Anda di halaman 1dari 9

JRKA Volume 8 Isue 1, Februari 2022: 41-49

PENGARUH ROE, CURRENT RATIO, SALES GROWTH DAN FIXED ASSET


TO TOTAL ASSET TERHADAP DEBT EQUITY RATIO

(Studi Kasus Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015 – 2020)

Yasir Maulana
Universitas Kuningan
yasir@uniku.ac.id

Marlina Agustia
Universitas Kuningan
marlinaagustia78@gmail.com

Dikdik Harjadi
Universitas Kuningan
dikdik.harjadi@uniku.ac.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti pengaruh profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan
penjualan dan struktur aset terhadap struktur modal pada perusahaan properti dan real
estat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskripsi dan verifikasi. Populasi adalah perusahaan properti
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2020 sebanyak 79
perusahaan. Sampel yang diambil sebanyak 36 perusahaan menggunakan rumus slovin
dengan kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel
dan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji F dan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan return on equity, current assets, sales growth dan
fixed assets total assets berpengaruh terhadap debt equity ratio, dan secara parsial return
on equity berpengaruh negatif terhadap debt equity ratio, current assets berpengaruh
negatif terhadap debt equity ratio, sales growth berpengaruh terhadap debt equity ratio,
dan fixed assets total assets tidak berpengaruh terhadap debt equity ratio.

Kata kunci : Return On Equity, Current Assets, Sales Growth Dan Fixed Assets
Total Assets dan Debt Equity Ratio

41
Pengaruh ROE, Current Ratio….(Maulana, Agustia, & Harjadi)

Grafik 1.1
PENDAHULUAN Rata – Rata Perkembangan Debt
Persaingan usaha yang semakin Equity Ratio Periode 2015-2020
ketat disebabkan oleh adanya
100
perkembangan era globalisasi. Untuk
90
dapat bersaing dengan perusahan yang
80
lain perusahaan harus mampu
70
memaksimalkan kinerja keuangannya.
60
Umumnya suatu perusahaan yang
50
beroperasi dengan menerapkan prinsip-
40
prinsip ekonomi akan berusaha untuk
30
meningkatkan nilai perusahaan dan
20
kemakmuran pemiliknya, tidak hanya
10
berorientasi pada pencapaian laba
0
maksimal. Maka dari itu, dalam rangka 2015 2016 2017 2018 2019 2020
mencapai tujuan yang telah diterapkan
perusahaan harus menyusun rencana Sumber: www.idx.co.id
yang strategis. Serta pengeloaan
keuangan perusahaan harus dilakukan Dari Grafik 1.1 dapat dilihat
dengan baik, artinya kebijakan yang perkembangan Debt Equity Ratio pada
dibuat harus menjamin keberlangsungan perusahaan properti dan real estate yang
usaha perusahaan. Salah satu faktor terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
yang berpengaruh dalam posisi 2015-2020 cenderung mengalami
keuangan perusahaan ialah stuktur kenaikan. Artinya, rata – rata DER pada
modal (Debt Equity Ratio). perusahaan ini menunjukkan melebihi
Adapun standar industri untuk DER standar 80% maka dinyatakan tidak ideal
yang ideal berada pada kisaran 80% ( (Kasmir,2018).
Kasmir, 2018). Hal ini berkaitan untuk
memaksimalkan kinerja keuangan dan TELAAH LITERATUR DAN
keberlangsungan perusahaan. Untuk HIPOTESIS
mencapai standar DER yang ideal yaitu
berada pada kisaran sebesar 80% Pecking Order Theory
(Kasmir, 2018). Pecking Order Theory merupakan
Salah satu perusahaan yang banyak pendanaan perusahaan yang berasal dari
diminati oleh investor sebagai tujuan internal seperti, menjual aset yang
investasinya adalah perusahaan properti dimilikinya termasuk menerbitkan dan
dan real estat. Perusahaan tersebut dinilai menjual saham di pasar modal dan dana
dapat menjadi sarana investasi yang baik yang berasal dari laba ditahan. Ada
di masa yang akan datang sekalipun beberapa solusi yang dapat ditempuh oleh
memiliki tingkat risiko yang tinggi. perusahaan dalam memperkecil risiko
Perusahaan properti dan real estat yang yang akan timbul, karena diterapkannya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia kebijakan pecking order theory,
memiliki data struktur modal yang diantaranya :
menunjukkan kinerjanya belum a. Kebijakan penjualan aset didasarkan
semuanya ideal. Berikut adalah Rata – pada skala prioritas dan kebutuhan.
Rata Perkembangan DER pada b. Pengambilan keputusan didasarkan
Perusahaan Properti dan Real Estate
pada prinsip kehatia-hatian, yaitu
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015 – 2020. keputusan yang dibuat harus secara
matang, baik dari segi perhitungan

42
JRKA Volume 8 Isue 1, Februari 2022: 41-49

matematisnya maupun dari analisis kewajiban jangka pendek atau utang


kualitatifnya. yang segera jatuh tempo pada saat
c. Melakukan pengawasan secara ketat dan ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar
maksimal terhadap keputusan yang telah digunakan dalam mengukur kemampuan
diambil. perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang akan jatuh tempo
Trade Of Theory dengan menggunakan total asset lancar
Trade off theory berasumsi bahwa yang ada (Wiharno et al., 2021).
adanya manfaat pajak akibat penggunaan Rasio lancar atau Current Ratio
utang, sehingga perusahaan akan merupakan rasio untuk mengukur
menggunakan utang sampai tingkat kemampuan perusahaan dalam
tertentu untuk memaksimalkan nilai membayar kewajiban jangka pendek atau
perusahaan (Houston, 2001). hutang segera jatuh tempo pada saat
Trade off theory merupakan model ditagih (Houston, 2013). Dimana
yang didasarkan pada trade off Current Ratio ini merupakan
(pertukaran) antara keuntungan dan perbandingan antara aktiva lancar dengan
kerugian penggunaan utang. Utang utang lancar.
menimbulkan beban bunga yang dapat
menghemat pajak. Beban bunga dapat Sales Growth
dikurangkan dari pendapatan sehingga Menurut Harahap (2008), Sales
laba sebelum pajak menjadi lebih kecil. Growth merupakan selisih antara jumlah
Dengan demikian pajak juga akan penjualan periode ini dengan periode
menjadi lebih kecil. Semakin besar sebelumnya dibandingkan dengan
penggunaan utang maka semakin besar penjualan periode sebelumnya.
penghematan pajak yang diperoleh Sales Growth merupakan peningkatan
perusahaan dan sebaliknya. Namun, penjualan dari waktu ke waktu.
penggunaan utang yang semakin besar Penjualan sebagai salah satu indikator
juga akan berdampak pada peningkatan aktivitas operasional perusahaan yang
risiko perusahaan mengalami kesulitan utama dapat menunjukan keberhasilan
keuangan atau bahkan kebangkrutan. kinerja dan kemampuan perusahaan
sehingga bisa menjadi acuan manajemen
Debt Equity Ratio dalam penilaian kinerjanya (Maulana,
Menurut Kasmir (2015), Debt Equity 2021). Menurut Dewiningrat &
Ratio merupakan perbandingan antara Mustanda (2018), menyatakan bahwa
hutang dengan modal. Standar untuk sales growth menunjukkan produktivitas
DER yang ideal yaitu berada pada dan kemampuan operasional perusahaan
kisaran 80%. Yang artinya jika DER serta mencerminkannya tingkat daya
tinggi menunjukkan kinerja buruk bagi saingnya di industri.
perusahaan dan DER rendah
menunjukkan kinerja yang baik bagi Fixed Asset To Total Asset
operasional perusahaan (Kasmir, 2018). Menurut Houston (2013), Fixed Asset
Dalam penggunaan utang To Total Aset merupakan perusahaan
konsekuensinya akan menanggung yang asetnya memadai untuk dijadikan
beban biaya bunga, sehingga dapat
sebagai jaminan pinjaman cenderung
meningkatkan risiko kebangkrutan
(Subagyo, 2011). akan cukup banyak menggunakan
hutang. Dan merupakan hasil dari
Current Ratio perbandingan antara aktiva tetap dengan
Menurut Kasmir (2018), Current total aktiva (Suweta & Dewi, 2016).
Ratio merupakan rasio untuk memenuhi

43
Pengaruh ROE, Current Ratio….(Maulana, Agustia, & Harjadi)

Hipotesis Ha : Sales Growth berpengaruh


positif terhadap Debt Equity
H0 : Return On Equity, Current Ratio.
Ratio, Sales Growth, dan H0 : Fixed Asset To Total Asset
Fixed Asset To Total Asset tidak berpengaruh terhadap
tidak berpengaruh terhadap Debt Equity Ratio.
Debt Equity Ratio. Ha : Fixed Asset To Total Asset
Ha : Return On Equity, Current berpengaruh terhadap Debt
Ratio, Sales Growth, dan Equity Ratio.
Fixed Asset To Total Asset
berpengaruh terhadap Debt METODOLOGI PENELITIAN
Equity Ratio. Populasi, Sampel dan Teknik
H0 : Return On Equity tidak Pengumpulan Data
berpengaruh negatif terhadap Populasi yang digunakan pada
Debt Equity Ratio. penelitian ini ialah Perusahaan Properti
Ha : Return On Equity berpengaruh dan Real Estate yang terdaftar di BEI
negatif terhadap Debt Equity sebanyak 79 perusahaan. Sampel
Ratio. penelitian sebanyak 36 Perusahaan
H0 : Current Ratio tidak Properti dan Real Estate yang terdaftar di
berpengaruh negatif terhadap BEI. Teknik pengumpulan data yang
Debt Equity Ratio. digunakan adalah dokumentasi dan studi
Ha : Current Ratio berpengaruh kepustakaan dimana data diperoleh dari
negatif terhadap Debt Equity sumber resmi www.idx.co.id.
Ratio.
H0 : Sales Growth tidak
berpengaruh positif terhadap
Debt Equity Ratio.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Data Panel
Tabel 1.4
Analisis Regresi Data Panel

Method: Panel Least Squares


Date: 07/21/22 Time: 20:02
Sample: 2015 2020
Periods included: 6
Cross-sections included: 36
Total panel (balanced) observations: 216

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.558395 0.417510 10.91805 0.0000


ROE -0.117308 0.056083 -2.091685 0.0379
CR -0.156353 0.069368 -2.253965 0.0252
SG 0.112107 0.046778 2.396575 0.0260
FATA 0.035952 0.036420 0.987149 0.0612

44
JRKA Volume 8 Isue 1, Februari 2022: 41-49

R-squared 0.910182 Mean dependent var 3.980212


Adjusted R-squared 0.730954 S.D. dependent var 0.978063
S.E. of regression 0.941203 Akaike info criterion 2.739560
Sum squared resid 186.9170 Schwarz criterion 2.817691
Log likelihood -290.8725 Hannan-Quinn criter. 2.771125
F-statistic 5.292453 Durbin-Watson stat 1.875912
Prob(F-statistic) 0.000442

Sumber : Output Eviews Ver.9.0


Berdasarkan tabel diatas dapat terbaik apakah random effect atau fixed
diperoleh persamaan untuk model common effect. Penilaian menggunakan chi –
effect : square statistic sehingga keputusan
pemilihan model akan ditentukan secara
Yit = 4,558395 – 0,117308ROE – statistik. Berdasarkan hasil estimasi
0,156353CR + 0,112107SG + 0,035952FATA model, nilai probability Chi-Square
sebesar 0,6555 > 0,05. Maka model yang
Uji Chow tepat digunakan adalah Random Effect.

Uji Chow merupakan uji pemilihan Uji Breusch – Pagan LM


model mana yang terbaik antara common Uji ini digunakan untuk memilih
effect ataukah fixed effect (Habibah, antara metode Random Effect dengan
2015). Berdasarkan hasil estimasi model, Common Effect. Berdasarkan hasil uji
nilai Cross – section Chi – square > alpa LM menunjukkan bahwa nilai Both
yaitu 0,05. Artinya model yang Breusch – Pagan sebesar 0,4241 > 0,05.
digunakan adalah Common Effect. Maka model yang tepat digunakan
adalah Common Effect.
Uji Hausman
Pengujian ini dilakukan untuk
membandingkan model mana yang

Koefisien Determinasi

Tabel 1.5
Koefisien Determinasi

Sumber : Output Eviews Ver.9.0


Nilai ini berarti bahwa sebesar 73%

R-squared 0.910182 Mean dependent var 3.980212


Adjusted R-squared 0.730954 S.D. dependent var 0.978063
S.E. of regression 0.941203 Akaike info criterion 2.739560
Sum squared resid 186.9170 Schwarz criterion 2.817691
Log likelihood -290.8725 Hannan-Quinn criter. 2.771125
F-statistic 5.292453 Durbin-Watson stat 1.875912
Prob(F-statistic) 0.000442
Berdasarkan tabel diatas, nilai perubahan variabel dependen dapat
Adjusted R – squared sebesar 0,730954. dijelaskan oleh variabel profitabilitas,
45
Pengaruh ROE, Current Ratio….(Maulana, Agustia, & Harjadi)

likuiditas, pertumbuhan penjualan dan 27% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
struktur aset, sedangkan sisanya sebesar model.

Pengujian Hipotesis
Tabel 1.6
Pengujian Hipotesis

R-squared 0.910182 Mean dependent var 3.980212


Adjusted R-squared 0.730954 S.D. dependent var 0.978063
S.E. of regression 0.941203 Akaike info criterion 2.739560
Sum squared resid 186.9170 Schwarz criterion 2.817691
Log likelihood -290.8725 Hannan-Quinn criter. 2.771125
F-statistic 5.292453 Durbin-Watson stat 1.875912
Prob(F-statistic) 0.000442

Sumber : Output Eviews Ver.9.0


ditolak dan Ha diterima dan nilai
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat probability 0,0379 < 0,05. Oleh
bahwa nilai Fhitung 5,292453 dengan karena itu, dapat disimpulkan bahwa
tingkat signifikansi sebesar 0,000442. secara parsial return on equity
Pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df1 berpengaruh negatif terhadap debt
(Jumlah Variabel – 1) = 5-1 = 4 dan df2 = equity ratio.
n-k-1 = 216 – 4 – 1 = 211 diperoleh Ftabel b. Pengujian Current Ratio terhadap
2,414437. Maka dapat dilihat bahwa Debt Equity Ratio menghasilkan nilai
(5,292453 > 2,414437) dengan nilai t-Statistic (thitung) sebesar -2,253965.
probability 0,000442 < 0,05. Artinya, H0 Pada tingkat signifikansi 0,05 dan
ditolak. Dengan demikian dapat tingkat kebebasan df = n-k-1 = 216 –
disimpulkan bahwa return on equity, 4 – 1 = 211 diperoleh ttabel sebesar
current ratio, sales growth dan fixed asset 1,971271. Nilai thitung < ttabel yaitu -
to total asset secara simultan 2,253965 < -1,971271 dan nilai
berpengaruh dan signifikan terhadap debt probability 0,0252 < 0,05 artinya H0
equity ratio. ditolak dan Ha diterima. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan secara parsial
Uji Parsial (Uji t) current ratio berpengaruh negatif
terhadap debt equity ratio.
Tabel 1.7 c. Pengujian Sales Growth terhadap
Uji Parsial (Uji t) Debt Equity Ratio menghasilkan nilai

Sumber : Output Eviews Ver 9.0 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Berdasarkan pada tabel diatas dapat C 4.558395 0.417510 10.91805 0.0000


disimpulkan bahwa : ROE -0.117308 0.056083 -2.091685 0.0379
a. Pengujian Return On Equity terhadap CR -0.156353 0.069368 -2.253965 0.0252
Debt Equity Ratio menghasilkan nilai SG 0.112107 0.046778 2.396575 0.0260
t-Statistic (thitung) sebesar -2,091685. FATA 0.035952 0.036420 0.987149 0.0612
Pada tingkat signifikansi 0,05 dan t-Statistic (thitung) sebesar 11,66157.
tingkat kebebasan df = n-k-1 = 216 – Pada tingkat signifikansi 0,05 dan
4 – 1 = 211 diperoleh ttabel sebesar - tingkat kebebasan df = n-k-1 = 216 –
1,971271. Nilai thitung < ttabel yaitu - 4 – 1 = 211 diperoleh ttabel sebesar
2,091685 < -1,971271 artinya H0
46
JRKA Volume 8 Isue 1, Februari 2022: 41-49

1,971271. Nilai thitung > ttabel = tetap berjalan lancar karena hutang
2,396575 > 1,971271 artinya H0 tersebut dapat terbayarkan.
ditolak dan Ha diterima dan nilai 2. Pengaruh Return On Equity
probability 0,0260 < 0,05. Oleh Terhadap Debt Equity Ratio
karena itu, dapat disimpulkan bahwa Semakin baik kemampuan
secara parsial sales growth perusahaan dalam menghasilkan
berpengaruh positif terhadap debt laba maka semakin tinggi nilai ROE,
equity ratio. sehingga proporsi penggunaan
d. Pengujian Fixed Asset To Total Asset hutang akan relatif sedikit, dan
terhadap Debt Equity Ratio sebaliknya jika nilai ROE rendah
menghasilkan nilai t-Statistic (thitung) maka perusahaan menggunakan
sebesar 0,987149. Pada tingkat hutang dalam proporsi relatif besar.
signifikansi 0,05 dan tingkat Menurut Sunhaji (2019),
kebebasan df = n-k-1 = 216 – 4 – 1 = mengatakan bahwa jika penggunaan
211 diperoleh ttabel sebesar 1,971271. utang yang menurun maka rasio
Nilai thitung < ttabel yaitu 0,987149 < hutang pun akan ikut menurun yang
1,971271 artinya H0 diterima dan nilai mengakibatkan DER pun menurun,
probability 0,0612 > 0,05. Oleh karena rasio DER dihitung
karena itu, dapat disimpulkan bahwa menggunakan rasio hutang.
secara parsial fixed asset to total asset 3. Pengaruh Current Ratio Terhadap
tidak berpengaruh terhadap debt Debt Equity Ratio
equity ratio. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
nilai Current Ratio yang tinggi akan
Pembahasan menurunkan Debt Equity Ratio
1. Pengaruh Return On Equity, yang dimiliki perusahaan tersebut.
Current Ratio, Sales Growth dan Dan terjadinya signifikan artinya
Fixed Asset To Total Asset Current Ratio berpengaruh nyata
Terhadap Debt Equity Ratio terhadap Debt Equity Ratio
Secara simultan return on equity, perusahaan properti dan real estate.
current ratio, growth sales dan fixed Likuiditas perusahaan yang tinggi
asset to total asset dapat digunakan akan menunjukkan perusahaan
untuk menentukan debt equity ratio tersebut memiliki keuangan internal
pada masing – masing perusahaan. yang memadai untuk memenuhi
Hal tersebut dapat menjadi sebuah kewajiban yang bersifat jangka
pedoman bagi manajemen pendek. Hal tersebut akan
perusahaan dalam mengambil meningkatkan kepercayaan pihak
keputusan struktur modal eksternal terhadap perusahaan.
perusahaan. Dalam keputusan Likuiditas dapat diukur dengan
penggunaan dana untuk perusahaan, Current Ratio yang merupakan
manajamen harus lebih perbandingan antara besarnya
memperhatikan seberapa besar dana jumlah aset lancar dengan
yang keluar, berapa besar hutang keseluruhan hutang lancar. Semakin
jangka panjang yang keluar karena likuidnya perusahaan maka semakin
hutang yang dimiliki perusahaan kecil pula proporsi hutang.
harus optimal sehingga akan 4. Pengaruh Sales Growth Terhadap
menarik minat investor untuk Debt Equity Ratio
menanamkan modalnya pada Pertumbuhan penjualan merupakan
perusahaan dan dana internal peningkatan penjualan dari tahun ke
perusahaan akan bertambah, hutang tahun. Menurut Dewiningrat &
yang dimiliki perusahaan pun akan Mustanda (2018), menyatakan

47
Pengaruh ROE, Current Ratio….(Maulana, Agustia, & Harjadi)

bahwa pertumbuhan penjualan terhadap Debt Equity Ratio pada


menunjukkan produktivitas dan perusahaan properti dan real
kemampuan operasional perusahaan estate yang terdaftar di Bursa
serta mencerminkannya tingkat daya Efek Indonesia periode 2015 –
saingnya di industri. Menurut 2020. Artinya apabila Return
Wulandari & Artini (2019), On Equity dan Current Ratio
menyatakan bahwa pertumbuhan meningkat maka akan turunnya
penjualan yang tinggi akan menjadi Debt Equity Ratio dan apabila
salah satu pertimbangan bagi Sales Growth, Fixed Asset To
perusahaan dalam menentukan Total Asset meningkat maka
besarnya jumlah hutang yang akan Debt Equity Ratio akan
digunakan. Semakin tinggi penjualan meningkat.
maka akan semakin besar 2. Secara parsial Return on Equity
keuntungan yang diperoleh berpengaruh negatif terhadap
perusahaan, keuntungan yang Debt Equity Ratio pada
diperoleh akan menjadi tambahan perusahaan properti dan real
dana bagi perusahaan dalam estate yang terdaftar di Bursa
melakukan pengembangan, sehingga Efek Indonesia periode 2015 –
peluang untuk menggunakan hutang 2020. Artinya apabila Return
akan semakin besar. On Equity meningkat maka akan
5. Pengaruh Fixed Asset To Total turunnya Debt Equity Ratio.
Asset Terhadap Debt Equity Ratio 3. Secara parsial variabel Current
Dalam hal ini kebutuhan dana untuk Ratio berpengaruh negatif
aset, terutama aset tetap dapat terhadap Debt Equity Ratio pada
dibiayai oleh modal sendiri yang perusahaan properti dan real
berasal dari laba ditahan. Sehingga, estate yang terdaftar di Bursa
apabila perusahaan dapat membiayai Efek Indonesia periode 2015 –
kebutuhan aset tetap dengan dana 2020. Artinya, apabila Current
internal dapat mengurangi resiko Ratio meningkat maka akan
kebangkrutan. Hasil penelitian ini turunnya Debt Equity Ratio.
menunjukkan struktur aset tidak 4. Secara parsial Sales Growth
dapat memprediksi struktur modal, berpengaruh postif terhadap
karena terdapat hasil uji statistik Debt Equity Ratio pada
deskriptif yang menunjukkan nilai perusahaan properti dan real
rata – rata fixed asset to total asset estate yang terdaftar di Bursa
yang relatif kecil dengan rata – rata Efek Indonesia Periode 2015 –
debt equity ratio yang sangat tinggi. 2020. Artinya apabila sales
Hal tersebut dikarenakan perusahaan growth meningkat maka debt
lebih cenderung menggunakan equity ratio akan meningkat
aktiva untuk operasional perusahaan 5. Secara parsial variabel Fixed
dan bukan digunakan untuk Asset To Total Asset tidak
mengurangi resiko utang (Andayani berpengaruh terhadap Debt
& Suardana, 2018). Equity Ratio pada perusahaan
properti dan real estate yang
KESIMPULAN DAN SARAN terdaftar di Bursa Efek
Kesimpulan Indonesia periode 2015 – 2020.
1. Variabel Return On Equity, Artinya apabila Fixed Asset To
Current Ratio, Sales Growth Total Asset meningkat atau
dan Fixed Asset To Total Asset menurun tidak akan
secara simultan berpengaruh

48
JRKA Volume 8 Isue 1, Februari 2022: 41-49

mempengaruhi Debt Equity Riyanto, B. (2013). Dasar - Dasar


Ratio. Pembelanjaan Perusahaan (Keempat).
BPFE - YOGYAKARTA.
Sunhaji. (2019). Pengaruh Current Ratio,
DAFTAR PUSTAKA Return on Equity dan Sales Growth
terhadap Debt Equity Ratio Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Andayani, I. A. K. T., & Suardana, K. A. Indonesia (BEI) (Studi Empiris Pada
(2018). Pengaruh Profitabilitas, Perusahaan Manufaktur Industri
Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Logam dan Mineral yang Terdaftar di
dan Struktur Aktiva Pada Struktur Bursa Efek Indonesia Perio. 2(1), 62–
Modal. E-Jurnal Akuntansi, 24, 370. 70.
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v24.i Suweta, N. M. N. P. D., & Dewi, M. R.
01.p14 (2016). Pengaruh Pertumbuhan
Dewiningrat, A. I., & Mustanda, I. K. Penjualan, Struktur Aktiva, dan
(2018). Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Aktiva terhadap Struktur
Profitabilitas, dan Pertumbuhan Modal. Manajemen Unud, 5(8), 5172–
Penjualan, Dan Struktur Aset Terhadap 5199.
Struktur Modal. Manajemen Unud, Wiharno, H., Komarudin, M. N., Saepudin,
7(7), 3471–3501.Andayani, I. A. K. T., S. E. A., & Maulana, Y. (2021).
& Suardana, K. A. (2018). Pengaruh Manajamen Keuangan. Lakeisha.
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Wulandari, N. P. I., & Artini, L. G. S.
Penjualan, dan Struktur Aktiva Pada (2019). Pengaruh Likuiditas, Non-Debt
Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi, Tax Shield, Ukuran Perusahaan Dan
24, 370. Pertumbuhan Penjualan Terhadap
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v24.i Struktur Modal. E-Jurnal Manajemen
01.p14 Universitas Udayana, 8(6), 3560.
Dewiningrat, A. I., & Mustanda, I. K. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.
(2018). Pengaruh Likuiditas, v08.i06.p10
Profitabilitas, dan Pertumbuhan
Penjualan, Dan Struktur Aset Terhadap
Struktur Modal. Manajemen Unud,
7(7), 3471–3501.
Habibah, M. (2015). Analisis pengaruh
profitabilitas, struktur aset, likuiditas,
dan pertumbuhan penjualan terhadap
struktur modal. Jurnal Ilmu & Riset
Akuntansi, 4(7).
Harahap. (2008). Analisis Kritis Manajemen
Keuangan. PT Raja Grafindo Persada.
Houston, B. (2001). Manajemen Keuangan.
Erlangga.
Houston, B. (2013). Dasar - Dasar
Manajemen Keuangan. Salemba
Empat.
Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan.
PT Raja Grafindo Persada.
Maulana, Y. (2021). PEMILIHAN SAHAM
MELALUI ANALISIS
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Dan
Manajemen FEB Universitas
Kuningan, 1(Juni), 128–154.
https://journal.uniku.ac.id/index.php/jea
m/article/view/4410
49

Anda mungkin juga menyukai