaan. Rasio solvabilitas juga diperoleh dalam hubungannya dengan
merupakan salah satu indikator untuk dengan penjualan maupun investasi.
menentukan peluang investasi oleh Profitabilitas perusahaan yang
calon investor. Hasil penelitian ini diproksikan dengan ROA
menunjukkan bahwa Solvabilitas menggambarkan kemampuan
berpengaruh positif dan signifikan perusahaan dalam memanfaatkan
terhadap Nilai Perusahaan, sehingga jika aktivanya untuk memperoleh laba (Dwi
perusahaan mempunyai rasio Prastowo, 2011). Menurut Fahmi (2012:
solvabilitas yang tinggi maka semakin 68) Semakin baik rasio profitabilitas
baik pula Nilai Perusahaan pada Industri maka semakin baik menggambarkan
Sektor Properti dan Real Estate yang kemampuan tingginya perolehan
terdaftar di BEI tahun 2015-2018. keuntungan perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap
bahwa terdapat pengaruh positif dan
Nilai Perusahaan Sektor Properti
signifikan rasio profitabilitas terhadap
dan Real Estate yang Terdaftar di
nilai perusahaan sehingga mendukung
BEI
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Uji hipotesis 2 menunjukkan
Alfredo Mahendra DJ pada tahun 2011
bahwa variabel X2 memiliki pengaruh
berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan
signifikan dan positif terhadap variabel
terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan
Y karena angka signifikansinya sebesar
Deviden sebagai Variabel Moderating)
0,002 yang mana lebih kecil dari 0,050.
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Sehingga, hipotesis kedua yang berbunyi
Efek Indonesia”. Tujuan utama suatu
“Profitabilitas berpengaruh positif dan

130
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

perusahaan adalah meningkatkan nilai pada model persamaan di atas dapat


perusahaan. Nilai perusahaan akan menjelaskan variabel dependen sebesar
terjamin tumbuh secara berkelanjutan 30%.
jika perusahaan mampu meningkatkan Dwi Prastowo (80:2011)
kinerja keuangannya. Jika kinerja menyebutkan bahwa rasio likuiditas
keuangan pada suatu perusahaan yang berfungsi untuk mengukur kemampuan
digambarkan ROA yang tinggi maka nilai suatu perusahaan dalam memenuhi
perusahaan juga semakin meningkat, kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas
dikarenakan nilai perusahaan suatu perusahaan mampu
ditentukan oleh earnings power dari menggambarkan kemampuan
assets perusahaan. perusahaan tersebut dalam memenuhi
Hasil penelitian ini kewajiban jangka pendeknya kepada
mengindikasikan bahwa Return On kreditor jangka pendek, semakin besar
Assets berpengaruh positif dan signifikan perbandingan kas dengan utang maka
terhadap Nilai Perusahaan, sehingga akan semakin baik .
semakin tinggi Return On Assets maka Rasio likuiditas yang
semakin tinggi pula Nilai Perusahaan menggambarkan kinerja keuangan
pada Industri Sektor Properti dan Real perusahaan dari segi kewajiban dapat
Estate yang terdaftar di BEI tahun 2015- mempengaruhi penilaian masyarakat
2018. khususnya investor dalam rangka
c. Pengaruh Rasio Likuiditas memberikan kepercayaan kepada
terhadap Nilai Perusahaan Sektor perusahaan untuk menanamkan modal.
Properti dan Real Estate yang Jika perusahaan masih memiliki
Terdaftar di BEI kemampuan yang bagus dalam
Uji hipotesis 3 menunjukkan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
bahwa variabel X3 memiliki pengaruh (periode satu tahun) dengan
positif dan signifikan terhadap variabel menggunakan aktiva lancar maka
Y karena angka signifikansinya sebesar perusahaan dapat dikatakan likuid,
0,000 yang mana lebih kecil dari 0,050. sehingga investor tidak perlu khawatir
Sehingga, hipotesis ketiga yang berbunyi dalam menginvestasikan dananya, jika
“Likuiditas berpengaruh positif dan suatu saat terjadi hal yang tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan diinginkan.
sektor properti dan real estate yang Hasil penelitian ini menunjukkan
terdaftar di BEI” diterima. Dari bahwa likuiditas berpengaruh positif
persamaan regresi Y = 0,280 + 0,340X3 dan signifikan terhadap nilai perusahaan
dapat diketahui bahwa Cash Ratio yang mana sesuai dengan hasil
memiliki pengaruh positif terhadap Nilai penelitian yang dilakukan oleh Casimira
Perusahaan. Jika Cash Ratio semakin Susilaningrum pada tahun 2016
tinggi, maka Nilai Perusahaan akan berjudul “Pengaruh Return On Assets,
semakin baik. Penelitian ini Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas
menunjukkan bahwa nilai R-square terhadap Nilai Perusahaan dengan
adalah 0,304, sehingga dapat Pengungkapan Corporate Social
disimpulkan bahwa variabel independen Responsibility (CSR) sebagai Variabel

131
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Moderasi (Studi Empiris pada berpengaruh positif terhadap Nilai


Perusahaan Pertambangan yang Perusahaan. Nilai R-square adalah
terdaftar di BEI)”. Hasil dari penelitian 0,131, sehingga dapat disimpulkan
tersebut menunjukkan bahwa Likuiditas bahwa variabel independen pada
berpengaruh positif dan signifikan model persamaan di atas dapat
terhadap Nilai Perusahaan. menjelaskan variabel dependen
sebesar 13%. Apabila debt ratio
d. Keterbatasan Penelitian
semakin tinggi, sementara proporsi
Penelitian ini telah diupayakan
total aktiva tidak berubah maka
untuk memperoleh hasil yang maksimal,
hutang yang dimiliki perusahaan
namun pada kenyataannya dalam
semakin besar. Total hutang semakin
penelitian ini masih terdapat
besar berarti rasio financial atau rasio
kekurangan yang disebabkan oleh
kegagalan perusahaan untuk
keterbatasan, diantaranya sebagai
mengembalikan pinjaman semakin
berikut:
tinggi. Dan sebaliknya apabila debt
1. Penelitian ini hanya mengambil
ratio semakin kecil maka hutang yang
jangka waktu 4 tahun yaitu dari
dimiliki perusahaan juga akan
tahun 2015 sampai dengan 2018,
semakin kecil dan ini berarti risiko
sehingga data yang diambil ada
financial perusahaan mengembalikan
kemungkinan kurang mencerminkan
pinjaman juga semakin kecil.
kondisi perusahaan dalam jangka
2. Profitabilitas berpengaruh positif
panjang.
dan signifikan terhadap Nilai
2. Perusahaan yang dijadikan sampel
Perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
penelitian dari sektor Industri sektor
sig sebesar 0,002 yang lebih kecil dari
properti hanya yang terdaftar di BEI
0,05. Dari persamaan regresi Y = –
dalam peringkat Kompas 100.
0,038 + 0,207X2 dapat diketahui
3. Perusahaan yang dijadikan sampel
bahwa ROA memiliki pengaruh positif
penelitian dari sektor Industri sektor
terhadap Nilai Perusahaan. Nilai R-
properti hanya yang menerbitkan
square adalah 0,106, sehingga dapat
laporan keuangan dengan tanggal
disimpulkan bahwa variabel
tutup buku 31 Desember pada tahun
independen pada model persamaan di
2015-2018.
atas dapat menjelaskan variabel
dependen sebesar 10%. Semakin baik
5. PENUTUP
rasio profitabilitas maka semakin baik
5.1 Simpulan
menggambarkan kemampuan
Berdasarkan hasil analisis yang
tingginya perolehan keuntungan
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
perusahaan. Jika kinerja keuangan
sebagai berikut
pada suatu perusahaan yang
1. Solvabilitas berpengaruh positif dan
digambarkan ROA tinggi maka nilai
signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
perusahaan juga semakin meningkat,
Hal ini ditunjukkan oleh sig sebesar
dikarenakan nilai perusahaan
0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Dari
ditentukan oleh earnings power dari
persamaan regresi –0,083 + 0,557X1
assets perusahaan.
dapat diketahui bahwa Debt Ratio

132
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

3. Likuiditas berpengaruh positif dan perusahaan sebagian besar


signifikan terhadap Nilai Perusahaan ditentukan dengan ROA. Perusahaan
pada Industri Sektor Properti dan yang memiliki angka rasio likuiditas
Real Estate yang terdaftar di BEI rendah, pada akhirnya tidak mampu
tahun 2015-2018. Hal ini ditunjukkan melunasi kewajiban jangka pendek
oleh sig sebesar 0,000 yang lebih kecil yang sudah jatuh, sehingga
dari 0,05. Dari persamaan regresi Y = mempengaruhi hubungan perusahaan
0,280 + 0,340X3 dapat diketahui dengan distributor, kreditor, dan
bahwa Cash Ratio memiliki pengaruh konsumen dalam jangka panjang.
positif terhadap Nilai Perusahaan.
5.2 Saran
Nilai R-square adalah 0,304, sehingga
Berdasarkan kesimpulan dan hasil
dapat disimpulkan bahwa variabel
penelitian tersebut, maka diajukan saran
independen pada model persamaan di
saran sebagai berikut:
atas dapat menjelaskan variabel
1. Peneliti selanjutnya perlu
dependen sebesar 30%. Likuiditas
memperluas dalam menentukan objek
suatu perusahaan mampu
penelitian, dapat menggunakankan
menggambarkan kemampuan
objek perusahaan manufaktur,
perusahaan tersebut dalam
perusahaan dagang, maupun
memenuhi kewajiban jangka
perusahaan jasa.
pendeknya kepada kreditor jangka
2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya
pendek, semakin besar perbandingan
memperpanjang periode penelitian
kas dengan utang maka akan semakin
dan memperbanyak jumlah sampel
baik
yang digunakan, sehingga akan
4. Solvabilitas, Profitabilitas, dan
diperoleh gambaran yang lebih baik
Likuiditas secara simultan
tentang nilai perusahaan properti dan
berpengaruh signifikan terhadap Nilai
real estate di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
3. Bagi pihak akademisi diharapkan
sig sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
dengan adanya hasil penelitian ini
0,05. Dari persamaan regresi Y = –0.
dapat dijadikan sebagai referensi
050 + 0. 372X1 + 0.119X2 +
penelitian terhadap mata kuliah
0.310X3, dapat diketahui bahwa
manajemen keuangan khususnya
ketiga variabel independenden
dalam hal analisis kinerja keuangan
berpengaruh positif terhadap variabel
perusahaan
dependen. Adapun hasil penelitian
4. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai R-square
diketahui bahwa secara simultan
adalah 0,426, sehingga dapat
terdapat pengaruh signifikan X1, X2,
disimpulkan bahwa variabel
dan X3 terhadap Nilai Perusahaan.
independen pada model persamaan di
Oleh karena itu, bagi para investor
atas dapat menjelaskan variabel
disarankan untuk memperhatikan
dependen sebesar 43%. Perusahaan
faktor debt ratio, ROA, dan Cash Ratio
yang memiliki profitabilitas tinggi
terhadap Nilai Perusahaan, agar di
cenderung mempunyai nilai
masa mendatang investor dapat
perusahaan yang tinggi pula, nilai
memperoleh keuntungan, Nilai

133
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Perusahaan dapat meningkat, dan Cecilia, Syahrul Rambe & M. Zainul Bahri
kepercayaan masyarakat dapat tetap Torong. (2015) “Analisis Pengaruh
dipertahankan. Corporate Social Responsibility,
Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan pada Perusahaan
Agnes Sawir. (2009). Analisa Kinerja Perkebunan yang Go Public di
Keuangan dan Perencanaan Indonesia, Malaysia, dan
keauangan Perusahaan. Jakarta: PT Singapura”. Jurnal. Universitas
Gramedia Pustaka Utama. Sumatera Utara.
Agus Sartono. (1997). Manajemen Chung, K.H and Pruitt, S.W. (1994). “A
Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Simple Approximation of Tobin’s q,
Financial Management”. Journal,
Agus Sartono. (2010). Manajemen
Vol. 23, No.3 Autumn.
Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th
ed.).Yogyakarta: BPFE. Dwi Prastowo, Rifka Juliaty. (2002).
Analisis Laporan Keuangan-
Alfredo M. (2011). Ilmu dan Riset
Konsep dan Aplikasi. Cetakan
Manajemen. Jurnal. No. 4.
Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.
Surabaya.
Dwi Prastowo. (2011). Analisis
Algifari. (2013). Statistika Induktif: untuk Laporan Keuangan Konsep dan
Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Aplikasi. Jakarta: UPP STIM YKPN.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Fauzia Marwah Noor. (2015). “Pengaruh
YKPN.
Profitabilitas dan Ukuran
Brealey, Myers, Marcus. (2007). Dasar- Perusahaan Terhadap Nilai
dasar manajemen keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Jilid 2. Edisi kelima. Perusahaan Makanan dan
Jakarta: Erlangga Minuman yang Terdaftar di Bursa
Brigham, E. F. dan J. F. Houston. (2006). Efek Indonesia Periode Tahun
Dasar-dasar Manajemen Keuangan 2010-2014)”. Skripsi. Universitas
Edisi ke -10. Jakarta: Salemba Komputer Indonesia.
Empat. Hadianto. (2013). Analisis Pengaruh
Budi Rahardjo. (2009). Dasar-dasar Kinerja Keuangan terhadap Nilai
Analisis Fundamental Saham Perusahaan dengan Pengungkapan
Laporan Keuangan Perusahaan. CSR dan GCG Sebagai Variabel
Yohyakarta: Gajah Mada University Pemoderasi. Skripsi. Universitas
Press. Diponegoro. Semarang.

Casimira Susilaningrum. (2016). https://gopublic.idx.co.id. Diakses pada


“Pengaruh Return On Assets, Rasio 24 Agustus 2018.
Likuiditas, dan Rasio Solvabilitas https://properti.kompas.com. Diakses
Terhadap Nilai Perusahaan dengan pada 24 Agustus 2018.
Pengungkapan Corporate Social Http://repository.usu.ac.id/
Responsibility (CSR) sebagai /Chapter%2. Diakses Pada 02
Variabel Moderasi (Studi Empiris September 2018.
pada Perusahaan Pertambangan Http://www.idx.co.id. Diakses
yang Terdaftar di BEI Tahun 2012- pada 24 Agustus 2018.
2014)”. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

134
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Munawir. (2010). Analisa Laporan


Multivariate dengan Program IBM Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
SPSS 19. Edisi ke-5. Semarang:
Puguh Suharso. (2009). Metode
Badan Penerbit Universitas
Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis
Diponegoro. Irham Fahmi. (2012).
: Pendekatan Filosofi dan Praktis.
Analisis Kinerja Keuangan.
Jakarta Barat: Malta Pritindo.
Bandung: Alfabeta.
Rika Nurlela dan Islahudin. 2008.
James C, Van Horne & John M.Wachowicz.
Pengaruh Corporate Social
(2005). Prinsip-Prinsip Manajemen
Responsibility terhadap Nilai
Keuangan. Edisi Keduabelas.
Perusahaan dengan Presentase
Jakarta: Salemba Empat.
Kepemilikan Manajemen sebagai
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Variabel Moderating. Simposium
Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Nasional Akuntansi XI, Pontianak.
Ketujuh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Singgih Santoso. (2006). Menggunakan
Persada.
SPSS untuk Statistik Non
Kharisma Nandasari. (2009). “Pengaruh Parametrik. Jakarta : PT. Elex
Corporate Social Responsibility Media Komputindo.
(CSR) Terhadap Nilai Perusahaan
Sofyan Harahap. (2005). Teori Akuntansi.
(Studi Empiris Pada Perusahaan
Edisi 8. Jakarta: PT Raja Grafindo
Tambang Yang Listing di BEI)”.
Persada. Sofyan Syafri Harahap.
Skripsi. Universitas Negeri
(2008). Analisis Kritis atas Laporan
Yogyakarta.
Keuangan. Jakarta: PT.Raja
Lindenberg, E.B, and Ross, S.A. (1981). Grafindo Persada.
“Tobin’s Q Ratio and Industrial
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti.
Organization”. Journal of Business
(2004). Dasar-dasar Manajemen
54 (1), 1-32.
Keuangan., Yogyakarta: UPP AMP
Lukman Syamsudin. (2009). Manajemen YKPN.
Keuangan Perusahaan: Konsep
Subramanyam, K.R & Wild, John J.
Aplikasi dalam: Perencanaan,
(2013). Analisis Laporan
Pengawasan, dan Pengambilan
Keuangan. Buku 2, Jakarta:
Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Salemba Empat.
Mamduh M, Hanafi & Abdul Halim.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk
(2000). Analisa Laporan Keuangan.
Penelitian. Cetakan ke -21.
Yogyakarta: UPP Amd YKPM.
Bandung: Alfabeta Sujoko dan
Martono, dan Agus Harjito. (2003). Soebiantoro, Ugy. 2007.
Manajemen Keuangan. Edisi Pengaruh Struktur
Pertama, Cetakan Ketiga. Kepemilikan Saham, Leverage,
Yogyakarta: Ekonisia. Faktor Intern dan Faktor
Ekstern Terhadap Nilai
Michell Suharli. (2006). Akuntansi Untuk
Perusahaan,
Bisnis Jasa dan Dagang.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol. 9 No. 1. Sukamulja Sukmawati.
Munawir. (2002). Analisa Laporan
(2004). “Good Corporate
Keuangan. Edisi Keempat.
Governance Disektor Keuangan:
Yogyakarta: Liberty.
Dampak GCG Terhadap Kinerja
Perusahaan (Kasus di Bursa Efek

135
Profitability: Jurnal Ilmu Manajemen
p-ISSN: 2714-6332–e-ISSN: 2714-6324
Vol.5 Nomor 1 Februari 2021

Jakarta)”. Jurnal. Benefit, vol. 8, No.


1 Juni 2004.
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Ekonisia.
Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian
untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat. Ummi Isti’adah. (2015).
“Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kualitas Laba
sebagai Variabel Intervening”.
Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland.
(1995). Manajemen Keuangan.
Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta:
Bina Aksara.
Wild, Subramanyam, dan Halsey. (2005).
Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedelapan. Diterjemahkan oleh:
Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu
Harahap. Jakarta: Salemba Empat.
www.katadata.co.id. Diakses pada 24
Agustus 2018.
www.kontan.co.id Diakses pada 24
Agustus 2018.

136

Anda mungkin juga menyukai